Anda di halaman 1dari 3

NAMA :SITI WANDARI

NIM :049524168

SOAL

Setelah membaca artikel, silakan Anda kerjakan soal berikut:

1. Dalam pemberitaan disebutkan bahwa oknum yang menyekap dan membunuh


Pemuda asal Aceh merupakan oknum anggota TNI. Terkait hal ini, berikan analisis Anda
mengenai masalah ini dengan teori perilaku?
2. Selain melalui persidangan/hukum, menurut Anda, ada kah sanksi lain yang patut
diterapkan pada kejahatan yang dilakukan oleh oknum aparat pertahanan negara
seperti TNI dan POLRI? Kaitkan dengan materi control sosial?
3. Berikan analisis Anda mengenai dampak dari perilaku menyimpang atau kejahatan
yang dilakukan oknum TNI tersebut terhadap institusi tempat mereka bekerja. Apakah
akan merusak tatanan sosial yang selama ini ada pada institusi tersebut?

JAWABAN

1. Dalam pemberitaan dinyatakan bahwa oknum yang menyekap dan membunuh


Pemuda asal Aceh merupakan oknum anggota TNI. Dengan hal ini, menjabarkan
masalah ini dengan teori perilaku dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa aspek. Salah satunya adalah teori perilaku menyimpang, yang mempelajari
perilaku menyimpang dari norma-norma sosial. Dalam konteks ini, perilaku oknum
anggota TNI yang melakukan penyekapan dan pembunuhan dapat dijelaskan sebagai
perilaku menyimpang yang melanggar norma-norma sosial dan hukum.

Selain itu, teori konflik sosial juga dapat digunakan untuk menganalisis masalah ini. Teori
ini menyoroti konflik antara kelompok-kelompok dalam masyarakat akibat
ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya dan kekuasaan. Dalam kasus ini, perilaku
oknum anggota TNI dapat diartikan sebagai manifestasi dari konflik sosial yang mungkin
terjadi di wilayah tersebut

Dengan menggunakan teori-teori perilaku tersebut, analisis lebih mendalam dapat


dilakukan untuk memahami akar masalah, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
oknum anggota TNI, serta mempengaruhi sosial dan hukum dari peristiwa tersebut.
Menurut analisis yang ada,Masalah penyekapan dan pembunuhan yang dilakukan oleh
oknum anggota TNI dapat dijelaskan menggunakan teori perilaku menyimpang. Salah
satu teori yang relevan adalah teori perilaku devian. Berdasarkan analisis terhadap data
dan fakta, faktor penyebab oknum anggota TNI terlibat dalam kejahatan pencurian
adalah faktor ekonomi, rendahnya kesadaran hukum pada prajurit tersebut, faktor yang
tidak memegang teguh disiplin keprajuritan, dan faktor pengaruh lingkungan atau
pergaulan lingkungan. Selain itu, teori labeling dapat digunakan untuk memahami
bagaimana label sebagai “oknum anggota TNI” dapat mempengaruhi persepsi dan
perilaku individu tersebut.Dalam konteks teori perilaku, perilaku oknum yang menyekap
dan membunuh dapat dijelaskan melalui berbagai perspektif. Teori anomie oleh Emile
Durkheim mungkin dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa tindakan tersebut
mencerminkan kegagalan sistem sosial dalam memberikan aturan dan nilai yang jelas,
sehingga individu merasa terasing dan cenderung melakukan tindakan menyimpang.
Selain itu, teori perilaku menyimpang juga dapat membantu dalam memahami dampak
serius dari perilaku menyimpang atau kejahatan yang dilakukan oleh oknum TNI
terhadap institusi tersebut.

2.Sanksi lain yang patut diterapkan pada kejahatan yang dilakukan oleh oknum aparat
keamanan negara seperti TNI dan POLRI dapat dikaitkan dengan materi kontrol sosial.
Selain melalui konferensi/hukum, beberapa sanksi lain yang dapat diterapkan termasuk:
- Sanksi Administratif : Penerapan sanksi administratif seperti pembebasan jabatan,
penurunan pangkat, atau penundaan kenaikan pangkat
- Pengawasan Internal yang Ketat : Menerapkan pengawasan internal yang lebih ketat
untuk mencegah terulangnya tindakan yang melanggar hukum dan norma-norma sosial
- Pendidikan dan Pelatihan : Memberikan pendidikan dan pelatihan tambahan kepada
anggota aparat keamanan negara untuk meningkatkan kesadaran akan aturan hukum
dan nilai-nilai sosial yang berlaku
- Rehabilitasi dan Pemulihan Reputasi : Memberikan kesempatan bagi oknum aparat
keamanan negara untuk menjalani rehabilitasi dan memulihkan reputasi mereka melalui
program-program khusus

Kaitkan dengan materi kontrol sosial, sanksi-sanksi ini bertujuan untuk memperbaiki
perilaku oknum aparat keamanan negara, mencegah terulangnya tindakan yang
melanggar hukum, serta memperkuat kontrol sosial terhadap institusi-institusi tersebut.
Dengan demikian, penerapan sanksi-sanksi ini diharapkan dapat memperbaiki tatanan
sosial dan memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi perlindungan negara

3.Penyimpangan Perilaku atau kejahatan yang dilakukan oleh oknum TNI dapat
berdampak serius pada institusi tersebut. Dampaknya antara lain merusak reputasi dan
kepercayaan masyarakat terhadap institusi, mengganggu disiplin internal, menimbulkan
ketidakstabilan, dan mengancam bunuh diri serta kepercayaan masyarakat. Selain itu,
perilaku menyimpang seperti terlibat dalam kasus LGBT juga dapat merusak moral dan
disiplin prajurit yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok TNI. Dalam jangka
panjang, jika tidak ditangani dengan baik, perilaku menyimpang tersebut dapat merusak
tatanan sosial dan nilai-nilai yang menjadi dasar dari institusi tersebut. Oleh karena itu,
penegakan disiplin dan penerapan reward-punishment yang efektif sangat penting
untuk mencegah perilaku menyimpang di dalam institusi TNI

Sumber referensi:

https://m.mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/608580/pemuda-asal-aceh-tewas-
oleh-anggota-tni-pengamat-pelanggaran-ham-serius
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2019/12/wiraedsus2019-web.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/157430-ID-none.pdf
https://www.studocu.com/id/messages/question/4529303/dalam-pemberitaan-
disebutkan-bahwa-oknum-yang-menyekap-dan-membunuh-pemuda-asal-aceh-
merupakan-oknum

Anda mungkin juga menyukai