Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

RENCANA IMPLEMENTASI PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA


MATERI PRODUKSI PAKAN TERNAK RUMINANSIA BERUPA
PEMBUATAN SILASE HIJAUAN SEGAR JERAMI JAGUNG
DI KELAS XI.1 ATR SMKN 5 PANGALENGAN SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2023/2024

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Upskilling Reskilling 2023

Disusun oleh:
RAHMAWATI, S.Pd

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VIII
SMKN 5 PANGALENGAN
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga teusunnya Proposal
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan yang Mengikuti
Upskilling dan Reskilling Berbasis Industri Angkatan 7 Produksi Pakan Ternak
Ruminansia berupa Pembuatan Silase Hijauan Segar Jerami Jagung Dengan
Penggunaan Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di Kelas XI.1 ATR di
SMKN 5 Pangalengan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024.

Dalam penyusunan proposal ini penyusun mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatannya. Untuk itu penyusun menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
proposal ini.

Penyusun meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penyusun
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penyusun dapat memperbaiki
proposal ini.

Akhir kata penyusun berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Cianjur, 28 Setember 2023

Penyusun

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL)_Rahmawati, S. Pd. i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………..…….………………………………………..………….. i
DAFTAR ISI ………….………………………………………………………………….... ii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………….………..……………………………… 1
B. Tujuan dan Sasaran …………………….……………………….……… 2
BAB II. GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING (PjBL) ……………..…………..…..……. 3
A. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning/PjBL) …………………………………..…………………..…. 3
B. Perencanaan Produk Silase Jerami Jagung ……………………… 5
C. Bahan Dan Alat ………………………………………………….………. 6
D. Proses Produksi …….………………………………………..…………. 6
E. Pemanfaatan Hasil …….……………………………………………....… 7
F. Dampak Kegiatan ……….……………………………………..…………. 7
BAB III. IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING (PjBL) ………….……….………………………..………….….. 8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN …….…...………………………. 9
A. Biaya ……………………………………….….…………………….. 9
B. Laba Usaha…………………………………….………………..…………. 10
C. BEP (Break Even Point) …..…………………..………………………… 10
D. Benefit Cost Ratio (BCR) ……………………..………………………… 11
E. Revenue Cost Ratio (RCR) …………………….……………………….. 12
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ….……………………………………... 12
BAB V. PENUTUP ……………………………………………..………………………. 14
A. Kesimpulan ……………………………………………………………...... 14
B. Saran ………………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 15
LAMPIRAN

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL)_Rahmawati, S. Pd. ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan Yang

Mengikuti Upskilling dan Rekillng Berbasis Industri Angkatan 7 tanggal 5 s.d. 29

September 2023 Kompetensi Keahlian Produksi Pakan Ternak peserta pelatihan

harus mengimlementasikan Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Produksi

Pakan Ternak Ruminansia di sekolah masing-masing.

Produksi Pakan Ternak Ruminansia merupakan pengolahan pakan ternak

dari berbagai bahan pakan yang mengandung nutrien sesuai kebutuhan ternak

ruminansia dan dapat meningkatkan pabilitas pakan ternak ruminansia tersebut

sehingga dapat meningkatkan hasil produksi ternak tersebut.

Jerami jagung merupakan salah satu bahan pakan ternak ruminansia yang

berasal dari limbah pertanian yang banyak ditemui di daerah Pangalengan,

disamping harganya terjangkau juga ideal sebagai bahan pakan ternak pembuatan

silase.

Pembuatan silase merupakan bagian dari Produksi Pakan Ternak

Ruminansia dengan tujuan pembelajaran “Siswa dapat melakukan pembuatan

Produksi Pakan Ternak Ruminansia Berupa Silase Hijauan Segar Jerami Jagung

dengan benar”. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut model pembelajaran

yang tepat untuk digunakan adalah model pembelajaran Project Based Learning

(PjBL). Oleh sebab itu Proposal ini berjudul “Rencana Implementasi Project Based

Learning (PjBL) Pada Materi Produksi Pakan Ternak Ruminansia Berupa

Pembuatan Silase Hijauan Segar Jerami Jagung Di Kelas XI.1 ATR SMKN 5

Pangalengan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024”.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 1


B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan pembuatan proposal ini adalah sebagai penyelesaian salah satu tugas
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan Yang Mengikuti Upskilling dan
Rekillng Berbasis Industri Angkatan 7 Kompetensi Keahlian Produksi Pakan Ternak.
Sasaran dari Rencana Implementasi ini adalah :Siswa kelas XI.1 ATR SMKN
5 Pangalengan semester ganjil tahun pelajaran 2023/2024 sebanyak 36 orang.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 2


BAB II
GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

A. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PjBL)

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model


pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Menurut
Kemdikbud (2013), peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Menurut Bransfor dan Stein dalam Warsono & Harianto (1993), “Pembelajaran
berbasis proyek sebagai pendekatan pengajaran yang komprehensif yang
melibatkan siswa dalam kegiatan penyelidikan yang kooperatif dan berkelanjutan”.

Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada


permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi
dan memahaminya. Mengingat bahwa masing-masing siswa memiliki gaya belajar
yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang
bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran
berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata.

Menurut Bransfor dan Stein dalam Warsono & Harianto (1993), dikatakan
bahwa “Pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan pengajaran yang
komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan penyelidikan yang kooperatif
dan berkelanjutan”.

Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada


permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi
dan memahaminya. Mengingat bahwa masing-masing siswa memiliki gaya belajar
yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang
bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran
berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata,
hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha siswa.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 3


Menurut Bransfor & Stein, sebagaimana dikutip oleh Warsono (2012: 153)
mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan pengajaran yang
komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan penyelidikan yang kooperatif
dan berkelanjutan. Menurut Grant (2002), Pembelajaran berbasis proyek ini tidak
hanya mengkaji hubungan antara informasi teoritis dan praktik, tetapi juga
memotivasi siswa untuk merefleksi apa yang siswa pelajari dalam pembelajaran ke
dalam sebuah proyek nyata serta dapat meningkatkan kinerja ilmiah siswa.

Adanya keuntungan atau kebaikan dan kelemahan pada pembelajaran projek


based learning diharapkan tidak menjadi kendala bagi peserta didik yang
melaksanakannya, karena ini semua tergantung kepada peran dari guru yang akan
membantu untuk memfasilitasi pembelajaran tersebut. Adapun peran guru dalam
pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek antara lain:

1. Merencanakan dan mendesain pembelajaran.


2. Membuat strategi pembelajaran.
3. Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa.
4. Mencari keunikan siswa.
5. Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian.
6. Membuat portofolio pekerjaan siswa.

Adapun sintak Pembelajaran Berbasis Proyek adalah sebagai berikut :

1. Bermula dari pertanyaan (start with the essential question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang


dapat memberi penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas.

2. Merancang kegiatan proyek (design a plan for the project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan


demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung
dalam menjawab pertanyaan esensial serta mengetahui alat dan bahan yang dapat
digunakan untuk membantu penyelesaian kegiatan proyek.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 4


3. Membuat jadwal aktivitas (create a schedule)

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam


menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain membuat timeline untuk
menyelesaikan proyek, membuat deadline penyelesaian proyek, membimbing siswa
membuat cara yang sesuai dan berhubungan dengan proyek dan meminta siswa
untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara. Memonitor
perkembangan kegiatan proyek (monitor the students and the progress of the
project).

Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktvitas siswa


selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan oleh guru sebagai mentor. Agar
mempermudah proses monitoring dibuat sebuah rubrik yang berupa kartu kendali.

4. Melakukan penilaian (asses the outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian


standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi
umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa.

5. Refleksi pengalaman yang didapat (evaluate the experience)

Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan. Pada tahap ini siswa diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru
dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama
proses pembelajaran.

B. Perencanaan Produk Silase Jerami Jagung

Menurut Rekso-hadiprodjo (1994), jerami jagung merupakan sisa dari tanaman


jagung setelah buahnya dipanen dan dapat diberikan pada ternak, baik dalam bentuk
segar mau-pun dalam bentuk kering. Pemanfaatan jerami jagung sebagai pakan
ternak telah dilakukan terutama untuk ternak sapi, kambing, domba.

Jerami jagung merupakan hasil ikutan bertanam jagung dengan tingkat


produksi mencapai 4-5 ton/ha. Kandungan nutrisi jerami jagung diantaranya protein
5,56%, serat kasar 33,58%, lemak kasar 1,25, abu 7,28 dan BETN 52,32% (BPTP
Sumatera Barat, 2011). Data di atas menunjukkan bahwa kendala utama

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 5


penggunaan limbah tanaman pertanian termasuk jagung sebagai pakan adalah nilai
nutrisi yang rendah terutama tingginya kandungan serat kasar dan kandungan
protein yang rendah. Kandungan serat kasar yang tinggi menyebabkan rendahnya
kecernaan limbah tanaman jagung. Upaya untuk mengatasi kendala pada limbah
tanaman jagung adalah dengan memberi perlakuan sebelum diberikan pada ternak
atau melalui proses pengawetan sehingga kandungan nutrisinya dapat ditingkatkan.
Menurut Hanafi (2008) bahwa untuk meningkatkan nilai gizi dari pakan ternak yang
umum dilakukan adalah dengan membuat menjadi hijauan kering (hay),
penambahan urea (amoniasai), dan awetan hijauan (silase). Selanjutnya Kartasujana
(2001) menyatakan bahwa silase berasal dari hijauan makanan ternak ataupun
limbah pertanian yang diawetkan dalam keadaan segar (dengan kandungan air 60-
70%) melalui proses fermentasi dalam silo (tempat pembuatan silase).

C. Bahan Dan Alat

Bahan tambahan yang dapat digunakan untuk pengolahan 60 kg jerami jagung


adalah sebagai berikut :

Molasses : 2,5 – 3 kg/100 kg hijauan =2,5 X 60/100 = 1,5 kg

Dedak halus : 2,5 – 3 kg/100 kg hijauan =2,5 X 60/100 = 1,5 kg

EM4 = 100 ml / 100 kg hijauan = 60 ml

Alat-alat yang digunakan antara lain chopper untuk memotong jerami jagung,
lembaran plastik/terpal untuk alas mencampur silase, drum plastik sebagai silo,
sekop untuk mencampur dan mengangkat silase,Timbangan, atau alat untuk
menakar, ember untuk mengambil bahan pakan, dan sapu lidi untuk membersihkan
lokasi setelah proses produksi selesai .

D. Proses Produksi

Potong Jerami jagung menggunakan chopper dengan ukuran 3-5 cm, di


atasnya ditaburkan dedak dan molases yang sudah dicampur EM4. Campur semua
bahan secara merata, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik sambil
dipadatkan sampai tidak ada udara di dalam drum sehingga tercipta keadaan
anaerob. Selanjutnya tutup rapat dan disimpan di tempat yang sejuk dan tidak
terkena matahari. Analisa laboratorium dilakukan setelah fermentasi berlangsung
selama 21 hari.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 6


Kriteria silase yang baik adalah :

a. pH sekitar 4

b. Kandungan air 60 – 70%

c. Berwarna kehijau- hijauan

d. Bau segar, tidak berbau busuk

e. Disukai ternak

f. Tidak berjamur

g. Tidak berlendir

h. Tekstur tetap baik, tidak menggumpal

E. Pemanfaatan Hasil
Hasil dari pembuatan silase jerami jagung ini dapat dimanfaatkan untuk penggati
pakan yang berasal dari hijauan untuk ternak ruminansia.

F. Dampak Kegiatan
Pembuatan silase jerami jagung berdampak positif bagi lingkungan sekitar,
diantaranya :
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa karena mereka terlibat langsung
dalam pembuatan silase jerami jagung
2. Membantu peternak menemukan solusi alternatif penyediaan hijauan pakan ternak
3. Dapat memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk yang bernilai ekonomis

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 7


BAB III
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING (PjBL)

Pelaksanaan implementasi pengembangan pembelajaran melalui metode


Project Based Learning (PjBL) dimulai dari :
1. Tahap perencanaan kegiatan, dengan arahan guru, siswa :
a. Merencanakan produksi pakan ternak ruminansia yang yang akan dibuat yaitu
silase jerami jagung
b. Menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan
c. Menetapkan jadwal pelaksanaan pembuatan silase jerami jagung
2. Tahap persiapan alat dan bahan :
Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan silase jerami
jagung.
3. Tahap proses produksi :
Dengan bimbingan guru, siswa melakukan prosesproduksi pembuatan silase
jerami jagung.
4. Tahap kontrol kualitas, terdiri atas :
a. Dengan bimbingan guru, siswa memilih bahan pakan pembuatan silase yang
berkualitas yaitu jerami jagung yang masih segar dengan kadar air 60% sampai
dengan 70% dan campuran bahan lainnya yang tidak berkutu dan tidak
tercampur air atau bahan pakan lainnya.
b. Proses produksi memperhatikan kebersihan alat dan bahan.
c. Penyimpanan silase jerami jagung pada drum kedap udara dan bersih di ruang
pakan ternak ruminansia.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 8


BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
A. Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan silase jagung sebanyak 63 kg
adalah sebagai berikut :
a. Biaya Tetap :
Harga Penyusutan dalam Rp
No Harta Tetap Nilai Residu UE
Perolehan Per Thn Per Bln Per Hari
1 Gdg Pakan Rp 5.000.000 Rp 100.000 5 th 980.000 81.667 2.722
2 Chopper Rp 3.000.000 Rp 300.000 5 th 540.000 45.000 1.500
3 Terpal Rp 50.000 Rp 1.000 2 th 24.500 2.042 68
4 Drum plastik Rp 200.000 Rp 3.000 3 th 65.667 5.472 182
5 Sekop Rp 50.000 Rp 1.000 3 th 16.333 1.361 45
6 Timbangan Rp 1.000.000 Rp 100.000 3 th 333.000 27.750 925
7 Ember Rp 50.000 Rp 1.000 2 th 24.500 2.042 68
Jumlah Rp 9.350.000 Rp 506.000 1.984.000 165.434 5.210
*) Metode perhitungan penyusutan Garis Lurus

b. Biaya Variabel
 Biaya bahan baku
Untuk mengolah 60 kg jerami jagung per hari maka dibutuhkan bahan baku
sebagai berikut :

1. Jerami jagung 60 kg @ Rp 500 = Rp 30.000

2. Molasses : 1,5 kg @ Rp 3.500 = Rp 5.250

3. Dedak halus : 1,5 kg @ Rp 3.000 = Rp 4.500

4. EM4 : (60 m/1000ml) X Rp 50.000 = Rp 3.000 +

Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 42.750

 Biaya Bahan Pembantu :

1. Bensin 1liter = Rp 10.000

2. Sapu lidi 6.000 : 30 = Rp 200+

Jumlah Bahan Pembantu Rp 10.200

 Biaya Tenaga Kerja Rp 20.000 +

Jumlah Biaya Variabel Rp 72.950

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 9


Jumlah produksi silase jerami jagung per hari diharapkan sesuai dengan jumlah
bahan yang dimasukan yaitu lebih kurang 63 kg dengan harga pokok produksi :

Biaya Tetap Rp 5.210

Biaya Variabel Rp 72.950 +

Jumlah Harga Pokok Produksi Rp 78.160

Harga pokok produksi per kg = Rp 78.160 : 63 kg = Rp 1.241

B. Laba Usaha

Apabila produk silase jerami jagung ini dijual dengan laba yang diharapkan
adalah 40% dari harga pokok produksi karena masih akan mengeluarkan biaya
penjualan sebagai berikut :
- Biaya listrik, air, dan telepon Rp 1.000
- Biaya gaji bagian administrasi Rp 2.000
- Biaya promosi Rp 1.000
- Biaya administrasi Rp 1.000
- Biaya lain-lain Rp 2.000 +
Jumlah biaya penjualan Rp 7.000

Maka laba/rugi yang diperoleh adalah sebagai berikut :


Penjualan Rp 78.160 + (40% X Rp 78.160) = Rp 109.424
Harga Pokok Produksi Rp 78.160 -
Laba Kotor Penjualan Rp 31.264
Biaya Penjualan Rp 7.000 -
Laba Bersih Usaha Rp 24.264

C. BEP (Break Even Point)

Biaya tetap produksi Rp 5.210


Biaya tetap penjualan Rp 7.000 +
Total biaya tetap Rp 12.210

Biaya variabel per unit = Rp 72.950 : 63 kg


= Rp 1.158
Harga jual per unit = Rp 109.424 : 63 kg
= Rp 1.737

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 10


BEP unit = Total biaya tetap : (harga jual per unit - biaya variabel per unit)
= 12.210 : (1.737 - 1.158)
= 12.210 : 579
= 21 kg

BEP Harga = Total biaya tetap : (1 -- biaya variabel per unit / harga jual per unit)
= Rp 12.210 : (1 -- 1.158 / 1.737)
= Rp 12.210 : (1 - 0,67)
= Rp 12.210 : 0,33
= Rp 37.000

Pembuktian :
1. Penjualan 21 kg X Rp 1.737 = Rp 36.477 pembulatan menjadi Rp 37.000
Jadi pada produksi 21 kg atau jumlah penjualan Rp 37.000 perusahaan tidak
memperoleh keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian yang disebut juga
dengan istilah titik impas atau pulang pokok

2. Penjualan 21 kg X Rp 1.737 = Rp 36.477


Harga Pokok Produksi :
Biaya Tetap Rp 5.210
Biaya Variabel 21 kg X Rp 1.158 = Rp 24.318 +
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp 29.528 -
Laba Kotor Penjualan Rp 7.000 (pembulatan)
Biaya Penjualan Rp 7.000 -
Laba/Rugi Bersih Usaha Rp 0

D. Benefit Cost Ratio (BCR)

Benefit cost ratio atau B/C Ratio merupakan metode perhitungan dari
perbandingan antara biaya produksi dengan manfaat sebuah proyek usaha.
Dimana ‘B’ merupakan benefit atau keuntungan, sementara ‘C’ merupakan cost atau
biaya.

Jika hasil perhitungan BCR lebih besar dari 0, berarti manfaat yang diharapkan
melebihi biaya yang dikeluarkan, dan proyek tersebut dianggap layak untuk
diinvestasikan.

Sebaliknya, jika BCR kurang dari 0, berarti biaya proyek melebihi manfaat yang
dihasilkan, dan proyek tersebut dianggap tidak layak secara ekonomi.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 11


Berdasarkan hasil pembuatan silase jerami jagung maka BCR yang diperoleh
adalah :
Biaya tetap produksi Rp 5.210
Biaya tetap penjualan Rp 7.000 +
Total biaya tetap Rp 12.210
TotalBiaya variabel Rp 72.950 +
Jumlah Biaya Rp 85.160

BCR = B/C
= Rp 24.264/Rp 85.160
= 0,29

Berdasarkan analisa BCR usaha produksi pakan ternak silase jerami jagung
dianggap layak untuk diinvestasikan karena dalam Rp 1 biaya yang diinvestasikan
menghasilkan akan menghasilkan Rp 0,29 keuntungan.

E. Revenue Cost Ratio (RCR)

Revenue Cost Ratio (RCR) atau Rasio Biaya Pendapatan adalah salah satu rasio
yang digunakan untuk mengukur efisiensi biaya yang dikeluarkan terhadap
pendapatan yang diperoleh.
.
Berdasarkan hasil pembuatan silase jerami jagung maka RCR yang diperoleh
adalah :
RCR = Total Pendapatan/ Total Biaya
= Rp 109.424/Rp 85.160
= 1,29

Berdasarkan analisa RCR usaha produksi pakan ternak silase jerami jagung
layak untuk dikembangkan karena karena dari penanaman Rp 1 investasi dapat
menghasilkan Rp 1,29 pendapatan.

F.Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan diawali dengan penyusunan proposal usaha, presentasi


proposal,Implementasi Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Produksi Pakan
Ternak Ruminansia Berupa Pembuatan Silase Hijauan Segar Jerami Jagung Di
Kelas XI.1 ATR SMKN 5 Pangalengan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024,
dan Bukti karya hasil implementasi materi berupa bahan ajar/video/bahan tayang, dll.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 12


Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
2023

KEGIATAN Se Novem
pt. ber
4 2 3 4
1. Pembuatan proposal usaha X
2. Presentasi proposal X
3. Implementasi Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Produksi
Pakan Ternak Ruminansia Berupa Pembuatan Silase Hijauan Segar
X X X
Jerami Jagung Di Kelas XI.1 ATR SMKN 5 Pangalengan Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024
4. Bukti karya hasil implementasi materi berupa bahan
X X X
ajar/video/bahan tayang, dll

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 13


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan melakukan Implementasi Project Based Learning (PjBL) Pada Materi


Produksi Pakan Ternak Ruminansia Berupa Pembuatan Silase Hijauan Segar Jerami
Jagung Di Kelas XI.1 ATR SMKN 5 Pangalengan Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2023/2024 diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Saran

Agar terlaksananya rencana Implementasi Project Based Learning (PjBL) Pada


Materi Produksi Pakan Ternak Ruminansia Berupa Pembuatan Silase Hijauan Segar
Jerami Jagung Di Kelas XI.1 ATR SMKN 5 Pangalengan Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2023/2024 ini diharapkan dukungan dari semua pihak di lingkungan
sekolah terutama siswa, orang tua, guru, dan kepala sekolah.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 14


DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=metode+pembelajaran+project+bas
e+learning&rlz=1C1CHZN_enID992ID992&oq=METODE+PEMBELAJARAN+PRO
JECT&aqs=chrome.4.0i512j69i57j0i512l2j0i22i30l6.22113j0j7&sourceid=chrome
&ie=UTF-8. Tanggal 22 September 2023.

http://lpmpaceh.kemdikbud.go.id/?p=2027#:~:text=Pembelajaran%20Be
rbasis%20Proyek%20(Project%20Based%20Learning)%20adalah%20model%20
pembelajaran%20yang,menghasilkan%20berbagai%20bentuk%20hasil%20belaj
ar. Tanggl 22 September 2023.

http://etheses.uin-malang.ac.id/511/5/10620071%20Bab%201.pdf.
Tanggal 22 September 2023.

https://www.neliti.com/publications/164354/kandungan-nutrisi-silase-
jerami-jagung-melalui-fermentasi-pollard-dan-
molases.https://www.neliti.com/publications/164354/kandungan-nutrisi-silase-
jerami-jagung-melalui-fermentasi-pollard-dan-molases.Tanggal 22 September
2023.
https://ulahkita.com/em4-peternakan/. Tanggal 23 September 2023.

https://komputerisasi-akuntansi-
d4.stekom.ac.id/informasi/baca/Pentingnya-Break-Even-Point-BEP-dan-Rumus-
Hitungnya/0e64a66d9e377ea5dd3e07f11f734883b671461c. Tanggal 24
September 2023.

https://mekari.com/blog/cara-menghitung-benefit-cost-ratio/. Tanggal
24 September 2023.

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/cost-
revenue-ratio. Tanggal 24 September 2023.

Proposal Implementasi Project Based Learning (PjBL) _Rahmawati, S. Pd. 15

Anda mungkin juga menyukai