Anda di halaman 1dari 4

Karakteristik dan syarat kawasan perkotaan :

Perkotaan adalah suatu permukiman yang relative besar, padat, dan permanen, terdiri dari
kelompok individu-individu yang heterogen dari segi sosial. Menurut Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan (PP NO.129/2000), kriteria kawasan perkotaan :

1. Memiliki fungsi kegiatan utama budidaya bukan pertanian atau lebih dari 75% mata
pencaharian penduduknta di luar sektor pertanian
2. Memiliki jumlah penduduk sekurang-kurangnya 10.000 jiwa
3. Memiliki kepadatan penduduk sekurang-kurangnya 50 jiwa per hektar
4. Memiliki fungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi pelayanan barang dan jasa dalam
bentuk sarana dan prasarana pergantian moda transportasi

Karakteristik kawasan perkotaan secara fisik, sosial, dan ekonomi dapat mengacu pada uraian
dari Branch (1995). Karakteristik fisik kawasan perkotaan antara lain menyangkut topografi
tapak, bangunan, struktur bukan bangunan; ruang terbuka; kepadatan; iklim; vegetasi; dan
kualitas estetika. Secara sosial, karakteristik perkotaan dapat ditinjau jumlah dan distribusi
(konsentrasi) penduduk. Ditinjau secara ekonomi, karakteristik perkotaan ditandai dengan
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah (sektor publik) dan sektor swasta. Dalam
hal ini kegiatan ekonomi perkotaan terutama didominasi oleh sektor sekunder dan tersier.

Beberapa karakter kawasan perkotaan yang terklasifikasikan sebagai berikut;

1. Kawasan dengan karakter tematis tertentu; seperti kawasan kota lama, kota baru, kota
mandiri, kota industri, kota pelabuhan, kota wisata, dan kota tepi air (water front city).
2. Kawasan dengan karakter campuran; seperti kawasan campuran antara fungsi hunian,
dengan fungsi usaha/niaga, wisata, industri, pertambangan, agropolitan dan kawasan
bersejarah (cultural heritage).
3. Kawasan dengan karakter khusus; seperti kawasan berkembang cepat, kawasan
terbangun yang memerlukan penataan atau peremajaan, kawasan dilestarikan atau
konservasi, kawasan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, termasuk pula
pembangunan permukiman di kawasan rawan bencana, kawasan perbatasan antar
negara, serta kawasan permukiman pada koridor jalan strategis
Fungsi kawasan perkotaan :

Perkotaan diartikan sebagai area terbangun dengan struktur dan jalan-jalan, sebagai suatu
permukiman terpusat pada suatu area dengan kepadatan tertentu (Branch, 1996:2).
Sedangkan Kota diartikan sebagai tempat tinggal dari beberapa ribu atau lebih penduduk.
Berikut ini fungsi kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah.

1. Kota sebagai pusat pemerintah


kota adalah sebagai pusat pemerintah. Kota memiliki fasilitas pelayanan yang lebih
lengkap bila dibandingkan dengan pelayanan yang ada di pedesaan.
2. Kota sebagai pusat pendidikan
Kota memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan yang lebih penting kehidupan
masyarakatnya lebih heterogen, sehingga dapat melihat berbagai jenis individu. 
Melihat dari sejarah, perkembangan sekolah-sekolah berada di wilayah perkotaan,
terutama kota-kota besar. Perkembangan sekolah di kota besar ini karena terbatasnya
kalangan yang bisa mengenyam pendidikan.
3. Kota sebagai pusat informasi
Untuk dapat mewujudkan pembangunan baik di kota maupun daerah, diperlukan
informasi yang cepat dan akurat. Keberadaan masyarakat yang kebanyakan tinggal di
pedesaan mengharuskan pemerintah untuk membangun pedesaan.

Geografis :

Letak suatu daerah dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu letak astronomi. letak sosial ekonomi,
dan letak administrasi. Kecamatan Sukoharjo merupakan salah satu kecamatan dari 17
kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo yang terletak diantara 7'31'11" hingga 7°33'24"
Lintang Selatan dan 1104304" hingga 110'48'46" Bujur Timur. Selain itu Kecamatan
Sukoharjo terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 105 m diatas permukaan laut.

Luas wilayah Kecamatan Sukoharjo tercatat sebesar 4.458 Ha atau sekitar 9.55 persen dari
luas Kabupaten Sukoharjo (46.666 Ha). Luas wilayah tersebut terdiri dari 2.363 Ha atau
53.00 persen lahan sawah dan 2.095 Ha atau 47.00 persen bukan lahan sawah, dibandingkan
luas kabupaten. Luas bukan lahan sawah yang digunakan untuk pekarangan sebesar 75.70
persen dari total luas lahan bukan lahan sawah. Presetase tersebut merupakan yang terbesar
dibandingkan presentase penggunaan buk lahan sawah yang lain.
Secara administrasi batas daerah penelitian adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Grogol

Sebelah Timur : Kecamatan Bendosari

Sebelah Selatan : Kecamatan Nguter dan Tawangsari

Sebelah Barat : Kabupaten Juwiring, Kabupaten Klaten

Klimatologi :

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca pada suatu tempat dalam berbagai keadaan
atmosfer, antara lain yaitu suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi pada suatu daerah
selama dalam jangka waktu yang panjang. Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang
terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguaptidak meresap dan tidak mengalir.
Kecamatan Sukoharjo memiliki iklim tropis yang terdiri dari musim kemarau dan musim
penghujan yang datang silih berganti setiap 6 bulan. Biasanya di Kecamatan ini terdapat satu
hari hujan setiap harinya, kecuali pada bulan Agustus yang tidak ada hujan sama sekali.
Bulan dengan hari hujan terbanyak adalah November yaitu sebanyak 27 hari hujan dan
Desember sebanyak 23 hari hujan. Bulan dengan curah hujan terbanyak adalah Desember
yaitu 1.110 mm dan November yaitu 702 mm.

https://www.sustainable-landscape.org/peta-detail.php?id=5

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/02/063000265/pengertian-kota-klasifikasi-
fungsi-dan-ciri-cirinya?page=all

https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/DitJaskel/publikasi
materi/Permendagri No. 01 Tahun 2008_124_1.pdf

https://humas.sukoharjokab.go.id/profil/kondisi-geografis/

https://bencanapedia.id/Kawasan_perkotaan

https://kecamatansukoharjo.wonosobokab.go.id/postings/details/1041606/Geografis.HTML

Anda mungkin juga menyukai