Anda di halaman 1dari 1

KASUS POSISI

Dr. Agla Dalino, S.H., LL.M.. merupakan seorang dosen Fakultas Hukum Universitas
Kejayaan Negara yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), telah mengalami kesulitan
mendapatkan kesempatan untuk menjadi advokat dan dapat beracara dalam persidangan. Ia
merasa dirinya tidak dapat mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya dalam praktik
karena tidak dapat menjadi advokat. Padahal tugas dan fungsinya sebagai seorang dosen hukum
pidana juga memerlukan kemampuan praktis untuk beracara di pengadilan. Hal itu dikarenakan
adanya ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 yang
mengatur salah satu persyaratan untuk menjadi advokat adalah “tidak berstatus sebagai pegawai
negeri atau pejabat negara. Dr. Agla Dalino, S.H., LL.M. merasa tidak mendapatkan kesetaraan
ketika rekannya sesama dosen yang berstatus dosen universitas swasta dan dosen universitas
PTN- BH (dosen non-PNS) tidak dibatasi haknya dengan adanya norma pasal a quo. Berangkat
dari keresahan yang dirasakannya, Dr. Agla Dalino, S.H., LL.M. bersama teman-temannya yang
merasakan hal serupa kemudian membentuk sebuah koalisi dan mengatasnamakan diri sebagai
Asosiasi Dosen Hukum Indonesia. Dr. Agla Dalino, S.H., LL.M. kemudian hendak melakukan
pengujian Pasal 3 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 terhadap UUD 1945
untuk mengecualikan Dosen PNS dari subjek yang termasuk dalam ketentuan pasal a quo.

Anda mungkin juga menyukai