Lean Management Modul 2 - Introduction of Lean Management (Pemborosan)
Lean Management Modul 2 - Introduction of Lean Management (Pemborosan)
Lean
Management
Introduction of Lean Management
Pemborosan (Waste)
02
TEKNIK TEKNIK IE412 Muchammad Fauzi, S.T., M.Log.,
INDUSTRI CSCA.
Pemborosan atau dikenal dengan istilah Muda dalam Bahasa Jepang, merupakan aktivitas yang tidak
bernilai tambah (non-value added). Pemborosan muncul di seluruh organisasi dan perlu diidentifikasi
keberadaannya. Berikut adalah definisinya:
Tipe-tipe Pemborosan
Contoh:
Didapatlah hasil aktivitas value added (VA) dari proses produksi rumah boneka sebanyak 47
atau atau 17,60%, aktivitas non value added sebanyak 92 atau 34,45% dan aktivitas necessary
non value added sebanyak 128 atau 47,94%, maka total klasifikasi sebesar 267 aktivitas.
Berdasarkan kasus tersebut, nilai the value to waste rasio (VWR) sebesar:
𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐴𝑑𝑑𝑒𝑑
𝑉𝑊𝑅 = × 100%
𝑁𝑜𝑛 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐴𝑑𝑑𝑒𝑑 + 𝑁𝑒𝑐𝑒𝑠𝑠𝑎𝑟𝑦 𝑁𝑜𝑛 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝐴𝑑𝑑𝑒𝑑
47
𝑉𝑊𝑅 = × 100%
92 + 128
𝑉𝑊𝑅 = 21,36%
Kesimpulan:
𝑉𝑊𝑅 = 21,36% < 30% = 𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛
Terdapat 4 (empat) area atau sumber yang dapat diidentifikasi keberadaan pemborosan dalam
sebuah organisasi yang ditunjukkan pada Gambar 1.2.
1. Menunggu
2. Pekerja yang tidak
Cacat produk Kualitas Orang memiliki kemampuan
3. Pergerakan
4. Perilaku pekerja
1. Defect (Cacat)
Cacat dapat digambarkan sebagai sesuatu yang tidak diinginkan pelanggan. Cacat dapat
dideteksi dan diidentifikasi sebelum produk yang mengalami cacat sampai ke pelanggan
melalui proses pemeriksaan. Produk cacat dapat diperbaiki (repair) atau dikerjakan ulang
(rework) agar produk bisa didistribusikan ke pelanggan, kecuali cacat tersebut bersifat
defective yang sudah tidak bisa digunakan fungsi dan manfaatnya.
3. Waiting (Menunggu)
Menunggu merupakan pemborosan yang digambarkan sebagai waktu untuk menunggu sesuatu
terjadi seperti timeout manusia, timeout mesin, atau material yang menunggu untuk diproses.
Waktu menunggu ini akan berpengaruh pada produktivitas produksi dan performance
pengiriman barang ke pelanggan.
6. Inventory (Persediaan)
Persediaan digunakan sebagai peredam fluktuasi permintaan atau untuk mengkompensasi
kinerja proses yang buruk. Jumlah persediaan akan terus meningkat sampai masalah
kekurangan barang teratasi. Jumlah persediaan yang tersimpan dapat menjadi ukuran kinerja,
karena semakin sedikit jumlah persediaan semakin baik karena mencerminkan perencanaan
produksi dan pengiriman mendekati tepat sesuai dengan permintaan.
7. Motion (Pergerakan)
Pergerakan menjadi boros Ketika pergerakan tersebut tidak memberikan nilai tambah pada
suatu produk atau layanan. Pergerakan yang tidak perlu dapat dikurangi agar dapat
meningkatkan produktivitas.