Mochammad Lutfi Putra Irvanda - 21090120120028 - Proposal Ilmiah
Mochammad Lutfi Putra Irvanda - 21090120120028 - Proposal Ilmiah
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
2. Identitas Penulis
NIM : 21090120120028
3. Dosen Pembimbing
NIP : 197903072006042001
Menyetujui,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepa Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat-Nya yang telah diberikan yang sangat bermanfaat bagi kita, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas bahasa Indonesia ini dengan baik dan tepat waktu.
Penyusunan proposal ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir yang
diberikan dosen di mata kuliah bahasa Indonesia di semester 1 ini.
Berbagai hambatan, halangan, dan gangguan telah saya lewati dalam proses
pembuatan tugas bahasa Indonesia ini, namun berkat dukungan dari berbagai pihak,
tugas bahasa Indonesia ini dapat terselesaikan dengan cukup baik sesuai dengan apa
yang saya harapkan. Oleh sebab itu, saya disini mengucapkan terimakasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung saya dalam pengerjaan tugas
bahasa Indonesia ini.
Tugas bahasa Indonesia yang telah saya buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membantu
saya untuk berkembang. Segala saran dan kritik yang diberikan akan sangat saya
perhatikan dan akan saya evaluasi agar kedepannya saya dapat membuatnya lebih
baik lagi. Saya berharap tugas bahasa Indonesia yang saya buat ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
v
BAB I
PEND AHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara maritim, Indonesia saat ini juga sudah memiliki banyak kapal
serta memiliki pabrik pembuatan kapal atau yang biasa disebut galangan kapal. Saat
ini sudah banyak galangan yang memproduksi kapal, mulai dari kapal kecil, kapal
besar, hingga kapal modern. Ada banyak proses dalam pembuatan kapal seperti
perencanaan, desain badan kapal, dan proses pembuatan kapal yang dibagi menjadi
beberapa bagian.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Bagi peneliti, diharapkan dapat bermanfaat dalam penelitian, khusunya
pengkajian dalam menentukan metode terbaik dalam pembuatan kapal
Bagi pelaku usaha galangan kapal, diharapkan dapat membantu dalam
perencanaan proses pembuatan kapal agar mendapat metode yang tepat
2. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan konsep, pemikiran serta teori IPTEK khusunya dalam
perencanaan pembuatan kapal dengan metode yang lebih tepat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
Sebelumnya sudah terdapat penelitian yang meneliti kapal patrol 165 DWT.
Kapal ini menggunakan metode perakitan kapal transversal framing system. Karena
kapal ini difokuskan pada kekuatan konstruksi kapal. Framing system atau bisa
disebut sistem konstruksi adalah bagian dari struktur dan salah satu faktor utama
yang pasti diperthatikan dalam membangun kapal1.
1
Harya Kumuda Koostanto, Ahmad Fauzan Zakki, dan Samuel. “Studi Perencanaan Konstruksi
Dan Analisa Kekuatan Kapal Patroli 165 DWT Pada Perairan Indonesia,” Jurnal Teknik
Perkapalan, vol. 9, no. 1 (2021): 91-104.
2
R. R. Hakim, H. Yudo, dan A. F. Zakki. “Studi Perencanaan Konstruksi Dan Analisa Kekuatan
Kapal Floating Fuel Station,” Jurnal Teknik Perkapalan, vol. 7, no.4 (2019): 403-411.
3
Edy Utomo, “Perbandingan Desain Dermaga Terapung Pada Sistem Konstruksi Melintang Dan
Memanjang ‘Studi Kasus Dermaga Pelabuhan Tideng Pale Kabupaten Tana Tidung,’” Borneo
Engineering : Jurnal Teknik Sipil, vol. 2, no. 1 (2018): 1-13.
3
Framing system pada kapal merupakan hal yang sangat penting yang harus
diperhatikan saat membangun kapal. Masalah utama dalam sistem perkapalan
adalah membuat struktur perkapalan yang kuat dan ringan. Karena struktur ini, kita
akan mendapatkan kapasitas muat yang cukup besar, sehingga menguntungkan bagi
kapal niaga yang membawa muatan lebih besar. Kapal perang juga memiliki
keunggulan, yaitu kecepatannya bertambah dan daya tahannya lebih lama.4.
B. Landasan Teori
Framing System atau Sistem Konstruksi Kapal
Terdapat tiga jenis sistem konstruksi kapal atau framing system, yaitu
transverse framing system, longitudinal framing system dan sistem bangunan
gabungan. Dalam pembuatan kapal, dapat digunakan sistem rangka melintang
lengkap, atau hanya bagian tertentu seperti mesin yang dapat digunakan, dan
bagian utama dapat menggunakan sistem struktur longitudinal atau komposit, atau
sistem struktur longitudinal lengkap. Pemilihan metode sistem framing system ini
sangatlah ditentukan oleh ukuran kapal yang akan dibuat. Fungsi dan jenis kapal
dapat dijadikan patokan pertimbangan lain untuk mengidentifikasi apakah akan
menggunakan transverse framing system, longitudinal framing system, atau
sistem konstruksi gabungan untuk membangun kapal atau bagian dari kapal.5.
4
Ahmad Wahyudi Harahap, Ahmad Fauzan Zakki, dan Hartono Yudo. “Studi Perancangan Sistem
Penggadingan Konstruksi Ruang Muat Kapal Super Container 18.000 TEUS (Malacca-Max)”
Jurnal Teknik Perkapalan, vol. 3, no. 4 (2015): 451–461.
5
Al Taqna Adam Wijaya, “Analisa Kekuatan Kosntruksi Geladak Corrugated Dengan Strong
Beam Pada Longitudinal Framing System Kapal Tanker 17.500 DWT” (2017): 91,
http://repository.its.ac.id/45786/.
4
Transverse Framing System atau Sistem Kontruksi Melintang
6
Resha Buddy Prakoso, “Analisa Kekuatan Konstruksi Memanjang, Stabilitas dan Olah Gerak
Kapal KMP. LEMA Ro-Ro 750 GT Untuk Pelayaran Sorong-Waigeo”, vol. 3, no. 4 (2015): 494–
502.
7
Al Taqna Adam Wijaya, “Analisa Kekuatan Kosntruksi Geladak Corrugated Dengan Strong
Beam Pada Longitudinal Framing System Kapal Tanker 17.500 DWT” (2017): 91,
http://repository.its.ac.id/45786/.
8
Biro Klasifikasi Indonesia, PT. Persero.2014. “Rules fot the classification and construction” vol.
II Jakarta: Biro Klasifikasi Indonesia.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang
dimana dalam penelitian ini merupakan hasil studi yang berguna untuk
mengutarakan data-data, deskripsi, serta gambaran secara akurat berdasarkan
permasalahan yang di teliti dalam penelitian ini.
Dari hasil perhitungan yang didasarkan pada analisis data didapatkan hasil
bahwa setiap pembuatan kapal diperlukan analisis terlebih dulu untuk menentukan
sistem konstruksi atau framing system mana yang akan dipakai, karena sistem
konstruksi atau framing system ditentukan oleh ukuran kapal untuk mendapatkan
konstruksi yang kuat dan kokoh. Jika dalam pembuatan kapal menggunakan sistem
konstruksi atau framing system yang asal atau tanpa analisis, tidak menutup
kemungkinan konstruksi kapal tidak akan kuat dan kokoh.
6
DAFTAR PUSTAKA
Harya Kumuda Koostanto, Ahmad Fauzan Zakki, dan Samuel. “Studi Perencanaan
Konstruksi Dan Analisa Kekuatan Kapal Patroli 165 DWT Pada Perairan
Indonesia,” Jurnal Teknik Perkapalan, vol. 9, no. 1 (2021): 91-104.
Biro Klasifikasi Indonesia, PT. Persero.2014. “Rules fot the classification and
construction” vol. II Jakarta: Biro Klasifikasi Indonesia.
Ahmad Wahyudi Harahap, Ahmad Fauzan Zakki, dan Hartono Yudo. “Studi
Perancangan Sistem Penggadingan Konstruksi Ruang Muat Kapal Super
Container 18.000 TEUS (Malacca-Max)” Jurnal Teknik Perkapalan, vol. 3,
no. 4 (2015): 451–461.