LAPORAN
STUDI KASUS PERMEN DI PARIAMAN, SUMATERA BARAT
(SUMBAR)
DI SUSUN OLEH:
ANDI ROYALITHA MAKKA
(PO714221221008)
D.IV/TINGKAT II A
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahm
at dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul
“Laporan Studi Kasus Permen di Pariaman,Sumatera Barat (Sumbar)”
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen kami.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan laporan ini,
maka penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Khiki Purnawati Kasim, S.
ST, M.Kes selaku dosen pada mata kuliah Higiene Sanitasi Pangan yang telah me
mberikan tugas laporan ini.
Pada hari kamis, tanggal 2 februari 2023, Dinas Kesehatan Pariaman, Sum
atera Barat (Sumbar) menurunkan tim untuk memeriksa kejadian tujuh murid Sek
olah Dasar 04 Pariaman yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi per
men dan minuman kemasan pada Kamis siang.
Dinkes dan pihak terkait juga menyelidiki apakah cara mengonsumsi yang
salah bisa memicu dugaan keracunan ini. Apakah dengan mencampur permen dan
minuman manis kemasan itu bisa menyebabkan keracunan karena kandungan kim
ia dan zat lainnya meningkat.
A. DATA DIIDENTIFIKASI
NO DATA HASIL
Gejala yang dirasakan Pusing, Mual, Muntah, dan
1.
Sedikit sesak
2. Jumlah orang yang meninggal dunia -
3. Jumlah orang yang ikut makan 7 Orang
4. Jumlah orang yang tidak merasakan gejala -
5. Jumlah orang yang merasakan gejala 7 Orang
2. PERHITUNGAN
Perhitungan :
Jawaban :
Perhitungan Attack Rack (Ar) dan kasus KLB berdasarkan gejala yang
dirasakan
Ar = 0,07% - 0% = 0,07%
Perhitungan Case Fatality Rate (CFR) dan kasus KLB berdasarkan angka
kematian
0
CFR = x 100% = 0%
7
B. ANALISA
C. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil dari kasus Tujuh siswa SD di Pariaman diduga
mengalami keracunan setelah mengonsumsi permen dan minuman manis kemasan pada 2
Februari 2023. Gejala yang dialami siswa antara lain pusing, mual, muntah, dan sedikit
sesak. Produk permen dan minuman manis kemasan yang dikonsumsi memiliki izin dan
masa kedaluwarsa yang belum habis. Penyebab pasti keracunan masih dalam
penyelidikan.
D. SARAN