Anda di halaman 1dari 4

Nama : RAHMAWATI WULANDARI

NIM : 045316058

1. Identifikasikan manipulasi aliran masuk dan aliran keluar apa saja yang mungkin terjadi
didalam PT Gaya Keren.

Identifikasi potensi manipulasi aliran masuk dan aliran keluar yang mungkin terjadi dalam PT
Gaya Keren dapat mencakup beberapa skenario berikut:

Aliran Masuk (Input):

- Manipulasi Data Penjualan: Karyawan atau pihak yang tidak jujur mungkin mencoba
memanipulasi data penjualan untuk menunjukkan angka yang lebih tinggi dari yang
sebenarnya. Hal ini bisa dilakukan untuk mendapatkan insentif atau bonus yang lebih besar.
- Pencurian Barang: Karyawan atau pihak luar mungkin mencoba mencuri persediaan atau
barang-barang dari gudang atau area penyimpanan. Ini dapat mengakibatkan kerugian
finansial dan kehilangan inventaris.
- Pengeluaran yang Tidak Sah: Jika pengeluaran perusahaan tidak diawasi dengan baik,
karyawan yang tidak jujur bisa mencoba memasukkan pengeluaran palsu atau tidak sah ke
dalam catatan perusahaan untuk memperoleh uang yang seharusnya tidak mereka
dapatkan.

Aliran Keluar (Output):

- Manipulasi Laporan Keuangan: Karyawan atau manajemen yang tidak etis mungkin
mencoba memanipulasi laporan keuangan perusahaan untuk menunjukkan kinerja yang
lebih baik daripada yang sebenarnya. Hal ini bisa digunakan untuk menarik investor atau
mendapatkan pinjaman dengan syarat yang lebih baik.
-Pemalsuan Faktur: Perusahaan mungkin menjadi korban pemalsuan faktur atau dokumen
palsu dari pihak luar yang mencoba mendapatkan pembayaran yang tidak pantas.
-Kecurangan dalam Pengiriman: Dalam proses pengiriman barang, pengemudi atau pihak
logistik mungkin mencoba mengalihkan atau mencuri barang-barang yang dikirim, yang
dapat menyebabkan kerugian logistik dan kehilangan barang.

Untuk mengatasi potensi manipulasi ini, PT Gaya Keren harus menerapkan kontrol internal
yang kuat, seperti pengawasan ketat terhadap proses, audit internal yang berkala, dan
kebijakan keamanan yang ketat. Selain itu, pelatihan dan kesadaran karyawan tentang etika
bisnis dan risiko manipulasi juga sangat penting. Audit eksternal dan penggunaan teknologi
seperti sistem pelacakan inventaris dan perangkat lunak keuangan dapat membantu
mendeteksi dan mencegah manipulasi.

2. Hubungan antara kas, kos, biaya, aset, dan rugi adalah dasar dari laporan keuangan
perusahaan dan mencerminkan kesehatan dan kinerja keuangan suatu entitas bisnis. Berikut
penjelasan singkat tentang hubungan antara konsep-konsep ini:
1. Kas (Cash): Kas adalah jumlah uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu titik waktu
tertentu. Ini mencakup uang di bank dan dalam bentuk fisik. Kas adalah sumber daya yang
sangat likuid yang digunakan perusahaan untuk membayar utang, biaya operasional, dan
investasi.

2. Kos (Costs): Kos merujuk pada pengeluaran yang terkait langsung dengan produksi atau
penyediaan barang atau jasa. Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead
langsung. Kos merupakan unsur penting dalam perhitungan laba kotor.

3. Biaya (Expenses): Biaya adalah pengeluaran yang terkait dengan operasi umum perusahaan,
tetapi tidak langsung terkait dengan produksi. Ini termasuk biaya penjualan, biaya administrasi,
dan biaya bunga. Biaya ini dikurangkan dari pendapatan untuk menghitung laba bersih.

4. Aset (Assets): Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki nilai
ekonomi. Aset mencakup hal-hal seperti properti, perlengkapan, persediaan, dan piutang. Aset
mencerminkan apa yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk menghasilkan pendapatan.

5. Laba dan Rugi (Profit and Loss): Laba dan rugi, juga dikenal sebagai laporan laba rugi atau
laporan pendapatan, adalah laporan yang mencatat pendapatan, kos, dan biaya untuk suatu
periode tertentu. Hasilnya adalah laba bersih atau rugi bersih, yang mencerminkan keuntungan
atau kerugian perusahaan selama periode tersebut.

Hubungan di antara semua konsep ini dapat dirangkum sebagai berikut: Pendapatan perusahaan
dikurangkan dengan kos dan biaya untuk menghasilkan laba bersih. Laba bersih tersebut
kemudian dapat digunakan untuk membeli aset baru, membayar utang, atau diinvestasikan
kembali dalam bisnis. Sebaliknya, jika biaya melebihi pendapatan, perusahaan akan mengalami
rugi bersih.

Intinya, laporan keuangan perusahaan adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan
bagaimana kas dihasilkan, dihabiskan, dan dikelola dalam konteks pendapatan, kos, biaya, dan
aset.

3. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan informasi keuangan. Berikut
adalah penjelasan langkah-langkah dalam SIA dari input hingga output:

1. Input (Masukan):
 Transaksi Keuangan: Informasi awal dimulai dengan transaksi keuangan, seperti
penjualan, pembelian, penggajian karyawan, atau investasi.
 Dokumen Pendukung: Dokumen seperti faktur, kwitansi, bon, dan kontrak
digunakan sebagai sumber data awal yang mengandung informasi tentang transaksi.
2. Pengumpulan dan Pencatatan Data:
 Informasi dari transaksi dan dokumen pendukung diambil dan dicatat dalam jurnal
atau buku besar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
3. Pengolahan Data:
 Data keuangan diolah untuk mengelompokkan, mengklasifikasikan, dan menghitung
berbagai elemen seperti pendapatan, biaya, aset, dan liabilitas.
 Proses ini melibatkan penggunaan perangkat lunak akuntansi untuk melakukan
perhitungan dan analisis.
4. Penyimpanan Data:
 Data keuangan yang telah diolah kemudian disimpan dalam basis data atau sistem
penyimpanan yang aman. Ini mencakup catatan jurnal, neraca, dan laporan laba
rugi.
5. Pengambilan Informasi:
 Pada tahap ini, data yang disimpan dapat diambil untuk menghasilkan berbagai
laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan
lainnya sesuai kebutuhan perusahaan.
6. Output (Keluaran):
 Laporan Keuangan: Laporan-laporan ini mencakup informasi penting tentang kinerja
keuangan perusahaan dan digunakan oleh manajemen, pemegang saham, pihak
eksternal seperti investor, dan otoritas pajak.
 Analisis Keuangan: Informasi dari laporan digunakan untuk analisis keuangan,
seperti perbandingan tahun-tahun sebelumnya, analisis tren, dan perbandingan
dengan pesaing.
 Pengambilan Keputusan: Informasi ini membantu manajemen dalam mengambil
keputusan strategis, seperti perencanaan anggaran, penetapan harga, atau
investasi.

SIA adalah inti dari fungsi akuntansi dalam perusahaan, dan tujuannya adalah untuk
menyediakan informasi keuangan yang akurat dan relevan yang mendukung pengambilan
keputusan yang baik. Proses ini juga harus mematuhi prinsip-prinsip akuntansi dan standar
akuntansi yang berlaku untuk memastikan keandalan dan integritas laporan keuangan.

4. Berdasarkan klasifikasi berdasarkan basis elemen produk, kemudahan penelusuran ke objek


kos, dan perilaku biaya, berikut adalah klasifikasi biaya yang telah Anda sebutkan:

Biaya Elemen Produk:

 Biaya Kain: Biaya Bahan Baku (Basis Elemen Produk), Mudah Dilacak ke Produk,
Perilaku Variabel (biaya ini meningkat dengan jumlah produk yang diproduksi).
 Biaya Pewarna: Biaya Bahan Baku (Basis Elemen Produk), Mudah Dilacak ke Produk,
Perilaku Variabel.
 Biaya Penyusun Mesin Pemotong: Biaya Bahan Baku (Basis Elemen Produk), Mudah
Dilacak ke Produk, Perilaku Variabel (biaya ini dapat bervariasi dengan jumlah
produk yang diproduksi).
 Biaya Penyusutan Mesin Cap: Biaya Overhead Pabrik (Basis Elemen Produk), Agak
Sulit Dilacak ke Produk secara Langsung, Perilaku Tetap (biaya ini tidak berubah
tergantung pada jumlah produk yang diproduksi).

Biaya Gaji dan Upah:


 Biaya Gaji Staf Designer: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Basis Gaji dan Upah), Mudah
Dilacak ke Produk jika terlibat dalam produksi, Perilaku Variabel (gaji yang
dibayarkan kepada staf desainer dapat berubah tergantung pada jumlah pekerjaan).

 Biaya Gaji Fotografer: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Basis Gaji dan Upah), Mudah
Dilacak ke Produk jika terlibat dalam produksi, Perilaku Variabel.
 Biaya Gaji Quality Control: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Basis Gaji dan Upah),
Mudah Dilacak ke Produk jika terlibat dalam pengawasan langsung produk, Perilaku
Variabel.
 Biaya Gaji Penjahit: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Basis Gaji dan Upah), Mudah
Dilacak ke Produk jika terlibat dalam produksi pakaian, Perilaku Variabel.
 Biaya Upah Staf Pembungkus dan Packing Online Packing: Biaya Tenaga Kerja
Langsung (Basis Gaji dan Upah), Mudah Dilacak ke Produk jika terlibat dalam
aktivitas packing produk, Perilaku Variabel (biaya upah staf pembungkus dapat
berubah tergantung pada jumlah produk yang dikemas).

Biaya Lainnya:
 Biaya Pengecatan Dinding Kantor: Biaya Operasional (Basis Biaya Lainnya), Tidak
Berkaitan dengan Produk, Perilaku Tetap (biaya ini tidak terkait dengan produksi
produk).

 Biaya Kertas Pulpen dan Tinta Printer: Biaya Bahan Kantor (Basis Biaya Lainnya),
Tidak Berkaitan dengan Produk, Perilaku Tetap (biaya ini tidak tergantung pada
produksi produk).
 Biaya Lakban: Biaya Bahan Kantor (Basis Biaya Lainnya), Tidak Berkaitan dengan
Produk, Perilaku Tetap.

Penting untuk memahami klasifikasi biaya ini karena berdampak pada perhitungan laba
bersih dan analisis keuangan perusahaan. Klasifikasi yang tepat memungkinkan perusahaan
untuk memahami komponen biaya yang membentuk harga produk, mengelola efisiensi
operasional, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Sumber : Modul BMP (EKMA4315)

Anda mungkin juga menyukai