Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Laporan ini dibuat untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester pada mata
kuliah Kewirausahaan yang di ampu oleh M. Fikriandi Ramdansyah S.Kom, M.M

Di susun oleh

Adytia Rahayu (21216007)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SOSIAL BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah
penyusun terima, serta petunjuk-Nya sehingga memberikan kemampuan dan
kemudahan dalam penyusunan laporan ini. Dalam laporan ini, penulis ingin
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan. Selanjutnya, penulis
mengucapkan terima kasih atas seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
penulisan makalah ini, semoga kebaikan dan ketulusan mereka diganjar oleh
Allah Swt. dengan pahala yang berlipat ganda. Amiin. Penulis menyadari bahwa
keterbatasan pengetahuan dan pemahaman yang menjadikan keterbatasan dalam
memberikan penjabaran yang lebih terkait topik yang dibahas. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Selain itu, penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi pembaca makalah
ini.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................1

1.2 TUJUAN........................................................................................................1

1.3 MANFAAT....................................................................................................2

1.4 PROFIL..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 BIDANG USAHA & MODAL......................................................................3

2.2 SISTEM PRODUKSI....................................................................................4

2.2.1 Penanganan Berat....................................................................................4

2.2.2 Penanganan Ringan.................................................................................5

2.3 SISTEM PEMASARAN................................................................................5

2.4 KEUANGAN.................................................................................................6

2.5 PEGAWAI (SDM).........................................................................................6

2.6 OMSET..........................................................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................7

3.1 SIMPULAN...................................................................................................7

3.2 ANALISIS HASIL WAWANCARA DAN SARAN....................................8

LAMPIRAN.............................................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pentingnya wirausaha di dalam masyarakat tersebut tidak sekedar menjadi


‘alat’ untuk melakukan perbaikan dan perubahan di dalam kualitas hidup diri dan
masyarakat, tetapi juga wirausaha juga dibuktikan dapat berperan signifikan di
dalam mewujudkan kualitas diri masyarakat dan bangsa. Negara-negara yang
telah berhasil maju dan juga berhasil dalam meningkatkan kemakmuran rakyatnya
seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Amerika Serikat, Kanada,
Negara-negara Eropa Barat, Australia, Inggris, dan lain sebagainya disebabkan
oleh salah satu utamanya adalah karena Negara-negara tersebut memiliki banyak
wirausaha

Bengkel atau mekanik motor sendiri sering kita jumpai di setiap pinggir jalan
di Indonesia. akan tetapi, tentu dalam setiap mekanik memiliki paham mereka
sendiri meskipun sudah tersedia standarisasi dari sebuah pekerjaan mekanik. Hal
tersebut tentu dapat menguntungkan atau bahkan merugikan konsumen, karna
tidak sedikit juga, karna adanya tingkat kreatif yang tinggi pada mekanik.
Pekerjaan dapat menjadi lebih cepat, bahkan memiliki hasil yang nyaris
sempurna.

Alasan penulis memilih bengkel sebagai bahan observasi adalah, atas dasar
kesukaan penulis, serta penulis ingin memberikan gambaran bagaimana suatu
usaha jasa berjalan di tempat penulis yang memiliki pola pikir bahwa bengkel
hanya tempat untuk membuang uang dan tidak menyelesaikan permasalahan pada
kendaraan bermotor.

I.2 TUJUAN

1
Tujuan observasi ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan

1. Bidang usaha serta Modal yang ada pada usaha


2. Sistem produksi
3. Sistem pemasaran
4. Keuangan
5. Pegawai (SDM)
6. Omset

I.3 MANFAAT

Penulis berharap dari penulisan observasi ini dapat menjadi bahan referensi
ketika seseorang ingin atau akan memulai dalam menawarkan jasa perbaikan
kendaraan atau bengkel. Tentu manfaat lain yang dapat dirasakan adalah sudut
pandang kita mengenai bengkel yang terkadang menjadi suatu hal jelek di
pandangan masyarakat luas.

I.4 PROFIL

Usaha yang penulis ambil adalah bengkel. Bengkel ini dimiliki seorang pria
atas nama Hendi, dengan usia 38 tahun yang telah membuka bengkel sejak tahun
2018. Pada awalnya, Kang Hendi selaku pemilik bengkel bersekolah di
perusahaan besar Honda. Mulai dari tingkatan yang paling rendah sampai
tingkatan paling tinggi, Kang Hendi telah melewatinya.

Nama tempat atau tokonya sangat sederhana. Yaitu diberikan dengan nama
“Hendi Bengkel” dari segi penamaan memang kurang menarik. Tatapi yang jadi
pertimbangan saya adalah bukan dari segi nama atau pun tempat yang tergolong
kecil untuk sebuah bengkel. Tetapi kemampuan Kang Hendi selaku mekanik
spesialis kendaraan bermotor yang tentu tidak dapat diragukan. Kang Hendi

2
hampir selalu berhasil dalam menangani pasien yang ia dapatkan. Mulai dari yang
ringan, hingga berat yang membutuhkan waktu berhari – hari.

Sejak pertama masuk perusahaan Honda, Kang Hendi belajar dengan baik,
selalu mencari relasi serta pengetahuan seputar dunia Otomotif. Sampai Kang
Hendi mengatakan bahwa dia sangat lama menetap di perusahaan Honda dan
menjadi bagian dari mekanik di sana. Akan tetapi karna termakan waktu yang
cukup lama, Kang Hendi mulai keluar dari perusahaan besar tersebut dan mulai
bekerja di bengkel – bengkel lokal seperti yang ada di pinggir jalan. Akan tetapi
hal tersebut tidak bertahan lama. Dia mengatakan bahwa bekerja atas dasar
ditunjuk atasan membuatnya tidak nyaman. Maka sejak tahun 2018 dia mulai
membuka bengkelnya sendiri. Hingga sekarang tempatnya selalu ramai
pengunjung. Kang Hendi cukup di kenal luas di daerah penulis karna
kemampuannya yang tak diragukan. Bahkan Kang Hendi memiliki sifat yang
ramah serta disukai banyak orang, terkadang beliau juga tak pelit dalam berbagi
ilmu seputar Otomotif. Hendi Bengkel ini terletak di daerah Desa Margamulya,
kecamatan Cikajang, kabupaten Garut Jawa Barat. Untuk saat ini belum tersedia
di media peta online. Akan tetapi akses yang cukup mudah, karna terletak di
pinggir jalan yang mudah terlihat.

BAB II PEMBAHASAN

II.1 BIDANG USAHA & MODAL

Pada bidang usaha ini merupakan penawaran jasa servis kendaraan bermotor
serta menjual beberapa komponen motor yang juga dapat di beli tanpa harus
dipasang di tempat. Penawaran jasa ini diberikan kepada masyarakat, karna di
daerah tersebut kurang memiliki mekanik yang cukup berpengalaman. Karna
meskipun terdapat beberapa bengkel besar di daerah penulis. Tetapi tetap saja
kemampuan mereka sedikit diragukan. Entah cara kerja yang kurang rapi. Atau

3
hal sederhana seperti pemasangan baut yang masih terbalik dengan baut lain.
Tetapi berbeda dengan Kang Hendi yang bahkan selalu memperhatikan detail
kecil seperti itu.

Kang Hendi mengatakan bahwa modal utama dalam usaha bengkel yang dia
bangun adalah Ilmu dan pengalaman. Selain itu dibarengi juga dengan memulai
dengan membeli beberapa kunci – kunci utama yang sering digunakan. Hal
tersebut tentu di perhatikan. Tidak semata – mata membeli semua set kunci secara
langsung. Tetapi hal itu dimulai dengan melihat kondisi pasar atau konsumen.
Apa saja kira – kira motor yang sering muncul di daerah tersebut. lalu ketika
semuanya lengkap bisa mulai mencicil kunci yang memiliki pola aneh atau
panjang yang berbeda. Tetapi Kang Hendi mengatakan bahwa alat yang dia miliki
entah berapa jumlah uang yang telah keluar. Karna alat tersebut sudah beliau cicil
sejak bekerja di perusahaan Honda.

II.2 SISTEM PRODUKSI

II.2.1 Penanganan Berat


Penulis ingin menyampaikan bahwa ini merupakan penawaran jasa. Jadi
kegiatan atau dari sistemnya sendiri yaitu berupa penanganan penyakit pada
sebuah kendaraan bermotor. Penanganan seperti Turun Mesin, merupakan salah
satu hal yang paling berat di bengkel. Hal tersebut dapat dimulai dengan
konsultasi antara konsumen dengan mekanik. Lalu mekanik akan melakukan
pengecekan terhadap motor konsumen dengan memberikan beberapa dugaan dari
penyakit motor tersebut. Dilanjutkan dengan konsultasi kembali, motor terkadang
akan mekanik coba gunakan berjalan terlebih dahulu sekitar beberapa meter dari
lokasi bengkel.

Apabila tahapan tersebut selesai, mekanik mulai menegaskan kembali


dugaan – dugaan penyebab motor bermasalah. Biasanya mekanik akan selalu
bertanya apakah langsung dilakukan perbaikan atau tidak. Lalu tentu tidak sedikit

4
orang pasti akan bertanya estimasi biaya perbaikan yang akan dilakukan. Nah
sebagai mekanik yang profesional. Mekanik menyampaikan estimasi dari yang
paling murah hingga mahal. Karna ketika kerusakan pada bagian komponen
dalam mesin. Mekanik tetapi memiliki batasan. Karna komponen mesin tentu
tidak dapat dilihat sebelum di buka seluruhnya, yang menyebabkan estimasi biaya
kadang lebih mahal atau bahkan menjadi murah dari yang diperkirakan
sebelumnya.

II.2.2 Penanganan Ringan


Pada penanganan ringan dari jasa Hendi Bengkel. Biasanya tergolong
umum juga dilakukan oleh bengkel lain. Yaitu dapat dimulai dengan konsultasi
dan pengecekan. Akan tetapi ketika dirasa ringan dan tidak membutuhkan
estimasi biaya yang tinggi. Mekanik akan menyampaikan masalah pada motor
tersebut lalu biasanya langsung menawarkan untuk di perbaiki saja, karna
terkadang tidak terlalu mahal. Terkadang juga apabila konsumen sudah
mengetahui masalahnya dan sejalan dengan asumsi mekanik. Motor akan
langsung ditangani. Misalnya konsumen menyadari pengereman yang mulai
kurang berfungsi dengan baik. konsumen akan langsung menyampaikan ingin
melakukan perawatan di bagian sektor pengereman.

II.3 SISTEM PEMASARAN

Pada sistem pemasaran kali ini, Kang Hendi tidak memerlukan sistem
pemasaran yang dilakukan seperti pada usaha makanan. Tetapi karna memang
bengkel tidak terlalu banyak di daerah tersebut. Konsumen pun berdatangan tanpa
adanya promosi. Akan tetapi Kang Hendi hanya meletakan identitas bengkel di
pinggir jalan yang bertepatan di pinggir jalan di depan bengkel. Kang Hendi
mengatakan bahwa tak ada promosi besar – besaran yang dia lakukan. Paling
hanya melalui sosial media seperti Facebook, lalu beberapa stiker yang beliau

5
buat untuk setiap konsumen yang melakukan perbaikan dengan estimasi biaya
yang cukup tinggi.

Hal yang paling berpengaruh berjalannya bengkel tersebut adalah kualitas


pekerjaan Kang Hendi. Yang kebanyakan orang mengetahui bengkel tersebut atas
dasar keinginan konsumen untuk memberikan rekomendasi bengkel kepada setiap
orang yang memiliki masalah dari motor mereka. Atau sederhananya, Kang Hendi
mendapatkan Promosi gratis dari hasil pekerjaannya yang baik dan di cari oleh
kebanyakan orang.

II.4 KEUANGAN
Kang Hendi menyampaikan bahwa untuk seluruh keuangan ditata dengan
baik yang ditulis ke dalam sebuah buku catatan yang dimiliki. Tetapi untuk
penulisan berbagai uang yang masuk atau keluar, tidak terlalu dibuku kan secara
detail. Terkadang hal – hal kecil yang mudah dilupakan seperti penggunaan
bensin, jasa pasang komponen yang mudah, atau sekedar memberikan baut yang
kurang. Hal tersebut terkadang tidak dituliskan. Tetapi yang dituliskan berupa
komponen – komponen utama yang dituliskan, biasanya yang kira – kira
komponen tersebut terbilang menengah ke bawah dan mahal, pasti akan di
tuliskan secara detail. Dan tentu hal tersebut selalu diperhatikan setia pergantian
tahun atau bahkan bulan.

II.5 PEGAWAI (SDM)

Untuk sampai sekarang Kang Hendi bekerja sendiri. Beliau bekerja


sebagai mekanik utama serta pemilik dari bengkel yang dia buat. Selain karna
masih bisa sendiri, beliau menyampaikan bahwa saat ini masih belum
membutuhkan tambahan pegawai. Karna melihat aspek pasar yang tentu tidak
selalu penuh setiap saat seperti pada sebuah toko makanan. Karna tidak mungkin
setiap saat membutuhkan penanganan yang berat. Hanya terdapat beberapa waktu

6
yang membutuhkan lembur untuk menyelesaikan pekerjaan. Tetapi hal itu masih
bisa dilakukan sendirian.

Untuk kegiatan lain seperti penerimaan murid PKL dari SMK, kang hendi
menyampaikan bahwa hal tersebut perlu memperhatikan berbagai kemungkinan
yang terjadi. Karna terkadang siswa PKL masih sering membutuhkan pengarahan
dari mekanik utama. Dan hal tersebut terkadang dapat menghambat pekerjaan
bengkel dan di rasa kurang efektif. Kang Hendi menyampaikan bahwa apabila
yang siswa PKL hanya satu orang, beliau akan mengizinkannya PKL di
bengkelnya. Tetapi kebanyakan beliau tolak, karna lebih dari satu orang.
Alasannya hal tersebut berkaitan kembali dengan keefektifan pekerjaan dan
pengarahan.

Untuk saat ini sampai beberapa tahun ke depan, Kang Hendi


menyampaikan bahwa tidak terlalu membutuhkan tambahan pegawai, karna
bekerja sendiri pun masih nyaman dan tak ada keluhan yang berarti.

II.6 OMSET

Dalam usaha jasa servis kendaraan bermotor, omset yang didapat tentu
tidak stabil atau selalu berubah ubah. Akan tetapi meskipun demikian, pendapatan
tetap dari membuka usaha bengkel ini kurang lebih mendapatkan tiga juta rupiah
per bulan. Dan hal tersebut memang cukup kecil apabila dikategorikan sebagai
usaha tingkat menengah. Tetapi penilaian penulis terhadap tingkatan usaha bukan
dari omset saja tetapi dari kualitas dan pelayanan yang diberikan yang penulis rasa
sudah memenuhi standar sebuah bengkel yang mengah. Hal tersebut dapat di lihat
dari tingkat perbaikan turun mesin, atau perbaikan kategori berat yang setiap
harinya pasi ada 2 sampai 3 motor melakukan hal tersebut. Maka dari itu
penghasilan tergolong tidak terlalu stabil. Tetapi dalam setiap bulannya akan
mendapat sekitar tiga juta rupiah

7
BAB III PENUTUP

III.1 SIMPULAN
Observasi yang telah di lakukan adalah pada wirausaha bengkel yaitu berupa
memberikan jasa perbaikan pada kendaraan sepeda motor. Observasi dilakukan
pada bengkel Hendi Bengkel yang berlokasi di Desa Margamulya, kecamatan
Cikajang, kabupaten Garut Jawa Barat. Sistem produksi atau sistem kerja dalam
bengkel cukup detail serta memiliki pelayanan tersendiri pada bengkel tersebut.
sistem pemasaran yang dilakukan tidak terlalu banyak. Haya promosi dari mulut
ke mulut. Untuk keuangan sendiri tertata dengan rapi dan tak ada keuangan yang
tidak ter arsipkan akan tetapi tidak untuk pengeluaran yang keci. Untuk pegawai
hanya satu orang yaitu Hendi sendiri sebagai pemilik bengkel. Untuk omset dalam
jangka waktu satu bulan meraih sekitar 3 juta rupiah. Yang perlu menjadi catatan
adalah kemungkinan mendapatkan gajih atau hasil yang lebih juga bisa terjadi.
Karna tentu di bengkel ada berupa penanganan berat dan penanganan yang ringan.

III.2 ANALISIS HASIL WAWANCARA DAN SARAN

Analisis yang penulis lakukan berupa mendengarkan kembali rekaman yang


penulis ambil pada saat wawancara dilakukan. Penulis tidak melakukan
pengambilan audio visual. Akan tetapi memiliki arsip berupa rekaman audio saja.
Penulis langsung melakukan pemutaran ulang pada rekaman yang telah penulis
ambil setelah selesai melakukan wawancara. Penulis bergegas menuliskan laporan
ini, untuk mencegah tertinggalnya informasi – informasi lain yang telah penulis
terima.

Saran dari penulis untuk observasi yang lain adalah. Observasi pada bengkel
spesialis kaki – kaki kendaraan. Hal tersebut penulis anggap suatu hal yang
menarik. Tetapi karna terbatasnya akses penulis, maka observasi tersebut tidak
terealisasikan. Untuk saran mengenai wirausaha, kita dapat memulai sesuatu

8
dengan apa yang kita miliki. Mau sekecil apa pun nilainya, ketika kita tidak
mencobanya, semuanya akan sia – sia.

LAMPIRAN

Foto ini di ambil pada tanggal 12


November 2023. Pada puku
10.36 setelah wawancara selesai
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai