Anda di halaman 1dari 5

RIDDLE 1: KERTAS TISU

KERTAS TISU

Level: easy

Istriku sedang marah padaku sebab aku ketahuan berselingkuh. Ia sudah mendiamkanku selama
2 minggu dan aku bahkan sudah pisah ranjang dengannya (walau masih serumah). Aku sendiri
tak mampu meminta maaf dengannya. Mungkin masalah utama kami selama ini adalah sulitnya
kami untuk saling berkomunikasi.

Suatu pagi aku ke kamar mandi sebelum berangkat kerja dan ketika menarik tisu toilet, aku
menemukan tulisan tangannya. Sepertinya ia menulis di atas gulungan tisu toilet ini dengan
kertas. Akupun semakin menariknya untuk dapat membaca baris demi baris yang dituliskannya.

Dari: Mami

Aku ingin kau membayarnya.

Aku tak mau memaafkanmu.

Apakah kau pikir segalanya dapat kembali seperti semula?

Faktanya kau berselingkuh.

Namun kemudian aku kembali teringat.

Hari-hari yang dulu kita lalui bersama sangatlah indah.

Kau sangat penting bagiku.


Apalagi dengan kehadiran putri tercinta kita.

Aku tak bisa membiarkan hubungan kita berakhir.

Aku benar2 mencintaimu dan ingin memaafkanmu.

Teruntuk: Takashi

Mataku langsung berlinang air mata. Ternyata Mami mau memaafkan perbuatanku demi anak
kami. Aku membuka pintu dan terkejut melihat istriku ternyata sudah berada di depan pintu.
Akupun langsung memeluknya dengan erat.

RIDDLE 2: KECELAKAAN LALU LINTAS

KECELAKAAN LALU LINTAS

Level: easy

Tadi pagi saat aku berangkat kerja, aku melihat kecelakaan lalu lintas di jalan. Well, aku tak
benar2 melihat kejadiannya. Begitu aku datang, sudah ada mobil terbalik di jalan dan asap
dimana-mana.

Mobil itu hampir remuk. Sepertinya mobil itu tergelincir dan menabrak tembok di tepi jalan.
Sepertinya bangunan yang ditabraknya adalah gudang terbengkalai, sebab aku tak melihat
siapapun di sana.
Tiba-tiba aku mendengar suara rintihan yang pelan.

“Sakit ... sakit sekali ...”

Aku melihat dari balik asap ada wajah seorang wanita mengerang dari balik pintu mobil.

Aku segera berlari menghampirinya, namun aku tak yakin apa yang harus kulakukan. Aku tak
memiliki pengetahuan medis. Bisa-bisa aku nanti malah membunuhnya saat mencoba
menolongnya.

Aku pernah membaca jika menemukan korban kecelakaan, jangan sekali-kali memindahkannya
dan segera menelepon ambulans. Aku mengikuti saran itu dan segera menelepon rumah sakit.

“Tolong aku ... sakit sekali ...” erang wanita itu lagi.

“Maafkan aku nona” kataku dalam hati. “Aku tak bisa mengeluarkanmu. Aku takut nanti justru
mencelakaimu.”

Beruntung ambulan datang dengan cepat. Aku segera memalingkan muka dan tak mau melihat
proses evakuasi sebab aku sangat takut melihat darah. Seorang paramedis lewat di depanku dan
polisi juga mulai berdatangan. Aku segera bertanya pada paramedis itu.

“Bagaimana keadaan nona itu?”

Ia menggeleng, “Maaf, ia tak selamat.”

Aku merasa sedih dan kemudian menoleh. Aku melihat petugas paramedis lainnya mengangkat
tubuh tanpa kepala dari mobil dan memasukkannya ke ambulan.

“Astaga kasihan sekali. Ada satu korban lagi. Ia pasti sudah meninggal duluan daripada nona
itu.”

Akupun segera meninggalkan lokasi itu dan meneruskan berangkat kerja. Aku tak mau lama-
lama di sini soalnya aku baru teringat gudang ini angker.

RIDDLE 3: PERMINTAAN

PERMINTAAN

Level: hard
 

Seorang gadis merasa sangat putus asa dengan kuliahnya yang tak kunjung selesai. Tiba-tiba ia
melihat seorang laki-laki muncul di hadapannya dan berkata.

“Aku akan mengabulkan apapun permintaanmu.”

Gadis itu tak punya keinginan lain selain segera lulus kuliah.

Setelah gadis itu lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, namun kini ia mendapat masalah
baru. Ia tak kunjung mendapat pekerjaan. Tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki, “Aku akan
mengabulkan apapun permintaanmu.”

Gadis itu mengatakan ia menginginkan pekerjaan supaya bisa menghidupi dirinya sendiri.
Setelah beberapa lama gadis itu akhirnya mendapat karier yang sukses.

Beberapa tahun kemudian, lagi2 gadis itu didera masalah hidup. Ia hingga sekarang belumlah
mendapat pasangan hidup. Laki-laki itu kembali datang dan mengatakan, “Aku akan
mengabulkan apapun permintaanmu.”

RIDDLE 4: KORBAN BULLYING

KORBAN BULLYING

Level: medium
Seorang anak (sebut saja A) sering dibully oleh teman-teman sekelasnya sehingga ia menjadi
depresi. Ibunya sangat mengkhawatirkannya dan bingung, sebab walaupun ia sudah melapor ke
pihak sekolah, kekerasan itu terus berlanjut. Ibunya juga tak mampu memindahkannya ke
sekolah yang lebih bagus karena tak memiliki uang.

Kekerasan yang dialami A semakin lama semakin buruk hingga seringkali A pulang dengan
babak belur. Ibu A yang melihat A sudah jarang tersenyum akhirnya memasakkan makanan
kesukaannya, yakni hamburger, sebagai bekal.

Namun ketika makan siang, ia kembali dibully dan makan siangnya direbut. A akhirnya pulang
dengan perut keroncongan dan melihat ibunya tengah menangis dengan histeris di rumah. Ibunya
sangat terkejut melihat anaknya pulang dan langsung memeluk A erat2. A merasa bahagia karena
merasa diperhatikan oleh ibunya. A lebih terkejut lagi ketika esoknya tak ada lagi yang berani
membully dia. Entah apa yang dilakukan ibunya, namun A sangat bersyukur.

Anda mungkin juga menyukai