Anda di halaman 1dari 4

PUBLIKASI ILMIAH

PENGGUNAAN MATERIAL GRANIT DAN MARMER PADA


MASJID TERHADAP KENYAMANAN RUANG SHALAT
MASJID AGUNG PERKANTORAN BANJARBARU

DOSEN :
DR. IR. NURHIKMAH BUDI HARTANTI, MT.

NAMA/NIM :
RIZKY SAPUTRA
052.001700.109

UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR
2020
PENGGUNAAN MATERIAL GRANIT DAN MARMER PADA MASJID
TERHADAP KENYAMANAN RUANG SHALAT MASJID AGUNG
PERKANTORAN BANJARBARU

RIZKY SAPUTRA1; DR. IR. NURHIKMAH BUDI HARTANTI, MT.


2
; IR. RITA WALARETINA, MSA3
1
Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur, Universitas Trisakti
2,3
Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti
Email: 1 rizky05217109@std.trisakti.ac.id

ABSTRAK
Masjid adalah tempat ibadah umat islam, bangunan masjid di harapkan dapat memberi rasa nyaman
bagi penggunanya. Kota Banjarbaru memiliki cuaca yang panas dengan suhu rata-rata dapat mencapai
35 oC.hal tersebut dapat berpengaruh pada kurangnya kenyamanan termal dalam bangunan. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk mendukung terciptanya kenyamanan termal pada bangunan yang
berada pada daerah tropis adalah dengan pemilihan material yang tepat yakin batuan granit dan
marmer. Berbagai pertimbangan yang mendukung penggunaan bahan granit dan marmer sebagai
material bangunan adalah mempunyai kekuatan menahan beban dan dapat menyerap panas

Kata Kunci : Material, Kenyamanan Termal, Granit

ABSTRACT
A mosque is a place of worship for Muslims, the mosque building is expected to provide a sense of
comfort for its users. Banjarbaru City has hot weather with an average temperature of up to 35 oC. This
can affect the lack of thermal comfort in buildings. One way that can be done to support the creation of
thermal comfort in buildings located in the tropics is by choosing the right material, namely granite.
Various considerations that support the use of granite and marble as building materials are that they
have load-bearing strength and can absorb heat

Keyword : Material, Thermal Comfort, Granite


menempati sebuah kelas yang agak sulit dimiliki
A. PENDAHULUAN setiap pribadi, karena harus mengeluarkan biaya
Masjid merupakan bangunan yang mahal untuk menggunakannya.
menjadi pusat kegiatan umat islam. Sebuah Granit merupakan jenis batuan terbentuk
karya desain arsitektur masjid harus mempunyai dalam waktu ratusan tahun dan tidak dapat
nilai tatanan ruang dan rupa yang secara estetika diperbaharui. Pengolahannya hanya memerlukan
dapat dinikmati dan secara penghawaan dapat proses pemotongan dan penghalusan saja. Granit
memberikan kenyamanan, tanpa ada rasa gelisah pada prinsipnya hampir sama dengan marmer,
karena panas bagi penghuninya. Bentuk hanya secara kasat mata warnanya lebih gelap,
arsitektur tidak hanya keindahan yang kasat dan harganya juga lebih mahal dari marmer.
mata/fisiknya saja yang diinginkan, tetapi di Granit dapat tersedia dalam lempengan yang
balik fisik ada sesuatu yang tidak kasat belum dipotong atau ukuran jadi dari ukuran
mata.yaitu suatu " makna " yang terkandung mozaik
dalam suatu bentuk yang indah (Krisnawati.E,
2001) PERMASALAHAN
Permasalahan pokok dalam materi Berdasarkan latar belakang tersebut
tuliasan ini adalah, bagaimana menerapkan dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
prinsip prinsip arsitektur dalam pemakaian 1. Bagaimana mengatasi Ketersediaan granit
material bangunan. dan marmer di alam yang terbatas yang
Secara geografis, wilayah Indonesia menyebabkan harganya sangat mahal di
terletak diantara 2 samudera yaitu hindia dan pasaran ?
pasifik serta 2 benua yaitu Asia dan 2. Cara pemasangan granit dan marmer yang
Australia.Hal ini dapat memperjelas bahwa cukup sulit, sehingga membutuhkan
wilayah Indonesia memiliki iklim tropis lembab. keahlian khusus, keseragaman pola dan
Wilayah Banjarbaru memiliki suhu antara 28 – tesktur yang tidak sama apabila dibutuhkan
38oC pada musim kemarau dan 25 – 29oC pada pada pemakaian dalam jumlah besar
saat musim hujan. Kelembaban yang terjadi
pada musim kemarau sekitar 40%-70% TUJUAN
sedangkan kelembaban pada saat musim hujan Tujuan Berdasarkan rumusan masalah
sekitar 80%-100%. Selain itu, wilayah yang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah
memiliki iklim tropis lembab akan menerima untuk;
banyak radiasi matahari (Lippsmeier, 1994). 1. Mengetahui jenis granit dan marmer
Oleh karena itu, dibutuhkan solusi material serta kekurangan dan kelebihannya
untuk memaksimalkan penghawaan alami pada serta penerapannya pada lantai dan
ruang shalt dengan cara menggunakan material dinding bangunan Masjid Agung
yang dapat yang kemudian berpengaruh pada Perkantoran Banjarbaru
suhu dan kelembaban udara.
Terdapat banyak jenis material lantai
dan pelapis dinding antara lain yaitu cat, batu
alam, kayu, marmer dan keramik/Homogenous
Tile. Setiap material memiliki keunggulan dan
kekurangan masingmasing Salah satu finishing
arsitektur bangunan yang memberi kesan mewah
dan memiliki kemampuan menyerap panas
adalah menggunakan granit dengan bermacam
variasi nama, menyesuaikan warna dan tekstur
batu alam ini, selain mempunyai tekstur alami
yang indah, pola dan karakteristik yang
beragam, jika dilihat dari segi harga material
tergolong cukup mahal sehingga granit
B. KAJIAN PUSTAKA dan silikat lainnya antara lain seperti hematite,
Material Granit graphit dan limonit
Kata granit berasal dari bahasa latin Batu Marmer juga biasa dikenal pula
granum. Batuan granit merupakan hasil dengan sebutan lain batu pualam. Batu ini
pembekuan magma yang bersifat asam, yaitu merupakan batuan hasil dari proses malihan atau
dengan kandungan silica yang tinggi lebih dari metamorfosis dari batuan asalnya yang berupa
65%. Granit membeku jauh di bawah permukaan dolomite atau batu kapur. Pengaruh temperatur
bumi pada kedalaman puluhan serta tekanan yang dihasilkan dari gaya endogen
kilometer.Digolongkan kedalam batuan beku akan menyebabkan terjadinya proses kristalisasi
dalam yang membentuk batolit. Oleh proses ulang pada batuan ini dan membentuk
tektonik, batuan-batuan ini mengalami bermacam foliasi ataupun non foliasi. Dan
pengangkatan, bahkan beberapa mengalami akibat dari rekristalisasi tersebut maka akan
pematahan dan peretakan. Akibat dari proses menghilangkan struktur asli batuan tersebut,
tektonik tersebut, batu granit yang tadinya hingga akhirnya membentuk sebuah tekstur baru
berasal jauh di bawah permukaan bumi, muncul serta keteraturan butir. Penambangan marmer
ke permukaan bumi. Indonesia, batu marmer merupakan salah satu
Sifat fisik batuan granit umumnya batu penghias ruang atau bangunan, Sifat lain
kompak, keras dan kuat (mempunyai kuat tekan yang juga berpengaruh terhadap mutu dan
1000 – 2500 kg/cm2), besar, tahan cuaca dan kualitas dari batu Marmer ini adalah karena
asam, warna bervariasi, putih abu-abu, merah porositas, dan juga kekuatan regangan serta
muda kekuning-kuningan dan kerapkali ketahanan batuan tersebut terhadap segala
kehijauan, dipakai untuk bangunan-bangunan pengaruh suhu maupun cuaca. Batu Marmer
gedung, rumah, monumen-monumen, bangunan termasuk dalam barang yang mewah dan masih
air, jalan dan jembatan, dan sebagai batu hias dalam pangsa pasar yang terbatas, hanya
(dekorasi). Kepadatan rata-rata granit adalah kalangan menengah dan atas, Batu marmer pada
2,75 gr/cm3 . Dibanding marmer, granit berpori- umumnya dijadikan suuatu ciri fisik dari
pori lebih kecil dan kekerasannya lebih besar kemewahan sebuah bangunan.
yaitu 6-7 mohs (skala kekerasan mineral). Massa
jenis sekitar 2,2 – 2,3 gram/cm3. Kenyamanan Termal
Menurut ASHRAE (American society
Material Marmer of heating, refrigerating and air conditioning
Batu mermer adalah material bangunan engineers, 1989), kenyamanan termal
yang meiliki daya tahan yang cukup kuat merupakan kondisi dimana seseorang merasa
terhadap gesekan, matahari dan cuaca. Mudah nyaman dengan keadaan temperature
dalam perawatan dan tahan terhadap kotoran, lingkungannya, yang apabila digambarkan
banyak seklai ragam motif batu marmer dengn dalam konteks sensasi dimana seseorang tidak
berbagai macam ukuran, dari ukuran samapai merasakan temperatur udara terlalu panas
ukuran yang sdh di potong berbentu tile, maupun terlalu dingin.
sehingga sangat memudahkan bagi para desainer Menurut Hardiman (2006) kenyamanan
dan arsitek dalam mengeksplorasi ideide thermal merupakan salah satu unsur
mereka.Nilai Konduktifitas termal pada batu kenyamanan yang penting karena berhubungan
marmer adalah1.298 K (w/mK) (Pengaruh dengan kondisi suhu ruangan yang nyaman
Material / Dhyan Seminar Asih / FT UI 2012 )
seperti yang di tunjukkan pada tebel berikut ini,
Batu Marmer pada umumnya tersusun
atas beberapa mineral kalsit atau biasa disebut
dengan kalsium karbonat atau CaCO3 dan juga
beberapa kandungan mineral minor yang lainnya
antara lain seperti kuarsa, klorit, tremolit, mika

Anda mungkin juga menyukai