Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan Uji Kemampuan Diri Bab 5

 Uji Kemampuan Diri 1


1. B
Pembahasan:
Jalur Rempah adalah jaringan niaga yang dimulai dari wilayah timur Nusantara, melintasi ujung
barat Suamtra, India, Sri Lanka, Mesir, Afrika selatan, Afrika timur, Madagaskar, daratan Timur
Tengah (Asia Barat), Mediterania, hingga ke Eropa.
2. D
Pembahasan:
Dalam perkembangan yang lebih lanjut, dayung yang digunakan sebagai penggerak perahu mulai
digabungkan dengan penggunaan layar. Layar pada dayung berfungsi menggerakkan perahu
lebih cepat.
3. C
Pembahasan:
Rempah-rempah dari Nusantara diyakini telah diperdagangkan dan dibawa oleh pelaut
Nusantara hingga ke Mesir. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan lada hitam di lubang
hidung Ramses II yang digunakan sebagai bahan pengawet mumi.
4. B
Pembahasan:
Kontak dagang antara Nusantara dan Tiongkok mulai terjalin sejak abad ke-2 M. Hal tersebut
dibuktikan dengan berita Tiongkok yang menyebutkan bahwa utusan Raja Bian dari Jawa
(Yediao) berkunjung ke Tiongkok (131 M).
5. B
Pembahasan:
Menurut Ninie Susanti, salah satu faktor yang mendorong kemajuan Sriwijaya adalah letaknya
yang strategis, yaitu berada di antara rute Samudra Hindia, Laut Cina Selatan, dan Samudra
Pasifik. Hal tersebut berarti Sriwijaya berada di tengah-tengah jalur pelayaran perdagangan
antara India dan Tiongkok.
6. C
Pembahasan:
Sumber daya alam khususnya rempah-rempah yang melimpah di Nusantara membuat para
pedagang Tiongkok berdatangan ke Nusantara, termasuk Sriwijaya. Tercatat pada abad ke-7,
banyak orang Tiongkok bermukim di Sriwajaya. Selain itu, hingga abad ke-13, dinasti-dinasti
Kekaisaran Tiongkok menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara termasuk
Sriwijaya.
7. B
Pembahasan:
Jalur Rempah telah dikenal sejak masa Kerajaan Mataram Kuno. Hal ini dibuktikan dengan relief
candi yang menggambarkan 63 spesies tanaman kuno serta relief perahu bercadik pada Candi
Borobudur.
8. D
Pembahasan:
Kertanagara memiliki visi politik yang dikenal dengan Cakrawala Mandala Dwipantara, yang
berarti Ia bercita-cita menyatukan Nusantara di bawah payung Singasari. Karena visi terebut,
Kertanegara berhasil menguasai seluruh Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Melayu, dan Semenanjung Melayu.
9. A
Pembahasan:
Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, Majaphit mencapai puncak kejayaannya. Wilayah
kekuasaannya membentang dari sebagain besar wilayah barat Nusantara hingga Maluku di
wilayah Timur. Kejayaan Majapahit tersebut tidak terlepas oleh peran armada laut Majapahit
yang dikenal sangat digdaya hingga Majapahit dikenal sebagai talasokrasi atau kemaharajaan
bahari.
10. B
Pembahasan:
Aktivitas perdagangan antara Majapahit dengan daerah-daerah kekuasaan dan saudagar-
saudagar mancanegara terpusat di pelabuhan utama Majapahit, yaitu Changku dan Bubat.
Kedua pelabuhan utama tersebut didukung oleh pelabuhan lain, seperti Lasem, Surabaya,
Gresik, Sedayu, Tuban, Kalimas, Pasuruan, dan Bali.

 Uji Kemampuan Diri 2

1. A
Pembahasan:
Dalam perdagangan di Jalur Rempah pada masa Islam, saudagar Islam berperan sebagai
pedagang perantara. Mereka berlayar bolak-balik dari barat ke timur (Nusantara) termasuk
Maluku.
2. E
Pembahasan:
Kota Juwana adalah salah satu kota pesaing Demak dalam perdagangan. Oleh karena itu, saat
Kota Juwana dihancurkan oleh Majapahit pada 1513, Demak semakin mendominasi ekonomi di
pesisir utara Jawa.
3. A
Pembahasan:
Banten merupakan salah satu simpul penting dalam Jalur Rempah karena posisinya sebagai
pemasok utama lada dunia. Lada dari Banten dicari oleh dunia karena lebih berkualitas dari lada
India (Malabar).
4. D
Demak merupakan pemasok kebutuhan pokok terutama beras ke Malaka
Pembahasan:
Peran Demak dalam Jalur Rempah sangatlah vital. Demak merupakan pemasok kebutuhan
pokok seperti beras dan buah-buahan ke pusat perdagangan rempah, yaitu Malaka.
5. A
Pembahasan:
Sejak era Tarumanagara dan Sunda, pelabuhan Banten sudah ramai disinggahi para saudagar
mancanegara. Adanya kontak dengan Tiongkok misalnya, dibuktikan dengan penemuan pecahan
keramik Tiongkok dari Dinasti Song Selatan dan Yuan di Situs Banten Girang.
6. A
Pembahasan:
Banten bukan merupakan penghasil lada, namun karena wilayah yang dikuasainya merupakan
penghasil lada seperti Lampung, Palembang, dan Bengkulu, Banten menjadi pemasok lada
utama di Jalur Rempah.
7. D
Pembahasan:
Sebagai upaya mencegah invasi Demak ke Pajajaran, raja Pajajaran mendatangi Portugis di
Malaka untuk meminta bantuan. Pajajaran menawarkan imbalan lada sebagai bayaran. Jumlah
imbalan lada yang disepakati adalah sebanyak seribu karung atau sekitar 160 bahar (11.200
kilogram) per tahun.
8. A
Pembahasan:
Banten merupakan kota pesisir yang heterogen. Serrurier menyebutkan Banten dibagi dalam 33
permukiman yang mulitikultur. Beberapa di antaranya yaitu Pakojan (permukiman orang Timur
Tengah), Karangantu (permukiman orang asing), Kebalen(permukiman untuk orang Bali), dan
Karoya (permukiman pribumi).
9. C
Pembahasan:
Pernyataan nomor (3), merupakan pernyataan yang tidak tepat. Makassar bukan penghasil
rempah-rempah, melainkan sebagai bandar cengkih dan pala dari Kepulauan Maluku.
10. E
Pembahasan:
Perdagangan rempah-rempah baru ramai sejak abad ke-14, mula-mula dengan masuknya
saudagar-saudagar Jawa dan Melayu, kemudian saudagar-saudagar mancanegara. Rempah-
rempah dari Ambon (Hitu) diangkut ke wilayah barat Nusanara (Pelabuhan Gresik, Tuban, Pasai,
Sriwijaya, dan Malaka) oleh saudagar Melayu, Jawa, Makassar, Hitu, dan Banda. Di Barat
Nusantara, sudah menunggu saudagar-saudagar dari India, Arab, dan Persia.

Anda mungkin juga menyukai