Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH : HIGIENE SANITASI PANGAN

DOSEN : KHIKI PURNAWATI KASIM, S.ST, M.Kes

LAPORAN
STUDI KASUS PERMEN DI PARIAMAN, SUMATERA BARAT
(SUMBAR)

DI SUSUN OLEH:
ANDI ROYALITHA MAKKA
(PO714221221008)
D.IV/TINGKAT II A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PO LT E K K E S K E M E N K E S MAKAS SAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
SANITASI LINGKUNGAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahm
at dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul
“Laporan Studi Kasus Permen di Pariaman,Sumatera Barat (Sumbar)”

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen kami.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan laporan ini,
maka penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Khiki Purnawati Kasim, S.
ST, M.Kes selaku dosen pada mata kuliah Higiene Sanitasi Pangan yang telah me
mberikan tugas laporan ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih mempunyai ban


yak kekurangan sehingga masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, pe
nyusun sangat mengharapkan kepada para pembaca kiranya dapat memberikan su
mbangan pikiran berupa saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempu
rnaan laporan ini.

Makassar, 11 November 2023

Andi royalitha makka


STUDI KASUS KEJADIAN LUAR BIASA PERMEN DI PARIAMAN,
SUMATERA BARAT (SUMBAR)

Pada hari kamis, tanggal 2 februari 2023, Dinas Kesehatan Pariaman, Sum
atera Barat (Sumbar) menurunkan tim untuk memeriksa kejadian tujuh murid Sek
olah Dasar 04 Pariaman yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi per
men dan minuman kemasan pada Kamis siang.

Tujuh siswa sekolah dasar di Kota Pariaman, Sumatera Barat, dilarikan ke


rumah sakit diduga akibat keracunan permen dan minuman manis kemasan. Untuk
memastikan terjadinya KLB keracunan tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Paria
man menidaklanjuti kejadian itu. Dinas Kesehatan Pariaman Rio Arisandi, di Pada
ng, Kamis. Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara terhadap kemasan per
men serta minuman, diketahui produk tersebut memiliki izin serta belum kadaluar
sa.

Dinkes dan pihak terkait juga menyelidiki apakah cara mengonsumsi yang
salah bisa memicu dugaan keracunan ini. Apakah dengan mencampur permen dan
minuman manis kemasan itu bisa menyebabkan keracunan karena kandungan kim
ia dan zat lainnya meningkat.

A. DATA DIIDENTIFIKASI

1. HASIL INVESTIGASI LAPANGAN

Tabel 1. Distribusi gejala KLB keracunan Pangan di Pariaman, Sumatera Barat (S


umbar)

NO DATA HASIL
Gejala yang dirasakan Pusing, Mual, Muntah, dan
1.
Sedikit sesak
2. Jumlah orang yang meninggal dunia -
3. Jumlah orang yang ikut makan 7 Orang
4. Jumlah orang yang tidak merasakan gejala -
5. Jumlah orang yang merasakan gejala 7 Orang
2. PERHITUNGAN

Berdasarkan yang terlihat pada table 1. di dapatkan perhitungan sebagai


berikut:

Perhitungan :

Ar = % orang yang memiliki gejala - % orang yang tidak memiliki gejala

Jumlah Angka kematian


CFR = ×100
Jumlah Populasi

Jawaban :

 Perhitungan Attack Rack (Ar) dan kasus KLB berdasarkan gejala yang
dirasakan
Ar = 0,07% - 0% = 0,07%
 Perhitungan Case Fatality Rate (CFR) dan kasus KLB berdasarkan angka
kematian
0
CFR = x 100% = 0%
7

B. ANALISA

Berdasarkan hasil, tujuh siswa SD di Pariaman, Sumatera Barat, dilarikan


ke rumah sakit karena diduga keracunan permen dan minuman manis. Para siswa
tersebut mengalami gejala seperti pusing, mual, muntah, dan sesak napas.
Penyebab keracunan diduga karena konsumsi permen dan minuman manis.
Permen dan minuman manis tersebut diperoleh siswa saat berbelanja di luar
sekolah. Permen dan minuman energi diduga menjadi penyebab keracunan
tersebut. Dinas Kesehatan Pariaman bersama pihak terkait lainnya sedang
menyelidiki penyebab pasti kejadian tersebut.

Dari pemeriksaan awal pada kemasan permen dan minuman tersebut


diketahui bahwa produk tersebut berlisensi dan belum kadaluwarsa. Para siswa
dilaporkan melarutkan permen tersebut ke dalam minuman, dan tidak jelas apakah
gejala tersebut disebabkan oleh produk atau cara konsumsinya. Dinkes Pariaman
telah mengambil sampel permen dan minuman manis tersebut untuk diperiksa
lebih lanjut. Para siswa tersebut telah pulih dan kembali ke rumah setelah
mendapat perawatan.

C. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil dari kasus Tujuh siswa SD di Pariaman diduga
mengalami keracunan setelah mengonsumsi permen dan minuman manis kemasan pada 2
Februari 2023. Gejala yang dialami siswa antara lain pusing, mual, muntah, dan sedikit
sesak. Produk permen dan minuman manis kemasan yang dikonsumsi memiliki izin dan
masa kedaluwarsa yang belum habis. Penyebab pasti keracunan masih dalam
penyelidikan.

D. SARAN

Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi


makanan dan minuman, terutama produk yang tidak jelas asal-usulnya. Orang tua dan
guru juga diharapkan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya
mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak jelas asal-usulnya. Dan Dinas
Kesehatan Pariaman dan pihak terkait diharapkan segera menyelesaikan penyelidikan dan
memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai