Anda di halaman 1dari 18

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM

Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM KUDUS


NOMOR: XXX

TENTANG

PANDUAN PRE CONTRUCTION RISKASESSMENT


( PCRA)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM

Menimbang :

a. Bahwa untuk meningkatkan mutu di lnstalasi Farmasi Rumah Sakit Rumah


Sakit Ibu dan Anak Miriam Kudus yang merupakan bagian dari bidang
penunjang pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Miriam Kudus, maka harus
mempunyai kebijakan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Miriam Kudus.
b. bahwa dalam mendukung kemanan dan keselamtan dalam renovasi dan
pembangunan diperlukan PCRA ( Pre Contraction Risk Asessment) sehingga
tercipta keamanan dan sehat.

Mengingat :
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
6. Peraturan Pernerintah Nomor 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 986 I Menkes I Per /XI I 1992 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Per. 05 I Men /1996 tentangSistem


Manajemen K3;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit.
11. Keputusan Pimpinan Wilayah ' Jawa Tenggah Nomor 267/SK- PWNA/Vl/2021
tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Miriam Kudus

MEMUTUSKAN
Menetapkan PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
MIRIAM KUDUS TENTANG PANDUAN PCRA (PRE
CONTRACTION RISK ASESSMENT) RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK MIRIAM KUDUS

Pasal 1
Setiap kegiatan konstruksi, renovasi, pembongkaran, dan pemeliharaan
di rumah sakit menerapkan penilaian risiko prakonstruksi (PCRA) terkait
rencana )yang meliputi :
1. Kualitas udara;
2. Pencegahan dan pengendalian infeksi;
3. Utilitas;
4. Kebisingan;
5. Getaran;
6. Bahan dan limbah berbahaya;
7. Keselamatan kebakaran;
8. Keamanan;
9. Prosedur darurat, terrnasuk jalur/keluar alternatif dan
akses ke layanan darurat; dan
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

10. Bahaya lain yang mempengaruhi


perawatan,pengobatan, dan layanan.

Pasal 2
Setiap ada kontruksi, renovasi dan demolisi harus dilakukan penilaian risiko pra konstruksi
termasuk dengan rencana/pelaksanaan pengurangan risiko dampak keselamatan serta
keamanan bagi pasien, keluarga, pengunjung, dan stat.

Pasal 3
1. Dokumen pedoman yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur ini dijadikan acuan
dalam melakukan tugas dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur ini.
2. Peraturan Direktur Rumah Sakit ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kudus
Pada Tanggal : .....................
Direktur RSIA Miriam

Dr.Billie Sancho Thea


NIK.............................
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
KUDUS NOMOR
XXX

PANDUAN PRE CONTRUCT/ON RISK ASESSMENT (PCRA) TAHUN 2023


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KUDUS
BAB I
DEFINISI

1. K3 Konstruksi adalah aktifitas Keselamatan dan kesehatan kerja yang berhubungan dengan
seluruhtahapan terkait seluruh tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang dilakukan di rumah
sakit dan berpolensi terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan akibat proses
konstruksi pada karyawan, pasien. pendamping pasien, pengunjung yang ada di rumah sakit
baik langsung maupun tidak langsung,
2. Kontraktor adalah Pelaksana dan Penanggung jawab Pekerjaan Konstruksi.
3. Sarana Pembangunan adalah Peralatan yang digunakan selama proses konstruksi dilakukan
seperti perancah, tangga, Perkakas banguan, mesin las dll.
4. ICRA (lnfedion Control Risk Assesmenf) Konstruksi adalah Penilaian potensi terjadinya risiko
infeksi karena paparan debu akibat pembangunan atau renovasi di rumah sakit kepada pasien
maupun penghuni lainnya.
5. ldentifikasi Pekerja konstruksi adalah suatu tanda yang dikenakan pada Pekerja konstruksi,
Pengawas Konstruksi yang dpat berupa Kartu ldentitas, Rompi Pekerja/Pengawas, Helm
Pekeria/Pengawas, maupun landa lainnya.
6. APD adalah Alat Pelindung Diri yang dikenakan selama pelaksanaan pekerjaan tertentu.
7. Sistem Pengamanan Kebakaran adalah satu atau kombinasi dari metode yang digunakan pada
bangunan gedung untuk memperingatkan orang terhadap keadaan darurat atau penhyediaan
tempat penyelamatan, membatasi penyebaran kebakaran, atau pemadaman kebakaran,
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com
8. Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan unluk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi dan
mobilitas dalam bangunan.
9. Sistem Utilitas Air adalah suatu sistem penyediaan air ke tempat-tempat yang dikehendaki
tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat
memenuhi kebutuhan penghuninya,
10. Sistem Utilitas Listrik adalah suatu sistem oenyediaan listrik ke lempat-lempat yang
dikehendaki yangaman.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

BAB II
RUANG LNGKUP

1. Panduan ini diberlakukan untuk semua Kontraktor pasien, pengunjung, karyawan,kepala


kontruksi dan Pekeria Konstruksi dan semua orang selama berada di lingkungan Rumah
Sakit Ibu dan Anak Miriam Kudus.
2. Pelaksana panduan ini adalah karyawan/petugas yang ditunjuk, yaitu Tim K3-RS, Tim PPI,
Pengawas Manajemen Risiko, Petugas Keamanan, Kontraktor/Pengawas/Mandor dan
Pekeria Konstruksi.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

BAB III
TATA LAKSANA

A. Kewajiban dan tanggung jawab


1. Kontraktor/kepala kontruksi
a. Memahami dan mengetahui sistem K3 Konstruksi
b. Mentaati dan melaksanakan ketentuan K3 Konstruksi yang berlaku.
c. Mentaati ketentuan pengelolaan K3 Konstruksi yang digunakan oleh RSIA
Miriam Kudus.
d. Menjamin seluruh Proses Konstruksi sudah dilakukan pengkajian Keselamatan dan
Kesehatan Kerjanya
e. Menjamin seluruh Pekerja Konstruksi yang berada dalam pengawasannya termasuk
pekerja subkon melakukan dan melaksanakan ketentuan K3 Konstruksi.
f. Melaksanakan rekomendasi Proses Kajian Pre Konstruksi dan Hasil pemantuan
Harian dan atau Mingguan selama Proses dan Pengakhiran Konstruksi oleh Petugas
Rumah Sakit.
2. Petugas K3-RS dan PPI
a. Tim K3-RS melakukan Kajian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pra Konstruksi
yang akan dilakukan di lingkungan RSIA Miriam kudus
b. Tim PPI melakukan kajian risiko infeksi konstruksi yang akan dilakukan di
lingkungan RSIA miriam kudus
c. Tim K3-RS bersama Tim PPI menerbitkan ijin pelaksanaan kontruksi terkait
PengendalaianKeselamatan dan Pengendalian lnfeksi.
d. Tim K3-RS dan Tim PPI melakukan Pemantauan Harian dan atau mingguan atas
proses konstruksi terkait ketaatan Kontraktor dan Pekerja Konstruksi dalam
melaksanakan ketentuan yang telah disepakati bersama, serta hasil temuan
dilapangan.
e. Melaporkan hasil pemantauan, memberikan usulan, saran atau solusi terkait
hasil temuan kepada Direktur. Dan
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

f. Menghentikan proses konstruksi dilapangan bilamana diperlukan dan mengusulkan


penghentian pekerjaan pada kontraktor pelaksana bilamana kontraktor sudah
tidak mengindahkan ketentuan K3 Kontruksi dan membahayakan lingkungan
Rumah Sakit.

B. Tata Laksana aspek K3 Pekerjaan Penggalian


1. Ketentuan Umum :
a. Untuk Penggalian dalam skala luas seperti pembuatan pondasi, basement struktur dan
stabilitas tanah harus dilakukan uji terlebih dahulu oleh tenaga ahli.
b. Sebelum pekerjaan dimulai harus ada konsultasi dengan pihak rumah sakit (unit
terkait) berkaitan dengan ada tidaknya sarana seperti instalasi air bersih, air kotor,
hydrant, pipa gas atau listrik yang tertanam guna menghindari gangguan yang
dimungkinkan.
c. dilakukan pemutusan arus listrik atau gas bila dimungkinkan.
d. bila tidak dimungkinkan pemutusan dilakukan pengamanan dengan pemberian tanda
yang mudah dilihat, mudah dibaca dan mudah dimengerti oleh pekerja atau orang
yang berada di lingkungan tersebut.
2. Pelaksana penggalian diberikan pengetahuan tentang aspek K3 Penggalian tanah (oleh
Kontraktor)
a. Pemberian APO yang diperlukan (helm,safety shoes,safety glass dll)
b. Penempatan sarana penyelamatan lebih dari satu(tangga,tali penyelamat dll)
c. Pemasangan sarana Pengamanan runtuhan tanah
3. Pemeriksaan Lokasi Penggalian secara teliti terkait :
a. setelah hujan lebat
b. setelah ada runtuhan / longsoran tanah
c. seteah pekerjaan terputus lebih dari 1 hari atau lebih.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

C. Tata Laksana Aspek K3 Pekerjaan Konstruksi Baja


1. Ketentuan Umum
a. Kajian Tehnik Sipil terkait Kekuatan Konstruksi, jenis baja yang dipakai, ukurannya,
serta metode penyambungan yang dipakai.
b. Sebelum Pemasangan Konstruksi Baja harus dilakukan presentasi sistem pelaksanaan
dan tahapan pelaksanaannya.serta pengkajian K3 pemasangan konstruksi baja
tersebut.
c. Petugas Pelaksana Konstruksi Baja harus seorang ahli dibidangnya atau
mempunyai sertifikat yang diperlukan, seperti ;
 Sertifikat Pengawas Konstruksi
 Sertifikat Operator Las sesuai tingkatannya dll.
 Sertifikasi operator alat pengangkut (SIO forklift) dll.
2. Pemberian Sarana pelaksanaan kontruksi baja, diantaranya;
 Tangga I Perancah
 Jalan pekeria / gang
 APO Pekerja Penyediaan APAR
 jaring pengaman
semua sarana yang dipakai harus sudah diinspeksi kehandalan dan keamanannya
3. Pengamanan Lokasi Kerja sewaktu Pemasangan Konstruksi Baja; Pengosongan areal
bawah konstruksi kecuali petugas pemandu Pemasangan Warning Sign atau pita
pembatas area

D. Tata Laksana Aspek K3 pekerjaan Listrik


1. Kontraktor Pekeriaan Listrik harus sudah menjadi rekanan atau anggota Asosiasi
Kontraktor listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) atau dalam pengawasan anggota
AKLI
2. Pelaksanaan Pekeriaan lnstalasi Listrik berdasar ketentuan PUIL (Persyaratan Umum
lnstalasi Listrik) yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM atau dalam Standar Nasional
Indonesia(SNI)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

E. Tata Laksana Aspek K3 Pekerjaan Plumbing I Pemipaan


1. Jenis Pekeriaan Plumbing
a. Plumbing instalasi Air Bersih
b. Plumbing lnstalasi Air Kotor
c. Plumbing lnstalasi Hydrant dan Sprinkler
d. Plumbing lnstalasi Gas.
2. Ketentuan Umum
a. lnstalasi Air Bersih tidak diperl<enankan berhimpitan dengan instalasi air Kotor
untuk mencegah kontaminasi silang jawan atasnya dan tidak boleh
b. Jenis Pipa Hydrant dan Sprinkler harus sesuai ketentuan dan ukurannya. pipa hydrant
tidak sama dengan pipa air bersih
c. Distribusi air ke tempat yang ditentukan sesuai kebutuhan dan tekanan yang
diperlukan.
3. lnstalasi Pipa Hydrant dan Sprinkler
a. Pipa yang dipasang sesuai dengan ketentuan inastalasi hydrant sprinkler.
b. Petugas penyambungan adalah orang yang sudah bersertifikasi operator Las sesuai
kelasnya dan atau berpengalaman minimal 5 tahun dalam pekerjaan plumbing
hydrant sprinkler dan atau dalam pengawasan ahlinya.
c. Disediakan APO yang sesuai dengan pekeriaan Pengelasan
d Disediakan APAR dilokasi Pengelasan.
e Pemutusan I mematikan lnstalasi Hydrant sprinkler yang sudah ada harus
sepengetahuan petugas rumah sakit yang bertanggung melebihi 1 - 2 hari.

F. Tata Laksana Penilaian Risiko Pre Konstruksi


1.Tabel ldentifikasi Type Aktivitas Konstruksi (Tabel 1)
lnspeksi dan kegiatan non-invasif atau skala kecil dengan durasi pendek
Type A Diantaranya :
• Pelepasan bagian langit-langit untuk tujuan inspeksi visual, kurang dari
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com
1 plafon per 15M2
• Pengecatan tanpa pengampelasan
• pemasangan wall paper
• Perbaikan Saluran Listrik
• perbaikan saluran air
Kegiatan skala kecil, durasi pendek yang menciptakan debu minimal.

Type B Diantaranya :
 Pemotongan langit-langit, dinding dimana debu dapat
dikendalikan
 Pemasangan instalasi telepon, Komputer dan listrik
 Pembuatan akses lubang perpipaan
Setiap pekerjaan yang menghasilkan debu yang tinggi sampai
menengah atau pekerjaaan pembongkaran atau pelepasan
komponen tetap atau rakitan pada bangunan.

Type C Diantaranya :
 Pelepasan plafon lebih dari 1 plafon atau per
15M2,Pembongkaran lantai, bagian dinding.
 Pengecatan dengan pengampelasan
 Perbaikan Saluran Listrik skala besar (satu kamar/ruangan)
 Perbaikan saluran air skala besar ( satu kamar/ruangan)
 Pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja

Type D Pembongkaran dan pembangunan proyek-proyek besar


Diantaranya :
 Pembongkaran plafon,Pembongkaran lantai, dindi
 Pengabungan gedung/Konstruksi baru

2. Tabel ldentifikasi Risiko Kelompok Yang Akan Terdampak ( label 2)


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com
Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi Risiko tertinggi
Area  Cardiologi  Laboatorium  Cathlab
perkantoran/  Endoscopy  IGD  CSSD
ruang adminitrasi  Radiologi  Perinatologi  ICU
 Ruang inap  IBS  R.lsolasi
 Gizi  R. Dispensing
 Farmasi

3. Tabel Matriks Kelas Konstruksi (label 3)


Aktifitas kontruksi Type A Type B Type C Type D
Kelompok resiko
Risiko rendah I II II III/IV
Risiko sedang I II III IV
Risiko tinggi I II III/IV IV
Risiko tertinggi II III/IV III/IV IV

4. Tabel Klasifikasi Kelas I Level dan Pengendaliaannya (label 4)


PENGENDAIAN PENGENDALIAN
SELAMA PROYEK BERJALAN SETELAH SELESAI PROYEK
Kelas I 1. Minimalkan debu dari proyek 1. Bersihkan area keja
yang dikerjakan
2. Segera ganti atap / atau
dinding yang dilobangi

Kelas II 1. Menyediakan sarana (terpal 1. Lap permukaan dengan


plastik, isolati untuk desinfektan.
mencegah debu 2. Masukkan limbah konstruksi
2. udara menyebar. sebelum transportasi dalam
3. Gunakan penyemprotan kabut wadah tertutup rapat.
air untuk mengontrol debu 3. Pel basah dan I atau vakum
saat melakukan pemotongan I dengan
bongkar bangunan vacuum filter udara atau HEPA
4. Segel pintu yang tidak sebelum meninggalkan area kerja.
digunakan 4. lepas isolast' pasang kembali
5. Blok dan tutup ventilasi udara sistem HVAC di area proyek
Pasang keset debu di pintu
masuk dan keluar proyek
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com
konstruksi
Lepas atau isolasi sistem
HVAC di area proyek
dilakukan

Kelas III a. Lepas atau isolasi sistem HVAC 1. Jangan menghilangkan barier dari
dimana proyek dilaksanakan untuk area kerja sampai proyek selesai
mencegah kontaminasi pada dan sudah diinspeksi oleh Tim K-
sistem perpipaan 3 dan Tim PPI dan sudah
b. Gunakan barier kritis (sheetrock, dibersihkan seluruhnya
plastik, plywood) untuk menyegel 2. Lepas material barier dengan hati-
area dan memisahkan dengan area hati untuk meminimalkan
luar proyek atau gunaan metode penyebaran kotoran dan serpihan
kontrol tabung (gerobak dengan dari sisa konstruksi
penutup plasik dan 3. Vakum area proyek dengan vacum
menghubungkan (dengan saluran filter(bila diperlukan dgn HEPA
yang tersegel) dengan unit filtrasi Filter)
udara (bila diper1ukan dgn HEPA 4. Pel area dengan disinfektan
Filter)sebelum proyek dimulai. 5. Lepas isolasi atau buka kembali
3. Memastikan tekanan udara negatif sistem HVAC di area proyek
dalam area proyek dengan
menggunakan sistem filtrasi udara
(bila diperlukan dgn HEPA Filter)
4. Masukkan limbah konstruksi ke
dalam kontainer tertutup dan
tertutup rapat sebelum transport
5. Tutup gerobak dan troli yang
digunakan untuk transport
material, apabila tidak ada penutup
solid, gunakan penutup plastik
yang diikat/ dilakban
Kelas IV 1. bila ada sistem HVAC lepas atau 1.jangan melepas barier dari area
isolasi sistem HVAC dimana kerja
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com
proyek dilaksanakan untuk sampai proyek selesai diinspeksi
mencegah kontaminasi pada oleh
sistem perpipaan K3RS dan PPI dan sudah
2. Gunakan barier kritis (Sheetrock, dibersihkan secara menyeluruh
plastik, plywood) untuk menyegel 2.Lepas material barier dengan hati-
area dan memisahkan dengan area hati
luar proyek atau gunaan metode untuk meminimalkan penyebaran
kontrol tabung (tabung dengan kotoran dan serpihan dari sisa
penutup plasik dan konstruksi
menghubungkan,(dengan saluran 3. Masukkan limbah konstruksi ke
yang tersegel) dengan unit filtrasi dalam
udara (bila diperlukan dgn HEPA kontainer tertutup dan tertutup
Filter) sebelum proyek dimulai. rapat sebelum transport
3. Memastikan tekanan udara negatif 4.Tutup gerobak dan troli yang
dalam area proyek dengan digunakan untuk transport material,
menggunakan sistem filtrasi udara apabila tidak ada penutup solid,
(bila diperlukan dgn HEPA Filter) gunakan penutup plastik yang
4. Segel lubang, pipa, dan retakan diikuat/ dilakban
dengan baik 5. Vakum area proyek dengan
5. Bangun sebuah anteroom dan vacum fillter (bila diperlukan
mensyaratkan semua personal dgn HEPA Filter) Pel area
sehingga mereka dapat divakum dengan disinfektan Lepas isolasi
menggunakan vakum filter atau buka kembali sistem HVAC
sebelum di area proyek
keluar dari area proyek atau
sediakan baju coveral yang
dilepas sebelum keluar dari
area proyek
6. Mensyaratkan semua pekeja yang
asuk ke area proyek untuk
memakai penutup kaki. Penutup
kaki harus dipakai setiap kali
meninggalkan proyek
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

5. Aktifitas Kegiatan renovasi yang tidak memerlukan asesemen pre kontruksi


a. Pengecatan dan pemasangan wall paper di area kantor dan bukan area pasien
b. Pengecatan ruangan pasien yang tidak ada pasien di dalamnya dan pengecatan kurang
dari 15 M2
c. Pemasangan dispenser sabun, kontainer benda tajam, tempat tisu di ruangan pasien
d. Perbaikan engsel jendela
e. Penggantian plafon kurang dari 10 lembar ukuran 2 x 2 m pada area kantor dan bukan
area Penggantian plafon kurang dari 5 lembar 2 x 2 m pada area pasien dan jika pasien
dikeluarkan dari area tersebut dan dibersihkan sebelum pasien kembali
f. Perbaikan minimal pada sistem bel perawat, TV, tempat tidur,telepon
g. Mengecek atau mengganti saklar/ outlet listrik
h. Mengganti bohlam lampu
i. Memperbaiki wastafel atau keran tanpa ada tumpahan air di lantai
j. Memperbaiki wastafel atau keran dengan adanya tumpahan air di lantai dengan adanya
housekeeping yang membersihkan lantai
k. Memperbaiki outlet gas medis
l. Perbaikan keseimbangan parameter udara
m. Mengecek AC
n. Kegiatan yang memproduksi jumlah debu di dalam ruangan dan kondisi udara
bertekanan negatif dengan HEPA dengan minimum pertukaran udara serta semua
udara dibuang keluar, HEPA harus benatan selama 2 jam setelah penqerjaan selesai
dan house keeping harus membersihkan ruangan sebelum proyek selesai. Kegiatan
proyek dan penggunaan HEPA harus didokumentasi dan dilaporkan ke Komite PPI
dan K3RS

Catatan: Semua saluran udara harus disegel selama proyek berlangsung


6. Parameter Risiko yang dinilai Asesmen Pra Konstruksi (PCRA)
a. Kualitas Udara akibat timbulan Proyek
b. Pengendalian lnfeksi (ICRA)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com
c. Utilitas (dari gangguan akibat pelaksanaan proyek)
d. Kebisingan yang ditimbulkan
e. Getaran
f. Penggunaan Bahan Berbahaya dalam pelaksanaan proyek
g. Layanan Terhadap aktivasi kedaruratan seperti ganguan atas code red, ganguan jalur
evakuasi dll.
h. Bahaya lain yang dimungkinkan.

7. Pemantauan I lnspeksi selama Proyek Berialan


a. Pemantauan I inspeksi dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu
b. Menggunakan form sebagaimana dalam lampiran atau form elektronik
7. Langkah Penilaian Keselamatan Konstruksi I PCRA (SPO)
a. Nilai Aktifitas konstruksi yang akan dilakukan berdasar Tabel Aktifitas Konstruksi
(label 1)
b. Catat ruangan disamping kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah disekitar Proyek
yang akan terdampak, dan tentukan nilai risikonya dengan Tabel ldentifikasi Risiko
Kelompok (Tempat I Ruangan) (label 2) Gunakan Nilai Risiko Kelompok Terbesar
meski hanya ada satu ruangan yang terdampak pada kelompok risiko tersebut.
c. ldentifikasi Jenis-jenis Gangguan yang akan terjadi atau berdampak pada
kegiatan pelayanan dari proses kegiatan Konstruksi tersebut; Ventilasi Udara, Saluran
Air, Saluran Listrik, Pemakaian 83, Sistem Penanngulangan Kebakaran (Hydrant,
Sprinkler, Alarm) Jalur Evakuasi, serta kemungkinan gangguan Keamanan.
d. Analisa I Cocokkan hasil Penilaian Aktifitas Kegiatan Konstruksi (Type A,B,C, D)
dengan Kelompok Risiko yang akan Terdampak (risiko Rendah, Sedang, Tinggi,
Tertinggi) dengan Tabel Matriks Kelas Konstruksi (label 3) sehingga dapat diketahui
Type Kelasnya dari pertemuan keduanya.
e. Tentukan cara Penanggulangan terhadap jenis-jenis gangguan tersebut Penanganan
gangguan udara dengan memastikan sistem tata udara negatif pada lokasi proyek.
Merubah jalur evakuasi selama proyek berlangsung dll.
f. Koordinasikan dengan Unit/Tim yang terkait atas hasil penilaian dan
penanggulangan yang telah dibuat. Dengan PPI terkait Infection Control Unit Kerja
lain terkait Jalur Evakuasi dll.Dengan Satuan Pengaman terkait Keamanan.
g. Tandatangani Form PCRA (Tim K3-RS, PPIRS, Penanggung Jawab Proyek)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com
h. Laporkan ke Rumah Sakit dan Berikan Copy Form PCRA pada PPIRS,dan
Kontraktor Proyek serta Berikan Penjelasan Terkait Kewajiban Kontraktor yang
harus dilakukan mulai awal pengerjaan sampai pengakhiran proyek konstruksi.

9. lnspeksi I Pemanatauan Kegiatan Proyek (SPO)


a. Lakukan lnspeksi minimal 1 kali I minggu
b. Gunakan form yang sudah ada atau form elektronik
c. Tulis nama, tanggal, nama proyek dan lokasi proyek
d. Isi for inspeksi yang ada dengan cara mencentang pada kolom jawaban Ya, Tidak dan
NA (tidak dinilai) atas pertanyaan yang ada.
e. Bila jawaban merupakan kondisi/tindakan yang tidak aman tulis upaya perbaikan yang
harus atau dapat dilakukan pada kolom Upaya Perbaikan dan kapan batas waktu
selesai pada kolom Tanggal selesai.
f. Beritahukan kepada penanggung jawab proyek yang ada (beri salinan inspeksi) agar
dapat melakukan perbaikan.
g. Arsipkan form inspeksi yang telah dibuat.

10. Anggaran Pembiayaan untuk pelaksanaan Penilaian Risiko Pra konstruksi (PCRA)
a. Anggaran Pembiayaan PCRA merupakan bagian dari Pembiayaan
Pembangunan/Renovasi secara keseluruhan.
b. Dalam Pelaksanaan Pembangunan yang dilakukan oleh Pihak Ketiga maka
pembiayaan dan pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana.Apabila pembangunan dilakukan oleh pekerja rumah sakit sendiri maka
pembiayaan jadi tanggung jawab rumah sakit sendiri.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MIRIAM
Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.58 Magersari Panjunan Kudus 59317
Telp. (0291) 437047 E-mail: miriam@rsiamiriam.com

BAB
DOKUMENTASI

a. Pendokumentasian terkait pelaksanaan pra konstruksi dan pemantauannya dilakukan


serta disimpan oleh petugas Tim K3 RS setiap 1 minggu sekali sebagai bahan pelaporan
setiap bulannya.
b. Pelaporan diberikan kepada Direktur Rumah Sakit melalui sekretariatan

Ditetapkan di : Kudus
Pada tanggal : ......................
Direktur,

dr.Billie Sancho Thea


NIK..................................

Anda mungkin juga menyukai