Anda di halaman 1dari 42

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

DUKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DALAM


PELAKSANAAN KESELAMATAN LLAJ DI DAERAH

DIREKTORAT SARANA TRANSPORTASI JALAN


Jakarta, 30 Oktober 2023
LATAR BELAKANG

Kecelakaan Truk Tronton di Simpang Muar Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur pada
Kecelakaan Truk Kontainer di Bekasi pada 10 Agustus
a Rapak pada 21 Januari 2022 tanggal 18 Oktober 2022
2022
5 Orang Meninggal Dunia
31 Orang Luka-Luka 10 Orang Meninggal Dunia 10 Meninggal Dunia

12
KERUGIAN AKIBAT
KECELAKAAN
KERUGIAN TERHADAP MANUSIA

▪ Cidera atau cacat

BIAYA LANGSUNG
▪ Meninggal

Pengobatan/Kompensasi KERUGIAN TERHADAP BISNIS


BIAYA TAK LANGSUNG

• Kerusakan ▪ Kerusakan sarana produksi


• Terhentinya Produksi ▪ Gangguan Terhadap bisnis (business interruption)
• Klaim Masyarakat
• Biaya Penggantian Alat ▪ Kewajiban (Liability)
• Citra Perusahaan
▪ Citra (Company Image)
▪ Inefisiensi biaya operasi
▪ Tuntutan Hukum

KERUGIAN SOSIAL

▪ Mengganggu kelancaran lalu lintas/pengguna jalan lain


▪ Gangguan terhadap fasilitas umum

23
PELANGGARAN – PELANGGARAN LALU LINTAS DI JALAN

4
DATA KECELAKAANLALU LINTAS
155.781 Bus
1%
Korban Luka
Ringan Mobil Barang
Chart Title 4%

12.613
131.150
116.411 Korban Sepeda Motor
107.968 103.645
100.028 83,5% Mobil Penumpang
Luka Berat
12%

26.100
Kendaraan Khusus
Korban 0,5%
2018 2019 2020 2021 2022 Meninggal Dunia Source : Korlantas Polri, 2022
PROFIL KORBAN KECELAKAAN
Berdasarkan USIA
KORBAN
48.972
44.284 45.727
46.139

8.696

0-9 Tahun 10-19 Tahun 20-29 Tahun 30-49 ≥ 50 Tahun


Tahun
51,47%
USIA PRODUKTIF
Sumber : Korlantas Polri, 2022

6
3 – 4 Orang
5 PILAR RENCANA UMUM NASIONAL KESELAMATAN
(Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2022 tentang RUNK)

PILAR 1
SISTEM YANG BERKESELAMATAN
Bappenas/Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional PILAR 2
JALAN YANG BERKESELAMATAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan
PILAR 3 Perumahan Rakyat
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
Kementerian Perhubungan
PILAR 4
PENGGUNA JALAN YANG BERKESELAMATAN
Kepolisian Negara Republik Indonesia
PILAR 5
PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN
Kementerian Kesehatan
PILAR 1: SISTEM YANG BERKESELAMATAN
Penanggung Jawab: Kementerian PPN/ Bappenas

▪ Tersedianya Forum/ lembaga dan kelompok kerja


SASARAN KELUARAN ▪ Jaminan pendanaan
▪ Data dan informasi yang handal, (hardware,
SASARAN UMUM KLLAJ software), regulasi, standar, dan tata cara
1. Harmonisasi Kerja Dan Kinerja ▪ Terlaksananya program kegiatan tepat waktu
2. Ketersediaan “Input” Bagi Pilar Lain: ▪ Terdapat prioritas program yang efisien, efektif serta
Tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas per
berkelanjutan dalam pelaksanaannya
10.000 kendaraan (terhadap angka dasar 2010)
turun 85%
INDONESIA ROAD SAFETY CENTER
SASARAN PILAR 1 KLLAJ
HASIL
1. Memiliki rencana aksi nasional KLLAJ
DATA
yang komprehensif dan multi-sektoral.
Data Sosial Ekonomi
2. Memiliki akses satu atau lebih jalan raya
yang memenuhi instrumen keselamatan KELUARAN Data geospasial & informasi
jalan
PBB.
Data informasi laik jalan

PROGRAM Intervensi Pilar 1 Forum


kendaraan & Perlengkapan
Jalan
LLAJ
Intervensi Pilar 2 Data kecelakaan dan
Registrasi Kendaraan
Berfungsi sebagai wadah
1 RAK K/L dan Daerah 6 Kemitraan KLLAJ Intervensi Pilar 3 Perumusan intervensi/ program
kumpulan dan keterkaitan data
berbasis bukti Surveillance Database
Intervensi Pilar 4 keselamatan LLAJ
Studi dan Evaluasi (IRMS, BLUE, IRSMS)
2 Koordinasi KLLAJ 7 Intervensi Pilar 5 RISET
Program KLLAJ
Riset Penyempurnaan Sistem
Kebijakan dan Perumusan tujuan, kebijakan,
3 Identifikasi isu dan Pendataan dan Analisis Laka
8 dan prioritas nasional untuk
Regulasi KLLAJ Pendanaan KLLAJ pengembangan keselamatan
permasalahan, Kebutuhan Riset/
Analisa Riset Infrastruktur Jalan yang
LLAJ
Berkeselamatan
Integrasi Data dan Monitoring dan
4 Sistem Informasi 9 Evaluasi Kinerja Analisa terpadu 5 pilar
Riset Pengkajian Lokasi Rawan
Kecelakaan
KLLAJ KLLAJ keselamatan LLAJ
Riset Pendidikan Berlalu Lintas
Sistem Manajemen
5 Riset Kualitas Layanan Pasca
KLLAJ Kecelakaan
11
PROGRAM

RAK Kementerian Perhubungan

* RAK Kementerian Perhubungan masih tahap


penyusunan dan penyempurnaan oleh setiap
Direktorat di lingkungan Dirjen Hubdat
PILAR 2: JALAN YANG BERKESELAMATAN
Penanggung Jawab: Kementerian PUPR

SASARAN PENDEKATAN PROGRAM KELUARAN


MUATAN PILAR 2 DALAM
SASARAN UMUM KLLAJ MUATAN DALAM RUNK LLAJ
PP 37/2017 KLLAJ PEMENUHAN FISIK
ELEMEN JALAN
Tingkat fatalitas kecelakaan lalu Pembangunan jalan sesuai Regulasi Jalan Yang Berkeselamatan
lintas per 10.000 kendaraan Syarat Keselamatan
(terhadap angka dasar 2010) Pemeringkatan Jalan
turun 85% Manajemen dan rekayasa lalu
persyaratan kondisi
Lintas Pengawasan jalan
teknis jalan lingkungan
SASARAN PILAR 2
Pengendalian Fungsi, Kegiatan, dan
Uji Laik Fungsi Jalan Bahaya di Ruang Jalan
Seluruh Jalan Memenuhi
Pemeringkatan Bintang 3 (Tiga) Perbaikan badan Jalan
Pemantauan dan Penilaian
Kondisi Jalan Persyaratan Laik Fungsi Jalan
Lebih dari 75% km perjalanan • Jalan tidak menjadi sebab
melalui jalan yang memenuhi Fasilitas Pejalan Kaki dan Pesepeda terjadinya kecelakaan
standar jalan bintang 3 (tiga) Inspeksi dan Audit Jalan • Mengurangi keparahan
dengan assessment iRAP. Penyelenggaran Roadworks korban
Penanganan Daerah Rawan Kecelakaan • Forgiving roads
• Mendorong perilaku aman
Penyediaan Lajur Khusus Angkutan pengguna
Umum

Penyelenggaran Batas Kecepatan

Pembatasan Akses Jalan Bagi Sepeda


Motor dan Sepeda

Penguatan Kapasitas SDM


16
PROGRAM
Dukungan Kementerian Perhubungan
Terkait Pilar 2
Kementerian Perhubungan memiliki beberapa strategi untuk meningkatkan keselamatan tersebut yaitu penilaian dampak
keselamatan, audit keselamatan jalan, International Road Assesment Progamme (IRAP), inspeksi keselamatan jalan, dan
manajemen keselamatan pada blackspot/lokasi rawan kecelakaan. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat kegiatan uji laik
fungsi jalan yang merupakan bagian dari strategi peningkatan jalan berkeselamatan yang dilakukan baik pada jalan baru atau
jalan yang telah beroperasi secara berkala.

Untuk mendorong terciptanya sistem pelayanan transportasi darat yang aman, selamat, dan mampu menjangkau masyarakat dan
wilayah Indonesia maka kegiatan uji laik fungsi jalan menjadi salah satu tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
untuk menjamin keselamatan pengguna jalan dan laik fungsi jalan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 22 menyebutkan bahwa suatu ruas jalan yang dioperasikan harus memenuhi persyaratan
laik fungsi jalan secara teknis dan adiministratif. Dalam hal ini, Penyelenggara Jalan wajib melaksanakan uji kelaikan jalan sebelum
pengoperasian jalan yang dilakukan oleh tim uji laik fungsi jalan. Tim Uji laik fungsi jalan terdiri atas unsur penyelenggara jalan
(Kemen PUPR), instansi yang bertanggungjawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ (Kemenhub RI), serta Polri. Hasil uji laik
fungsi tersebut wajib dipublikasikan dan ditindaklanjuti oleh tim yang melaksanakan uji laik fungsi jalan.
PROGRAM
Dukungan Kementerian Perhubungan
Terkait Pilar 2
PROGRAM
Dukungan Kementerian Perhubungan
Terkait Pilar 2
Selain itu, secara berkelanjutan Kementerian Perhubungan juga bersinergi dan meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait
diantaranya Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perindustrian, POLRI dan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
rangka pengimplementasian batas kecepatan sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor PM 111 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan
Batas Kecepatan dengan cara melakukan Bimbingan Teknis Manajemen Batas Kecepatan
PILAR 3: KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
Penanggung Jawab: Kementerian Perhubungan
SASARAN PENDEKATAN PROGRAM KELUARAN/PENCAPAIAN
SASARAN UMUM KLLAJ MUATAN PILAR 3 DALAM PP PROGRAM PILAR 3 DALAM 1. Pada tahun 2030, seluruh kendaraan
37/2017 PERPRES NO 1 TAHUN 2022 (baru, bekas, impor) wajib memenuhi
Tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas per standar teknis tertinggi keselamatan,
Regulasi Kendaraan yang sesuai dengan regulasi PBB dan/atau
10.000 kendaraan (terhadap angka dasar Uji Tipe Kendaraan Bermotor
Berkeselamatan peraturan global lainnya.
2010) turun 85%
2. Pemberian sertifikasi uji tipe
Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Penyelenggaraan dan Perbaikan kendaraan bermotor dengan
SASARAN PILAR 3 Bermotor Uji Tipe serta Uji Berkala mengadopsi NCAP termasuk rancang
bangun dan sertifikasi untuk semua
Pada tahun 2030, seluruh kendaraan (baru, produk karoseri.
Surat Registrasi Uji Tipe Sistem Informasi Pengujian 3. Semua kendaraan harus laik jalan
bekas, impor) wajib memenuhi standar
Kendaraan Bermotor Kendaraan berdasarkan sertifikasi dari bengkel
teknis tertinggi keselamatan, sesuai dengan berizin uji laik jalan (kir) yang kredibel.
regulasi PBB dan/atau peraturan global 4. Sistem transportasi cerdas (Intelligent
lainnya. Akreditasi Unit Pengujian Penguatan SDM dan pelatihan
Transport System/ITS) dan
Penguji Kendaraab Bermotor transportasi barang berbahaya.
5. Sistem ITS terhadap distraksi
Kalibrasi Peralatan Uji
Peningkatan Instrumen kendaraan pengemudi dan KLLAJ.
untuk pembatas kecepatan 6. Terwujudnya program NCAP Indonesia
Sertifikasi Kompetensi Penguji sesuai dengan standar tes PBB (Unece)
Kendaraan didukung oleh industri otomotif
Gakkum atas Kepatuhan Pemenuhan Indonesia menjadi basis kendaraan
Persyaratan Teknis dan laik Jalan nasional dan meningkatkan kredibilitas
Pelaksanaan inspeksi, audit, dan Indonesia sebagai salah satu negara
pemantauan unit pelaksana uji Penyelenggaraan SMK produsen kendaraan utama dunia.
berkala kendaraan bermotor Perusahaan Angkutan Umum 7. Kompetensi petugas uji laik kendaraan
dan akreditasi pusat uji kendaraan
untuk menciptakan kir yang kredibel
dengan peran pemerintah maupun
Pemenuhan standar teknis swasta.
keselamatan 8. Kemampuan rancang bangun untuk
industri karoseri nasional.
SUBSTANSI PENYUSUNAN PILAR 3 RUNK LLAJ

PENYEMPURNAAN REGULASI KLLAJ TERKAIT PENINGKATAN INSTRUMEN KENDARAAN UNTUK


KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN PEMBATASAN KECEPATAN

DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENEGAKAN HUKUM ATAS KEPATUHAN


PENGANGGARAN DAN STAKEHOLDER TERKAIT PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS DAN LAIK
JALAN

PENYELENGGARAAN DAN PERBAIKAN PENYELENGGARAAN KEPATUHAN


PROSEDUR UJI BERKALA PERSYARATAN TEKNIS DAN LAIK JALAN

PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN


PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR KESELAMATAN (SMK) PERUSAHAAN
ANGKUTAN UMUM

PENYELENGGARAAN PEMENUHAN STANDAR


PENGUATAN SDM DAN PENINGKATAN TEKNIS KESELAMATAN SESUAI KAIDAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNASIONAL
PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR
PROGRAM UNGGULAN
PILAR 3

PEMBANGUNAN
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN

PROVING GROUND
BERSTANDAR
INTERNASIONAL
TUJUAN

Memiliki fasilitas Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Proving ground


laboratorium minat investasi pertumbuhan kesempatan yang akan
pengujian asing untuk ekonomi dan perolehan dibangun sudah
kendaraan membangun pendapatan lapangan mengakomodir
bermotor dengan industri negara serta pekerjaan di perkembangan
standar otomotifnya peningkatan sektor formal teknologi
internasional; ekspor otomotif dan informal otomotif yang
melalui akan datang
pelabuhan (kendaraan
terdekat yang listrik,
autonomus, dll)
PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
Gedung Pelayanan Terpusat dan Terpadu
Dry/ Wet Track Pengujian Kendaraan Bermotor
(R13, R13H)

Daerah
Serapan Air Tol Cimanggis-Cibitung

Elevated Track
(R13, R13H Dynamics
Area(R79)

Straight track (R79


ADAS, R39) Skid pad
Noise Track (R79)
(R51, R41)

High Speed
Oval Track
(R39, R79, Crash Test
coastdown) (R94, 95)

Daerah
Serapan
Gerbang
BPLJSKB Air

Pengembangan Fasilitas Proving Ground


Sesuai KP. 4404/AJ.502/DRJD/2020 bahwa Akreditasi Unit Uji Berkala
Kendaraan Bermotor dilaksanakan dalam rangka memastikan pemenuhan
standar sebagai Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor. UPUBKB
yang tidak memenuhi standar akreditasi dilarang menyelenggarakan kegiatan
PILAR 3 pengujian berkala kendaraan bermotor.
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
Dari jumlah 514 kab/kota di Indonesia terdapat 471 Unit Pelaksana Uji Berkala
(UPUBKB), Jumlah UPUBKB yang telah ter-akreditasi saat ini sebanyak 332
AKREDITASI UNIT PELAKSANA UJI BERKALA KENDARAAN UPUBKB, sehingga masih ada 139 UPUBKB yang belum ter-akreditasi dan 43
BERMOTOR kab/kota yang belum menyelenggarakan pelayanan uji berkala kendaraan
bermotor. 2018
Tujuan :
224
2019
• Memastikan pemenuhan standar sebagai Unit Pelaksana Uji 180 2020
162
Berkala Kendaraan Bermotor untuk meningkatkan pelayanan
124 2021
kepada masyarakat;
2022
73 63 58
53 46
Dalam pelaksanaannya, masih terdapat banyak 38 33
13 15 24 23 11 24
Kabupaten/Kota di Indonesia yang belum memiliki UPUBKB 0 0 0
karena keterbatasan anggaran.
A B B BERSYARAT C
TINDAK LANJUT:
KLASIFIKASI
• Perlunya penguatan oleh BPTD terhadap pentingnya UPUBKB
TAHUN
penyediaan Sarana Prasarana Pengujian oleh Pemerintah
TERAKREDITASI
A B B BERSYARAT C
Daerah Kabupaten/Kota
2018 84 0 38 46 0
• Pemerintah Pusat akan berupaya melalui DAK atau bantuan
2019 172 0 124 15 33
teknis untuk pengadaan alat uji untuk daerah dengan
2020 262 13 162 24 63
kriteria tertentu 2021 314 53 180 23 58
2022 332 73 224 11 24
DATA SDM PENGUJI
PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
Penguatan Sdm Penguji Kendaraan Bermotor
Untuk Menunjang Kendaraan Yang

JUMLAH PENGUJI SELURUH INDONESIA


Berkesalamatan

NO Tingkatan Penguji
1 Pembantu Penguji 1519

S/D April 2023


2 Penguji Pemula 405
3 Penguji Tingkat 1 323
4 Penguji Tingkat 2 1404
5 Penguji Tingkat 3 1440
6 Penguji Tingkat 4 407
7 Penguji Tingkat 5 450
Jumlah 5534 Penguji
22
PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
Pendistribusian Bukti Lulus Uji
Tidak Terkendali

Adanya Pemalsuan Dokumen


MENGAPA BERALIH KE Hasil Lulus Uji
BLUe?

Ketidak Seragaman Produksi


Bukti Lulus Uji Di Berbagai
Daerah

PENGGUNAAN BUKTI LULUS TES UJI ELEKTRONIK (BLUe) dalam


rangka memudahkan proses pelayanan, pemantauan, dan
memastikan kebenaran data hasil pengujian kendaraan bermotor.
2018 2019 2020 2021 2021 2022
(RFID)
KAB/KOTA 12 97 234 259 59 146
BLUe 26.900 Set 579.900 Set 2.061.700 Set 1.620.300 Set 190.000 953.200
Set Set
Alat Pemeriksaan Laik Fungsi Kendaraan Bermotor Non Statis
PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
MANFAAT
MENINGKATKAN PELAYANAN UNTUK MEMBERIKAN
JAMINAN KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
SECARA TEKNIS MELALUI PENGUJIAN BERKALA
BERUPA PENGUJIAN PERSYARATAN TEKNIS DAN
Pengadaan Alat
PENGUJIAN LAIK JALAN DENGAN MENGGUNAKAN Pemeriksaan Laik…
UNIT PEMERIKSAAN UJI BERKALA KENDARAAN
BERMOTOR NON STATIS 20
11 9
5 1
Tahun Jumlah Pengadaan Realisasi Anggaran (Rp) 0
2020 2021 2022 2023
2020 5 19.193.350.000
Rata-rata persentase pertumbuhan alat pemeriksaan laik fungsi
2021 11 49.710.719.300 kendaraan bermotor non statis pertahunnya 4,31%.
Hal ini untuk membantu daerah-daerah (Kab/Kota) yang belum
2022 9 41.296.185.450 memiliki Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor agar
tetap dapat melakukan pelayanan pengujian berkala kendaraan
2023 1 2.967.696.000
bermotor.
Untuk tahun 2023 masih on progres 60%
25

PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN

Rincian Alat Pemeriksaan Laik Fungsi Kendaraan Bermotor Non Statis (Alat
Uji Berkala Keliling (2020-2024)
Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 Jumlah
5 11 9 1 - 26
1. BPTD Prov. Kalimantan Barat
2. BPTD Prov. Sulawesi Tengah
2020 3. BPTD Prov Sulawesi Utara
4. BPTD Prov. Nusa Tenggara Timur
5. BPTD Prov. Papua dan Papua Barat

1. BPTD Prov. Aceh 7. BPTD Prov. Bali & NTB


2. BPTD Prov. Sumatera Utara 8. BPTD Prov. Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat
3. BPTD Prov. Lampung & Bengkulu 9. BPTD Prov. Gorontalo
2021 4. BPTD Prov. Riau & Kepulauan Riau 10. BPTD Prov. Maluku Utara
5. BPTD Prov. Kalimantan Tengah 11. BPTD Prov. Maluku
6. BPTD Prov. Kalimantan Timur

5. BPTD Prov. Jateng & DIY


1. BPTD Prov. Sumatera Barat
6. BPTD Prov. Jawa Timur
2. BPTD Prov. Sumatera Selatan & Babel
2022 3. BPTD Prov. Banten
7. BPTD Prov. Kalimantan Selatan
8. BPTD Prov. Sulawesi Tenggara
4. BPTD Prov. Jawa Barat
9. BPLJSKB Bekasi

1 Unit Alat Pemeriksaan Laik Fungsi Kendaraan Bermotor Non Statis yang rencananya akan diberikan kepada BPTD Prov.
2023 Jambi (Status masih on progres 60% ).
PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN Alat Uji Kalibrasi Kendaraan Bermotor Non Statis
MANFAAT
MEMBERIKAN PELAYANAN KALIBRASI ALAT UJI 400
KENDARAAN BERMOTOR GUNA MEMBERIKAN 314 342
JAMINAN KEAKURASIAN ALAT UJI KENDARAAN
262
200
BERMOTOR PADA UNIT PELAKSANA UJI BERKALA
KENDARAAN BERMOTOR DINAS PROVINSI
KABUPATEN/KOTA JUGA SWASTA 0
2020 2021 2022
AKREDITASI UPUBKB
Tahun Jumlah pengadaan Realisasi Anggaran (Rp)
2020 1 Rp 99.000.000
Rata-rata persentase jumlah Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan
2021 13 Rp 10.293.773.500 Bermotor yang sudah Terkalibrasi dan ter-Akreditasi pertahunnya
2022 9 Rp 9.200.919.610 14%.
2023 6 Rp 5.695.781.000 membantu mewujudkan amanat Undang-Undang sebagai
Pengujidaerah-daerah (Kab/Kota) yang belum memiliki Unit
Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor agar tetap dapat
Untuk tahun 2023 masih on progres 60% melakukan pelayanan pengujian berkala kendaraan bermotor.
PILAR 3
INTEGRASI DATA
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN BUKTI LULUS UJI ELEKTRONIK
BUKTI LULUS UJI ELEKTRONIK (BLU-E) Data BLU-e dapat di akses dengan :

DIR KEMENTERIA N RAL


PKETORUBTUJNGADENNEAHRE
PERHUBUNGAN DARAT

NFC READER

NFC Reader Scan QR Code Scan QR Code


pada sertifikat pada sticker

Rencana Pengembangan :

Peningkatan Smartcard menjadi berbasis java dan bersifat pembacaan


data online dan di hubungkan ke server data uji kendaraan
RFID menggunakan pembacaan sistem RFID. RFID reader di tempatkan di
Jembatan Timbang, Jalan Tol, dan Terminal.
TRANFORMASIPENERAPANSISTEMDI
PERHUBUNGANDARAT
PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN Uji Pertama dan
Uji Berkala (Blu-e)

SUT, SKRB, SRUT


dan VTA Online ATMS (Arterial
Transport Management
System) dan SMK Online

Alat WIM (Weigh


In Motion)

Jembatan Timbang
(UPPKB)
No Nama Bengkel Jumlah SRUT
PILAR 3 1. BBSP KEBTKE 137
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN 2. PT Percik Daya Nusantara 2
3. PT Roda Elektrik Asia 9
4. PT Tri Mentari Niaga 29
5. PT Braja Elektrik Motor 6
JUMLAH SEPEDA MOTOR KONVERSI BBM KE SEPEDA MOTOR LISTRIK
6. PT Cogindo DayaBersama 2
Per 18 September 2023
7. PT Sarana Makmur Sejahtera 1
SUT SRUT 8. PT Mitrametal Perkasa 1
191 191 9. PT Roda Elektrik Gemilang 1
● Pelaksanaan konversi motor listrik dilakukan oleh bengkel 10. PT Saikono Otoparts Indonesia 1
konversi tersertifikasi 11. PT Nagara Sains Konversi 1
12. PT Ekolektrik Konversi Mandiri 1
Berdasarkan jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe yang telah terbit
Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
BENGKEL KONVERSI TERSERTIFIKASI
29 BENGKEL KONVERSI SEPEDA MOTOR

10 BENGKEL KONVERSI SELAIN SEPEDA MOTOR


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Event Terkait KBLBB yang Diselenggarakan oleh Kemenhub


Touring KBLBB
Jakarta – Bali
7 – 11 November
2022

Pameran KBLBB di
Bali
12 - 16 November
2022

EV Fun Day, Jakarta


20 November 2022
PERMENHUB N0. 85 TAHUN 2018

tentang Sistem Manajemen


PILAR 3 Keselamatan Perusahaan Angkutan
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN Umum

Safety
Improvement
Pasal 20
Bagi Perusahaan Angkutan Umum yang telah
Promosi memperoleh izin sebelum berlakunya Peraturan
Cost of Safety Keselamatan
Menteri ini, maka wajib membuat, melaksanakan,
dan menyempurnakan Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum paling
lama tanggal 15 September 2018
Cost untuk keselamatan
adalah Investasi
Jumlah
Investasi Penumpang
Keselamatan Naik

SAAT INI PERUSAHAAN YANG SUDAH MEMBUAT


SMK Angkutan DOKUMEN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
UMUM Profit Meningkat
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM BERJUMLAH 122
PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI SMK PAU 1. ANGKUTAN BARANG 75 PERUSAHAAN
2. ANGKUTAN ORANG 47 PERUSAHAAN
PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN
Pengawasan
Pelaksanaan Pengujian
Kendaraan Bermotor
• Bimbungan Teknis dan Sosialisasi • Pemberian sanksi pidana/
•Cek Keberadaan SK Rancang P21
Bangun • Cek Prosedur pengujian • Pencabutan buku uji
• Cek kesesuaian fisik kendaraan • Cek Kompetensi penguji • Larangan operasi
dengan SK Rancang Bangun •Cek Kelengkapan • Tilang
• SRUT online peralatan uji • Transfer Muatan
• Pengawasan dan Penegakan • Pemberian sanksi petugas • Normalisasi Kendaraan
Hukum yang menyimpang
Pengawasan Industri Pengawasan
Karoseri/ Bengkel Operasional
Modifikasi

HUMANIS
Command ATMS ETLE
Center
PILAR 3
KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN

Kerjasama dengan POLRI& Bersepakat dengan PT. Jasa Raharja,


Asosiasi, dan Perusahaan Otomotif
PNKJ
Stakeholder terkait
PILAR 4: PENGGUNA JALAN YANG BERKESELAMATAN
Penanggung Jawab: POLRI

SASARAN PENDEKATAN PROGRAM SASARAN

SASARAN UMUM KLLAJ MUATAN PILAR 4 DALAM PROGRAM DALAM


PP 37/2017 KLLAJ RUNK LLAJ Ensuring Attitude
Tingkat fatalitas kecelakaan lalu Kompetensi Pengemudi
and Behaviour in
Regulasi Pengguna Jalan
lintas per 10.000 kendaraan (terhadap Yang Berkeselamatan
Safety
angka dasar 2010) turun 85% Akreditasi Penerbitan SIM
Pendidikan Berlalu Lintas
NSPK Diklat Pengemudi
SASARAN PILAR 4 Kampanye dan Sosilisasi
Sertifikasi Penguji SIM KLLAJ

Kendaraan Mematuhi Batas Kecepatan Pengujian, Penerbitan, Integrasi SIM dan Pencatatan
Maksimal Pencabutan dan Pemblokiran Data Pelanggaran
SIM
Persyaratan dan Prosedur Uji
Penggunaan Helm Berstandar Inspeksi, Audit, Pemantauan SIM
Nasional
SDM dan Sarpras Pengujian
Penggunaan Sabuk Keselamatan dan Gakkum KLLAJ SIM
Standar Perlindungan Anak-anak
Persyaratan KLLAJ Pendidikan dan Pelatihan
Pengemudi Wajib Bebas Pengaruh Pengemudi
Tata Cara Berlalu Lintas
Alkohol Maupun Zat Psikoaktif Teknologi untuk Informasi dan
Persyaratan Pengemudi Gakkum
Regulasi Penggunaan HP Saat
Berkendara Pengujian Kendaraan
Pemeriksaaan Pengemudi
Bermotor
Pengemudi Wajib Memenuhi Peraturan
Batas Waktu Mengemudi Penyidikan Perkara
Kecelakaan Lalu Lintas 18
PROGRAM
Dukungan Kementerian Perhubungan
Terkait Pilar 4
Kementerian Perhubungan telah melaksanakan kampanye keselamatan jalan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang peraturan perundangan yang berlaku serta untuk menyadarkan masyarakat jika mereka melakukan
pelanggaran dapat berakibat fatal terhadap dirinya atau orang lain. Kampanye keselamatan merupakan program yang harus
dilaksanakan secara terus menerus, masyarakat harus terus diingatkan dan disegarkan kembali tentang peraturan
perundangan yang terkait dengan lalu lintas dan resiko yang mereka dapatkan bila melakukan pelanggaran lalu lintas.

Bentuk kampanye keselamatan jalan berupa pelaksanaan kegiatan sosialisasi keselamatan secara langsung maupun melalui media
below the line, above the line dan through the line. Sosialisasi keselamatan lalu lintas merupakan hal yang telah diamanahkan oleh
Pemerintah melalui Undang- Undang dan Peraturan Pemerintah sebagai usaha dalam meningkatkan keselamatan di jalan. Hal
tersebut tidak lain untuk membangun masa depan keselamatan lalu lintas di Indonesia menjadi lebih baik. Salah satu usaha dalam
membangunnya adalah dengan sosialisasi keselamatan yang dilakukan diantaranya, Sosialisasi keselamatan pada anak usia dini,
pada anak sekolah, masyarakat umum, komunitas melalui forum, dialog, pekan keselamatan dan kegiatan lainnya, serta
Pelaksanaan Pekan Nasional Keselamatan Jalan
PROGRAM
Dukungan Kementerian Perhubungan
Terkait Pilar 4
PROGRAM
Dukungan Kementerian Perhubungan
Terkait Pilar 4
UPAYA PEMERINTAH DI BIDANG SOSIALISASI KESELAMATAN

SOSIALISASI KEPADA ANAK – ANAK TK/ PAUD SOSIALISASI KEPADA PELAJAR TINGKAT SD SOSIALISASI KEPADA PELAJARTINGKATSMP

SOSIALISASI KEPADA OPERATOR DAN SOSIALISASI KEPADA SELURUHLAPISAN


SOSIALISASI KEPADA PELAJAR TINGKAT SMA
PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM MASYARAKAT
Sosialisasi Keselamatan secara masif
KAMPANYE KESELAMATAN SAFETY RIDING PENDIDIKAN KESELAMATAN KEPADA PELAJAR

PEMILIHAN DUTA KESELAMATAN MENGAJAK MASYARAKAT UNTUK MENGGUNAKAN SEPEDA

Anda mungkin juga menyukai