Anda di halaman 1dari 2

SOP Penanganan kasus Chikungunya

PENGERTIAN Chikungunya merupakan suatu penyakit yang


disebabkan oleh virus chikungunya yang bersifat self
limiting disease, tidak menyebabkan kematian.
Gejala utama demam mendadak, nyeri pada
persendian dan ruam makulopapuler (kumpulan
bintik-bintik kemerahan) pada kulit yang kadang
disertai gatal-gatal. Gejala lain nyeri otot, sakit kepala,
menggigil, kemerahan pada konjungtiva, pembesaran
kelenjar limfe di leher, mual, dan muntah.
Masa inkubasi antara 1-12 hari, pada umumnya 2-3
hari. Penularan terjadi bila penderita yang sakit digigit
oleh nyamuk aedes aegypti kemudian menggigit orang
lain.
TUJUAN a. Mengetahui perubahan epidemiologi kasus
chikungunya
b. Mengidentifikasi populasi risiko tinggi
c. Memprediksi dan mencegah terjadinya KLB (Kejadian
Luar Biasa)

KEBIJAKAN Langkah-langkah penanganan pasien kasus


cikungunya dilakukan dengan menerapkan langkah-
langkah SPO yang telah ditetapkan.
REFERENSI · Peraturan Menteri Kesehatan R.I No.
1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit
Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangan
PROSEDUR a. Pasien dengan keluhan seperti diatas dilakukan
anamnesa lengkap, bila kasus ke arah chikungunya
diberikan terapi dan bila kondisi memberat/adanya
tanda-tanda dehidrasi rujuk ke rumah sakit.
b. Kemudian petugas poli menginformasikan kasus
tersebut disertai identitas lengkap kepada petugas
surveilans kelurahan/puskesmas.
c. Petugas surveilan kelurahan/puskesmas dan petugas
daerah binaan melakukan konfirmasi ke wilayah
untuk memastikan kasus tersebut sesuai dengan data
pasien dan berdomisili di tempat tersebut dan
melakukan anamnesa sesuai format penyelidikan
chikungunya.
d. Bila kasus benar berada di daerah tersebut kemudian
mendiskusikan dengan satu rumah tentang
pengertian, tanda/gejala, cara penularan dan
pencegahan dan pengobatan dan melaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota, kelurahan, RT, RW.
e. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian
dilaporkan dinas kembali bahwa kasus tidak
ditemukan.
f. Bila kasus dari rumah sakit, petugas
surveilan/puskesmas, petugas daerah binaan
melakukan konfirmasi ke wilayah apakah benar kasus
tersebut berdomisili di daerah tersebut dan melakukan
anamnesa sesuai format penyelidikan chikungunya.
g. Bila kasus benar berada di daerah tersebut kemudian
mendiskusikan dengan satu rumah tentang
pengertian, tanda/gejala, cara penularan dan
pencegahan dan pengobatan.
h. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian
dilaporkan dinas kembali bahwa kasus tidak
ditemukan.
i. Kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas dilakukan
pemetaan kasus sesuai RW per kelurahan dan
dilaporkan dan dicatat.
UNIT · Unit BP Umum
TERKAIT
DOKUMEN
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai