Apa artinya?
Kita sungguh-sungguh tidak dapat mengontrol 10% kejadian-kejadian yang menimpa kita.
Kita tidak dapat mencegah kerusakan mobil. Pesawat mungkin terlambat, dan mengacaukan
seluruh jadwal kita. Seorang supir mungkin menyalip kita di tengah kemacetan lalu-lintas.
Bagaimana? Dengan reaksi kita. Kita tidak dapat mengontrol lampu merah, tapi dapat mengontrol reaksi
kita. Jangan biarkan orang lain mempermainkan kita, kita dapat mengendalikan reaksi kita!
Engkau sedang sarapan bersama keluarga. Adik perempuanmu menumpahkan secangkir kopi ke kemeja
kerja mu. Engkau tidak dapat mengendalikan apa yang telah terjadi itu. Apa yang terjadi kemudian akan
ditentukan oleh bagaimana engkau bereaksi. Engkau mengumpat. Engkau dengan kasar memarahi adik
mu yang menumpahkan kopi. Dia menangis. Setelah itu, engkau melihat ke istri mu, dan mengkritiknya
karena telah menaruh cangkir kopi terlalu dekat dengan tepi meja. Pertempuran kata-kata singkat
menyusul. Engkau naik pitam dan kemudian pergi mengganti kemeja. Setelah itu engkau kembali dan
melihat adik perempuan mu sedang menghabiskan sarapan sambil menangis dan siap berangkat ke
sekolah.Dia ketinggalan bis sekolah.
Istrimu harus segera berangkat kerja. Engkau segera menuju mobil dan mengantar adik mu ke sekolah.
Karena engkau terlambat, engkau mengendarai mobil melewati batas kecepatan maksimum. Setelah
tertunda 15 menit karena harus membayar tilang, engkau tiba di sekolah. Adikmu berlari masuk. Engkau
melanjutkan perjalanan, dan tiba di kantor terlambat 20 menit, dan engkau baru sadar, bahwa tas
kerjamu tertinggal. Hari-mu begitu buruk. Engkau ingin segera pulang. Ketika engkau pulang, engkau
menemukan ada hambatan dalam hubungan dengan istri dan adikmu.
B) Kecerobohan adikmu?
Jawaban-nya adalah:
D. Engkau tidak dapat mengendalikan tumpahnya kopi itu. Bagaimana reaksi-mu 5 detik kemudian itu,
yang menyebabkan hari mu menjadi buruk.
Ini yang mungkin terjadi jika engkau bereaksi dengan cara yang berbeda. Kopi tumpah di kemejamu.
Adikmu sudah siap menangis. Engkau dengan lembut berkata "Tidak apa-apa sayang, lain kali kamu lebih
hati-hati ya". Engkau pergi mengganti kemejamu dan dan tidak lupa
mengambil tas kerjamu. Engkau kembali dan melihat adikmu sedang naik ke dalam bus sekolah. Istrimu
menciummu sebelum engkau berangkat kerja. Engkau tiba di kantor 5 menit lebih awal, dan dengan riang
menyalami para karyawan.
hal yang sama, tapi berakhir dengan berbeda. Kenapa? Karena REAKSI kita.