Anda di halaman 1dari 10

Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)

Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/


Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

Hubungan antara emotional intellegence dan hardiness terhadap daya tahan stres
atlet totally blind (Buta Menyeluruh) di Pelatnas NPCI Tahun 2019

Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³


Magister Program ilmu keolahragaan, Universitas Sebelas Maret, Indonesia1
Department Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret,
Indonesia2,3

Email: sukmanaindra96@gmail.com1, aguskriss@yahoo.co.id2,


honey_hany86@yahoo.com3

Abstrak
Daya tahan stres merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan atau
menghadapi tekanan dalam menjalani kehidupan. Tentu ada upaya yang harus
dilakukan untuk mendapatkan suatu daya tahan stres, beberapa diantaranya adalah
kemampuan mengontrol diri, optimisme dalam keinginan mencapai sesuatu,
kemampuan mengidentifikasi permasalahan, dll. Daya tahan stres pada seseorang juga
bisa dipengaruhi oleh aspek psikologis misalnya emotional Intelligence dan
kepribadian hardiness. Penelitian ini dilakukan dalam upaya mengetahui, 1) Hubungan
Emotional Intelligence terhadap Daya tahan stres, 2) Hubungan Hardiness terhadap
Daya Tahan Stress, 3) Hubungan Emotional Intelligence dan Hardiness terhadap Daya
tahan Stres pada Atlet Totally Blind di Pelatnas NPCI 2019. Penelitian ini
menggunakan metode Korelasional, yakni menggunakan hubungan untuk membuat
prediksi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik
Purposive Sampling, yakni Atlet Disabilitas netra dengan klasifikasi Totally Blind
yang berjumlah 22 Atlet. Instrumen yang digunakan adalah skala Emotional
Intelligence, Skala Hardiness, dan Skala Daya Tahan Stres. Hasil analisis regresi
berganda menghasilkan nilai Fhitung adalah 9.297 (> Ftabel 3.49) dengan nilai
signifikansi sebesar 0.002 (p < 0.05), dan nilai R2 dalam penelitian ini adalah 4.95 atau
49.5%, dengan sumbangan efektif Emotional Intelligence sebesar 12.2% dan
Hardiness sebesar 37.3%. Korelasi masing-masing variabel secara parsial, Emotional
intelligence menunjukkan nilai signifikansi 0.086 (p > 0.05), dan Hardiness
menunjukkan nilai signifikansi 0.002 ( p < 0.05). Penelitian ini memiliki kesimpulan,
antara lain: Tidak terdapat hubungan signifikan antara Emotional intelligence dengan
Daya Tahan Stres, Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Hardiness dengan
Daya Tahan Stres, dan Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Emotional
intelligence dan Hardiness terhadap Daya Tahan Stres pada Atlet Totally Blind di
Pelatnas NPCI Tahun 2019.

Kata Kunci: Emotional Intelligence, Hardiness, Data Tahan Stres, Totally Blind.

80 Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online)
Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)
Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/
Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

Asbtrak

Stress resistance is a person's ability to withstand or face pressure in life. Of


course there are efforts that must be made to get a stress resistance, some of which are
the ability to control yourself, optimism in the desire to achieve something, the ability
to identify problems, etc. Stress resistance in a person can also be influenced by
psychological aspects such as emotional intelligence and hardiness personality. This
research was conducted in an effort to determine, 1) The relationship between
Emotional Intelligence and Stress Resistance, 2) The Relationship between Hardiness
and Stress Resistance, 3) The Relationship between Emotional Intelligence and
Hardiness on Stress Endurance in Totally Blind Athletes at the National Training
Center of NPCI 2019. Correlational, namely using relationships to make predictions.
The sample used in this study was determined using purposive sampling technique,
namely athletes with visual disabilities with the Totally Blind classification, totaling 22
athletes. The instruments used were the Emotional Intelligence scale, the Hardiness
scale, and the stress resistance scale. The results of multiple regression analysis
resulted in the value of Fcount was 9,297 (> Ftable 3.49) with a significance value of
0.002 (p <0.05), and the R2 value in this study was 4.95 or 49.5%, with an effective
contribution of Emotional Intelligence of 12.2% and Hardiness of 37.3% . Correlation
of each variable partially, Emotional Intelligence shows a significance value of 0.086
(p> 0.05), and Hardiness shows a significance value of 0.002 (p <0.05). This study
has conclusions, among others: There is no significant relationship between
Emotional Intelligence and Stress Resistance, There is a significant positive
relationship between Hardiness and Stress Resistance, and there is a significant
positive relationship between Emotional Intelligence and Hardiness on Stress
Endurance in Totally Athletes. Blind at the NPCI National Training Center in 2019.

How To Cite : Sukmana, M. E., Kristiyanto, E & Liskustyawati. H (2020).


to APA Style Hubungan antara emotional intellegence dan hardiness terhadap
daya tahan stres atlet totally blind (Buta Menyeluruh) di Pelatnas
NPCI Tahun 2019. Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1), 80-89.

PENDAHULUAN kondisi latihan yang berat dan tidak


Stres adalah kondisi yang terjadi nyaman serta bentuk ketidakharmonisan
akibat adanya tekanan internal maupun antara atlet dengan lingkungannya.
eksternal serta kondisi bermasalah Banyak gejala yang ditimbulkan akibat
lainnya yang dialami oleh seseorang. dari stress latihan yang dialami oleh
Menurut Richard (2010), stress adalah atlet, yang paling umum adalah rasa
suatu proses yang menilai suatu peristiwa malas dan ketidakseriusan dalam
sebagai sesuatu yang mengancam menghadapi latihan, beberapa
ataupun membahayakan dan individu diantaranya bahkan mencari cara agar
merespon peristiwa tersebut pada level dapat absen mengikuti latihan.
fisiologis, emosional, kognitif dan Stres dapat dialami oleh setiap
perilaku. atlet baik atlet dengan keterbatasan
Stres latihan pada intinya dalam pendengaran, penglihatan atau
menekankan pada atlet terhadap suatu sebagainya dan baik laki-laki maupun

Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online) 81
Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)
Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/
Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

perempuan. Karena pada dasarnya menghadapi stress dari sisi aspek


dihadapkan dengan hal yang sama yakni Emotional Intelligence.
rutinitas berlatih dengan intensitas ringan Penelitian lain menemukan
hingga berat. Sehingga setiap atlet aspek lain pada jenis kepribadian yang
memiliki kemampuan atau cara masing- membuat individu memiliki ketahanan
masing untuk mengatasi stressor yang dalam menyikapi stress. Jenis
datang. Respon yang tepat ketika kepribadian individu tersebut adalah
mengatasi stressor akan menyebabkan Hardiness. Hardiness merupakan suatu
chain reaction kearah peningkatan variabel kepribadian yang dapat
performa atlet difabel selama menjalani menjelaskan perbedaan individual
pemusatan latihan, namun apabila tidak dalam kerentanan stress (Brown and
disikapi dengan tepat maka akan menjadi Schutte 2006). Individu dengan
penyebab menurunnya performa atlet kepribadian hardiness yang tinggi
difabel dan mengakibatkan degradasi. mempunyai perilaku-perilaku yang
Oleh karenanya penting bagi atlet membuat mereka lebih kuat dalam
yang sedang menjalani pemusatan latihan menghadapi pekerjaan dan aktivitas-
terutama atlet difabel untuk mempunyai aktivitas lain yang mereka senangi serta
daya tahan terhadap stress latihan selama mengubah stressor negative menjadi
mengikuti pemusatan latihan yang sebuah tantangan artinya menjadi hal
persiapannya dilakukan dalam waktu yang positif.
yang relative panjang. Daya tahan Hardiness tidak hanya berperan
menghadapi stress latihan pada atlet dalam pengelolaan ketahanan stress
difabel terhadap kemampuannya pada atlet, tetapi juga memiliki dampak
mengelola jiwa, rasa dan karsanya atau pada kesehatan psikis atlet yang sedang
lebih umum disebut mengelola emosi menjalani pemusatan latihan jangka
adalah bentuk kecerdasan emosi atau panjang. Pallabi Mund (2016)
emotional intelligence. menjelaskan bahwa salah satu aspek
Penting bagi seorang atlet Hardiness yang paling penting adalah
terutama dengan keistimewaan tertentu, komitmen. Komitmen merupakan
untuk juga memiliki Emotional ukuran dimana seseorang menunjukkan
Intelligence dalam upayannya untuk keterlibatan individu pada
dapat bertahan menghadapi situasi dan keseriusannya menjalani sesuatu.
kondisi yang dapat menyebabkan stress Komitmen sangat
ketika menjalani pemusatan latihan. Atlet memungkinkan seorang atlet memiliki
dengan Emotional Intelligence mampu suatu pemahaman tentang apa ynag
untuk bertahan dan bangkit kembali menjadi tanggung jawab perihal apa
ketika mengalami kondisi yang tidak yang menjadi kewajibannya ketika
menyenangkan atau yang membuatnya masuk dalam pemusatan latihan.
terpuruk sehingga mampu untuk tetap Telebih berskala nasional misinya yakni
tenang, berkonsentrasi dan memotivasi membawa nama negara pada tanggung
diri kembali untuk menjalani apa yang jawabnya sehingga wajib untuk
telah menjadi kewajibannya. Sebuah menunjukkan performa yang optimal
penelitian oleh Laborde, Dosseville, and baik dalam latihan atau nantinya ketika
Allen (2016) menunjukkan adanya menjalani suatu pertandingan.
korelasi positif antara Emotional Berdasarkan apa yang telah
Intelligence dengan kemampuan dijabarkan terkait dengan resiko-resiko
menghadapi stress. Dalam penelitiannya, yang dialami oleh atlet disabilitas netra
membahas faktor kemampuan untuk ketika menjalani pemusatan latihan,
faktor pembentuk daya tahan stres,

82 Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online)
Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)
Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/
Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

aspek psikologis dan jenis kepribadian dikembangkan oleh Schutte et al. (1998).
yang mempengaruhi, sehingga peneliti Skala ini dipilih dan diadaptasi karena
bergagas untuk meneliti hubungan antara isi yang dapat menggambarkan kondisi
Emotional Intelligence dan Hardiness subjek penelitian. Skala terdiri atas 30
terhadap daya tahan stres pada atlet aitem tes valid dan koefisien reliabilitas
disabilitas netra dengan kecenderungan (α) = 0.903.
Totally Blind (Buta Menyeluruh). 2. Skala Hardiness
Skala Hardiness yang peneliti
METODE PENELITIAN gunakan adalah Kobasa Hardiness
Waktu dan Tempat Penelitian Scale yang dikembangkan oleh Pallabi
Penelitian ini dilakukan setelah Mund (2016), dengan 15 aitem tes valid
proposal penelitian sepenuhnya disetujui dan koefisien reliabilitas (α) = 0.962.
oleh dosen pembimbing. Untuk Skala ini dipilih dan diadaptasi karena
pelaksanaannya adalah dimulai pada isi yang dapat menggambarkan kondisi
minggu pertama di bulan maret 2020 dan subjek penelitian.
berakhir di minggu ketiga di bulan maret 3. Skala Daya Tahan Stres
2020, sehingga penelitian dilakukan Sakala yang peneliti gunakan
selama dua minggu di Pemusatan Latihan untuk mengukur daya tahan stres adalah
Nasional NPCI 2019, bertempat di Kota Connor Davidson-Resilience Scale
Surakarta. (CD-RISC) yang dikembangkan oleh
Connor and Davidson (2003), dengan
Desain Penelitian 20 aitem tes valid dan koefisien
Penelitian ini merupakan reliabilitas (α) = 0.870. Skala ini dipilih
Penelitian Korelasional yakni penelitian dan diadaptasi karena isi yang dapat
yang dilakukan untuk mengetahui menggambarkan kondisi subjek
hubungan dan tingkat hubungan antara penelitian.
dua variable atau lebih tanpa ada upaya Kemudian analisis data yang
untuk mempengaruhi variable tersebut peneliti lakukan adalah menggunakan
sehingga tidak ada manipulasi variable, regresi berganda, dengan sebelumnya
kemudian menggunakan pendekatan dilakukan uji asumsi dasar dan uji
kuantitatif, karena pengumpulan datanya asumsi klasik dengan menggunakan
menggunakan instrumen-instrumen yang program Stastistical Product and
telah disesuaikan dengan variabel- Service Solution (SPSS) 22 for windows
variabel penelitian. release 16.0.

Instrumen Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN


Peneliti menggunakan beberapa 1. Pengujian Asumsi Dasar dan
instrumen dalam penelitian ini, Asumsi Klasik
diantaranya Skala Emotional Intelligence, Dalam pengujian Asumsi dasar
Skala Hardiness dan Skala Daya Tahan ,meliputi Uji Normlitas dan uji
Stres dan menggunakan model skala linearitas. Berdasarkan hasil uji
Likert dengan empat kemungkinan normalitas menggunakan metode One-
pilihan jawaban yakni Sangat Tidak Sample Kolmogorov-Smirnov Test,
Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju menunjukkan hasil pada skala
(S), dan Sangat Setuju (SS). Emotional Intelligence memiliki nilai
1. Skala Emotional Intelligence signifikansi 0.169, pada skala Hardiness
Skala Emotional Intelligence yang memiliki nilai signifikansi 0.068 dan
peneliti gunakan adalah skala adaptasi pada skala Daya Tahan Stres memiliki
dari SSEIT (Schutte Self Report nilai signifikansi 0.200 dengan nilai p >
Emotional Intelligence Test) yang 0.05, maka disimpulkan bahwa ketiga

Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online) 83
Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)
Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/
Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

data penelitian memiliki distribusi


normal.

Tabel 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Emotion DayaT
alIntellig Hardi ahanSt
ence ness res
N 22 22 22
Normal Mean 89.59 47.45 79.18
Parameters Std.
a,b
Deviation
6.412 1.896 5.603

Most Absolute
Extreme .157 .178 .102
Differences
Positive .157 .159 .081
Negative
-.073 -.178 -.102

Test Statistic .157 .178 .102


Asymp. Sig. (2-tailed) c c c,d
.169 .068 .200

Hasil uji linearitas, kedua Intelligence masing-masing adalah 0.681


variabel Independent, yakni Emotional (p > 0.100) dan 1.468 (p < 10.00), pada
Intelligence dan Hardiness terhadap variabel Hardiness masing-masing
variabel Dependent yakni Daya Tahan adalah 0.681 (p > 0.100) dan 1.468 (p <
Stres menunjukkan hasil nilai 10.00), sehingga dapat disimpulkan
signifikansi 1.000 (p > 0.05), sehingga bahwa varibel tidak memiliki gejala
berkesimpulan bahwa variabel-variabel multikolinearitas.
penelitian memiliki hubungan yang Hasil uji Heteroskedastisitas
linier. menggunakan Scatterplots,
Uji Asumsi klasik, meliputi tiga menunjukkan bahwa hasil tidak
tahapan yakni Uji Multikolinearitas, uji membentuk pola bergelombang, melebar
Heterokedastisitas dan uji Autokorelasi. kemudian menyempit, dengan titik-titik
Hasil Uji Multikolinearitas menyebar diatas dan juga dibawah angka
menggunakan metode tolerance dan nilai 0 pada sumbu Y. Sehingga disimpulkan
VIF (Variance Inflation Factor), bahwa dta variabel tidak ada gejala
menunjukkan hasil bahwa nilai tolerance heterokedastisitas.
dan nilai VIF dari variabel Emotional

84 Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online)
Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)
Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/
Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

Gambar 1. ScatterPlots

Hasil Uji Autokorelasi 0.086, variabel Hardiness adalah 0.002.


menggunakan metode Durbin Watson. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
yakni jika nilai terletak antara du sampai Emotional Intelligence tidak
(4-du). Nilai du berdasarkan tabel durbin berpengaruh terhadap Daya Tahan stres,
watson, dengan melihat jumlah variabel dan Hardiness berpengaruh terhadap
independen (K) dan melihat jumlah data Daya Tahan Stres. Dapat juga dilakukan
sampel dari tiap variabel (N) dengan dengan cara perbandingan thitung dan ttabel
taraf signifikansi 0.05. Dari tabel , jika thitung > ttabel maka variabel bebas
distribusi Durbin watson, didapatkan secara parsial berpengaruh terhadap
nilai du adalah 1.541, nilai hitung durbin variabel terikat. Untuk thitung variabel
watson adalah 2.583 dan nilai 4- Emotional Intelligence adalah 1.810 dan
du=2.459. Sehingga dapat ditarik thitung variabel Hardiness adalah 3.525.
kesimpulan bahwa tidak ada gejala Sedangkan, ttabel nya adalah 2.093.
autokorelasi. Sehingga, untuk pengambilan
2. Pengujian Hipotesis kesimpulan Emotional Intelligence tidak
Menggunakan Uji t parsial berpengaruh terhadap Daya Tahan stres,
analisis regresi linier berganda dan Hardiness berpengaruh terhadap
berdasarkan nilai signifikansi < 0.05, Daya Tahan Stres.
hasil yang didapatkan adalah untuk
variabel Emotional Intelligence adalah

Tabel 2
Coefficients

Model t Sig.
1 (Constant) -.817 .424
Emotional
Intelligence 1.810 .086

Hardiness
3.525 .002

Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online) 85
Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)
Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/
Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

Uji F simultan dalam regresi disimpulkan bahwa Emotional


linier berganda berdasarkan nilai Intelligence dan Hardiness secara
signifikansi, jika nilai signifikansi < 0.05 simultan atau bersama-sama
maka variabel independent memiliki berpengaruh terhadap Daya Tahan Stres
pengaruh terhadap variabel dependent. pada Atlet Disabilitas Netra Totally
Berdasarkan hasil SPSS menunjukkan Blind.
nilai signifikansi 0.002, sehingga dapat

a
ANOVA

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression
214.590 2 107.295 9.297 .002b

Residual
219.273 19 11.541

Total
433.864 21

a. Dependent Variable: Daya Tahan Stres

b. Predictors: (Constant), Hardiness, Emotional Intelligence

Dapat juga dilakukan dengan menunjukkan bahwa hipotesis pertama


cara perbandingan Fhitung dan Ftabel , jika yakni, Hubungan Emotional Intelligence
Fhitung > Ftabel maka variabel bebas secara dengan Daya Tahan stress pada Atlet
simultan berpengaruh terhadap variabel Totally Blind di Pemusatan Latihan
terikat. Untuk Fhitung adalah 9.297. Nasional NPCI Tahun 2019 tidak
Sedangkan, Ftabel nya adalah 3.49. diterima. Korelasi antara Emotional
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Intelligence teerhadap Daya Tahan stress
Emotional Intelligence dan Hardiness menunjukkan nilai sebesar 0.086 atau
secara simultan atau bersama-sama lebih besar dari 0.05, sehingga dapat
berpengaruh terhadap Daya Tahan Stres ditarik kesimpulan bahwa tidak ada
pada Atlet Disabilitas Netra Totally pengaruh yang signifikan antara tingkat
Blind. Emotional Intelligence terhadap Daya
3. Kontribusi Emotional Intelligence Tahan stress. Hasil penelitian ini tidak
dan Hardiness terhadap Daya Tahan sama dengan penelitian yang dilakukan
Stres. sebelumnya, yakni Laborde, et.al (2013),
Kontribusi variabel Emotional yang menunjukkan adanya korelasi
Intelligence dan Hardiness terhadap positif antara Emotional Intelligence
Daya tahan stres, masing-masing adalah dengan kemampuan menghadapi stress.
12.2 persen dan 37.3 persen, kemudian Hasil lainnya berdasarkan uji
secara bersama-sama berkontribusi analisis data, hipotesis kedua dari
terhadap Daya tahan stres adalah sebesar penelitian ini yakni Hubungan Hardiness
49.5 persen. terhadap Daya Tahan Stres pada pada
Atlet Totally Blind di Pemusatan Latihan
PEMBAHASAN Nasional NPCI Tahun 2019 diterima.
Berdasarkan Analisis data yang Korelasi antara Hardiness terhadap Daya
telah dilakukan dalam penelitian ini Tahan stress menunjukkan nilai sebesar

86 Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online)
Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)
Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/
Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

0.002 atau lebih kecil dari 0.05, sehingga koefisien regresi linier berganda (R2)
dapat ditarik kesimpulan bahwa ada menunjukkan nilai sebesar 49.5.
pengaruh yang signifikan antara tingkat Semakin Atlet Totally Blind memiliki
Emotional Intelligence terhadap Daya Emotional Intelligence dan Hardiness
Tahan stress. Artinya, apabila tingkat yang tinggi maka akan berpengaruh
Hardiness pada Atlet Totally Blind terhadap Daya Tahan dalam menghadapi
tinggi, maka semakin tinggi juga Daya stres ketika menjalani Pemusatan
tahan Stres begitu juga sebaliknya. Latihan Nasional.
Hasil Penelitian ini menambah Sumbangan dari variabel
refrensi dari penelitian terdahulu, Emotional Intelligence dan Hardiness
misalnya penelitian yang dilakukan oleh terhadap Daya Tahan Stres, masing-
Schultz (2006) mengatakan bahwa masing adalah sebesar 12.2 persen dan
hardiness merupakan suatu 37.3 persen. Dari hasil yang ditunjukkan,
variabel kepribadian yang dapat sumbangan efektif Hardiness memiliki
menjelaskan perbedaan individual dalam sumbangsih yang lebih besar daripada
kerentanan stress. Individu dengan Emotional Intelligence dalam
kepribadian hardiness yang tinggi mempengaruhi Daya tahan stres.
mempunyai perilaku-perilaku yang Data penelitian ini setelah
membuat mereka lebih kuat dalam dihitung menggunakan Product SPSS
menghadapi pekerjaan dan aktivitas- mendapatkan hasil, koefisien
aktivitas lain yang mereka senangi serta determinasi (R2) sebesar 49.5 atau
mengubah stressor negative menjadi menunjukkan bahwa sumbangan efisien
sebuah tantangan artinya menjadi hal pengaruh dari variabel Emotional
yang positif. Kobasa (dalam Kreitner Intelligence dan Hardiness terhadap
dan Kinicki, 2005) salah satu aspek daya tahan stres adalah sebesar 49.5 %,
Hardiness yang paling penting adalah sisanya yakni 50.5 % merupakan
komitmen. Komitmen merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang belum
ukuran dimana seseorang menunjukkan dikemukakan dalam penelitian ini.
keterlibatan individu pada keseriusannya Dalam pelaksanaannya, terdapat
menjalani sesuatu. Komitmen sangat beberapa batasan-batasan yang peneliti
memungkinkan seorang atlet memiliki temui, diantaranya waktu latihan yang
suatu pemahaman tentang apa yang padat dan tempat latihan yang tersebar di
menjadi tanggung jawab perihal apa berbagai tempat membuat pengaturan
yang menjadi kewajibannya ketika jadwal yang menjadi fleksibel sehingga
masuk dalam pemusatan latihan. sering berubah-ubah. Kondisi yang tidak
Pengujian hipotesis ketiga yakni menentu dari atlet-atlet yang menjadi
ubungan antara Emotional Intelligence sampel sampai tingkat keterbukaan
dan Hardiness terhadap Daya Tahan pelatih yang berbeda-beda.
Stres pada Atlet Totally Blind di Penelitian - penelitian yang
Pemusatan Latihan Nasional NPCI nantinya akan dilakukan dengan sampel
Tahun 2019 menunjukkan hasil bahwa yang lebih besar, perlu adanya
adanya hubungan sehingga hipotesis penambahan pada variabel-variabel yang
diterima dan membuktikan bahwa belum pernah digunakan.
terdapat hubungan antara Emotional
Intelligence dan Hardiness terhadap PENUTUP
Daya Tahan Stres pada Atlet Totally Beberapa hal yang didapatkan
Blind di Pemusatan Latihan Nasional dari penelitian ini, antara lain:
NPCI Tahun 2019. Berdasarkan hasil 1. Tidak terdapat hubungan yang
perhitungan menunjukkan Fhitung (9.297) signifikan antara Emotional
lebih besar daripada Ftabel (3.49). Intelligence terhadap Daya Tahan

Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online) 87
Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)
Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/
Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

Stres pada Atlet Totally Blind di ketika sedang menjalani pemusatan


Pemusatan Latihan Nasional NPCI latihan jangka panjang. Diharapan
Tahun 2019. mampu untuk mengembangkan skill
2. Terdapat hubungan positif yang dan juga menjaga kondisi daripada
signifikan antara Hardiness terhadap psikologisnya masin-masing. Sadar
Daya Tahan Stres pada Atlet Totally akan kewajiban , apa yang harus dan
Blind di Pemusatan Latihan Nasional tidak harus dilakukan.
NPCI Tahun 2019. 3. Bagi Pelatih
3. Terdapat hubungan positif yang Perlu adanya peningkatan materi,
signifikan antara Emotional bukan hanya terkait teknik maupun
Intelligence dan Hardiness terhadap taktik, pelatih juga harus menguasai
Daya Tahan Stres pada Atlet Totally materi psikologis. Penting bagi pelatih
Blind di Pemusatan Latihan Nasional untuk bisa dekat secara interpersonal
NPCI Tahun 2019. maupun personal dengan atlet yang
4. Persentase sumbangan dari variabel ditangani, sehingga ada kedekatan
Emotional Intelligence dan Hardiness yang lebih dari segi psikologisnya.
terhadap Daya Tahan Stres, yakni Karena adanya sinergi atlet dan pelatih
masing-masing sebesar 12.2 % dan yang selaras akan dapat membuat
37.3 %, kemudian 50.5 % sisanya tujuan yang diharapkan bisa tercapai.
adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang belum terungkap di dalam 4. Bagi Peneliti-Peneliti Berikutnya
penelitian ini. Hasil yang ada dalam penelitian ini
Hasil-hasil dari penelitian ini tidak sepenuhnya memuaskan, karena
dapat digunakan sebagai acuan, maka mungkin hanya mencakup beberapa
beberapa saran yang dapat diberikan, aspek dan indikator. Penelitian
antara lain: selanjutnya harus lebih dapat
1. Bagi Organisasi mengungkap apa yang belum ada
Pengoptimalan pada beberapa bidang dalam penelitian ini. Sehingga
utama yang berkaitan dengan penelitian selanjutnya diharapkan jauh
pengembangan prestasi atlet, bisa lebih baik dari penelitian sebelumnya.
untuk menambahkan peran psikolog Membedah faktor-faktor yang dapat
untuk atlet berdasarkan jenis berpengaruh terhadap Daya Tahan
keterbatasannya, karena besar Stres utamanya pada Atlet disabilitas
kemungkinan apabila treatment Netra dengan kecenderungan Totally
psikologis yang diberikan benar akan Blind. Pemilihan skala yang jauh lebih
mampu untuk mendorong semangat spesifik dalam menggambarkan
dari atlet. Terutama Atlet Disabilitas kondisi sampel, sehingga hasil yang
Netra dengan kecenderungan Totally didapatkan akan sangat mendekati
Blind, karena umumnya mereka sangat kesempurnaan.
sulit untuk percaya pada seseorang
yang belum dikenalnya cukup lama. DAFTAR PUSTAKA
2. Bagi Atlet Totally Blind
Setiap Atlet kemungkinan besar Agustian, A.G. 2001. Rahasia Sukses
memiliki kesadaran akan Membangun Kecerdasan Emosi
kewajibannya ketika menjalani dan Spiritual ESQ. Jakarta:
pemusatan latihan, oleh karenanya Arga
perlu untuk selalu bisa mengontrol diri Azwar, S. 2007. Metode Penelitian.
dari segala sesuatu yang dapat Yogyakarta: Pustaka Belajar.
merusak mood atau suasana hati

88 Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online)
Prosiding SENFIKS (Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains), 1 (1) 2020, (80-89)
Available at: http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENFIKS/
Muhammad Endra Sukmana¹, Agus Kristiyanto², Hanik Liskustyawati³

Brown, Rhonda F., and Nicola S.


Schutte. 2006. “Direct and Indirect
Relationships between Emotional
Intelligence and Subjective Fatigue
in University Students.” Journal of
Psychosomatic Research 60(6):
585–93.

Connor, KM, and JR Davidson. 2003.


“Connor-Davidson Resilience Scale
( CD-RISC ) © Manual.” 2(18):
76–82.

Laborde, S., F. Dosseville, and M. S.


Allen. 2016. “Emotional
Intelligence in Sport and Exercise:
A Systematic Review.”
Scandinavian Journal of Medicine
and Science in Sports 26(8): 862–
74.

Mund, Pallabi. 2016. “Kobasa Concept


of Hardiness ( A Study with
Reference to the 3Cs ).”
International Research Journal of
Engineering, IT & Scientific
Research 2(1): 34–40.

Schutte, Nicola S. et al. 1998.


“Development and Validation of a
Measure of Emotional
Intelligence.” Personality and
Individual Differences 25(2): 167–
77.

Copyright ©2020 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2657-0211 (Online) 89

Anda mungkin juga menyukai