Anda di halaman 1dari 5

Lengkapi Keterangan Berikut!

Amitosis

Interfase

G1: Fase G 1, atau gap-1 (Growth-1, pertumbuhan primer), yaitu


sel mengalami pertumbuhan sehingga tampak lebih besar.
Fase ini berlangsung selama 6-12 jam.

S: Fase S (fase sintesis), terjadi sintesis DNA dan DNA


mengalami replikasi. Fase ini berlangsung selama 6 - 8
jam.

G2:Fase G 2, atau gap-2 (Growth-2, pertumbuhan sekunder),


terjadi pertumbuhan lagi dan terbentuklah organel-organel
sel hingga persiapan sel membelah. Fase ini berlangsung
selama 3-4 jam.

MITOSIS

Ket:
Profase
Profase berlangsung lebih lama dan membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan dengan
subfase lainnya. Pada profase, terjadi peristiwa sebagai berikut.
Benang-benang kromatin dalam inti sel mulai tergulung menjadi rapat, padat, pendek, dan
menebal.
Kromosom sudah tampak mengganda (berduplikasi) dan tersusun dari sepasang kromatid
saudara (kembar) yang dihubungkan oleh sentromer.
Anak inti (nukleolus) menghilang sehingga tidak terjadi lagi transkripsi DNA yang membentuk
RNA.
Di dalam sitoplasma, mulai terbentuk gelendong mitotik (benang-benang spindel) yang terbuat
dari mikrotubula yang memancar dari kedua sentrosom yang saling menjauh.
Prometafase
Pada prometafase, terjadi hal-hal sebagai berikut.
Membran inti terfragmentasi, melebur, kemudian menghilang sehingga mikrotubula dapat memasuki inti sel dan berinteraksi
dengan kromosom.
Berkas mikrotubula memanjang dari setiap kutub ke arah pertengahan sel. Sebagian mikrotubula melekat pada kinetokor
di dalam sentromer, menyebabkan kromosom bergerak tersentak-sentak. Mikrotubula yang melekat pada kinetokor
sentromer disebut mikrotubula kinetokor. Sementara itu, mikrotubula yang tidak melekat pada kinetokor disebut
mikrotubula nonkinetokor. Mikrotubula nonkinetokor berhubungan dengan mikrotubula lainnya dari kutub sel yang
berlawanan.

Metafase
Metafase berlangsung paling cepat. Pada metafase, terjadi hal-hal sebagai berikut.
Kromosom bergerak dan berjajar di tengah sel yang disebut bidang ekuatorial atau lempeng metafase (bidang khayal yang
membagi sel dengan jarak yang sama).
Sentromer dari seluruh kromosom membuat formasi satu baris, kinetokor dari kromatid saudara melekat pada mikrotubula
yang berasal dari arah kutub yang berlawanan.

Anafase
Pada anafase, terjadi hal-hal sebagai berikut.
Pasangan sentromer dari setiap kromosom berpisah shingga kromatid
saudara yang semula menyatu akhirnya terpisah dan terbentuk kromosom
yang lengkap.
Masing-masing kromatid bergerak menuju ke arah kutub yang berlawanan
pada saat mikrotubula kinetokor memendek.
Bagian lengan kromatid bergerak di belakang sentromernya karena sentromer
tertarik lebih dulu oleh mikrotubula.
Mikrotubula nonkinetokor terus memanjang sehingga kutub sel berpindah lebih
jauh.
Pada akhir anafase, kedua kutub sel memiliki koleksi kromosom yang
ekuivalen dan lengkap (2n).

Telofase
Pada telofase, terjadi hal-hal sebagai berikut.
Mikrocubula honkinerokor memanjang lagi schingga sel semakin panjang.
Terbentuk nukleolus (anak inti) pada kedua kutub sel.
Kronosom di kedua kutub mulai membuka kumparannya dan berubah kembali menjadi benang-benang kromatin yang longsa.
Gelendong berdegenerasi, membran inti terbentuk kembali dari fragmen-fragmen membran inti sel induk dan bagian lain sistem endomembran.
Tahap akhir telofase in segera dikuti dengan sitokinesis (pembelahan sitoplasma).
Profase

Sitokinesis
Pada fase sitokinesis, terjadi hal-hal sebagai berikut.
-Pembelahan sitoplasma dikuti dengan pembentukan sekar yang memisahkan kedua bagian sel
sehingga terbentuk dua sel anak.
-Pada sel hewan, sitokinesis diawali dengan pembentukan alur pembelahan di bidang ekuatorial (di
tengah-tengah sel). Pada sisi alur pembelahan sitoplasma, terdapat cincin kontraktil. Cincin
kontraktil tersusun dari mikrofilamen aktin dan molekul protein miosin. Kontraksi cincin mikrofilamen
tersebut menyebabkan alur pembelahan semakin dalam sehingga pada akhirnya terbentuk dua sel
anak.
Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan yang berdinding sel saat sitokinesis tidak membentuk alur
pembelahan, terapi vesikula-vesikula yang dihasilkan oleh badan Golgi berpindah di sepanjang
mikrotubula di tengah-tengah sel.
Vesikula-vesikula yang membawa materi dining sel tersebut bersatu membentuk lempeng sel. Pelat
sel ini membesar hingga membran di sekelilingnya bergabung dengan membran plasma, kemudian
terbentuklah dinding sel baru yang memisahkan kedua sel anak.
MEIOSIS

Ket:

Ket:

Ket:
Profase 1 Metafase I
) Leptoten • Kromosom tetrad bergerak ke bidang ekuatorial Anafase II

• Benang kromatin yang panjang dan tipis mula; (pelat metafase) sehingga tampak dua barisan -Sentromer kromatid saudara

memendek, menebal, dan memadat menjadi kromosom kromosom kembar. berpisah sehingga kromatid

yang berbentuk seperti benang tunggal. • Mikrotubula kinetokor dari satu kutub sel tersebut menjadi kromosom
melekatkan diri pada setiap sentromer kromosom individual.

2) Zigoten dan mikrotubula dari kutub yang berlawanan -Benang spindel (mikrotubula)

Kedua sentrosom kembar bergerak ke arah kutub menempel pada sentromer kromosom homolognya. menarik kromatid bergerak ke

vang berlawanan. arah kutub yang berlawanan.

Kromosom homolog (berasal dari kedua induknya) Anafase I


berdekatan dan berpasangan membentuk sinapsis. Benang-benang spindel menggerakkan dan menarik Telofase II

Kromosom homolog memiliki bentuk, ukuran, dan kromosom homolog ke arah kutub yang berlawanan Kromosom telah sampai di kedua

struktur yang sama, kecuali kromosom seks X danY. schingga pasangan kromosom homolog tersebut kutub yang berlawanan.
terpisah. Terbentuk nukleolus dan membran

3) Pakiten Sentromer tidak berpisah, melainkan tetap inti pada kutub sel yang

Setiap kromosom terlihat sedang berduplikasi menyatukan kromatid saudara sehingga masing- berlawanan.

meniadi dua kromatid dengan sentromer tetap masing kromosom homolog tersebut tetap terdiri Setiap inti dipisahkan oleh sekat

menyatu. atas dua kromatid saudara. pembelahan. Pada sel hewan,

Pasangan kromosom homolog yang membentuk Anafase I menyebabkan unit kromosom diploid (2n) terbentuk alur pembelahan,

sinapsis dan berduplikasi tersebut terlihat sebagai tetrad terbagi menjadi dua unit kromosom yang masing- sedangkan pada sel tumbuhan

(bivalen) yang merupakan kompleks empat kromatid. masing bersifat haploid (n). terbentuk pelat sel.
Pada akhir sitokinesis, dihasilkan

4) Diploten Telofase I empat sel anak yang

Pasangan kromosom homolog saling merenggang, Kromosom homolog sudah berada di kedua kutub, kromosomnya haploid.

tetapi pada beberapa bagian dari kromosom setiap kutub sudah memiliki satu set kromosom
homolog terjadi perlekatan atau saling menyilang yang haploid.
membentuk kiasma (kiasmata = jamak). Hasil pembelahan meiosis I adalah dua sel anak
• Pada kiasma, terjadi pindah silang (crossing over) yang
yang memungkinkan terbentuknya rekombinan kromosomnya haploid, yaitu setengah pasang
(kombinasi gen baru). Pindah silang menyebabkan kromosom
sifat sel anak hasil pembelahan meiosis tidak identik homolog. Namun, kromosom tersebut terdiri atas
dengan sel induknya dan merupakan mekanisme sepasang kromatid.
terbentuknya keanekaragaman genetik.

5) Diakinesis
Nukleolus (anak inti) dan membran inti menghilang.
Terbentuk benang-benang spindel (mikrotubula)
di antara kedua sentrosom yang berada di kedua
kutub yang berlawanan.
Gambar Proses Spermatogenesis dan Oogenesis menggunakan stylus pen secara langsung
disini!

Anda mungkin juga menyukai