Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
Hidayah-Nya, Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dapat melaksanakan
kegiatan Workshop Pendampingan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di SMP
tahun 2023.

Tujuan kegiatan Workshop Pendampingan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di


SMP yaitu untuk memberi pendampingan bagi satuan pendidikan, khususnya SMP
Penggerak penyelenggara pendidikan inklusif dalam rangka percepatan pemenuhan
iklim inklusifitas bagi seluruh satuan pendidikan jenjang SMP melalui program
pengimbasan.

Disadari bahwa meskipun kegiatan workshop ini telah direncanakan dengan cermat
serta mempertimbangkan berbagai hal, namun diyakini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran dari pihak-pihak terkait sangat diharapkan.

Atas peran serta perhatian dan kerja sama dari semua pihak disampaikan banyak
terima kasih. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

Jakarta, Oktober 2023


Plt. Direktur SMP,

Drs. I Nyoman Kurniawan, M.T.


NIP. 196707101990031013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan, bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh
(7) sampai dengan lima belas (15) tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Implementasi dari UU Sisdiknas tersebut adalah bahwa Wajib Belajar berfungsi
mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu bagi setiap Warga Negara Indonesia.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam upaya memperluas akses dan
pemerataan kesempatan memperolah pendidikan yang bermutu maka
pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
menyelenggarakan berbagai layanan Pendidikan diantaranya adalah Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan
Layanan Khusus. Pemberian Pendidikan Layanan Khusus merupakan hak bagi
semua anak penyandang disabilitas dan diberikan merata kepada semua anak
yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini tercantum pula dalam UU No.35 Tahun
2014 tentang UU Perubahan No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
yang menyatakan ’Anak Penyandang Disabilitas diberikan kesempatan dan
aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan inklusif dan/atau pendidikan khusus”
Pendidikan inklusif merupakan salah satu program pemerintah dalam
memfasilitasi pendidikan Layanan Khusus yang tertuang dalam Permendiknas
No. 70 tahun 2009 yang menyatakan …pendidikan inklusif adalah sistem
penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua
peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau
bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu
lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada
umumnya.
Sesuai dengan peta jalan Implementasi Pendidikan Inklusif, tahun 2023
merupakan tahap III dalam penguatan budaya yang berkualitas dan inklusif, yaitu
Pemerataan Pendidikan Inklusif di seluruh kabupaten/kota, Peningkatan Kualitas
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif, Peningkatan aksesibilitas,dan Aktualisasi
Budaya Inklusif di sekolah.
Penyelenggraan Pendidikan Inklusif tentunya tidak lepas dari peran dan
dukungan Pemerintah Daerah dan Pimpinan di tingkat satuan Pendidikan. Salah
satu komponen pendukung keberhasilan Pendidikan inklusif yaitu tersedianya
dukungan dari pemangku kepentingan baik secara regulasi, kelompok kerja serta
anggaran yang tersedia. Dukungan yang diberikan diantaranya dalam bentuk
sosialisasi, advokasi dan pendampingan bagi Pimpinan di satuan pendidikan
dalam mengimplementasikan kebijakan Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Inklusif.
Berdasarkan hal tersebut, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi, Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen, Direktorat SMP,
memberikan dukungan dengan melakukan pendampingan bagi Sekolah
Menengah Pertama yang berstatus sebagai Sekolah Penggerak dalam
menyelenggarakan Pendidikan inklusif di sekolah melalui kegiatan Workshop
Pendampingan Pendidikan Inklusif di tingkat satuan pendidikan SMP.

B. Tujuan Workshop Pendampingan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di


SMP
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan diselenggarakannya kegiatan ini antara
lain:
1. Memperkuat pemahaman terhadap kebijakan Kemdikbudristek tentang
pendidikan inklusif khususnya pada jenjang SMP;
2. Mendorong dan memperkuat peran satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan, mengelola, dan evaluasi layanan pendidikan inklusif;
3. Memperkuat tugas pokok, fungsi dan peran satuan pendidikan, khususnya
dalam mengkoordinasikan implementasi layanan pendidikan inklusif dengan
para pemangku kepentingan dan para pihak terkait;
4. Memperkuat peran satuan pendidikan dalam mengoptimalisasi
pengkondisian dan pengembangan penyelenggaraan layanan pendidikan
inklusif.

C. Hasil yang diharapkan


Hasil yang diharapkan bagi satuan pendidikan setelah mengikuti kegiatan
Workshop Pendampingan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di SMP antara
lain sebagai berikut:
1. Meningkatnya pemahaman terhadap kebijakan Kemdikbudristek tentang
pendidikan inklusif khususnya pada jenjang SMP;
2. Menguatnya peran satuan pendidikan dalam menyelenggarakan, mengelola,
dan evaluasi layanan pendidikan inklusif;
3. Menguatnya tugas pokok, fungsi dan peran satuan pendidikan, khususnya
dalam mengkoordinasikan implementasi layanan pendidikan inklusif dengan
para pemangku kepentingan dan para pihak terkait;
4. Menguatnya peran satuan pendidikan dalam mengoptimalisasi
pengkondisian dan pengembangan penyelenggaraan layanan pendidikan
inklusif.

D. Sasaran Kegiatan, Jadwal dan Tempat Pelaksanaan


Total sasaran kegiatan adalah 335 SMP Penggerak penyelenggara pendidikan
inklusif. Setiap satuan pendidikan diwakili oleh 1 orang kepala sekolah. Total
peserta 335 orang yang akan dibagi menjadi 3 region, dengan jadwal berikut.

Jadwal Pelaksanaan Workshop Pendampingan Penyelenggaraan Pendidikan


Inklusif di SMP tahun 2023

Tanggal
No Region/Kota Asal Peserta Jumlah Peseta
Pelaksanaan

Aceh, Sumatera Utara, Riau,


Kep. Riau, Sumatera Barat,
17 - 20 Oktober Jambi, Bengkulu, Sumatera
1 Jakarta 111 Kepala SMP
2023 Selatan, Kep. Bangka
Belitung, Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Kalimantan Barat
Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I
23 - 26 Oktober Yogyakarta, Kalimantan
2 Yogyakarta 113 Kepala SMP
2023 Tengah, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur
Jawa Timur, Bali, NTB, NTT,
Sulawesi Utara, Gorontalo,
30 Oktober - 2 Sulawesi Tengah, Sulawesi
3 Bali Barat, Sulawesi Selatan, 111 Kepala SMP
November 2023
Sulawesi Tenggara, Maluku
Utara, Maluku, Papua Barat

Kegiatan Workshop Pendampingan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di SMP


dilaksanakan secara fullboard selama 4 hari pada masing-masing region.
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN PENDAMPINGAN

A. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini adalah Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Direktorat
Jenderal Pendidikan PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
B. Materi/Struktur Pendampingan
Agar tujuan kegiatan yang ditetapkan tercapai, materi/struktur Workshop
dirancang sebagai berikut.

Jumlah
No Materi Narasumber
JP
1 Pembukaan dan Penjelasan Teknis Tim Dit. SMP 2
Widyaprada Ahli Utama/Tim
Teknis Ahli/Ketua Tim Kerja
2 Kebijakan Pendidikan Inklusif Regulasi dan Tata Kelola 2
Satuan Pendidikan, Dit.
SMP
Strategi Pengelolaan Pendidikan Inklusif pada
Satuan Pendidikan:
3 - Penyadaran Visi & Misi Dit. SMP & Tim Teknis 3
- Komunikasi & Partisipasi
- Mengatasi hambatan
- Kolaborasi
Alur Layanan Pendidikan bagi PDBK:
- Identifikasi
4 - Asesmen Dit. SMP & Tim Teknis 4
- Akomodasi Kurikulum, Pembelajaran dan
Penilaian
- Praktik
Pengkondisian Satuan Pendidikan yang
ramah dan akomodatif:
5 Dit. SMP & Tim Teknis 2
- Pegembangan SDM
- Aksesibilitas
Praktik Baik: Pengelolaan Pendidikan bagi
6 Dit. SMP & Tim Teknis 2
PDBK Berbasis Digital

7 Rencana Tindak Lanjut & Paparan Tim Teknis 5

Total 20
C. Pengarah dan Narasumber
1. Pengarah
Pengarah dalam kegiatan Workshop Pendampingan Penyelenggaraan
Pendidikan Inklusif di SMP adalah:
a. Direktur Sekolah Menengah Pertama;
b. Widyaprada Ahli Utama dan Madya Direktorat SMP
c. Ketua Tim Kerja di lingkungan Direktorat SMP;
2. Narasumber
Narasumber kegiatan Workshop Pendampingan Penyelenggaraan
Pendidikan Inklusif di SMP adalah:
a. Direktorat SMP;
b. Direktorat PMPK;
c. Tim Teknis Dit. SMP;
d. Akademisi;
e. Dinas Pendidikan Kab/Kota;
f. Satuan Pendidikan SMP.

D. Biaya
Biaya perjalanan, akomodasi, dan konsumsi, selama Workshop Pendampingan
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di SMP ini ditanggung oleh DIPA Direktorat
SMP, Ditjen PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun anggaran 2023.
E. Pelaksanaan Pendampingan
Pelaksanaan kegiatan Pendampingan dijalankan dengan serangkaian kegiatan
yang meliputi Kegiatan Pembukaan, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutupan.
Kegiatan Pembukaan merupakan awal kegiatan yang dibuka oleh unsur
Pimpinan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
sekaligus memberikan pengarahan khususnya tentang Kebijakan Direktorat SMP
tentang Kebijakan Merdeka Belajar.
ACARA KEGIATAN:
• Pembukaan
PEMBUKAAN • Sambutan Direktur SMP dan Sekaligus Membuka
Kegiatan Pendampingan
• Penjelasan Teknis
• Doa
Penjelasan Teknis

MATERI POKOK:
1. Kebijakan Pendidikan Inklusif
2. Strategi Pengelolaan Pendidikan Inklusif pada
Satuan Pendidikan
SIDANG PLENO 3. Alur Layanan Pendidikan bagi PDBK
4. Pengkondisian Satuan Pendidikan yang
ramah dan akomodatif
5. Best Practice

KELOMPOK/DISKUS Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL)


I

1. Rencana Tindak Lanjut


SIDANG PLENO 2. Penutupan

Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam melakukan pendampingan, dalam


kegiatan ini akan disampaikan materi penguatan atas Kebijakan Direktorat SMP
dalam rangka Kebijakan Pendidikan Inklusif, Strategi Pengelolaan Pendidikan
Inklusif pada Satuan Pendidikan, Alur Layanan Pendidikan bagi PDBK,
Pengkondisian Satuan Pendidikan yang ramah dan akomodatif, Praktik Baik:
Pengelolaan Pendidikan bagi PDBK Berbasis Digital, Penyusunan Rencana
Tinda Lanjut (RTL) dan presentasi RTL.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pleno dan diskusi. Kegiatan penutup
merupakan akhir dari kegiatan pendampingan ini yang ditutup oleh pejabat dari
Direktorat SMP.
F. Skenario Kegiatan
Kegiatan Workshop Pendampingan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di SMP
akan dilaksanakan dalam 4 (empat) hari dengan skenario sebagai berikut.

1. Pembukaan: hari ke-1


Pembukaan diikuti oleh semua peserta baik tim teknis, narasumber, maupun
undangan lainnya. Sebelum acara pembukaan, kegiatan diawali dengan
registrasi peserta, dilanjutkan dengan proses check-in di hotel. Pada malam
hari kegiatan diawali dengan acara pembukaan dan pengarahan oleh
Direktur Direktorat SMP. Dalam acara pembukaan akan disampaikan
Kebijakan Pendidikan Kemdikbudristek, dan sebelumnya disampaikan
penjelasan teknis terkait kegiatan workshop yang akan dilakukan selama 4
(empat) hari berikutnya. Pada kegiatan hari pertama ini dilaksanakan dengan
cara pleno.

2. Penyajian Materi: hari ke-2


Hari kedua pelaksanaan kegiatan akan diawali dengan paparan secara pleno
dan diskusi dengan materi pertama: Kebijakan tentang Pendidikan Inklusif
yang disampaikan oleh narasumber dari Widya Prada Ahli Utama atau Tim
Teknis Ahli atau Ketua Tim Kerja Regulasi dan Tatakelola Satuan Pendidikan
Direktorat SMP. Materi kedua adalah Strategi Pengelolaan Pendidikan
Inklusif pada Satuan Pendidikan. Setelah istirahat siang, materi ketiga,
keempat dan kelima adalah Alur Layanan Pendidikan bagi PDBK, yang terdiri
dari: materi Identifikasi PDBK, Asesmen PDBK dan Program Pembelajaran
Individualisasi. Pada kegiatan akhir hari kedua peserta diminta untuk
mengerjakan tugas mandiri disesuaikan dengan data yang dibawa oleh
masing-masing sekolah dikaitkan dengan konsep yang telah dipahami.

3. Penyajian Materi: hari ke-3


Rangkaian kegiatan di hari ketiga diisi dengan materi keenam yaitu
Akomodasi Kurikulum, Pembelajaran dan Penilaian. Selanjutnya dilanjutkan
dengan materi ketujuh yaitu Pengkondisian Satuan Pendidikan yang ramah
dan akomodatif. Sebelum diakhiri peserta diminta untuk menyusn Rencana
Tinda Lanjut (RTL) dan diharap dapat dipresentasikan dan didiskusikan
secara terpumpun pada hari ke-4.

4. Penutupan: hari ke-4


Hari keempat adalah hari terakhir kegiatan. Rangkaian kegiatan di hari ketiga
diisi dengan pemaparan masing-masing kelompok terkait denga RTL yang
sudah disusun sebelumnya. Selanjutnya kegiatan akan diakhiri dengan
penyampaian kesimpulan dan penutup. Hasil RTL yang dipresentasikan dan
didiskusikan secara terpumpun didokumentasikan dan dikumpulkan ke
panitia sebagai produk kegiatan workshop pendampingan penyelenggaraan
pendidikan inklusif di SMP.
G. Tata Tertib
Hal-hal yang perlu diperhatikan, oleh para peserta selama mengikuti kegiatan
yaitu sebagai berikut:
1. Peserta dalam keadaan sehat;
2. Setibanya di lokasi, peserta diminta segera menemui panitia untuk:
a. Menyerahkan dokumen kelengkapan administrasi tentang
keikutsertaannya;
b. Mengisi format biodata dan daftar hadir yang telah disediakan oleh
panitia;
c. Menerima bahan-bahan kegiatan serta penjelasan dari panitia.
3. Selama mengikuti kegiatan peserta wajib mengikuti protokol kesehatan
pencegahan covid-19 dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak
dan mencuci tangan secara berkala;
4. Peserta dimohon agar menempati kamar yang telah ditetapkan oleh panitia
dan petugas hotel;
5. Biaya cucian, seterika, telepon, faximile, pesan makanan sendiri (pribadi),
makanan dan minuman dalam mini bar, serta lain-lain kebutuhan selain yang
disediakan panitia, menjadi tanggung jawab peserta;
6. Peserta diminta berpakaian rapi selama mengikut semua kegiatan;
7. Khusus mengenai penginapan agar peserta memperhatikan hal sebagai
berikut:
a. Penempatan peserta berdasarkan jenis kelamin;
b. Sebelum peserta meninggalkan kamar diminta agar tas, koper, lemari
dan kamar dikunci, kemudian titipkan kunci kepada petugas yang telah
ditunjuk dari pihak hotel;
c. Keakraban, tenggang rasa dan kegotong-royongan hendaknya menjadi
azas di tempat penginapan;
d. Apabila ada peserta yang sakit atau mendapat sesuatu halangan,
hendaklah saling menolong dan segera memberitahu panitia;
e. Selama menikmati makanan dan minuman kecil di ruang makan dimohon
peserta berpakaian rapi dan sopan serta tidak mengenakan sandal.
8. Selama kegiatan:
a. Peserta wajib mengikuti semua kegiatan secara aktif sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan panitia;
b. Peserta diharapkan telah berada di dalam ruang kegiatan 15 menit
sebelum kegiatan dimulai. Pada acara pembukaan dan penutupan,
peserta telah berada di dalam ruangan 10 menit sebelum acara dimulai;
c. Selama mengikuti kegiatan semua peserta harus berpakaian rapi dan
sopan;
d. Hubungan baik dengan para narasumber, fasilitator, panitia dan semua
peserta hendaklah selalu dijaga.
9. Meninggalkan penginapan di luar jadwal yang telah ditentukan harus seizin
panitia penyelenggara;
10. Demi menjaga kesehatan dalam ruangan khususnya yang ber-AC, peserta
dilarang merokok;
11. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian
melalui pengumuman.

H. Kepanitiaan
Kepanitiaan Kegiatan Workshop Pendampingan Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusif di SMP sepenuhnya dilaksanakan oleh Direktorat SMP, Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
BAB III
JADWAL KEGIATAN WORKSHOP PENDAMPINGAN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF SMP

Hari Moderator/
Waktu Kegiatan/Materi Narasumber Ket.
ke- PIC
13.00 - 15.30 Registrasi Peserta & Check-in - Panitia
15.30 - 16.00 Coffee Break & Sholat
16.00 - 17.30 Penjelasan Teknis Dit. SMP Panitia Pleno
1
17.30 - 19.30 Ishoma
Pembukaan & Pengarahan Direktur
Direktur SMP/
19.30 - 21.00 SMP Kebijakan Pendidikan Panitia Pleno
Ketua Tim Kerja
Kemdikbudristek
Widya Prada Ahli
Utama/Tim Teknis
08.00 - 10.00 Kebijakan Pendidikan Inklusif Dit. SMP Pleno
Ahli/Ketua Tim
Kerja
10.00 - 10.15 Coffee Break
Strategi Pengelolaan Pendidikan Tim Teknis Dit.
10.15 - 12.15 Dit. SMP Pleno
Inklusif pada Satuan Pendidikan SMP
12.15 - 13.30 Ishoma
2 Tim Teknis Dit.
13.30 - 14.30 Identifikasi PDBK Dit. SMP Pleno
SMP
Tim Teknis Dit.
14.30 - 15.30 Asesmen PDBK Dit. SMP Pleno
SMP
15.30 - 16.00 Coffee Break
Program Pembelajaran Tim Teknis Dit.
15.30 - 17.30 Dit. SMP Pleno
Individualisasi SMP
17.30 - 19.30 Ishoma
19.30 - 21.00 Tugas Mandiri Dit. SMP Panitia
Akomodasi Kurikulum, Tim Teknis Dit.
08.00 - 10.00 Dit. SMP Pleno
Pembelajaran dan Penilaian SMP
10.00 - 10.15 Coffee Break
Pengkondisian Satuan Pendidikan Tim Teknis Dit.
10.15 - 12.15 Dit. SMP Pleno
yang ramah dan akomodatif SMP
12.15 - 13.30 Ishoma
Praktik Baik: Pengelolaan Pendidikan
3 13.30 - 15.30 Satuan Pendidikan Dit. SMP Pleno
bagi PDBK Berbasis Digital
15.30 - 16.00 Coffee Break
Tim Teknis Dit.
16.00 - 16.30 Penjelasan RTL SMP
Dit. SMP Pleno

16.30 - 18.00 Penyusunan RTL Dit. SMP Pleno


17.30 - 19.30 Ishoma
19.30 - 21.00 Tugas Mandiri Dit. SMP Panitia
Hari Moderator/
Waktu Kegiatan/Materi Narasumber Ket.
ke- PIC
Presentasi hasil penyusunan
Tim Teknis Dit.
08.00 – 10.00 Rencana Tindak Lanjut masing- Dit. SMP Pleno
SMP
masing kelompok
4 10.00 – 10.15 Coffee Break
- Penyerahan Hasil
10.15 – 12.00 - Penutupan Dit. SMP Panitia
- Check Out
BAB IV
PENUTUP

Dalam rangka percepatan pemulihan pembelajaran bagi seluruh satuan pendidikan


jenjang SMP, Direktorat SMP telah menyusun berbagai kebijakan dan strategi yang
kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan yang dilaksanakan secara
terpadu dan terkoordinasi. Dengan kebijakan dan program tersebut diharapkan
memperluas akses pendidikan, meningkatkan mutu dan daya saing, serta
meningkatkan tata kelola pendidikan dalam rangka penuntasan pelayanan
pendidikan dasar yang bermutu.

Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Direktorat SMP, Direktorat Jenderal PAUD
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi adalah secara bertahap pemenuhan pemenuhan iklim inklusifitas bagi
seluruh satuan pendidikan jenjang SMP, diantaranya adalah pemberian perhatian
melalui program-program pendampingan penyelenggaraan pendidikan inklusif
jenjang SMP. Walaupun bentuk perhatian tersebut belum selengkapnya dapat
memenuhi seluruh kebutuhan upaya peningkatan mutu pendidikan namun hal
tersebut merupakan upaya bertahap yang dilakukan pemerintah dalam rangka
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) di SMP.

Anda mungkin juga menyukai