Anda di halaman 1dari 11

Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

MODUL:

ANALISIS POTENSI
KESEHATAN LINGKUNGAN

I. DESKRIPSI SINGKAT

U
ntuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus
memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah,
kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan radiasi,
sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan
sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular
penyakit (vektor), dan penghijauan.
Bila lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat
memudahkan terjadinya penularan dan penyebaran penyakit,
seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah, malaria,
typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan kecelakaan seperti
kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan
sebagainya.

Supaya lingkungan rumah kita tidak merupakan sumber penularan


penyakit maka diperlukan partisipasi kita semua untuk turut
memelihara serta menjaga lingkungan dan rumah supaya tetap

1 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

bersih dan sehat sehingga menjadi tempat penghunian yang aman


dan nyaman.

Untuk itu menunjang tercapainya lingkungan rumah sehat tersebut,


setidaknya untuk mengurangi dampak negatif bagi kesehatan
manusia, dibidang penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga
dan pengelolaan sampah, Bapelkes Lemahabang sebagai Centra
Diklat Kesling berupaya mencoba memberikan solusi dengan
menerapkan Teknologi Tepat Guna.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu
melakukan analisis potensi Kesehatan Lingkungan.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus:


Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan kondisi Kesling dalam suatu wilayah kerja.
2. Melakukan survey dan pendataan Kesling secara cepat.
3. Memaparkan hasil survey potensi kesling yang ada.
4. Memberikan alternatif pilihan TTG terapan yang diperlukan.

III. POKOK BAHASAN

Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok
bahasan, dengan uraian sebagai berikut:
Pokok Bahasan 1. Pendahuluan (Materi Potensi Kesling)
Sub Pokok Bahasan:
a. Latar Belakang
b. Tujuan (Umum dan Khusus)
c. Metode yang digunakan

2 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

Pokok Bahasan 2. Survey Cepat Potensi Kesling


Sub Pokok Bahasan:
a. Gambaran Umum masalah yang ada.
b. Gambaran Kondisi Kesling di Wilayah kerja.
 Penyediaan Air Bersih
 Pembuangan Tinja
 Pembuangan Air Limbah
 Pembuangan Sampah
 Vektor Penyakit
 Upaya Kesling yang ada
Pokok Bahasan 3. Penentuan Risiko sarana Kesling.
Sub Pokok Bahasan:
a. Sarana Penyediaan Air Bersih
b. Sarana Pembuangan Tinja
c. Sarana Pembuangan Air Limbah Domestik
d. Sarana Pembuangan Sampah.
Pokok Bahasan 4. Sarana Kesling yang dibutuhkan.
Sub Pokok Bahasan:
a. Sarana Penyediaan Air Bersih
b. Sarana Pembuangan Tinja
c. Sarana Pembuangan Air Limbah Domestik
d. Sarana Pembuangan Sampah.

IV. BAHAN AJAR

1. Kepmenkes no. 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi


Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
2. Modul Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan
3. Powerpoint Materi Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan
4. Instrumen dan checklist Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

3 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses


pembelajaran materi ini.

Langkah 1
Pengkondisian

1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hanga. Apabila


belum pernah menyampaikan sesi di kelas ini, mulailah dengan
perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama
lengkap, instansi tempat bekerja, dan materi yang akan
disampaikan.

2. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan


yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan bahan tayang.

Langkah 2
Diskusi Singkat tentang Topik (brain storming)

Fasilitator berusaha menggali pendapat/pemahaman peserta


dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait
dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat diketahui
sejauh mana pengetahuan peserta terhadap materi yang akan
disampaikan. Sebaiknya tuliskan kata kunci pendapat mereka pada
kertas flipchart atau metaplan.

Langkah 3
Penyampaian Materi

1. Fasilitator menyampaikan paparan materi sesuai urutan pokok


bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan

4 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

tayang. Kaitkan juga dengan pendapat atau pemahaman yang


dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai.

2. Sebelum melanjutkan pokok bahasan berikutnya, fasilitator


akan menanyakan apakah peserta memahami pokok bahasan
yang baru saja disampaikan dan memberi kesempatan untuk
tanya jawab.

3. Memberi demonstrasi peralatan dan bahan yang akan


digunakan.

Langkah 4
Praktek

1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan praktek


survey dan pendataan Kesling secara cepat ke lokasi terpilih di
wilayah Desa yang telah ditentukan oleh Tim Penyelenggara
Diklat TTG Kesling pada Bapelkes Lemahabang.

2. Peserta akan dibimbing dalam melakukan Survey dan pendataan


di desa sesuai dengan materi oleh Tim yang ditentukan.

Langkah 5
Implementasi

1. Fasilitator atau Tim Pembimbing akan mengajak seluruh peserta


untuk membahas hasil survey untuk menentukan seberapa
besar faktor risiko kesling di masing-masing wilayah desa.
2. Selanjutnya hasil tersebut di-implementasikan dalam pemilihan
alat TTG yang akan dibuat dan dipraktekkan dalam materi
pelatihan.

5 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

Langkah 6
Refleksi dan Rangkuman

1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi


bersama tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan
pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai ?
2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan
apresiasi keterlibatan aktif seluruh peserta.

6 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

VI. URAIAN MATERI

Pokok Bahasan 1. Pedahuluan (Materi Potensi Kesling)


a. Latar Belakang
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidang
kesehatan lingkungan, diperlukan suatu kegiatan terpadu mulai
dari kegiatan observasi, analisis masalah, penetuan risiko
kesling dan alternatif pilihan TTG yang bisa dilakukan pada
wilayah terpilih.

b. Tujuan ( Umum dan Khusus )


- Tujuan Umum:
Mendapatkan informasi tentang kebutuhan pelayanan
kesehatan lingkungan.

- Tujuan Khusus:
1. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang
permasalahan Kesling.
2. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang faktor
risiko Kesling.
3. Untuk mendapatkan informasi potensi lokal yang dapat
digunakan untuk bahan penerapan TTG.
4. Untuk mendapatkan bahan pertimbangan dalam penentuan
alat TTG yang akan digunakan.

c. Metode yang digunakan


Metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran ini
adalah dengan metode Survey Cepat pada lokasi desa yang
telah ditentukan. Lokasi terpilih berdasarkan kriteria wilayah
yang paling berisiko kesling dalam suatu wilayah berdasarkan
masukan dan pertimbangan pihak dan lintas sektor terkait.
Sistem pengumpulan data dilakukan dengan sistem wawancara

7 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

dengan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, Kepala


Pustu, Kepala Desa, Bidan Polindes, Toma, Toga, dan warga
desa setempat.

Untuk kelancaran pengumpulan data akan digunakan instrumen,


kuisioner terbuka. Data yang dikumpulkan meliputi data dasar
wilayah, keadaan kesehatan umum, kondisi sanitasi dasar, dan
data upaya kesehatan lingkungan yang ada. Pengumpulan data
dilakukan di lokasi praktek dan analisis data akan dilakukan di
Bapelkes Lemahabang.

Pokok Bahasan 2. Survey Cepat Potensi Kesling


a. Gambaran Umum masalah yang ada.
Dalam gambaran umum masalah, disini akan digambarkan
kondisi terakhir dari desa atau wilayah yang dilakukan survey
dan pendataan. Hal-hal yang bisa digambarkan disini adalah dari
aspek demografi, sarana-prasarana kesehatan, sarana umum,
tenaga kesehatan dan kondisi kesehatan lingkungan yang ada
serta upaya yang ada dan telah dilakukan.

b. Gambaran Kondisi Kesling di Wilayah kerja.


Untuk melihat gambaran kesehatan lingkungan di suatu wilayah
perlu dilakukan observasi kesling di objek lokasi dengan
memperhatikan pada sarana sanitasi dasar sebagai berikut:

 Penyediaan Air Bersih


Sarana air bersih yang digunakan di sekitar rumah
penduduk, masuk dalam kategori jenis sarana PAB apa dan
selanjutnya ditinjau dari kualitas fisik dan kimia air bersih
yang digunakan cukup baik atau tidak. Bila perlu dari sisi
aspek kuantitas, jumlahnya mencukupi atau tidak.

8 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

 Pembuangan Tinja
Sarana pembuangan kotoran manusia/tinja yang sudah
dimanfaatkan di rumah penduduk, akan diobservasi baik
jumlah maupun jenis dan type sarana yang sudah
dimanfaatkan di wilayah objek terpilih.

 Pembuangan Air Limbah Domestik.


Sarana pembuangan air limbah yang sudah dijalankan dalam
bentuk apa saja, dan sudah ditata dengan baik atau belum.
Dimana air cucian bekas sayuran, cuci piring, cuci pakaian
dan lain-lain dibuang, karena bila hal ini tidak ditanggulangi
secara baik, maka akan menimbulkan genangan air limbah di
sekitar rumah penduduk, yang pada akhirnya akan menjadi
tempat berkembang biak vektor penyakit.

 Pembuangan Sampah
Sarana pembuangan sampah sudah dikelola dengan baik
atau belum, sudah tersedia sarana, tempat atau wadah
untuk membuang sampah. Sehingga di sekitar rumah tidak
lagi ada sampah yang berserakan dan menjadi tempat
perindukan lalat. Bila hal ini tidak ditanggulangi dengan baik,
tempat sampah tadi akan berpotensi menjadi sumber
penularan penyakit seperti diare. Demikian pula pada
tumpukan sampah yang terdapat botol, kaleng dsb yang
akan berpotensi untuk menjadi tempat berkembang biaknya
nyamuk A.aegypti.

 Vektor Penyakit
Jenis vektor penyakit yang ada dari hasil pengamatan di
lokasi terpilih berupa apa saja. Dan apabila ada dominasi
vektor, apa yang menyebabkannya. Serta dampak penyakit
yang akan ditimbulkannya.

9 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

 Potensi Sumber Daya Lokal


Semua sumber daya atau potensi lokal yang bisa dijadikan
sebagai bahan pendukung dalam penerapan TTG Kesling
(fisik dan non fisik)

 Upaya Kesling yang sudah dilakukan


Upaya kesehatan lingkungan yang sudah dilakukan oleh
pihak-pihak terkait berupa apa saja. Bisa berupa sarana fisik,
seperti pembangunan sarana mandi, cuci dan kakus (MCK)
desinfeksi lingkungan, penyemprotan vektor atau upaya
lainnya.

 Faktor Risiko
Risiko yang mungkin timbul dari keadaan kesehatan
lingkungan yang kurang memadai dan kurangnya
ketersediaan saran sanitasi serta keberadaan vektor penyakit
akan dapat menyebabkan risiko penyebaran beberapa
penyakit menular seperti diare, ISPA, dan kulit, penyakit
demam berdarah dengue dan malaria serta penyakit infeksi
lainnya. Sehingga dengan hasil observasi yang telah
dipaparkan diatas dan faktor risiko yang terjadi, perlu
dilakukan upaya-upaya sesegera mungkin, agar risiko
terjadinya penyakit menular akibat lingkungan bisa di cegah.

Pokok Bahasan 3. Penentuan Faktor Risiko Sarana Kesling.

Risiko yang mungkin timbul dari keadaan kesehatan lingkungan


yang kurang memadai dan kurangnya ketersediaan saran sanitasi
serta keberadaan vektor penyakit akan dapat menyebabkan risiko
penyebaran beberapa penyakit menular seperti diare, ISPA, dan
kulit, penyakit demam berdarah dengue dan malaria serta penyakit
infeksi lainnya. Sehingga dengan hasil observasi yang telah
dipaparkan diatas dan faktor risiko yang terjadi, perlu dilakukan

10 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar


Analisis Potensi Kesehatan Lingkungan

upaya-upaya sesegera mungkin, agar risiko terjadinya penyakit


menular akibat lingkungan bisa di cegah, dengan tetap
memperhatikan aspek sanitasi dasar.

Pokok Bahasan 4. Kebutuhan Sarana Kesling yang


dibutuhkan
Menindaklanjuti hasil observasi di lapangan dan hasil penentuan
faktor risiko kesling yang ada di lokasi terpilih, disesuaikan dengan
sumber daya lokal yang ada serta berdasarkan kesepakatan warga
masyarakat setempat melalui MMD atau rembug desa, STBM atau
CLTS yang akan menentukan pilihan sarana apa yang akan
dibangun diantara sarana sanitasi dasar sebagai berikut :
a. Sarana Penyediaan Air Bersih
b. Sarana Pembuangan Tinja
c. Sarana Pembuangan Air Limbah Domestik.
d. Sarana Pembuangan Sampah.

Pokok Bahasan 5. Rekomendasi dan pilihan TTG yang akan


digunakan
Setelah melalui proses observasi, penentuan faktor risiko kesling
dan pengkajian kebutuhan sanitasi dasar yang disesuaikan dengan
sumber daya lokal yang ada maka baru bisa disimpulkan jenis
sarana sanitasi dasar atau jenis TTG yang bisa diterapkan di
wilayah terpilih tersebut.

VII. REFERENSI

Depkes RI (2008), Kepmenkes RI No. 852/MENKES/SK/IX/2008


tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM), Depkes RI, Jakarta
Patra, Lalit Mohan (2001), Kampanye Sanitasi Total “ Plan to Plan”,
Water and Environmental Sanitation Spesialis.

11 / MD-3 Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Dasar

Anda mungkin juga menyukai