TENTANG
FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN TINGGINYA PREVALENSI BALITA PENDEK
(STUNTING) DI WILAYAH KERJA KABUPATEN SAMBAS
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2014
Di Susun Oleh
KELOMPOK I
I. LATAR BELAKANG
Stunting adalah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih
pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya (yang seusia) (Achmadi,
pengertian pendek dan sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada
panjang badan menurut umur (TB/U) yang merupakan padanan istilah stunted
(pendek) dan severaly stunted (sangat pendek). Balita pendek (stunting) dapat
diketahui bila seorang balita sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu
Menurut WHO batasan prevalensi stunting adalah kurang dari 20%. Kemudian
Indonesia mencapai 37,2 %. Hal ini berarti pertumbuhan yang tidak maksimal dialami
sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting.
Prevalensi stunting Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 adalah
38,6%. Prevalensi stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Tahun 2013 adalah
51,4 %.
Masalah stunting (anak pendek) merupakan salah satu masalah gizi yang
pengolahan dan analisa data. Sumber data pada analisa makalah ini adalah data
sekunder dari hasil kegiatan PSG (Pemantauan Status Gizi) Dinas Kesehatan
Pemantauan Status Gizi Balita Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2014 adalah
- Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa
kehamilan
- 60 % dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif
dan Post Natal Care (PNC) dan pembelajaran dini yang berkualitas
- 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
- 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai
- Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi
64% di 2017)
A. Kesimpulan
tidak baik, masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC dan
PNC dan pembelajaran dini yang berkualitas, masih kurangnya akses kepada
B. Saran
pelayanan kesehatan.
1. Achmadi, Umar Fahmi. 2014. Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Raja Grafindo Persada