Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3 Sosiologi

Tutor Pembimbing: Nikodemus Niko, S.Sos., M.Sos.


Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah: Sosiologi

DISUSUN OLEH:
Ardya Bagas Fitriansyah
NIM:
051459779

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS, HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK.
UPBJJ
1. Analisis dengan teori perilaku
Kasus pembunuhan pemuda asal Aceh oleh oknum anggota TNI dapat dianalisis
dengan teori perilaku. Menurut teori perilaku, perilaku seseorang dipengaruhi
oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor biologis,
psikologis, dan sosial. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan, budaya, dan
norma sosial.
Dalam kasus ini, faktor internal yang mungkin menjadi penyebab perilaku
menyimpang dari oknum TNI tersebut adalah faktor psikologis, yaitu adanya
penyimpangan kepribadian atau gangguan mental. Hal ini dapat dilihat dari
motif pelaku yang tidak jelas, yaitu awalnya menduga korban menjual obat
ilegal, kemudian berubah menjadi dugaan korban mencuri sepeda motor. Selain
itu, pelaku juga melakukan penganiayaan yang berlebihan, hingga
menyebabkan korban meninggal dunia.
Faktor eksternal yang mungkin menjadi penyebab perilaku menyimpang dari
oknum TNI tersebut adalah faktor lingkungan, yaitu adanya budaya kekerasan
di lingkungan militer. Hal ini dapat dilihat dari sikap pelaku yang seolah-olah
merasa berhak untuk melakukan kekerasan terhadap siapapun, termasuk warga
sipil. Selain itu, pelaku juga merasa tidak akan dihukum oleh institusinya,
karena adanya budaya impunitas di lingkungan militer.
Berdasarkan teori perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
menyimpang dari oknum TNI tersebut disebabkan oleh kombinasi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berperan adalah adanya
penyimpangan kepribadian atau gangguan mental, sedangkan faktor eksternal
yang berperan adalah adanya budaya kekerasan di lingkungan militer.
2. Sanksi lain
Selain melalui persidangan/hukum, menurut saya ada beberapa sanksi lain yang
patut diterapkan pada kejahatan yang dilakukan oleh oknum aparat pertahanan
negara seperti TNI dan POLRI. Sanksi-sanksi tersebut dapat berupa:
 Sanksi sosial, yaitu sanksi yang diberikan oleh masyarakat, seperti
dikucilkan, dihina, atau diancam. Sanksi sosial ini dapat menjadi efektif
untuk mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa depan, karena dapat
memberikan efek jera kepada pelaku dan menimbulkan efek jera kepada
orang lain yang mungkin akan melakukan kejahatan serupa.
 Sanksi disiplin, yaitu sanksi yang diberikan oleh institusi tempat pelaku
bekerja, seperti pemecatan atau skorsing. Sanksi disiplin ini dapat
menjadi efektif untuk menindak pelaku kejahatan di lingkungan militer,
karena dapat memberikan efek jera kepada pelaku dan menimbulkan efek
jera kepada orang lain yang mungkin akan melakukan kejahatan serupa di
lingkungan militer.
 Sanksi moral, yaitu sanksi yang diberikan oleh pelaku kepada dirinya
sendiri, seperti rasa bersalah, penyesalan, atau rasa malu. Sanksi moral ini
dapat menjadi efektif untuk mencegah terjadinya kejahatan serupa di
masa depan, karena dapat memberikan efek pembelajaran kepada pelaku.
Sanksi-sanksi tersebut dapat dikaitkan dengan materi control sosial. Control
sosial adalah proses yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengendalikan
perilaku anggotanya agar sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Sanksi-
sanksi yang disebutkan di atas dapat menjadi salah satu bentuk control sosial
yang dilakukan oleh masyarakat, institusi, dan pelaku kejahatan itu sendiri.
3. Dampak terhadap institusi
Perilaku menyimpang atau kejahatan yang dilakukan oleh oknum TNI tersebut
dapat berdampak negatif terhadap institusi tempat mereka bekerja. Dampak
tersebut dapat berupa:
 Kehilangan kepercayaan masyarakat, yaitu masyarakat akan kehilangan
kepercayaan terhadap institusi TNI, karena menganggap institusi tersebut
tidak mampu mengendalikan perilaku anggotanya.
 Penurunan moral anggota, yaitu anggota TNI lainnya akan merasa
moralnya menurun, karena merasa institusi TNI tidak melindungi mereka
dari tindakan oknum TNI yang menyimpang.
 Korupsi, yaitu oknum TNI lainnya akan merasa terdorong untuk
melakukan korupsi, karena menganggap institusi TNI tidak memberikan
sanksi yang tegas terhadap pelaku kejahatan.
Dampak-dampak tersebut dapat merusak tatanan sosial yang selama ini ada
pada institusi TNI. Tatanan sosial yang dimaksud adalah tatanan yang
menjamin adanya ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan bagi anggota TNI
dan masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi institusi TNI untuk mengambil langkah-langkah
tegas untuk mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa depan. Langkah-
langkah tersebut dapat berupa:
 Meningkatkan pendidikan dan pelatihan, yaitu meningkatkan pendidikan
dan pelatihan bagi anggota TNI, agar mereka memiliki pemahaman yang
baik tentang norma sosial yang berlaku dan memiliki keterampilan untuk
mengendalikan emosi mereka.
 Memperkuat budaya disiplin, yaitu memperkuat budaya disiplin di
lingkungan TNI, agar anggota TNI merasa jera untuk melakukan
kejahatan.
 Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, yaitu menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif bagi anggota TNI, agar mereka tidak
terdorong untuk melakukan kejahatan.
Kesimpulan
Kasus pembunuhan pemuda asal Aceh oleh oknum anggota TNI merupakan
kasus yang sangat serius. Kasus ini dapat berdampak negatif terhadap institusi
TNI dan tatanan sosial yang selama ini ada di institusi tersebut. Oleh karena itu,
penting bagi institusi TNI untuk mengambil langkah-langkah tegas untuk
mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai