Anda di halaman 1dari 20

Ruang Kawasan,

Kota, dan Wilayah


Hafida Dwi Nuraini (20/456064/TK/50194)
Katherine Novitanty Angelina (20/456066/TK/50196)
Maharani Anindira Putri (20/456068/TK/50198)
Nadya Marshanda (20/456069/TK/50199)
Nisa Zulvia wardani (20/460139/TK/50728)
Ahmad Nur Ramadhan (20/456701/TK/50525)
Shifania Setyaningrum (20/460146/TK/50735)
M Rafif Bagas Adikusuma (20/456067/TK/50197)
KAWASAN
Menurut UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Kawasan adalah
wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya, sementara itu
Kawasan Hutan Lindung
pada UU No. 24 tahun 1992 mendefinisikannya sebagai ruang yang
merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional serta
memiliki ciri tertentu / spesifik / khusus.
Kawasan Industri

Contoh : Kawasan pedesaan, kawasan industri, kawasan hutan lindung

Kawasan Pedesaan
PENDUDUK KAWASAN MOBILITAS KAWASAN
Penduduk di suatu kawasan memiliki jumlah yang Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk
berbeda - beda tergantung dari klasifikasi kawasan dari suatu daerah ke daerah lain atau dari suatu
tersebut. tempat ke tempat lain.
Mobilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Contoh : - Ekonomi
- Kawasan pedesaan memiliki kepadatan pen - Sosial
duduk lebih kecil dari 50 jiwa/ha dan jumlah - Politik
rumah paling banyak 15 unit/ha - Budaya
- Kawasan perkotaan dengan kepadatan antara - Hukum
101 sampai dengan 300 jiwa/ha dan jumlah
rumah paling banyak 75 unit/ha. Contohnya mobilitas harian penduduk dari ka-
- Kawasan lindung dengan kepadatan 0 jiwa/ha wasan pedesaan ke kawasan industri untuk bekerja.
dan jumlah rumah 0 unit/ha
RUANG LINGKUP SISTEM PEMERINTAHAN
KAWASAN KAWASAN
Sebuah kawasan memiliki ruang lingkup yang Diatur menggunakan kebijakan dan peraturan ter-
didasari oleh fungsi yang sama dan berada dalam tentu berdasarkan tiap kawasan sebagai badan
sebuah wilayah. legislatif dan eksekutif.

Sebagai contoh: Sebagai contoh:


- Kawasan perumahan dan pedesaan yang - Kawasan industri diatur dan dilaksanakan
merupakan kawasan hunian dan berada dalam dengan landasan peraturan yang dibuat pabrik
wilayah sebuah kota - Kawasan pedesaan diatur dengan peraturan
- Kawasan industri yang merupakan kawasan yang dibuat oleh kepala desa
manufaktur dan kegiatan industri yang berada - Kawasan pertambangan diatur dan dilak
dalam wilayah provinsi sanakan dengan landasan peraturan yang
- Kawasan hutan lindung yang merupakan dibuat oleh tambang.
kawasan hutan yang dilindungi dan berada
dalam wilayah sebuah hutan
MANAJEMEN KOTA PRODUK ATURAN
Proses untuk merencanakan, memanfaatkan, dan Produk aturan terkait kawasan adalah sesuai
mengawasi suatu kawasan untuk pertumbuhan dengan fungsi dari kawasan itu sendiri. Setiap
kawasan dengan memperhatikan daya dukung kawasan memiliki aturan yang berbeda.
dan keseimbangan dengan kawasan lain. - Peraturan pabrik atau industri dibuat oleh
kawasan Industri itu sendiri untuk mengatur
Prinsip: kegia tannya
Tetap memperhatikan kelestarian sumber daya
alam.
Kawasan juga diatur dalam UU Republik Indonesia
- UU No. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian,
upaya efisiensi dan efektivitas perindustrian,
teknologi industri
KOTA
Menurut Undang-Undang nomor 26 Tahun 2007, Kota adalah wilayah yang mempunyai

kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman

perkotaan, pemusatan, dan distribusi pelayanan pemerintah, pelayanan sosial dan kegiatan

ekonomi.

Kota merupakan sebuah sistem yaitu sistem terbuka, baik secara fisik maupun sosial ekonomi,

bersifat tidak statis dan dinamis atau bersifat sementara.

Prof. Dr. Ir. Zoe’raini Djamal Irwan, M.Si, juga mengemukakan dalam bukunya tantangan

lingkungan & lansekap kota (2004 ; 31), dari berbagai macam sudut pandang para ahli, aspek

utama yang digunakan untuk menjelaskan pengertian kota antara lain adalah dari aspek

morfologi, jumlah penduduk, hukum, ekonomi, dan sosial.


KOTA
P.J.M. Nas, (1979: 32-34): Kota dapat dilihat dari berbagai segi:

a. Morfologi : Adanya cara membangun dan bentuk fisik yang berjejaljejal.

b. Kriteria jumlah penduduk: Sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan.

Misalnya: Jepang (>30.000 jiwa); Belanda (>20.000 jiwa); India, Sailan, Belgia, dan Yunani (>

5.000 jiwa).

c. Hukum: Di sini orang sering menunjuk pada kota-kota yang dalam abad ke-19 biasanya

mengenal sistem hukum tersendiri. Pengertian kota di sini dikaitkan dengan adanya

hak-hak hukum tersendiri bagi penghuni kota.

d. Ekonomi: Suatu ciri kota adalah cara hidup yang bukan agraris. Fungsi-fungsi kota yang

khas adalah kegiatan budaya, industri, perdagangan, dan niaga serta kegiatan pemerintah.

e. Sosial: Bersifat kosmopolitan, hubungan-hubungan sosial yang impersonal, hubungan

sepintas lalu, berkotak-kotak, dan sebagainya.


KOTA BERDASAR PENDUDUK

Megapolitan
>5 juta jiwa

Metropolitan
1-5 juta jiwa
Besar
100 ribu - 1 juta jiwa
Sedang
50 ribu - 100 ribu jiwa
Kecil
20 ribu - 50 ribu jiwa
Karakteristik Kota
menurut Melville C. Branch

Aspek Fisik
- Topografi tapak
- Bangunan Aspek Sosial
- Struktur (Bukan Bangunan)
- Ruang Terbuka
- Kepadatan Perkotaan
Aspek Ekonomi
- Iklim
- Vegetasi
- Kualitas Estetika
SISTEM PEMERINTAHAN
KOTA
Sistem Pemerintahan Kabupaten/Kota

Source : https://www.materibelajar.id/2016/03/sistem-pemerintahan-indonesia-definisi.html
MANAJEMEN
PERKOTAAN

Merupakan suatu upaya proses pelaksanaan rencana kota untuk mencapai


sasaran pembangunan kota secara efisien dan efektif.

Manajemen kota berupaya mengelola :

Dapat mencapai tujuan dan Membentuk pen-


Pembangunan kota Sistem dan strateginya terinte-
grasi, holistik dan komprehensif
sasaran sesuai rencana dan taha- duduk kota yang
yang berkelanjutan pan yang ditetapkan
sejahtera
MOBILITAS
PERKOTAAN
Mobilitas Perkotaan harus ditingkatkan agar :

Lebih efisien, fleksibel,


aman, dan terjangkau.

Memperhatikan kepentingan
pengguna jalan

Menjaga kelestarian
lingkungan. Masalah : kemacetan lalu lintas dan polusi
WILAYAH
Menurut UU No. 24 Tahun 1991 :

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait

padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek

fungsional.

Menurut Claude Raffestin :

Wilayah merupakan produk dari dinamika interaksi sosial yang didukung oleh kerja (gabungan

informasi dan teknologi) dan operasional melalui media tertentu (berupa alat material misalnya

uang, atau non-material seperti ajakan dan larangan).

Contoh : Wilayah Timur Indonesia (geografis); Wilayah Pesisir (geografis,fungsional); Wilayah

Provinsi, Kabupaten, atau Kota (administrasi); Wilayah Perkotaan (fungsional).


PENDUDUK WILAYAH GEOGRAFIS WILAYAH
Dalam menentukan wilayah harus memperhatikan: - cenderung lebih beragam dari kawasan, misaln
- Opini masyarakat setempat : masyarakat ya wilayah DIY yang memiliki gunung sekaligus
mengetahui tentang pembentukan wilayah pantai dalam wilayahnya.
tersebut - Perbedaan geografis harus diperhatikan karena
- Kebebasan memilih : masyarakat yang tinggal mempengaruhi mobilitas masyarakat
bebas memilih untuk memiliki status sebagai
warga di wilayah tersebut.
SISTEM PEMERINTAHAN
WILAYAH
Ada lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang dibentuk berdasarkan demokrasi rakyat.

https://covesia.com/archipelago/baca/60430/lakukan-kampa-
nye-di-medsos-peserta-pemilu-wajib-daftarkan-akun-ke-kpu
Pembagian Wilayah
Secara Konseptual

Wilayah Nodal Wilayah Homogen


secara fungsional mempunyai ketergantungan dipandang dari satu aspek/kriteria mempunyai sifat-sifat
antara pusat (inti) dan wilayah belakangnya atau ciri-ciri yang relatif sama.
(hinterland).
Contoh: Wilayah pantai utara Jawa Barat (homogen
Batasnya : pengaruh ekonomi suatu wilayah sebagai produsen padi)

Wilayah Perencanaan Wilayah Administratif


batasannya didasarkan secara fungsional dalam kaitannya batas-batasnya ditentukan berdasarkan kepentingan administrasi
dengan maksud perencanaan pemerintahan atau politik, seperti: provinsi, kabupaten,
kecamatan, desa/kelurahan.
Contoh Hubungan Wilayah Nodal dan Homogen
Kawasan, Kota, Wilayah dari
Berbagai Aspek

KAWASAN KOTA WILAYAH

Sistem Diatur menggunakan


kebijakan masing-
Dipimpin kepala daerah,
Bupati untuk kabupaten
Masyarakat berhak
memberikan suara dalam
Pemerintahan masing kawasan dan Walikota untuk kota memilik pemerintah.

Mobilitas Sedang Sedang Tinggi

Bervariasi, dapat mimiliki per-


Kondisi Wilayah yang dibatasi Wilayah yang diatur
bedaan geografis yang sig-
dengan ciri khas dan batasannya dalam
Geografis fungsi tertentu peraturan daerah
nifikan spt laut dan gunung di
satu wilayah

Karakteristik Fungsi homogen Fungsi heterogen Fungsi heterogen

Berupa perjanjian internasional misal-


Peraturan yang dibuat nya UNCLOS 1982 tentang wilayah
Produk Aturan oleh masing-masing Peraturan Daerah perairan atau nasional misalnya UU
No. 43 tahun 2008 tentang wilayah
kawasan negara
KESIMPULAN

Wilayah
Sebuah kawasan merupakan bagian dari kota dan kota
merupakan bagian dari kawasan.

Penentuan klasifikasi kawasan, kota, atau wilayah tidak


Kota
selalu berdasarkan luasnya, namun cenderung berdasar-
kan fungsi dan keadaan geografisnya.
Kawasan
Sebuah area dapat dipandang sebagai kota sekaligus
wilayah tergantung sudut pandang mengenai ruang
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Pontoh, Nia. K, dan Iwan Kustiwan. 2008. Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung. ITB Press.

Ir. Heru Purwadio, M. (2015, August 26). Pengertian Wilayah, Daerah, Kawasan, Kota. Retrieved from Mengenal Kota Kita: http://mengenalkotakita.blog

spot.com/2015/08/pengertian-wilayah-daerah-kawasan-kota.html

(2020). Retrieved 26 September 2020, from https://undocs.org/pdf?symbol=en/A/RES/742(VIII)

(2020). Retrieved 26 September 2020, from http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/640.pdf

Fatimah, Siti. 2020. Teori Perencanaan. Sidoarjo. Uais Inspirasi Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA (2008).

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PERINDUSTRIAN

Sadali.(2016). Mobilitas Pekerja pada Kawasan Industri Piyungan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

BPN20. 2009. Manajemen Kawasan. http://bpn20-2008.blogspot.com/2009/02/manajemen-kawasan.html

Kustiwan.Iwan.(2020). Retrieved 28 September 2020, from http://repository.ut.ac.id/3999/1/ADPU4433-M1.pdf

Raffestin. C, Butler. Samuel A. 2012. Space, territory, and territoriality. Retrieved 27 September 2020, from https://www.researchgate.net/publica

tion/274421884_Space_territory_and_territoriality

Anda mungkin juga menyukai