Anda di halaman 1dari 113

49

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
BAB III
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
MENURUT IBNU SINA (980-1037 M)
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
A. Biografi Ibnu Sina
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna mempunyai nama
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menurut Ibnu
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M di desa
50

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya tergolong
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh II bin
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’an dan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya pada
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyangsikan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai belajar
51

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai cabang
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir, fiqh,
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketika baru
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika, fisika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, dengan
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedokteran yang
52

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia diangkat
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya ialah Abu
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar biasa ia
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, bahkan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yang luar
biasa dan kegeniusan otaknya.
53

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Ibnu Sina secara tidak langsung berguru kepada Al-Farabi, bahkan dalam
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
otobiografinya disebutkan tentang utang budinya kepada guru kedua ini. Hal ini terjadi
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
ketika ia kesulitan memahami metafisika Aristoteles, sekalipun telah ia baca sebanyak 40
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
kali dan hampir hafal diluar kepala. Akhirnya ia tertolong berkat bantuan risalah kecil
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Al-Farabi. Anekdot ini juga dapat diartikan bahwa Ibnu Sina adalah seorang pewaris
filsafat Neoplatonisme Islam yang dikembangkan Al-Farabi. Dengan istilah lain, Ibnu
54

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Sina adalah pelanjut dan pengembang filsafat Yunani yang sebelumnya dirintis Al-Frabi
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
dan dibukakan pintunya oleh Al-Kindi.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Atas keberhasilan Ibnu Sina dalam mengembangkan pemikiran filsafat hingga dapat
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
dinilai bahwa filsafat ditangannya telah mencapai puncaknya, dank arena prestasinya itu,
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
ia berhak memperoleh gelar kehormatan dengan sebutan Al-Syikh al-Ra’is (Kiyahi
Utama) (Sirajuddin Zar, 2010: 91-93).
55

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Ibnu Sina meninggal di Hamadhan, dalam usia 58 tahun pada bulan Ramadhan 428
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
H/ 1037 M. ia dimakamkan disana. Dan dalam rangka memperingati 1000 tahun hari
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
kelahirannya, “Fair Millenium” di Teheran pada tahun 1955 M dia telah dinobatkan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
sebagai “Father Of Doctors” untuk selama-lamanya, dan disana telah dibangun
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
monument sejarah untuk itu. Kuburannya di Hamadan dikepung oleh berpuluh-puluh
makam para dokter (M. Natsir Arsyad, 1995: 160).
B. Pendidikan Intelek Anak Usia 6-12 Tahun Menurut Ibnu Sina
56

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
1. Pandangan Ibnu Sina Tentang Pendidikan Intelek
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Ibnu Sina berpendapat bahwa pendidikan pada awalnya dilakukan dalam
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
keluarga serta pembentukan kepribadian anak juga memerlukan kondisi
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
lingkungan keluarga yang harmonis dan sehat. Jika orang tua anak sibuk dan yang
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
mengasuh anak itu adalah perawat, maka karakter dan kepribadiannya boleh jadi
dipengaruhi pengasuhnya. Oleh sebab itu, Pendidikan menurut Ibnu Sina itu lebih
57

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
diarahkan kepada pengambangan seluruh potensi anak, baik perkembangan fisik,
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
intelektual,dan akhlak (Syafrudin Aziz, 2015: 83).
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Menurut pandangannya pendidikan merupakan “perencanaan sosial dan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
pribadi dan kegiatan untuk kesehatan keluarga, tumbuh kembang anak dan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
membuat keputusan tentang urusan sosial sehingga manusia mencapai
kebahagiaan di dunia ini dan setelah kematian”. Definisi pendidikan Ibnu Sina ini
58

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
sesuai dengan definisi Pendidikan Islam dan keduanya berfokus pada konsep
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pertumbuhan.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Ibnu Sina menekankan Pendidikan kelompok dan ia percaya bahwa anak-anak
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
harus mendapatkan pendidikan dan pelatihan bersama dengan rekan-rekan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
mereka. Dia mengatakan: “tempat belajar bagi anak adalah berada bersama anak-
anak lain dengan cara mengajari kebaikan dan kebiasaan yang menyenangkandi
59

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
sekolah, sebab anak belajar dari seorang anak”. Beberapa ilmu yang perlu
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
diberikan dalam hal ini adalah ilmu yang berisikan pendidikan etika,
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
pertumbuhan mental dan pengasuhan, pendidikan sosial dan pendidikan yang
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
dapat memuaskan kebutuhan spiritual serta mental (Jurnal Internasional, Heritage
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Muslim).
60

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Dalam pandangan Ibnu Sina, ilmu pengetahuan itu Hierarkis. Masing-masing
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
memiliki tingkatannya sendiri, dimana yang satu lebih tinggi dari yang lainnya.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Di dunia Islam, selain Ibnu Sina sebetulnya terdapat filsuf lain yang terkait tema
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
klasifikasi ini, seperti Al-Ghazali. Dalam buku Book of Knowledge (kitab ilmu),
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
al-Ghazali membagi klasifikasi ilmu pengetahuan empat system klasifikasi, yaitu:
(1) ilmu teoritis dan praktis (2) ilmu hudluri dan hushuli (3) ilmu-ilmu Religius
61

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
dan intelektual (4) ilmu-ilmu fard’ain (wajib atas individu) dan fard kifayah
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
(wajib atas umat).
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Dari keempat klasifikasi tersebut, al-Ghazali banyak menekankan persoalan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
ilmu-ilmu intelektual dan ilmu-ilmu religious. Yang dimaksud dengan ilmu-ilmu
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
intelektual adalah ilmu yang dicapai oleh intelek manusia semata, sedangkan
ilmu-ilmu religious adalah ilmu-ilmu yang diperoleh para Nabi melalui
62

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
wahyunya. Kedua ilmu tersebut saling melengkapi adapun jika terjadi
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pertentangan maka ilmu-ilmu religious dijadikan patokan utama di atas ilmu-ilmu
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
intelektual.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Ibnu Sina meletakkan klasifikasi ilmu sebagai bagian dari upaya memahami
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
tingkatan-tingkatan kebijaksanaan atau hikmah. Untuk itu ia mengklasifikasikan
ilmu menjadi dua yaitu ilmu teoritis dan ilmu praktis. Untuk ilmu Teoritis
63

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
dimaksudkan sebagai ilmu yang mencari tentang kebenaran, sedangkan ilmu
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
praktis dimaksudkan sebagai ilmu yang mencari kebaikan. Lewat ilmu teoritis
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
kita mengetahui segala sesuatu “apa adanya”, sedangkan lewat ilmu praktis kita
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mengenal sesuatu “sebagaimana mestinya”.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
64

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Klasifikasi
sebagai ilmu
konsultanmenurut IbnuDi Sina
dokter-dokter praktisi. antara guru yang mendidiknya iala
gF
Lo
n
d
ti
sikm
etafi
M ‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
65

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Ibnu Sina meletakkan metafisika sebagai ilmu tertinggi. Di dalamnya dikaji
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
berbagai persoalan terkait subjek-subjek yang tak dapat dilekati oleh gerak,
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
seperti tuhan dan intelek. Tujuan dari metafisika ini adalah untuk mengerti betul
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
subjek tuhan sebagaimana adanya.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Di bawahnya terdapat jenis ilmu matematika dan juga logika. Matematika
disini dimaksudkan sebagai ilmu yang akan membawa kita pada kesadaran luhur.
66

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Matematika yang menjadi pembuka pintu untuk memasuki alam fisika. Begitupun
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
logika yang akan menjernihkan kita cara berpikir dan argumentasi yang sehat
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
sehingga bisa memahai realitas sebagaimana adanya. Ibnu Sina meyakini
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
matematika dan logika sebagai bagian penting guna memahami hukum berpikir
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
sebagaimana adanya. Hukum berpikir yang akan mengantarkan para pelakunya
menuju pemahaman yang benar akan sebuah proposisi sebagai representasi suatu
67

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
realitas. Begitupun dengan ilmu Fisika, Ibnu Sina menganggap ilmu fisika
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
digunakan sebagai penyibak misteri alam semesta. Lewat fisika berbagai hukum
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
alam coba untuk dimengerti dan dipahami. Fisika dijadikan sebagai ilmu untuk
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mengetahui hakikat alam apa adanya.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Ibnu Sina memasukkan etika, ekonomi dan politik sebagai ilmu praktis.
Tujuan dari ilmu-ilmu ini adalah untuk mendorong manusia agar dapat
68

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
melaksanakan apa-apa yang baik, sehingga bisa menyempurnakan kemanusiaan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
seseorang. jika yang menjadi persoalan adalah yang terkait individu, maka Etika
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
menjadi ilmunya. Sedangkan kebaikan kumpulan individu yang membentuk
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
keluarga dipelajari dalam ilmu ekonomi. Dan kumpulan keluarga yang
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
membentuk warga Negara dipelajari dalam ilmu politik.
69

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Antara ilmu teoritis dan praktis terdapat hubungan saling menguatkan, bahkan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
saling mempengaruhi. Misalnya dalam persoalan etika. Pebincangan yang baik
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dan buruk menjadi tidak relevan, jika dilepaskan dari metafisika. Disinilah terjadi
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
integrasi ilmu-ilmu baik yang teoritis maupun yang praktis. Keduanya saling
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
terhubungkan satu dengan yang lainnya dibawah naungan metafisika (Aan
Rukmana, 2013: 36-41).
70

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Untuk mendapatkan keberhasilan pendidikan, salah satu pendukungnya
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
adalah mengetahui ilmu jiwa pendidikan karena manusia sebagai subjek dan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
objek pendidikan memiliki jiwa yang harus mendapatkan perhatian tanpa
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
memperhatikan. Tanpa keberadaan jiwa ini, maka jangan harap keberhasilan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
pendidikan akan tercapai dengan baik (M. Natsir Arsyad, 1995: 161-164).
71

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Keistimewaan psikologi Ibnu Sina terletak pada filsafat jiwa. Kata jiwa dalam
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Al-Qur’an dan hadits diistilahkan dengan an-nafs atau ar-ruh. Secara garis
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
besarnya pembahasan Ibnu Sina tentang jiwa terbagi pada dua bagian berikut:
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
a. Fisika, membicarakan tentang jiwa tumbuh-tumbuhan, hewan dan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
manusia.
72

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
1) Jiwa tumbuh-tumbuhan hanya berfungsi untuk makan, tumbuh dan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
berkembang biak.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
2) Jiwa binatang, mempunyai dua daya: gerak dan menangkap,
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
menangkap terdiri dari dua bagian yaitu, dari luar dengan panca
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
indera, dan dari dalam dengan indera-indera batin yang terdiri atas
lima indera berikut:
73

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
 Indera bersama, yaitu menerima segala apa yang ditangkap oleh
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
indera luar.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
 Indera Al-Khayyal, yang menyimpan segala apa yang diterima dari
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
indera bersama
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
 Imajinasi yang menyusun apa yang disimpan dalam khayyal
74

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
 Indera estimasi yang dapat menangkap hal-hal yang abstrak yang
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
terlepas dari materinya, seperti keharusan lari bagi kambing ketika
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
melihat srigala.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
 Indera pemeliharaan yang menyimpan hal-hal abstrak yang
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
diterima oleh indera estimasi.
75

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
3) Jiwa manusia yang mempunyai dua daya, yaitu daya praktis yang
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
berhubungan dengan jasad, dan daya teoritis yang berhubungan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dengan hal-hal abstrak. Daya teoritis ini mempunyai empat tingkatan:
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
 Akal materiil yang mempunyai potensi untuk berpikir dan belum
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
dilatih walaupun sedikit.
76

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
 Akal Al-Malakat yang mulai dilatih untuk berpikir tentang hal-hal
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
yang abstrak.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
 Akal actual yang dapat berpikir tenttang hal-hal abstrak.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
 Akal mustafad, akal yang telaah sanggup berpikir tentang hal-hal
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
abstrak tanpa perlu daya upaya. Akal inilah yang dapat menerima
limpahan ilmu pengetahuan dari akal aktif.
77

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
b. Metafisika, berkaitan dengan hal-hal berikut.
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
1) Wujud jiwa, dalam membuktikan adanya jiwa Ibnu Sina
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
mengemukakan tiga dalil berikut.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
a. Dalil alam kejiwaan Dalil ini didasarkan pada fenomena gerak dan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
pengetahuan.
78

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
b. Konsep “aku” dan kesatuan fenomena psikologis. Dalil ini
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
didasarkan pada hakikat manusia. Jika seseorang membicarakan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
pribadinya atau mengajak orang lain berbicara, yang dimaksudkan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
pada hakikatnya adalah jiwanya, bukan jasmaninya. Begitu juga
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
pada masalah psikologis, terdapat keserasian dan kordinasi yang
menunjukkan adanya suatu kekuatan yang menguasai dan
79

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
mengaturnya. Kendati[un masalah itu berbeda-beda namun semua
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
berada pada satu focus yang tetap dan berhubungan dengan suatu
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dasar yang tidak berubah ubah. Dan kekuatan yang menguasai dan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mengatur itu adalah jiwa.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
c. Dalil kontinuitas, dalil ini didasarkan pada perbandingan jiwa dan
jasad. Jasad manusia senantiasa mengalami perubahan dan
80

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
pergantian. Sedangkan jiwa bersifat kontinu, tidak megalami
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
perubahan dan pergantian. Oleh karena itu jiwa berbeda dengan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
jasad.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
d. Dalil manusia terbang. Dalil ini menunjukkan daya kreasi Ibnu
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Sina yang mengagumkan. Diandaikan ada seorang tercipta sekali
jadi dan mempunyai wujud yang sempurna. Kemudian, ia
81

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
diletakkan di udara dengan mata tertutup. Ia tidak melihat apapun.
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Anggota jasadnya dipisah-pisahkan sehingga ia tidak merasakan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
apa-apa. Dalam kondisi demikian ia tetap merasa bahwa dirinya
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
ada. Dengan demikian, berarti penetapan tentang wujud dirinya
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
bukan hal dari indera dan jasmaninya, melainkan dari sumber lain
yang berbeda dengan jasad, yakni jiwa.
82

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
2) Hakikat Jiwa
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Ibnu Sina mendefinisikan jiwa dengan jauharrohani. Definisi ini
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
mengisyaratkan bahwa jiwa merupakan substansi rohani, tidak
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
tersesun dari materi-materi sebagaimana jasad. Kesatuan antara
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
keduanya bersifat accident, hancurnya jasad tidak membawa pada
hancurnya jiwa (roh).
83

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
3) Kekekalan Jiwa
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Jiwa manusia akan kekal dalam bentuk individual, yang akan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
menerima pembalasan (bahagia dan celakanya) di akhirat. Akan tetapi,
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
kekalnya ini dikekalkan oleh Allah. Jadi jiwa adalah baharu karena
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
diciptakan (mempunyai awal) dan kekal (tidak mempunyai akhir).
84

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Dalam menetapkan kekalnya jiwa, Ibnu Sina mengemukakan tiga
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
dalil berikut:
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
a. Dalil Al-Infishal, yaitu perpaduan antara jiwa dan jasad bersifat
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
aksiden (accident). Jiwa kekal walaupun jasad binasa, tetapi jasad
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
tidak dapat hidup tanpa adanya jiwa.
85

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
b. Dalil Al-Basathat, yaitu jiwa adalah jauhar rohani yang hidup
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
selalu dan tidak mengenal mati.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
c. Dalil Al-Musyabahat, dalil ini bersifat metafisika. Jiwa manusia
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
bersumber dari akal Fa’al (akal sepuluh) sebagai pemberi segala
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
bentuk. (Sirajuddin Zar, 2010: 104-111).
86

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Psikologi Ibnu Sina menyatakan bahwa hubungan antara badan dan jiwa
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
adalah cukup kuat untuk meyakinkan jiwa pribadi seseorang, namun lemah untuk
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
membiarkan perilaku immoral. Dasar psikologi Ibnu Sina adalah ilmu Fa’al alat
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
tubuh yang maknanya adalah bahwa pendapatnya tentang jiwa merupakan salah
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
satu yang berkaitan secara penuh dengan ilmu kealaman yang membahas masalah
badan dan kemampuan persepsinya. Jadi bagi seorang filsuf hubungan antara jiwa
87

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
dan badan bisa dijelaskan melalui pemahamanpersepsinya, dan intelektualitas
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
manusia yang bersifat immateri.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Jiwa menyempurnakan jiwa intelek dengan menerima bentuk yang telah
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
diabstraksikan dari materi. Proses ini memerlukan materi particular yang konkret
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
untuk diabstraksikan menuju pada sesuatu yang universal yang immateri. Materi
dan immateri berinteraksi melaui daya intelek aktif yang berupa “sinar
88

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
ketuhanan” yang mengandung bentuk immateri. Daya intelek aktif menampakkan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
sesuatu yang universal yang tersembunyi dalam objek materi, semisal matahari
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
memancarkan warna yang dapat ditangkap oleh mata kita (Abdul Rachman
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Assegaf, 2013: 87-91).
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Ibnu Sina juga sangat menekankan eratnya hubungan jiwa dan raga. Ia
meyakini bahwa jiwa dan raga adalah sebuah bentuk dari dualisme radikal.
89

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Untuk membuktikan bahwa jiwa manusia adalah suatu substansi yang dapat
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
mewujud secara terpisah dari tubuh, ia menggunakan dua alasan yang berbeda.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Pertama berupaya mengarahkan kesadaran diri, ia mengatakan bahwa
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
manusia diciptakan dalam keadaan dewasa, tetapi dalam kondisi semacam itu ia
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
dilahirkan dalam keadaan lemah dimana tubuhnya tak dapat menyentuh apa-apa
tentang dunia lahiriah ini sehingga ia tidak memiliki persepsi rasa apapun.orang
90

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
semacam itu tidak atkan mengetahui dunia ini, bahkan keberadaan dirinya sebagai
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
wujud spiritual yang murni. Oleh sebab itu jiwa merupakan suatu substansi yang
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
bebas dari tubuhnya. Menurut Ibnu Sina, unsur kesadaran itu ada sejak seseorang
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
dapat mengukuhkan keberadaannya sendiri, dan hanya sebagai cara untuk
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
menempatkan diri. Semua hal itu adalah suatu kenyataan yang mungkin, dan
bukan suatu kemestian yang logis.
91

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Alasan kedua berupaya membuktikan kebukanbendaan akal. Ibnu Sina
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
menyadari bahwa alasan pertama dapat menimbulkan keberatan. Ia mengatakan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
“bila diri saya identik dengan anggota tubuh saya seperti jantung atau otak atau
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
sekumpulan anggota-anggota tubuh lainnya, dan bila masing-masing anggota
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
tubuh terpisah atau semua anggota tubuh secara keseluruhan yang saya sadari
adalah diri saya, maka kesadaran saya tentang diri saya pasti akan menjadi
92

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
kesadaran saya pula tentang anggota-anggota tubuh tersebut, karena tidaklah
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
mungkin bahwa sesuatu yang sama dikenal dan tidak dikenal pula”. Kemudian ia
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
mengatakan lagi “sebenarnya saya tidak mengetahui semua itu dengan kesadaran
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
diri tetapi saya mengetahuinya dengan persepsi-inderawi (pengalaman) atau
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
berdasarkan wewenang”. Dengan demikian wujud nonbendawi adalah jiwa. Dan
93

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
muncullah kesimpulan bahwa pikiran merupakan suatu substansi atau suatu
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
kesatuan dan Ibnu Sina sangat menekankannya (M. M. Syarif, 1996: 111-114).
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Selain tentang penjelasan ilmu jiwanya, Ibnu Sina juga banyak memberikan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
saham dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan Islam, yang amat berharga
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
sekali dan tidak kecil pengaruhnya terhadap pendidikan Islam dewasa ini.
Pandangan Ibnu Sina terhadap pendidikan (sistem) meliputi:
94

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
a. Pendidikan ketrampilan untuk mempersiapkan anak mencari
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
penghidupan.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Ibnu Sina pernah mengatakan: “Jika anak telah selesai belajar Al-Qur’an
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
dan menghafal dasar-dasar gramatika, saat itulah amatilah apa yang dia
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
ingin ia kerjakan berikutnya, maka arahkanlah ke jalan itu. Jika ia ingin
menulis, maka hubungkanlah dengan pelajaran bahasa surat-menyurat
95

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
atau becakap-cakap dengan orang lain dan sebagainya”. Dengan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
demikian,apa yang dikatakannya itu jelas menunjukkan bahwa umat Islam
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
sejak dulu telah mengetahui tujuan pendidikan/pengajaran. Oleh karena
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
itu, hendaknya kita mengarahkan pendidikan anak-anak kepada apa yang
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
menjadikan mereka baik.
96

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
b. Bahan-bahan kurikulum tingkat awal untuk meningkatkan mutu
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pendidikan anak.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Pendapat Ibnu Sina tentang masalah ini adalah, “Sebaiknya diawali
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
dengan mengajarkan Al-Qur’anul karim tapi dengan cara menghindarkan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
pengajaran yang bersifat memberatkan jasmani dan akal pikirannya”. Jika
anak selesai meghapal Al-Qur’an dan mempelajari dasar-dasar berbahasa,
97

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
maka saat itu kita harus perhatikan, apa yang sesuai dengan bakat dan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
kemampuannya.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Ibnu Sina menetapkan hal-hal yang telah diuraikan di atas dengan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mengemukakan prinsip-prinsip pendidikan sebagai berikut:
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
98

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
1) Jangan memulai pengajaran Al-Qur’an kepada anak melainkan setelah
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
anak mencapai tingkat kematangan akal dan jasmaniah yang
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
memungkinkan dapat menerima apa yang diajarkan.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
2) Mengintegrasi antara pengajaran Al-Qur’an dengan huruf hijaiyah, yang
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
memperkuat pandangan pendidikan modern saat ini.
99

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
3) Anak diajar agama pada waktu tingkat kematangan yang mantap. Oleh
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
karena itu pada umumnya masa kanak-kanak mendapat pengalaman dan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
pergaulan dari ayah, ibu, guru dan lain-lain. Dalam pergaulan itu mereka
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
menjadi contoh tauladan yang baik sehingga ia berakhlak mulia.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
4) Ibnu Sina juga memandang penting pelajaran syair sehingga syair-syair itu
menjadi sarana pendidikan.
100

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
5) Pengajaran yang diarahkan pada penulisan minat dan bakat pada masing-
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
masing anak didik, sehingga mereka mampu menciptakan kreativitas
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
belajar secara lebih mantap (Ali Al-Jumbulati, 1994: 118-120).
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
2. Tahapan Perkembangan Intelektual
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Pendidikan kepada anak merupakan kewajiban bagi orang tua, hanya saja
banyak yang tidak menyadari bahwa orang tua sebenarnya guru yang pertama
101

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
utama bagi anak-anaknya dalam membangun dan mendidik moralitasanak-anak.
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Siapapun yang menjadi orang tua berkewajiban untuk mengarahkan dan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
membimbing masa depan anak-anak mereka, anak-anak merupakan tumpuan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
generasi yang akan datang, anak-anak merupakan cita-cita orang tuanya, anak-
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
anak merupakan cita-cita bangsa dan negaranya, eksis atau tidaknya bangsa ini
bergantung bagaimana genarasi yang akan datang, maka diperlukan pengarahan
102

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
dan bimbingan terutama dalam pendidikan secara Nasional yang ditujukan untuk
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
bertujuan mempertahankan bangsa dan Negaranya (Diding Nurdin dan Imam
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Sibaweh, 2015: 147).
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Dalam lembaga pendidikan setiap harinya pasti melaksanakan suatu kegiatan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
yang dikenal dengan sebutan belajar. Semua orang tua juga mempercayakan anak
didiknya ke sekolah agar anaknya bisa mengetahui semua hal melaui proses
103

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
belajar juga. Yang paling berperan dalam belajar adalah si pelajar itu sendiri
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
sedangkan guru dan alat-alat lainnya hanyalah merupakan alat bantu saja. Oleh
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
sebab itu kalau seseorang akan mengajar, hrus merencanakan kegiatannya dengan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
berpedoman kepada kenyataan bahwa muris itu tumbuh dan memiliki
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
kemampuan belajar.
104

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Prinsip-prinsip agama yang akan diajarkan di sekolah adalah abstrak dan salah
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
satu prinsip dari semua pengajaran adalah hal-hal yang abstrak harus diajarkan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
sebagai interpretasi dari pengalaman konkret, lebih-lebih lagi berpikir abstrak
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
(kemampuan memahami arti dari hal-hal yang sama sekali abstrak) secara relatif
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
harus tumbuh dan menuju kematangan pada akhir pertumbuhan masa kanak-
kanak.
105

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Prinsip-prinsip tersebut di atas memberi petunjuk bahwa pendidikan agama
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pada masa kanak-kanak harus mencakup pengalaman-pengalaman konkret yang
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
bermakna bagi anak dan menghindari hal-hal yang abstrak (Zakiah Daradjat,
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
2014: 57).
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Secara khusus pemikiran Ibnu Sina dalam bidang pendidikan tertuang dalam
kitab al-siyasah fi al-Tarbiyah. Yang memaparkan hal-hal berikut:
106

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
a. Seorang ayah harus memberikan nama yang baik.
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
b. Setelah itu ia harus menyediakan orang yang merawat dan menyusuinya
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
yang baik dari segi fisik dan moralnya.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
c. Selanjutnya sebagai anak yang harus disapih dari menyusui.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
107

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
d. Orang tua harus memiliki kemauan untuk membangun budi pekerti anak
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
dan menjaganya dari pengaruh lingkungan dan teman-temannya yang
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
tidak baik.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
e. Selanjutnya jika seorang anak telah mencapai usia 6 tahun, kedua orang
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
tuanya harus mengirim anak tersebut ke sekolah dan memberikan
108

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
kesempatan kepadanya untuk mencari ilmu pengetahuan hingga anak
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
tersebut mencapai usia 14 tahun.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Silabus mata pelajaran untuk periode selama delapan tahun harus mencakup
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
membaca Al-Qur’an, perintah keagamaan,pelajaran Bahasa dan pelajaran
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
mengenai berbagai ayat yang berisi ajaran tentang moral yang baik dan cara-cara
109

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
yang soopan, melatih fisik sebagaimana yang berkaitan dengan teknik latihan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
seperti kesenian dan kerajinan tangan.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Semua anak didik hendaknya tidak dibebankan dengan semua bacaan,
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
melainkan ia harus dipisahkan beberapa waktu lamanya untuk melatih fisik.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Seorang anak harus dilengkapi dengan pengetahuan dalam bidang seni dan
kerajinan, dan dalam hal ini ia harus diberikan latihan yang memungkinkannya
110

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
dapat mengolah dan memanfaatkan bakat dan kemampuannya dalam
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
mendapatkan yang diperlukan untuk kehidupannya (Zainudin Alavi, 2003: 84-
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
85).
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Menurut Ibnu Sina tahapan pendidikan dalam sistem pendidikan memiliki
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
bobot tertinggi. Tujuan pendidikan, prinsip-prinsip dan metode semua tergantung
pada mendefinisikan tahap. Ibnu Sina menjelaskan bahwa perencanaan
111

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
pendidikan harus sesuai dengan tahap pertumbuhan fisik dan mental seorang
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
anak. Berdasarkan pandangannya di atas, ia menggambarkan tahapan pendidikan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
sebagai berikut:
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
a. Periode Pertama Pendidikan: Masa Bayi sampai Usia 6 Tahun (Kanak-kanak)
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Ibnu Sina menganggap masa embrio sebagai awal pendidikan manusia.
Wanita hamil harus menghindari stress dan tegang, karena keduanya memiliki
112

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
dampak yang tidak baik pada janin. Memilih nama yang baik adalah tugas
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pertama dari orang tua sehingga ia tidak akan merasa dipermalukan saat
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dewasa. Ibn u Sina percaya bahwa orang tua harus mengambil tanggung
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
jawab mendidik dan membesarkan anak.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
113

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Ibnu Sina memandang pendidikan pada tahap ini , berfokus pada masa
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
kecil yang bahagia, baik dari segi tubuh, kesehatan mental (psikologi) dan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
perilaku yang dapat diringkas sebagai berikut:
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
 Memperhatikan latihan dan kebutuhan anak bermain untuk
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
peningkatan aktivitas fisiknya.
 Menjaga dia dari kerusakan mental untuk meningkatkan moralitasnya.
114

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
 Bernyanyi dan bermain musik bagi anak untuk meningkatkan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pertumbuhan mental dan membuatnya siap untuk tahap berikutnya
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dari kehidupan (belajar).
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
b. Periode kedua: Anak Usia 6 sampai 14 Tahun.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Pada periode ini guru mulai dianjurkan untuk mulai mengajarkan anak didik
kesopanan. Ibnu Sina mengatakan “Guru harus menjaga anak dari perbuatan
115

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
buruk dan membuatnya memilih teman yang baik”. Guru harus tahu anak dan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
mengevaluasi sifat dan bakatnya dan memeriksa kecerdasan atau keampuannya,
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
sehingga ia dapat memilih sebuah seni dan karir yang sesuai untuk bakat dan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
kecerdasan anak.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Ibnu Sina menyebutkan enam jenis pengajaran yang harus guru ajarkan pada
periode ini, pelajaran tersebut adalah:
116

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
 Mengajari mental, dimana guru menyatakan subyek umum untuk
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
murid-muridnya, mengajarkan sesuatu yang tidak diketahui agar
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
mereka mengetahui.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
 Pendidikan Industri, melalui penggunaan dan aplikasi instrumen
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
diperkirakan.
 Mengajari penanaman yang diterapkan melalui penanaman.
117

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
 Mengajari disiplin, yakni belajar kebiasaan yang baik melalui nasihat.
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
 Mengajar imitative, dimana siswa menerima kata-kata guru tanpa
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
menanyakan alasan.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
 Mengajari hukuman
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
c. Periode Remaja
118

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Saat memasuki usia remaja guru mulai mengajarkan pelajaran budaya agama
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
islam dari Al-Qur’an dan Puisi Arab, sementara anak harus belajar menulis
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
melalui huruf abjad. Puru juga mulai mengajarkan syair/puisi yang menyatakan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
tentang kebajikan, kesopanan dan mengagumi pengetahuan, disamping
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
peningkatan penalaran, memori, kesiapan mental dan tingkat pemahaman anak,
serta mendorong mereka agar berperilaku baik.
119

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Ia juga mengatakan bahwa “anak-anak tidak boleh dipaksa untuk membaca
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
dan menulis secara terus menerus di sekolah sebab anak akan menjadi lemah
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dalam hal kekuatan fisik”. Menurut Ibnu Sina, peserta didik juga perlu latihan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
fisik seperti, berlatih berbaris, melompat dan lain-lain.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
d. Periode terakhir yang dikenal dengan sebuta periode Pemuda
120

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Periode ini merupakan pintu gerbang dari masaremaja. Ketika remaja
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
menerima pendidikan dasar, dia siap untuk belajar profesi kemudian ia dapat
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
memilih karir yang tepat. Ibnu Sina menekankan fakta ini bahwa, pemuda harus
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
memilih karir yang ia inginkan dan untuk itu, ia memiliki kemampuan yang tepat.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Pemuda harus mengevaluasi kemampuan sendiri dan tahu bahwa setiap orang
memiliki kemampuan mental dan fisik serta karakteristik pribadi yang berbeda-
121

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
beda. Guru juga seharusnya tidak boleh memaksakan karir khususdan membuat
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
dia mengikuti profesi dengan paksa.saran Ibnu Sina untuk para guru adalah untuk
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
mengenal anak-anak dari usia dini dan menemukan minat serta bakat mereka
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
sehingga mereka dapat membimbing anak-anak untuk menemukan karir yang
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
tepat.
122

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Ketika pemuda menerima pendidikan professional dan menjadi mahir dalam
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
karir yang ia inginkan, dia harus memperoleh pendapatan dan hidup dengan upah
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
sendiri. Hal ini mempunyai dua manfaat yaitu: pertama pemuda tidak akan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mudah berhenti bekerja ditengah jalan dan kedua dia dapat menikmati harga diri
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
dan tidak akan mengharapkan harta ayahnya. Ibnu Sina mengasumsikan bahwa
waktu yang tepat untuk menikah adalah setelah memperoleh ketrampilan dan
123

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
menganggap pernikahan sebagai akhir dari ketergantungan anak pada orang tua
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
(Muslim Heritage, Jurnal Internasional).
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
3. Perkembangan Intelektual Anak Usia 6-12 Tahun
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Jika seorang anak sudah mencapai usia 6 tahun, kedua orang tuanya harus
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
mengirim anak tersebut ke sekolah dan memberikan kesempatan kepadanya untuk
mencari ilmu pengetahuan hingga anak tersebut berusia 14 tahun. Seorang guru
124

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
harus mempelajari anak didik dengan hati-hati, melatih bakat dan tempramennya,
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
dan mengetes kecerdasannya yang memungkinkan ia dapat memilih keahlian dan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
pekerjaan yang memungkinkan ia dapat menggunakan bakat, pembawaan dan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
kecerdasan (Zaiuddin Alavi, 2003: 84-85).
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan
dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka
125

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi-
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
potensi yang ada pada diri mereka (Wasty Soemanto, 2012: 135-136).
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Islam memandang bahwa pendidikan merupakan masalah yang urgen dalam
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
kehidupan manusia di dunia. Pendidikan telah menjadiperhatian utama umat
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Islamsejak masa yang paling awal, dimana Rasulullah saw memanfaatkan non
muslim (tawanan perang Badar) untuk mengajarkan baca tulis pada sekelompok
126

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
muslim. Ajaran Islam (ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi) menjadi
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
tenaga pendorong yang luar biasa bagi para pelajar dalam menuntut ilmu
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
pengetahuan.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Abdullah Nasih Ulwan (1999: 167-168) menjelaskan bahwa Al-Hakim dan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Abu Daud meriwayatkan dari Ibnu Amr bin Al-Ash r.a dari Rasulullah saw,
bahwa beliau bersabda, yang artinya:
127

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
“perintahkan anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
berusia tujuh tahun. Dan jika mereka berusia sepuluh tahun, maka pukullah
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
mereka jika tidak mau melaksanakannya dan pisahkanlah tempat tidur
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mereka”.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
128

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Dari perintah shalat ini, kita dapat menyamakan dengan puasa dan haji. Kita
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
latih anak-anak untuk melaksanakan puasa jika mereka kuat, dan haji jika
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
orangtuanya mampu.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Rahasianya adalah, agar anak dapat mempelajari hukum-hukum ibadah ini
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
sejak masa pertumbuhannya. Sehingga ketika anak tumbuh besar, ia telah terbiasa
melakukan dan terdidik untuk mentaati Allah swt, melaksanakan hak-Nya,
129

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
bersyukur kepada –Nya, kembali kepada-Nya, berpegang teguh kepada-Nya,
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
bersandar kepada-Nya dan berserah diri kepada-Nya. Disamping itu, anak akan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
mendapatkan kesucian rohani. Kesehatan jasmani, kebaikan akhlak, perkataan,
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
dan perbuatan di dalam ibadah-ibadah ini.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
C. Pemikiran Ibnu Sina Tentang Materi Pendidikan Intelek untuk Anak Usia 6-12
Tahun
130

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Sejak awal perkembangan pendidikan Islam telah berdiri tegak di atas dua
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
sumber pokok yang amat penting, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi (hadits). di
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dalam kitab suci ini terkandung ayat-ayat mufasshalaat (terinci) dan ayat-ayat
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mubayyinaat (yang memberikan bukti-bukti kebenaran) yang mendorong kepada
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
orang untuk belajar membaca dan menulis serta untuk menuntut ilmu,
memikirkan, merenungkan dan menganalisis ciptaan langit dan bumi.
131

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Peradaban Islam berdiri di atas landasan ilmu dan iman yang kokoh, yaitu
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
ilmu yang bermanfaat yang memberikan kebajikan kepada manusia seluruhnya
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dan iman kepada Allah sebagai pencipta langit dan bumi ilmu dan iman menjadi
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
sumber orisinal pendidikan Islam yang sejalan dengan tuntutan kehidupan modern
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
sekarang ini. Modernitas kehidupan manusiajaman sekarang harus membuka diri
132

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
kepada cita-cita hidup yang berkembang, yang membawa ketinggian martabat
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
hidup di dunia dan membuka pintu yang luas untuk persiapan kehidupan akhirat.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Jika sistem pendidikan tidak berlandaskan pada ilmu dan iman, maka tak akan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mampu merealisasikan kebahagiaan hidup manusia dengan sempurna. Oleh
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
karena dengan sistem ini, pendidikan akan mampu merealisasikan ketenangan dan
kemantapan jiwa anak serta menghormati kepribadian individual. Islam mengajak
133

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
kepada ketentraman, penghormatan kepada orang lain dalam melaksanakan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pendidikan Islam yang lebih mementingkan pada pembentukan kebebasan hakiki
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
yang menghayati essensinya kebebasan itu sendiri. Oleh karena itu islam
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mendorong pertumbuhan dan perkembangan serta memberikan kebebasan berfikir
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
supaya mampu menganalisis dan melakukan upaya pengambilan hukum serta
134

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
menetapkan hukum melalui kecerdasan pikirannya (Ali Al Jumbulati dan Abdul
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Futuh At-Tuwaanisi: 1994: 3-4).
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Disamping nikmat berfikir, manusia dibekali pula dengan kesiapan alamiah
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
untuk belajar serta memperoleh ilmu pengetahuan, ketrampilan dan keahlian.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Belajar menjadikan manusia memiliki kemampuan lebih dalam untuk
mengemban tanggung jawab hidupdan memakmurkan bumi. Selain itu, belajar
135

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
juga memungkinkan manusia mengembangkan kemampuan dan keterampilannya
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
dengan jaminan manusia dapat mencapai kesempurnaan insan yang luar biasa.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan dari dua sumber utama: sumber
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Ilahiyah dan sumber Insaniah. Kedua jenis ilmu ini kembali kepada Allah swt
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
yang telah menciptakan manusia serta telah melengkapinya dengan berbagai alat
dan instrumen yang dapat digunakan untuk memperoleh ilmu. Ilmu yang
136

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
bersumber dari Ilahiyah adalah ilmu yang secara langsung dari Allah swt melalui
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
wahyu, ilham atau mimpi yang benar. Adapaun ilmu yang bersumber dari
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Insaniah adalah imu yang dipelajari manusia dari pengalaman-pengalaman
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
pribadinya dalam kehidupan, kesungguhannya dalam eksplorasi, observasi, upaya
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
mengatasi berbagai masalah yang menghadang dengan cara Trial and Error
137

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
(belajar tentang respons baru dalam menyikapi situasi-situasi baru), atau melalui
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pengalaman praktis.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Namun demikian, ilmu yang didapat sebagai hasil Ijtihad itu pada hakikatnya
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
juga diperoleh dari Allah swt. Sebab, Allah lah yang membantu kita dengan alat-
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
alat persepsi yang kita pergunakan untuk meraih ilmu.Allah yang membimbing
kita dalam mencari jalan yang benar untuk sampai pada ilmu. Allah juga yang
138

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
menunjukkan kita keyakinan akan hasil-hasil yang kita capai (Muhammad
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Utsman Najati, 2005: 251-252).
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Meskipun dunia pendidikan bukan merupakan lahan bisnis sebagaimana
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
bidang lainnya, namun dimasa sekarang ini, cukup banyak pihak-pihak yang
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
menawarkan pendidikan dengan segala keunggulannya. Namun demikian, karena
semua lembaga pendidikan menawarkan hal yang kurang lebih sama, maka ada
139

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
baiknya kalau kita bisa memilih pendidikan anak-anak dengan selektif, sehingga
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
tidak menyesal dikemudian hari.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Mengelola pendidikan memang tidak mudah, dan harus memerlukan banyak
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
perhatian serta dana yang cukup besar. Kalau kita menyadari benar tentang arti
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
pendidikan tentu kita tidak akan pernah membiarkan lembaga pendidikan
sedemikian rupa sehingga para murid dan anak didik menjadi sangat liar, tidak
140

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
mempunyai akhlak serta tidak taat dalam menjalankan kewajiban. Sekolah adalah
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
tempat mendidik para peserta didik untuk menjadi manusia ideal sesuai dengan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
yang kita inginkan bersama, yakni manusia yang cerdas, terampil, berakhlak
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
mulia dan berbagai sifat lainnya.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Karena itu, dalam hubungannya dengan masyarakat yang akan
menyekolahkan anak-anaknya, kiranya perlu diberikan informasi yang
141

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
memungkinkan mereka dapat memilih lembaga pendidikan yang akan dapat
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
mengantarkan anak-anaknya menjadi manusia yang berilmu, berbudi luhur, dan
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa (Muhibbin, 2002: 271-272).
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Desmita (2012: 35) telah menjelasakan bahwa usia rata-rata anak Indonesia
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Armai
Arif (2004: 155-156) memaparkan bahwa Ciri utama kehidupan murid sekolah
142

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
dasar adalah bahwa ia diharuskan belajar membaca dan menulis. Bahan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pengajaran biasanya syair-syair bukan Al-Qur’an, sebab jika memakai Al-Qur’an
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dikhawatirkan mereka membuat kesalahan yang akan menodai kemuliaan Al-
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Qur’an. Pada pendidikan tingkat dasar, murid-murid tidak hanya diajarkan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
membaca Al-Qur’an saja, tetapi juga menghapalkannya.
143

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Zaman dahulu pelaksanaan pembelajaran dilakukan di Kuttab. Belajar pada
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
kuttab tidak ditentukan lamanya, melainkan bergantung pada keadaan anak-anak,
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
karena belajar pada masa itu dilakukan seorang demi seorang. Anak-anak yang
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
tajam otaknya, serta rajin akan lekas majupelajarannya dan cepat tamat ilmunya.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Lalu ia berpindah ke ilmu yang lain. Sedangkan anak yang bodoh serta malas,
tentu lambat majunya dan lama masanya untuk menamatkan ilmu itu. Misalnya:
144

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
 Menurut riwayat dari Ibnu Sina, ia menamatkan Al-Qur’an dalam usia 10
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
tahun. Jadi ia menamatkan Al-Qur’an dalam masa 3 tahun, kalau ia masuk
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
kuttab dalam usia 7 tahun.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
 Al-Thabrani tamat menghafal Al-Qur’an dalam usia 7 tahun. Kalau ia mulai
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
menghafalkan dalam usia 5 tahun, tentu ia manamatkan Al-Qur’an dalam
masa 2 tahun.
145

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
 Iman Syafi’I selesai meghafal Al-Qur’an ketika ia berusia 7 tahun.
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina dapat ditegaskan sebagai proses untuk
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
menciptakan Insan Kamil yakni manusia yang sempurna yang terbina seluruh
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
potensi yang dimiliki secara optimal dan menyeluruh. Sehingga padaakhirna
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
mampu melaksanakan fungsinya sebagai khalifah dimasyarakat.
146

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut diperlukan sejumlah materi yang
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
harus disampaikan kepada peserta didik melalui metode yang tepat. Adapun
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
materi pembelajaran menurut Ibnu Sina dapat diklasifikasikan sesuai dengan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
tingkat usia peserta didik.
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Materi pelajaran untuk anak usia 6-14 tahun menurutnya meliputi: membaca
dan mempelajari huruf-huruf hijaiyah, menghafal Al-Quran, dasar-dasar agama,
147

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
syair serta bahasa Arab. Setelah selesai menghafal Al-Quran dan menguasai
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
dasar-dasar Bahasa Arab peserta didik dapat diarahkan untuk mempelajari
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
berbagai keahlian sesuai dengan bakat dan minatnya. Selain itu materi pelajaran
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
menulis dan berpidato juga perlu disampaikan kepada peserta didik. Penekanan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
untuk bebas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan bakat dan minat peserta
148

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
didik dimaksudkan agar peserta didik memiliki ketrampilan yang special.
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Sehingga menjadi ahli atau pakar dalam bidang tertentu.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
Sedangkan metode pembelajaran yang diterapkan juga disesuaikan dengan
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
tingkat perkembangan jiwa peserta didik. Metode pembelajaran yang ditawarkan
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Ibnu Sina antara lain: metode talqin, teladan dan diskusi.
149

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Metode talkin cenderung digunakan dalam pelajaran membaca Al-Qur’an.
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Metode ini juga dapat dikembangkan melalui teman sebaya, artinya peserta didik
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
yang lebih pintar membimbing teman-temannya yang masih belum bisa.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Metode keteladanan (qudwah) lebih ditekankan untuk menanamkan akhlak
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
yang mulia. Adapaun metode diskusi dapat dilakukan dengan cara menyajikan
suatu masalah untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama-sama.
150

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Melihat uraian diatas, pemikiran pendidikan Ibnu Sina lebih menyeluruh.
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
Artinya Ia tidak membatasi kehendak peserta didik tetapi sebaliknya ia
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
memberikan ruang terhadap bakat dan potensi setiap peserta didik untuk
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
berkembang. Ibnu Sina juga tidak membatasi dan menekankan pada satu aspek
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
pembelajaran agama semata. Namun, memberikan kebebasan untuk mendalami
keahlian apapun secara luas dan terbuka tanpa mengesampingkan akhlak.
151

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Sehingga melalui proses tersebut, harapan atas out put pendidikan ini adalah
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
melahirkan peserta didik yang cerdas secara intelektual, emosional sekaligus
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
spiritual serta mampu bergaul dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
keseimbangan pendidikan model ini tentunya memerlukan kurikulum yang jelas,
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
pendidik yang kompeten dan berakhlak, sumber informasi dan sarana-prasarana
152

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
pendidiikan yang lengkap serta lingkungan yang harmonis dan mendukung
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
terhadap proses pendidikan (Safrudin Aziz, 2015:84-87).
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
D. Implikasi Pendidikan Intelek Anak Usia 6-12 Tahun Menurut Ibnu Sina
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Ibnu Sina berpendapat bahwa ilmu pendidikan itu sangat penting karena ilmu
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
pendidikan merupakan salah satu asas dalam pendidikan Islam. Hal ini karena ilmu

pendidikan itu adalah satu bidang yang sangat bernilai dan berharga. Beliau juga
153

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
seorang ahli filsafat ternama pada masa tersebut. Pandangan Ibnu Sina mengenai
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
pendidikan itu di implikasikan pada:
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
a. Pendidikan dapat memberi ilmu untuksemua
dapat menguasai menjalani
ilmu kehidupan. Tujuan
yang diajarkan pengajaran
kepadanya dengan sempurna, b
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
Al-Qur’an kepada anak-anak dan menyuruh mereka menghafalnya adalah karena
154

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
Al-Qur’an merupakan satu ilmu Bahasa. Selain itu, dengan ilmu Al-Qur’am juga
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
dapat mengubah manusia kea rah lebih interaktif untuk menjalani kehidupan.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
b. Pendidikan Anak hendaknya menggunakan
dapat menguasai kurikulum
semua yangdiajarkan
ilmu yang sesuai. Bagi Ibnu Sina,
kepadanya dengan sempurna, b
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
pendidikan anak dimulai dengan mengajar mereka untuk mempelajari Al-Qur’an

kemudian syair, qasidah (puisi) untuk membentuk akhlak dan ilmu pengetahuan
155

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
serta bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak dari segi jasmaani dan pemikiran
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
mereka. Syair-syair tersebut hendaknya berisikan kelebihan adab yang perlu
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dimiliki oleh setiap dapat
orang,menguasai
menghormati guru ilmu
semua dan orang
yang yang telah member
diajarkan ilmu
kepadanya dengan sempurna, b
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
kepada mereka. Selain itu, hendaknya syair juga mengajarkan anak-anak agar tidak

menyukai kebodohan. Dengan mengajar mereka agar tidak menyukai kebodohan


156

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
maka mereka akan belajar untuk memajukan diri sendiri dan mempelajari berbagai
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
ilmu dengan bersungguh-sungguh. Juga menyuruh anak untuk menghormati orang
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
yang lebih tua, seperti
dapatmenghormati
menguasai ibu-bapak dan yang
semua ilmu saudara yang lebih
diajarkan tua adalah
kepadanya dengan sempurna, b
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh anak-anak yang lebih kecil, sebaliknya

menyayangi orang yang lebih muda adalah kewwajiban yang perlu dilaksanakan
157

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
orang dewasa. Dan nilai selanjutnya adalah menghormati tamu. Islam amat menitik
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
beratkan hubungan sesame tetangga.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
c. Penekanan Pendidikan
dapatAkhlak pada semua
menguasai pendidikan
ilmu agama. Pandangan
yang diajarkan Ibnu Sina
kepadanya dengan sempurna, b
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
dalam pendidikan akhlak menyatakan bahwa itu adalah tugas Ibu Bapak atau guru,

karena hal ini bertujuan untuk membentuk adab dan akhlak yang baik. Selain itu,
158

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
ibu bapak atau pendidik itu juga perlulah member contoh yang baik kepada anak-
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
anak, karena mereka adalah golongan pertama yang perlu diberi pendidikan. Hal
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
ini karena anak-anak akanmenguasai
dapat melihat tingkah
semua laku
ilmu orang
yang dewasa
diajarkanyang berada di
kepadanya dengan sempurna, b
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
sekelilingnya. Setiap ibu bapak perlulah member pendidikan akhlak sebagaimana
159

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Akhlak yang baik ini disarankan
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
disarankan dalam Islam berdasarkan sabda Rasulullah saw.
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan
‫االخالق‬ kepadanya
‫التمم مكارم‬ ‫انما بعثت‬dengan sempurna, b
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan
“sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”.

Akhlak Rasulullan saw turut disebutkan dalam Firman Allah swt berikut:
160

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
‫انك لعلى خلق عظيم‬
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
‘Abdullah
“sesungguhnya ke atas An-Natili dan
kamu (muhammad) Isma’il
akhlak sang
yang zahid.
mulia ”. Karena kecerdasannya yang luar b
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
Ibnu Sina mengatakan jugaguru.
melebihi sang bahwa kehidupanIbnu
Keberhasilan itu Sina
adalah akhlak,oleh
didukung tiada
minat belajarnya yan
kehidupan tanpa akhlak (perilaku individu). Penekanan akhlak ini juga sudah ada
161

BAB III
MATERI PENDIDIKAN INTELEK ANAK USIA 6-12 TAHUN MENUR
IBNU SINA (980-1037 M)
A. Biografi Ibnu Sina
Ibnu Sina yang lebih dikenal di Barat dengan nama Avicenna
lengkap Abu Ali Al- Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Menuru
Khallikan dan Al-Qifti serta Bayhaqi, ia lahir pada bulan shafar 370 H/ 980 M d
Afshanah dekat kota Kharmaitan Profinsi Bukhoro Afganistan. Ayahnya terg
mampu, berasal dari Balkh yang diangkat oleh seorang penguasa Samanish, Nuh
Mansyur untuk menduduki jabatan Gubernur di sebuah distrik di Bukhara.
Pelajaran pertaama yang diterimanya pada masa kanak-kanak adalah Al-Qur’
sastra yang diberikan kepadanya secara privat. Kendatipun masa belajarnya
pendidikan formal berlangsung amat singkat,, namun tidak seorangpun menyan
ketajaman otaknya yang luar biasa serta daya ingatannya yang amat kuat. Ia mulai
pada usia dini, 5 tahun. dan hanya dalam waktu 13 tahun saja ia telah menguasai c
ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu. Ilmu-ilmu agama seperti, tafsir
perbandingan agama (ushuluddin), tasawuf dan sebagainya telah dikuasai ketik
berusia 10 tahun (M. M. Syarif, 1996: 101).
Ia juga menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika,
kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya. Ketika ia berusia 17 tahun, d
kepintaran yang sangat mengagumkan, ia telah memahami seluruh teori kedoktera
ada pada saat itu dan melebihi siapapun juga. Karena kepintarannya ini ia di
sejak zaman Yunani demi member kebaikan kepada pembentukan suatu bangsa
sebagai konsultan dokter-dokter praktisi. Di antara guru yang mendidiknya iala
(Abdul Rachman Assegaf, 2013: 95-97).
‘Abdullah An-Natili dan Isma’il sang zahid. Karena kecerdasannya yang luar b
dapat menguasai semua ilmu yang diajarkan kepadanya dengan sempurna, b
melebihi sang guru. Keberhasilan Ibnu Sina didukung oleh minat belajarnya yan

Anda mungkin juga menyukai