Anda di halaman 1dari 163

LAPORAN SKRIPSI

Analisis Akuntan Publik dengan Akuntan Privat sebagai Pilihan


Karir (Survei Mahasiswa Akuntansi di Semarang)

Jessica Hana Santoso

16.G1.0044

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2020

i
LAPORAN SKRIPSI

Analisis Akuntan Publik dengan Akuntan Privat sebagai Pilihan


Karir (Survei Mahasiswa Akuntansi di Semarang)

Diajukan dalam Rangka

Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar (S.Ak)

Jessica Hana Santoso

16.G1.0044

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2020

ii
iii
iv
Skripsi dengan judul :

Analisis Akuntan Publik dengan Akuntan Privat sebagai Pilihan Karir

(Survei Mahasiswa Akuntansi di Semarang)

Oleh :

Jessica Hana Santoso

16.G1.0044

Disetujui dan diterima baik oleh pembimbing :

Semarang, 27 Maret 2020

Pembimbing

Ranto P. Sihombing, SE., MSi.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas kasih
dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Analisis
Akuntan Publik dengan Akuntan Privat Sebagai Pilihan Karir (Survei Mahasiswa
Akuntansi di Semarang) ”.
Penulisan proposal skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana S1 di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata. Penulis juga
menyadari bahwa pembuatan proposal skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis juga ingin menyampaikan
terimakasih kepada pihak-pihak yang turut serta membantu penulis dalam
menyelesaikan proposal skripsi ini, yaitu :
1. Kepada Bapak Ranto P. Sihombing, M.Si.CSRS selaku dosen pembimbing
yang telah bersedia memberikan waktu untuk membimbing, dan mengarahkan
penulis dalam penulis menyelesaikan skripsi ini
2. Kepada Ibu Clara Susilawati, M.Si. dan Ibu Stephana Dyah Ayu, M.Si.CPA
selaku dosen penguji yang telah membantu penulis dengan memberikan saran
dan masukan bagi penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Kepada orang tua tercinta yaitu Sie, Budi Santoso dan Yohana serta adik saya
yaitu Jesseline Valensia Santoso, Jose Bryan Santoso dan Joellino Bryan
Santoso yang selalu setia mendukung, memotivasi, dan mendoakan penulis.
4. Kepada sahabat tercinta saya semenjak SMP hingga sekarang yaitu Michelle,
Eve, dan Keren yang selalu setia dan mendukung penulis dalam pembuatan
skripsi ini.

vi
vii
ABSTRAK
The research to analyze public accountants with private accountants as career
choices for accounting student surveys in Semarang. In the educational environment
many students will continue to college, of course, students will determine what
majors will be taken. One of the most popular majors and needed for the world of
work will be the accounting department. Because as is well known, companies really
need graduates majoring in accounting. As a graduate majoring in accounting has a
variety of career choices going forward such as public accountants, private
accountants, internal auditors, tax consultants, financial planners, government
accountants and educator accountants. This research is a quantitative study with
primary data sources obtained directly from the first source and not through an
intermediary, namely to accounting students in Semarang. The results of the study
are: (1) compensation has a positive effect on the interests of accounting students, (2)
professional training has a positive effect on the interests of accounting students, (3)
professional recognition has a positive effect on the interests of accounting students,
(4) labor market considerations have a positive effect on student interests accounting,
(5) dynamic work environment negatively influences the interests of accounting
students, (6) subjective norms have a positive effect on the interests of accounting
students, (7) the ease of obtaining CPA certificates positively influences the interests
of accounting students, (8) intention to pursue CPA certificates negative effect on the
interests of accounting students.
Penelitian memiliki tujuan untuk menganalisis akuntan publik dengan akuntan privat
sebagai pilihan karir terhadap survei mahasiswa akuntansi di Semarang. Dalam
lingkungan pendidikan banyak mahasiswa yang akan meneruskan ke perguruan
tinggi , tentunya mahasiswa akan menentukan jurusan apa yang akan diambil. Salah
satu jurusan yang banyak diminati serta dibutuhkan untuk dunia kerja nantinya adalah
jurusan akuntansi. Karena seperti yang diketahui perusahaan-perusahaan sangat
membutuhkan lulusan jurusan akuntansi. Sebagai lulusan jurusan akuntansi memiliki
berbagai macam pilihan karir kedepannya seperti akuntan publik, akuntan privat,
auditor internal, konsultan pajak, perencana keuangan, akuntan pemerintah dan
akuntan pendidik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sumber data
primer yang diperoleh langsung dari sumber pertama dan tidak melalui perantara
yaitu kepada mahasiswa akuntansi di Semarang. Hasil penelitian adalah : (1)
kompensasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi, (2) pelatihan
profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi, (3) pengakuan
profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi ,(4)
pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi,
(5) lingkungan kerja yang dinamis berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa
akuntansi, (6) norma subyektif berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

viii
akuntansi, (7) kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA berpengaruh positif
terhadap minat mahasiswa akuntansi, (8) niat mengejar sertifikat CPA berpengaruh
negatif terhadap minat mahasiswa akuntansi .

Key words: interests, public accountants, compensation, professional training,


subjective norms.
Kata kunci : minat, akuntan publik, kompensasi, pelatihan profesional, norma
subyektif.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN DATA ............................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................ iv

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH ..................................................................... 5

1.3 TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN ............... 6

1.4 KERANGKA PIKIR PENELITIAN ...................................................... 9

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................... 10

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ..... 12

2.1 LANDASAN TEORI ............................................................................... 12

x
2.2 TEORI PERILAKU TERENCANA ...................................................... 12

2.3 MINAT ...................................................................................................... 16

2.4 PROFESI AKUNTAN ............................................................................. 17

2.4.1 AKUNTAN PUBLIK ............................................................................. 22

2.4.2 AKUNTAN PRIVAT ............................................................................. 24

2.5 KOMPENSASI ......................................................................................... 25

2.6 PELATIHAN PROFESIONAL .............................................................. 28

2.7 PENGAKUAN PROFESIONAL ............................................................ 29

2.8 PERTIMBANGAN PASAR KERJA ..................................................... 30

2.9 LINGKUNGAN KERJA YANG DINAMIS ......................................... 30

2.10 NORMA SUBYEKTIF .......................................................................... 32

2.11 CERTIFIED PUBLIC ACCOUNTANT OF INDONESIAN (CPA) . 33

2.12 PENGEMBANGAN HIPOTESIS ........................................................ 34

BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................. 44

3.1 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN .......................................... 44

3.2 SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA ......................... 46

xi
3.3 DEFINISI DAN PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN .......... 46

3.3.1 KOMPENSASI ....................................................................................... 46

3.3.2 PELATIHAN PROFESIONAL .............................................................. 47

3.3.3 PENGAKUAN PROFESIONAL ............................................................ 48

3.3.4 PERTIMBANGAN PASAR KERJA ..................................................... 49

3.3.5 LINGKUNGAN KERJA YANG DINAMIS .......................................... 50

3.3.6 NORMA SUBYEKTIF ........................................................................... 51

3.3.7 KEMUDAHAN UNTUK MENDAPATKAN SERTIFIKAT CPA ....... 52

3.3.8 NIAT MENGEJAR SERTIFIKAT CPA ................................................ 52

3.3.9 MINAT MAHASISWA AKUNTANSI ................................................. 53

3.4 PENGUJIAN ALAT PENGUMPULAN DATA ................................... 54

3.4.1 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ............................................... 54

3.4.2 STATISTIK DESKRIPTIF ..................................................................... 55

3. 5 UJI ASUMSI KLASIK ........................................................................... 55

3.5.1 UJI NORMALITAS ................................................................................ 55

3.5.2 UJI HETEROKEDASTISITAS .............................................................. 56

xii
3.5.3 UJI MULTIKOLINEARITAS ................................................................ 56

3.5.4 ANALISIS LINEAR BERGANDA ....................................................... 57

3.6 UJI T ......................................................................................................... 58

BAB 4 HASIL ANALISIS ............................................................................. 59

4.1 DEMOGRAFI RESPONDEN ................................................................. 59

4.2 GAMBARAN UMUM RESPONDEN.................................................... 60

4.3 HASIL PENGUJIAN ALAT ANALISIS DATA................................... 61

4.3.1 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DATA ........................................... 61

4.3.2 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS DATA...................................... 67

4.4 STATISTIK DESKRIPTIF ..................................................................... 69

4.5 UJI ASUMSI KLASIK ............................................................................ 73

4.5.1 UJI NORMALITAS ................................................................................ 73

4.5.2 UJI HETEROSKEDASTISITAS ............................................................ 74

4.5.3 UJI MULTIKOLINEARITAS ................................................................ 77

4.5.4 UJI T ....................................................................................................... 78

4.6 UJI HIPOTESIS ....................................................................................... 82

xiii
BAB 5 PENUTUP .......................................................................................... 91

5.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 91

5.2 KETERBATASAN PENELITIAN ......................................................... 92

5.3 SARAN ...................................................................................................... 92

5.3.1 BAGI PENELITI SELANJUTNYA ....................................................... 92

5.3.2 BAGI PIHAK UNIVERSITAS DI SEMARANG .................................. 93

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 94

LAMPIRAN .................................................................................................... 96

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jurusan akuntansi adalah salah satu di antara banyak jurusan yang

paling diminati oleh calon mahasiswa – mahasiswi baru yang akan memasuki

Perguruan Tinggi. Jurusan akuntansi pastinya banyak memiliki beragam

macam pilihan karier. Jurusan Akuntansi sangat banyak diminati dan menjadi

pilihan untuk calon mahasiswwa- mahasiswi karena setiap perusahaan pasti

butuh lulusan jurusan akuntansi (akuntan). Memilih jurusan akuntansi

pastinya akan menjadi akuntan dan ada beberapa pilihan yaitu profesi akuntan

publik, auditor internal, akuntan intern, konsultan pajak, financial analyst,

perencana keuangan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Pengertian

akuntan sendiri adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada

seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan

akuntansi pada suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Akuntan publik adalah seorang akuntan yang telah memperoleh izin

dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia.

Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan

1
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011 tentang Penetapan

Institut Akuntan Publik Indonesia sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik

Indonesia. Seorang akuntan publik harus wajib menjadi anggota Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh

Pemerintah. Adapun jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh seorang

akuntan publik yaitu memeriksa laporan keuangan, bidang perpajakan, sistem

informasi akuntansi, jasa konsultasi dan akuntansi untuk bisnis lain,

organisasi atau individu. Ada syarat-syarat khusus yang harus dijalani oleh

para akuntan dan juga harus mempunyai sertifikat (Certified Publik

Accountant of Indonesia atau CPA).

Certified Publik Accountant of Indonesia yang disingkat CPA adalah

salah satu syarat yang harus dimiliki oleh akuntan publik. Untuk mendapatkan

sertifikat CPA perlu menjalani berbagai ujian dan harus memenuhi syarat-

syarat yang ada. Karena untuk mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikat

CPA ada standar-standar nilai yang harus dicapai dalam mengerjakan mata

kuliah tersebut. Serta jika melakukan ujian tersebut untuk mendapatkan

sertifikat CPA akan memerlukan waktu untuk menyelesaikan pendidikan

tambahan. Itu membuat seorang akan menunda mencari pekerjaan dan harus

meluangkan waktunya juga.

Profesi akuntan publik tidaklah mudah karena profesi tersebut ini

sangat berat dalam arti kata jadwal kerja yang begitu sibuk dan padat karena

2
pekerjaan ini adalah pekerjaan jasa dimana semua perusahaan bahkan

perorangan butuh jasa profesional akuntan yang bertujuan untuk

menyelesaikan masalah yang mereka butuhkan. Serta sebagai akuntan publik

harus menyediakan waktu yang lebih untuk melayani para klien mereka.

Berbeda dengan akuntan privat , akuntan privat lebih cenderung

bekerja di suatu perusahaan yang tujuannya adalah melakukan pekerjaan yang

berhubungan dengan perusahaan dimana seorang bekerja. Memilih karir

antara akuntan publik atau akuntan privat memang tidaklah mudah

dikarenakan banyak fakor-faktor yang akan mempengaruhi pilihan seseorang

untuk memilih. Tetapi sebenarnya tugas seorang akuntan publik dan akuntan

pribadi tidak jauh berbeda hanya saja ada syarat-syarat yang sedikit berbeda

untuk menjadi akuntan publik atau akuntan pribadi. Akuntan publik maupun

akuntan privat bekerja ditempat yang berbeda dan tanggung jawab yang

dimiliki juga berbeda.

Akuntan publik lebih banyak berinteraksi dengan orang luar yang

membutuhkan jasa akuntan publik sehingga waktu yang diperlukan lebih

banyak karena jika klien meminta konsultasi di luar jam kerja atau hari libur

secara tidak langsung seorang akuntan publik harus meluangkan waktunya.

Sedangkan akuntan privat hanya bekerja dengan waktu yang normal sesuai

orang bekerja pada umumnya karena seorang akuntan privat hanya termasuk

3
karyawan atau staff di dalam perusahaan. karena akuntan privat hanya bekerja

untuk perusahaannya saja bukan kepada banyak klien.

Mahasiswa akuntansi yang sudah menempuh tahun tingkat akhir, pasti

harus sudah memilih dimana mahasiswa tersebut akan menentukan karir nya.

Mahasiswa tersebut harus memilih antara menjadi akuntan publik atau

akuntan privat atau tidak sama sekali di bidang akuntan. Tetapi jika

mahasiswa tersebut sudah memilih jurusan di perguruan tinggi akuntansi,

semestinya karir yang akan dipilih pekerjaan yang berhubungan dengan

akuntansi. Pada penelitian ini,peneliti ingin mengetahui seberapa banyak

mahasiswa memilih akuntan publik sebagai pekerjaanya atau akuntan privat

sebagai pekerjaanya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi dua profesi

tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti ingin membandingkan antara

akuntan publik dan akuntan privat, profesi mana yang akan diminati

mahasiswa akuntansi untuk memilih sebagai karirnya. Disini peneliti akan

melakukan replikasi dari peneliti sebelumnya. Peneliti tertarik mereplikasi

karena penelitian sebelumnya dilakukan di Cina yang hanya meneliti 1

universitas , sedangkan peneliti hendak meneliti semua universitas yang ada

di Kota Semarang yaitu 12 universitas . Tujuan penelitian di Kota Semarang,

peneliti ingin mengetahui apakah faktor-faktor yang menjadi variabel

independen apakah mempengaruhi variabel dependen yang akan diuji. Disini

4
peneliti akan melihat apakah mahasiswa akan cenderung memilih akuntan

publik atau akuntan privat dengan faktor-faktor yang ada. Variabel

independen yang peneliti gunakan ada sembilan variabel yaitu Kompensasi,

Pelatihan profesional, Pengakuan Profesional, Pertimbangan Pasar Kerja,

Lingkungan Kerja yang Dinamis, Norma Subyektif, Kemudahan untuk

Mendapatkan Sertifikat CPA, dan Niat mengejar sertifikat CPA Oleh sebab

itu peneliti tertarik untuk mereplikasi penelitian dengan judul “Analisis

Akuntan Publik dengan Akuntan Privat sebagai Pilihan Karir (Survei

Mahasiswa Akuntansi di Semarang)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Apakah kompensasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi

untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang?

2. Apakah pelatihan profesional berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswwa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di

Kota Semarang?

3. Apakah pengakuan profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang?

5
4. Apakah pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota

Semarang?

5. Apakah lingkungan kerja yang dinamis berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota

Semarang?

6. Apakah norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang?

7. Apakah kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA berpengaruh positif

terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan

publik di Kota Semarang?

8. Apakah niat mengejar sertifikat CPA berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota

Semarang?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui apakah kompensasi berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota

Semarang.

6
2. Mengetahui apakah pelatihan profesional berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswwa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di

Kota Semarang.

3. Mengetahui apakah pengakuan profesional berpengaruh positif terhadap

minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di

Kota Semarang.

4. Mengetahui apakah pertimbangan pasar kerja terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang.

5. Mengetahui apakah lingkungan kerja yang dinamis berpengaruh positif

terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan

publik di Kota Semarang.

6. Mengetahui apakah norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota

Semarang.

7. Mengetahui apakah kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA

berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang.

8. Mengetahui apakah niat mengejar sertifikat CPA berpengaruh positif terhadap

minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di

Kota Semarang.

Penulis juga berharap penelitian ini dapat memberi manfaat-manfaat seperti :

7
a. Manfaat Teori

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang apa yang

mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk menjadi akuntan publik atau

menjadi akuntan privat di Kota Semarang

b. Manfaat Praktek

Bagi pihak akademis, hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah pertimbangan

untuk memperbaiki dalam menyusun metode pembelajaran yang efektif dan

tepat. Dengan tujuan untuk meningkatkan keahlian profesi akuntansi yang

diperlukan oleh perusahaan. Serta pihak akademis dapat mengetahui seberapa

besar mahasiswa akuntansi memilih akuntan publik dibandingkan dengan

akuntan privat.

8
1.4 Kerangka Pikir Penelitian

Gambar 1.1

Wen, Lei (2018) menguji pengaruh Kompensasi, Pelatihan profesional, Pengakuan profesional,
Pertimbangan pasar kerja, Lingkungan Kerja yang Dinamis, Norma Subyektif, Kemudahan untuk
Mendapatkan Sertifikat CPA, dan Niat mengejar sertifikat CPA terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk menjadi akuntan publik di Cina dengan respondennya adalah mahasiswa akuntansi sarjana di
Universitas Cina

Dalam penelitian tersebut diungkapkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kompensasi, Pelatihan
profesional, Pengakuan Profesional, Pertimbangan pasar kerja, Lingkungan Kerja yang Dinamis, Norma
Subyektif, Kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA, dan Minat untuk mengejar CPA terhadap
minat mahasiswa akuntansi mempertimbangkan karir antara akuntan publik dengan akuntan privat

Peneliti ingin melakukan replikasi untuk meningkatkan validitas eksternal sehingga apabila diteliti di
sektor dan negara yang berbeda, hasil yang didapat tetap konsisten

Peneliti akan menggunakan mahasiwa akuntansi dari perguruan tinggi yang ada di Kota Semarang
sebagai sampel penelitian ini.

VARIABEL VARIABEL
INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN INDEPENDEN

Kompensasi Norma Subyektif

Pelatihan
Lingkungan kerja yang
profesional Minat mahasiswa akuntansi dinamis
untuk mempertimbangkan
Pengakuan karir akuntan publik di Kota
Profesional Semarang Kemudahan untuk
Pertimbangan pasar mendapatkan sertifikat
kerja CPA

Minat untuk mengejar


sertifikat CPA

9
1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab

yang berurutan serta berkaitan untuk mempermudah dalam pembahasan yaitu

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan serta

sistematika penulisan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tinjauan teoritis, tinjauan empiris,

penelitian-penelitian terdahulu, pengembangan dan

perumusan hipotesis, kerangka pikir penelitian, serta definisi

dan pengukuran variabel-variabel penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi obyek dan lokasi penelitian yang diteliti,

populasi dan sampel yang dijadikan sebagai responden

penelitian, definisi operasional, jenis data, metode

pengumulan data, teknik analisis data, dan teknik pengujian

hipotesis.

10
BAB IV : HASIL ANALISIS

Bab ini berisi gambaran umum responden, distribusi jawaban

responden, serta analisa dari hasil pengujian hipotesis yang

dilakukan dalam penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah

didapatkan, saran-saran yang dapat berguna untuk masa

mendatang, dan keterbatasan penelitian yang dialami penulis

selama pengumpulan data berlangsung.

11
BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

Pada bab ini akan menjelaskan uraian teori yang akan dievaluasi

dalam penelitian ini. Teori yang akan peneliti jelaskan adalah mengenai minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir antara akuntan publik

dengan akuntan privat dengan faktor-faktor yang mempengaruhi. Uraian teori

yang dilakukan pada bab ini akan digunakan untuk mengembangkan hipotesis

penelitian.

2.2 Teori Perilaku Terencana atau TPB (Theory of Planned


Behavior)

Theory of Planned Behavior atau Teori Perilaku Terencana adalah

pengembangan dari sebuah teori yaitu Theory of Reasoned Action (Ajzen

dan Fishbein, 1980;Fishbein dan Ajzen, 1975 dalam Ajzen, 1991). Theory of

Reasoned Action (TRA) merupakan teori yang memprediksi minat

berperilaku seseorang (behavioral intention) , teori ini memaparkan bahwa

perilaku merupakan fungsi dari minat. Sebuah nita ditentukan oleh sebuah

sikap dan norma subyektif. Tetapi Theory of Reasoned Action (TRA)

memiliki kelemahan kareena adanya asumsi bahwa seseorang memiliki

sebuah kontrol penuh untuk melakukan maupun tidak melakukan perilaku

12
tersebut, tetapi disini Theory of Reasoned Action (TRA) tidak

mempertimbangan bila jika tidak melakukan perilaku tersebut. Untuk

mengatasi kelemahan tersebut , Ajzen menambahkan persepsi pengendalian

diri. Jadi sini disimpukan bahwa perilaku seseorang tidak hanya terbentuk dari

sikap terhadap perilaku dan norma subyektif saja tetapi ditambah dengan

persepsi pengendalian diri. Dengan adanya penamabahan persepsi

pengendalian diri Theory of Reasoned Action (TRA) berubah menjadi Theory

of Planned Behavior (TPB).

Theory of Planned Behavior menjelaskan tentang suatu hubungan

antara keyakinan dan perilaku. Teori ini sangat tepat untuk digunakan

menjelaskan berbagai macam perilaku di dalam dunia kewirausahaan. Seperti

yang telah dikatakan oleh Ajzen pada tahun 1991 mengatakan bahwa “Theory

of Planned Behavior is suitable to explain any behavior which requires

planning, such as entrepreneurship.” Theory of Planned Behavior (TPB)

berfokus kepada perilaku spesifik seorang dan untuk seluruh perilaku secara

umum. Seseorang yang berminat berperilaku dapat dilihat dari tiga hal yaitu

adalah sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior), norma subyektif

(subjective norm), dan persepsi pengendalian diri (perceived behavioral

control).

1. Sikap terhadap perilaku diartikan sebagai keyakinan seseorang

mengenai positif atau negatifnya dari perilaku tertentu. Keyakinan dari

13
perilaku seseorang akan menimbulkan suatu sikap menyukai atau

sikap yang tidak menyukai terhadap suatu perilaku.

2. Norma subyektif adalah suatu persepsi individu terhadap harapan dan

tuntutan dari berbagai orang lain yang dianggapnya penting untuk

mampu menampilkan tentang perilaku tertentu sesuai dengan harapan

dan tuntutan yang ada. Dengan adanya harapan dan tuntutan tersebut

menghasilkan sebuah tekanan sosial atau norma subyektif.

3. Persepsi pengendalian diri adalah sebuah persepsi seseorang tentang

kesulitan untuk melakukan atau mengambil suatu tindakan terhadap

perilaku tersebut. Pengendalian seseorang individu terhadap

perilakunya bisa disebabkan oleh dua faktor yaitu fakor internal dan

juga faktor eksternal. Faktor internal ini berasal dari dalam diri

seseorang tersebut , sedangkan faktor eksternal berasal dari luar

lingkungan yang ada di sekeliling seseorang tersebut.

14
Gambar 2.2

Model Theory of Planned Behavior (TPB)

Sikap Terhadap
Perilaku
( attitude
towards
behavior)
Minat berperilaku
Norma subyektif Perilaku
(subjective norm) (behavioral
(behavior)
intention)

Persepsi
pengendalian diri
(perceived
behavioral
control)
Sumber : Ajzen (1991)

Dalam tabel diatas, persepsi pengendalian diri sangat dapat

mempengaruhi minat dan juga dapat mempengaruhi perilaku secara langsung.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika seseorang mempunyai sikap terhadap

perilaku dan norma subyektif yang bisa mendukung suatu perilaku, tetapi jika

seseorang itu tidak memiliki sumber daya dan kesempatan yang ada, pasti

secara tidak langsung seseorang tersebut tidak mempunyai minat yang cukup

kuat untuk bisa melakukan perilaku tersebut. Secara garis besar, perepsi

pengendalian diri ini memiliki kelebihan dan kekurangan untuk seseorang

berperilaku.

15
Teori ini dapat digunakan untuk memprediksi minat mahasiswa

akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik. Dengan cara mengetahui

sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan persepsi pengendalian diri

terhadap profesi akuntan publik, maka disini dapat diketahui minat mahasiswa

akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan profesional.

2.3 Minat

Pengertian minat secara umum yaitu suatu perhatian yang memuat unsur-

unsur perasaan seseorang. Minat merupakan suatu dorongan atau keinginan yang

timbul dalam diri seseorang kepada objek tertentu, seperti yang penulis teliti yaitu

minat mahasiswa akuntansi untuk menjadi akuntan publik di Kota Semarang.

Minat ini bersifat individual atau pribadi yang artinya setiap individu pasti

memiliki minat yang berbeda dengan minat individu yang lain. Minat secara tidak

langsung berhubungan dengan motivasi yang seseorang miliki, tetapi minat

tersebut juga dapat berubah sewaktu-waktu jika bukan kebutuhannya,

pengalamannya, atau sebuah trend pada masa itu, karena minat ini bukan bawaan

sejak lahir. Faktor yang bisa mempengaruhi adanya minat seseorang itu

tergantung pada kebutuhan fisik, kebutuhan sosial, kebutuhan emosi, dan juga

pengalaman seseorang. Minat pada dasarnya diawali dengan sebuah perasaan

senang dan juga sikap yang positif. Minat bisa di artikan sebagai sesuatu yang

mungkin sebelumnya tidak diminati , bisa berubah menjadi sesuatu yang diminati

16
karena adanya sebuah masukan tertentu atau pengetahuan baru serta pola

pemikiran yang baru juga. Minat mempunyai tiga karakteristik, yaitu :

1. Mengandung suatu unsur penghargaan, menimbulkan suatu keinginan, dan

menimbulkan kegairahan untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan atau

diinginkan.

2. Memunculkan sikap yang positif dari suatu objek.

3. Sesuatu yang menarik dan muncul dari suatu objek.

2.4 Profesi Akuntan

Profesi akuntan adalah suatu pekerjaan yang menggunakan keahlian

khusus di bidang akuntansi, yaitu termasuk pekerjaan akuntan publik, akuntan

privat, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Dalam arti lain , profesi

akuntan adalah suatu lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh seorang akuntan

sebagai akuntan publik yang umumnya terdiri dari pekerjaan mengaudit,

pekerjaan akuntansi, masalah pajak, dan konsultan manajemen.

Adapun profesi juga mempunyai standard atau ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :

1. Mempunyai suatu bidang ilmu yang sangat didalami, hal tersebut yang

merupakan suatu pedomana untuk melaksanakan profesinya.

2. Mempunyai kode etik yaitu untuk pedoman yang tujuannya mengatur tingkah

laku seseorang dalam profesi itu.

17
3. Bergabung dalam suatu organisasi yang resmi yang sudah diakui oleh

masyarakat maupun pemerintah.

4. Motif bekerja bukan dengan motif komersial melainkan didasarkan kepada

fungsinya sebagai kepercayaan kepada masyarakat.

Seperti standard profesi nomer dua di atas menyatakan bahwa seorang

akuntan harus memiliki kode etik sebagai pedoman untuk menjalankan

profesinya. Kode etik menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) adalah suatu

aturan berperilaku etika seorang akuntan dalam memenuhi tanggung jawabnya

sebagai akuntan profesional. Kode etik ini dibentuk khusus oleh Dewan Pengurus

Nasional, dan kode etik ini mencakup seluruh anggota IAI. Kode etik IAI menjadi

pedoman untuk semua anggota, seperti yang berpraktik sebagai akuntan publik,

bekerja di instansi pemerintah, bekerja di lingkungan dunia usaha, dan lingkungan

dunia pendidikan. Prinsip etika atau yang biasa di sebut kode etik adalah

kerangka dasar untuk mengatur pelaksanaan pemberi jasa profesional oleh

anggota. Ada delapan butir pernyataan prinsip etika, yaitu :

1. Tanggung Jawab Profesi

Dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai profesional , seluruh anggota

tanpa terkecuali harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan

profesionalnya dalam seluruh kegiatan yang akan ia laksanakan. Setiap

anggota memiliki peran penting pada masyarakat, dengan peranan tersebut

setiap anggota juga mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh pemakai

18
jasa profesional mereka. Saling bekerja sama untuk mengembangkan profesi

akuntansi serta juga menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota akuntan profesional mempunyai kewajiban untuk melakukan

tindakan dalam kerangka pelayanan kepada publik , menghormati

kepercayaan publik, serta menunjukkan sikap komitmen atas profesionalisme.

Ciri – ciri profesi salah satunya adalah menerima tanggung jawab kepada para

publik. Kepentingan publik diartikan sebagai kepentingan masyarakat dan

institusi yang dilayani oleh anggota secara keseluruhan.

3. Integritas

Untuk meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik, seluruh anggota

harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi

mungkin. Integritas diartikan sebagai elemen karakter yang mampu mendasari

munculnya pengakuan profesional. Integritas merupakan patokan untuk setiap

anggota dalam menguji seluruh keputusan yang akan diambilnya. Setiap

akuntan harus bersikap jujur dan lugas terhadap semua hubungan profesional

dan hubungan bisnisnya dimanapun dan dalam situasi apapun.

4. Objektivitas

Objektivitas adalah sebuah kualitas yang mampu memberikan nilai atas jasa

yang telah diberikan anggotanya. Prinsip objektivitas ini mewajibkan

anggotanya untuk menjalankan kewajibanya serta menghindari yang dapat

19
mempengaruhi pertimbangan profesionalnya. Prinsip ini juga mengharuskan

anggotanya untuk bersikap adil , tidak memihak, tidak berprasangka atau bias,

jujur, secara intelektual, serta bebas dari benturan kepentingan maupun berada

dibawah pengaruh pihak yang lain.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota wajib melaksanakan jasa profesionalnya dengan sangat

berhati-hati, serta bertindak tekun dan cermat dalam menjalankan jasa

profesionalnya. Serta wajib memelihara pengetahuan dan keahliannya untuk

menjamin bahwa klien tersebut menerima layanan yang kompeten dan

profesional. Kompetensi profesional dapat dibagai menjadi dua tahap yaitu :

1) Pencapaian Kompetensi Profesional

Pencapaian ini pada awalnya membutuhkan standar pendidikan umum

yang sangat tinggi, lalu diikuti oleh pendidikan yang khusus, serta

pelatihan dan ujian profesional dalam suatu subjek yang relevan. Hal

tersebut menjadikan pola pengembangan yang normal untuk seluruh

anggota.

2) Pemeliharaan Kompetensi Profesional

Kompetensi harus dijaga dan dipelihara melalui sebuah komitmen,

pemeliharaan kompetensi profesional membutuhkan sebuah kesadaran

untuk tetap mengikuti perkembangan profesi akuntansi, dan juga

seluruh anggotanya wajib menerapkan sebuah program yang

20
dirancang untuk memastikan adanya kendali mutu atas

dilaksanakannya jasa profesional. Sedangkan kehati-hatian profesional

adalah mewajibkan anggota nya untuk memenuhi tanggung jawab

profesinya dengan ketekunan dan kompetensi.

6. Kerahasiaan

Prinsip kerahasiaan mewajibkan seluruh anggotanya untuk menjaga rahasia

tentang informasi yang diperolehnya dari hubungan profesional dan hubungan

bisnisnya. Setiap anggota juga diwajibkan harus menghormati kerahasiaan

informasi tersebut dan tidak boleh memakai informasi tersebut untuk

kepentingan pribadi atau pihak ketiga tanpa persetujuan. Serta memastikan

bahwa staff yang bekerja dibawah pengawasannya mampu menghargai dan

menghormati informasi yang ada.

7. Perilaku Profesional

Setiap anggota diwajibkan untuk menghindari tingkah laku atau perbuatan

yang dapat mengurangi atau mendiskreditkan tingkat profesi yang harus

dipenuhi oleh anggota sebagai tanda wujud pertanggung jawabannya kepada

penerima jasa profesional , anggota yang lain, staff, pihak ketiga, pemberi

kerja serta masyarakat umum.

8. Standar Teknis

Seluruh anggota harus melakukan profesionalitasnya yang harus sesuai

dengan standar teknis dan standar profesional yang telah ditetapkan secara

21
relevan. Standar teknis dan standar profesional yang harus ditaati oleh

anggota adalah standar yang telah dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntansi

Indonesia), International Federation of Accountants, badan pengatur, dan

peraturan perundang-undangan yang relevan.

2.4.1 Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah seorang akuntan yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik yang sudah memperoleh izin dari menteri keuangan dengan

tujuan melakukan praktik sebagai akuntan publik. Tugas seorang akuntan

publik yaitu menganalisis laporan keuangan, mengaudit laporan keuangan,

mengaudit pajak, dan lain sebagainya. Dengan adanya akuntan publik,

perusahaan dapat melakukakn pemeriksaan secara rutin. Izin akuntan publik

ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang. Ada beberapa syarat

yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan , yaitu :

a) Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah;

b) Berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

3;

c) Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

d) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;

e) Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan

Publik;

22
f) Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena

melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5

(lima) tahun atau lebih;

g) Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh

Menteri; dan

h) Tidak berada dalam pengampunan.

Untuk dapat menjalankan profesinya, seorang akuntan diharuskan

lulus dalam ujian profesi yang disebut Ujian Sertifikasi Akuntan Publik

(USAP) dan jika lulus berhak mendapat gelar “CPA Indonesia”. Sertifikat

tersebut akan dikeluarkan oleh IAPI, dan sertifikat ini merupakan salah satu

persyaratan bagi seorang akuntan mendapatkan izin praktiknya sebagai

seorang akuntan publik.

Seorang akuntan publik dalam menjalankan tugasnya yaitu

memberikan jasanya wajib memiliki kantor akuntan publik (KAP) paling

lama enam bulan sejak terbitnya izin sebagai akuntan publik. Dikarenakan

jika akuntan publik yang belum memiliki kantor akuntan publik (KAP) dalam

kurun waktu lebih dari enam bulan akan secara tidak langsung dicabut izin

akuntan publiknya oleh pihak yang bersangkutan.

23
6.3.2 Akuntan Privat

Seorang akuntan privat adalah seorang akuntan yang bekerja di dalam

perusahaan atau organisasi yang lebih umum dan biasanya mereka akan

menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Adapun tugas-tugas seorang

akuntan privat dalam perusahaan yaitu :

1. Penyusunan Sistem Pengawasan Manajemen / SPM, yaitu suatu sistem yang

sudah dirancang dengan fungsi untuk memberikan motivasi untuk para

manajer pelaksana agar mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh bagian

manajemen teras atau manajemen strategi.

2. Akuntansi Keuangan , yaitu sebuah proses akuntansi yang berhubungan

dengan siklus akuntansi transaksi keuangan yang diambil dari pencatatan

transaksi hinggan ke penyusunan laporan keuangan lalu mendiskusikan

dengan bagian pengambil keputusan. Tugas seorang akuntan adalah mencatat

pemilihan data, menentukan pola pencatatan data sampai kepada penyusunan

dan penafsiran laporan akuntansi, dan juga termasuk merancangkan bentuk-

bentuk laporan yang relevan.

3. Akuntansi Biaya, yaitu suatu proses akuntansi yang fungsinya memantau,

memilih, dan memproses data biaya , terkhususnya pada perusahaan

manufaktur. Informasi yang berkaitan dengan biaya adalah suatu elemen

penting dalam mengumpulkan harga pokok, merencanakan, dan

mengendalikan biaya serta untuk mengambil keputusan.

24
4. Internal Auditing, yaitu bagian staff yang tugasnya adalah mengevaluasi dan

menginvestigasi secara khusus dan sistematik sistem akuntansi perusahaan.

Hasil dari evaluasi dan ivestigasi tersebut yaitu merupakan masukan untuk

melakukan perbaikan atau bahkan melakukan perombakan ulang terhadap

sistem yang sedang digunakan. Tidak adanya hambatan untuk melakukan

pemeriksaan merupakan syarat keberhasilan dari internal auditor.

5. Penganggaran , yaitu sebuah proses untuk menetapkan rencana sebuah

aktivitas perusahaan secara keseluruhan yang akan dilaksanakan oleh

perusahaan pada tahun yang akan datang, yang juga dinyatakan dalam satuan

moneter tertentu. Dalam hal penganggaran , seorang akuntan berperan besar.

2.5 Kompensasi

Menurut Husein Umar (2007) kompensasi adalah segala sesuatu yang

akan diterima oleh pegawai yaitu berupa gaji, upah, insentif, premi, bonus,

asuransi, pengobatan, dan lain-lain yang sejenis yang akan langsung dibayar

perusahaan. Dalam suatu bisnis, biasanya kompensasi diartikan sebagai bentuk

pendapatan dengan berupa uang yang akan secara langsung diberikan kepada

karyawan sebagai bentuk imbalan atas jasa yang telah mereka berikan.

Kompensasi sering dihubungkan dengan gaji, namun tidak semua jenis

kompensasi tersebut dapat dikatakan atau berhubungan dengan gaji. Ada

25
beberapa terminologi kompensasi yang terdapat dalam suatu perusahaan,

yaitu :

1. Upah atau Gaji

Upah atau gaji adalah suatu bentuk imbalan yang akan diterima oleh

karyawan. Upah atau gaji biasanya berkaitan dengan tarif per jam, maka

jika semakin lama waktu bekerja maka upah yang akan didapatkan akan

semakin besar juga biasanya akan disebut uang lembur diluar jam kerja

2. Insentif

Suatu perusahaan biasanya akan memberikan gaji insentif sebagai bentuk

upah diluar gaji pokok, yang akan diberikan perusahaan saat perusahaan

tersebut mendapatkan keuntungan yang lebih.

3. Tunjangan

Tunjangan biasanya disebut sebagai benefit yang pada umumnya akan

diberikan kepada karyawan perusahaan dalam bentuk program pensiun,

asuransi jiwa dan kesehatan atau lainnya.

4. Fasilitas

Fasilitas perusahaan juga termasuk dalam kompensasi yang berupa

kenyamanan dan kenikmatan bagi karyawan perusahaan, seperti tempat

gym di kantor, mobil, tempat parkir khusu bagi karyawan tertentu dan lain

sebagainya.

Ada dua jenis kompensasi yang dapat diberikan oleh karyawan :

26
1. Imbalan Ekstrinsik

Imbalan yang bentuknya adalah uang atau ada juga yang bentuknya

tunjangan pelengkap yaitu misalnya :

a. Gaji – Uang Cuti

b. Honor – Uang Makan

c. Bonus – Uang Transportasi

d. Komisi – Asuransi

e. Insentif – Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

2. Imbalan intrinsik

Imbalan yang bentuknya non fisik yang hanya dapat dirasakan oleh para

karyawan seperti adanya kelangsungan pekerjaan, kondisi lingkungan

kerja, jenjang karir yang jelas, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain.

Adapun tujuan perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan, yaitu :

1. Sebagai bentuk penghargaan kepada karyawan

2. Sebagai bentuk jaminan keadilan gaji karyawan

3. Sebagai bentuk upaya untuk mempertahankan karyawan serta mengurangi

turnover

4. Sebagai bentuk untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas

5. Sebagai bentuk upaya untuk pengendalian biaya

6. Sebagai bentuk untuk memenuhi peraturan-peraturan perusahaan juga

nasional.

27
Kompensasi sangat penting karena tanpa adanya kompensasi bisa

menurunkan nilai sumber daya manusia pada perusahaan dikarenakan

berkuranganya antusiasi dan ambisi untuk bersaing. Apalagi jika gaji pokok

yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan effort pekerja. Tentunya akan

banyak karyawan yang akan memilih pekerjaan yang lain. Di satu sisi

merekrut pegawai baru itu akan lebih sulit daripada mengembangkan apa

yang sudah dimiliki perusahaan

2.6 Pelatihan Profesional

Menurut Stolle,1976 dalam Naraika Naminingsih (2018) menyatakan

bahwa pelatihan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang akan

memilih profesi akuntan. Hal ini mengungkapkan bahwa tujuan memilih

profesi tidak hanya tentang mencari penghargaan finansial, tetapi juga adanya

keinginan untuk mengejar prestasi dan juga mengembangkan diri. Pelatihan

dan pengakuan profesional pada umumnya dikategorikan sebagai

penghargaan yang tidak berwujud financial. Pada faktor pelatihan profesional,

mahasiswa akan melihat apakah diberikan pelatihan sebelum mereka bekerja

yang tujuannya untuk bekal mereka bekerja nantinya. Untuk dapat

meningkatkan kemampuan dalam bekerja apakah ada penelitian yang

diadakan ditempat mereka bekerja atau juga yang diadakan oleh pihak luar

lembaga tempat dimana mereka bekerja. Dan selain itu juga, mahasiswa juga

28
ingin pengalaman kerja yang bervariasi, agar tidak mengalam kejenuhan saat

bekerja.

2.7 Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional merupakan penghargaan atau suatu pengakuan

atas prestasi yang telah dilakukan. Pengakuan profesional berhubungan

dengan suatu pengakuan atas prestasi yang telah diraih oleh seseorang

menurut Yendrawati,2007 dalam Naraika Naminingsih (2018). Menurut

Warsitasari dan Astika,2017 dalam Adisti Astasari (2018) pengakuan

profesional diartikan sebagai suatu bentuk penilaian dan pemberian suatu

penghargaan dalam berbagai bentuk atas suatu pengakuan kinerja atau suatu

upaya dari seseorang yang dinilai memuaskan. Dengan diakuinya suatu

prestasi atas kinerjanya, secara langsung akan meningkatkan kualitas

pekerjaan yang dapat dihasilkan dan juga dapat memotivasi dalam suatu

pencapaian karir yang lebih baik lagi.

Stolle,1976 dalam Naraika Naminingsih (2018) menemukan bahwa

pengakuan profesional dapat menjadi pertimbangan untuk mahasiswa yang

akan memilih berkarir sebagai akuntan publik. Hal tersebut dapat menujukkan

bahwa mahasiswa dalam memilih berkarir sebagai akuntan publik tidak hanya

mementingkan karena gaji, tetapi juga ada keinginan untuk berprestasi dan

29
juga mengembangkan diri dalam bidang yang ia tekuni yaitu bidang akuntansi

dan audit, sehingga cenderung memilih berkarir sebagai akuntan publik.

2.8 Pertimbangan Pasar Kerja

Rahayu, 2003 dalam Adisti Astasari (2018) menyatakan bahwa

pertimbangan pasar kerja mencakup dalam hal kemananan kerja dan juga

tersedianya lapangan kerja atau juga kemudahan untuk mengakses lowongan

pekerjaan. Pertimbangan pasar kerja akan dipertimbangkan mahasiswa dalam

memilih profei, karena terpuruknya keadaan perekonomian dan juga sulitnya

mencari pekerjaan akan mengakibatkan mahasiswa memperhatikan pasar

kerja baik dalam jangka panjang maupun juga jangka pendek.

Setiyani, 2005 dalam Naraika Naminingsih (2018) mengungkapkan

bahwa keamanan kerja merupakan faktor dimana profesi yang akan dipilih

dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Profesi yang akan mahasiswa

pilih diharapkan bukan untuk profesi yang sementara melainkan dapat terus

berlanjur sampai waktu pensiun tiba. Juga adanya keterbatasan informasi

untuk sebagian kalangan akan juga mempengaruhi banyak atau tidaknya

lapangan pekerjaan yang dapat diakses sehingga pertimbangan pasar kerja

menjadi faktor utama yang harus dipertimbangkan mahasiswa sebelum

memilih suatu pekerjaan.

30
2.9 Lingkungan Kerja yang Dinamis

Lingkungan Kerja menurut Robins,2006 dalam Lily Herawati (2015)

merupakan sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang akan

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang harus

diselesaikan. Lingkungan kerja dapat diartikan sebagai kehidupan sosial,

psikologi, dan fisik di dalam perusahaan yang akan berpengaruh terhadap

pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Didalam kehidupan manusia tentunya

tidak akan jauh dari lingkungan sekitar, karena hubungan antara manusia

dengan lingkungan disekitarnya begitu erat. Kondisi lingkungan kerja yang

dapat dikatakan baik apabila manusia dapat melaksanakan tugasnya dengan

nyaman dan optimal. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya

dalam jangka waktu yang lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja

yang kurang baik tersebut dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih

banyak serta tidak mendukung diperolehnya rancangan secara sistem kerja

yang efisien (Sedarmayanti :2001).

Ada dua jenis lingkungan kerja , yaitu (Sedarmayanti : 2001)

1. Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan Kerja Fisik merupakan suatu keadaan yang berbentuk fisik yang

terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik

31
secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dibagi

menjadi dua kategori yaitu :

a) Lingkungan kerja yang berhubungan langsung dengan karyawan.

b) Lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia yang disebut

lingkungan perantara.

2. Lingkungan Kerja Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik merupakan suatu keadaan yang terjadi yang

berkaitan langsung dengan hubungan kerja, baik dalam hubungan dengan

atasan, maupun hubungan dengan sesama rekan kerja ataupun juga hubungan

dengan bawahan.

2.10 Norma Subyektif

Norma Subyektif adalah faktor sosial yang mengarah kepada tekanan

sosial yang dapat dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu

perilaku (Ajzen,1991). Norma subyektif mengarah kepada keyakinan normatif

dari lingkungan sosial yang mempengaruhi individu untuk melakukan

perilaku tertentu. Menurut Azjen dan Driver, 1991 dalam Munandar (2014)

norma subyektif diartikan sebagai perasaan atau pendugaan seseorang

terhadap harapan-harapan dari orang-orang yang ada dalam kehidupannya

mengenai apa yang dilakukan atau tidak dilakukan perilaku tertentu. Norma

subyektif (subjective norm) adalah persepsi atau pandangan seseorang

terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat

32
untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang

dipertimbangkan (Jogiyanto,2007).

Ada dua komponen norma subyektif menurut Fishbein dan Azjen dalam

Adisti Astasari (2018) :

a) Normative Beliefs

Persepsi atau keyakinan seseorang mengenai harapan yang akan

menjadikan suatu acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak.

Keyakinan yang akan berhubungan dengan pendapat orang lain yang

penting dan sangat berpengaruh bagi individu tersebut untuk

melakukan atau tidaknya suatu perilaku tersebut.

b) Motivation to comply

Motivasi individu untuk memenuhi suatu harapan tersebut. Norma

subyektif dapat dilihat dari dinamika antara dorongan-dorongan yang

akan dipersepsikan individu dari orang-orang yang ada disekitarnya

dengan motivasi untuk mengikuti pandangan mereka (motivation to

comply) dalam melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut.

2.11 Certified Public Accountant of Indonesia (CPA)

Akuntan Publik adalah salah satu profesi yang bertugas untuk

memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu, untuk dapat

33
berpraktik sebagai akuntan publik serta dapat mendirikan kantor akuntan,

seseorang harus memperolehh izin dari Departemen Keuangan. Untuk

menjadi seorang akuntan publik , seorang akuntan wajib mengikuti sertifikasi

Certified Public Accountant dan harus bergelar CPA.

Certified Public Accountant adalah sertifikasi untuk akuntan publik di

Indonesia. Sertifikasi CPA Indonesia ini berbasis individu yang artinya adalah

lebih menekankan tentang kompetensi yang akan dibutuhkan oleh seorang

individu dalam berpraktik untuk menjadi seorang akuntan publik. Sertifikasi

Certified Public Accountant ini mempunyai landasan hukum yaitu menurut

Undang-undang No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan peraturan

pelaksanaan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011

tentang penetapan Institut Akuntan Publik Indonesia sebagai Asosiasi Profesi

Akuntan Publik, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 5 Tahun

2011, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008

2.12. Pengembangan Hipotesis

Menurut Husein Umar (2007) kompensasi adalah segala sesuatu yang

akan diterima oleh pegawai yaitu berupa gaji, upah, insentif, premi, bonus,

asuransi, pengobatan, dan lain-lain yang sejenis yang akan langsung dibayar

perusahaan. Dalam suatu bisnis, biasanya kompensasi diartikan sebagai

34
bentuk pendapatan dengan berupa uang yang akan secara langsung diberikan

kepada karyawan sebagai bentuk imbalan atas jasa yang telah mereka berikan.

Kompensasi merupakan satu komponen utama yang tentunya menjadi

penentu bagi setiap orang yang ingin bekerja. Pastinya bagi setiap orang yang

hendak bekerja melakukan survey terhadap segala yang mereka tentukan

terutamanya adalah kompensasi. Kompensasi adalah segala sesuatu yang

dapat diterima baik secara fisik maupun non fisik dan juga harus dihitung dan

juga diberikan kepada seseorang yang pada umumnya adalah objek yang

dikecualikan dari pajak pendapatan. Kompensasi ini diberikan dengan maksud

tertentu yaitu agar karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerja kerjanya

di suatu organisasi.

Jika kompensasi yang diberikan semakin tinggi akan semakin

mempengaruhi pula kinerja karyawan dalam melakukan tugas-

tugasnya .Tetapi hal nya jika para karyawan belum merasa puas terhadap

kompensasi yang diterima atau bisa dikatakan kompensasi yang didapat

rendah akan sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian yang telah

dilakukan oleh Wicaksono, Yoga (2017) menyatakan bahwa kompensasi

mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir

akuntan publik. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis

sebagai berikut:

35
H1 : Kompensasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik

Menurut Stolle,1976 dalam Naraika Namaningsih (2018) menyatakan

bahwa pelatihan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang akan

memilih profesi akuntan. Hal ini mengungkapkan bahwa tujuan memilih

profesi tidak hanya tentang mencari penghargaan finansial, tetapi juga adanya

keinginan untuk mengejar prestasi dan juga mengembangkan diri. Pelatihan

adalah sebuah kegiatan yang dirancang dengan tujuan untuk mengembangkan

sumber daya manusia melalui suatu rangkaian kegiatan identifikasi,

pengkajian serta proses belajar yang terencana. Hal ini dilakukan dengan

tujuan untuk membantu mengembangkan kemampuan yang diperlukan agar

dapat melaksanakan suatu tugas.

Seseorang yang sudah mengikuti pelatihan profesional dalam bidang

pekerjaan yang telah ditekuninya yaitu profesi akuntan publik. Ia sudah bisa

menyesuaikan dengan tugas-tugas yang akan ia kerjakan. Dengan adanya

pelatihan profesional ini akan membantu seseorang untuk menambah

wawasannya atau ilmu pengetahuan serta keterampilan dan juga sikap yang

timbul pada diri seseorag terseubut sehingga dapat mengembangkan dirinya

lebih baik lagi. Karena semakin banyak pelatihan profesional yang akan

diberikan akan semakin mengembangkan kemampuan yang semakin baik.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Naminingsih,N.N (2018) menyatakan

36
bahwa pelatihan profesional mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan akuntan publik. Berdasarkan uraian diatas maka dapat

diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Pelatihan profesional berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik

Pengakuan profesional merupakan harapan dari seseorang yang suatu

saat menjadi akuntan publik , berharap mendapatkan suatu pengakuan

prestasi, karena dengan mendapatkan pengakuan tersebut akan membuat

meningkatkan kinerja seseorang. Menurut Stolle,1976 dalam Naraika

Namaningsih (2018) pengakuan profesional adalah salah satu hal yang dapat

dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi yang akan memilih berkarir

akuntan publik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memilih karir tidak hanya

mementingkan penghargaan financial, tetapi juga ada keinginan untuk

mendapatkan pengakuan berprestasi dan juga mengembangkan diri terhadap

kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Berkarir sebagai akuntan

publik dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri karena

akuntan publik dapat ditugaskan di berbagai perusahaan yang pastinya

memiliki ciri dan kondisi yang berbeda-beda. Pengakuan profesional sangat

berpengaruh karena jika melakukan pekerjaan dengan baik akan mendapatkan

pengakuan. Penelitian yang telah dilakukan oleh Naminingsih,N.N (2018)

menyatakan bahwa pengakuan profesional mempengaruhi minat mahasiswa

37
akuntansi untuk mempertimbangkan akuntan publik. Berdasarkan uraian

diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Pengakuan profesional berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik

Rahayu, 2003 dalam Adisti Astasari (2018) menyatakan bahwa

pertimbangan pasar kerja mencakup dalam hal kemananan kerja dan juga

tersedianya lapangan kerja atau juga kemudahan untuk mengakses lowongan

pekerjaan. Pertimbangan pasar kerja akan dipertimbangkan mahasiswa dalam

memilih profei, karena terpuruknya keadaan perekonomian dan juga sulitnya

mencari pekerjaan akan mengakibatkan mahasiswa memperhatikan pasar

kerja baik dalam jangka panjang maupun juga jangka pendek.

Rahayu juga menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi yang memilih

karir sebagai akuntan publik akan lebih aman daripada memilih karir sebagai

akuntan perusahaan atau akuntan privat. Karena memilih tempat kerja yang

terjamin dari PHK akan sangat mempengaruhi. Penelitian yang dilakukan oleh

Harianti, S.S (2017) menyatakan bahwa pertimbangan pasar kerja

mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir

akuntan publik. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis

sebagai berikut:

38
H4 : Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik

Lingkungan kerja adalah tempat dimana seseorang bekerja yang

mengambarkan kehidupan perusahaan dalam segi aspek sosial, psikologi, dan

juga fisik yang mempengaruhi langsung dengan tugas yang dilaksanakan oleh

para pekerja atau karyawan. Didalam kehidupan secara tidak langsung setiap

orang akan menghadapi lingkungan yang ada disekitarnya. Sama dengan

halnya jika kita terjun ke dunia kerja, seorang karyawan tidak dapat terpisah

dengan lingkungan kerja yang ada. Seorang karyawan harus bisa berinteraksi

dengan berbagai macam kondisi yang ada di dalam lingkungan kerja.

Suasana lingkungan kerja yang dinamis akan sangat mempengaruhi

kinerja para karyawan dalam melaksanakan tugasnya di suatu organisasi.

Lingkungan kerja yang akan mempengaruhi kinerja karyawan jika suasana

dalam bekerja dikerjakan dengan gembira dan ceria maka suatu pekerjaan

yang berat sekaligus akan terasa menyenangkan. Tetapi jika suasana yang

tercipta adalah suasana yang tegang makan akan mempengaruhi produktivitas

kerja karyawan. Mempunyai rekan kerja di lingkungan kerja juga perlu kan

dengan mempunyai rekan kerja akan saling membantu dan saling mendukung

pekerjaan yang harus dikerjakan.

39
Kebersihan lingkungan kerja juga sangat penting seperti meja kantor

yang tertata dengan rapi akan membantu produktivitas kerja karyawan. Dan

kenyamanan juga penting untuk menciptkan lingkungan kerja yang dinamis

karena jika karyawan sudah merasa nyaman untuk bekerja pasti karyawan

akan mengerjakan tugasnya dengan sangat baik. Penelitian yang telah

dilakukan oleh Sabrina, Pradita (2018) menyatakan bahawa lingkungan kerja

yang diamis mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik. Berdasarkan uraian diatas maka

dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H5 : Lingkungan Kerja yang Dinamis berpengaruh positif terhadap

minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan

publik

Norma Subyektif adalah faktor sosial yang mengarah kepada tekanan

sosial yang dapat dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu

perilaku (Ajzen,1991). Dalam Theory of Planned Behavior (TPB), seseorang

yang membuat keputusan memiliki tekanan sosial ketika membuat sebuah

pilihan, terutama jika tekanan ini berasal dari orang-orang yang penting dalam

kehidupan seorang tersebut. Seorang tersebut cenderung melaksanakan dan

mematuhi keinginan orang yang mereka anggap penting. Penelitian di Korea

mengatakan bahwa perguruan tinggi Korea, mahasiswa lebih cenderung

memilih karir dengan tujuan memuaskan keluarga dibandingkan memuaskan

40
diri sendiri (Yang et al, 2002 dalam Lei Wen, 2018). Norma subyektif

dimaksudkan adalah sebuah tekanan sosial dari lingkungan sekitar yang harus

dipenuhi atau dilakukan dalam berperilaku. Sebagaimana seorang hendak

mengambil keputusan berperilaku, ia sudah memiliki orang-orang

disekitarnya yang mendukung ia mempertimbangkan pilihannya meskipun

terkadang pilihan tersebut tidak berdasarkan pertimbangan diri sendiri

melainkan pertimbangan orang-orang yang dianggap penting. Seperti

keluarga, teman, kerabat, dosen yang mencoba menyarakan untuk memilih

akuntan publik demi masa depan. Biasanya saran dari orang terdekat akan

mempengaruhi pilihan karir kita. Karena orang-orang terdekat akan

mengarahkan apa yang baik untuk kita. Penelitian yang telah dilakukan oleh

Astasari, Adisti (2018) menyatakan bahwa norma subyektif mempengaruhi

minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H6 : Norma Subyektif berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik

Seseorang yang ingin menjadi akuntan publik harus lulus ujian profesi

yang disebut Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan setelah itu

mendapatkan sertifikat Certified Publik Accountant of Indonesia (CPA) dan

mendapatkan gelar CPA dibelakang namanya. Mendapatkan sertifikat CPA

tidaklah mudah karena banyak hal-hal yang harus dilalui serta ada standar

41
tertentu yang ditentukan untuk lulus ujian profesi dan mendapatkan sertifikat

CPA. Tetapi jika sudah mengetahui syarat-syarat dan cara-cara yang

diperlukan untuk mendapatkan sertifikat tersebut akan mempermudah

Penelitian yang telah dilakukan oleh Fakhruddin, Alif (2018) menyatakan

bahwa kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA mempengaruhi minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H7: Kemudahan untuk mendapatkan Sertifikat CPA berpengaruh positif

terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir

akuntan publik

Seseorang yang berminat menjadi akuntan publik harus memiliki

sertifikat CPA , karena itu salah satu syarat untuk menjadi akuntan publik.

Untuk mendapatkan sertifikat CPA , seorang harus mengikuti syarat-syarat

yang ada untuk mendapakan sertifikat tersebut. Bermodal minat saja tidak

cukup untuk mendapatkan sertifikat CPA, karena akan ada ujian-ujian mata

kuliah tertentu yang mengharuskan belajar lagi untuk mendalami mata kuliah

tersebut dan memerlukan waktu untuk mendapatkan sertifikat CPA. Waktu

yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikat CPA akan menunda seseorang

untuk mencari pekerjaan. Dengan adanya minat untuk mendapatkan sertifikat

CPA tersebut akan memacu mahasiswa untuk memilih akunta publik sebagai

pilihan karirnya. Karena dengan adanya sertifikat CPA akan memudahkan

42
untuk bekerja sebagai akuntan publik. Demikian hal tersebut membuat

mahasiswa ingin mengejar mendapatkan sertifikat CPA. Penelitian yang telah

dilakukan oleh Fakhruddin, Alif (2018) menyatakan bahwa minat untuk

mendapatkan sertifikat CPA mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi

untuk mempertimbangkan karir akuntan publik. Berdasarkan uraian diatas

maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H8: Minat untuk mengejar Sertifikat CPA berpengaruh positif terhadap

minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan

publik

43
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan kumpulan data yang telah memenuhi syarat

tertentu dan berkaitan langsung dengan masalah penelitian. Populasi adalah

sumber untuk pengambilan sampel. Populasi pada penelitian ini adalah

mahasiswa akuntansi di setiap universitas yang ada di Kota Semarang.

Terdapat 12 perguruan tinggi di Kota Semarang dan jumlah mahasiswa

akuntansi di 12 perguruan tinggi di Kota Semarang adalah 10.846 mahasiswa.

Jika jumlah subyek yang akan diteliti terlalu besar, maka penelitian dapat

dilakukan pada sebagian populasinya saja. Penggunaan sebagian dari populasi

untuk penelitian disebut sebagai sampel. Pengertian dari sampel sendiri adalah

sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi karena

memiliki karakteristik yang sama.

Peneliti menggunakan sampling dengan metode simple random

sampling. Teknik simple random sampling adalah teknik yang paling

sederhana. Caranya adalah sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan

tingkatan yang ada dalam populasi. Dalam metode random sampling, peneliti

akan menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel. Dari

44
rumus Slovin yang digunakan, ditentukan jumlah sample untuk penelitian ini

adalah 99,08 yang dibulatkan menjadi 99.

Daftar jumlah mahasiswa Akuntansi di Universitas yang ada di Semarang

berstatus aktif :

NO UNIVERSITAS JUMLAH
MAHASISWA
AKUNTANSI
1 UNIKA 1.038
2 UNDIP 1.069
3 UNNES 939
4 UDINUS 1.265
5 USM 537
6 UNISBANK 1.648
7 UNISSULA 1.876
8 UNTAG 879
9 UNIMUS 327
10 UNWAHAS 594
11 UNAKI 111
12 UNPAND 563
JUMLAH POPULASI 10.846
Sumber : https://forlap.ristekdikti.go.id/

Rumus Slovin:

𝑁 10.846
𝑛= = = 99,08  99
1+𝑁𝑒 2 1+10.846 0.12

45
n= jumlah sampel

N= jumlah populasi

e= batas kesalahan/toleransi

3.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Data yang peneliti gunakan untuk penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah data penelitian yang dipilih secara langsung dari sumber

asli, tanpa melalui media perantara dan secara khusus dikumpulkan oleh

peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Data penelitian ini diperoleh secara survei, yaitu dengan menyebarkan

kuisioner ke mahasiswa akuntansi di setiap perguruan tinggi yang ada di Kota

Semarang yang bersedia berpartisipasi pada penelitian ini. Kuisioner

merupakan suatu metode pengumpulan data atau informasi yang diperlukan

pada penelitian ini, kuisioner ini akan diberikan kepada mahasiswa akuntansi

di setiap perguruan tinggi di Kota Semarang

3.3 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian

3.3.1 Kompensasi

46
Kompensasi adalah suatu bentuk imbalan yang akan diterima oleh

mahasiswa ketika bekerja di KAP . Kompensasi ini merupakan variabel

independen. Pengukuran variabel menggunakan kuesioner yang diambil dari

Yoga Wicaksono (2017) yang berisi 5 pertanyaan yang terkait dengan

kompensasi yang diterima yaitu gaji awal yang tinggi, fee audit yang lumayan

besar, gaji yang terus meningkat, dan mendapat bonus.

Untuk pengukuran variabel ini, peneliti menggunakan skala likert lima

poin di mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).

Kompensasi digunakan untuk mengukur persepsi responden tentang besarnya

kompensasi yang akan diterima. Jika semakin mengarah ke poin 5

menggambarkan bahwa kompensasi yang akan didapatkan semakin tinggi.

3.3.2 Pelatihan profesional

Pelatihan profesional pada penelitian ini adalah suatu pelatihan yang

dilakukan sebelum bekerja sebagai akuntan publik dengan tujuan mahasiswa

dapat memiliki pengalaman sebelum bekerja dan juga dapat mengembangkan

kemampuannya sebagai seorang akuntan . pelatihan profesional ini

merupakan variabel independen.

Pengukuran variabel menggunakan kuesioner yang diambil dari

Naraika Naminingsih (2018) yang berisi 4 pertanyaan yang terkait dengan

47
pelatihan profesional yaitu adanya pelatihan kerja terlebih dahulu, pelatihan

kerja rutin, pengalaman kerja yang bervariasi.

Untuk pengukuran variabel ini, peneliti menggunakan skala likert lima

poin di mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). Pelatihan

profesional digunakan untuk mengukur persepsi responden tentang adanya

pelatihan rutin yang diperlukan. Jika semakin mengarah ke poin 5

menggambarkan bahwa mahasiswa sangat memerlukan pelatihan kerja rutin

untuk meningkatkan profesionalisme.

3.3.3 Pengakuan Profesional

Pengakuan profesional pada penelitian ini adalah adanya suatu

pengakuan yang akan diberikan jika melakukan pekerjaan dengan baik dan

serta adanya kesempatan untuk naik jabatan. Pengakuan profesional ini

merupakan variabel independen. Pengukuran variabel menggunakan

kuesioner yang diambil dari Naraika Naminingsih (2018) yang berisi 4

pertanyaan yang terkait dengan pengakuan profesional yaitu adanya

kesempatan untuk berkembang, adanya pengakuan jika melakukan pekerjaan

baik, adanya cara untuk naik jabatan, adanya kemampuan untuk menguasai

ilmu akuntansi.

Untuk pengukuran variabel ini, peneliti menggunakan skala likert lima

poin di mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). Pengakuan

48
profesional digunakan untuk mengukur persepsi responden tentang pengakuan

prestasi kerja dan kesempatan untuk berkembang. Jika semakin mengarah ke

poin 5 menggambarkan semakin tinggi pula pengakuan yang didapatkan.

3.3.4 Pertimbangan pasar kerja

Pertimbangan pasar kerja yang dimaksud pada penelitian ini adalah

suatu pasar kerja yang memiliki kemanan yang terjamin yaitu terhindari dari

PHK. Pertimbangan pasar kerja akan sangat dipertimbangkan oleh mahasiswa

dalam memilih profesi akuntan publik, dan juga mahasiswa cenderung

memilih pasar kerja yang masih mempunyai lapangan kerja yang terbuka

lebar.

Pertimbangan pasar kerja ini merupakan variabel independen.

Pengukuran variabel menggunakan kuesioner yang diambil dari Naraika

Naminingsih (2018) yang berisi 3 pertanyaan yang terkait dengan

pertimbangan pasar kerja terkait dengan kemanan kerja yang terjamin,

lapangan pekerjaan yang masih sangat lebar, jasa akuntan sangat dibutuhkan.

Untuk pengukuran variabel ini, peneliti menggunakan skala likert

lima poin di mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).

Pertimbangan pasar kerja untuk mengukur persepsi responden tentang

peluang pekerjaan sebagai akuntan publik. Jika semakin mengarah ke poin 5

49
menggambarkan semakin tinggi faktor pertimbangan pasar kerja pada profesi

akuntan publik.

3.3.5 Lingkungan Kerja yang dinamis

Lingkungan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi

mahasiswa akuntasi yang behubungan dengan kondisi lingkungan kerja

tempat ia bekerja, yaitu dalam halnya hubungan sesama karyawan maupun

juga atasan serta kenyamanan lingkungan kerja.

Lingkungan kerja yang dinamis ini merupakan variabel independen.

Pengukuran variabel menggunakan kuesioner yang diambil dari Pradita

Sabrina (2018) yang berisi 3 pertanyaan yang terkait dengan kondisi KAP

yang suasana kerjanya baik, bekerja dengan atasan yang adil dan baik, serta

hubungan sesama karyawan yang menyenangkan.

Untuk pengukuran variabel ini, peneliti menggunakan skala likert lima

poin di mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).

Lingkungan kerja yang dinamis untuk mengukur persepsi responden tentang

seberapa penting lingkungan kerja di KAP. Jika semakin mengarah ke poin 5

maka semakin penting pula faktor lingkungan kerja dalam memilih KAP

sebagai tempat bekerja.

50
3.3.6 Norma Subyektif

Norma subyektif pada penelitian ini diartikan sebagai suatu tekanan

atau pengaruh dari pihak-pihak terdekat atau pihak yang berpengaruh besar

seperti keluarga, teman dekat, dosen, serta kerabat lainnya. Pihak-pihak

tersebut akan menyarankan mahasiswa tersebut memilih karir sebagai akuntan

publik karena tentu pastinya pihak-pihak tersebut akan menyarankan yang

terbaik untuk mahasiswa tersebut.

Norma subyektif ini merupakan variabel independen. Pengukuran

variabel menggunakan kuesioner yang diambil dari Adisti Astasari (2018)

yang berisi 6 pertanyaan yang terkait dengan keluarga, teman dan dosen

menyarankan memilih menjadi akuntan publik serta adanya penerimaan saran

dari pihak tersebut.

Untuk pengukuran variabel ini, peneliti menggunakan skala likert lima

poin di mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). Norma

subyektif untuk mengukur persepsi responden tentang faktor tekanan sosial

yang diterima. Jika semakin mengarah ke poin 5 menggambarkan bahwa

adanya faktor tekanan sosial dari keluarga serta kerabat sangat penting untuk

memilih karir akuntan publik.

51
3.3.7 Kemudahan untuk Mendapatkan Sertifikat CPA

Kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA pada penelitian ini

yaitu mahasiswa sudah memhamai bagaimana cara mendapatkan gelar CPA

dan juga mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi pula.

Kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA ini merupakan variabel

independen. Pengukuran variabel menggunakan kuesioner yang diambil dari

Alif Fakhruddin (2018) yang berisi 2 pertanyaan yang terkait dengan

kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA yaitu cara mendapatkan gelar

dan syarat-syarat mendapatkan gelar.

Untuk pengukuran variabel ini, peneliti menggunakan skala likert lima

poin di mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).

Kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA untuk mengukur persepsi

responden tentang mengetahui cara untuk mendapatkan sertifikat CPA. Jika

semakin mengarah ke poin 5 menggambarkan semakin tinggi cara untuk

mendapatkan sertifikat CPA.

3.3.8 Niat Mengejar Sertifikat CPA

Niat mengejar sertifikat CPA pada penelitian ini yaitu adanya

keinginan untuk menekuni profesi akuntan publik serta adanya minat untuk

mengejar sertifikat CPA. Niat mengejar sertifikat CPA ini merupakan variabel

independen. Pengukuran variabel menggunakan kuesioner yang diambil dari

52
Alif Fakhruddin (2018) yang berisi 6 pertanyaan yang terkait dengan niat

mengejar sertifikat CPA yaitu keinginan menekuni profesi,adanya keinginan

mengikuti ujian CPA, keinginan memperoleh gelar CPA.

Untuk pengukuran variabel ini, peneliti menggunakan skala likert lima

poin di mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). Niat

mengejar sertifikat CPA untuk mengukur persepsi responden tentang adanya

keinginan untuk mendapatkan sertifikat CPA. Jika semakin mengarah ke poin

5 menggambarkan bahwa semakin tinggi keinginan untuk mendapatkan

sertifikat CPA.

3.3.9 Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarir menjadi Akuntan

Publik

Minat pada penelitian ini adalah ketertarikan mahasiswa pada suatu

profesi akuntan publik, yang disini mahasiswa bercita-cita ingin menjadi

akuntan publik serta kelak ia ingin mempunyai KAP sendiri.

Minat ini merupakan variabel dependen. Pengukuran variabel

menggunakan kuesioner yang diambil dari Muhammad Ikhwan Zaid (2018)

yang berisi 8 pertanyaan yang terkait dengan minat mahasiswa akuntansi

untuk berkarir menjadi akuntan publik yaitu menyukai aktivitas akuntan

publik, ada harapan menjadi akuntan publik, berkarir sebagai akuntan publik,

53
ingin memperdalam pengetahuan profesi akuntan publik, cita-cita menjadi

akuntan publik, serta ingin memiliki KAP sendiri.

Untuk pengukuran variabel ini, peneliti menggunakan skala likert lima

poin di mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). Minat

untuk mengukur persepsi responden tentang bagaimana upaya dalam

pencapain suatu hal. Jika semakin mengarah ke poin 5 menggambarkan

bahwa semakin tinggi pula pencapaian yang akan didapatkan.

3.4 Pengujian Alat Pengumpulan Data

3.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Nursalam (2003) menjelaskan bahwa suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument untuk mengukur

validitas, dan pengukuran reliabilitas menjelaskan bahwa kesamaan hasil

pengukuran atau pengamatan. Pengujian validitas menggunakan korelasi

product moment. Item Instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3

atau membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka

valid.

Instrumen dikatakan valid jika nilai KMO’s MSA diatas 0,50

(Kaiser & Rice, 1974). Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung

Cronbach’s Alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel.

54
Menurut Nunnaly (1978), instrumen yang dipakai dikatakan andal

(reliable) apabila memiliki cronbach’s alpha lebih dari 0,60

3.4.2 Statistik Deskriptif

Data yang dikumpulkan melalui kuesioner dianalisis menggunakan

analisis deskriptif dan analisis regresi ganda. Statistik Deskriptif memberikan

gambaran tentang Kompensasi, Pelatihan profesional, Pengakuan Profesional,

Pertimbangan Pasar Kerja, Lingkungan Kerja yang Dinamis, Norma

Subyektif, Kemudahan untuk Mendapatkan Sertifikat CPA, dan Niat

mengejar sertifikat CPA yang dapat dilihat dari segi mean, skor minimal, dan

maksimal. Dapat dilihat rata-rata minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di UNIKA, UNDIP, UNNES,

UDINUS, USM, UNISBANK, UNISSULA, UNTAG, UNIMUS,

UNWAHAS, UNAKI, dan UNPAND dengan tingkat rata-rata (mean) minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik

termasuk golongan rendah, sedang, atau tinggi.

3.5 Uji Asumsi Klasik

3.5.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan pengujian yang dilakukan bertujuan untuk

menilai apakah populasi data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Teknik

pengujian yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah One-Sample

55
Kolmogorov Sminorv Test (1-Sampel K-S). ketentuan suatu model regresi

berdistribusi secara normal apabila nilai probability dari Kolmogorov

Sminorv > 0,05 (Ghozali, 2016).

3.5.2 Uji Heterokedastisitas

Pengujian Heterokdestisitas adalah pengujian yang menguji apakah

adanya ketidaksamaan varian dari residual pada semua pengamatan. Apabila

pengujian ini tidak terpenuhi maka model regresi dinyatakan tidak valid

sebagai alat pengujian. Agar peneliti dan pembaca mengetahui apakah ada

heterkedastisitas atau tiadk, maka dapat menggunakan teknik Glejser Test.

Pengujian glejser ini menggunakan regresi absolute nilai residual terhadap

variabel bebas dengan persamaan sebagai berikut : |Ut| = α + βXt + vt.

Dimana tingkat kepercayaan atau probabilitas signifikansinya adalah sebesar

5%. Jika nilai signifikansi variabel independen < 0,05 maka terjadi

heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika nilai signifikansi yang di peroleh variabel

independen > 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas (Ghazali, 2016).

3.5.3 Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan memastikan apakah model

regresi terdapat interkorelasi atau kolinearitas antar variabel dependen. Uji

multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF

56
(Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Bila VIF ≥ 10 dan nilai

Toleran ≤ 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2016).

3.5.4 Analisis Linear Berganda

Pengujian analisis regresi merupakan metode untuk menentukan

hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel-variabel yang

lain. Pengujian analisis regresi ini sering digunakan untuk memahami

variabel bebas dengan tujuan meghubungkan dengan variabel terikat dan

tujuannya untuk mengetahui apakah ada bentuk hubungan dari variabel

tersebut. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linear berganda dan memiliki persamaan statistic sebagai berikut :

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5+ β6 X6+ β7 X7+ β8

X8+ β9 X9 ε

Keterangan :

Y = Minat mahasiswa untuk memilih akuntan publik

α = Konstanta

β = Koefisien arah regresi

X1 = Kompensasi

X2 = Pelatihan profesional

X3 = pengakuan profesional

X4 = pertimbangan pasar kerja

X5 = lingkungan kerja yang dinamis

57
X6 = norma subyektif

X7 = kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA

X8 = minat untuk mengejar sertifikat CPA

X9 = akuntan publik bersifat menuntut

ε = Eror term

3.6 Uji T

Pengujian ini digunakan untuk menguji signifikasi konstanta dan setiap

variabel independen akan berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk

menghitung signifikansi dari variabel maka nilai statistic t dapat di hitung

dengan rumus sebagai berikut :

𝛽−0
𝑡=
Se

Pengujian ini dilakukan dengan melakukan perbandingan antara t hitung

dengan t tabel. Kriteria pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut,

jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika nilai t

hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

58
BAB IV

HASIL ANALISIS
4.1 Demografi Responden

Berdasarkan kriteria pemilihan universitas pada bab sebelumnya, jumlah

universitas adalah 12 universitas dan sampel mahasiswa minimal 99 mahasiswa.

Berikut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner

No Nama Universitas Disebar Diterima Diolah


1 Universitas Katolik 20 15 10
Soegijapranata

2 Universitas Diponegoro 21 16 10
3 Universitas Negeri 9 9 9
Semarang
4 Universitas Dian 21 21 12
Nuswantoro
5 Universitas Semarang 7 7 5
6 Universitas Stikubank 23 23 15
Semarang
7 Universitas Islam 17 17 17
Sultan Agung
8 Universitas 17 Agustus 8 8 8
1945
9 Universitas 3 3 3
Muhammadiyah
Semarang
10 Universitas AKI 1 1 1
Semarang
11 Universitas Wahid 10 10 5
Hasyim
12 Universitas Pandanaran 6 6 4

59
Total kuesioner 146 136 101
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 2

Total kuesioner yang disebar adalah 146 kuesioner , dan yang diterima

kembali adalah 136 kuesioner. Peneliti mengolah sebanyak 101 kuesioner

yang terisi dengan lengkap. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa

S1 Akuntansi di semua Universitas Semarang yaitu Universitas Katolik

Soegijapranata, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang,

Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Semarang, Universitas Stikubank

Semarang, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas 17 Agustus 1945,

Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas AKI Semarang,

Universitas Wahid Hasyim, Universitas Pandanaran.

4.2 Gambaran Umum Responden

Peneliti akan meninjau gambaran umum responden dalam penelitian

ini dari jenis kelamin dan usia. Dilakukannya peninjauan terhadap gambaran

umum responden agar peneliti dapat memberikan deskripsi mengenai identitas

responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa akuntansi di universitas

Semarang. Berikut adalah tabel gambaran umum responden dalam penelitian

ini:

Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden

Ukuran Jumlah Presentase


Usia 18 tahun 5 4.9%
19 tahun 17 16.8%

60
20 tahun 26 25.7%
21 tahun 30 29.7%
22 tahun 22 21.7%
24 tahun 1 0.9%
Jenis Kelamin Laki-laki 47 46.5%
Perempuan 54 53.5%
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukan mahasiswa berusia 18

tahun berjumlah 5 orang (4.9%), mahasiswa berusia 19 tahun berjumlah

17 orang (16.8%), mahasiswa berusia 20 tahun berjumlah 26 orang

(25.7%), mahasiswa berusia 21 tahun berjumlah 30 orang (29.7%),

mahasiswa berusia 22 tahun berjumlah 22 orang (21.7%), dan usia

mahasiswa berusia 24 tahun berjumlah 1 orang (0.9%). Responden pada

penelitian ini di dominasi oleh mahasiswa yang berusia 21 tahun sebesar

29,7% dari total responden.

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukan jumlah mahasiswa laki-

laki ada sebanyak 47 orang (46.5%) dan jumlah mahasiswa perempuan

ada sebanyak 54 orang (53.5%). Responden pada penelitian ini

didominasi oleh mahasiswa perempuan sebesar 53.5% dari total

responden.

61
4.3. Hasil Pengujian Alat Analisis Data

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas Data

Uji Validitas dapat digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya sebuah

kuesioner. Uji Validitas instrument kuesioner penelitian ini menggunakan

metode Pearson Product Moment yaitu dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner tersebut di

nilai valid.

Tabel 4.3

Tabel Uji Validitas Minat

Variabel Indikator R Hitung R Tabel Kesimpulan


Item_1 0.293 0.1630 Valid
Item_2 0.293 0.1630 Valid
Item_3 0.738 0.1630 Valid
Item_4 0.789 0.1630 Valid
Minat
Item_5 0.711 0.1630 Valid
Item_6 0.713 0.1630 Valid
Item_7 0.765 0.1630 Valid
Item_8 0.638 0.1630 Valid
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 3.1

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat kita lihat bahwa seluruh item

pertanyaan telah memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk kuesioner terkait

Minat dapat dinyatakan telah valid.

62
Tabel 4.4

Tabel Uji Validitas Kompensasi

Variabel Indikator R Hitung R Tabel Kesimpulan


Item_1 0.804 0.1630 Valid
Item_2 0.774 0.1630 Valid
Kompensasi Item_3 0.628 0.1630 Valid
Item_4 0.641 0.1630 Valid
Item_5 0.712 0.1630 Valid
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 3.2

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat kita lihat bahwa seluruh item

pertanyaan telah memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk kuesioner terkait

Kompensasi dapat dinyatakan telah valid.

Tabel 4.5

Tabel Uji Validitas Pelatihan Profesional

Variabel Indikator R Hitung R Tabel Kesimpulan

Item_1
0.766 0.1630 Valid
Pelatihan
Profesional Item_2 0.782 0.1630 Valid
Item_3 0.844 0.1630 Valid
Item_4 0.830 0.1630 Valid
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 3.3

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat kita lihat bahwa seluruh item

pertanyaan telah memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk kuesioner terkait

Pelatihan Profesional dapat dinyatakan telah valid.

63
Tabel 4.6

Tabel Uji Validitas Pengakuan Profesional

Variabel Indikator R Hitung R Tabel Kesimpulan

Item_1
0.685 0.1630 Valid
Pengakuan
Item_2 0.783 0.1630 Valid
Profesional
Item_3 0.719 0.1630 Valid
Item_4 0.651 0.1630 Valid
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 3.4

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat kita lihat bahwa seluruh item

pertanyaan telah memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk kuesioner terkait

Pengakuan Profesional dapat dinyatakan telah valid.

Tabel 4.7

Tabel Uji Validitas Pertimbangan Pasar Kerja

Variabel Indikator R Hitung R Tabel Kesimpulan

Item_1
Pertimbangan 0.819 0.1630 Valid
Pasar Kerja
Item_2 0.852 0.1630 Valid
Item_3 0.810 0.1630 Valid
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 3.5

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat kita lihat bahwa seluruh item

pertanyaan telah memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka

64
dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk kuesioner terkait

Pertimbangan Pasar Kerja dapat dinyatakan telah valid.

Tabel 4.8

Tabel Uji Validitas Lingkungan Kerja yang Dinamis

Variabel Indikator R Hitung R Tabel Kesimpulan

Item_1
Lingkungan 0.826 0.1630 Valid
Kerja yang
Item_2 0.879 0.1630 Valid
Dinamis
Item_3 0.899 0.1630 Valid
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 3.6

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat kita lihat bahwa seluruh item

pertanyaan telah memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk kuesioner terkait

Lingkungan Kerja yang Dinamis dapat dinyatakan telah valid.

Tabel 4.9

Tabel Uji Validitas Norma Subyektif

Variabel Indikator R Hitung R Tabel Kesimpulan

Item_1
0.873 0.1630 Valid
Norma
Subyektif Item_2 0.896 0.1630 Valid
Item_3 0.888 0.1630 Valid
Item_4 0.902 0.1630 Valid
Item_5 0.872 0.1630 Valid
Item_6 0.883 0.1630 Valid
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 3.7

65
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat kita lihat bahwa seluruh item

pertanyaan telah memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk kuesioner terkait

Norma Subyektif dapat dinyatakan telah valid.

Tabel 4.10

Tabel Uji Validitas Kemudahan untuk Mendapatkan Sertifikat CPA

Variabel Indikator R R Kesimpulan


Hitung Tabel

Kemudahan untuk Item_1


mendapatkan 0.964 0.1630 Valid
Sertifikat CPA
Item_2 0.964 0.1630 Valid
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 3.8

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat kita lihat bahwa seluruh item

pertanyaan telah memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk kuesioner terkait

Kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA dapat dinyatakan telah valid.

Tabel 4.11

Tabel Uji Validitas Minat untuk Mengejar Sertifikat CPA

Variabel Indikator R Hitung R Tabel Kesimpulan

Item_1
Minat untuk 0.818 0.1630 Valid
mengejar
Item_2 0.818 0.1630 Valid
sertifikat
Item_3 0.814 0.1630 Valid

66
CPA Item_4 0.728 0.1630 Valid
Item_5 0.801 0.1630 Valid
Item_6 0.830 0.1630 Valid
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 3.9

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat kita lihat bahwa seluruh item

pertanyaan telah memiliki nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk kuesioner terkait

Minat untuk mengejar sertifikat CPA dapat dinyatakan telah valid.

4.3.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Data

Pengujian reliabilitas dibutuhkan dalam penelitian untuk mengukur

konsistensi data dari keseluruhan kuesioner yang diberikan ke responden. Pada

penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha. Menurut Imam

Ghozali (2011:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0,6.

Tabel 4.12

Tabel Tingkat Reliabilitas Data

TINGKAT RELIABILITAS DATA

Interval Cronbach Alpha Kriteria

>0.9 Reliabilitas Sempurna

0.7 – 0.9 Reliabilitas Tinggi

67
0.5 – 0.7 Reliabilitas Moderat

<0.5 Reliabilitas Rendah

Sumber : Alat-Alat Pengujian Hipotesis (2013)

Tabel 4.13

Tabel Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s N of
Nilai Kritis Kesimpulan
Alpha items
Minat 0.797 0.6 8 Reliabel Tinggi
Kompensasi 0.757 0.6 5 Reliabel Tinggi
Pelatihan Profesional 0.815 0.6 4 Reliabel Tinggi
Pengakuan Profesional 0.674 0.6 4 Reliabel Moderat
Pertimbangan Pasar 0.769 0.6 3 Reliabel Tinggi
Kerja
Lingkungan Kerja yang 0.834 0.6 3 Reliabel Tinggi
Dinamis
Norma Subyektif 0.945 0.6 6 Reliabel Sempurna
Kemudahan untuk 0.924 0.6 2 Reliabel Sempurna
mendapatkan sertfikat
CPA
Niat mengejar sertifikat 0.888 0.6 6 Reliabel Tinggi
CPA
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 4

Berdasarkan pada tabel 4.13, hasil uji reliabilitas pada instrumen Minat

menunjukan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.797 yang lebih besar daripada

0.6 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat

reliabel. Uji reliabilitas ini termasuk Reliabel Tinggi.

Hasil uji reliabilitas pada instrument Kompensasi menunjukan nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0.757 yang lebih besar daripada 0.6 sehingga dapat

68
dikatakan bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat reliabel. Uji reliabilitas

ini termasuk Reliabel Tinggi.

Hasil uji reliabilitas pada instrumen Pelatihan Profesional menunjukan

nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.815 yang lebih besar daripada 0.6 sehingga

dapat dikatakan bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat reliabel. Uji

reliabilitas ini termasuk Reliabel Tinggi.

Hasil uji reliabilitas pada instrumen Pengakuan Profesional menunjukan

nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.674 yang lebih besar daripada 0.6 sehingga

dapat dikatakan bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat reliabel. Uji

reliabilitas ini termasuk Reliabel Moderat.

Hasil uji reliabilitas pada instrumen Pertimbangan Pasar Kerja

menunjukan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.769 yang lebih besar daripada

0.6 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat

reliabel. Uji reliabilitas ini termasuk Reliabel Tinggi.

Hasil uji reliabilitas pada instrumen Lingkungan Kerja yang Dinamis

menunjukan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.834 yang lebih besar daripada

0.6 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat

reliabel. Uji reliabilitas ini termasuk Reliabel Tinggi.

Hasil uji reliabilitas pada instrumen Norma Subyektif menunjukan nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0.945 yang lebih besar daripada 0.6 sehingga dapat

69
dikatakan bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat reliabel. Uji reliabilitas

ini termasuk Reliabel Sempurna.

Hasil uji reliabilitas pada instrumen Kemudahan untuk mendapatkan

sertifikat CPA menunjukan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.924 yang lebih

besar daripada 0.6 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen ini telah

memenuhi syarat reliabel. Uji reliabilitas ini termasuk Reliabel Sempurna.

Hasil uji reliabilitas pada instrumen Niat mengejar sertifikat CPA

menunjukan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.888 yang lebih besar daripada

0.6 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat

reliabel. Uji reliabilitas ini termasuk Reliabel Tinggi.

4.4. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan untuk menunjukkan gambaran data penelitian

dimana dapat mengetahui jawaban responden akan setiap item pernyataan pada

masing-masing variabel. Berikut adalah tabel hasil statistik deskriptif pada penelitian

yang dilakukan :

Tabel 4.14

Hasil Statistik Deskriptif

Variabel N Min Rata- Max Kategori Kesimpula


rata n
Rend Sedang Tinggi
ah

70
Minat 101 1 3.94 5 1,00 2,34 – 3,67 – TINGGI
– 3,66 5,00
2,33
101 1 4.1 5 1,00 2,34 – 3,67 – TINGGI
Kompensasi – 3,66 5,00
2,33
101 1 4.29 5 1,00 2,34 – 3,67 – TINGGI
Pelatihan
– 3,66 5,00
Profesional
2,33
101 2 4.11 5 1,00 2,34 – 3,67 – TINGGI
Pengakuan – 3,66 5,00
Profesional 2,33
101 1 3.98 5 1,00 2,34 – 3,67 – TINGGI
Pertimbangan
– 3,66 5,00
Pasar Kerja
2,33
Lingkungan 101 1 4.11 5 1,00 2,34 – 3,67 – TINGGI
Kerja yang – 3,66 5,00
Dinamis 2,33
101 1 3.63 5 1,00 2,34 – 3,67 – SEDANG
Norma – 3,66 5,00
Subyektif 2,33

Kemudahan 101 1 3.78 5 1,00 2,34 – 3,67 – TINGGI


untuk – 3,66 5,00
mendapatkan 2,33
sertfikat CPA
101 1 4.12 5 1,00 2,34 – 3,67 – TINGGI
Niat mengejar – 3,66 5,00
sertifikat CPA 2,33

Sumber : data primer yang diolah, lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.14, diketahui bahwa variabel minat memiliki nilai

minimal 1 dan nilai maksimal 5. Sedangkan rata-ratanya termasuk dalam kategori

tinggi, artinya responden menilai bahwa mahasiswa memiliki suatu minat pada saat

mahasiswa memilih berkarir.

Variabel kompensasi memiliki nilai minimal 1 dan nilai maksimal 5.

Sedangkan rata-ratanya termasuk dalam kategori tinggi, artinya responden menilai

71
bahwa gaji awal yang tinggi merupakan faktor yang penting saat memilih bekerja di

KAP.

Variabel pelatihan profesional memiliki nilai minimal 1 dan nilai maksimal 5.

Sedangkan rata-ratanya termasuk dalam kategori tinggi, artinya responden menilai

bahwa adanya pelatihan sebelum masuk bekerja merupakan hal penting yang sangat

dibutuhkan untuk bekerja di KAP.

Variabel pengakuan profesional memiliki nilai minimal 2 dan nilai maksimal

5. Sedangkan rata-ratanya termasuk dalam kategori tinggi, artinya responden menilai

bahwa adanya pengakuan pada saat melakukan pekerjaan baik merupakan faktor

penting dalam memilih bekerja di KAP.

Variabel pertimbangan pasar kerja memiliki nilai minimal 1 dan nilai

maksimal 5. Sedangkan rata-ratanya termasuk dalam kategori tinggi, artinya

responden menilai bahwa adanya keamanan kerja (tidak mudah di PHK) serta

lapangan kerja di KAP yang masih terbuka lebar menjadi faktor yang sangat penting

bagi mahasiswa memilih bekerja di KAP.

Variabel lingkungan kerja yang dinamis memiliki nilai minimal 1 dan nilai

maksimal 5. Sedangkan rata-ratanya termasuk dalam kategori tinggi, artinya

responden menilai bahwa pentingnya memilih lingkungan kerja yang memiliki

suasana kerja yang baik serta hubungan dengan atasan maupun sesama karyawan

juga baik.

72
Variabel norma subyektif memiliki nilai minimal 1 dan nilai maksimal 5.

Sedangkan rata-ratanya termasuk dalam kategori sedang, artinya responden menilai

bahwa adanya faktor tekanan sosial yaitu saran untuk memilih akuntan publik dari

keluarga dan kerabat tidak terlalu penting bagi mahasiswa untuk mengikuti saran

tersebut.

Variabel kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA memiliki nilai

minimal 1 dan nilai maksimal 5. Sedangkan rata-ratanya termasuk dalam kategori

tinggi, artinya responden menilai bahwa mahasiswa mengetahui syarat-syarat untuk

mendapatkan gelar CPA akan mudah juga untuk mendapatkan sertifikat CPA

tersebut.

Variabel niat mengejar sertifikat CPA memiliki nilai minimal 1 dan nilai

maksimal 5. Sedangkan rata-ratanya termasuk dalam kategori tinggi, artinya

responden menilai bahwa adanya niat mahasiswa untuk mengikuti ujian CPA serta

ada niat untuk menekuni bidang akuntansi akan menjadi faktor penting dalam

mengejar sertifikat CPA.

4.5. Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan pengujian yang dilakukan bertujuan untuk

menilai apakah populasi data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Teknik

pengujian yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah One-Sample

73
Kolmogorov Sminorv Test (1-Sampel K-S). Hasil pengujian normalitas ini

dapat diketahui memiliki distribusi normal atau tidak dengan membandingkan

p-value atau nilai sig dengan taraf signifikansinya yang sebesar 0.05. Jika

nilai p-value atau nilai sig lebih besar daripada 0.05 maka data tersebut dapat

dikatakan telah berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 101
a
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation 2.24628766

Most Extreme Differences Absolute .120

Positive .054

Negative -.120

Kolmogorov-Smirnov Z 1.203

Asymp. Sig. (2-tailed) .111

a. Test distribution is Normal.


Sumber : data primer yang diolah, lampiran 6

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan metode One Sample

Kolmogorov Smirnov Test pada tabel 4.15 diatas, nilai p-value atau nilai

sig sebesar 0.111 yang lebih besar dari taraf signifikansinya yang sebesar

74
0.05 artinya data yang digunakan pada penelitian ini telah berdistribusi

normal.

4.5.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk melihat apakah terjadi

adanya kesamaan varian dalam model penelitian dari nilai residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Metode yang digunakan dalam uji

heterokedastisitas ini adalah metode Glejser. Model regresi dapat

dikatakan bebas dari gejalan heterokedastisitas apabila taraf

signifikansinya lebih besar 0.05.

Tabel 4.16

Hasil Uji Heterokedastisitas Tahap 1

Nilai
Variabel Sig. Kesimpulan
Kritis
Kompensasi 0.090 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Pelatihan Profesional 0.879 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Pengakuan Profesional 0.863 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Pertimbangan Pasar
0.320 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Kerja
Lingkungan Kerja
0.473 0.05 Lolos Heterokedastisitas
yang Dinamis
Norma Subyektif 0.145 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Kemudahan untuk
mendapatkan sertfikat 0.970 0.05 Lolos Heterokedastisitas
CPA
Niat mengejar Tidak Lolos
0.016 0.05
sertifikat CPA Heterokedastisitas
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 7.1

75
Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa nilai signifikansi variabel niat

mengejar sertifikat CPA lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar 0.016 . Sehingga

dapat dikatakan bahwa data dalam tabel diatas terjadi heteroskedastisitas,

yang artinya data dalam penelitian ini memiliki perbedaan varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Oleh sebab itu, peneliti

melakukan pengobatan dengan tranformasi logaritma natural. Dalam model

transformasi ini, variabel-variabel di dalam ditranformasi ke dalam bentuk

satu per logaritma natural dari variabel. Berikut tabel pengobatan

menggunakan tranformasi logaritma natural:

Tabel 4.17

Hasil Uji Heterokedastisitas Tahap 2

Nilai
Variabel Sig. Kesimpulan
Kritis
Kompensasi 0.086 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Pelatihan Profesional 0.726 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Pengakuan Profesional 0.807 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Pertimbangan Pasar
0.311 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Kerja
Lingkungan Kerja
0.239 0.05 Lolos Heterokedastisitas
yang Dinamis
Norma Subyektif 0.251 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Kemudahan untuk
mendapatkan sertfikat 0.383 0.05 Lolos Heterokedastisitas
CPA
Niat mengejar Tidak Lolos
0.014 0.05
sertifikat CPA Heterokedastisitas
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 7.2

76
Berdasarkan tabel 4.17 terlihat bahwa nilai signifikansi variabel niat

mengejar sertifikat CPA masih lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar 0.014 .

Sehingga dapat dikatakan bahwa data dalam tabel diatas masih terjadi

heteroskedastisitas. Maka dari itu peneliti melakukan pengobatan kembali

dengan membagi variabel yang memiliki signifikansi paling rendah dengan

variabel yang lain satu per satu. Berikut tabel pengobatan menggunakan

pembagian variabel yang memiliki signifikansi paling rendah :

Tabel 4.18

Hasil Uji Heterokedastisitas Tahap 3

Nilai
Variabel Sig. Kesimpulan
Kritis
Kompensasi 0.084 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Pelatihan Profesional 0.301 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Pengakuan Profesional 0.596 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Pertimbangan Pasar
0.523 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Kerja
Lingkungan Kerja
0.641 0.05 Lolos Heterokedastisitas
yang Dinamis
Norma Subyektif 0.439 0.05 Lolos Heterokedastisitas
Kemudahan untuk
mendapatkan sertfikat 0.692 0.05 Lolos Heterokedastisitas
CPA
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 7.3

Berdasarkan tabel 4.18 ditemukan bahwa nilai signifikan dari

seluruh variabel yang di uji lebih besar daripada taraf signifikansinya

77
yang sebesar 0.05. Hal ini menunjukan bahwa seluruh variabel yang diuji

bebas dari adanya gejala heterokedastisitas.

4.5.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada gejala

multikolinearitas antar variabel bebas dalam sebuah penelitian. Ada atau

tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor ( VIF ). Apabila nilai tolerance

≤ 0.1 dan nilai VIF ≥ 10 maka terjadi gejala multiolinearitas. Jika nilai

Tolerance ≥ 0.1 dan nilai VIF ≤ 10 itu berarti tidak terjadi adanya gejala

multikolinearitas.

Tabel 4.19

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan


Kompensasi 0.453 2.207 Lolos Multikolinearitas
Pelatihan Profesional 0.514 1.945 Lolos Multikolinearitas
Pengakuan Profesional 0.486 2.059 Lolos Multikolinearitas
Pertimbangan Pasar
0.508 1.968 Lolos Multikolinearitas
Kerja
Lingkungan Kerja yang
0.690 1.449 Lolos Multikolinearitas
Dinamis
Norma Subyektif 0.696 1.437 Lolos Multikolinearitas
Kemudahan untuk
mendapatkan sertfikat 0.681 1.468 Lolos Multikolinearitas
CPA
Niat mengejar sertifikat
0.430 2.324 Lolos Multikolinearitas
CPA
Sumber : data primer yang diolah, lampiran 8

78
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, seluruh variabel bebas atau

independen yang dilakukan uji multikolinearitas memiliki nilai Tolerance

≥ 0.1 dan nilai VIF ≤ 10, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel

bebas atau independen pada penelitian ini terbebas dari gejala

multikolinearitas.

4.5.4 Uji T

Pengujian T ini dilakukan dengan melakukan perbandingan antara t

hitung dengan t tabel. Kriteria pengambilan kesimpulan adalah sebagai

berikut, jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika

nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Penelitian ini berarah

atau satu sisi, sehingga t-tabel yang digunakan adalah 1.289. Berikut hasil uji

regresi berganda penelitian ini :

Tabel 4.20

Hasil Pengujian Hipotesis

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .742 .142 5.217 .000

79
Kompensasi .144 .084 .144 1.718 .089

pelatihan profesional .233 .072 .254 3.232 .002

pengakuan profesional .153 .086 .143 1.773 .080

pertimbangan pasar kerja .112 .072 .122 1.544 .126

lingkungan kerja -.090 .056 -.108 -1.590 .115

norma subyektif .129 .038 .227 3.369 .001

kemudahan utk mndptkn


.055 .026 .143 2.094 .039
cpa

niat mengejar sertifikat


-.098 .023 -.369 -4.297 .000
cpa

a. Dependent Variable: minat


Sumber : data primer yang diolah, lampiran 9

Setelah dilakukan pengujian, maka ditentukan persamaan dari regresi berganda dalam

penelitian ini adalah :

M = 0.742 + 0.144K + 0.233PL + 0.153PK + 0.112PP – 0.090LK + 0.129NS +

0.055KM - 0.098NM

Keterangan :

M = Minat

K = Kompensasi

PL = Pelatihan profesional

PK = Pengakuan profesional

PP = Pertimbangan pasar kerja

LK = Lingkungan kerja yang dinamis

NS = Norma subyektif

80
KM = Kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA

NM = Niat mengejar sertifikat CPA

Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 menunjukan nilai koefisien

regresi sebesar 0.144 dan nilai t hitung sebesar 1.718 untuk variabel Kompensasi.

Artinya, nilai T hitung sebesar 1.718 > daripada nilai t tabel yang sebesar 1.289

sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa “Kompensasi berpengaruh

positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan

publik di Kota Semarang” diterima.

Hasil pengujian hipotesis untuk variabel Pelatihan Profesional menunjukan

nilai koefisien regresi sebesar 0.233 dan nilai t hitung sebesar 3.232, yang artinya

nilai T hitung sebesar 3.232 > daripada nilai t tabel yang sebesar 1.289 sehingga

hipotesis kedua yang menyatakan bahwa “Pelatihan Profesional berpengaruh positif

terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik

di Kota Semarang” diterima.

Hasil pengujian hipotesis untuk variabel Pengakuan Profesional menunjukan

nilai koefisien regresi sebesar 0.153 dan nilai t hitung sebesar 1.773, yang artinya

nilai T hitung sebesar 1.773 > daripada nilai t tabel yang sebesar 1.289 sehingga

hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa “Pengakuan Profesional berpengaruh positif

terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik

di Kota Semarang” diterima.

81
Hasil pengujian hipotesis untuk variabel Pertimbangan Pasar Kerja

menunjukan nilai koefisien regresi sebesar 0.112 dan nilai t hitung sebesar 1.544,

yang artinya nilai T hitung sebesar 1.544 > daripada nilai t tabel yang sebesar 1.289

sehingga hipotesis keempat yang menyatakan bahwa “Pertimbangan Pasar Kerja

berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan

karir akuntan publik di Kota Semarang” diterima.

Hasil pengujian hipotesis untuk variabel Lingkungan Kerja yang Dinamis

menunjukan nilai koefisien regresi sebesar -0.090 dan nilai t hitung sebesar -0.108,

yang artinya nilai T hitung sebesar -0.108 < daripada nilai t tabel yang sebesar 1.289

sehingga hipotesis kelima yang menyatakan bahwa “Lingkungan Kerja yang Dinamis

berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan

karir akuntan publik di Kota Semarang” diterima.

Hasil pengujian hipotesis untuk variabel Norma Subyektif menunjukan nilai

koefisien regresi sebesar 0.129 dan nilai t hitung sebesar 3.369, yang artinya nilai T

hitung sebesar 3.369 > daripada nilai t tabel yang sebesar 1.289 sehingga hipotesis

keenam yang menyatakan bahwa “Norma Subyektif berpengaruh positif terhadap

minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota

Semarang” diterima.

Hasil pengujian hipotesis untuk variabel Kemudahan untuk mendapatkan

sertifikat CPA menunjukan nilai koefisien regresi sebesar 0.055 dan nilai t hitung

82
sebesar 2.094, yang artinya nilai T hitung sebesar 2.094 > daripada nilai t tabel yang

sebesar 1.289 sehingga hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa “Kemudahan

untuk mendapatkan sertifikat CPA berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang”

diterima.

Hasil pengujian hipotesis untuk variabel Niat mengejar sertifikat CPA

menunjukan nilai koefisien regresi sebesar -0.098 dan nilai t hitung sebesar -4.297,

yang artinya nilai T hitung sebesar -4.297 < daripada nilai t tabel yang sebesar 1.289

sehingga hipotesis kedelapan yang menyatakan bahwa “Niat mengejar sertifikat CPA

berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan

karir akuntan publik di Kota Semarang” diterima.

4.6 Pembahasan hipotesis

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa :

1. Kompensasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang.

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi

berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan

karir akuntan publik di Kota Semarang, diterima. Artinya apabila kompensasi yang

diberikan semakin tinggi maka akan meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik. Hal ini disebabkan karena kompensasi

83
merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang untuk mempertimbangkan saat

memilih karir yang akan dijalaninya.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Yoga Wicaksono (2017). Kompensasi dapat berupa gaji, bonus, insentif serta

tunjangan. Suatu kompensasi dapat memberikan kepuasaan bagi para pegawai atas

kinerja yang sudah diberikannya kepada organisasi. Jika kompensasi yang diberikan

semakin tinggi atau senilai dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan para pegawai

akan menjadikan sebuah pertimbangan penting untuk seseorang memilih karir

sebagai akuntan publik. Oleh sebab itu, kompensasi akan menjadi pertimbangan yang

sangat penting untuk memilih suatu profesi.

Berdasarkan respon terhadap kuesioner aspek kompensasi yang paling

menarik bagi mahasiswa adalah terkait dengan adanya gaji awal yang tinggi sebagai

auditor junior pada suatu KAP, hal ini terbukti dari item skor tertinggi variabel

kompensasi. Sementara itu faktor lain yang menjadikan mahasiswa ragu-ragu untuk

berkarir menjadi akuntan publik yaitu profesi akuntan publik tidak termasuk

pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji yang relatif cepat, hal ini terbukti dari item

skor terendah variabel kompensasi.

2. Pelatihan profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang

84
Dari hasil pengujian hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan

profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang, diterima. Artinya

mahasiswa akuntansi sangat setuju akan adanya pelatihan yang diadakan sebelum

bekerja. Pelatihan ini akan membantu mahasiswa untuk mengenal pekerjaan yang

akan ia kerjakan kedepannya. Agar dalam bekerja nantinya akan terbiasa dengan

tugas yang akan ia kerjakan. Serta adanya pelatihan kerja yang rutin dalam masa

bekerja akan membantu mahasiswa menjadi akuntan yang profesional dan juga akan

berguna untuk mempunyai pengalaman kerja yang beragam atau bervariasi agar

meningkatkan profesionalisme. Diadakannya pelatihan professional sebelum bekerja

akan sangat membantu mahasiswa yang masih belum mengetahui pekerjaan yang

akan ia kerjakan nantinya. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh Nana Naraika Naminingsih (2018) yang menyatakan bahwa

pelatihan profesional berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir akuntan

publik.

Berdasarkan respon terhadap kuesioner aspek pelatihan profesional yang

paling menarik bagi mahasiswa adalah terkait dengan adanya mengikuti pelatihan

kerja rutin akan membantu menjadi akuntan publik profesional, hal ini terbukti dari

item skor tertinggi variabel pelatihan profesional. Sementara itu faktor lain yang

menjadikan mahasiswa ragu-ragu untuk berkarir menjadi akuntan publik yaitu

85
menjadi akuntan publik memerlukan pelatihan kerja terlebih dahulu, hal ini terbukti

dari item skor terendah variabel pelatihan profesional.

3. Pengakuan profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa pengakuan

profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang, diterima. Artinya

pengakuan profesional salah satu faktor mahasiswa memilih berkarir sebagai akuntan

publik karena mahasiswa menginginkan kesempatan untuk berkembang dimana

tempat ia bekerja. Serta mahasiswa juga memerlukan adanya pengakuan jika mereka

melakukan pekerjaan mereka dengan baik seperti pujian. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Adisti Astasari (2018) yang

menyatakan bahwa pengakuan profesional berpengaruh positif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini dikarenakan

bahwa mahasiswa memilih karir tidak hanya mementingkan gaji saja, namun juga

memerlukan adanya pengakuan penghargaan atas prestasi kerja.

Berdasarkan respon terhadap kuesioner aspek pengakuan profesional yang

paling menarik bagi mahasiswa adalah terkait dengan adanya pengakuan jika

melakukan pekerjaan dengan baik, hal ini terbukti dari item skor tertinggi variabel

pengakuan profesional. Sementara itu faktor lain yang menjadikan mahasiswa ragu-

86
ragu untuk berkarir menjadi akuntan publik yaitu diperlukannya keahlian untuk

kemampuan menguasai ilmu akuntansi, hal ini terbukti dari item skor terendah

variabel pengakuan profesional.

4. Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa

pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi

untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang, diterima. Artinya

bahwa minat menjadi akuntan publik akan meningkat seiringnya dengan

meningkatnya pertimbangan pasar kerja. Pertimbangan pasar kerja yang dimaksud

adalah tersedianya lapangan pekerjaan , keamanan kerja dan juga adanya jasa yang

sangat dibutuhkan berbagai kalangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh Sarli Siska Harianti (2017) yang menyatakan

bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh signifikan positif terhadap minat

menjadi akuntan publik.

Berdasarkan respon terhadap kuesioner aspek pertimbangan pasar kerja yang

paling menarik bagi mahasiswa adalah terkait dengan lapangan kerja profesi akuntan

publik yang masih terbuka sangat lebar, hal ini terbukti dari item skor tertinggi

variabel pertimbangan pasar kerja. Sementara itu faktor lain yang menjadikan

mahasiswa ragu-ragu untuk berkarir menjadi akuntan publik yaitu profesi akuntan

87
publik adalah pekerjaan yang mudah didapat karena jasanya banyak dibutuhkan, hal

ini terbukti dari item skor terendah variabel pertimbangan pasar kerja.

5. Lingkungan kerja yang dinamis berpengaruh negatif terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota

Semarang

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan

kerja yang dinamis berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang. Arti berpengaruh negatif

sendiri adalah suatu hal yang berpengaruh tetapi menuju hal yang negatif. Variable

lingkungan kerja yang dinamis berpengaruh negatif karena responden menilai bahwa

suasana lingkungan kerja dimana tempat kita akan bekerja merupakan suasana yang

terjadi secara alami di sekitar para pekerja yang secara tidak langsung dapat

mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan.

Responden menilai bahwa jika memilih suatu pekerjaan , kita tidak akan mengetahui

bagaimana lingkungan kerja yang akan kita dapatkan apakah lingkungan kerja

tersebut nyaman, tidak bising, teman kerjanya semua menyenangkan, para atasan

yang baik dan adil atau mendapatkan yang sebaliknya yang mungkin tidak akan kita

sukai.

Oleh karena itu responden menganggap bahwa lingkungan kerja yang dinamis

tidak memiliki pengaruh langsung dan menyatakan berpengaruh negatif terhadap

88
minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik.Hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Richa

Senjari (2016) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap memilih karir sebagai akuntan publik.

Berdasarkan respon terhadap kuesioner aspek lingkungan kerja yang dinamis

yang paling menarik bagi mahasiswa adalah terkait dengan adanya hubungan sesama

karyawan yang menyenangkan di tempat kerja, hal ini terbukti dari item skor

tertinggi variabel lingkungan kerja yang dinamis. Sementara itu faktor lain yang

menjadikan mahasiswa ragu-ragu untuk berkarir menjadi akuntan publik yaitu

suasana kerja yang baik (tidak bising, bersih dan juga nyaman) , hal ini terbukti dari

item skor terendah variabel lingkungan kerja yang dinamis.

6. Norma subyektif berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi

untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa norma

subyektif berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang, diterima. Artinya norma

subyektif ini merupakan tekanan sosial yang berasal dari lingkungan mahasiswa.

Tekanan yang didapat bisa berasal dari keluarga, teman dekat atau juga dosen, karena

pengaruh dari norma subyektif itulah yang dari awal sudah ditanamkan oleh diri

mahasiswa untuk dapat mempengaruhi minat untuk mahasiswa berkarir sebagai

89
akuntan publik. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Adisti Astasari (2018) yang menyatakan bahwa norma subyektif

berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir sebagai

akuntan publik.

Berdasarkan respon terhadap kuesioner aspek norma subyektif yang paling

menarik bagi mahasiswa adalah terkait dengan mahasiswa menerima saran dari

keluarga untuk memilih menjadi akuntan publik, hal ini terbukti dari item skor

tertinggi variabel norma subyektif. Sementara itu faktor lain yang menjadikan

mahasiswa ragu-ragu untuk berkarir menjadi akuntan publik yaitu mahasiswa

menerima saran dari teman-teman untuk memilih menjadi akuntan publik, hal ini

terbukti dari item skor terendah variabel norma subyektif.

7. Kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA berpengaruh positif

terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan

publik di Kota Semarang

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa kemudahan

untuk mendaptkan sertifikat CPA berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang,

diterima. Artinya mahasiswa yang mengetahui cara dan serta syarat untuk

mendapatkan gelar CPA akan memudahkan mahasiswa. Hasil penelitian ini konsisten

dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Alif Nur Fakhrudin (2018).

90
Berdasarkan respon terhadap kuesioner aspek kemudahan untuk mendaptkan

sertifikat CPA yang paling menarik bagi mahasiswa adalah terkait dengan

mengetahui cara-cara serta syarat-syarat untuk mendapatkan gelar CPA, hal ini

terbukti dua pertanyaan ini memiliki item skor yang sama.

8. Niat mengejar sertifikat CPA berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa niat

mengejar sertifikat CPA berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa akuntansi

untuk mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang. Artinya dengan

mengikuti ujian CPA tidak secara langsung mempengaruhi keinginan mahasiswa

untuk berkarir sebagai akuntan publik. Berdasarkan respon terhadap kuesioner aspek

niat mengejar sertifikat CPA yang paling menarik bagi mahasiswa adalah terkait

dengan akan mengikuti ujian CPA setelah lulus S1, hal ini terbukti dari item skor

tertinggi variabel niat mengejar sertifikat CPA.

Sementara itu faktor lain yang menjadikan mahasiswa ragu-ragu untuk

berkarir menjadi akuntan publik yaitu dengan mengikuti ujian CPA saya bisa

mendapatkan pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan, hal ini terbukti dari

item skor terendah variabel niat mengejar sertifikat CPA. Dengan adanya item skor

terendah , mahasiswa ragu-ragu berkarir sebagai akuntan publik dikarenakan pada era

jaman sekarang semua pekerjaan bisa didapatkan tanpa harus memiliki latar belakang

91
pendidikan. Artinya mahasiswa akuntansi juga bisa mendapatkan pekerjaan yang

diluar apa yang ia pelajari di masa kuliah begitu juga profesi yang lainnya.

92
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil dan analisis yang telah dilakukan pada bab IV, maka perlu menarik

kesimpulan yaitu:

1. Hasil penelitian menerima hipotesis 1 yaitu kompensasi berpengaruh positif

terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir akuntan

publik di Kota Semarang.

2. Hasil penelitian menerima hipotesis 2 yaitu pelatihan profesional berpengaruh

positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir

akuntan publik di Kota Semarang

3. Hasil penelitian menerima hipotesis 3 yaitu pengakuan profesional

berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang.

4. Hasil penelitian menerima hipotesis 4 yaitu pertimbangan pasar kerja

berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang.

5. Hasil penelitian menolak hipotesis 5 yaitu lingkungan kerja yang dinamis

berpengaruh negatif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang.

93
6. Hasil penelitian menerima hipotesis 6 yaitu norma subyektif berpengaruh

positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mempertimbangkan karir

akuntan publik di Kota Semarang.

7. Hasil penelitian menerima hipotesis 7 yaitu kemudahan untuk mendapatkan

sertifikat CPA berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang.

8. Hasil penelitian menolak hipotesis 8 yaitu niat mengejar sertifikat CPA

berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mempertimbangkan karir akuntan publik di Kota Semarang.

5.2. Keterbatasan Penelitian

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan proposi

sampel sebesar 10% dan sampel hanya merupakan universitas yang ada di

Kota Semarang saja Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu menambah

jumlah sampel penelitian dengan menggunakan proposi sampel sebesar 5%.

5.3 Saran

5.3.1 Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan proposi sampel sebesar

5% dan diharapkan saat penyebaran kuesioner disertai dengan melakukan wawancara

langsung agar mendapatkan jawaban yang lebih akurat.

5.3.2 Bagi Pihak Mahasiswa dan Universitas di Semarang

94
1. Bagi mahasiswa : bisa memperdalam informasi tentang profesi akuntan

publik, dengan cara mengikuti seminar yang bertema mengenai profesi

akuntan publik, juga bisa melalui media massa dan media elektronik seperti

internet, surat kabar, buku-buku yang membahas tentang profesi akuntan

publik bagi mahasiswa akuntansi. Peningkatkan minat mahasiswa ini

diharapkan agar meningkatkan jumlah akuntan publik yang ada di Indonesia.

2. Bagi Universitas di Semarang : tetap mempertahankan dan bila perlu

meningkatkan ujian sertifikat CPA (Certified Public Accountant) dengan

tujuan agar mahasiswa-mahasiswi akuntansi yang ingin memilih berkarir

menjadi akuntan publik akan mudah untuk mendapatkan sertifikat CPA

tersebut. Serta dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berkarir menjadi

akuntan publik dan memberikan penjelasan yang lebih mendalam

terkhususnya mengenai profesi akuntan publik tersebut.

95
DAFTAR PUSTAKA

Arihdyacaesar. (2012). Validitas dan Reliabilitas. Diakses pada 13 Januari 2012


Retrieved from https://arihdyacaesar.wordpress.com/2012/01/13/validitas-dan-
reliabilitas/
Astasari, A. (n.d.). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Akuntansi Memilih Berkarir sebagai Akuntan Publik (Studi pada Mahasiswa
Juruan Akuntansi di Universitas Islam Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta).
Retrieved from
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/12259/Skripsi Adisti
Astasari Akuntan Publik_14312139.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Ajzen, Icek dan Driver, B.L. (1991)“Prediction of Leisure Participation from
Behavioral, Normative andControl Beliefs: An Application of Theory of
Planned Behavior”.Leisure Sciences, Vol. 13, 185–204
Fakhruddin, A. N. (2018). Pengaruh Motivasi, Orientasi Karier dan Pertimbangan
Pasar Kerja Asean terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti
Ujian Certified Public Accountant (CPA) Indonesia (Studi Empiris Pada
Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta). Retrieved from
https://eprints.uny.ac.id/60421/1/Skripsi_Alif Nur
Fakhruddin_14812141050.pdf
Hapsari, N. P., & Endang, R.(2018). Intensitas Moral Terhadap Perilaku Etika tidak
Korupsi. Diakses pada Agustus 2018. Retrieved from
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Article-12827-05_0078.pdf
Harianti, S. S. (2017). Pengaruh Penghargaan Finansial, Gender Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Minat Menjadi Akuntan Publik. 1–29. Retrieved from
file:///C:/Users/Jessica/AppData/Local/Temp/2427-4906-1-SM.pdf

Herawati, L. (n.d.). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa


Akuntansi Berkair sebagai Akuntan Publik (Studi pada Mahasiswa Akuntansi
Perguruan Tinggi Negeri di Medan). Retrieved from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55256/Appendix.pdf;jses
sionid=B12FDF49528BF3739A8262F8704664E2?sequence=1
Huang, H (2020). Analisis Regresi Logistik Biner. Diakses pada tahun 2020.
Retrieved from https://www.globalstatistik.com/analisis-regresi-logistik-biner/

96
Ilmu Akuntansi (2015).Profesi Akuntansi yaitu Akuntan Publik, Akuntan Intern, dan
Akuntan Pendidik. Diakses pada April 2015 Retrieved from
http://ilmuakuntansis.blogspot.com/2015/04/profesi-akuntansi-yaitu-akuntan-
publik.html
Indonesia, K. K. R. (n.d.). Kementeriaan Keuangan Republik Indonesia. Retrieved
from https://www.kemenkeu.go.id/page/perizinan-akuntan-publik/
Institut Akuntan Publik Indonesia (2019). Sertifikasi Akuntan Publik. Diakses pada
tahun 2019 Retrieved from https://iapi.or.id/Iapi/detail/1
Jogiyanto, 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi
Offset
Kuningsih, R. S. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niatmahasiswa
Akuntansi Untuk Berkarir sebagai Akuntan Profesional. Retrieved from
http://eprints.undip.ac.id/39379/
Lazzaro, R. (2018). Public Accounting vs . Private Accounting : Student Intentions.
(April). Retrieved from file:///E:/skripsi/fulltext.pdf
Mulyono (2019). Analisis Uji Asumsi Klasik. Diakses pada Desember 2019
Retrieved from http://bbs.binus.ac.id/management/2019/12/analisis-uji-asumsi-
klasik/
Munandar. (2014). No Title. Pengaruh Sikap Dan Norma Subyektif Terhadap Niat
Menggunakan Produk Perbankan Syariah Pada Bank Aceh Syariah Di Kota
Lhokseumawe. Retrieved from http://repository.unimal.ac.id/206/1/munandar
1.pdf
Murniati, Monika Palupi dkk (2013). Alat-Alat Pengujian Hipotesis.
Semarang:Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Naminingsih, N. N. (2018). Pengaruh Penghargaan Finansial, Pelatihan


Profesional, Pengakuan Profesional, Pertimbangan Pasar,Teman Dan Keluarga
Dalam Pemilihan Karir Akuntan Publik. 1–123. Retrieved from
file:///E:/skripsi/kues pengakuan pelatihan terbaru.pdf
Pangkalan data pendidikan tinggi kementrian riset, teknologi dan pendidikan tinggi.
(n.d.). Retrieved from https://forlap.ristekdikti.go.id/
Pengertian Akuntan Publik dan syaratnya. (n.d.). Retrieved from
http://maksi.febulm.ac.id/index.php/info-kampus/artikel-paper-jurnal-
akuntansi/item/46-pengertian-akuntan-publik-dan-syaratnya

97
Seputar Pengetahuan. (2017). Pengertian Kompensasi Menurut Para Ahli Terlengkap.
Diakses pada 21 Agustus 2017, Retrieved from
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/08/21-pengertian-kompensasi-
menurut-para-ahli.html
Seputar Pengetahuan. (2017). Pengertian Lingkungan Kerja, Jenis Manfaat, Faktor &
Indikatornya. Diakses pada Desember 2017 Retrieved from
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-lingkungan-kerja-
jenis-manfaat-faktor-yang-mempengaruhi-indikator.html
Sabrina, P. W. (2018). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Minat Pemilihan
Pekerjaan Di Kantor Akuntan Publik (KAP) Dari Mahasiswa Akuntansi
Universitas Di Semarang Berdasarkan Theory Of Planned Behavior. Retrieved
from http://repository.unika.ac.id/17333/
Senjari, R. (2016). No Title. Pengaruh Motivasi, LIingkungan Kerja Dan Nilai Sosial
Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan
Publik. Retrieved from file:///E:/skripsi/lingkungan kerja tdk berpengaruh.pdf
Sugi. (2018).Cara Menjadi Akuntan Publik yang Profesional dan Kredibel. Diakses
pada 21 Agustus 2018. Retrieved from https://cpssoft.com/blog/akuntansi/cara-
menjadi-akuntan-publik/
Teori Lengkap tentang Theory Planned Behaviour (TPB) menurut Para Ahli dan
Contoh Tesis Theory Planned Behaviour (TPB). (n.d.). Retrieved from
https://idtesis.com/teori-lengkap-tentang-theory-planned-behaviour-tpb-
menurut-para-ahli-dan-contoh-tesis-theory-planned-behaviour-tpb/
Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior). (n.d.). Retrieved from
https://www.slideshare.net/KartikaNindriaPertiw/teori-perilaku-terencana
Wen, L., Yang, H. (Chris), Bu, D., Diers, L., & Wang, H. (2018). Public accounting
vs private accounting, career choice of accounting students in China. Journal of
Accounting in Emerging Economies, 8(1), 124–140.
https://doi.org/10.1108/JAEE-09-2016-0080
Wicaksono, Y. (2017). No Title. Pengaruh Penghargaan Finansial, Lingkungan
Kerja, Dan Tipe Kepribadian Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Berkarier Menjadi Akuntan Publik (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi
Universitas Negeri Yogyakarta). Retrieved from
file:///E:/skripsi/SKRIPSI_Yoga%2520Wicaksono_13812141012 (kues
kompesasi).pdf
Zaid, M. I. (2015). Pengaruh Gender, Penghargaan Finansial, dan Pertimbangan
Pasar Kerja terhadap Minat Mahsiswa Akuntansi untuk Berkarier Menjadi

98
Akuntan Publik (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Negri
Yogyakarta). 1–153. Retrieved from
file:///C:/Users/Jessica/AppData/Local/Temp/2427-4906-1-SM.pdf

99
Lampiran 1 - Kuesioner

Lampiran Instrumen Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat,

Dalam rangka mengumpulkan data yang diperlukan untuk memenuhi tugas

akhir, bersama ini peneliti menyampaikan kuesioner penelitian mengenai “Analisis

Akuntan Publik dengan Akuntan Privat sebagai Pilihan Karir (Survei Mahasiswa

Akuntansi di Semarang)”. Adapun hasil dari kuesioner ini digunakan semata-mata

hanya sebagai bahan penyusunan tugas akhir pada program sarjana di Universitas

Katolik Soegijapranata Semarang.

Peneliti memahami bahwa waktu Sdr/Sdri sangatlah terbatas, namun peneliti

sangat berharap kesediaan Sdr/Sdri untuk membantu penelitian ini dengan mengisi

kuesioner yang terlampir secara lengkap.

Terima kasih banyak atas kesediaan Sdr/Sdri yang telah meluangkan waktu untuk

menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner ini.

100
A. IDENTITAS DIRI

Petunjuk pengisian : 1. Isilah jawaban untuk pertanyaan isian

2. Silanglah jawaban untuk pertanyaan pilihan

Nama : ______________________________________(boleh tidak

diisi)

Jenis kelamin : Laki – Laki Perempuan

Umur : ________tahun

101
Petunjuk Pengisian

Bacalah dengan teliti setiap pernyataan yang ada di bawah ini dan pilihlah satu jawaban

dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang mewakili pilihan dari Bapak/Ibu.

NB: Tidak ada jawaban yang salah atau benar

1 2 3 4 5
Sangat Tidak Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
(TS) (N) (S) (SS)
Setuju
(STS)

B. Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier Menjadi Akuntan Publik

No Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya menyukai aktivitas/pekerjaan yang
dilakukan Akuntan Publik
2. Saya berharap dapat menjadi seorang
Akuntan Publik di masa depan
3. Saya tertarik untuk berkarir menjadi
Akuntan Publik karena murni motivasi diri
sendiri
4. Saya tertarik untuk berkarir menjadi
Akuntan Publik karena kondisi lingkungan
yang mengarahkan saya untuk menjadi
Akuntan Publik
5. Saya tertarik untuk berkarir menjadi
Akuntan Publik karena saya mahasiswa
dari program studi akuntansi
6. Saya ingin memperdalam pengetahuan

102
tentang profesi Akuntan Publik
7. Saya mempunyai cita-cita untuk menjadi
seorang Akuntan Publik/bekerja di suatu
Kantor Akuntan Publik (KAP)
8. Saya mempunyai harapan untuk menjadi
seorang Akuntan Publik daan mempunyai
Kantor Akuntan Publik (KAP) sendiri
Sumber : Zaid, M.I (2015)

C. Kompensasi

No Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya tertarik dengan gaji awal yang tinggi
sebagai auditor junior pada suatu KAP
2. Saya tertarik dengan fee audit yang
lumayan besar sebagai auditor junior pada
suatu kantor akuntan publik (KAP)
3. Profesi akuntan publik tidak termasuk
pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji
yang relatif cepat
4. Gaji profesi akuntan yang meningkat
berdasarkan jenang karir akuntan sangat
menarik
5. Profesi akuntan publik akan memperoleh
bonus kerja apabila kinerja yang dilakukan
baik.
Sumber : Wicaksono, Yoga (2017)

D. Pelatihan Profesional

No Pernyataan STS TS N S SS
1. Menurut saya menjadi akuntan publik
memerlukan pelatihan kerja terlebih
dahulu
2. Dengan mengikuti ujian sertifikasi akan
membuat saya lebih mudah untuk menjadi
akuntan publik
3. Dengan mengikuti pelatihan kerja rutin
akan membuat saya menjadi akuntan
publik yang profesional
4. Saya perlu memperoleh pengalaman kerja
yang bervariasi untuk meningkatkan

103
profesionalisme
Sumber : Naminingsih,N.N (2018)

E. Pengakuan profesional

No Pernyataan STS TS N S SS
1. Menjadi akuntan publik memberikan
kesempatan untuk berkembang.
2. Menjadi akuntan publik akan mendapatkan
pengakuan ketika saya melakukan
pekerjaan dengan baik
3. Menjadi akuntan publik memerlukan
beberapa cara untuk naik jabatan .
4. Menjadi akuntan publik memerlukan
keahlian yaitu kemampuan menguasai
ilmu akuntansi
Sumber : Naminingsih,N.N (2018)

F. Pertimbangan pasar kerja

No Pernyataan STS TS N S SS
1. Menurut saya profesi akuntan publik
memiliki keamanan kerja yang lebih
terjamin (tidak mudah di PHK)
2. Menurut saya lapangan pekerjaan untuk
profesi akuntan publik masih sangat
terbuka lebar
3. Menurut saya profesi akuntan publik
adalah pekerjaan yang mudah didapat
karena jasanya dibutuhkan
Sumber : Naminingsih,N.N (2018)

G. Lingkungan kerja yang dinamis

No Pernyataan STS TS N S SS
1. Penting bagi saya memilih bekerja di KAP
yang suasana kerjanya baik (bersih,
nyaman, tidak bising)
2. Penting bagi saya memilih bekerja di KAP
dengan atasan yang baik dan adil
3. Penting bagi saya memilih bekerja di KAP
yang hubungan sesama karyawan
menyenangkan

104
Sumber : Sabrina, Pradita (2018) dan Herawati, Lily (2015)

H. Norma subyektif

No Pernyataan STS TS N S SS
1. Keluarga menyarankan saya untuk
memilih menjadi seorang akuntan publik
2. Teman menyarankan saya untuk memilih
menjadi seorang akuntan publik
3. Dosen menyarankan saya untuk memilih
menjadi seorang akuntan publik
4. Saya menerima saran dari keluarga untuk
memilih menjadi seorang akuntan publik
5. Saya menerima saran dari teman-teman
untuk memilih menjadi seorang akuntan
publik
6. Saya menerima saran dari dosen untuk
memilih menjadi seorang akuntan publik
Sumber : Astasari, Adisti (2018)

I. Kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA

No Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya mengetahui cara mendaptkan gelar
CPA of Indonesia
2. Saya mengetahui syarat-syarat untuk
mendapatkan gelar CPA
Sumber : Fakhruddin, Alif (2018)

J. Niat mengejar sertifikat CPA

No Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya berkeinginan menekuni profesi di
bidang akuntansi
2. Saya berkeinginan mengikuti ujian CPA
agar membantu perkembangan profesi
akuntansi
3. Saya berkeinginan mengikuti ujian CPA
agar jumlah akuntan publik bertambah
4. Saya tertarik mengikuti ujian CPA karena
dengan mengikuti ujian CPA saya bisa
mendapatkan pekerjaan sesuai dengan latar
belakang pendidikan.

105
5. Saya ingin memperoleh gelar CPA dari
mengikuti ujian Certified Public
Accountant
6. Saya akan mengikuti ujian CPA setelah
lulus S1
Sumber : Fakhruddin, Alif (2018)

106
Lampiran 2 – Data Input Kuesioner

minat mahasiswa akuntansi Pelatihan profesional


(Y) Kompensasi (X1) (X2)
Noresp nama jenis kelamin umur universitas 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 1 2 3 4
19
1 Fang Perempuan tahun UNIKA 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
19
2 Aang Laki-laki tahun UNIKA 4 4 2 1 4 3 3 3 5 5 3 4 4 5 5 5 5
19
3 Hendy Laki-laki tahun UNIKA 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4
Kristian 19
4 Ruby Zen Laki-laki tahun UNIKA 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5
Ike 21
5 Rismawati Perempuan tahun UNIKA 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
Celine Olivia 18
6 S Perempuan tahun UNIKA 4 4 5 3 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5
Anggik 19
7 Yusyano Laki-laki tahun UNIKA 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 3 4 5 3 4 5 5
M. Taufan 18
8 Putra Laki-laki tahun UNIKA 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4
Gabriel 19
9 Ananta Laki-laki tahun UNIKA 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5
Aurelius 18
10 Brandon Laki-laki tahun UNIKA 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4
18
11 Ivan Bene Laki-laki tahun UNDIP 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4

107
19
12 Yosua Laki-laki tahun UNDIP 4 4 2 2 3 3 2 2 4 5 4 4 5 5 5 5 5
Berliana 19
13 Eunike Perempuan tahun UNDIP 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
20
14 Jovan Laki-laki tahun UNDIP 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 5 4 4 4
Christian 21
15 Noer Laki-laki tahun UNDIP 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
22
16 Yohana Perempuan tahun UNDIP 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4
Eunike 20
17 Nathania Perempuan tahun UNDIP 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
Markus Ivan 20
18 K Laki-laki tahun UNDIP 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
Niko 20
19 Cahyono Laki-laki tahun UNDIP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
Maria 19
20 Silviana Perempuan tahun UNDIP 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4
20
21 Citra Perempuan tahun UNNES 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5
Agung 22
22 Suhandi Laki-laki tahun UNNES 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5
Bagus 22
23 Cahyono Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
21
24 Rika F Perempuan tahun UNNES 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4
20
25 Fitra Perempuan tahun UNNES 4 4 4 3 2 3 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4
20
26 Farhan Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4
Arif 21
27 Mulyanto Laki-laki tahun UNNES 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 5 2 3 3 2 2

108
20
28 Astrid Perempuan tahun UNNES 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
22
29 Aditya Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
19
30 Hutami Perempuan tahun UDINUS 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4
Jessica 18
31 Susanto Perempuan tahun UDINUS 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Dinar 21
32 Nindha Perempuan tahun UDINUS 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 5
19
33 Feri Dianata Laki-laki tahun UDINUS 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5
Bayu 21
34 Handita Laki-laki tahun UDINUS 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
22
35 Ghanidirga Laki-laki tahun UDINUS 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3
Nanda 22
36 Mutiarani Perempuan tahun UDINUS 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4
Firliana 21
37 Dwicahyani Perempuan tahun UDINUS 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
22
38 Nila Andriani Perempuan tahun UDINUS 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5
Eryawan
Nanda 22
39 Pratama Laki-laki tahun UDINUS 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 3 5 5 5 5
Farizqie 21
40 Yudha Laki-laki tahun UDINUS 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Nabila Putri 21
41 Handayani Perempuan tahun UDINUS 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5
Qhitah 21
42 Renja A Perempuan tahun UNISBANK 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5
Cindy 21
43 Gustiara Perempuan tahun UNISBANK 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5

109
22
44 Winda Perempuan tahun UNISBANK 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5
Anggraini 21
45 Sinta P Perempuan tahun UNISBANK 4 4 2 1 3 3 3 3 3 3 2 5 4 5 4 4 5
21
46 Hana Perempuan tahun UNISBANK 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4
20
47 Justin Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4
22
48 Cantika Putri Perempuan tahun UNISBANK 4 4 5 4 4 5 5 1 4 4 4 4 4 5 5 5 4
Dimas 22
49 Winoto Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 2 3 5 2 5 3 4 5 3 2 3 5 5 2 3
20
50 Agustinus N Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
51 Andrean M Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3
20
52 Lanny Perempuan tahun UNISBANK 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4
21
53 Ivan H Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
21
54 Erick P Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
21
55 Ayu Perempuan tahun UNISBANK 4 4 4 3 5 4 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5
19
56 Angel Perempuan tahun UNISBANK 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4
Dinda
Permata 21
57 Dewi Perempuan tahun USM 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5
20
58 Hilal Huda Perempuan tahun USM 4 4 5 2 3 5 5 5 3 3 3 5 5 4 5 4 4
22
59 Decky Laki-laki tahun USM 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

110
Benita 20
60 Winda Perempuan tahun USM 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4
Yunu 22
61 Kurnelia Perempuan tahun USM 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 4
Muhammad 20
62 Syahreza Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
63 Tivani Desi L Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
24
64 Narko Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 3 3 3 4 3 4 1 1 5 5 3 5 5 5 5
21
65 Arisha Perempuan tahun UNISSULA 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4
20
66 Alaya Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19
67 Zaenal Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4
21
68 Fitri Hadriah Perempuan tahun UNISSULA 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 4 3 2 4
Hartono 22
69 Syahruddin Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 1 2 2 3 1 3 2 4 4 2 3 3 4 3 2
19
70 Luna Perempuan tahun UNISSULA 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4
Irfan 22
71 Wiranto Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 5 3 2 5 4 2 1 2 4 3 5 2 3 1 3
20
72 Setyo Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4
21
73 Dhea T Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20
74 Inawati Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
22
75 Maya A Perempuan tahun UNISSULA 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4

111
21
76 Martina N Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5
20
77 Devi L Perempuan tahun UNISSULA 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
21
78 Yohan S Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4
22
79 Rudy Laki-laki tahun UNTAG 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4
22
80 Christian Laki-laki tahun UNTAG 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5
21
81 Febriano Laki-laki tahun UNTAG 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4
20
82 Arifin Laki-laki tahun UNTAG 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4
21
83 Michelle Perempuan tahun UNTAG 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
21
84 Tania Perempuan tahun UNTAG 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 2 5 5 4 5 3 5
21
85 Claudia Perempuan tahun UNTAG 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4
21
86 Sendy A Perempuan tahun UNTAG 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4
20
87 Yuni Perempuan tahun UNIMUS 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5
19
88 Raisa Perempuan tahun UNIMUS 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5
19
89 Putra Laki-laki tahun UNIMUS 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
20
90 Cahya Perempuan tahun UNWAHAS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21
91 Meniek Perempuan tahun UNWAHAS 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

112
22
92 Sekar Perempuan tahun UNWAHAS 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
19
93 Eko Laki-laki tahun UNWAHAS 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5
20
94 Jumaedi Laki-laki tahun UNWAHAS 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4
20
95 Chara Azalia Perempuan tahun UNAKI 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4
20
96 Ruth Perempuan tahun UNPAND 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
20
97 Fernando Laki-laki tahun UNPAND 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5
21
98 Ratna S Perempuan tahun UNPAND 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
21
99 Susanti Perempuan tahun UNPAND 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
22
100 Adi D Laki-laki tahun UNPAND 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2
20
101 Gading Laki-laki tahun UNPAND 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Pengakuan Profesional Pertimbangan pasar kerja Lingkungan


jenis (X3) (X4) kerja(X5)
Noresp nama kelamin umur universitas 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
19
1 Fang Perempuan tahun UNIKA 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

113
19
2 Aang Laki-laki tahun UNIKA 3 4 5 3 3 3 4 5 5 5
19
3 Hendy Laki-laki tahun UNIKA 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3
19
4 Kristian Ruby Zen Laki-laki tahun UNIKA 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5
21
5 Ike Rismawati Perempuan tahun UNIKA 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5
18
6 Celine Olivia S Perempuan tahun UNIKA 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5
19
7 Anggik Yusyano Laki-laki tahun UNIKA 5 5 4 4 4 4 3 4 3 3
18
8 M. Taufan Putra Laki-laki tahun UNIKA 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5
19
9 Gabriel Ananta Laki-laki tahun UNIKA 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4
18
10 Aurelius Brandon Laki-laki tahun UNIKA 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
18
11 Ivan Bene Laki-laki tahun UNDIP 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5
19
12 Yosua Laki-laki tahun UNDIP 3 3 4 5 3 3 3 5 5 5
19
13 Berliana Eunike Perempuan tahun UNDIP 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
20
14 Jovan Laki-laki tahun UNDIP 4 3 3 4 3 3 3 5 4 4
21
15 Christian Noer Laki-laki tahun UNDIP 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3
22
16 Yohana Perempuan tahun UNDIP 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
20
17 Eunike Nathania Perempuan tahun UNDIP 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4

114
20
18 Markus Ivan K Laki-laki tahun UNDIP 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
20
19 Niko Cahyono Laki-laki tahun UNDIP 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5
19
20 Maria Silviana Perempuan tahun UNDIP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20
21 Citra Perempuan tahun UNNES 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
22
22 Agung Suhandi Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
23 Bagus Cahyono Laki-laki tahun UNNES 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
21
24 Rika F Perempuan tahun UNNES 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
20
25 Fitra Perempuan tahun UNNES 5 3 3 4 5 5 3 2 3 3
20
26 Farhan Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21
27 Arif Mulyanto Laki-laki tahun UNNES 4 5 3 2 2 2 2 2 2 1
20
28 Astrid Perempuan tahun UNNES 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4
22
29 Aditya Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
19
30 Hutami Perempuan tahun UDINUS 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
18
31 Jessica Susanto Perempuan tahun UDINUS 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4
21
32 Dinar Nindha Perempuan tahun UDINUS 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
19
33 Feri Dianata Laki-laki tahun UDINUS 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4

115
21
34 Bayu Handita Laki-laki tahun UDINUS 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
22
35 Ghanidirga Laki-laki tahun UDINUS 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
22
36 Nanda Mutiarani Perempuan tahun UDINUS 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
21
37 Firliana Dwicahyani Perempuan tahun UDINUS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
38 Nila Andriani Perempuan tahun UDINUS 4 2 4 4 5 5 5 4 4 5
Eryawan Nanda 22
39 Pratama Laki-laki tahun UDINUS 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5
21
40 Farizqie Yudha Laki-laki tahun UDINUS 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3
Nabila Putri 21
41 Handayani Perempuan tahun UDINUS 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4
21
42 Qhitah Renja A Perempuan tahun UNISBANK 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21
43 Cindy Gustiara Perempuan tahun UNISBANK 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22
44 Winda Perempuan tahun UNISBANK 4 5 4 5 4 4 3 5 5 5
21
45 Anggraini Sinta P Perempuan tahun UNISBANK 4 2 2 4 3 3 3 4 5 5
21
46 Hana Perempuan tahun UNISBANK 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4
20
47 Justin Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
48 Cantika Putri Perempuan tahun UNISBANK 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
49 Dimas Winoto Laki-laki tahun UNISBANK 2 4 4 3 5 1 4 2 2 1

116
20
50 Agustinus N Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
22
51 Andrean M Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
20
52 Lanny Perempuan tahun UNISBANK 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
21
53 Ivan H Laki-laki tahun UNISBANK 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4
21
54 Erick P Laki-laki tahun UNISBANK 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
21
55 Ayu Perempuan tahun UNISBANK 4 5 4 5 3 2 4 5 5 5
19
56 Angel Perempuan tahun UNISBANK 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
21
57 Dinda Permata Dewi Perempuan tahun USM 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5
20
58 Hilal Huda Perempuan tahun USM 4 4 3 5 2 5 5 5 3 3
22
59 Decky Laki-laki tahun USM 4 4 3 5 3 3 5 5 4 4
20
60 Benita Winda Perempuan tahun USM 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4
22
61 Yunu Kurnelia Perempuan tahun USM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20
62 Muhammad Syahreza Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
63 Tivani Desi L Perempuan tahun UNISSULA 5 5 2 5 2 2 5 2 5 5
24
64 Narko Laki-laki tahun UNISSULA 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
21
65 Arisha Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4

117
20
66 Alaya Perempuan tahun UNISSULA 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4
19
67 Zaenal Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4
21
68 Fitri Hadriah Perempuan tahun UNISSULA 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2
22
69 Hartono Syahruddin Laki-laki tahun UNISSULA 5 3 3 2 2 3 4 3 4 2
19
70 Luna Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
22
71 Irfan Wiranto Laki-laki tahun UNISSULA 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3
20
72 Setyo Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3
21
73 Dhea T Perempuan tahun UNISSULA 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
20
74 Inawati Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
22
75 Maya A Perempuan tahun UNISSULA 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4
21
76 Martina N Perempuan tahun UNISSULA 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5
20
77 Devi L Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
21
78 Yohan S Laki-laki tahun UNISSULA 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
22
79 Rudy Laki-laki tahun UNTAG 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
22
80 Christian Laki-laki tahun UNTAG 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5
21
81 Febriano Laki-laki tahun UNTAG 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

118
20
82 Arifin Laki-laki tahun UNTAG 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
21
83 Michelle Perempuan tahun UNTAG 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
21
84 Tania Perempuan tahun UNTAG 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5
21
85 Claudia Perempuan tahun UNTAG 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5
21
86 Sendy A Perempuan tahun UNTAG 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
20
87 Yuni Perempuan tahun UNIMUS 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
19
88 Raisa Perempuan tahun UNIMUS 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5
19
89 Putra Laki-laki tahun UNIMUS 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5
20
90 Cahya Perempuan tahun UNWAHAS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21
91 Meniek Perempuan tahun UNWAHAS 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
22
92 Sekar Perempuan tahun UNWAHAS 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4
19
93 Eko Laki-laki tahun UNWAHAS 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5
20
94 Jumaedi Laki-laki tahun UNWAHAS 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
20
95 Chara Azalia Perempuan tahun UNAKI 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
20
96 Ruth Perempuan tahun UNPAND 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
20
97 Fernando Laki-laki tahun UNPAND 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5

119
21
98 Ratna S Perempuan tahun UNPAND 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
21
99 Susanti Perempuan tahun UNPAND 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4
22
100 Adi D Laki-laki tahun UNPAND 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2
20
101 Gading Laki-laki tahun UNPAND 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Kmdhn
mngjr
jenis Norma subyektif (X6) CPA (X7) Niat Mengejar Sertifikat CPA (X8)
Noresp nama kelamin umur universitas 1 2 3 4 5 6 1 2 1 2 3 4 5 6
19
1 Fang Perempuan tahun UNIKA 4 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 5 4
19
2 Aang Laki-laki tahun UNIKA 1 1 1 1 1 1 5 5 3 3 3 3 3 3
19
3 Hendy Laki-laki tahun UNIKA 2 2 2 2 2 2 1 1 3 4 3 3 4 4
19
4 Kristian Ruby Zen Laki-laki tahun UNIKA 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3
21
5 Ike Rismawati Perempuan tahun UNIKA 4 4 5 4 4 5 2 2 4 5 5 4 5 5
18
6 Celine Olivia S Perempuan tahun UNIKA 4 4 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 4
19
7 Anggik Yusyano Laki-laki tahun UNIKA 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4
18
8 M. Taufan Putra Laki-laki tahun UNIKA 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4

120
19
9 Gabriel Ananta Laki-laki tahun UNIKA 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5
18
10 Aurelius Brandon Laki-laki tahun UNIKA 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5
18
11 Ivan Bene Laki-laki tahun UNDIP 4 4 4 4 4 4 1 1 4 5 4 4 5 5
19
12 Yosua Laki-laki tahun UNDIP 3 3 3 3 3 3 2 2 5 5 5 5 5 5
19
13 Berliana Eunike Perempuan tahun UNDIP 2 2 3 2 2 2 4 2 3 4 3 4 4 3
20
14 Jovan Laki-laki tahun UNDIP 3 2 2 3 2 2 3 3 4 5 5 5 5 5
21
15 Christian Noer Laki-laki tahun UNDIP 3 3 3 3 3 3 5 5 4 4 4 5 4 5
22
16 Yohana Perempuan tahun UNDIP 4 4 5 5 4 5 2 2 4 4 4 4 5 5
20
17 Eunike Nathania Perempuan tahun UNDIP 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3
20
18 Markus Ivan K Laki-laki tahun UNDIP 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
20
19 Niko Cahyono Laki-laki tahun UNDIP 3 3 3 3 3 3 2 2 5 5 5 5 5 5
19
20 Maria Silviana Perempuan tahun UNDIP 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20
21 Citra Perempuan tahun UNNES 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
22
22 Agung Suhandi Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4
22
23 Bagus Cahyono Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4
21
24 Rika F Perempuan tahun UNNES 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4

121
20
25 Fitra Perempuan tahun UNNES 5 3 4 4 4 4 5 2 2 3 3 2 3 2
20
26 Farhan Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21
27 Arif Mulyanto Laki-laki tahun UNNES 1 2 3 2 3 1 1 1 2 3 2 4 3 1
20
28 Astrid Perempuan tahun UNNES 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
22
29 Aditya Laki-laki tahun UNNES 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4
19
30 Hutami Perempuan tahun UDINUS 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
18
31 Jessica Susanto Perempuan tahun UDINUS 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
21
32 Dinar Nindha Perempuan tahun UDINUS 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19
33 Feri Dianata Laki-laki tahun UDINUS 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
21
34 Bayu Handita Laki-laki tahun UDINUS 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5
22
35 Ghanidirga Laki-laki tahun UDINUS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
36 Nanda Mutiarani Perempuan tahun UDINUS 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
21
37 Firliana Dwicahyani Perempuan tahun UDINUS 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
38 Nila Andriani Perempuan tahun UDINUS 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 4
Eryawan Nanda 22
39 Pratama Laki-laki tahun UDINUS 2 2 2 2 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4
21
40 Farizqie Yudha Laki-laki tahun UDINUS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

122
Nabila Putri 21
41 Handayani Perempuan tahun UDINUS 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5
21
42 Qhitah Renja A Perempuan tahun UNISBANK 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21
43 Cindy Gustiara Perempuan tahun UNISBANK 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22
44 Winda Perempuan tahun UNISBANK 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3
21
45 Anggraini Sinta P Perempuan tahun UNISBANK 1 2 2 1 2 2 4 3 3 4 5 5 4 1
21
46 Hana Perempuan tahun UNISBANK 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3
20
47 Justin Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
48 Cantika Putri Perempuan tahun UNISBANK 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22
49 Dimas Winoto Laki-laki tahun UNISBANK 2 2 4 1 3 3 1 2 2 5 4 4 2 4
20
50 Agustinus N Laki-laki tahun UNISBANK 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3
22
51 Andrean M Laki-laki tahun UNISBANK 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20
52 Lanny Perempuan tahun UNISBANK 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
21
53 Ivan H Laki-laki tahun UNISBANK 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4
21
54 Erick P Laki-laki tahun UNISBANK 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5
21
55 Ayu Perempuan tahun UNISBANK 2 2 2 3 5 5 3 3 5 5 3 5 5 4
19
56 Angel Perempuan tahun UNISBANK 3 3 3 4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 3

123
21
57 Dinda Permata Dewi Perempuan tahun USM 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
20
58 Hilal Huda Perempuan tahun USM 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 4 5 5
22
59 Decky Laki-laki tahun USM 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
20
60 Benita Winda Perempuan tahun USM 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3
22
61 Yunu Kurnelia Perempuan tahun USM 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3
20
62 Muhammad Syahreza Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22
63 Tivani Desi L Perempuan tahun UNISSULA 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
24
64 Narko Laki-laki tahun UNISSULA 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5
21
65 Arisha Perempuan tahun UNISSULA 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
20
66 Alaya Perempuan tahun UNISSULA 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19
67 Zaenal Laki-laki tahun UNISSULA 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
21
68 Fitri Hadriah Perempuan tahun UNISSULA 4 3 3 3 3 3 1 1 4 3 3 2 4 3
22
69 Hartono Syahruddin Laki-laki tahun UNISSULA 4 5 4 2 2 3 2 2 4 3 3 5 4 3
19
70 Luna Perempuan tahun UNISSULA 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
22
71 Irfan Wiranto Laki-laki tahun UNISSULA 4 2 1 4 2 2 2 4 2 1 4 5 1 3
20
72 Setyo Laki-laki tahun UNISSULA 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

124
21
73 Dhea T Perempuan tahun UNISSULA 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
20
74 Inawati Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
22
75 Maya A Perempuan tahun UNISSULA 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3
21
76 Martina N Perempuan tahun UNISSULA 3 4 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5
20
77 Devi L Perempuan tahun UNISSULA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21
78 Yohan S Laki-laki tahun UNISSULA 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5
22
79 Rudy Laki-laki tahun UNTAG 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5
22
80 Christian Laki-laki tahun UNTAG 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5
21
81 Febriano Laki-laki tahun UNTAG 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4
20
82 Arifin Laki-laki tahun UNTAG 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5
21
83 Michelle Perempuan tahun UNTAG 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4
21
84 Tania Perempuan tahun UNTAG 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5
21
85 Claudia Perempuan tahun UNTAG 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5
21
86 Sendy A Perempuan tahun UNTAG 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5
20
87 Yuni Perempuan tahun UNIMUS 4 4 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 4
19
88 Raisa Perempuan tahun UNIMUS 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5

125
19
89 Putra Laki-laki tahun UNIMUS 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20
90 Cahya Perempuan tahun UNWAHAS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21
91 Meniek Perempuan tahun UNWAHAS 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22
92 Sekar Perempuan tahun UNWAHAS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
19
93 Eko Laki-laki tahun UNWAHAS 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
20
94 Jumaedi Laki-laki tahun UNWAHAS 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5
20
95 Chara Azalia Perempuan tahun UNAKI 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5
20
96 Ruth Perempuan tahun UNPAND 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4
20
97 Fernando Laki-laki tahun UNPAND 3 3 3 3 3 3 5 5 4 4 4 4 5 4
21
98 Ratna S Perempuan tahun UNPAND 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5
21
99 Susanti Perempuan tahun UNPAND 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
22
100 Adi D Laki-laki tahun UNPAND 2 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 3 3 3
20
101 Gading Laki-laki tahun UNPAND 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

126
Lampiran 3 – Uji Validitas

Lampiran 3.1 – uji validitas minat

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 skor_total


** **
item_1 Pearson Correlation 1 .950 .048 .195 .165 .186 .171 .111 .293

Sig. (2-tailed) .000 .634 .050 .099 .062 .088 .269 .003

N 101 101 101 101 101 101 101 101 101


** **
item_2 Pearson Correlation .950 1 .083 .164 .174 .192 .180 .091 .293

Sig. (2-tailed) .000 .408 .101 .082 .055 .072 .366 .003

N 101 101 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_3 Pearson Correlation .048 .083 1 .517 .362 .552 .493 .339 .738

Sig. (2-tailed) .634 .408 .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 101 101 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_4 Pearson Correlation .195 .164 .517 1 .585 .435 .471 .408 .789

Sig. (2-tailed) .050 .101 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_5 Pearson Correlation .165 .174 .362 .585 1 .300 .516 .332 .711

Sig. (2-tailed) .099 .082 .000 .000 .002 .000 .001 .000

N 101 101 101 101 101 101 101 101 101

127
** ** ** ** ** **
item_6 Pearson Correlation .186 .192 .552 .435 .300 1 .499 .374 .713

Sig. (2-tailed) .062 .055 .000 .000 .002 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_7 Pearson Correlation .171 .180 .493 .471 .516 .499 1 .392 .765

Sig. (2-tailed) .088 .072 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_8 Pearson Correlation .111 .091 .339 .408 .332 .374 .392 1 .638

Sig. (2-tailed) .269 .366 .001 .000 .001 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** ** ** **
skor_total Pearson Correlation .293 .293 .738 .789 .711 .713 .765 .638 1

Sig. (2-tailed) .003 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101 101 101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

128
Lampiran 3.2 – uji validitas kompensasi

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 skor_total


** ** ** ** **
item_1 Pearson Correlation 1 .707 .291 .323 .477 .804

Sig. (2-tailed) .000 .003 .001 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101


** ** * ** **
item_2 Pearson Correlation .707 1 .318 .218 .470 .774

Sig. (2-tailed) .000 .001 .029 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101


** ** ** * **
item_3 Pearson Correlation .291 .318 1 .379 .235 .628

Sig. (2-tailed) .003 .001 .000 .018 .000

N 101 101 101 101 101 101


** * ** ** **
item_4 Pearson Correlation .323 .218 .379 1 .426 .641

Sig. (2-tailed) .001 .029 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101


** ** * ** **
item_5 Pearson Correlation .477 .470 .235 .426 1 .712

Sig. (2-tailed) .000 .000 .018 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** **
skor_total Pearson Correlation .804 .774 .628 .641 .712 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

129
Lampiran 3.3 – uji validitas pelatihan profesional

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 skor_total


** ** ** **
item_1 Pearson Correlation 1 .575 .450 .496 .766

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101


** ** ** **
item_2 Pearson Correlation .575 1 .529 .504 .782

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101


** ** ** **
item_3 Pearson Correlation .450 .529 1 .652 .844

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101


** ** ** **
item_4 Pearson Correlation .496 .504 .652 1 .830

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101


** ** ** **
Pearson Correlation .766 .782 .844 .830 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 3.4 – uji validitas pengakuan profesional

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 skor_total


** * ** **
item_1 Pearson Correlation 1 .430 .251 .300 .685

Sig. (2-tailed) .000 .011 .002 .000

N 101 101 101 101 101


** ** ** **
item_2 Pearson Correlation .430 1 .464 .294 .783

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000

130
N 101 101 101 101 101
* ** ** **
item_3 Pearson Correlation .251 .464 1 .292 .719

Sig. (2-tailed) .011 .000 .003 .000

N 101 101 101 101 101


** ** ** **
item_4 Pearson Correlation .300 .294 .292 1 .651

Sig. (2-tailed) .002 .003 .003 .000

N 101 101 101 101 101


** ** ** **
skor_total Pearson Correlation .685 .783 .719 .651 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 3.5 – uji validitas pertimbangan pasar kerja

Correlations

item_1 item_2 item_3 skor_total


** ** **
item_1 Pearson Correlation 1 .545 .491 .819

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101


** ** **
item_2 Pearson Correlation .545 1 .544 .852

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101


** ** **
item_3 Pearson Correlation .491 .544 1 .810

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101


** ** **
skor_total Pearson Correlation .819 .852 .810 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101

131
Correlations

item_1 item_2 item_3 skor_total


** ** **
item_1 Pearson Correlation 1 .545 .491 .819

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101


** ** **
item_2 Pearson Correlation .545 1 .544 .852

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101


** ** **
item_3 Pearson Correlation .491 .544 1 .810

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101


** ** **
skor_total Pearson Correlation .819 .852 .810 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 3.6 – uji validitas lingkungan kerja yang dinamis

Correlations

item_1 item_2 item_3 skor_total


** ** **
item_1 Pearson Correlation 1 .586 .584 .826

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101


** ** **
item_2 Pearson Correlation .586 1 .722 .879

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101


** ** **
item_3 Pearson Correlation .584 .722 1 .899

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101

132
** ** **
skor_total Pearson Correlation .826 .879 .899 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 101 101 101 101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

133
Lampiran 3.7 – uji validitas norma subyektif

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 skor_total


** ** ** ** ** **
item_1 Pearson Correlation 1 .781 .713 .814 .646 .690 .873

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_2 Pearson Correlation .781 1 .812 .730 .704 .745 .896

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_3 Pearson Correlation .713 .812 1 .727 .748 .723 .888

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_4 Pearson Correlation .814 .730 .727 1 .756 .754 .902

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_5 Pearson Correlation .646 .704 .748 .756 1 .776 .872

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_6 Pearson Correlation .690 .745 .723 .754 .776 1 .883

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

134
N 101 101 101 101 101 101 101
** ** ** ** ** **
skor_total Pearson Correlation .873 .896 .888 .902 .872 .883 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 3.8 – uji validitas kemudahan untuk mendapatkan sertifikat CPA

Correlations

item_1 item_2 skor_total


** **
item_1 Pearson Correlation 1 .859 .964

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 101 101 101


** **
item_2 Pearson Correlation .859 1 .964

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 101 101 101


** **
skor_total Pearson Correlation .964 .964 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 101 101 101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

135
Lampiran 3.9 – uji validitas niat untuk mengejar sertifikat CPA

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 skor_total


** ** ** ** ** **
item_1 Pearson Correlation 1 .628 .583 .448 .645 .637 .818

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_2 Pearson Correlation .628 1 .600 .491 .604 .604 .818

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_3 Pearson Correlation .583 .600 1 .626 .496 .610 .814

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_4 Pearson Correlation .448 .491 .626 1 .514 .476 .728

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_5 Pearson Correlation .645 .604 .496 .514 1 .608 .801

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101


** ** ** ** ** **
item_6 Pearson Correlation .637 .604 .610 .476 .608 1 .830

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

136
N 101 101 101 101 101 101 101
** ** ** ** ** **
skor_total Pearson Correlation .818 .818 .814 .728 .801 .830 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 101 101 101 101 101 101 101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

137
Lampiran 4 – Uji Reliabilitas

Lampiran 4.1 – uji reliabilitas minat

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.797 8

Lampiran 4.2 – uji reliabilitas kompensasi

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.757 5

Lampiran 4.3 – uji reliabilitas pelatihan profesional

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.815 4

Lampiran 4.4 – uji reliabilitas pengakuan profesional

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.674 4

Lampiran 4.5 – uji reliabilitas pertimbangan pasar kerja

138
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.769 3

Lampiran 4.6 – uji reliabilitas lingkungan kerja yang dinamis

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.834 3

Lampiran 4.7 – uji reliabilitas norma subyektif

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.945 6

Lampiran 4.8 – uji reliabilitas kemudahan untuk mendapatkan


sertifikat CPA

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.924 2

Lampiran 4.9 – uji reliabilitas niat untuk mengejar sertifikat CPA

Reliability Statistics

139
Cronbach's
Alpha N of Items

.888 6

Lampiran 5 - Statistik Deskriptif

Lampiran 5.1 - Statistik Deskriptif Minat

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 101 2 5 3.98 .244

item_2 101 3 5 3.99 .173

item_3 101 1 5 3.89 .871

item_4 101 1 5 3.76 .862

item_5 101 2 5 3.98 .848

item_6 101 2 5 4.05 .767

item_7 101 1 5 4.00 .787

item_8 101 1 5 3.91 .776

Valid N (listwise) 101

Lampiran 5.2 - Statistik Deskriptif Kompensasi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 101 1 5 3.99 .866

item_2 101 1 5 4.11 .786

item_3 101 2 5 3.93 .791

item_4 101 2 5 4.24 .723

item_5 101 2 5 4.25 .684

Valid N (listwise) 101

140
Lampiran 5.3 - Statistik Deskriptif Pelatihan Profesional

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 101 2 5 4.34 .637

item_2 101 3 5 4.31 .561

item_3 101 1 5 4.27 .799

item_4 101 2 5 4.26 .673

Valid N (listwise) 101

Lampiran 5.4 - Statistik Deskriptif Pengakuan Profesional

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 101 2 5 4.21 .637

item_2 101 2 5 4.12 .711

item_3 101 2 5 3.99 .700

item_4 101 2 5 4.13 .643

Valid N (listwise) 101

Lampiran 5.5 - Statistik Deskriptif Pertimbangan Pasar Kerja

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 101 2 5 3.90 .806

item_2 101 1 5 3.98 .860

item_3 101 2 5 4.06 .772

Valid N (listwise) 101

141
Lampiran 5.6 - Statistik Deskriptif Lingkungan kerja yang dinamis

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 101 2 5 4.06 .759

item_2 101 2 5 4.12 .725

item_3 101 1 5 4.16 .880

Valid N (listwise) 101

Lampiran 5.7 - Statistik Deskriptif Norma subyektif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 101 1 5 3.63 .935

item_2 101 1 5 3.55 .911

item_3 101 1 5 3.60 .950

item_4 101 1 5 3.68 .989

item_5 101 1 5 3.68 .948

item_6 101 1 5 3.65 .964

Valid N (listwise) 101

Lampiran 5.8 - Statistik Deskriptif kemudahan untuk mendapatkan

sertifikat CPA

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 101 1 5 3.74 1.146

142
item_2 101 1 5 3.82 1.152

Valid N (listwise) 101

Lampiran 5.9 - Statistik Deskriptif niat untuk mengejar sertifikat

CPA

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

item_1 101 2 5 4.09 .750

item_2 101 1 5 4.13 .783

item_3 101 2 5 4.10 .781

item_4 101 2 5 4.14 .708

item_5 101 1 5 4.20 .749

item_6 101 1 5 4.09 .884

Valid N (listwise) 101

Lampiran 6 – Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 101
a
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation 2.24628766

Most Extreme Differences Absolute .120

Positive .054

Negative -.120

Kolmogorov-Smirnov Z 1.203

Asymp. Sig. (2-tailed) .111

143
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 101
a
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation 2.24628766

Most Extreme Differences Absolute .120

Positive .054

Negative -.120

Kolmogorov-Smirnov Z 1.203

Asymp. Sig. (2-tailed) .111

a. Test distribution is Normal.

Lampiran 7 - Uji Heterokedastisitas


a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.406 1.413 1.703 .092

kompensasi -.132 .077 -.250 -1.712 .090

pelatihan profesional .013 .087 .020 .153 .879

pengakuan profesional .018 .104 .024 .174 .863

pertimbangan psr kerja -.116 .116 -.161 -1.000 .320

lingkungan kerja yg dinamis .070 .097 .099 .720 .473

norma subyektif -.061 .041 -.211 -1.469 .145

kemudahan untuk mndptkn


.003 .083 .005 .038 .970
CPA

niat untuk mengejar CPA .133 .055 .344 2.445 .016

144
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.406 1.413 1.703 .092

kompensasi -.132 .077 -.250 -1.712 .090

pelatihan profesional .013 .087 .020 .153 .879

pengakuan profesional .018 .104 .024 .174 .863

pertimbangan psr kerja -.116 .116 -.161 -1.000 .320

lingkungan kerja yg dinamis .070 .097 .099 .720 .473

norma subyektif -.061 .041 -.211 -1.469 .145

kemudahan untuk mndptkn


.003 .083 .005 .038 .970
CPA

niat untuk mengejar CPA .133 .055 .344 2.445 .016

a. Dependent Variable: abs_res

Lampiran 7.1 - Uji Heterokedastisitas

(pengobatan menggunakan transformasi logaritma)


a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .177 .140 1.269 .208

ln_x1 -.089 .051 -.252 -1.733 .086

ln_x2 -.016 .047 -.047 -.351 .726

ln_x3 -.013 .055 -.032 -.245 .807

ln_x4 -.045 .044 -.167 -1.019 .311

ln_x5 .042 .036 .170 1.186 .239

145
ln_x6 -.028 .024 -.157 -1.155 .251

ln_x7 -.014 .016 -.109 -.876 .383

ln_x8 .109 .044 .355 2.493 .014

a. Dependent Variable: abs_res2

Lampiran 7.2 - Uji Heterokedastisitas

(pengobatan menggunakan pembagian variabel)


a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .121 .044 2.722 .008

hasil_x1 -.093 .053 -.243 -1.747 .084

hasil_x2 .048 .046 .137 1.040 .301

hasil_x3 -.027 .052 -.067 -.532 .596

hasil_x4 -.030 .047 -.088 -.642 .523

hasil_x5 .017 .036 .053 .468 .641

hasil_x6 -.019 .025 -.091 -.777 .439

hasil_x7 -.007 .017 -.046 -.397 .692

a. Dependent Variable: abs_res3

146
Lampiran 8 – Uji Multikolinearitas

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) .742 .142 5.217 .000

kompensasi .144 .084 .144 1.718 .089 .453 2.207

pelatihan profesional .233 .072 .254 3.232 .002 .514 1.945

pengakuan profesional .153 .086 .143 1.773 .080 .486 2.059

pertimbangan pasar kerja .112 .072 .122 1.544 .126 .508 1.968

lingkungan kerja -.090 .056 -.108 -1.590 .115 .690 1.449

norma subyektif .129 .038 .227 3.369 .001 .696 1.437

kemudahan utk mndptkn cpa .055 .026 .143 2.094 .039 .681 1.468

niat mengejar sertifikat cpa -.098 .023 -.369 -4.297 .000 .430 2.324

a. Dependent Variable: minat


Lampiran 9 – Uji T

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .742 .142 5.217 .000

kompensasi .144 .084 .144 1.718 .089

pelatihan profesional .233 .072 .254 3.232 .002

pengakuan profesional .153 .086 .143 1.773 .080

pertimbangan pasar kerja .112 .072 .122 1.544 .126

lingkungan kerja -.090 .056 -.108 -1.590 .115

norma subyektif .129 .038 .227 3.369 .001

kemudahan utk mndptkn cpa .055 .026 .143 2.094 .039

niat mengejar sertifikat cpa -.098 .023 -.369 -4.297 .000

a. Dependent Variable: minat

Anda mungkin juga menyukai