Anda di halaman 1dari 11

PERAN OLAHRAGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA

MAHASISWA

disusun untuk memenuhi tugas mata karya ilmiah psikologi pada program
studi Psikologi

Dosen Pembina :
STEPHANI RAIHANA HAMDAN, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Oleh:
SALMA JULKARNAIN VITUROHMAN HERMAWAN –
10050023215 - F
SITI MULYANI – 10050023225 - F
GITA RAMADANI – 10050023228 - F
LUTHFI ALILLAH – 10050023217 – F

FAKULTAS PSIKOLOGI
PRODI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2023
ABSTRAK
Stres merupakan suatu kondisi yang umum dialami oleh manusia,
termasuk mahasiswa. Stres dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tuntutan
akademik, pekerjaan, hubungan sosial, dan masalah keuangan. Stres yang tidak
dikelola dengan baik dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan
mental, seperti gangguan tidur, sakit kepala, dan gangguan kecemasan. Psikologi
olahraga merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari hubungan
antara olahraga dan psikologi. Psikologi olahraga dapat digunakan untuk
membantu mahasiswa dalam mengelola stres. Penelitian menunjukkan bahwa
olahraga dapat menurunkan tingkat stres pada mahasiswa. Olahraga dapat
meningkatkan produksi hormon endorfin, yang memiliki efek positif terhadap
suasana hati dan mengurangi hormon stres kortisol.

Kata kunci: psikologi olahraga, stres, mahasiswa

2
ABSTRACT

Stress is a condition commonly experienced by humans, including


students. Stress can be caused by various factors, such as academic demands,
work, social relationships, and financial problems. Stress that is not managed
properly can have a negative impact on physical and mental health, such as sleep
disorders, headaches and anxiety disorders. Sports psychology is a branch of
psychology that studies the relationship between sport and psychology. Sports
psychology can be used to help students manage stress. Research shows that
exercise can reduce stress levels in students. Exercise can increase the production
of endorphins, which have a positive effect on mood and reduce the stress
hormone cortisol.

Key words: sports psychology, stress, students

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kesehatan mahasiswa merupakan aspek krusial yang berpengaruh pada
prestasi akademis, kualitas hidup, dan potensi pengembangan diri. Mahasiswa
Universitas Islam Bandung, sebagai kelompok yang terlibat dalam studi yang
menuntut pemahaman mendalam terhadap aspek psikologis manusia, memiliki
tantangan unik dalam menjaga keseimbangan antara kegiatan akademis dan
perawatan diri.
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu
ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk
perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut
dan universitas (Hartaji, 2012: 5).
Dalam kehidupan kampus, mahasiswa seringkali sibuk dengan aktivitas
akademik dan cenderung kurang cukup waktu untuk berpartisipasi dalam aktivitas
olahraga yang menjadikan perhatian serius. Aktivitas olahraga bukan hanya
tentang menjaga kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada
kesehatan mental, seperti mengurangi tingkat stres, meningkatkan konsentrasi,
dan memperbaiki kualitas tidur.
Olahraga merupakan bentuk lain dari aktivitas fisik, tetapi jauh lebih
terstruktur daripada latihan, karena olahraga memiliki seperangkat peraturan dan
umumnya melibatkan adanya kompetisi (Hagger & Chatzisarantis, 2005: 8).
Sementara pengertian lain dari olahraga merupakan kegiatan otot yang energik
dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya (performa) dan
kemauannya semaksimal mungkin yang cenderung merupakan sebuah rumusan
dari sudut pandang olahraga kompetitif (Husdarta, 2010: 133).
Olahraga sangat dilupakan terutama di kalangan mahasiswa Universitas
Islam Bandung dikarenakan waktu dan padatnya kesibukan seperti halnnya tugas
mata kuliah yang banyak, jangka waktu tugas yang pendek, tugas ppmb yang
banyak dan kurangnya dalam mengatur waktu karena perbedaan budaya di sma
dan di perkulihan, sehingga menjadi alasan mahasiswa sangat jarang beraktivitas
fisik. Banyak mahasiswa yang berpikir bahwa olahraga itu tidak penting. Padahal
olahrga adalah cara disiplin dalam menjaga pola hidup sehat. Olahraga membuat
organ tubuh bergerak dan denyut jantung meningkat senhingga darah,oksigen
beserta nutrisi bisa tersalurkan keseluruh tubuh dengan baik. Sebaliknya jika
jarang berolahraga membuat aliran oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Dampaknya tersebut membuat kerja otak tidak maksimal sehingga menjadi susah

4
berkonsentrasi dan mudah pusing. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan
sekitar dua juta orang diseluruh dunia meninggal akibat gaya hidup malas dan
kurang berolahraga. Stress yang dialami mahasiswa menyebabkan berbagai
penyakit diantaranya serangan jantung. Sebenarnya kunci untuk mencegah
timbulnya menyakit akibat stress adalah kebugaraan, daya tahan serta kekebalan
tubuh, dengan membiasakan diri dengan memperbanyak aktivitas olahraga.
Stres adalah suatu kondisi yang mengganggu individu baik secara mental
dan fisik, hasil dari interaksi individu dengan lingkungan dan dianggap sebagai
ancaman terhadap kesejahteraan individu. Stres ini dapat dialami baik dalam
kehidupan sosial, akademik, maupun pekerjaan. Meskipun stres ini dapat menjadi
suatu sumber motivasi, namun stres yang berlebih justru dapat melemahkan
individu. Stres merupakan ketidakmampuan emosi individu dalam mengatasi
ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, spiritual yang dapat
memengaruhi kondisi fisik dan psikis manusia tersebut.
Stres yang terjadi di lingkungan pendidikan disebut sebagai stres
akademik. Stres akademik merupakan ketegangan yang dialami mahasiswa terkait
dengan kegiatan pembelajaran yang dijalani. Gejala stres yang muncul dapat
berupa gejala fisik, gejala emosional, gejala intelektual, dan gejala interpersonal.
Berdasarkan bentuknya, stres dibagi menjadi distres dan eustres. Sedangkan
berdasarkan tingkatannya, stres dibagi menjadi stres ringan, sedang, dan berat.
Terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kejadian stres
pada mahasiswa. Faktor internal berupa kondisi fisik, motivasi, dan tipe
kepribadian dan faktor eksternal berasal dari keluarga, stresor akademik, dan
masalah keuangan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rony Wahyudi terdapat hubungan
yang bermakna antara kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada
mahasiswa. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa olahraga rutin
dapat menurunkan stres. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Strohle
(2007) di Jerman yang mengatakan bahwa adanya penurunan kejadian depresi
pada remaja yang melakukan olahraga secara rutin. Hal ini juga sesuai dengan
penelitian Akandere dan Tekin (2002) yang mengatakan bahwa terdapat hubungan
yang bersifat inversi antara olahraga dengan tingkat kecemasan, yang berarti
olahraga dapat menurunkan stres yang dapat menimbulkan kecemasan dan
depresi. Maka kebiasaan berolahraga mampu mempengaruhi tingkat stres pada
tiap individu dengan mekanisme kompleks yang berbeda antara satu sama lain.
Maka dengan ini pertanyaan penelitian ini apa peran olahraga terhadap
tingkat stres pada mahasiswa?

5
1.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN
Tujuan dan kegunaan dari diperolehnya data mengenai judul penelitian,
yaitu:

1. Untuk mengetahui peran olahraga terhadap tingkat stres pada mahasiswa.

1.3 HASIL PENEMUAN


1. Analisis Pengaruh Olahraga Terhadap Penurunan Tingkat Stres
1. Fungsional Olahraga Terhadap Kesehatan Dan Psikologis.
2. Penerapan Olahraga Bagi Kesehatan Psikologis.
3. Penerapan kesehatan Pyscologis di sekolah.
4. Mengajari siswa dengan senam aerobic dan olahraga lainnya.
5. Kembangkan hobi olahraga pada siswa.
6. Penerapan kesehatan Pyscologis di lingkungan rumah.
7. Penulis menemukan jurnal melalui google scholar.
2. Hubungan Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2020-2021.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa 31 orang (53%) mahasiswa/i
tidak melakukan olahraga secara rutin dan 27 orang (47%) telah melakukan
olahraga secara rutin. Mahasiswa/i mengalami tingkat stres sedang/berat 41 orang
(71%) dan yang mengalami stres rendah jumlahnya 17 orang (29%).
3. Analisis Hubungan Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Stres Pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun
Angkatan 2019.
Pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun angkatan 2019 dari 96 responden terdapat sebanyak 57 responden (59,4%)
memiliki tingkat stres normal, 9 responden (9,4%) memiliki tingkat stres ringan,
13 responden (13,5%) memiliki tingkat stres sedang, 12 responden (12,5%)
memiliki tingkat stres berat, dan 5 responden (5,2%) memiliki tingkat stres sangat
berat.
4. Analisis Pengaruh Olahraga Terhadap Penurunan Tingkat Stress.
Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi stress, kecemasan,
atau depresi. Olahraga juga bermanfaat bagi kesehatan mental individu. Individu
yang lebihs erring berolahraga memiliki harga diri, tingkat kebahagiaan, dan
kepuasan sekolah yang lebih tinggi (Choen & Lim, 2020).
5. Analisis Penelitian Dampak Perilaku Olahraga Teratur Mahasiswa Terhadap
Stres Akademik dan Kulitas Tidur di Masa Pandemi.

6
Temuan penelitian mendukung hipotesis bahwa perilaku olahraga rutin
mahasiswa pada masa pandemi COVID-19 memiliki pengaruh negatif yang
signifikan terhadap stres akademik. Mahasiswa yang menjadikan olahraga sebagai
bagian dari rutinitas mereka cenderung mengalami tingkat stres akademik yang
lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa penggunaan waktu luang untuk berolahraga
dapat menjadi strategi efektif dalam mengurangi beban stres yang muncul akibat
tantangan pembelajaran baru selama pandemi. Ditemukan juga bahwa olahraga
teratur dapat meningkatkan efisiensi tubuh dalam menyerap oksigen, mengurangi
tekanan, dan secara keseluruhan meningkatkan kualitas tidur. Hal ini memberikan
indikasi bahwa olahraga dapat berperan sebagai faktor peningkatan kesehatan
tidur mahasiswa selama periode sulit seperti pandemi.

1.4 ANALISIS
1. Tahun terbit jurnal
2021
2022
2022
2022
2023

2. Lokasi
Untuk lokasi penelitian 4 jurnal di Indonesia dan 1 artikel dari luar
negeri yaitu China, jurnal dari Indonesia yaitu dari Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jawa
Tengah, Universitas Tarumanegara Jakarta, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Banten, dan 1 artikel dari luar negeri yaitu Universitas Studi dan
Perdagangan Internasional Fuzhou, China.

3. Metode
Untuk metode yang dipakai yaitu hanya kuantitatif. Ada 5 metode
kuantitatif namun berbeda jenisnya, yang pertama Systematic Literature
Review metode matematika dan statistika yang digunakan untuk mempelajari
serta mengidentifikasi pola penggunaan bahan dan menganalisis
perkembangan sebuah literatur khusus dari beberapa jurnal. Kedua
menggunakan metode data cross sectional yaitu analisis chi square dengan
pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner Perceived Stres Scale 10
dan pengukuran kebiasaan olahraga dengan menggunakan Kuesioner Baecke.
Yang ketiga menggunakan metode pengambilan sampel total sampling
sebanyak 96 responden kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square.
Yang keempat yaitu menggunakan jenis metode literature review, yaitu
sebuah pencarian literatur baik internasional maupun nasional yang telah

7
dipublikasi. Dan yang ke lima yaitu menggunakan jenis metode purposive
sampling yang secara khusus memilih responden yang memenuhi kriteria
tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian.
4. Hasil
Dari hasil penelitian menggunakan analisis chi square dengan
pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner ini didapatkan bahwa 31
orang (53%) mahasiswa/i tidak melakukan olahraga secara rutin dan 27 orang
(47%) telah melakukan olahraga secara rutin. Mahasiswa/i mengalami tingkat
stres sedang/berat 41 orang (71%) dan yang mengalami stres rendah
jumlahnya 17 orang (29%). Penelitian yang kedua dengan menggunakan
metode yang sama yaitu kuantitatif dengan menyebar kuisioner kebiasaan
berolahraga dan kuesioner DASS-42. Pengambilan sampel menggunakan total
sampling sebanyak 96 responden kemudian dianalisis menggunakan uji Chi
Square didapatkan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun angkatan 2019 dari 96 responden terdapat
sebanyak 57 responden (59,4%) memiliki tingkat stres normal, 9 responden
(9,4%) memiliki tingkat stres ringan, 13 responden (13,5%) memiliki tingkat
stres sedang, 12 responden (12,5%) memiliki tingkat stres berat, dan 5
responden (5,2%) memiliki tingkat stres sangat berat. Lalu pada penelitian
yang menggunakan metode literature review ditemukan hasiil bahwa olahraga
tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi stress, kecemasan, atau depresi.
Olahraga juga bermanfaat bagi kesehatan mental individu. Individu yang
lebihs erring berolahraga memiliki harga diri, tingkat kebahagiaan, dan
kepuasan sekolah yang lebih tinggi. Pada penelitian kuantitatif yang
menggunakan metode tinjauan literatur review ditemukan hasil bahwa
psikologi diperlukan dalam olahraga guna menjelaskan, memprediksi,
mengendalikan perilaku dalam aktifitas olahraga. Lalu hasil penelitian pada
artikel luar dari Universitas Studi dan Perdagangan Internasional Fuzhou,
China yaitu temuan penelitian mendukung hipotesis bahwa perilaku olahraga
rutin mahasiswa pada masa pandemi COVID-19 memiliki pengaruh negatif
yang signifikan terhadap stres akademik. Mahasiswa yang menjadikan
olahraga sebagai bagian dari rutinitas mereka cenderung mengalami tingkat
stres akademik yang lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa penggunaan waktu
luang untuk berolahraga dapat menjadi strategi efektif dalam mengurangi
beban stres yang muncul akibat tantangan pembelajaran baru selama pandemi.
Ditemukan juga bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan efisiensi tubuh
dalam menyerap oksigen, mengurangi tekanan, dan secara keseluruhan
meningkatkan kualitas tidur. Hal ini memberikan indikasi bahwa olahraga
dapat berperan sebagai faktor peningkatan kesehatan tidur mahasiswa selama
periode sulit seperti pandemi.
5. Catatan

8
Catatan yang digunakan yaitu dari journal of Sport Science and
Tourism Activity (JOSITA), EBERS PAPYRUS, Skripsi Hubungan
Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun Angkatan 2019, Penelitian
Dampak Perilaku Olahraga Teratur Mahasiswa Terhadap Stres Akademik dan
Kualitas Tidur di Masa Pandemi COVID-19, Narrative Review : Pengaruh
Olahraga Terhadap Penurunan Tingkat Stress

1.5 KESIMPULAN DAN SARAN


1.5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan informasi yang sudah di paparkan penulis dapat disimpulkan
bahwa olahraga memiliki peran penting dalam mengurangi tingkat stres pada
mahasiswa. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas olahraga tidak hanya
bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada
kesehatan mental, seperti mengurangi tingkat stres, meningkatkan konsentrasi,
dan memperbaiki kualitas tidur. Selain itu, stres yang dialami mahasiswa dapat
menyebabkan berbagai penyakit, sehingga penting untuk mencegahnya dengan
membiasakan diri dengan memperbanyak aktivitas olahraga.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif menunjukkan
bahwa mahasiswa yang rutin berolahraga memiliki tingkat stres yang lebih rendah
dibandingkan dengan yang tidak rutin berolahraga. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan
depresi, serta bermanfaat bagi kesehatan mental individu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa olahraga memiliki peran yang
signifikan dalam mengurangi tingkat stres pada mahasiswa. Oleh karena itu,
disarankan untuk mengintegrasikan olahraga ke dalam rutinitas harian mahasiswa
guna meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka .
1.5.2 SARAN
Berdasarkan apa yang sudah di paparkan penulis, terdapat beberapa saran
yang dapat di sampaikan :
1. Mendorong mahasiswa untuk memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian
mereka. Institusi pendidikan dapat menyediakan fasilitas olahraga yang mudah
diakses dan mengadakan kegiatan olahraga bersama untuk mendorong partisipasi.
2. Menyediakan informasi dan sumber daya tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan mental. Institusi pendidikan dapat memberikan informasi tentang
hubungan antara olahraga dan kesehatan mental serta cara-cara untuk memulai
dan mempertahankan kebiasaan olahraga yang sehat.

9
3. Mengintegrasikan program olahraga ke dalam kurikulum akademik. Institusi
pendidikan dapat mempertimbangkan untuk menyertakan program olahraga atau
kegiatan fisik dalam kurikulum untuk membantu mahasiswa mengelola stres dan
meningkatkan kesejahteraan mereka.
4. Menyediakan dukungan dan sumber daya bagi mahasiswa yang ingin memulai
atau mempertahankan kebiasaan olahraga. Institusi pendidikan dapat
menyediakan layanan konseling atau dukungan bagi mahasiswa yang ingin
mempelajari cara-cara untuk memasukkan olahraga ke dalam rutinitas mereka.

10
1.6 DAFTAR PUSTAKA
Aqobah, Rahmawati. dkk. (2023). Analisis Pengaruh Olahraga Terhadap
Penurunan Tingkat Stres. Journal of Sport Science and Tourism Activity.
Astuti, Dwi Rahayu, dkk. (2021). Pengaruh Olahraga Terhadap Penurunan
Tingkat Stress. . Universitas Sebelas Maret. Surakarta, Jawa Tengah.
Chandra, Ivan Ignasius. Lontoh, Olivia Susi. (2022). Hubungan Kebiasaan
Berolahraga Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara Angkatan 2020-2021. Universitas
Tarumanagara, Jakarta.
Putri, Rizka. (2022). Hubungan Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Stres
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun Angakatan 2019. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Jakarta.
Yuan, Ming-zhu, dkk. (2022). Penelitian Dampak Perilaku Olahraga Teratur
Mahasiswa Terhadap Stres Akademik dan Kulitas Tidur di Masa Pandemi.
Universitas Perdagangan Internasional Fuzhou, China.

11

Anda mungkin juga menyukai