Anda di halaman 1dari 1

Kasih sayang seorang ibu

Aku berjalan gontai memasuki rumah ku karena cuaca siang ini, ketika aku masuk
aku terkejut melihat ibu yang terbaring di lantai. Aku menghampirinya "ibu
kenapa? Apa ibu sakit?" . Aku menggendongnya lalu membawanya ke kamar. Aku
hendak memanggil dokter namun tiba-tiba ibu tersadar "syukurlah ibu sudah
sadar, sebentar bu aku panggilkan dokter". Ucapku, ibu hanya tersenyum dan
berkata "tidak usah nak, ibu tidak apa-apa. Lagi pula uang kita hanya cukup untuk
makan kita hari ini". Hati ku terenyuh merasa tidak berguna, semenjak ayah
meninggal ibu berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan kami dan untuk biaya
pendidikan ku. Tapi aku masih belum bisa membalas budinya, "ibu tadi sudah
masak, kamu makan dulu ya". Aku mengangguk lalu berjalan menuju meja makan
ternyata disana hanya ada sepiring nasi dengan telur dadar. Aku menangis ibu
terus memikirkan ku tanpa memikirkan dirinya sendiri. Dari sini aku bertekad
untuk belajar lebih keras agar bisa sukses dan bisa membahagiakan ibu. Dua
tahun berlalu aku sudah lulus dari sekolah menengah pertama ku dan telah
bekerja di minimarket dikotaku, sekarang aku sedang melakukan shift pagi untuk
menggantikan teman ku yang sakit. Saat aku bekerja telepon ku berdering, saat ku
lihat ternyata tetangga ku yang menelpon. Aku pun mengangkatnya,belum sempat
aku menjawab tetangga ku langsung berkata "nak cepat pulang ibu mu sudah tidak
ada". Dunia ku seakan runtuh, kaki ku terasa lemas. Namun dengan segera aku
memint izin untuk pulang terlebih dahulu, sesampainya dirumah ternyata sudah
banyak orang. Aku langsung memasuki rumah dan melihat ibu sudah dikelilingi
banyak orang agar segera dimandikan, aku menangis menghampiri ibuku sungguh
ini adalah hal terburuk yang pernah terjadi dalam hidupku. Tetangga yang
menelpon ku tadi menghampiri ku "yang sabar ya nak, ini beberapa hari yang lalu
menitipkan surat ini untukmu mungkin dia sudah memiliki firasat". Setelah ibu
dimakamkan rumah ini serasa kosong, lalu aku ingat surat yang diberikan
tetanggaku. Saat sudah ketemu aku pun mulai membacanya "anak ku sayang
mungkin waktu ibu tinggal sebentar lagi ibu harap kamu selalu bahagia walau
tanpa ibu ya. Kamu adalah anak yang paling ibu sayang". Setelah membaca surat
ini air mata ku tidak berhenti mengalir "ibu terimakasih karena sudah
membesarkan Ku, aku sayang ibu". Setelahnya mata ku terasa sangat berat dan
aku memutuskan untuk tidur.

Anda mungkin juga menyukai