Anda di halaman 1dari 11

TEORI PERMUKIMAN DAN PERKOTAAN

IDENTIFIKASI DAN ANALISA MASALAH YANG ADA


PADA KAWASAN RW.05 PASAR MANGGIS

DOSEN : IR. JULINDIANI ISKANDAR , MT

Fitria Meralda (052.001600.124)

Qanita Jasmin (052.001600.104)

Syamsul Ariman M. (052.001600.108)

Tamara Yunika (052.001600.109)

Alvian Rachmandana (052.001600.009)

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2018
DEFINISI PERMUKIMAN

• Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan
maupun perdesaan yang berfungsi sebagagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
(UU no.4 tahun 1992, tentang Perumahan dan Permukiman).
• Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk
mendukung perikehidupan dan penghidupan, sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Permukiman ini dapat berupa permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan (Kamus Tata Ruang
Tahun 1997).
• Permukiman adalah tempat atau daerah untuk bertempat tinggal dan menetap (Kamus Tata Ruang 1997)
Permukiman di dalam kamus tata ruang terdiri dari tiga pengertian yaitu :
a. Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun
kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
b. Kawasan yang didomisili oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan
kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan sehingga fungsi permukiman
tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna.
c. Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap.
• Permukiman adalah suatau lingkungan hidup yang meliputi masalah lapangan kerja, struktur perekonomian
dan masalah kependudukan yang bukan saja mencakup mengenai pemerataan dan penyebaran penduduk
melainkan juga menyangkut kualitas manusia yang diharapkan pada generasi mendatang (Hardriyanto. D,
1986: 17).
DEFINISI PERMUKIMAN KUMUH

• Diana Puspitasari dari Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kota Depok mengatakan,
definisi permukiman kumuh berdasarkan karakteristiknya adalah suatu lingkungan permukiman
yang telah mengalami penurunan kualitas. Dengan kata lain memburuk baik secara fisik, sosial
ekonomi maupun sosial budaya. Dan tidak memungkinkan dicapainya kehidupan yang layak
bahkan cenderung membahayakan bagi penghuninya.
• Menurut UU No. 4 pasal 22 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, dimana
permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni antara lain karena berada pada
lahan yang tidak sesuai dengan peruntukkan atau tata ruang, kepadatan bangunan yang sangat
tinggi dalam luasan yang sangat terbatas, rawan penyakit sosial dan penyakit lingkungan,
kualitas umum bangunan rendah, tidak terlayani prasarana lingkungan yang memadai,
membahayakan keberlangsungan kehidupan dan penghuninya.
• Khomarudin (1997) lingkungan permukiman kumuh dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Lingkungan yang berpenghuni padat (melebihi 500 orang per Ha),


2. Kondisi sosial ekonomi masyarakat rendah,
3. Jumlah rumahnya sangat padat dan ukurannya dibawah standar,
4. Sarana prasarana tidak ada atau tidak memenuhi syarat teknis dan kesehatan,
5. Hunian dibangun diatas tanah milik negara atau orang lain dan diatur perundang undangan
yang berlaku.
SEJARAH KAWASAN PASAR MANGGIS

• Kawasan itu diberi nama Pasar Manggis tentu saja karena


teraapat Pasar Manggis yang cukup besar dan terkenal di
Jakarta. Di pasar tersebut juga dijual buah manggis
berkualitas tinggi yang rasanya sangat manis. Buah itu
menjadi salah satu warisan sejarah bangsa Indonesia.
• Manggis diduga berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari
Indonesia (pulau Kalimantan). Pohon manggis menyebar ke
timur sampai ke Papua Nugini dan kepulauan Mindanau,
Filipina.
• Sedangkan manggis yang tersebar ke utara melalui
Semenanjung Malaysia terus ke Thailand bagian selatan,
Myanmar, Vietnam, dan Kamboja.
• Pohon dan buah manggis telah dikenal oleh para peneliti
dari Barat sejak awal tahun 1631. Demikianlah konon asal
usul nama Pasar Manggis.
ANALISA MIKRO CIRCULATION AND PARKING
ANALISIS BERDASARKAN HAMID SHIRVANI Sirkulasi Berpengaruh untuk membentuk struktur pola kegiatan kota.
Sedangkan parkir berdampak langsung pada bentuk fisik dan visiual
LAND USE kota.
merupakan rencana dua dimensi dimana ruang - ruang tiga dimensi Keadaan lingkungan, dan sisi rumah cenderung dempet, begitu juga
akan dibangun dan fungsi-fungsi` akan dibentuk . dengan jalan.jalan yang ada sangat sempit untuk 2 mobil berjajar, hanya
4 meter. Pemilik rumah yang memiliki lahan parkit didalam Kawasan
Kondisi bangunan yang ada di RW.05 rata rata 1 sampai 2 lantai, dan rumah hanya sedikit (cenderung orang yang berada), sedangkan
ketentuan ketinggian Kawasan RW 05 hanya sampai 4 lantai masyarakat lain cenderung memiliki kendaraan roda 2 dan parkir motor
(jika malam) dimasukkan ke dalam rumah.

BUILDING FORM AND MASSING OPEN SPACE


mengenai bentuk dan massa - massa bangunan serta hubungan antar Faktor open-space menurut buku “Urban design process” merupakan
massa yang membentuk kota seluruh ruang terbuka yang terdapat di sekitar tapak.

Kondisi bangunan yang ada di RW.05 cenderung padat dan Ruangan terbuka yang ada di RW 05 hanya ada di taman paud yang
berdempetan antara rumah warga yang satu dengan yang lain terdapat di Paud, sisa nya pengerasan (aspal, semen) dan perumahan
warga RW 05.
ANALISIS BERDASARKAN HAMID SHIRVANI SIGNAGE
Penunjuk arah jalan, rambu lalu lintas, media iklan, dan berbagagai
bentuk penandaan lain.
PEDESTRIAN
menurut buku “Urban Design Process” perencanaan sistem Didalam Kawasan RW 05 hanya ada tanda forbidden untuk
pedestrian yang baik akan mengurangi ketergantungan masyarakat beberapa jalan
pada kendaraan bermotor pada pusat kota.

Didalam Kawasan RW 05 hanya sedikit terdapat pedestrian, dan


ada sebagian rumah warga yang didepannya dibuat warung sampai
ke pedestrian

PRESERVATION
merupakan perlindungan terhadap lingkungan tempat tinggal
ACTIVITY SUPPORT (permukiman) dan urban places (plaza, alun-alun, area pembelajaan)
yang ada dan mempunyai ciri khas, seperti hal nya perlindungan
Semua fungsi bangunan dan kegiatan-kegiatan yang terhadap bangunan bersejarah
mendukung ruang public suatu Kawasan kota.
Didalam Kawasan RW 05 terdapat rumah bahari yang bertema
Didalam Kawasan RWb 05 terdapat Paud, Pasar dan Musholla budaya Betawi yang masih ditinggali warga dan ada juga yang
yang tersedia di Kawasan RW 05. Untuk kegiataanya terdapat kosong tetapi masih dirawat.
perkumpulan PKK untuk ibu-ibu di Kawasan RW 05 dan terdapat
pengajian.
Menurut Doxiadis dalam buku ”Ekistics : An introduction to the science of 3. MASYARAKAT
Human Settlements” mengatakan bahwa terdapat lima elemen utama dalam Sub-elemen masyarakat :
permukiman yang disebut lima elemen ekistics: - Komposisi dan kepadatan penduduk, stratifikasi social, pola budaya
- Perkembangan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan
1. Alam ( Nature ) - Hukum dan administrasi
2. Manusia ( Man) - Memandang masyarakat tidak monolitik, tetapi harus dilihat strukturnya
3. Masyarakat ( Society ) - Masalah sosio-ekonomi : rendahnya pendapatan per-kapita, keterbatasan
4. Lindungan ( Shells ) lapangan pekerjaan, kebijakan fiscal / pajak belum menjadi peraturan dalam
5. Jejaring ( Networks ) pembangunan fisik, kesenjangan antar golongan, kriminilitas dll
Lima elemen tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya dalam suatu
pemukiman. 4. LINDUNGAN
Sub-elemen lindungan :
Lima elemen ekistics tersebut memiliki sub-elemen dari masing masing poin: - Perumahan
- Fasilitas Sosial
1. ALAM - Fasilitas Ekonomi
Sub-elemen lingkungan alamiah: - Fasilitas Pemerintahan
- Geologi – menjadi daerah bencana - Industri
- Topografi – merupakan kendala dalam pembangunan prasarana - Pusat Transportasi
- Tanah / Lahan - Permasalahan lindungan meliputi : lokasi, distribusi, pelayanan, fungsi, konflik
- Air antar jenis lindungan, dampak negative, deintegrasi, ketimpangan kualitas fisik
- Tanaman– sebagai suplai oksigen dll
- Hewan – bahaya penyakit - Pelaku pembangunan lindungan melibatkan banyak pihak, yang antara lain
- Iklim / cuaca – angin dan matahari pemerintah, swasta dan masyarakat dll. Pelaku inilah yang mengisi
(pemanfaatan ruang) pembangunan fisik tata ruan
2. MANUSIA
Sub-elemen manusia : 5. JEJARING
-Kebutuhan biologis : ruang, udara, makanan dll Sub-elemen jejaring :
- Peraturan indrawi : adanya rangsangan dari lingkungan melalui - Sistem penyediaan air
indera dan kebutuhan persepsi pada lingkungan - Sistem penyediaan tenaga (listrik dsn gas)
- Kebutuhan emosional : kebutuhan perasaan akan berhubungan dengan - Sistem transportasi
oranglain (interaksi social dengan lingkungan), rasa aman, keindahan dll - Sistem komunikasi
- Nilai-nilai moral - Sistem pembuangan air kotor (limbah)
- Termarginalkan dalam pembangunan fisik - Rencana dasar fisik (lay out)
- Terdapat kaitan timbal balik antara kualitas hidup dengan kualitas
lingkunganhidup
ELEMEN
EKISTICS
MENURUT SUB-ELEMEN
DOXIADIS

ALAM / TOPOGRAFI IKLIM


NATURE

PETA JAKARTA SELATAN KECAMATAN SETIABUDI


Secara garis besar
iklim di
Indonesia
khsus nya di
jakarta dalah tropis
lembab yaitu
mempunyai suhu
temperatur relatif
BERADA panas
DIKETINGGIAN
26,2 DIATAS
PERMUKAAN LAUT
( maks 27 – 32 derajar celsius dan
minimal 20 – 23 derajat Celsius )

KEL. PASAR MANGGIS, KECAMATAN SETIABUDI


KEC. SETIABUDI,
JAKARTA SELATAN.

RW 05
RT 01-13
BERADA
DIKETINGGIAN
5,5 DIATAS
PERMUKAAN LAUT

PASAR

PERMUKIMAN

TOPOGRAFI NAIK TURUN PERMUKIMAN http://jakselkota.bps.go.id


ELEMEN
EKISTICS
MENURUT SUB-ELEMEN
DOXIADIS

MANUSIA KEBUTUHAN RUANG KEBUTUHAN EMOSIONAL

KEL. PASAR
MANGGIS, KEC.
SETIABUDI,
JAKARTA
SELATAN.

RW 05 RT
01-13

Interaksi social antar penuduk tercipta akibat kerapatan


rumah dan jarak antar rumah memicu kedetekatan
emosional lebih.
ELEMEN
EKISTICS
MENURUT SUB-ELEMEN
DOXIADIS

MASYARAK PENDUDUK PROFESI


AT

Pendidikan mayoritas terakhir: SLTA


Ekonomi:

KELURAHAN PASAR KEL. PASAR MANGGIS,


MANGGIS, KEC. SETIABUDI, JAKARTA Mata pencaharian mayoritas penduduk:
SELATAN. RW 5
MEMILIKI JUMLAH
- Wirausaha
MEMILIKI JUMLAH
PENDUDUK
31.011 ORANG
PENDUDUK KURANG LEBIH - Karyawan
3400
- PPSU, dll
KESIMPULAN

Kawasan RW 05 masih banyak kawasan kumuh yang harus diperbaiki.


Contohnya yaitu jarak antar rumah yang terlalu dekat, lebar jalan yang terlalu sempit,
fasilitas yang kurang mendukung kegiatan masyarakat itu sendiri.
Penyelesaian masalah yang terbaik untuk kawasan RW 05 yaitu membuat
kampung deret yang bisa memfasilitasi masyarakat dalam kebutuhan ruang,
kebutuhan emosional, dan interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai