Anda di halaman 1dari 21

Putusan Nomor : PUT- 098423.15/2012/PP/M.

XIIA Tahun 2018

K
Jenis Pajak : PPN

JA
Tahun Pajak : 2012
Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah
koreksi positif Terbanding atas Penghasilan Neto Pajak Penghasilan

PA
Badan Tahun Pajak 2012 berupa peredaran usaha sebesar
Rp4.585.770.047,00 yang tidak disetujui Pemohon Banding;

Menurut Terbanding : bahwa koreksi Pemeriksa tersebut merupakan jumlah selisih lebih
penerimaan uang yang tidak dapat dijelaskan oleh Pemohon

N
Banding, koreksi tersebut menambah kemampuan ekonomis
Pemohon Banding yang merupakan penghasilan yang belum

LA
dilaporkan oleh Pemohon Banding;

Menurut Pemohon : bahwa koreksi yang dilakukan oleh Pemeriksa dan dipertahankan
Banding oleh Terbanding berupa koreksi positif Peredaran Usaha sesuai hasil

DI
analisis arus piutang sebesar Rp4.585.770.047,00 (terbilang : Empat
milyar lima ratus delapan puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh nbu
empat puluh tujuh rupiah);
GA
Menurut Majelis : bahwa Terbanding melakukan koreksi positif atas Peredaran Usaha
berdasarkan hasil analisis arus piutang, terdapat penghasilan yang
EN

belum dilaporkan oleh Pemohon Banding sebesar


Rp4.585.770.047,00 dengan rincian sebagai berikut :
- Menurut Terbanding Rp740.613.709.285,00
TP

- Menurut Pemohon Banding Rp736.027.939.238,00


- Selisih Rp 4.585.770.047,00

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi Terbanding


IA

tersebut karena berdasarkan analisis arus kas dan piutang yang


dilakukan Pemohon Banding, tidak terdapat selisih antara nilai
piutang, penerimaan uang, dan peredaran usaha, sehingga tidak
AR

terdapat penghasilan yang belum dilaporkan oleh Pemohon


Banding, dan atas analisis arus kas dan piutang tersebut sudah
disampaikan oleh Pemohon Banding pada saat pemeriksaan;
ET

bahwa menurut Majelis sengketanya adalah terkait dengan


perbedaan hasil analisis arus piutang antara Terbanding dengan
Pemohon Banding yang berakibat terjadinya perbedaan
KR

perhitungan peredaran usaha dan oleh karena sengketanya terkait


dengan pembuktian, maka Majelis memerintahkan pihak-pihak
untuk melakukan uji bukti;
SE

bahwa uji bukti telah dilaksanakan oleh Terbanding dan Pemohon


Banding dan telah dituangkan dalam Berita Acara Uji Bukti, dengan
hasil uji bukti pada intinya adalah sebagai berikut :

K
bahwa dokumen dan bukti yang disampaikan oleh Pemohon

JA
Banding dalam proses uji bukti meliputi Rekening Koran Bank
Mandiri, General Ledger, Rekapan Mutasi Piutang Dagang 2012,
SPT PPh Badan Tahun 2012, Softcopy Trial Balance 2012,

PA
Voucher Pengembalian Uang atas Klaim Kurang Angkut, Bukti
Penerimaan atas Penjualan non Trade, Reimbursment, Klaim
Premium CPO, Faktur Pajak atas Penjualan Non Trade, Softcopy
Faktur Pajak Penjualan Trade dan Softcopy Perhitungan Gain/Loss
Disposal Asset;

N
bahwa dalam proses uji bukti Terbanding menyatakan bahwa

LA
berdasarkan tanda terima dokumen proses pemeriksaan diketahui
bahwa dokumen yang disampaikan oleh Pemohon Banding adalah
dokumen-dokumen yang bersifat umum, seperti SPT PPh Badan

DI
dan rekening Koran, tanpa dilengkapi dengan perhitungan dan
analisa arus kas cfm. Pemohon Banding yang telah dilengkapi
dengan bukti pendukung yang terkait dan bukti pendukung lainnya
GA
seperti bukti reimbursement dan bukti pendukung lainnya;

bahwa dalam proses keberatan, berdasarkan surat permintaan


data dengan Surat Terbanding Nomor : S-
EN

11676/WPJ.07/BD.05/2014 tanggal 19 November 2014, Pemohon


Banding hanya memberikan data berupa akta pendirian, akta
perubahan terakhir, audit report tahun 2012 dan general ledger
TP

2012, sehingga mengacu pada ketentuan Pasal 26A ayat (4) UU


KUP, data yang diberikan dalam proses keberatan yang tidak
diberikan dalam proses pemeriksaan, tidak dapat dipertimbangkan
dalam penyelesaian keberatan;
IA

bahwa menurut Terbanding dalam proses uji bukti, tabel


perbandingan yang digunakan sebagai dasar rekonsiliasi adalah
AR

sebagai berikut :

Uraian Cfm Terbanding Cfm Pemohon Selisih


(Rp) Banding (Rp)
ET

(Rp)
Penerimaan Bank
- Penerimaan kas/bank dari 882.977.323.40 885.803.173.372, (2.825.849.970,0
afiliasi 2,00 00 0)
KR

- Penerimaan (18.983.427.221 (27.277.166.803, 8.293.739.582,00


sparepart/pupuk, bbm ,00) 00) 0,00
- Reversal (2.158.317.071, (2.158.317.071,0
00) 0)
SE

Total 861.835.579.11 856.367.689.498, 5.467.889.612,00


Saldo awal piutang usaha 0,00 00 22.115.092,00
Saldo akhir piutang usaha (171.287.433.00 (171.309.548.092 (888.417.627,00)
PPN dipungut sendiri/SPT 0,00) ,00) (15.817.024,00)

K
PPN 108.770.284.00 109.658.701.627,
0,00 00
(58.704.720.825 (58.688.903.801,

JA
,00) 00)
Total Penghasilan Bruto 740.613.709.28 736.027.939.232, 4.585.770.053,00
(Terbanding) 5,00 00 0,00

PA
Total Penghasilan Bruto 736.027.939.23 736.027.939.238,
(Pemohon Banding) 8,00 00
Koreksi (selisih) 4.585.770.047,0 (6,00) 4.585.770.053,00
0

N
bahwa terkait dengan selisih penerimaan sebesar
Rp8.293.739.582,00, Pemohon Banding memberikan rincian
sebagai berikut :

LA
PPN (Non Trade)
Rp1.608.960.289,00

DI
PPh Pasal 23 (Non Trade) (Rp
17.742.669,00)
Debit Note (a)
Rp4.543.762.022,00
GA
Premium CPO (tambahan penerimaan krn kualitas lebih bagus (b)
Rp
768.145.620,00
Penjualan aktiva 16D (c)
EN
Rp2.775.329.057,00
Tagihan 2011 dibayar 2012
Rp1.493.748.612,00
Piutang 2012 yang belum diterima pembayarann
(Rp2.887.573.959,00)
TP

Jumlah
Rp8.284.628.972,00

a. Bahwa terkait dengan debit note, ikhtisar yang diberikan oleh


IA

Pemohon Banding adalah sebagai berikut :

Lawan Transaksi Jumlah Total Penjelasan* Penjelasan**


AR

(Rp) (Rp) (Rp)


PT Bumi Sawit Kencana 841.049.859,0 639.753.417,00 201.296.442,0
PT Kerry Sawit Indonesia 0 1.196.207.687, 0
PT Mentaya Sawit Mas 1.544.637.565 00 348.429.878,0
ET

PT Sarana Titian Permata ,00 649.527.669,00 0


PT Wilmar Nabati Indonesia 768.138.770,0 1.113.908.574, 118.611.101,0
PT Sinar Alam Permai 0 00 0
PT Kencana Sawit Indonesia 1.376.916.463 0,00 263.007.889,0
KR

,00 0,00 0
6.290.000,00 0,00 6.290.000,00
2.437.866,00 2.437.866,00
4.291.500,00 4.291.500,00
4.543.762.023 3.599.397.347, 944.364.676,0
SE

,00 00 0
bahwa bukti pendukung yang diberikan terkait dengan

K
(Penjelasan*) hanya berupa rekapitulasi selama tahun 2011
(setahun) yang baru menerima pembayaran pada tahun 2012
tanpa dilampiri bukti eksternal dari pihak ketiga, dan bukti yang

JA
diberikan oleh Pemohon Banding terkait (Penjelasan**) hanya
debit note tanpa dilampirkan tagihan dari pihak ketiga;

PA
bahwa berdasarkan penjelasan lisan Pemohon Banding terkait
dengan debit note adalah klaim biaya yang ditalangin terlebih
dahulu oleh Pemohon Banding, kemudian menagihkan ke pihak
afiliasi yang seharusnya menanggung biaya tersebut dan tagihan
pihak ketiga ditujukan a.n. Pemohon Banding bukan atas nama

N
pihak afiliasi;

bahwa terkait dengan koreksi debit note berdasarkan bukti

LA
pendukung yang ada, Terbanding tidak dapat meyakini
kebenaran transaksi dan tetap berpendapat bahwa penerimaan
ini merupakan penghasilan bagi Pemohon Banding cfm. Pasal 4
ayat (1) UU PPh dan alasan Pemohon Banding yang menyatakan

DI
biaya ini merupakan reimbursement tidak sesuai dengan
ketentuan butir 9.2 SE-25/PJ.3/1989;
GA
b. Terkait dengan premium CPO (tambahan penerimaan karena
kualitas CPO lebih bagus) sebesar Rp768.145.620,00 merupakan
tambahan pendapatan yang harus diperhitungkan dalam
peredaran usaha;
EN

c. Terdapat penjualan yang aktiva berupa mesin palm kernel yang


masih produktif (PPN Pasal 16D) kepada perusahaan afiliasi PT
Wilmar Nabati Indonesia nomor invoice 313/MUS-HO/V/2012
TP

tanggal 31 Mei 2012 dan nomor faktur pajak 090.000-


12.00000313 tanggal 31 Mei 2012 yang nilainya jauh dibawah
nilai buku, Terbanding tetap berpendapat seharusnya penjualan
Pemohon Banding minimal adalah seharga nilai buku dengan
perincian sebagai berikut :
IA

Uraian Jumlah
AR

Rupiah
Nilai Buku cfm. Gain/Loss Disposal Fixed Asset
Mill Machinery – Pressing Palm Kernel 686.300.722,
Additional Kernel Crushing Plant Line 00
ET

1.815.443.69
2,00
2.501.744.41
Penjualan aktiva 16D 4,00
KR

1.639.687.50
0,00
Rugi 862.056.914,
00
SE

bahwa menurut Terbanding seharusnya tidak ada kerugian,


sehingga selisih Rp862.056.914,00 tersebut tetap merupakan
tambahan penghasilan cfm Pasal 4 ayat (1) UU PPh yang harus

K
dikenakan pajak (terlampir faktur pajak, invoice dan gain/loss
disposal fixed asset);

JA
bahwa berdasarkan data gain/loss disposal fixed asset, atas
penjualan aktiva selain penjualan tersebut di atas, asset yang
rusak atau dihancurkan, penjualan aktiva dicatat sebesar nilai

PA
sisa buku (terlampir gain/loss disposal fixed asset);

d. Terkait dengan saldo akhir piutang trade, Terbanding tetap


berpendapat bahwa saldo akhir piutang trade adalah sebesar
Rp108.770.280.000,00 karena telah sesuai dengan jumlah yang

N
tercantum dalam audit report, perhitungan net-off tanpa dapat
ditelusuri angka-angka pada pos hutang piutang pada audit

LA
report, sehingga Terbanding tetap mengacu pada angka saldo
akhir dalam audit report halaman 28 Related Party Balance,
dengan rincian sebagai berikut :

DI
SAP (PT Sinar Alam Permai) USD
10,497,535.00
WINA (PT Wilmar Nabati Indonesia) USD
GA
750,685.00

11,248,220.00
USD

Clossing rate BI (31 Des 2012) Rp.


EN

9.670
Saldo akhir Rp.
108.770.287.400
TP

bahwa menurut Pemohon Banding dalam proses uji bukti,


perhitungan arus piutang yang seharusnya adalah sebagai berikut
:
IA

Description Terbanding Pemohon Selisih


(Rp) Banding (Rp)
(Rp)
AR

Detail Perhitungan Koresi Menurut


Terbanding
Penerimaan Bank 882.977.323.402, 885.803.173.572, (2.825.850.170,
- Penerimaan Kas/bank dari afiliasi 00 00 00)
ET

- Penerimaan Sparepart/pupuk, bbm (18.983.427.221, (27.268.056.201, 8.284.628.980,0


- Reversal 00) 00) 0
(2.158.317.071,0 (2.167.427.673,0 9.110.602,00
0) 0)
KR

Total 861.835.579.110, 856.367.689.698, 5.467.889.412,0


00 00 0
Saldo Awal Piutang Usaha (171.287.433.000 (171.309.548.092 22.115.092,00
Saldo Akhir Piutang Usaha ,00) ,00) (888.417.627,00
SE

PPN dipungut sendiri (SPT PPN) 108.770.284.000, 109.658.701.627, )


00 00 (15.817.024,00)
(58.704.720.825, (58.688.903.801,
00) 00)

K
Total Penghasilan Bruto (Terbanding) 740.613.709.285, 736.027.939.432, (882.119.559,00
Total Penghasilan Bruto (Pemohon 00 00 )
Banding) 736.027.939.238, 736.027.939.238, -

JA
00 00
Selisih (koreksi) 4.585.770.047,00 194,00 4.585.769.853,0
0

PA
Penjelasan atas selisih antara Pemohon Banding dengan
Terbanding sebagai berikut :

I. Selisih Arus Penerimaan Uang :

N
Uraian Jumlah

LA
(Rp)
Kurang Angkut CPO 1.572.893.302,0
Kurang Catat Penerimaan CPO tgl. 0
04.07.2012 (4.398.405.000,0

DI
0)
(338.272,00)
Total (2.825.849.970,0
GA
Dengan penjelasan :
0)

1. Pemohon Banding sudah mengurangkan sebesar


EN

Rp1.572.893.302,00 atas klaim kurang angkut CPO dari PT


Sinar Alam Permai dan dari PT Wilmar Nabati Indonesia,
namun Terbanding belum memperhitungkannya;
TP

Klaim kurang angkut CPO dan PK bermula dari adanya


penerimaan uang atas penjualan CPO dan Palm Kernel,
yang dapat dilihat seperti tabel berikut :
IA
AR

Tabel penerimaan uang :

Customer Qty Harga Value (Rp) Tgl


ET

Penerimaan
PT Sinar Alam Permai 150.00 8.206 1.230.900.000,00 14-06-2012
PT Sinar Alam Permai 0 6.729 571.939.500,00 22-11-2012
PT Sinar Alam Permai 85.000 6.729 2.119.540.500,00 23-11-2012
KR

PT Wilmar Nabati Indonesia 315.00 4.031 1.995.345.000,00 06-02-2012


PT Wilmar Nabati Indonesia 0 6.911 2.487.960.000,00 16-01-2012
495.00
0
SE

360.00
0
Total 8.405.685.000,00
K
Dari total penerimaan tidak seluruhnya pengiriman komoditi

JA
dapat direalisasikan, atas komoditi yang tidak direalisasikan
pengirimannya kedua belah pihak sepakat untuk menutup
kontrak jual beli dan atas kekurangan realisasi pengiriman
produk, Pemohon Banding harus mengembalikan ke PT

PA
Wilmar Nabati Indonesia dan PT Sinar Alam Permai dengan
rincian sebagai berikut :

Tabel pengembalian atas klaim kurang angkut :


Custome Pembayara Klaim Selisih Harga Value (Rp) Tgl

N
r n pengembalian
PT SAP 150.000 148.42 1.580 8.206 12.965.480, 03-10-2012

LA
PT SAP 85.000 0 - - 00 -
PT SAP 315.000 - 2.760 6.729 0,00 28-12-2012
PT WNI 495.000 397.24 22.750 4.031 18.571.212, 26-09-2012
PT WNI 360.000 0 209.76 6.911 00 30-07-2012

DI
472.25 0 91.705.250,
0 00
150.24 1.449.651.3

Total
GA 0 60,00
1.572.893.3
02,00
EN

2. Ada penerimaan atas penjualan CPO tanggal 4 Juli 2012


sebesar Rp4.398.405.000,00 yang belum diperhitungkan
Terbanding sebagai arus penerimaan;
TP

3. Ada penerimaan piutang yang diterima melalui petty cash


Rp338.272,00 yang belum diperhitungkan Terbanding;

II. Selisih arus penerimaan penjualan sparepart, pupuk, BBM dan


IA

lain-lain Rp8.284.628.056.201,00

Berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksa, arus penerimaan dari


AR

penjualan sparepart, pupuk, BBM dan lain-lain sebesar


Rp18.983.427.221,00 namun setelah dilakukan uji bukti arus
penerimaan yang bukan dari hasil penjualan CPO dan PK
sebesar Rp27.268.056.201,00, yang dapat dijelaskan sebagai
ET

berikut :

a. Selisih PPN sebesar Rp1.608.960.289,00


Pada saat mengurangkan penerimaan dari penjualan
KR

sparepart, pupuk, BBM dan lain-lain, Terbanding


mengurangkan penerimaan hanya dari DPP Penjualannya
saja, sementara saat penerimaan piutang sudah termasuk
PPN, jadi ada konsep yang salah di kertas kerja Pemeriksa,
total penerimaan PPN dari penjualan sparepart, pupuk dan
SE

BBM untuk penjualan tahun 2012 sebesar


Rp1.608.960.289,00;
K
b. Selisih PPh Pasal 23 (Rp17.742.669,00)
Pada saat penerimaan piutang non trade atas penyerahan

JA
jasa, tentunya pihak customer harus memotong PPh Pasal
23, jadi yang diterima sudah dipotong PPh, di kertas kerja
Pemeriksa untuk pemotongan PPh Pasal 23 ini belum
diperhitungkan;

PA
c. Selisih penjualan tahun 2012 yang belum diterima
pembayarannya di tahun 2012 (Rp2.887.573.959,00)
Dari penjualan sparepart, pupuk, BBM dan lain-lain sebesar
Rp18.983.427.221,00 tidak semua dapat diterima di tahun

N
2012, ada Rp2.887.573.959,00 yang belum dibayarkan,
untuk piutang yang belum dibayarkan harusnya Terbanding

LA
tidak memperhitungkan sebagai arus penerimaan;

d. Piutang tahun 2011 yang dibayarkan tahun 2012


Rp1.493.748.612,00

DI
Ada piutang tahun 2011 yang diterima di tahun 2012 sebesar
Rp1.493.748.612,00 yang belum diperhitungkan pemeriksa
sebagai arus penerimaan;
GA
e. Ada penerimaan atas Nota Debet/Reimbursment
Rp4.543.762.022,00 yang belum diperhitungkan Terbanding;
Yang dimaksud dengan nota debet/Reimbursment adalah
EN

biaya-biaya yang ditalangi terlebih dahulu oleh Pemohon


Banding yang kemudian dimintakan kembali ke PT yang
seharusnya menanggung biaya tersebut lewat mekanisme
Nota Debet, adapun biaya-biaya yang sering ditalangi
TP

terlebih dahulu lewat debit nota seperti biaya tiket, alokasi


biaya regional, biaya kendaraan dan lain-lain;

f. Ada selisih penjualan non trade sebesar Rp3.543.474.677,00


IA

yang belum diperhitungkan Terbanding;


Ada penjualan Asset dan Klaim Premium CPO sebesar
Rp3.543.474.677,00 yang belum diperhitungkan Terbanding
AR

sebagai arus penerimaan dengan rincian sebagai berikut :

Nama PT Amount (Rp)


PT Kerry Sawit Indonesia 971.672.807,00
ET

PT Wilmar Nabati Indonesia 1.803.656.250,


PT Sinar Alam Permai 00
768.145.620,00
Total 3.543.474.677,
KR

00

III. Terbanding mengurangkan reversal document


Rp2.158.317.071,00, namun berdasarkan data yang ada
SE

Terbanding masih kurang catat angka reversal ke PT Kerry


Sawit Indonesia sebesar Rp9.110.602,00, angka reversal yang
seharusnya adalah sebesar Rp2.167.427.673,00;
K
IV. Selisih saldo awal piutang Trade Rp22.115.092,00
Selisih saldo awal piutang disebabkan Terbanding melakukan

JA
net-off piutang terhadap
PT Kerry Sawit Indonesia sebesar Rp11.518.558,00 dan belum
memperhitungkan piutang ke PT Multi Nabati Asahan
Rp10.596.600,00;

PA
V. Selisih saldo akhir piutang trade Rp888.417.627,00
Selisih saldo akhir piutang disebabkan Terbanding melakukan
net-off Piutang Trade dengan Hutang Trade terhadap PT Bumi
Sawit Kencana sebesar Rp888.417.627,00;

N
VI. Selisih PPN Keluaran Rp15.817.024,00

LA
Selisih PPN Keluaran sebesar Rp15.817.024,00 disebabkan
adanya penjualan TBS ke
PT Mentaya Sawit Mas yang penyerahannya tidak dipungut

DI
PPN namun Terbanding memperhitungkannya;

bahwa dengan demikian Pemohon Banding berpendapat bahwa


GA
berdasarkan penjelasan di atas dan uji bukti yang dilakukan
bersama-sama dengan Terbanding, maka Pemohon Banding dapat
membuktikan bahwa selisih yang ada sejumlah
Rp4.585.770.047,00 bukanlah selisih yang langsung dapat
dianggap sebagai koreksi Positif Peredaran Usaha, dimana selisih
EN

tersebut bukan merupakan penerimaan hasil Penjualan/Peredaran


Usaha/Omzet, sehingga tidak selayaknya diperlakukan sebagai
koreksi Peredaran Usaha;
TP

bahwa setelah memeriksa dokumen-dokumen, bukti-bukti, hasil uji


bukti dan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, Majelis
berpendapat sebagai berikut :
IA

bahwa sengketanya adalah terkait dengan perbedaan hasil


perhitungan peredaran usaha yang didasarkan pada uji arus
piutang yang dilakukan oleh Terbanding dan Pemohon Banding,
AR

dimana menurut perhitungan Terbanding hasil perhitungannya


sebesar Rp740.613.709.285,00 dan terdapat peredaran usaha
yang belum dilaporkan oleh Pemohon Banding sebesar
Rp4.585.770.047,00, sedangkan menurut Pemohon Banding hasil
ET

perhitungannya sebesar Rp736.027.939.238,00, dan tidak terdapat


penjualan yang belum dilaporkan oleh Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan tabel uji arus piutang yang disajikan dalam


KR

berita acara hasil uji bukti, terdapat pos-pos penerimaan yang


menjadi sengketa yaitu :
1. Penerimaan Kas/Bank dari afiliasi ;
2. Penerimaan dari sparepart/pupuk, BBM dan lain-lain ;
SE

3. Reversal ;
4. Saldo awal piutang usaha ;
5. Saldo akhir piutang usaha ;

K
6. PPN dipungut sendiri (sumber SPT PPN);

JA
bahwa Majelis akan membahas pos-pos penerimaan yang menjadi
sengketa tersebut secara berurutan berdasarkan pendapat masing-
masing pihak dan dokumen/bukti yang dipergunakan sebagai
bahan uji bukti sebagai berikut :

PA
1. Penerimaan kas/bank dari afiliasi.

Perhitungan menurut Terbanding sebesar

N
Rp882.977.323.402,00, sedangkan menurut Pemohon Banding
sebesar Rp885.803.173.372,00, sehingga terdapat selisih

LA
sebesar (Rp2.825.849.970,00) dan Pemohon Banding
menjelaskan bahwa selisih sebesar (Rp2.825.849.970,00)
tersebut berasal dari :

DI
a. Kurang angkut CPO
Rp 1.572.893.302,00
GA
b. Kurang catat penerimaan CPO tgl 04-07-2012
(Rp.4.398.405.000,00)
c. Penerimaan via Petty Cash
(Rp. 338.272,00)
EN
Total
(Rp.2.825.849.970,00);

bahwa berdasarkan bukti penerimaan uang, invoice, faktur


TP

pajak dan sales order atas penjualan CPO dan PK kepada


afiliasi total sebanyak 1.405.000 ton dengan nilai
Rp8.405.685.000,00, Pemohon Banding hanya dapat
merealisasikan penjualan sebesar 1.168.150 ton dengan nilai
IA

Rp6.832.791.698,00, sehingga terdapat kelebihan uang


penjualan sebesar Rp1.572.893.302,00 yang harus
dikembalikan kepada pembeli, dan sesuai dengan bukti
AR

pengeluaran kas/bank serta bukti transfer, Pemohon Banding


telah mengembalikan uang atas klaim kurang angkut ke PT
Sinar Alam Permai dan PT Wilmar Nabati Indonesia sebesar
Rp1.572.893.302,00;
ET

bahwa terkait dengan selisih sebesar (Rp4.398.405.000,00)


yang disebabkan karena kurang catat penerimaan CPO tanggal
4 Juli 2012, Pemohon Banding menyampaikan bukti berupa
KR

bukti penerimaan kas/bank bukti penerimaan kiriman uang dari


PT Sinar Alam Permai tanggal 4 Juli 2012;

bahwa terkait selisih sebesar (Rp338.272,00) yang merupakan


SE

penerimaan via petty cash, dan Pemohon Banding


menyampaikan bukti berupa bukti penerimaan kas/bank tanggal
15 Februari 2012, invoice dan faktur pajak;

K
bahwa Pemohon Banding menjelaskan total selisih sebesar

JA
Rp2.825.849.970,00 tersebut belum diperhitungkan Terbanding
sebagai arus penerimaan dan Terbanding tidak memberikan
tanggapan atau bantahan terhadap penjelasan dan bukti yang
disampaikan oleh Pemohon Banding dalam uji bukti;

PA
bahwa dengan demikian Majelis berpendapat, Pemohon
Banding dapat membuktikan
bahwa selisih sebesar (Rp2.825.849.970,00) disebabkan karena

N
Terbanding belum memperhitungkannya dalam uji arus piutang;

LA
2. Penerimaan dari sparepart/pupuk, BBM dan lain-lain sebesar
Rp8.293.739.582,00

bahwa penerimaan dari sparepart, pupuk, BBM dan lain-lain

DI
menurut Terbanding sebesar Rp18.983.427.221,00, sedangkan
menurut Pemohon Banding sebesar Rp27.277.166.803,00,
sehingga terdapat selisih sebesar Rp8.293.739.582,00 yang
GA
menjadi sengketa;

bahwa menurut Terbanding dalam proses uji bukti, Pemohon


Banding memberikan rincian atas selisih penerimaan sebesar
EN

Rp8.293.739.582 sebagai berikut :

PPN (Non Trade)


Rp. 1.608.96
TP

PPh Pasal 23 (Non Trade)


(Rp. 17.7
Debit Note (a)
Rp. 4.543.7
IA

Premium CPO (tambahan penerimaan krn kualitas lebih


bagus) (b) Rp. 768.1
AR

Penjualan aktiva 16D (c)


Rp. 2.775.3
Tagihan 2011 dibayar 2012
Rp. 1.493.7
ET

Piutang 2012 yang belum diterima pembayarannya


(Rp. 2.887.5
Jumlah
Rp. 8.284.62
KR

bahwa menurut Majelis dari rincian tersebut Terbanding tidak


memberikan tanggapan atas selisih penerimaan atas PPN (Non
SE

Trade) sebesar Rp1.608.960.289,00, PPh Pasal 23 (Non Trade)


sebesar (Rp17.742.669,00), Tagihan 2011 dibayar 2012
sebesar Rp1.493.748.612,00 dan Piutang 2012 yang belum
diterima pembayarannya sebesar (Rp2.887.573.959,00) dan

K
Terbanding hanya mempermasalahkan selisih penerimaan atas
Debit Note sebesar Rp4.543.762.022,00, Premium CPO

JA
sebesar Rp768.145.620,00 dan Penjualan Aktiva 16D sebesar
Rp2.775.329.057,00, dengan memberikan tanggapan sebagai
berikut :

PA
a. Terkait debit note sebesar Rp4.543.762.023,00 yang terdiri
dari Rp3.599.397.347,00 bukti pendukung hanya berupa
rekapitulasi selama tahun 2011 yang baru menerima
pembayaran tahun 2012 tanpa dilampirkan bukti eksternal
dari pihak ketiga dan sebesar Rp944.364.676,00 bukti

N
pendukung hanya berupa debit note tanpa dilampirkan
tagihan dari pihak ketiga;

LA
b. Terkait dengan Premium CPO (tambahan penerimaan
karena kualitas CPO lebih bagus) sebesar
Rp768.145.620,00 merupakan tambahan pendapatan yang
harus diperhitungkan dalam peredaran usaha;

DI
c. Terkait selisih penerimaan karena penjualan aktiva 16D
sebesar Rp2.775.329.057,00, menurut Terbanding terdapat
penjualan aktiva berupa mesin Palm Kernel yang masih
GA
produktif (PPN Pas 16D) kepada perusahaan afiliasi PT
Wilmar Nabati Indonesia nomor invoice 313/MUS-
HO/V/2012 tanggal 31 Mei 2012 dan nomor Faktur Pajak
090.000-12.00000313 tanggal 31 Mei 2012 yang nilainya
EN

jauh dibawah nilai buku, Terbanding tetap berpendapat


seharusnya penjualan Pemohon Banding minimal seharga
dengan nilai buku, dengan rincian :
TP

Mill Machinery – Pressing Palm Kernel Rp


686.300.722,00
Additional Kernel Crushing Plant Line 2 Rp
1.815.443.692,00
Rp
IA

2.501.744.414,00
Penjualan aktiva 16D Rp
1.639.687.500,00
AR

Rugi Rp
862.056.914,00

Seharusnya tidak ada kerugian, sehingga selisih antara


ET

penjualan dengan nilai buku sebesar Rp862.056.914,00


tersebut tetap merupakan tambahan penghasilan sesuai
Pasal 4 ayat (1) UU PPh;
KR

bahwa dalam proses uji bukti Pemohon Banding menyatakan


bahwa berdasarkan kertas kerja Pemeriksa, arus penerimaan
dari penjualan sparepart, pupuk, BBM dan lain-lain sebesar
Rp18.983.427.221,00, namun setelah dilakukan uji bukti arus
SE

penerimaan yang bukan dari hasil penjualan CPO dan PK


sebesar Rp27.268.056.201,00, sehingga terdapat selisih
sebesar Rp8.284.628.980,00, dengan penjelasan sebagai
berikut :

K
a. Selisih PPN sebesar Rp1.608.960.289,00 karena pada saat

JA
mengurangkan penerimaan dari penjualan sparepart,
pupuk, BBM dan lain-lain, Pemeriksa mengurangkan
penerimaan hanya dari DPP Penjualannya saja, sementara
saat penerimaan piutang sudah termasuk PPN, jadi ada

PA
konsep yang salah di kertas kerja Pemeriksa, total
penerimaan PPN dari penjualan sparepart, pupuk dan BBM
untuk penjualan tahun 2012 sebesar Rp1.608.960.289,00
dan Pemohon Banding menyampaikan bukti berupa
Rekapitulasi Penjualan Non Trade Januari sampai dengan

N
Desember 2012, yang menunjukkan data DPP
Rp18.983.427.221,00 dan PPN sebesar

LA
Rp1.608.960.289,00, total sebesar Rp20.592.387.510,00;
b. Selisih PPh Pasal 23 sebesar (Rp17.742.669,00) karena
pada saat penerimaan piutang non trade atas penyerahan
jasa, tentunya pihak customer harus memotong PPh Pasal

DI
23, jadi yang diterima sudah dipotong PPh, namun di kertas
kerja Pemeriksa untuk pemotongan PPh Pasal 23 ini belum
diperhitungkan dan Pemohon Banding tidak menyampaikan

c.
GA
bukti pendukung;
Selisih penjualan tahun 2012 yang belum diterima
pembayarannya di tahun 2012 sebesar
(Rp2.887.573.959,00), karena dari penjualan sparepart,
EN

pupuk, BBM dan lain-lain sebesar Rp18.983.427.221,00


tidak semua dapat diterima di tahun 2012, ada sebesar
Rp2.887.573.959,00 yang belum dibayarkan dan Pemohon
Banding menyampaikan bukti berupa Rekapitulasi
TP

Penjualan Non Trade Januari sampai dengan Desember


2012 yang menunjukkan total penjualan yang belum
dibayar sebesar Rp2.887.573.959,00, untuk piutang yang
belum dibayarkan seharusnya Terbanding tidak
memperhitungkan sebagai arus penerimaan;
IA

d. Piutang tahun 2011 yang dibayarkan tahun 2012 sebesar


Rp1.493.748.612,00 yang belum diperhitungkan Pemeriksa
AR

sebagai arus penerimaan, namun Pemohon Banding tidak


menyampaikan bukti pendukungnya ;
e. Penerimaan atas Nota Debet/Reimbursment sebesar
Rp4.543.762.022,00 yang belum diperhitungkan oleh
Terbanding adalah merupakan biaya-biaya yang ditalangi
ET

terlebih dahulu oleh Pemohon Banding seperti biaya tiket,


alokasi biaya regional, biaya kendaraan dan lain-lain, yang
kemudian dimintakan kembali ke perusahaan yang
KR

seharusnya menanggung biaya tersebut lewat mekanisme


Nota Debet;
f. Ada selisih penjualan non trade sebesar
Rp3.543.474.677,00 berupa penjualan asset dan klaim
premium CPO yang belum diperhitungkan oleh Terbanding
SE

sebagai arus penerimaan dengan rincian :


1. PT Kerry Sawit Indonesia Rp.

K
971.672.807,00
2. PT Wilmar Nabati Indonesia Rp.

JA
1.803.656.250,00
3. PT Sinar Alam Permai Rp. 7
68.145.620,00
Total Rp.

PA
3.543.474.677,00

bahwa berdasarkan pendapat Terbanding dan Pemohon


Banding tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa atas

N
penjelasan Pemohon Banding pada huruf a sampai dengan d,
Terbanding tidak menyampaikan tanggapan dan bantahan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Terbanding mengakui

LA
kebenaran dan dapat menyetujui pejelasan yang disampaikan
oleh Pemohon Banding beserta dokumen pendukungnya;

DI
bahwa terkait dengan sengketa penerimaan atas Nota
Debet/Reimbursment sebesar Rp4.543.762.023,00, Majelis
berpendapat bahwa berdasarkan bukti penerimaan atas
GA
penjualan non trade, Debit Note dan reimbursement diketahui
bahwa Pemohon Banding dapat membuktikan bahwa
penerimaan tersebut berasal dari penjualan tahun 2011 yang
baru diterima pembayarannya pada tahun 2012 dan
pengembalian atas klaim biaya yang ditalangi oleh Pemohon
EN

Banding, sehingga seharusnya diperhitungkan oleh Terbanding


dalam uji arus piutang sehingga koreksi Terbanding tidak dapat
dipertahankan;
TP

bahwa terkait dengan selisih penjualan non trade sebesar


Rp3.543.474.677,00, yang terdiri dari :

Premium CPO (tambahan penerimaan krn kualitas lebih


IA

bagus)
Rp. 768.145.620,00
Penjualan aktiva 16D
AR

R
p. 2.775.329.057,00

bahwa menurut Majelis berdasarkan dokumen berupa Surat


ET

Pengajuan Klaim CPO Premium dari Pemohon Banding kepada


PT Sinar Alam Permai tanggal 1 Juni 2012
(7 surat), Faktur Pajak tanggal 19 Desember 2012 (7 FP), dan
Bukti Penerimaan Kas/Bank (7 bukti) terdapat penerimaan
KR

sebesar Rp768.145.620,00, yang merupakan pembayaran atas


pengajuan klaim CPO Premiun Pemohon Banding kepada PT
Sinar Alam Permai;
SE

bahwa Majelis berpendapat penerimaan klaim CPO Premium


tersebut merupakan penerimaan yang berkaitan dengan usaha
Pemohon Banding yaitu penjualan CPO, dan merupakan

K
pendapatan yang harus diperhitungkan dalam peredaran usaha,
namun Terbanding belum memperhitungkan dalam arus piutang

JA
sedangkan Pemohon Banding telah memperhitungkan dalam uji
arus piutang sehingga koreksi Terbanding atas Premium CPO
sebesar Rp768.145.620,00 tidak dapat dipertahankan;

PA
bahwa terkait dengan Penjualan Aktiva sebesar
Rp2.775.329.057,00, Majelis berpendapat bahwa berdasarkan
dokumen yang disampaikan oleh Pemohon Banding berupa
Daftar Penjualan Aktiva Periode Desember 2012, sengketa
sebesar Rp2.775.329.057,00 tersebut berasal dari penjualan

N
asset (termasuk PPN) kepada :

LA
1. PT Kerry Sawit Indonesia Rp.
971.672.808,00
2. PT Wilmar Nabati Indonesia Rp.

DI
1.803.656.250,00

bahwa sesuai dokumen yang disampaikan oleh Terbanding


GA
berupa Gain/Loss Disposal Asset Tahun 2012, diketahui bahwa
penjualan asset kepada PT Kerry Sawit Indonesia sebesar
Rp971.672.808,00 (termasuk PPN) telah sesuai dengan nilai
buku, sedangkan penjualan asset kepada PT Wilmar Nabati
Indonesia sebesar Rp1.803.656.250,00 (termasuk PPN) masih
EN

jauh di bawah nilai buku, yaitu sebesar Rp2.501.744.414,00,


sedangkan harga jual sebesar Rp1.639.687.500,000, sehingga
terdapat selisih sebesar Rp862.056.914,00;
TP

bahwa berdasarkan dokumen tersebut Majelis berpendapat


bahwa kegiatan usaha Pemohon Banding adalah penjualan
CPO dan Palm Kernel, sehingga penjualan asset termasuk
IA

dalam penerimaan non trade yang tidak dapat diperhitungkan


sebagai arus piutang dalam menentukan peredaran usaha,
dengan demikian perhitungan peredaran usaha yang dilakukan
AR

oleh Terbanding dengan memperhitungkan penjualan asset


tidak tepat dan tidak dapat dipertahankan ;

3. Reversal.
ET

bahwa menurut Pemohon Banding, Terbanding mengurangkan


Reversal Document Rp2.158.317.071,00, namun berdasarkan
data yang ada Terbanding masih kurang catat angka reversal ke
KR

PT Kerry Sawit Indonesia sebesar Rp9.110.602,00, sehingga


angka reversal yang seharusnya adalah sebesar
Rp2.167.427.673,00;
SE

bahwa menurut Majelis angka sebesar Rp9.110.602,00 tersebut


merupakan selisih pada tabel pos penerimaan dari sparepart,
pupuk, BBM dan lain-lain, dimana menurut Terbanding sebesar

K
Rp8.293.739.582,00 sedangkan menurut Pemohon Banding
sebesar Rp8.284.628.972,00;

JA
bahwa dalam tabel yang dipergunakan dalam uji bukti terdapat
perbedaan antara tabel yang disajikan oleh Terbanding dengan
tabel yang disajikan oleh Pemohon Banding yaitu pada pos

PA
penerimaan sparepart, pupuk, BBM dan lain-lain serta pos
Reversal sebagai berikut :

a. Pos penerimaan sparepart, pupuk, BBM dan lai-lain cfm


Pemohon Banding :

N
Tabel versi Terbanding (Rp.27.277.166.803,00)
Tabel versi Pemohon Banding (Rp.27.268.056.201,00)

LA
Selisih Rp. 9.110.602,00
b. Pos Reversal cfm Pemohon Banding :
Tabel versi Terbanding Rp. 2.158.317.071,00

DI
Tabel versi Pemohon Banding Rp. 2.167.427.673,00
Selisih Rp. 9.110.602,00

GA
bahwa atas perbedaan penyajian angka reversal dalam uji bukti
sebesar Rp9.110.602,00 tersebut, Terbanding tidak memberikan
tanggapan dan bantahan, sehingga Majelis menggunakan tabel
yang disajikan oleh Pemohon Banding yang mencantumkan
angka reversal sebesar Rp2.167.427.673,00, dimana terdapat
EN

sengketa sebesar Rp9.110.602,00 dan Pemohon Banding telah


menjelaskan bahwa selisih sebesar Rp9.110.602,00 tersebut
disebabkan karena Terbanding kurang catat angka reversal ke
PT Kerry Sawit Indonesia;
TP

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis


berpendapat bahwa angka reversal yang sebenarnya adalah
sebesar Rp2.167.427.673,00 dan Terbanding masih kurang
IA

catat angka reversal sebesar Rp9.110.602,00 dalam


perhitungan arus piutangnya;
AR

4. Selisih saldo awal piutang Trade Rp22.115.092,00

bahwa Terbanding tidak memberikan tanggapan dan bantahan


atas pendapat Pemohon Banding dalam uji bukti yang
ET

menyatakan bahwa selisih saldo awal piutang disebabkan


karena Terbanding melakukan net-off piutang terhadap PT Kerry
Sawit Indonesia sebesar Rp11.518.558,00 dan belum
memperhitungkan piutang ke PT Multi Nabati Asahan sebesar
KR

Rp10.596.600,00, sehingga Majelis berpendapat bahwa


Pemohon Banding dapat membuktikan bahwa selisih saldo
awal piutang trade sebesar Rp22.115.092,00 disebabkan
karena Terbanding belum memperhitungkan piutang ke PT
SE

Kerry Sawit Indonesia dan PT Multi Nabati Asahan dalam


analisis piutang usahanya;
K
5. Selisih saldo akhir piutang trade sebesar Rp888.417.627,00

JA
bahwa Terbanding berpendapat bahwa saldo akhir piutang trade
adalah sebesar Rp108.770.280.000,00 karena telah sesuai
dengan jumlah yang tercantum dalam audit report dan
perhitungan net-off tanpa dapat ditelusuri angka-angka pada

PA
pos hutang piutang pada audit report, sehingga Terbanding
tetap mengacu pada angka saldo akhir dalam audit report
halaman 28 Related Party Balance, dengan rincian :

N
SAP (PT Sinar Alam Permai) USD
10,497,535.00

LA
WINA (PT Wilmar Nabati Indonesia) USD
750,685.00
USD

DI
11,248,220.00

Closing rate BI (31 Des 2012) Rp.


GA
9.670
Saldo akhir
108.770.287.400,00;
Rp.

bahwa menurut Pemohon Banding berdasarkan dokumen Arus


EN

Piutang Trade Tahun 2012, saldo akhir piutang trade adalah


sebesar Rp109.658.701.627,00 yang terdiri dari :
- PT Sinar Alam Permai
Rp101.511.162.467,00
TP

- PT Wilmar Nabati Indonesia Rp


7.259.121.996,00
- PT Bumi Sawit Kencana Rp
888.417.627,00
IA

Jumlah
Rp109.658.701.627,00
Sedangkan menurut Terbanding adalah sebesar Rp.
AR

108.770.287.400,00 sehingga terdapat selisih saldo akhir


piutang sebesar Rp888.417.627,00 yang disebabkan karena
Terbanding net-off piutang trade dengan hutang trade terhadap
PT Bumi Sawit Kencana sebesar Rp888.417.627,00;
ET

bahwa prinsip akuntansi yang lazim, untuk penyajian di Laporan


Keuangan atas Piutang dan Utang pada pihak yang sama harus
dilakukan net-off, sedangkan untuk perhitungan arus piutang
harus digunakan data faktualnya;
KR

bahwa berdasarkan dokumen Arus Piutang Trade Tahun 2012,


Majelis berpendapat bahwa Pemohon Banding dapat
membuktikan dalam penghitungan arus piutang Terbanding
SE

melakukan net-off piutang trade dengan hutang trade terhadap


PT Bumi Sawit Kencana sebesar Rp888.417.627,00
bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan perhitungan

K
saldo akhir dalam arus piutang yang dilakukan oleh Terbanding
tidak dapat dipertahankan;

JA
6. Selisih PPN Keluaran sebesar Rp15.817.024,00

bahwa Terbanding tidak memberikan tanggapan dan bantahan

PA
atas pendapat Pemohon Banding yang menyatakan bahwa
selisih PPN Keluaran sebesar Rp15.817.024,00 disebabkan
adanya penjualan TBS ke PT Mentaya Sawit Mas yang
penyerahannya tidak dipungut PPN namun Terbanding
memperhitungkan PPN Keluaran sebesar tersebut dalam uji

N
arus piutangnya;

LA
bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa oleh
karena tidak ada tanggapan dan bantahan dari Terbanding atas
pendapat Pemohon Banding yang menyatakan bahwa selisih
PPN Keluaran sebesar Rp15.817.024,00 disebabkan adanya

DI
penjualan TBS ke PT Mentaya Sawit Mas yang penyerahannya
tidak dipungut PPN, namun Terbanding memperhitungkannya
maka Pemohon Banding dapat membuktikan PPN Keluaran
GA
sebesar Rp15.817.024,00 merupakan penyerahan PPN atas
TBS yang tidak terutang PPN, dan tidak seharusnya
diperhitungkan oleh Terbanding dalam uji arus piutang,
sehingga koreksi Terbanding tidak dapat dipertahankan;
EN

bahwa sesuai hasil uji bukti tersebut, Majelis berpendapat bahwa


Pemohon Banding dapat membuktikan tidak terdapat selisih antara
nilai piutang, penerimaan uang dan peredaran usaha, sehingga
tidak terdapat penghasilan yang belum dilaporkan oleh Pemohon
TP

Banding;

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis


berkesimpulan bahwa permohonan banding Pemohon Banding atas
koreksi Peredaran Usaha yang dilakukan Terbanding berdasarkan
IA

perhitungan arus piutang sebesar Rp4.585.770.047,00 tidak dapat


dipertahankan;
AR

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa


mengenai tarif pajak;
ET

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai


kredit pajak;
KR

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa


mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi
administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

Menimbang : bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis


SE

berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak
untuk mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding,

K
sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2012
menjadi sebagai berikut:

JA
Uraian Jumlah Menurut Jumlah
Pemohon Terbanding Majelis Dikabulkan
Banding (Rp) (Rp) Majelis
(Rp) (Rp)

PA
Peredaran Usaha 736.027.93 740.613.709 736.027.939. 4.585.770.0
9.238,00 .285,00 238,00 47,00
Harga Pokok Penjualan 338.444.35 338.444.356 338.444.356. 0,00
6.143,00 .143,00 143,00

N
Laba/rugi bruto usaha 397.583.58 402.169.353 397.583.583. 4.585.770.0
3.095,00 .142,00 095,00 47,00

LA
Pengurang Penghasilan 96.489.462. 96.489.462. 96.489.462.8 0,00
Bruto 809,00 809,00 09,00
atau Biaya usaha

DI
Penghasilan neto dalam 301.094.12 305.679.890 301.094.120. 4.585.770.0
negeri 0.286,00 .333,00 286,00 47,00
Penghasilan neto dalam 2.941.075.4 2.941.075.4 2.941.075.44 0,00
negeri lainnya
Fasilitas penanaman
GA 44,00
0,00
44,00
0,00
4,00
0,00 0,00
modal berupa
pengurangan
EN

penghasilan neto
Penyesuaian Fiskal
a. Penyesuaian Fiskal 10.001.666. 10.001.666. 10.001.666.9 0,00
Positif 994,00 994,00 94,00
TP

b. Penyesuaian Fiskal 11.056.412. 11.056.412. 11.056.412.9 0,00


Negatif 986,00 986,00 86,00
c. Jumlah (a-b) (1.054.745. (1.054.745.9 (1.054.745.9 0,00
992,00) 92,00) 92,00)
IA

Penghasilan neto luar 0,00 0,00 0,00 0,00


negeri
AR

Jumlah Penghasilan 302.980.44 307.566.219 302.980.449. 4.585.770.0


Neto 9.738,00 .785,00 738,00 47,00
Zakat 0,00 0,00 0,00 0,00
Kompensasi Kerugian 0,00 0,00 0,00 0,00
ET

Penghasilan Kena 302.980.44 307.566.219 302.980.449. 4.585.770.0


Pajak 9.738,00 .785,00 738,00 47,00
PPh Terutang 75.745.112. 76.891.554. 75.745.112.2 1.146.442.5
KR

250,00 750,00 50,00 00,00


Kredit Pajak 100.921.28 100.921.280 100.921.280. 0,00
0.422,00 .422,00 422,00
Pajak yang (25.176.168 (24.029.725. (25.176.168. 1.146.442.5
SE

kurang/(lebih) dibayar .172,00) 672,00) 172,00) 00,00


Memperhatikan : Surat Banding, Surat Uraian Banding, hasil pemeriksaan dan

K
pembuktian dalam persidangan serta kesimpulan Majelis a quo;

JA
Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak,
dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum
yang berlaku dan yang berkaitan dengan sengketa ini;

PA
Memutuskan : Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap
Keputusan Terbanding Nomor: KEP-3038/WPJ.07/2015 tanggal 16
September 2015 tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2012 Nomor:
00066/406/12/058/14 tanggal 20 Juni 2014, atas nama Pemohon

N
Banding sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun
Pajak 2012 adalah sebagai berikut:

LA
Jumlah Penghasilan Neto Rp 302.980.449.738,0
0
Zakat Rp 0,00

DI
Kompensasi Kerugian Rp 0,00
Penghasilan Kena Pajak Rp 302.980.449.738,0
GA 0
PPh Terutang Rp 75.745.112.250,00
Kredit Pajak Rp 100.921.280.422,0
0
Pajak yang kurang/(lebih) Rp (25.176.168.172,0
EN

dibayar 0)

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah


pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Senin
TP

tanggal 6 Maret 2017 oleh Hakim Majelis XIIA Pengadilan Pajak,


dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

Johantiono, SH. sebagai Hakim Ketua,


IA

Agus Purwoko, Ak., M.M., C.A. sebagai Hakim


Anggota,
Gunawan Setiyaji, M.Stud., Ak., C.A. sebagai Hakim
AR

Anggota,

dengan dibantu oleh


ET

Arif Wijono, S.H., MSi sebagai Panitera


Pengganti,

dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua
KR

pada hari Senin tanggal 19 Februari 2018 dengan dihadiri oleh para
Hakim Anggota, Panitera Pengganti, dan tidak dihadiri oleh
Terbanding maupun Pemohon Banding.
SE
SE
KR
ET
AR
IA
TP
EN
GA
DI
LA
N
PA
JA
K

Anda mungkin juga menyukai