Revisi : 00
SOP
Terbitan : 02 Januari 2023
Halaman :½
1. Pengertian Sebagai acuan untuk mengelola vaksin dan rantai vaksin yang memenuhi standar
yang telah ditetapkan agar vaksin tetap terjaga saat diberikan kesasaran.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG )
agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC)
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Batang PeranapNomor 0
/PKM-BAPER/2023tentang
penetapan penanggung jawab program Puskesmas Batang Peranap
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur a. Petugas
1. Bidan
2. Perawat
b. Alat
1.Lemari es
2.Termometer Muller
3.Freez tag
c. Prosedur
1. Semua vaksin disimpan pada suhu 2-8 c
2. Letakkan cool pack di bagian bawah lemari es sebagai penahan dingin dan
menjaga kestabilan suhu.
3. Peletakan dus vaksin mempunyai jarak antara minimal 1-2 cm atau satu jari
tangan.
4. Vaksin HS (BCG,Campak,Polio) diletakkan dekat dengan evaporator.
5. Vaksin FS (Hepatitis B,DPTHB-HIB,DT,Td,TT,Covid-19) diletakkan jauh
dengan evaporator.
6. Vaksin dalam lemari es harus di letakkan dalam kotak vaksin
7. Periksa suhu lemari/freezer 2 kali sehari setiap pagi dan sore kemudian catat
suhu pada grafik suhu.
8. Hindarkan seringnya buka-tutup pada lemari es/freezer,maksimal 2 kali perhari.
9. Vaksin HB Uniject (ADS PID) di bidan desa di simpan pada suhu ruangan
ataupun dibawa saat kunjungan rumah tanpa rantai vaksin.Kelayakan vaksin di
ukur dengan melihat status VVM.
10. Pelarut vaksin BCG dan campak boleh disimpan diluar lemari es di tempat yang
sejuk(suhu kamar)
11. Letakkan pelarut dalam lemari es minimal 12 jam sblm melakukan pelayanan.
12. Lemari es tempat menyimpan vaksin tidak boleh menyimpan bareng selain
vaksin (makanan,minuman,barang-barang laboratorium)
6. Diagram Alir
Simpan Letakkan coolpak di Jarak antara dus 1
vaksin pada bagian bawah dan 2 antara 1-2
suhu 2-8 c lemari es cm
Lemari es penyimpan
vaksin tidak boleh
menyimpan selain vaksin