Dfma Bagian 7
Dfma Bagian 7
Item
D
S C O
Potential E Recommended
Potential Potential L C Current R
Cause(s)/ T
Requirement Failure Effect(s) E A C Process P Action(s)
Mechanism(s) E
Mode of Failure S U Control N
of Failure C
V S R
T
Function
Apa Seberapa
efeknya parah? Apa yang bisa dilakukan ?
Apa fungsi, fitur - Perubahan Design
atau persyaratan - Perubahan Proses
design? - Kontrol khusus
- Rubah standard,
Seberapa prosedur, petunjuk, dll
Penyebab?
Sering?
124
Langkah 1 Review Design
Analisis resiko kegagalan desain diawali dengan identifikasi fungsi dan spesifikasi
desain setiap komponen dan sub-rakitan penyusunnya
Untuk penentuan fungsi gunakan deskripsi dua kata yang terdiri atas kata kerja dan
kata benda yang terukur
125
Identifikasi fungsi dan spesifikasi desain
126
Interaksi antar komponen
Back board
Plastic bracket
seat
Join
pipe Fore leg
Fore leg
Leg shoes
127
Matriks Elemen-Fungsi Sistem
Luar
Elemen Sistem
Sistem
No Fungsi Sistem
Back board
Joint Metal
Main Seat
Leg Shoes
Pengguna
Joint Pipe
Fore Leg
Rear Leg
(beban)
Bracket
Triplek
Plastic
Lantai
Busa
Seat
1. Melindungi busa dan triplek X X X X
128
Matriks Elemen-Fungsi Sistem (cont.)
Luar
Elemen Sistem
Sistem
Back board
Joint Metal
No Fungsi Sistem
Main Seat
Leg Shoes
Pengguna
Joint Pipe
Fore Leg
Rear Leg
(beban)
Bracket
Triplek
Plastic
Lantai
Busa
Seat
11. Melindungi fore leg dan rear leg dari air atau kotoran X X X
129
Langkah 2 Identifikasi Mode Kegagalan
masalah yang teramati
Efek kegagalan
sebab akibat
Mekanisme Penyebab
Mode Kegagalan
Kegagalan Kegagalan
130
Mode Kegagalan
masalah yang teramati
Hadiah tidak jatuh
Efek kegagalan
DFMA SYSTEM
Mode
DFMA SUB-SISTEM/ Kegagalan
KOMPONEN
root cause Motor mati
Harness kurang panjang
Kabel power putus
Mode
Kegagalan
131
Mode Kegagalan
Mode Kegagalan Dengan cara apa komponen/part dapat
mengalami kegagalan dalam
melaksanakan fungsi yang diiinginkan?
132
Item Potential Failure
Requirement
Identifikasi Mode Kegagalan (cont.) Function
Mode
Back board
Melindungi busa dan triplek Berkarat
Menahan beban sandaran punggung
Seat
Main seat
Retak Sobek Melindungi busa dan triplek
Menahan beban berat badan
Berkarat
Melengkung
Leg shoes
Menumpu beban Retak
Aus Melindungi fore leg dan rear leg dari air atau kotoran
Menyeimbangkan kursi lipat
Lepas
133
Langkah 3 Identifikasi Efek Kegagalan
134
Efek Kegagalan
135
Item
Potential Failure
Requirement Potential Effect(s) of Failure
Function Mode
136
Langkah 4 Identifikasi Penyebab Kegagalan
Penyebab moda kegagalan potensial pada desain merupakan kelemahan dari desain
yang dihasilkan
sebab akibat masalah yg teramati
Penyebab
Mode Kegagalan Efek kegagalan
Kegagalan
137
Identifikasi Penyebab Kegagalan
138
Langkah 5 Identifikasi Kontrol Desain Saat ini
Pencegahan, Validasi/Verifikasi design, atau aktifitas lain yang dapat mendeteksi mode
kegagalan dan/atau penyebab kegagalan sebelum kegagalan terjadi
Design Checkpoint
Analisa teknis
Test pembebanan
Prototype testing
Analisa toleransi
139
Langkah 6 Tentukan Tingkat Keparahan
140
Langkah 7 Tentukan Probabilitas Kejadian
“…seberapa mungkin kegagalan benar-benar terjadi…?”
Skala Occurence
Rating Peluang terjadinya kegagalan Tingkat Kemungkinan
Kegagalan
10 Sangat Tinggi : Kegagalan hampir tidak dapat dihindarkan 1 dalam ≥ 1 dalam 2
9 2 1 dalam 3
Kegagalan terus menerus terjadi
8 Tinggi: Umumnya berhubungan dengan proses yang serupa 1 dalam 8
7 dengan proses sebelumnya yang sering gagal 1 dalam 20
6 Sedang: Umumnya berhubungan dengan proses- 1 dalam 80
5 proses yang serupa dengan proses sebelumnya 1 dalam 400
4 yang biasanya terjaid kegagalan tapi tidak dalam 1 dalam 2000
3 Rendah : Kegagalan terisolasi yang berhubungan dengan proses 1 dalam 15.000
yang sama
2 Sangat Rendah : Hanya kegagalan yang terisolasi yang 1 dalam 150.000
berhubungan dengan proses yang hampir dapat diketahui
1 Sangat Kecil : Kegagalan hampir tak mungkin terjadi Tidak ada 1 dalam 1.500.000
kegagalan yang sering terjaid yang berhubungan dengan proses
yang teridentifikasi
141
Langkah 8 Tentukan Tingkat Deteksi
“…Seberapa yakin kita dapat mendeteksi/memprediksi
penyebab sebelum hal itu terlambat diketahui…?”
Skala Detection
Rating Kriteria : Deteksi
10 Cacat / kegagalan tidak bisa di deteksi sebelum terjadi. Kegagalan ditemukan oleh customer Tidak ada deteksi
9 Kadang – kadang kegagalan yang terjadi dapat dideteksi Sangat sedikit
Kontrol deteksi dilakukan hanya dengan pemeriksaan secara random
8 Desain pengendalian masih sedikit dalam mendeteksi potensial kegagalan dan kemungkinan sedikit
kegagalan berikutnya. Kontrol deteksi dilakukan hanya dengan pemeriksaan secara visual
7 Desain pengendalian masih sangat rendah dalam mendeteksi potensial kegagalan dan Sangat rendah
kemungkinan kegagalan berikutnya. Kontrol deteksi dilakukan dengan pemeriksaan ganda
secara visual
6 Desain pengendalian masih rendah dalam mendeteksi potensial kegagalan dan kemungkinan rendah
kegagalan berikutnya. Kontrol deteksi berdasarkan pengukuran
5 Desain pengendalian cukup dalam mendeteksi potensial kegagalan dan kemungkinan kegagalan Cukup
berikutnya. Kontrol deteksi berdasarkan pengukuran 100%
4 Desain pengendalian sangat cukup dalam mendeteksi potensial kegagalan dan kemungkinan Sangat cukup
kegagalan berikutnya
3 Desain kontrol tinggi dalam mendeteksi kegagalan yang mungkin terjadi Tinggi
2 Desain kontrol sangat tinggi dalam mendeteksi kegagalan yang mungkin terjadi Sangat sangat
tinggi
1 Setiap kali kegagalan yang ada selalu bisa terdeteksi Selalu terdeteksi
142
Langkah 9 Hitung RPN
Risk Priority Number (RPN) = Severity x Occurance x Deteksi
D
S C O
Item Potential E
L C Current R
Potential Failure Potential Effect(s) Cause(s)/ T
Requirement E A C Design P
Mode of Failure Mechanism(s) E
S U Control N
of Failure C
Function V S R
T
Back board
Tampilan tidak
Melindungi busa dan triplek Berkarat 2 Kualitas Material 7 1 14
menarik
Menahan beban sandaran punggung
Seat Menahan beban maksimum 110 Kg (SNI 12-0151-1987)
Kenyamanan
Menutup busa Sobek 2 Kualitas material 9 1 18
Berkurang
Melindungi main seat
Main seat
Tampilan tidak
Melindungi busa dan triplek Berkarat
menarik 2 Kualitas Material 7 1 14
Menahan beban berat badan
Tampilan tidak
Fore leg
Berkarat menarik 2 Kualitas Material 7 1 14
Menyangga beban Melengkung Membahayakan 6 Beban Berlebih 2 Uji pembebanan 1 12
Menyeimbangkan kursi lipat Penyok Pengguna 2 2 1 4
Rear leg Berkarat 2 Kualitas Material 7 1 14
Membahayakan
Menyangga beban
Melengkung Pengguna 6 2 Uji pembebanan 1 12
Menyeimbangkan kursi lipat Penyok 2 2 1 4
Joint pipe Berkarat 2 Kualitas Material 7 1 14
Mendistribusikan gaya akibat beban pada Membahayakan
las-lasan Patah
fore leg dan rear leg Pengguna 7 Las mentah, titik las kurang 8 Uji pembebanan 1 56
Menahan beban pijakan kaki Melengkung 6 Beban berlebih 2 1 12
Leg shoes
Menumpu beban Retak 5 kualitas material 5 1 25
Kenyamanan
Melindungi fore leg dan rear leg dari air atau pemasangan kurang manufacturing/qc
Berkurang
kotoran Lepas 6 kencang 6 check 1 36
Menyeimbangkan kursi lipat
143
Menentukan Prioritas dari Nilai RPN
10
Karakteristik Kritis : Keamanan/Regulasi
9
Karakteristik signifikan: Ketidakpuasan Pelanggan
8 Karakteristik gangguan: Performance menurun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SEVERITY
144
Langkah 10 Rencana & Tindakan Perbaikan
145
Literature
1. Ulrich, K, “Product Design And Development”,
2. Boothroyd, G., Dewhurst, P., Knight, W., “Product Design for Manufacture and Assembly, 3nd Edition”, CRC Press, New York, 2011
3. Chang, Guanghsu A., Peterson, William R., “ Using Design For Assembly Methodology To Improve Product Development and
Design Learning at MSU”, American Society for Engineering Education, 2012
4. Kurowski, Paul M., Knopf, George K., “Educating Engineers about Product Design Methodology”,
https://www.researchgate.net/publication/252218737_Educating_Engineers_about_Product_Design_Methodology
5. https://www.rose-hulman.edu/~stienstr/ME470/DFA.ppt
6. Chowdary , Boppana V. Harris, Azizi, “Integration of DFMA and DFE for Development of a Product Concept: A Case Study”,
Seventh LACCEI Latin American and Caribbean Conference for Engineering and Technology, 2009
7. Rosnani Ginting, Amir Yazid Ali, “ TRIZ or DFMA Combined With QFD as Product Design Methodology: A Review “ , Pertanika J.
Sci. & Technol. 24 (1): 1 - 25 (2016)
8. Jahangir Yadollhi Farsi, Noraddin Hakiminezhad, “The integration of QFD Technique, Value Engineering and Design for
Manufacture and Assembly (DFMA) during the Product Design Stage”, Advances in Environmental Biology, 6(7): 2096-2104, 2012,
ISSN 1995-0756
9. Prakash, wankhade nitesh, sridhar, V. G., Annamalai, K., “New Product Development By DFMA And Rapid Prototyping”, ARPN
journal of engineering and applied sciences, VOL. 9, no. 3, march 2014
10. R. Z. Surya et al., “Aplikasi Ergonomic Function Deployment (EFD) Pada Redesign Alat Parut Kelapa Untuk Ibu Rumah Tangga”,
JOSI - Vol. 13 No. 2 Oktober 2014 - Hal 771-779
11. Charles Anson et al, “Desain dan pembuatan alat penggiling daging dengan quality function deployment”, Jurnal Teknik Industri Vol.
8, No. 2, Desember 2006: 106-113, http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=IND
12. Denny Nurkertamanda, Fauziyati Tri Wulandari, “Analisa Moda dan Efek Kegagalan (Failure Mode And Effects Analysis / FMEA)
Pada Produk Kursi Lipat Chitose Yamato HAA”, J@TI Undip, Vol IV, No 1, Januari 2009
146