Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Nuraminah

NIM : 1830811092
Jurusan : Administrasi Bisnis 4A
Dosen Pengampu : Asep M Ramdan, S.E., M.M

DEFINISI MODEL KEPUTUSAN PEMBELIAN

1. Pengenalan masalah

Masalah adalah salah satu bentuk pelajaran ketika anda sadar, sebagai kesadaran jiwa anda dapat
melihat dengan mudah berbagai kelemahan dan masalah dalam kehidupan anda.(Irmansyah
Effendi)
Masalah merupakan kondisi atau situasi yang memiliki karakteristik yang belum mapan atau
belum diketahui untuk selesaikan atau diketahui secara pasti.(Kartini Kartono)
Masalah merupakan sesuatu yang belum ditemukan cara penyesaiannya atau jawabannya, yang
menjadi teka-teki yang menuntut pemecahan (penelitian) ilmiah, karena untuk menemukan
jawabannya hanya mungkin didapatkan melalui penelitian atau cara kerja ilmiah. (Mustika Zed)
Masalah yakni merupakan suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi dengan apa
yang sudah terjadi tentang suatu hal atau kesenjangan antara kenyataan yang terjadi dengan yang
seharusnya terjadi serta harapan dan kenyataannya dari masalah tersebut. (Notoadmojo)
Masalah adalah salah satu bentuk pertanyaan kepada seseorang yang dimana orang tersebut tidak
mempunyai hukum yang bisa digunakan dengan segera untuk menemukan jawaban dari
pertanyaan (masalah) tersebut. (Hudojo)
Masalah merupakan situasi yang akan datang yang tidak diharapkan. (Dorothy Craig)
Masalah merupakan kondisi atau situasi yang dapat menghambat organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah di harapkan. (James Stoner)

2. Pencarian informasi

Kumpulan data yang diproses dan diolah menjadi data yang memiliki arti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
pengambilan suatu keputusan. Suatu sistem tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya
informasi. Informasi harus dapat disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti, dapat disajikan
secara detail atau ringkasan, dapat diatur dalam urutan tertentu, dapat disajikan secara naratif
baik dalam bentuk angka, grafik dan lainnya, dapat disajikan dalam bentuk cetak, video display
dan media lainnya. (Yusup dan Subekti, 2010:1)
Menurut Lasa HS, kebutuhan informasi adalah kebutuhan yang didasarkan pada dorongan untuk
memahami, menguasai lingkungan, menemukan keingintahuan/curiousity dan
penjelasan/exploratory, berawal dari pertanyaan kemudian dicari jawabannya. Kebutuhan
seseorang tidak dapat lepas dari kebutuhan informasi. Semakin meningkat kehidupan seseorang,
semakin meningkat pula kebutuhan akan informasi. (Lasa HS, 2009:150).

Jika seseorang memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi, mencari, menemukan,


mengevaluasi, dan menyeleksi serta menggunakan informasi secara efektif, ini yang biasa
disebut dengan information literacy. Maka seseorang akan memiliki keterampilan dalam mencari
informasi dan akan timbul strategi-strategi apa saja yang akan dipakai untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan sesuai keinginannya agar terpenuhi. (Farida, Purnomo, 2005:100).

Tindakan pemberian informasi di dasarkan pada sumber internal dan eksternal. Sumber internal
yaitu memory dan data pribadi, sedangkan eksternal dibagi menjadi dua komponen yaitu “
kontak langsung” dan “rekam”. Adapun komponen “ kontak langsung” tersebut adalah hubungan
tatap muka antara interpersonal seperti telfon, video call, email dll. Sedangkan komponen rekam
yaitu berupa literatur seperti buku dan jurnal. (Case, 1981:119).
Dalam paradigma baru, perpustakaan adalah sesuatu yang hidup, dinamis, segar menawarkan
hal-hal yang baru, produk layanannya inovatif dan dikemas sedemikian rupa, sehingga apa pun
yang ditawarkan oleh perpustakaan akan menjadi atraktif, interaktif, edukatif dan rekreatif bagi
pengunjungnya. produk layananya dipublikasikan melalui berbagai cara, baik melalui media
cetak maupun media elektronik kepada masyarakat. Perpustakaan di kelola secara profesional.
Pegawainya berpenampilan rapi, ramah, dapat memberikan layanan yang menyenangkan kepada
masyarakat pengguna perpustakaan. Gedung atau ruangannya ditata dengan apik, sejuk dan
nyaman mengikuti perkembangan zaman. (Wiji Suwarno, 2010: 21).
Karakteristik sumber informasi, atau mungkin lebih spesifik: karakter media yang akan
digunakan dalam mencari dan menemukan informasi. Berkaitan dengan 2 hal di atas, orang-
orang yang terbiasa dengan media elektronik dan datang dari strata sosial atas pastilah
menunjukkan perilaku pencarian informasi berbeda dibandingkan mereka yang sangat jarang
terpapar media elektronik, baik karena keterbatasan ekonomi maupun karena kondisi sosial-
budaya. (Case, 2002: 113).

3. Evaluasi Alternatif

Evaluasi adalah pengukuran dan perbaikan dalam kegiatan yang dilaksanakan, seperti
membandingkan hasil-hasil kegiatan yang dibuat. Tujuannya agar rencana-rencana yang telah
dibuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dapat terselenggarakan. Dapat diartikan, evaluasi
adalah suatu proses perbandingan dan pengukuran dari hasil akhir pekerjaan yang dinyatakan
dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. Hasil evaluasi dimaksudkan untuk
perencanaan kembali, dan juga berfungsi sebagai administrasi dan manajemen yang terakhir.
Yaitu mengkombinasikan dan mengumpulkan data dengan standar tujuan.
Pengertian evaluasi adalah sebuah interpretasi atau penafsiran yang bersumber pada data-data
kuantitatif, menurut pengertiannya sendiri kuantitatif merupakan hasil-hasil dari pengukuran.
(Sudijono)

Pengertian evaluasi adalah sebagai the proses of obtaining, delineating, and providing useful
information for judging decision alternative. Artinya, evaluasi adalah sebuah proses,
penggambaran, perolehan, dan penyedia informasi yang berguna dan alternatif keputusan.
(Stufflebeam dkk)

Pengertian evaluasi adalah mencari sesuatu yang berharga. Sesuatu yang berharga ini dapat
berupa suatu program atau informasi, produksi serta alternatif prosedur tertentu. Evaluasi
bukalah merupakan hal baru dalam kehidupan manusia, sebab hal tersebut senantiasa mengiringi
kehidupan seseorang.(Worthen and Sanders)

Pengertian evaluasi, secara garis besar, dapat dikatakan bahwa pemberian nilai terhadap kualitas
tertentu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan,
memperoleh dan menyediakan informasi yang diperlukan dalam membuat alternative-alternatif
keputusan.(Purwanto)

Pengertian evaluasi sebagai suatu proses atau usaha dalam menentukan nilai. Secara khusus
penilaian atau evaluasi juga diartikan sebagai proses pemberian nilai didasarkan pada data
kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.(Rooijackers Ad)

4. Keputusan Pembelian

keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap
produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu
produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk
sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat.(Kotler :2002)

Keputusan pembelian merupakan proses dalam pembelian yang nyata, apakah membeli atau
tidak.( Swastha dan Handoko (2008 : 110)

keputusan pembelian yaitu pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan
pembelian, artinya bahwa seseorang bisa membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif
pilihan. Keputusan untuk membeli bisa mengarah pada bagaimana proses dalam pengambilan
keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku
konsumen.(Schiffman dan Kanuk 2009: 112)

Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab
harga yg bisa dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan
pembelian terhadap produk tersebut (Tejdhakusuma, dkk. 2006:48).

proses pembelian yg spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai berikut: pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Tugas pemasar yaitu memahami perilaku pembeli pada tiap tahap dan pengaruh apa yg bekerja
dalam tahap-tahap tersebut.(Kotler 2010:211)

pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen menurut adalah atribut dari
suatu toko. Atribut toko adalah persepsi yang dimiliki atau melekat di benak konsumen atau
masyarakat umum tentang suatu perusahaan, unit atau produk.(Jin dan Kim 2002:401

5. Perilaku Pasca Pembelian

Perilaku pasca pembelian (postpurchase behavior) adalah tahap proses pengambilan keputusan
pembeli di mana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan
kepuasan atau ketidakpuasan mereka.

Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih,
membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan mereka.(Kotler dan Keller (2008:214)

Definisisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6): Perilaku konsumen
menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka
yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan
konsumsi.(Schiffman dan Kanuk (2008:6)

Perilaku konsumen merupaka suatu tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan
yang dimana akan mendahului dan juga mengikuti tindakan tersebut yang akan terlibat secara
langsung dalam suatu memperoleh, mengkonsumsi dan juga akan membuang suatu produk atau
jasa, termasuk proses keputusan yang akan mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.(Engel,
Blackwell dan Miniard)
Perilaku konsumen merupakan suatu aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi atau
juga membuang barang maupun jasa.(Mowen)

Konsumen merupakan suatu proses pengambilan keputusan dan juga kegiatan fisik individu-
individu yang semuanya ini akan melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan,
menggunakan, atau juga akan mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.(Loudon dan Della
Bitta :1993)
consumer behavior akan dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk dapat membuat keputusan
tentang suatup roduk yang akan dibeli dan juga dikonsumsi.(Ebert dan Griffin :1995)

Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang akan langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan juga akan menghabiskan produk dan jasa, yang termasuk proses keputusan
yang mendahului dan juga akan menyusuli tindakan ini.(James F et al : 1994 )

Anda mungkin juga menyukai