Anda di halaman 1dari 16

SOAL ONMIPA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019

Oleh Dr. Rinto Anugraha (UGM)

1. [20 poin] Untuk material ferromagnetik ketika tidak ada medan magnet luar (H =
0), magnetisasi M bernilai maksimum = 1 pada suhu T = 0, kemudian nilainya
turun menuju nol pada suhu kritis T = Tc dan bernilai nol untuk T > Tc . Lihat

Gambar di bawah ini.

Ketika suhu ferromagnetik sedikit lebih kecil dari Tc , suseptibilitas magnetik χ T

dan derivatif parsial M terhadap T dapat dimodelkan melalui persamaan


 ∂M  a
χT =   = + 3bH 2 (1)
 ∂H  T 1 − T / Tc

 ∂M  1  f (H ) M0 
  =  −  (2)
 ∂T  H Tc  (1 − T / Tc ) 2 2(1 − T / Tc )1 / 2 

dengan M 0 , Tc , a dan b adalah suatu konstanta dan f (H ) hanya merupakan

fungsi H saja dengan syarat batas f ( H = 0 ) = 0 .


a. [8 poin] Tentukan bentuk eksplisit f (H ) .
b. [8 poin] Tentukan bentuk eksplisit M ( H , T ) .
c. [4 poin] Tentukan persamaan kurva pada gambar di atas.

1
Jawaban
a. Dengan menyatakan M = M ( H , T ) maka bentuk diferensialnya adalah

 ∂M   ∂M 
dM =   dH +   dT (3) [2 poin]
 ∂H T  ∂T H
Jika persamaan (1) diturunkan parsial ke T dan persamaan (2) diturunkan parsial ke H
diperoleh
∂  ∂M  1 a
  = (4) (1 poin)
∂T  ∂H  T Tc (1 − T / Tc ) 2

∂  ∂M  1 f ' (H )
  = (5) (1 poin)
∂H  ∂T  H Tc (1 − T / Tc ) 2

Karena ruas kiri persamaan (4) sama dengan ruas kiri persamaan (5) maka diperoleh
f ' (H ) = a (6) (1 poin)
Integrasi memberikan
f ( H ) = aH + konstanta (7) (1 poin)
Mengingat syarat batas f ( H = 0 ) = 0 maka
konstanta = 0 (1 poin)
sehingga
f ( H ) = aH (8) (1 poin)

b. Jika persamaan (2) diintegralkan ke T diperoleh

 ∂M  1  aH M0 
M = ∫  dT + g1 ( H ) = ∫  −  dT + g1 ( H )
 ∂T H Tc  (1 − T / Tc ) 2 2(1 − T / Tc )1/ 2 

aH
= + M 0 (1 − T / Tc )1/ 2 + g ( H ) (9) [2 poin]
1 − T / Tc
Selanjutnya jika persamaan (9) diturunkan parsial ke H dan disamakan hasilnya dengan
persamaan (1) diperoleh
 ∂M  a a
  = + g ' (H ) = + 3bH 2 (10) (1 poin)
 ∂H T 1 − T / Tc 1 − T / Tc

sehingga

g ' ( H ) = 3bH 2 (1 poin)

g ( H ) = bH 3 + konstanta (11) (1 poin)

2
Dengan mengingat dari gambar
M ( H = 0, T = Tc ) = 0 (12) (1 poin)

Maka gabungan persamaan (9), (11) dan (12) menghasilkan


konstanta = 0. (1 poin)
Jadi
aH
M ( H ,T ) = + M 0 (1 − T / Tc )1 / 2 + bH 3 . (13) (1 poin)
1 − T / Tc

c. Pada gambar di atas, H = 0. Persamaan (13) menjadi

M ( H = 0, T ) = M 0 (1 − T / Tc )1/ 2 (14) (1 poin)

Ketika T = 0, M = 1 sehingga
M0 =1 (15) (1 poin)

Persamaan kurva di atas adalah

M ( H = 0, T < Tc ) = (1 − T / Tc )1/ 2 (16) (1 poin)

M ( H = 0, T > Tc ) = 0 (17) (1 poin)

3
2. [20 poin] Ditinjau material paramagnetik yang mana partikel magnetiknya
memiliki momentum sudut J. Proyeksi momentum sudut terhadap sumbu z ( J z )
memiliki 2J + 1 buah nilai yang mungkin ( J z = –J, –J + 1, ..., J), sehingga momen
magnetik partikel pada sumbu z adalah µ z = J z g L µ B dimana g L = faktor Lande
dan µ B = magneton Bohr. Energi momen magnetik di dalam medan magnet B yang
mengarah ke sumbu z adalah − µ z B .
a. [8 poin] Tentukan fungsi partisi dalam bentuk yang paling sederhana untuk
partikel paramagnetik di dalam suatu medan magnet B yang mengarah ke
sumbu +z. Partikel tersebut berada pada kesetimbangan termal dengan suhu
T.
b. [4 poin] Tentukan energi rata-rata partikel.
c. [8 poin] Tentukan magnetisasi M dari sistem N partikel magnetik identik dan
independen untuk T → 0. Jelaskan makna fisis hubungan magnetisasi dan
energi pada T → 0.

4
Jawaban
a. Energi yang mungkin terjadi ada sebanyak 2J + 1 buah yaitu
E = − Jg L µ B B, ( − J + 1) g L µ B B,..., Jg L µ B B (1) (1 poin)
Fungsi partisi Z dirumuskan sebagai
Z = ∑ exp( − E / kT ) (2) [2 poin]

= exp( Jg L µ B B / kT ) + exp(( J − 1) g L µ B B / kT ) + ... + exp( − Jg L µ B B / kT )


(3) (1 poin)
Dengan substitusi
α = g L µ B B / kT = g L µ B Bβ (4) (1 poin)
Maka persamaan (3) menjadi
Z = exp(Jα ) + exp((J − 1)α ) + ... + exp((− J + 1)α + exp(− Jα )

[
= e − Jα 1 + eα + e 2α + ... + e ( 2 J −1)α + e 2 Jα ] (5) (1 poin)
Suku-suku yang berada di dalam kurung membentuk deret geometri dengan suku

pertama = 1, rasio = eα dan banyak suku = 2J + 1. Penjumlahan semua suku di dalam


kurung adalah
α ( 2 J +1)
− 1)
[ ] = 1(e (6) (1 poin)
eα − 1
sehingga

(eα (2 J +1) − 1) e ( J +1)α − e − Jα e −α / 2 e ( J +1 / 2)α − e −( J +1 / 2)α


Z = e − Jα = =
eα − 1 eα − 1 e −α / 2 eα / 2 − eα / 2
[
sinh ( J + 1 )α ]
=
[2 ]
2 (7) (1 poin)
sinh 1 α

b. Rata-rata energi dapat dihitung melalui persamaan


1 dZ 1 dZ dα
E =− =− (8) [2 poin]
Z dβ Z dα dβ

sinh 1 α [2 ] [ ] [2 ] 2 [2 ] [
( J + 1 ) cosh ( J + 1 )α sinh 1 α − 1 cosh 1 α sinh ( J + 1 )α ]g
=−
[ ] sinh 2 [1 α ]
LµB B
2 2 2
sinh ( J + 1 )α
2 2

(1 poin)

[ 2
[
E = − g L µ B B ( J + 1 ) coth ( J + 1 )α − 1 coth 1 α
2
] 2
[2 ] (9) (1 poin)

5
c. Karena magnetisasi M adalah rata-rata momen magnetik, maka dari formula
E = − µ z B diperoleh

E E
M = µz = − =− (10) [2 poin]
B B

[ 2
[ 2
]2
[ ]
M = g L µ B ( J + 1 ) coth ( J + 1 )α − 1 coth 1 α
2
(11) (1 poin)

Untuk T → 0 maka α → ∞ sehingga bentuk coth → 1. (1 poin)

[ 2
]
M ≈ g L µ B ( J + 1 ) − 1 = Jg L µ B
2
(12) (1 poin)

Jika ada N partikel, maka


M = NJg L µ B (13) (1 poin)
Magnetisasi ini dihasilkan dari seluruh momen magnetik yang sejajar dengan sumbu +z
(sejajar dengan B) ketika suhu T → 0 sehingga energinya bernilai paling rendah yaitu
Etotal = − NJg L µ B B . Artinya seluruh partikel memiliki energi terendah masing-masing

sebesar E = − Jg L µ B B . [2 poin]

6
3. [27 poin] Pada tanggal 10 April 2019, untuk pertama kalinya saintis berhasil
membuat visualisasi sebuah lubang hitam (black hole) yang berada di pusat suatu
galaksi. Lubang hitam merupakan obyek eksotik dari teori relativitas umum. Setiap
benda yang berada di dekatnya akan ditarik ke dalam oleh medan gravitasinya
yang sangat kuat, sampai-sampai cahayapun juga tidak dapat melepaskan diri
sehingga lubang hitam adalah obyek yang gelap dan sulit diamati. Secara klasik,
lubang hitam hanya bergantung dari besaran yang sederhana yaitu massa (M),
muatan listrik (q) dan momentum sudut (L). Melalui pendekatan kuantum,
Stephen Hawking menyatakan bahwa lubang hitam tidak sepenuhnya gelap karena
ia dapat memancarkan partikel sehingga lubang hitam dapat memiliki suhu T dan
entropi S. Untuk sebuah lubang hitam yang bermuatan netral dan tidak berotasi,
entropi lubang hitam S dapat dinyatakan sebagai
S = 14 k α c β hγ G δ A (1)

dengan k = konstanta Boltzmann, c = laju cahaya dalam vakum, h = konstanta


Planck tereduksi, G = konstanta gravitasi universal dan A = luas permukaan bola
lubang hitam dengan jari-jari sebesar RS (radius Schwarzschild). Pangkat-pangkat

α, β, γ dan δ adalah bilangan bulat.


a. [9 poin] Dengan menggunakan analisis satuan internasional, tentukan nilai α
+β+γ+δ.
b. [12 poin] Jika hubungan antara energi internal lubang hitam U dengan massa
lubang hitam M dapat dinyatakan sebagai U = Mc 2 , tentukan suhu lubang
hitam T sebagai fungsi massa M, serta nilai T jika nilai M sebesar massa
matahari = 2 × 10 30 kg.
c. [6 poin] Asumsikan bahwa partikel yang dipancarkan lubang hitam dapat
dianggap seperti radiasi benda hitam sehingga suatu saat lubang hitam akan
lenyap. Asumsikan pula selama pemancaran partikel tersebut, tidak ada
materi atau radiasi yang masuk ke dalam lubang hitam. Tentukan usia lubang
hitam hingga massanya habis, jika massa lubang hitam mula-mula sama
dengan massa matahari.

7
Jawaban
a. Satuan internasional untuk besaran-besaran pada persamaan (1) adalah sebagai
berikut
[S] = Joule/K = kg m2 s−2 K−1 [0,5 poin]
[k] = Joule/K = kg m2 s−2 K−1 [0,5 poin]
[c] = m s−1 [0,5 poin]
[ h ] = Joule s = kg m2 s−1 [0,5 poin]
[G] = N m2 kg−2 = kg−1 m3 s−2 [0,5 poin]
[A] = m2 [0,5 poin]
Dengan menyamakan pangkat ruas kiri dan kanan persamaan (1) diperoleh:
kg : 1 = α + γ − δ [1 poin]
m : 2 = 2α + β + 2γ + 3δ + 2 [1 poin]
s : −2 = −2α − β − γ − 2δ [1 poin]
K : −1 = −α [1 poin]
Dari satuan K, diperoleh α = 1.
Dari satuan kg, diperoleh γ = δ.
Dari satuan m, diperoleh 0 = 2 + β + 5δ.
Dari satuan s, diperoleh 0 = −β−3δ.
Dua persamaan terakhir menghasilkan δ = −1, sehingga γ = −1 dan β = 3.
Nilai α + β + γ + δ = 2. [1 poin]
Persamaan (1) dituliskan sebagai

kc 3
S= A (2) [1 poin]
4 hG

b. Untuk tempat yang jauh dari lubang hitam bermassa M, sebuah partikel bermassa
m yang diam memiliki energi kinetik nol, dan energi potensial gravitasi sama
dengan nol. Dengan menggunakan kelestarian energi, maka pada jarak radius
Schwarschild RS berlaku

GMm
mvesc − =0.
1 2
2 (3) [1 poin]
RS

Untuk cahaya, nilai kecepatan lepas vesc = c. Jadi

8
2GM
RS = (4) [1 poin]
c2
Luas permukaan lubang hitam adalah
2
 2GM  16πG 2 2
A = 4πRS 2 = 4π   = M (5) [1 poin]
 c2  c4
Entropi lubang hitam S adalah
kc 3 kc 3 16πG 2 2 4πkG 2
S= A= M = M (6) [1 poin]
4 hG 4 hG c 4 hc
Dari hukum pertama termodinamika

dS =
1
(dU + pdV ) (7) [1 poin]
T
Entropi S dapat dinyatakan sebagai
S = S (U , V ) (8)
sehingga
 ∂S   ∂S 
dS =   dU +   dV (9) [1 poin]
 ∂U V  ∂V U
Dengan membandingkan persamaan (7) dan (9) di atas diperoleh
1  ∂S   ∂S   ∂M 
=  =    (10) [1 poin]
T  ∂U V  ∂M V  ∂U V

Dari persamaan (6) diperoleh


 ∂S  8πkG
  = M (11) [1 poin]
 ∂ M V hc

Dari relasi U = Mc 2 diperoleh


 ∂M  1
  = 2 (12) [1 poin]
 ∂U V c
Persamaan (10) menjadi
1 8πkG 1 8πkG
= M 2= M (13) [1 poin]
T hc c hc3
Suhu lubang hitam T sebagai fungsi massa M dinyatakan sebagai

hc 3 1
T= (14) [1 poin]
8πkG M
Dengan memasukkan nilai-nilainya dalam satuan SI diperoleh

9
(1,054 × 10−34 )(3 × 108 )3 1
T= − 23 −11
= 6 × 10 −8 Kelvin. (15) [1 poin]
8π (1,38 × 10 )(6,67 × 10 ) 2 × 10 30

c. Daya radiasi yang dipancarkan oleh lubang hitam persatuan luas dirumuskan
sebagai
dU / dt
P= = σT 4 (16) [1 poin]
A

dengan σ = konstanta Stefan-Boltzmann = 5,67 × 10−8 W m −2 K −4 sehingga

dU
= σAT 4 (17) [1 poin]
dt
Karena pemancaran daya radiasi menyebabkan berkurangnya massa maka
dU dM
= −c 2 (18) [1 poin]
dt dt
Dari persamaan (5), (14) dan (18) maka persamaan (17) menjadi
4
dM  16πG 2 2  hc3 1 
− c2 =σ M  
dt  c4  8πkG M 
  

dM σh 4c6 1
− = (19) [1 poin]
dt 256π 3k 4G 2 M 2
t 0
256π 3k 4G 2
∫ dt = − ∫M
2
dM
0 σh c
4 6
M

Umur lubang hitam sebagai fungsi massa M adalah

256π 3k 4G 2 πG 2
t= M 3 = 5120 M3 (20) [1 poin]
3σh c
4 6
hc 4

Untuk massa awal sama dengan massa matahari maka usia lubang hitam hingga
massanya lenyap adalah

π (6,67 × 10−11) 2
t = 5120 −34 8 4
(2 × 1030 )3 detik
(1,05 × 10 )(3 × 10 )

= 6,7 × 1074 detik = 2 × 1067 tahun [1 poin]

10
4. [33 poin] Matahari yang berbentuk bola diketahui memiliki jari-jari sebesar

R S = 7 × 10 8 m dan massa total sebesar M S = 2 × 10 30 kg. Disini akan dikaji tiga

buah model kerapatan matahari ρ sebagai fungsi jarak radial r dari pusat

matahari. Pada model A, kerapatan matahari ρ (r ) = ρ A = konstan. Pada model B

RS
ρ (r ) = ρ B
r
dengan ρ B = konstan. Sedangkan pada model C terdapat persamaan minus gradien
tekanan P terhadap jarak radial r yang dirumuskan sebagai
dP( r ) 4π
=− K C r exp(−(r / a) 2 )
dr 3
dengan a suatu parameter jarak yang besarnya a = RS / 5 , serta K C adalah suatu

konstanta yang terdiri dari konstanta gravitasi universal G dan kerapatan di pusat
matahari ρ c . Untuk seluruh model, asumsikan bahwa sistem berada pada

kesetimbangan hidrostatik. Tekanan P di permukaan matahari dapat diabaikan


( P(r = RS ) ≈ 0 ), jika dibandingkan dengan tekanan di dalam matahari.

a. [18 poin] Untuk seluruh model, jika tekanan di pusat matahari P ( r = 0 )


dapat dinyatakan sebagai
β δ
P ( r = 0) = CG α M S RS

dengan C adalah konstanta bilangan real untuk ketiga model (masing-masing


C A , C B dan CC ) serta α , β dan δ suatu pangkat bilangan bulat, tentukan

nilai C A , C B dan CC serta nilai α + β + δ .

b. [6 poin] Dengan mengasumsikan hubungan tekanan P ( r = 0) di pusat


matahari dan suhu di pusat matahari T ( r = 0) mengikuti persamaan gas
ideal, dengan rata-rata berat atom per partikel adalah 0,62 amu, tentukan
suhu di pusat matahari untuk model C.
c. [9 poin] Sekarang jika digunakan pendekatan bahwa kecepatan rms partikel
Hidrogen di pusat matahari kira-kira memiliki orde besar yang sama dengan
kecepatan lepas dari matahari, tentukan suhu di pusat matahari. Bandingkan
nilainya dengan pertanyaan (b) untuk model C. Bandingkan pula hasil di
pertanyaan ini dengan suhu di pusat matahari untuk model A dan B.

11
Jawaban
a. Persamaan kesetimbangan hidrostatik adalah
dP
= − ρ (r ) g (r ) (1) (1 poin)
dr
dengan percepatan gravitasi lokal g (r ) dirumuskan sebagai
Gm(r )
g (r ) = (2) (1 poin)
r2
maka
dP ρ ( r ) m( r )
= −G (3) (1 poin)
dr r2
Persamaan untuk massa m sebagai fungsi r adalah
dm = 4π r 2 ρ (r ) dr (4) (1 poin)
Untuk model A dengan kerapatan matahari bernilai ρ A = konstan maka dengan
mengintegralkan persamaan (4) diperoleh massa sebagai fungsi r adalah

m(r ) = 4 πρ Ar 3 (5) [0,5 poin]


3

Persamaan (3)dan (5) menghasilkan


dP
= − 4π Gρ A2 r (6) [0,5
dr 3

poin]
Integral persamaan (6) ke r menghasilkan
0 R

∫ dP = − 3 Gρ A ∫ r dr
2

P(r ) r =r

PA (r ) = 2 πGρ A2 ( RS2 − r 2 ) (7) [0,5 poin]


3

Tekanan di pusat matahari untuk model A adalah


2
 
 MS  2 3 2 −4
PA (r = 0) = πGρ A RS = πG
2 2 2 2
 RS = 8π GM S RS (8) [0,5 poin]
3 3  4 πRS3
3 
Jadi
C A = 3 /(8π ) [0,5 poin]

α = 1, β = 2 dan δ = −4 [0,5 poin]


sehingga

12
α + β + δ = −1. [0,5 poin]
Untuk model B, massa sebagai fungsi r adalah
r
RS 2 8π
m(r ) = 4π ∫ ρB r dr = ρ B RS r 5 / 2 (9) [0,5 poin]
r 5
r =0

dengan massa total adalah



MS = ρ B RS3 (10) [0,5 poin]
5
Persamaan (3) menjadi

dP RS 8π 1 8π 2
= −Gρ B ρ B RS r 5 / 2 2 = − ρ B RS = konstan (11) [0,5 poin]
dr r 5 r 5
Integral persamaan (11) menghasilkan
8π 2
P (r ) = ρ B RS ( RS − r ) (12) [0,5 poin]
5
Tekanan di pusat matahari untuk model B adalah
2
8π 2 2 8π  5M S  2 5
PB (r = 0) = ρ B RS = RS = GM S2 RS− 4 (13) [0,5 poin]
5  
5  8πRS 
3 8π

Jadi
C B = 5 /(8π ) [0,5 poin]
Pada model C
dP(r ) 4π
=− K C r exp(−(r / a) 2 ) (14)
dr 3
Maka pengintegralan memberikan
0 RS

∫ dP = − 3 K C ∫ r exp(−(r / a)
2
) dr (15) [0,5 poin]
P (r ) r

Dengan substitusi
x = r / a dan X S = RS / a (16) [0,5

poin]
Maka persamaan (15) menjadi

P(r ) = K C a 2 [exp(− x 2 ) − exp(− X S2 )] (17) [0,5 poin]
3
Jika a = RS / 5 maka X S = 5 sehingga

13
exp(− X S2 ) = e −25 ≈ 0
Maka persamaan (17) menjadi

P (r ) = K C a 2 exp(− x 2 ) (18) [0,5 poin]
3
Dari analisis dimensi dapat ditunjukkan bahwa

KC = Gρc2 (19) [0,5 poin]

Persamaan (18) dapat dituliskan sebagai



P (r ) = Gρ c2 R 2 exp(−( r / a) 2 ) (20) [0,5 poin]
75
Tekanan di pusat matahari adalah

P ( r = 0) = Gρ c2 R 2 (21) [0,5 poin]
75
Dari persamaan (3) dan (14) diperoleh
4π 2 3 1
m= ρ c r exp(−(r / a ) 2 ) (22) [0,5 poin]
3 ρ
Persamaan (22) dikalikan persamaan (4) menghasilkan
32π 2 2 5
2m dm = ρ c r exp(−(r / a) 2 )dr (23) [0,5 poin]
3
Dengan melakukan pengintegralan dan substitusi
y = x 2 = (r / a) 2 (24)
diperoleh
16π 2 2 5
[m(r )] =
2

3
[
ρ c a 2 − exp(− x 2 )( x 2 + 2 x + 2) ] (25) [0,5 poin]

Untuk r = R, maka
m(r = R) = M S x = R / a = 5 exp(−x 2 ) = exp(−25) ≈ 0 (26)

Sehingga persamaan (25) dapat disederhanakan menjadi

4π  R  4π 6
3

MS = ρc   6= ρc R3 (27) [0,5 poin]


3 5 375
Kerapatan di pusat matahari adalah
375 M S
ρc = (28) [0,5 poin]
4π 6 RS3

Jika digabungkan dengan persamaan (21) diperoleh

14
625
PC (r = 0) = GM S2 RS− 4 (29) [0,5 poin]
16π
Sehingga
625
CC = = 12,4 (30) (1 poin)
16π
b. Dari persamaan gas ideal
PV = NkT (31) [2 poin]
maka suhu di pusat matahari untuk model C adalah
P V PC P PC
TC = C = = C = (32) [2 poin]
Nk ( N / V )k nk ρc
k NA
AR

Karena AR = berat atom = 0,62 amu = 0,62 gram per mol, N A = 6,02 × 10 23 , maka dari
persamaan (28) dan (29), persamaan (32) menjadi

AR PC AR 625  375 M 
TC = = GM S2 RS− 4 /  S
kρ c N A kN A 16π  4π 6 R 
3
 S 

5 6 AR GM S 5 6 0,62 × 10 −3 (6,67 × 10 −11 )(2 × 1030 )


TC = =
12 kN A RS 12 (1,38 × 10 − 23 )(6,02 × 10 23 ) 7 × 108
TC = 14,5 juta Kelvin [2 poin]

c. Kecepatan rms untuk atom hidrogen adalah

3kT
v rms = (33) [2 poin]
mH

Kecepatan lepas dari matahari adalah


2GM S
vesc = (34) [2 poin]
RS

Dengan menyamakan persamaan (33) dan (34) diperoleh


2 GM S m H
T= (35) (1 poin)
3 kR S

Dengan memasukkan nilainya diperoleh suhu sebesar

2 (6,67 × 10 −11 )(2 × 1030 )(1,67 × 10 −27)


TC = = 15,4 juta Kelvin. [2 poin]
3 (1,38 × 10 − 23 )(7 × 108 )
Jadi untuk moswl C dengan CC = 12,4 menghasilkan suhu (14,5 juta K) yang hampir

sama dengan suhu di pertanyaan (c) ini (15,4 juta K). Adapun besar suhu di pusat

15
matahari untuk model A dan B jauh lebih kecil, mengingat nilai C A = 3 /(8π ) = 0,12
maupun C B = 5 /(8π ) = 0,20 . [2 poin]

16

Anda mungkin juga menyukai