Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman sistem perawatan Asparagus masa

tanam 2019 - 2020

PENANAMAN asparagus kami lakukan setelah 3 bulan dari semai. Penyiraman manual
dilakukan 2 hari sekali setelah tanam sampai usia satu bulan. Satu bulan setelah tanam
kita lakukan pemasangan turus dan pemasangan tali untuk penahan batang asparagus
supaya tidak roboh. Pemasangan selang tetes dilakukan setelah pemasangan turus
selesai. Setelah 3 bulan dari tanam kita melakukan PENGURANGAN jumlah induk yang
kecil dan kita sisakan 3 pohon ukuran sedang di tiap crown, rata rata sudah mulai ada
beberapa rebung yang sudah bisa di panen. Kami menerapkan sistem PEMANGKASAN
dalam perawatan asparagus yang dilakukan setiap 4 atau 5 bulan sekali. Sistem
pemangkasan artinya kami mencabut semua batang induknya karena diusia tersebut
batang induk sudah kelihatan menua yang di tandai dengan warna daun yang
kecoklatan dan batang terasa mudah dicabut apabila kita mencabutnya. Di susul
pemberian pupuk kandang berak sapi dan pupuk berak ayam yang di campur sekam.
Untuk mendapatkan pH tanah yang toleran dengan akar asparagus maka kita tabur
kapur pertanian hal ini kita lakukan apabila tanah sudah mulai asam agar penyerapan
pupuk bisa optimal, tanah yang asam di tandai dengan tumbuhnya lumut di tengah
bedengan. Cara pemberian pupuk ini dilakukan dengan cara, gundukan tanah di tiap
bagian tengah bedengan di ratakan ke jalan di tiap bedengan dengan cara di cucruk
dengan koret atau bambu asek sampai hampir kelihatan daerah perakaran, tujuannya
menggemburkan tanah yang mulai mengeras atau istilahnya bantat karena bagian
tengah yang paling sering terkena air siraman atau tetesan, setelah itu kita campur
tanah yang terkumpul di jalan tersebut tadi dengan pupuk kandang dan kapur,
terkadang berbarengan dengan pemberian pupuk NPK 25-7-7 Yara. Setelah pupuk
kandang tercampur kita lakukan penyiraman di area perakaran terutama bagian pinggir
bedengan karena daerah itu tempat yang paling kering. Setelah selesai penyiraman kita
lakukan penyaeran di hari berikutnya karena menunggu air menyusut sehingga mudah
dalam proses penyangkulan karena tidak becek. Penyaeran yaitu penimbunan kembali
daerah perakaran. Kembali ke sistem pemangkasan, kami rutin lakukan setelah 8 atau 9
bulan dari tanam, jadi pada waktu umur itu kami lakukan pemangkasan pertama.
Setelah pemangkasan tiap hari kita lakukan pemanenan dan seleksi induk untuk
persiapan panen puncak di 3 sampai 4 bulan setelah pemangkasan. Cara seleksi induk
kita pilih rebung ukuran sedang di pilih 2 atau 3 batang tiap crown, selebihnya yang
besar dan yang terlalu kecil kita panen. Hasil rebung setelah pemangkasan memiliki
kualitas yang kurang bagus, meskipun rata rata besar tapi kuncupnya cepat mekar dan
batangnya regas. Proses pemilihan induk biasanya akan selesai dalam 2 minggu,
artinya didalam gh sudah penuh induk muda dan hasil panen mulai menurun. Mulai ada
kenaikan panen yaitu setelah 2 bulan dari pemangkasan dan terus meningkat sampai
bulan ke 4 atau ke 5 rata rata, dengan KUALITAS rebung yang bagus. Hal itu juga yang
menjadi alasan terpenting dari pemangkasan total yaitu SELEKSI induk baru yang sehat
secara serempak, karena adanya pembentukan perakaran baru dan tunas calon induk
mendapat cukup cahaya matahari dalam pertumbuhannya sehingga menghasilkan
rebung yang berkualitas di bulan bulan berikutnya. Hal ini menurut pemikiran kami
menjadi bagian TERPENTING dalam proses pemeliharaan asparagus dan kita yakini
tanaman akan bisa berumur panjang karena selalu ada peremajaan induk. Secara alami
pohon muda asparagus juga mengeluarkan biji untuk itu diteruskan pembuangan biji
asparagus tersebut karena akan menyerap nutrisi dari pupuk juga, sehingga optimal
diserap rebung yang akan muncul. Pemangkasan kami lakukan secara bergiliran dari
satu gh ke gh yang lain (jumlah tanaman per gh sekitar 1500- 2000 pohon) dengan jeda
waktu 1 sampai 1,5 bulan sekali. PEMUPUKAN NPK kita lakukan per 2 minggu sekali
bergantian 2x NPK 16-16-16, 1x NPK 25-7-7 Yara. Pemupukan dilakukan dengan cara di
tabur di tengah bedengan dilanjutkan dengan penyiraman, dengan tujuan agar pupuk
yang di tabur cepat larut ke dalam tanah. Kita juga menggunakan sistem penyiraman
tetes. Perawatan selang tetes yaitu dipasang saringan air agar kotoran tidak masuk
selang tetes, selain itu dilakukan 1bulan sekali di buka ujung selang sehingga endapan
kotoran akan keluar sehingga bisa mengurangi resiko penyumbatan di lubang tetesnya,
apabila ada lubang tetes yang mampet biasa kita pukul pukul pakai kayu, harus hati hati
karena kalau terlalu keras selang bisa pecah, hal ini dilakukan pada saat penetesan
berlangsung. Pengendalian hama dan penyakit biasa kita tanggulangi dengan cara
PENYEMPROTAN insektisida dan fungisida. Hama kutu kebul kita menggunakan
insektisida Curacron, hama tungau yang menyebabkan daun menjadi keriting kita
menggunakan insektisida Demolish, hama tungau ini menjadi musuh yang paling
ditakuti karena dapat menurunkan hasil produksi 40 sampai 60 persen. Hama ulat
biasa kita menggunakan insektisida Prevaton. Di musim hujan untuk mengurangi resiko
terkena busuk batang kita memakai fungisida Score. Di musim kemarau kita jarang
menggunakannya. Penggunaan fungisida sistemik Score perlu dibatasi jangan sampai
berlebihan karena ada efek lain yang bisa menurunkan hasil produksi juga, (bisa
menghambat munculnya rebung dari tanah atau juga menghambat pemanjangan
rebung yang sudah muncul dan batang induk jadi mengeras, dari hasil pengamatan
kami). Demikian kurang lebih proses perawatan asparagus tahun 2019-2020
berdasarkan pengalaman kami.

Anda mungkin juga menyukai