Anda di halaman 1dari 28

Sosialisasi Permen ESDM Nomor 17 tahun

2021 tentang Pelaksanaan Pengelolaan


Gas Suar pada Kegiatan Usaha Minyak
dan Gas Bumi

Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi


Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Cirebon, 16 - 17 September 2021

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
Outline
Dasar Hukum dan Latar Belakang

Ruang Lingkup

Flaring Indonesia

Perbandingan Permen ESDM 31/2012


dan Permen 17/2021

Kesimpulan
Latar Belakang dan Dasar Hukum

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
LATAR BELAKANG
Regulasi Kebijakan
Komitmen Pemerintah RI untuk mengurangi emisi
01
Undang – Undang No. 22 Tahun 2001
Minyak dan Gas Bumi (Migas)
01 gas rumah kaca pada COP 21 2015 di Paris.

Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2004 Mencapai Kebijakan Zero Routine Flaring sesuai
02 Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. 02 komitmen MESDM kepada World Bank melalui surat
pada tanggal 20 Februari 2017 perihal dukungan
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004
03 Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi.
Indonesia terhadap inisiatif global Zero Routine
Flaring 2030.
Pepres No. 61 tahun 2021
04 Rencana Aksi Nasional untuk mengurangi Indonesia telah menetapkan target nya untuk
emisi GRK (RAN GRK) 03 mendukung Net Zero Emission di 2060 sehingga
Permen ESDM No. 32 tahun 2017
05 Pemanfaatan Gas Suar dan Harga Gas Suar di Kegiatan
diperlukan mitigasi emisi gas rumah kaca pada
kegiatan usaha migas.
Usaha Hulu Migas

Permen No. 17 Tahun 2021


06 Pengelolaan Gas Suar di Kegiatan Usaha Migas
Indonesia’s Flaring Update

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
Indonesia’s Flaring Update

Flaring on Upstream Oil and Gas


400
336 320
298 300 303 303
300

200
140 139 143 138 130 120
100

0
S1-2018 S2-2018 S1-2019 S2-2019 S1-2020 S2-2020
Flaring Own Used

Source: DG Migas, 2021

Terdapat penurunan pembakaran gas suar (flaring) namun pencapaian tingkat penurunan flaring masih belum sesuai
dengan yang diharapkan Pemerintah Indonesia. Dari data tersebut, masih ada 120 MMSCFD gas suar yang dibakar di
Indonesia. Sebagian besar perusahaan minyak masih membakar suar gas dengan berbagai latarbelakang dikarenakan
banyaknya tantangan untuk implementasi penurunan flaring yang efektif. Pemerintah mendukung penuh upaya
Kontraktor dan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengolahan dalam penurunan dan/atau pemanfaatan gas suar.
Ruang Lingkup

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
PERMEN ESDM NO. 17 TAHUN 2021
Pelaksanaan Pengelolaan Gas Suar Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi
Perbandingan Permen ESDM No. 31 tahun
2012 dan Permen ESDM No.17 tahun 2021

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
DEFINISI
Pembakaran Gas Suar Pembakaran Gas Suar dalam kondisi normal, dimana kondisi geologi
Rutin tidak memungkinkan untuk dilaksanakan reinjeksi gas, tidak ada
fasilitas untuk melakukan reinjeksi gas, atau tidak ada pemanfaatan
Gas Suar untuk keperluan sendiri atau keperluan lainnya.

Pembakaran Gas Suar Pembakaran Gas Suar dalam rangka memastikan


untuk Keselamatan keselamatan operasi minyak dan gas bumi.

Pembakaran Gas Suar Pembakaran Gas Suar selain Pembakaran Gas Suar
Tidak Rutin Rutin dan Pembakaran Gas Suar untuk Keselamatan.

Gas Pengotor senyawa non hidrokarbon yang terkandung dalam Gas Bumi atau gas ikutan (associated
gas) yang dihasilkan oleh kegiatan eksplorasi dan produksi atau pengolahan minyak
dan/atau Gas Bumi.
suatu badan pemerintah yang dibentuk untuk melakukan pengelolaan dan
Badan Pengelola Migas Aceh
pengendalian bersama kegiatan usaha hulu di bidang minyak dan Gas Bumi yang
(BPMA)
berada di darat dan laut di wilayah kewenangan Aceh (0 sampai dengan 12 mil laut).
KETENTUAN UMUM
Kewajiban Pengelolaan Gas Suar Kewajiban menyusun rencana Pengelolaan Gas Suar pada Lapangan Minyak
yang meliputi kegiatan: Bumi dan/atau Lapangan Gas Bumi dalam suatu rencana Pengembangan
a. Pemanfaatan Gas Suar; dan/atau Lapangan (Plan of Development) untuk pertama kali atau rencana
b. Pembakaran Gas Suar. Pengembangan Lapangan selanjutnya.

Klasifikasi Pembakaran Gas Suar


• Kondisi atau peristiwa maupun rangkaian peristiwa akibat
• Pembakaran Gas Suar Rutin; kegagalan sistem peralatan atau instalasi yang dapat mengancam
• Pembakaran Gas Suar Tidak Rutin; atau membahayakan keselamatan jiwa manusia baik pekerja
dan/atau masyarakat sekitar atau dapat menimbulkan kerusakan
• Pembakaran Gas Suar untuk Keselamatan;
lingkungan, kerusakan fasilitas umum atau aset/fasilitas produksi,
• Pembakaran Gas Suar dari gas bertekanan rendah dan dampak sosial masyarakat (kondisi darurat).
dan/atau pembakaran Gas Suar dengan kandungan
• Pembakaran Gas Suar dari tambahan gas sebagai bahan bakar
rata-rata Gas Pengotor lebih besar dari 50% (lima
untuk Pembakaran Gas Suar yang mengandung Gas Pengotor untuk
puluh persen) mole yang berdasarkan kajian teknis
mempertahankan nyala api; dan
dan keekonomian belum atau tidak dapat
dimanfaatkan; • Pembakaran Gas Suar dari produksi gas bumi yang mengalami
kendala komersialisasi.
KETENTUAN UMUM

Batasan Volume

Upstream Downstream
Lapangan Minyak: 2 MMSCFD Kilang Minyak & Kilang Gas :
Lapangan gas: 2% dari feed gas tidak diperbolehkan rutin flaring

“ Kontraktor yang memiliki produksi minyak bumi dan Gas Bumi dalam satu lapangan dapat menggunakan batasan Pembakaran
Gas Suar Rutin untuk bagian produksi minyak bumi atau Gas Bumi yang lebih besar.

Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengolahan dilarang untuk melakukan Pembakaran Gas Suar Rutin. Badan Usaha Pemegang


Izin Usaha Pengolahan wajib membuat desain kilang tanpa ada Pembakaran Gas Suar Rutin pada Kilang Minyak Bumi dan/atau
Kilang Gas Bumi baru.

Pelaporan paling lambat 1 x 24 jam setelah kejadian untuk Pembakaran Gas Suar
diatas 20 MMSCFD kepada Kepala Inspeksi dan memberikan laporan tertulis 7 hari
setelah selesainya Pembakaran gas Suar kepada Direktur Jenderal
KETENTUAN UMUM
Pembakaran Gas Suar untuk
Pembakaran Gas Suar Tidak Rutin Keselamatan:
• eksplorasi dan appraisal;
• kegiatan pemboran, pengujian dan pemeliharaan sumur; • pembakaran dari Gas Suar untuk pembersihan (purging),
• initial well flow-back, breathing/working losses atau
pressured-relief gas dari tanki;
• percobaan (pilot),
• pemeliharaan fasilitas/unit proses produksi/ peralatan • pengetesan untuk sistem keselamatan, dan
(turn-arounds, de-pressuring peraLatan); dan • pembakaran Gas Suar untuk keselamatan lingkungan.
• Kondisi Operasi Tidak Normal.

Kendala Komersialisasi:
dapat dilakukan, dengan ketentuan:
• Kontraktor melaporkan kepada SKK Migas atau BPMA, sesuai
kewenangannya, terkait kendala pada komersialisasi produksi
Gas Bumi dan opsi rencana tindak lanjut agar Gas Bumi tetap
dapat dimanfaatkan.
• SKK Migas atau BPMA, sesuai kewenangannya, melakukan
Ketidakhandalan Peralatan evaluasi terhadap laporan Kontraktor dan menyampaikan
Kontraktor atau Badan Usaha Pemegang Izin Usaha rekomendasi atas evaluasi tersebut kepada Menteri
Pengolahan wajib melakukan upaya penghentian berdasarkan rekomendasi SKK Migas atau BPMA, Menteri
Pembakaran Gas Suar dan dilaporkan kepada melalui Direktur Jenderal menetapkan status Pembakaran Gas
Direktur Jenderal secara tertulis dengan disertai Suar oleh Kontraktor.
rencana penghentian dan mitigasi upaya • penetapan status Pembakaran Gas Suar oleh Menteri melalui
pencegahan terulangnya Pembakaran Gas Suar. Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud dalam huruf c tidak
membebaskan pembeli Gas Bumi dari kewajiban yang telah
tercantum dalam perjanjian jual beli gas.
VOLUME PEMBAKARAN GAS SUAR
Kontraktor atau Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengolahan dalam
melakukan Pembakaran Gas Suar wajib melakukan identifikasi volume
Pembakaran Gas Suar dengan menggunakan:
a. alat ukur;
b. perhitungan neraca massa; atau
c. perhitungan engineering lainnya sesuai dengan kaidah keteknikan yang baik.


Perhitungan neraca massa atau perhitungan engineering lainnya sesuai dengan kaidah keteknikan
yang baik wajib menyampaikan laporan prosedur perhitungan volume Pembakaran Gas Suar
kepada Direktur Jenderal.

Kontraktor yang keekonomian lapangan tidak memadai berdasarkan evaluasi atas keekonomian
lapangan yang dilakuakn oleh SKK Migas atau BPMA dapat menggunakan perhitungan neraca massa
atau perhitungan engineering lainnya sesuai dengan kaidah keteknikan yang baik. ”
Jika terdapat ketidakwajaran atau kegagalan dalam perhitungan dan/atau pelaporan
Pembakaran Gas Suar Direktur Jenderal dapat mensyaratkan pemasangan alat ukur.
KERJASAMA PEMBAKARAN GAS SUAR/ PEMANFAATAN

KERJASAMA Kontraktor dan/atau Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengolahan


PEMBAKARAN GAS yang melakukan Pembakaran Gas Suar dan/atau Pemanfaatan Gas Suar
berdekatan dengan lokasi lapangan atau Wilayah Kerja Kontraktor
SUAR DAN/ATAU dan/atau Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengolahan lain dapat
PEMANFAATAN melakukan kerja sama di bawah koordinasi SKK Migas atau BPMA
sesuai kewenangannya, dengan melibatkan instansi terkait.

Dalam Penggunaan fasilitas milik Kontraktor oleh Badan Usaha


Pemegang Izin Usaha Pengolahan, Kontraktor dan/atau Badan Usaha
Pemegang Izin Usaha Pengolahan membuat perjanjian kerja sama
lebih lanjut dan wajib melaporkan kegiatan kerja sama Pembakaran
Gas Suar dan/atau Pemanfaatan Gas Suar kepada Direktur Jenderal.
PEMBINAAN & PENGAWASAN

Kontraktor dan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengolahan


wajib menyampaikan laporan secara tertulis kepada Direktur
Jenderal terhadap pelaksanaan Pengelolaan Gas Suar setiap 6
(enam) bulan dengan menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Untuk Kontraktor dan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha


Pengolahan yang menggunakan perhitungan neraca massa atau
perhitungan engineering lainnya sesuai dengan kaidah keteknikan
yang baik wajib menyampaikan prosedur perhitungan volume
Pembakaran Gas Suar sebagai lampiran dalam Laporan
Pelaksanaan Pengelolaan Gas Suar setiap 6 (enam) bulan.

Direktur Jenderal melalui Kepala Inspeksi dapat melakukan verifikasi kepada Kontraktor dan Badan Usaha
Pemegang Izin Usaha Pengolahan atas laporan pelaksanaan Pengelolaan Gas Suar.
SANKSI

“ Pasal 2 ayat (1), ayat (3), Pasal 5 ayat (3), ayat (4), Pasal 6 ayat (1),
ayat (3), Pasal 9 ayat (1), ayat (2), Pasal 11 ayat (1), Pasal 12 ayat


(1), Pasal 14 ayat (1), Pasal 15 ayat (4), Pasal 17 ayat (1), ayat (3)

dikenakan sanksi administratif


 Teguran tertulis diberikan oleh Direktur Jenderal melalui Kepala Inspeksi.

 tidak ditindaklanjuti dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan, Direktur Jenderal
melalui Kepala Inspeksi dapat melakukan pembatalan penunjukan Kepala Teknik.

 Dalam hal pembatalan penunjukan Kepala Teknik tidak ditindaklanjuti dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan, Direktur Jenderal melalui Kepala Inspeksi dapat melakukan
penghentian kegiatan produksi untuk sementara waktu.

 Kerugian yang ditimbulkan terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf c ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor atau Badan Usaha Pemegang Izin Usaha
Pengolahan.

Kontraktor atau Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengolahan yang melakukan pelanggaran
dikenakan sanksi : teguran tertulis, pembatalan penunjukan Kepala Teknik dan/atau penghentian
sementara kegiatan operasi pada fasilitas produksi
PENGHARGAAN

Penghargaan

 Menteri memberikan Penghargaan terhadap Kontraktor


atau Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengolahan yang
melakukan optimalisasi dalam pengelolaan Gas Suar.

 Penghargaan sebagaimana dimaksud diberikan setiap tahun.


Ketentuan lain-lain , Peralihan & Penutup
Lain-lain
 Petunjuk teknis tentang pelaksanaan identifikasi volume Pembakaran Gas Suar dan kriteria
penghargaan terhadap Kontraktor atau Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Pengolahan
ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

Peralihan
 Kegiatan Pembakaran Gas Suar yang dilaksanakan sebelum Peraturan Menteri ini, tetap
berlaku dan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun harus menyesuaikan dengan
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini

Penutup
 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 31 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pembakaran Gas Suar (Flaring) pada
Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
1313), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
LAMPIRAN (FORMAT LAPORAN)
KEGIATAN USAHA HULU MIGAS
LAMPIRAN (FORMAT LAPORAN)
KEGIATAN USAHA HILIR MIGAS
LAMPIRAN (FORMAT LAPORAN)
Keterangan
TEKNIS PENYAMPAIAN LAPORAN FLARING

1. Laporan Flaring (sesuai pasal 17) periode Semester 2 tahun 2021 dan
seterusnya wajib mengikuti format sesuai Lampiran Permen ESDM
17/2021.

2. Laporan Flaring secara tertulis ditujukan kepada Direktur Jenderal Migas


dan wajib disampaikan melalui email flaring.migas@esdm.go.id dengan
melampirkan, sebagai berikut:
a. Surat pengantar dan Laporan sesuai Lampiran Permen ESDM
17/2021 yang ditandatangani kepala teknik atau wakil kepala teknik.
b. Laporan dalam softcopy Microsoft Excel yang tidak diproteksi.

3. Laporan Flaring disampaikan selambat-lambatnya setiap tanggal 30 di


bulan berikutnya (contoh: Laporan periode Juli-Desember 2021
dilaporkan paling lambat tanggal 30 Januari 2022)
Kesimpulan

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
KESIMPULAN:

Permen ESDM No. 17 Tahun 2021 ini dibuat dalam rangka mendukung upaya untuk
menurunkan pembakaran gas suar sekaligus meningkatkan pemanfaatan gas suar serta
pengumpulan data gas suar di Indonesia yang lebih akurat dan komprehensif.

Dibutuhkan kerjasama para pemangku kepentingan dalam rangka pengurangan/


pemanfaatan gas suar subsektor minyak dan gas bumi untuk mencapai Komitmen Zero
Routine Flaring 2030.

Pemerintah saat ini sedang merevisi Permen ESDM No.32/2017 tentang pemanfaatan
dan penetapan harga gas suar bakar, diharapkan dapat mendukung monetisasi gas
suar di Indonesiaagar lebih implementatif.
THANK YOU

migas.esdm.go.id
Tantangan dan Solusi dalam Program Penurunan Pembakaran
Gas Suar di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai