Anda di halaman 1dari 6

Psikostudia

Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582


Volume 12 No. 1 | Maret 2023: 111-116 e-ISSN: 2657-0963
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia.v12i1

Resilience Is Key to Overcoming Work Burnout

Ketangguhan Menjadi Kunci Untuk Mengatasi Kelelahan Kerja

Stevent Resma1 Netty Dyan Prastika2


1 Department of Psychology, 2 Department of Psychology,
University of Mulawarman, Indonesia University of Mulawarman, Indonesia
Email: 1 stevenautin717@gmail.com Email: 2 nd.prastika@fisip.unmul.ac.id

Corresponden

Stevent Resma
University of Mulawarman
Email: stevenaustin717@gmai.com

Abstract Abstrak
This study aims to determine the relationship between toughness and Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketangguhan
burnout at PT. X. This research method uses a quantitative approach. The dengan kelelahan kerja pada karyawan PT. X. Metode penelitian ini
sample of this research is 62 employees of PT. X is selected by using total menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 62
sampling technique. The data collection method used is the toughness and karyawan PT. X yang dipilih dengan menggunakan teknik total sampling.
burnout scale. The data analysis technique used is product moment Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan skala
correlation. The collected data were analyzed with the help of the Statistical ketangguhan dan kelelahan kerja. Teknik analisis data yang digunakan
Package for Social Science (SPSS) version 26.0 for windows. The results of the adalah korelasi product moment. Data yang terkumpul dianalisis dengan
analysis of the research data show that the correlation coefficient value of r bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 26.0 for
count = -0.538 with p = 0.000. This shows that there is a significant negative windows. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa diperoleh nilai
relationship between toughness and burnout among PT. X. koefisien korelasi sebesar r hitung = -0,538 dengan p = 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara ketangguhan
dengan kelelahan kerja pada karyawan PT. X.

Keyword : Burnout, toughness Kata Kunci : Kelelahan kerja, ketangguhan

Copyright (c) Psikostudia: Jurnal Psikologi

Received 2023-01-31 Revised 2023-02-13 Accepted 2023-03-15

111

PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan
and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume 12 No. 1 | Maret 2023: 111-116

LATAR BELAKANG mengemukakan bahwa ketangguhan adalah kemampuan


yang dimiliki seseorang untuk menahan stres. Setiap orang
Pemahaman akan kelelahan kerja penting untuk
yang memiliki kemampuan itu yakin jika mereka mampu
diketahui karena saat ini banyak pekerja yang mengalami
mengendalikan serta memengaruhi peristiwa dihidupnya.
kelelahan kerja yang tinggi (Dewi, 2018). Kelelahan kerja
Mereka mampu untuk komitmen kuat dalam pekerjaan
dapat mempengaruhi Kesehatan, kesehjateraan, dan
kegemaran serta melihat perubahan adalah tantangan yang
produktivitas kerja, oleh karena itu penting untuk
positif juga peluang untuk perkembangan. Gayton dan Kehoe
mengetahui hal yang dapat membantu mengurangi dampak
(2015) mendefinisikan ketangguhan sebagai karakteristik
kelelahan kerja, seperti ketangguhan.
kepribadian yang berguna dimana individu memiliki
Menurut Wijaya dan Afinuha (2020) ketangguhan
kemampuan untuk menolak keadaan negatif dari kondisi
adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali setelah
yang tidak mendukung individu dalam pekerjaannya.
mengalami stress atau tekanan. Seseorang yang memiliki
Henderson (2015) berpendapat bahwa salah satu cara
tingkat ketangguhan yang tinggi akan dapat mengatasi
dalam menangani kelelahan kerja ialah dengan adanya
tantangan dan kesulitan dengan lebih baik. Dalam konteks
pemahaman akan ketangguhan. Dengan adanya
pekerjaan, ketangguhan dapat membantu seseorang untuk
ketangguhan sebagai kemampuan untuk mengatasi stres,
mengatasi tekanan dan stres yang dihadapi di tempat kerja
akan membuat individu dapat lebih mengerti untuk
(Nabilah, dkk., 2022). Sesuai dengan pendapat yang
mengatasi kelelahan kerja (Irianto, dkk., 2021), karena jika
dikemukakan Sudarno (2015) bahwa peran sumber daya
dibiarkan konsekuensi akibat kelelahan kerja adalah kinerja
manusia sangat menentukan keberhasilan perusahaan,
pekerjaan yang buruk,dan penyakit fisik serta mental yang
karena merupakan salah satu faktor terpenting dalam proses
dapat mempengaruhi pekerja seperti hipertensi, maag,
pencapaian tujuan perusahaan.
migrain, diabetes, gangguan tidur, kecemasan dan depresi.
PT. X adalah perusahaan yang berdomisili di
Menurut Wijaya, dkk. (2020) Individu dengan
Samarinda. Struktur organisasi dari PT. X dari yang tertinggi
ketangguhan dapat mengontrol situasi yang terjadi dalam
yakni manajer proyek hingga pengemudi transportasi
kehidupannya, mampu untuk terlibat dengan orang lain
pengangkut batubara berdasarkan wawancara dengan
dalam kegiatan sehari- hari dan mampu menilai situasi
subjek RP sebagai HRD PT. X (Kantor PT. MJKB, Oktober
sebagai tantangan yang penting. Ketangguhan dapat
2021). Visi PT. X adalah menjadi perusahaan pertambangan
dikembangkan dari waktu ke waktu dari pengalaman
terpercaya dibidang penyedia jasa transportasi darat yang
hidupdan ini terkait dengan kesehatan fisik dan mental yang
mandiri, handal, produktif dan efisien tanpa kecelakaan kerja
lebih baik (Kobasa dalam Silva, dkk., 2017).
dan penyakit akibat kerja, serta misinya melakukan usaha
Pernyataan Akbar, dkk., (2019) ketangguhan
secara profesional di bidang penyedia jasa transportasi darat
merupakan kumpulan dari nilai kepribadian diri, sikap kepada
serta usaha-usaha lainnya yang berkaitan dan membina
suatu situasi, perilaku yang dijalani dan pengendalian emosi
hubungan yang baik dengan pelanggan dan pemasok
yang memungkinkan individu menjadi lebih kuat, faktor-
berdasarkan kaidah bisnis yang sehat guna menjamin
faktor yang mendukung ketangguhan pada individu adalah
pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.
perilaku individu dalam kesehariannya serta pola pikir saat
Sebagai organisasi dengan tujuan tertentu,
menghadapi suatu keadaan. Ketangguhan muncul berperan
perusahaan selalu berharap mendapatkan pekerja yang
menjadi kumpulan nilai yang memungkinkan individu untuk
memiliki kompetensi pada bidangnya tersendiri. Menanggapi
menjadi seseorang yang lebih baik serta mampu mengatasi
kebutuhan perusahaan akan profesionalisme juga
berbagai bentuk keadaan yang sulit, sehingga individu dapat
menyebabkan beban kerja sumber daya manusia itu sendiri,
tampil dengan baik tanpa kehilangan kepercayaan dirinya
sehingga sumber daya manusia harus dapat mempersiapkan
(Kumar, 2017).
diri untuk memenuhi persyaratan tersebut (Wibowo, 2014).
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
Perhatian tuntutan kerja pada perusahaan penting, sebab
memperlihatkan terdapat beberapa faktor lain yang mampu
tuntutan kerja mengarah pada kapasitas tanggung jawab
memberikan pengaruh terhadap tingkatan kelelahan kerja
pekerjaan. Hal tersebut menjadi penyebab stres sumber daya
pada seseorang selain faktor kepribadian itu sendiri.
manusia yang jika dibiarkan akan mengarah pada kelelahan
Penelitian yang dilakukan oleh Adnyaswari dan Adnyani
kerja (Shah, dkk., 2011).
(2017) tentang pengaruh dukungan sosial dan kelelahan kerja
Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan
terhadap kinerja perawat menunjukkan hasil dukungan sosial
Pangesti (2012) kelelahan kerja disebabkan oleh reaksi stres
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
atau ketidakpuasan yang berlebihan terhadap pekerjaan
perawat, semakin besar dukungan sosial seseorang maka
yang merupakan salah satu bentuk pilihan pribadi untuk
semakin rendah kelelahan kerja yang dialaminya.
mengatasi tekanan dalam pekerjaan yang dihadapinya.
Dari hasil beberapa penelitian sebelumnya, dapat
Menurut penelitian yang dilakukan Pedro (2012) karyawan
diamati besarnya pengaruh efektifitas dari masing-masing
dengan keadaan kelelahan kerja merasakan kurang
faktor internal maupun eksternal, dapat dilihat bahwa faktor
ketertarikannya di pekerjaannya. Karyawan mengalami
eksternal mampu memberikan pengaruh terhadap kelelahan
kelelahan, egois, sensitif serta terkadang merasa bosan.
kerja. Namun hal tersebut memiliki sedikit perbedaan dengan
Meskipun dampak dari kelelahan kerja cukup
pernyataan Kobasa (dalam Nurtjahjanti & Ratnaningsih, 2011)
signifikan terhadap kinerja karyawan, ada hal yang dapat
bahwa ketangguhan merupakan pendukung internal dalam
mengatasinya, yaitu ketangguhan. Olivia (2014)
112 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi
Resilience Is Key to Overcoming Work Burnout
(Stevent Resma, Netty Dyan Prastika)

diri individu, yang mampu Ketidakstabilan mengenai dipakai dalam penelitian ini ialah total sampling. Dimana
beberapa faktor yang berpengaruh dan memiliki hubungan pengambilan sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2017).
terhadap kelelahan kerja dan juga keadaan yang terjadi Untuk pengambilan sampelnya ditentukan dengan purposive
dilapangan (Juliana, dkk., 2018) membuat peneliti tertarik sampling, yaitu teknik pemilihan sampel berdasarkan suatu
untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara kriteria atau (Sugiyono, 2017) dan didapatkan jumlah 62
Ketangguhan dengan Kelelahan Kerja pada karyawan PT. X”. subjek.
Peneliti menganggap bahwa penelitian untuk mengetahui
sejauh mana hubungan ketangguhan dengan kelelahan kerja Metode pengumpulan data
pada karyawan PT. X penting untuk dilakukan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu alat pengukuran atau instrumen.
METODE PENELITIAN Instrumen penelitian yang digunakan meliputi dua yaitu
ketangguhan dengan total 22 aitem serta reliabilitas 0.744
Jenis penelitian
dan kelelahan kerja dengan total 22 aitem serta reliabilitas
Penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan
0.776. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif, yaitu penelitian yang memakai instrumen
teknik uji terpakai kepada karyawan PT. X. Menurut Sugiyono
berupa suatu pengukuran yang akan menghasilkan skor
(2017) uji terpakai adalah teknik validasi alat ukur yang
tertentu. Alat ukur tersebut bisa berbentuk tes, skala,
dilakukan langsung pada sampel penelitian.
maupun pengukuran fisik lainnya (Periantalo, 2016).
Teknik analisa data
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu statistik deskriptif yang dipakai guna memberikan
menggunakan uji korelasi product moment. Menurut
gambaran kondisi sebaran data antara ketangguhan dengan
Menurut Sugiyono (2017) teknik ini digunakan untuk
kelelahan kerja pada karyawan PT. X.
mengetahui hubungan dan membuktikan hipotesis
hubungan antara dua variabel. Sebelum dilakukan uji
Sampel penelitian
hipotesis korelasi pearson product moment, terlebih dahulu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
akan dilakukan uji deskriptif dan uji asumsi. Adapun uji asumsi
PT. X dengan jumlah sebanyak 81 subjek. Teknik sampel yang
terdiri dari uji normalitas dan linieritas.

HASIL PENELITIAN
Uji karakteristik responden
Tabel 1. Data usia responden
No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 25-30 tahun 43 70
2 31-35 tahun 19 30
Jumlah 62 100

Berdasarkan tabel 1, maka dapat dilihat karyawan persen).


dengan usia 25-30 tahun berjumlah43 orang (70 persen) dan
karyawan dengan usia 31-35 tahun berjumlah 19 orang (30

Tabel 2. Data pengalaman kerja responden


Aspek Pengalaman Kerja Frekuensi Persentase
1 tahun 15 24%
Pengalaman Kerja 2 tahun 32 52%
3 tahun 15 24%
Total 62 100%

Berdasarkan tabel 2, maka dapat dilihat karyawan Uji Deskriptif


dengan pengalaman kerja 1 tahun berjumlah 15 orang (24 Deskriptif data digunakan untuk menggambarkan
persen), karyawan dengan pengalaman kerja 2 tahun kondisi sebaran data pada karyawan PT. X. Mean empirik dan
berjumlah 32 orang (52 persen) dan karyawan dengan mean hipotetik diperoleh dari respon sampel penelitian
pengalaman kerja 3 tahun berjumlah 15 orang (24 persen). melalui dua skala penelitian yaitu skala kelelahan kerja dan
ketangguhan.

DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia.v12i1.10045 113


PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume 12 No. 1 | Maret 2023: 111-116

Tabel 3. Mean Empirik dan Mean Hipotetik


Variabel Mean Empirik SD Empirik Mean Hipotetik SD Hipotetik Status
Kelelahan Kerja 50.50 6.947 50 10 Tinggi
Ketangguhan 39.31 5.731 47.5 9.5 Rendah

Melalui tabel 3 di atas, dapat diketahui gambaran Uji Asumsi


sebaran data secara umum pada subjek penelitian karyawan Uji Normalitas
PT. X. Berdasarkan hasil pengukuran melalui skala kelelahan Dari hasil uji normalitas pada Tabel 3, diperoleh nilai K-
kerja diperoleh mean empirik 50.50 lebih besar dari mean S-Z variabel ketangguhan Sebesar 0,080 dengan sig. 0,200
hipotetik 50 dengan status tinggi. Pada tabel 3 juga dapat (p<0,05), dan nilai K-S- Z variabel kelelahan kerja sebesar
dilihat hasil pengukuran melalui skala ketangguhan diperoleh 0,059 dengan sig. 0,200 (p<05). Nilai signifikansimasing-
mean empirik 39.31 lebih kecil dari mean hipotetik 47.5 masing variabel yang lebih dari 0,05, menunjukkan bahwa
dengan status rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa subjek data variabel ketangguhan dan kelelahan kerja berdistribusi
dalam penelitian ini memiliki ketangguhan yang rendah. normal.

Tabel 4. Uji Normalitas Kolomogorov Smirnov


Variabel K-S-Z Sig. Keterangan
Ketangguhan 0,080 0,200 Normal
Kelelahan Kerja 0,059 0,200 Normal

Uji Linieritas menunjukkan hubungan antara ketangguhan dengan


Dari hasil uji linieritas pada tabel 4, diperoleh hasil nila kelelahan kerja pada karyawan PT. X adalah linier.
F hitung sebesar 1,155 dengan sig 0,339 (p>0,05) yang

Tabel 5. Uji Linieritas ANOVA


Variabel F Hitung F Tabel p Keterangan
Kelelahan Kerja –Ketangguhan 1.155 4.00 0.339 Linear

Uji Hipotesis dengan sig. 0,000 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ada
Dari perhitungan uji korelasi Product Moment pada hubungan negatif signifikan antara ketangguhan dengan
Tabel 5, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -0,538 kelelahan kerja pada karyawan PT. X.

Tabel 6. Uji Korelasi Product Moment


Variabel r hitung r tabel P Keterangan
Kelelahan Kerja – Ketangguhan -0.538 0.250 0.000 Berkorelasi

PEMBAHASAN Kusdiyati (2021) bahwa individu dengan ketangguhan tinggi


dikaitkan dengan kelelahan kerja yang rendah. Tingkat
Berdasarkan hasil uji korelasi product moment
ketangguhan yang tinggi memberikan perlindungan dari
didapatkan hasil bahwa hipotesis diterima, yaitu terdapat
berbagai permasalahan. Teori ini mampu menjawab bahwa
hubungan ketangguhan dengan kelelahan kerja pada
ketangguhan pada karyawan dapat memengaruhi karyawan
karyawan PT. X dengan nilai sebesar -0.538 (p < 0.05)
dalam menjaga kinerja pekerjaan.
terdapat hubungan yang signifikan dengan arah negatif, ini
Hasil temuan dalam penelitian ini sejalan dengan
berarti semakin tinggi ketangguhan akan semakin rendah
penelitian yang dilakukan oleh Putra, dkk. (2022) yang juga
kelelahan kerja. Sugiyono (2017) berpendapat bahwa interval
ditemukan hasil bahwa ketangguhan terhadap kelelahan
dengan rentang 0.400-0.599 termasuk kategori sedang. Hal
kerja menunjukan hubungan yang signifikan dengan arah
ini memperlihatkan bahwa tingkat hubungan dari
negatif. Penelitian terdahulu yang mendukung hasil temuan
ketangguhan terhadap kelelahan kerja termasuk dalam
penelitian ini juga telah dilaksanakan Asih dan Trisni (2015)
tingkat sedang.
terdapat hubungan dengan arah negatif ketangguhan
Menurut Ruswahyuningsi dan Afiatin (2015)
terhadap kelelahan kerja. Hasil penelitian terdahulu ini
ketangguhan memiliki makna yaitu suatu sikap untuk bangkit
memiliki makna bahwa semakin tinggi ketangguhan maka
dari pengalaman negatif serta sikap guna beradaptasi secara
semakin rendah kelelahahan kerja dan sebaliknya dalam
bebasl terhadap keadaan yang berubah dari waktu ke waktu.
bekerja. Santoso (2021) menyatakan bahwa kelelahan kerja
Respon karyawan untuk menghadapi kelelahan kerja dalam
dipengaruhi oleh faktor internal yaitu kepribadian dimana
pekerjaan agar dapat tetap menjalankan tugasnya dengan
pekerja percaya akan kemampuannya guna memengaruhi
baik berkaitan dengan proses dari ketangguhan Purwanto, A.
hasil secara tidak langsung merupakan ketangguhan.
B., & Sahrah, 2020). Sesuai dengan penelitian Maylani dan
Berdasarkan hasil uji deskriptif, diketahui gambaran
114 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi
Resilience Is Key to Overcoming Work Burnout
(Stevent Resma, Netty Dyan Prastika)

sebaran data pengukuran skala ketangguhan pada karyawan seorang individu dengan pemahaman diri rendah akan rentan
PT. X bahwa subjek dalam penelitian memiliki ketangguhan mengalami kelelahan kerja. Mereka umumnya dilingkupi
yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebuah perasaan cemas sehingga menciptakan suatu sikap
oleh Mujahidah dan Listiyandini (2018) yaitu ketika individu menyerah (Safitri & Prastika, 2022). Rendahnya ketangguhan
tidak memiliki ketangguhan, maka individu tidak akan dipengaruhi oleh tingginya kelelahan kerja yang dimiliki
mampu mengatasi tuntutan kehidupan yang dihadapinya, karyawan, karena kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama
juga tak dapat mengatasi sebuah masalah dalam proses bekerja dapat diatasi jika karyawan memiliki
pertumbuhannya, karena itu dengan tidak adanya ketangguhan yang tinggi sehingga dapat memberikan
ketangguhan, individu akan meningkatkan dampak dari kontribusi terbaik bagi perusahaan.
faktor resiko seperti kelelahan kerja.
Hal ini dapat menjadi suatu pertimbangan bahwa KESIMPULAN
ketangguhan karyawan harus diperhatikan agar tidak Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat
menjadi rendah, kurangnya dukungan dari perusahaan juga disimpulkan bahwa ketangguhan berhubungan sedang
dinilai menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan secara negatif signifikan dengan kelelahan kerja. Tingkat
perusahaan. Purwati dan Mahfud (2019) berpendapat bahwa ketangguhan yang diterapkan oleh karyawan PT. X berada
dukungan yang diberikan institusi sangat perlu dalam pada kategori rendah, dan tingkat kelelahan kerja berada
membantu pekerja dalam pencapaian kepuasan kerja serta pada kategori tinggi.
mencegah stress berkepanjangan. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat
Cara karyawan untuk menghadapi kendala dalam diberikan yaitu:
bekerja perlu diperhatikan karena merupakan bagian dari 1. Bagi perusahaan dapat membuat suatu pelatihan berupa
ketangguhan karyawan. Sesuai penelitian oleh Mujahidah manajamen stres seperti problem focused coping,
dan Listiyandini (2018) yang menjelaskan bahwa dengan discussion group therapy dan lainnya kepada karyawan
hilangnya ketangguhan, individu akan meningkatkan dampak untuk mencegah terjadinya kelelahan kerja
dari faktor resiko seperti kelelahan kerja, oleh sebab itu 2. Bagi karyawan diharapkan mampu untuk lebih peka
karyawan perlu memiliki ketangguhan agar dapat bertahan terhadap keadaan bila mana telah dirasa mengalami
menghadapi kesulitan dalam bekerja. Hal ini menjelaskan kelelahan kerja, karyawan dapat melakukan
bahwa ketangguhan dapat memengaruhi kelelahan kerja. kegiatanmeditasi maupun kegiatan positif lainnya yang
Berdasarkan hasil uji deskriptif, diketahui sebaran data dapat membantu ketangguhan dalam diri.
pengukuran skala kelelahan kerja pada karyawan di PT. X
menunjjukan subjek dalam penelitian ini memiliki kelelahan DAFTAR PUSTAKA
kerja yang tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan Darmawan, Adnyaswari, N. A., & Adnyani, I. G. A. D. (2017). Pengaruh dukungan sosial
dkk. (2016) juga ditemukan bahwa kelelahan kerja pada dan burnout terhadap kinerja perawat rawat RSUP Sanglah. E-Jurnal
tenaga pekerja dalam tingkat tinggi. Hal ini juga didukung Manajemen, 6(5), 2474-2500.
temuan hasil penelitian yang dilakukan Hayati dan Fitria Akbar, I., Lestari, R., & Psi S. (2019). Ketangguhan mental pada atlet sepak
bola di Surakarta [Doctoral dissertation, Universitas
(2018) yang juga mengungkapkan karyawan mengalami Muhammadiyah Surakarta].
kelelahan kerja disebabkan kurang maksimal dalam Antara, D. K. A. S., Nursalam, N., & Kurniawati, N. D. (2013).
melakukan pekerjaannya karena kurangnya pencapaian Recommendation inecreasing burnout on the contract nurses.
pribadi yang muncul akibat stres yang panjang, reaksi JurnalNers, 8(1), 142-152.
Asih, F., & Trisni, L. (2015). Hubungan antara kepribadian hardiness dengan
keadaan yang mengikuti seseorang saat menghadapi stres burnout pada perawat gawat darurat. Psikodimensia, 14(1), 11-23.
juga merupakan respon dalam diri guna menghadapi stres Ayudytha, A. U., & Putri, D. A. (2019). Faktor faktor yang mempengaruhi
pekerjaan. burnout pada perawat diruang rawat inap RS PMC. Real in Nursing
Penelitian yang dilakukan Rizka (2013) Journal, 2(3), 144- 152.
Candraditya, R., & Dwiyanti, E. (2017). Hubungan Tingkat Pendidikan, Masa
memperlihatkan bahwa karyawan mengalami kelelahan kerja Kerja Dan Tingkat Kebisingan Dengan Stress Kerja di Pt. X. Jurnal
dikarenakan kurangnya gaji, waktu kerja yang tidak sesuai Penelitian Kesehatan, 15(1), 1-9.
dengan ketentuan yang seharusnya juga karir yang tak Darmawan, A. A. Y. P., Silviandari, I. A., & Susilawati, I. R. (2016). Hubungan
berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa kendala yang burnout dengan work-life balance pada dosen wanita. Mediapsi,
1(1), 28-39.
dihadapi karyawan dapat membuat karyawan rentan Dewi, B. M. (2018). Hubungan Antara Motivasi, Beban Kerja, Dan Lingkungan
terhadap kelelahan kerja. Dengan tidak adanya ketangguhan Kerja Dengan Kelelahan Kerja. Indones J Occup Saf Heal, 7(1), 20.
yang terjadi membuat individu seringkali terhambat kinerja Fachrin, S. A., Haeruddin, H., & Rahman, R. (2019). Faktor yang
yang pada akhirnya membuat perusahaan rugi, kelelahan mempengaruhi kelelahan kerja pada petugas kebersihan di rumah
sakit dr. Tadjuddin chalid kota makassar. Window of health: jurnal
kerja seringkali muncul di lingkungan kerja dikarenakan kesehatan,256-265.
rutinitas serta tekanan yang tinggi pada kesehariaannya Gayton, CPT. S. C., & Kehoe, E. J. (2015). Character strengths and hardiness
(Hayati & Fitria ,2018). of australian army special forces applicationts. Journal of Military
Proses kegiatan dalam bekerja yang membuat stres Madicine. 180(4): 857- 862.
Hayati, I., & Fitria, S. (2018). Pengaruh burnout terhadap kinerja
secara terus menerus tanpa adanya respon yang memadai karyawanpada bmt el-munawar Medan. Intiqad: Jurnal Agama Dan
pada diri individu akan menghambat kegiatan individu dalam Pendidikan Islam, 10(1), 50-65. Henderson, J. (2015). The effect of
melakukan aktivitasnya. Hal ini didukung penelitian yang hardiness education on hardiness and burnout on registered nurses.
dilaksanakan oleh Santoso (2021) yang menjelaskan bahwa Nursing Economics, 33(4), 204.
Juliana, M., Camelia, A., & Rahmiwati, A. (2018). Analisis faktor risiko
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia.v12i1.10045 115
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume 12 No. 1 | Maret 2023: 111-116

kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi pt. Arwana anugrah Purwanto, A. B., & Sahrah, A. (2020). Resiliensi Dan Beban Kerja Terhadap
keramik, tbk. Jurnal ilmu kesehatan masyarakat, 9(1), 53-63. Stress Kerja Pada Polisi Lalu Lintas. Psikostudia: Jurnal Psikologi,
Kumar, A. (2017). A comparative study of mental toughness between team 9(3), 260-266.
sports and individual sports. International journal of physical Purwati, D., & Mahfud, Y. (2019). Pengaruh dukungan sosial, kepribadian
education, 4(5), 182-184. hardiness dan efikasi diri terhadapburnout (studi pada guru smp
Irianto, M. A., Rahman, F., & Abdillah, H. Z. (2021). Konsep Diri Sebagai negeri 1 sigaluh banjarnegara). Journal of Economic, Business and
Prediktor Resiliensi Pada Mahasiswa. Psikostudia: Jurnal Psikologi, Engineering (JEBE), 1(1), 70-77.
10(1), 1-10. Rizka, Z. (2013). Sikap terhadap pengembangan karir dengan burnout pada
Lailiana, N. A., & Handayani, A. (2017, June). Motivasi berprestasi Karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(2), 260-272.
ditinjau dari komitmen terhadap tugas pada mahasiswa. In Ruswahyuningsi, M. C., & Afiatin, T. (2015). Resiliensi pada remaja jawa.
Proceedings Education and Language International Conference Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 1(2), 96-105.
(Vol. 1, No. 1). Safitri, J., & Prastika, N. D. (2022). Burnout in Inclusion Primary School
Liftyawan, K. S., Hadi, F. S., & Agustina, T. S. (2020). Pengaruh konflik Teachers: Testing the Role of Social Support. Psikostudia: Jurnal
pekerjaan- keluarga kelelahan emosional dan stres kerja terhadap Psikologi, 11(2), 304-312.
kinerja. Jurnal Penelitian IPTEKS, 5(1), 1-16. Santoso, M. D. Y. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan burnout
Maylani, P., & Kusdiyati, S. (2021). Pengaruh resiliensi terhadap academic pada tenaga kesehatan dalam situasi pandemi covid-19. Jurnal
burnout mahasiswa di masa pandemi COVID-19. Prosiding Psikologi, Keperawatan Tropis Papua, 4(1), 1-10.
374-380. Shah, S.S.H., Jaffari, A.R., Aziz, J., Ejaz, W., Ul- Haq, I., & Raza, S.N. (2011).
Mujahidah, E., & Listiyandini, R. A. (2018). Pengaruh resiliensi dan Workload and performance of employees. Interdisciplinary Journal
empatiterhadap gejala depresi pada remaja. Jurnal Psikologi, 14(1), of Contemporary Research in Business, 3(5): 256-267.
60-75. Silva, R. M. D., Guido, L. D. A., Lopes, L. F.
Nabilah, B. R., Tentama, F., & Widiana, H. S. (2022). Employability Predictor D., Costa, A. L. S., Serrano, P. M., & Umann, J. (2017). Impact of nursing
Factors: Resilience, Self-Esteem, and Self-Confidence. Psikostudia: students’ profile on burnout syndrome and hardiness personality.
Jurnal Psikologi, 11(2), 240-248. Journal of Nursing Education and Practice, 7(10), 19-26.
Nurtjahjanti, H. & Ratnaningsih. (2011). Hubungan kepribadiaan hardiness Sudarno, S. (2015). Akuntansi sumber daya manusia: perlakuan dan
dengan optimisme pada Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) wanita pengukuran. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 8(1), 1–12.
di BLKLN Disnakertrans Jawa Tengah. Jurnal Psikologi UNDIP Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta.
(Online), 10(2) 126 132. Wayanti, S. (2016). Kelelahan kerja(burnout syndrom) pada dosen
Mujiatun, S., Jufrizen, J., & Ritonga, P. (2019). Model kelelahan emosional: berdasarkan karakteristik demografi, harapan, penghargaan dan
antaseden dan dampaknya terhadapkepuasan kerja dan komitmen kontrol. Jurnal Penelitian Kesehatan "suara forikes" (Journal of
organisasi dosen. MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, 9(3), 236-293. Health Research,7(1).
Olivia, D. O. (2014). Kepribadian hardiness dengan prestasi kerja pada Wibowo, B. K. (2014). Sumber Daya Manusia (SDM) menjawab tuntutan
karyawan bank. Jurnal ilmiah psikologi terapan, 2(1), 115-129. target kerja yang dikehendaki oleh manajemen. Jurnal STIE
Pangesti, A. A. (2012). Pengaruh konflik peran terhadap terjadinya burnout Semarang (Edisi Elektronik), 6(3), 106-119.
pada mahasiswa koass. JPPP-Jurnal Penelitian dan Pengukuran Widiatmo, D., & Suhermin, S. (2020). Pengaruh lingkungan kerja, motivasi
Psikologi, 1(1), 1-6. kerja, dan stress kerja terhadap kinerja karyawan. Jurnal Ilmu dan
Pedro T., Marisa S., Susana L. & Wilmar B. S. (2012). Teams make it work: Riset Manajemen (JIRM), 9(1).
howteam work engagement mediates between social resources Wijaya, A. A., Setiawati, E., & Afinuha, S. (2020). Menjadi Taruna Bahagia:
and performance in teams. Journal of Psicothema, 24(1):106- 112. Pelatihan Resiliensi Untuk Meningkatkan Psychology Well Being
Periantalo, J. (2016). Penelitian kuantitatif untuk psikologi. Tata Aksara. Taruna Akademi Angkatan Laut. Psikostudia: Jurnal Psikologi,
Putra, M. A. R., Dewi, E. I. D., & Kurniyawan, E. H. (2022). Hubungan
9(2), 97-104.
resiliensidengan burnout pada petani padi didesa ampel, wuluhan.
Pustaka Kesehatan, 9(3), 195- 200.

116 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi

Anda mungkin juga menyukai