Anda di halaman 1dari 4

INEFFABLE

Made Viona Anandhita I.S.

Ellia melangkahkan kakinya gontai,ia harus berangkat sekolah padahal ia sangat ingin
membolos tetapi ia tidak terbiasa dengan hal seperti itu. Ellia sangat takut jika bertemu dengan
Evano,bisa-bisa ia gagal move on lagi. Ellia menyukai Evano sudah 3 tahun lamanya namun
Evano tak kunjung membalas perasaan Ellia. Bahkan Ellia sampai lupa bahwa kodrat seorang
wanita itu dikejar bukan mengejar. Sampai akhirnya Ellia menyerah untuk memperjuangkan
Evano, lebih baik sakit sekarang dari pada sakit berhari-hari. Sekuat tenaga Ellia menghindari
Evano dan berusaha tidak menyapanya, mulai hari ini Ellia berhenti membawakan bekal, susu,
coklat, dan surat untuk Evano.

Ellia duduk di bangku depan tak lagi didekat Evano,Manda sahabat Ellia sudah datang sejak
tadi. ”Lah gak duduk dekat Evano lagi?” tanya Manda heran. ”Gue nyerah man, ajarin gue move
on dari dia!” ucap Ellia bersedih. “Kok nyerah? Kata lo, lo ga bakal nyerah sebelum dapetin
dia?” tanya Manda. ”Ya ampun man coba lo pikir, gue udah kejar-kejar dia 3 tahun dan dia sama
sekali ga ngerespon gue masa iya gue harus makan hati tiap hari?” kata Ellia. ”Iya juga sih,
pokoknya gue ngikut apa yang lo suka aja deh. Gue dukung 100 persen!!” ucap Manda
menyemangati.

Evano datang seperti biasa ,memasang wajah yang cool dan tak ada senyuman. Evano melihat
lokernya, ia mencari sesuatu. ”Tumben dia ga bawa bekal buat gue, ga ada coklat juga, susu
juga, surat juga ga ada” Ucap Evano dalam hati. Evano meletakkan tas nya di bangku ia merasa
aneh dengan Ellia ,biasanya pagi buta ia sudah membuat Evano marah karena sikapnya yang
melebihi dari perhatian namun ini? Bahkan Ellia membuang muka saat bertemu Evano.

Evano menghampiri Ellia, “Ikut gue!” Evano meraih tangan Ellia dan membawanya pergi
dari kelas. ”Aww sakit van! Bisa ga si ga kasar?” rintih Ellia kesakitan. ”Kenapa lo buang muka
pas ketemu gue?” tanya Evano marah. Ellia bingung kenapa Evano marah saat ia buang muka?.
Harusnya biasa aja dong, orang Evano ga suka sama Ellia. ”Kenapa lo marah? bukannya lo ga
suka kalau gue merhatiin lo? Dan sekarang gue udah lakuin apa yang lo mau tapi kok lo malah
marah?” ucap Ellian panjang. ”Iya juga, kenapa gue marah harusnya biasa aja kalo Ellia buang
muka.Kenapa sih gue!” ucap Evano dalam hatinya. ”Kok lo diem sih!” ucap Ellia keras sampai
Evano terkejut. ”Apaan sih gausah teriak-teriak kenapa! Dasar cewek absurd” ucap Evano lalu
pergi.

Bel istirahat berbunyi, murid-murid berlari menuju kantin untuk mengisi perut nya, Evano
melihat Ellia yang menuju ke kantin bersama Manda. “Biasanya Ellia nyamperin gue terus
ngajak ke kantin kok sekarang engga?” tanya nya dalam hati. Evano merasa lapar dan ia
langsung pergi ke kantin. Ia mengedarkan pandangannya mencari tempat yang kosong namun ia
melihat Ellia sedang tertawa dengan lelaki yang yang ia kenal dengan nama Adrian.Seketika
amarahnya naik ia langsung menghampiri Ellia dan menyeretnya keluar kantin.Adrian yang
sedang mengobrol dengan Ellia ikut kaget atas tindakan Evano.

”Evano apaansi lepasin ga!” rengek Ellia. “Jadi ini alasan lo berubah karna lo udah punya
cowok?” tanya Evano marah.” Kok lo marah lagi? Emang kenapa kalau gue deket sama Adrian?
Tanya Ellia. SKAKMATT!!. Evano sendiri pun bingung kenapa ia marah-marah gajelas seperti
ini. “Ya gue,gue” ucap Evano bingung. “Gue kenapa? Sambung Ellia. “Ya lo murahan banget
kemarin deketin gue sekarang lo deketin Adrian!” ucap Evano kesal.

PLAKK!. Ellia menampar Evano. Tangisannya sudah tak terbendung. “Jaga mulut lo, gue
nyesel suka sama cowok kaya lo!” ucap Ellia marah. Ellia langsung pergi dengan rasa
kecewanya. Evano seketika terdiam. Ia tidak sadar mengucapkan kata itu. Ia sangat menyesal.
“Gue ga bermaksud gitu el” ucap Evano dalam hatinya.

Tanpa disadari Evano ,sejak tadi ada seseorang yang mendengarkan percakapan mereka.
Seseorang itu mengepalkan tangannya di balik pohon besar yang berada di taman itu. Orang itu
adalah Adrian.Ya, Adrian diam-diam mengikuti Ellia yang di seret Evano. Ia bersembunyi di
balik pohon besar itu. Adrian sangat marah mendengar ucapan Evano. Ia sudah menganggap
Ellia seperti adiknya sendiri.

Melihat Ellia yang direndahkan, Adrian langsung menghampiri Evano. BUUKK. Adrian
memukul Evano. “Maksud lo apa?!” tanya Evano dengat kaget. “Harusnya gue yang nanya,
maksud lo apa ngatain Ellia kayak gitu?” ucap Adrian emosi. Evano diam ,dia berfikir bahwa dia
memang pantas mendapatkannya. “Gue tau gue salah, gue nyesel” ucap Evano. “Sekarang gue
mau lo minta maaf ke Ellia, kalau perlu sujud di kakinya sekalian” ucap Adrian tegas. Evano
menatap Adrian sinis “Tanpa lo suruh juga gue bakal minta maaf ke Ellia” jawab Evano
kesal.Evano langsung pergi begitu saja.

Evano sedang mencari Ellia. Hampir seluruh sekolah sudah ia datangi, tetapi ia masih belum
menemukan Ellia. Evano bingung harus mencari kemana lagi. Ia cemas. Ia takut kehilangan
Ellia. Evano mulai sadar sekarang, bahwa ia mulai mencintai Ellia. Ia benar-benar menyesal.

Di tengah kecemasannya, Evano melihat Manda yang sedang kebingungan di dekat tangga. Ia
berjalan menghampiri Manda untuk menanyakan keberadaan Ellia. “Man lo liat Ellia ga?” Tanya
Evano. “Tadi gue liat dia lari ke Rooftop sambil nangis, dia kenapa?” Tanya Manda bingung.
Mendengar itu Evano langsung menuju Rooftop dan meninggalkan Manda begitu saja.

Betapa sakitnya Evano melihat Ellia menangis karena perkataannya. Sungguh Evano tak
menyangka bahwa perkataannya membuat Ellia sakit hati lagi dan lagi. “Kenapa sih lo tega
banget sama gue, bahkan lo tega ngomong kalau gue cewek murahan hikss” Ellia menangis
tersedu-sedu.

Evano menghampiri Ellia dan memeluk nya “Ellia maafin gue, gue gak bermaksud buat
ngomong kayak gitu, lo boleh pukul tapi please jangan nangis kayak gini itu bikin kue ikut
sakit”. Ellia menatap evano dengan tatapan tajam. “Kenapa? Kenapa lo peduli sama gue?
Bukannya gue di mata lo itu cewek murahan?” Ucap Ellia penuh kekecewaan. “Karena gue
mulai suka sama lo!” ucap Evano jujur.

“Kenapa lo suka sama cewek murahan kayak gue?” Tanya Ellia. Evano menangkup wajah
Ellia “gue sama sekali gak bermaksud buat ngomong lo murahan Ellia, gue cuman cemburu
sampai gue emosi kayak tadi, please maafin gue”. Ini seperti mimpi bagi Ellia. Bagaimana bisa
Evano yang dingin dan cuek bisa suka sama Elia?. Ternyata perjuangan 3 tahun tak sia-sia.

Ellia balas memeluk Evano, “gue sayang banget sama lo, gue gak bisa marah lama-lama sama
lo, gue gak bisa! Lo jahat banget selalu aja datang di bayang-bayang gue, gue sebel banget gak
bisa lupain lo! Ucap Ellia panjang kali lebar. “Gak usah lupain gue” ucap Evano. “Kenapa?”
Ucap Ellia malu-malu, lalu menjauh dari Evano. “Elia” Panggil Evano dari belakang. “Iya apa?”
Tanya Ellia membalikkan badan. “Gue bukan cowok yang romantis, gue gak tau caranya
nembak cewek yang romantis kayak gimana. Tapi yang jelas gue mau lo jadi cewek gue
sekarang” ujar Evano.

Jantung Ellia berdetak lebih cepat 12 kali lipatnya. Dia tidak tahu harus apa sekarang. “Lo
nembak gue?” Tanya Ellia sambil tersenyum. “Yaa menurut lo gue barusan baca puisi?” Tanya
Evano heran. “Iiii lo bisa banget bikin gue baper” ucap Ellia memukul lengan Evano. “Jadinya
gimana mau nggak?” Tanya Evano cepat. “Aaa ya mau!” Jawab Ellia malu sampai-sampai pipi
Ellia merah. Evano tersenyum manis, baru kali ini Evano tersenyum setelah sekian lama.

Ada kalanya di mana seseorang harus berjuang demi cintanya. Harus melewati sedih yang
mendalam,namun percayalah Setelah air mata akan ada pelangi yang indah.

~Tamat~

Anda mungkin juga menyukai