Anda di halaman 1dari 4

K29

Gastritis dan duodentitis


Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung sedangkan duodenitis adalah peradangan pada
lapisan usu kecil bagian atas yang disebut duodenum. Gastritis dan duodenitis mempengaruhi
saluran pencernaan dan memiliki penyebab yang sama termaksuk infeksi helicobacter pylori.
K29.7
Gastritis unspecified
Gastitis adalah ganguan pencernan yang terjadi ketika lapisan dalam(mukosa) dinding lambung
Mengalami peradangan atau pembekakan.
Gastritis
a. Anatomi
Anatomi gastritis adalah rongga seperti kantong berbentuk J yang terletak
dianatara esofagus dan usus halus. Organ ini dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan
perbedaan struktur dan fungsinyayaitu sebagai berikut:
- Fundus, bagian lambung yang terletak diatas lubang esofagus
- Korpus, bagian tengah atau utama pada lambung
- Antrum, bagian lapisan otot yang lebih tebal dibagian lambung

b. Fisiologi gastritis
Fungsi utama sitem pencernaan adalah memindahkan nutrien,air dan elektrolit
dari makanan yang dimakan kedalam lingkungan internal tubuh. Sistem
pencernaan melakukan 4 proses pencernaan yaitu sebagai berikut:
1. Motilitas
2. Sekresi
3. Digesti
4. Absorpsi
Ketika tidak ada makanan, mukosa lambung berbentuk lipatan yang besar,
disebut rugae, dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada saat terisi makanan
rugae menghilang dengan lancar seperti alat musik akordion dimainkan.
Mukosa lambung terdiri dari tiga sel sekresi yaitu sel chief, sel parietal, dan sel
Mukus Sel chief menyekresi enzim pepsinogen, sel parietal menyekresi asam
Klorida yang mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, dan sel mukus
menyekresi mukus untuk melindungi gastritis.

Gastritis bekerja dengan memperkecil partikel makanan menjadi larutan yang


dikenal dengan nama kimus. Kimus tersebut mengandung fragmen molekul
protein dan polisakarida, butiran lemak, garam, air, dan berbagai molekul kecil
lain yang masuk bersama makanan. Tidak ada ada molekul-molekul tersebut
yang dapat melewati epitel gaster kecuali air.Absorpsi paling banyak terjadi di
usus halus.
c. Patofisologi
Obat-obatan, alkohol, garam empedu, dan zat iritan lain dapat merusak
mukosa lambung (gastritis erosive). Mukosa lambung berperan penting dalam
melindungi lambung dari autodigesti oleh asam hydrogen klorida (HCl) dan
pepsin. Bila mukosa lambung rusak maka terjadi difusi HCl ke mukosa dan HCl
akan merusak mukosa.
Kehadiran HCl di mukosa lambung menstimulasi perubahan pepsinogen
menjadi pepsin. Pepsin merangsang pelepasan histamine dari sel mast. Histamine
akan menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sehingga terjadi
perpindahan cairan dari intra sel ke ekstra sel dan menyebabkan edema dan
kerusakan kapiler sehingga timbul pendarahan pada lambung. Biasanya lambung
dapat melakukan regenerasi mukosa oleh karena itu, gangguan tersebut
menghilang dengan sendirinya
jika lambung sering terpapar dengan zat iritan maka inflamasi akan
terjadi terus menerus. Jaringan yang meradang akan diisi oleh jaringan fibrin
sehingga lapisan mukosa lambung dapat hilang dan terjadi atropi sel mukosa
lambung. Faktor instrinsik yang dihasilkan oleh sel mukosa lambung akan
menurun atau menghilang sehingga cobalamin (Vitamin B12) tidak dapat diserap
di usus halus padahal vitamin tersebut berperan penting dalam pertumbuhan dan
maturasi sel darah merah. Pada akhirnya, penderita gastritis dapat mengalami
anemia atau mengalami penipisan dinding lambung sehingga rentan terhadap
perforasi lambung dan pendarahan.
d. Etiologi
Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman Helicobacter pylori dan pada awal
infeksi mukosa lambung menunjukan respon inflamasi akut dan jika diabaikan
akan menjadi kronik. Klasifikasi gastritis dibagi sebagai berikut yaitu :
1. Gastritis akut
a. Gastritis akut tanpa perdarahan.
b. Gastritis akut dengan perdarahan (gastritis hemoragik atau gastritis
erovia).
Gastritis akut berasal dari makan terlalu banyak atau terlalu cepat. Makan-
Makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab
Penyakit ,iritasi bahan semacam alkohol,aspirin,NSAID,lisol serta bahan
Korosit, empedu atau cairan pankreas
2. Gastritis kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan olehulkus benigna atau
maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacteri pylori (H. pylori).

3 Gastritis bakterial
Gastritis bakterial disebut juga gastritis infekttiosa, disebabkan oleh refluks
dari duodenum.

e. Pengobatan gastritis
pengobatan gastritis bertujuan untuk mengatasi penyebab dan meredakan
gejala yang terjadi. Beberapa obat yang dapat diresepkan oleh dokter untuk
mengatasi gastritis adalah:
1. Antasida
Antasida mampu meredakan nyeri secara cepat dengan cara menetralkan
Asam lambung. Obat ini juga efektif untuk meredakan gejala lain
terutama pada gastritis akut.
Contoh obat antasida untuk mengatasi gastritis adalah aluminium
hidroksida dan magnesium hidroksida.
2. Obat penghambat pompa proton (PPI)
Obat ini berfungsi untuk menurunkan produksi asam lambung, tetapi
dengan mekanisme kerja yang berbeda. Contoh obat penghambat
pompa proton adalah omeprazole, lansoprazole, esomeprazole,
rabeprazole, dan pantoprazole.
3. Antibiotik
Obat ini digunakan pada gastritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri H
. pylori. Antibiotik yang diberikan adalah amoxicillin, clarithromycin,
atau metronidazolen
4. Obat pelapis lambung
Dokter juga bisa memberikan obat yang dapat meningkatkan aliran
darah ke lambung dan produksi lendir pelindung lambung. Contoh obat
tersebut adalah rebamipide.

Anda mungkin juga menyukai