Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah berkat nikmat, taufik dan inayah-Nya, kami tetap
bersemangat dan mampu mengemban amanah selama satu periode mengelola Griya Jawa
Tengah. Selawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw. yang
telah menjadi suri tauladan sehingga kami terdorong berusaha untuk ikhlas dalam
mengemban amanah tersebut.
Griya Jawa Tengah merupakan aset bersama. Sebab itu, sejak awal ia didirikan hingga
saat ini, kita semualah, pengelola Griya Jawa Tengah khususnya dan warga Kelompok Studi
Walisongo (KSW) umumnya yang harus menjaga eksistensinya. Pada 24 November 2021,
kami selaku Badan Pengelola mendapat amanah untuk mengemban serta menjaga aset
Griya Jawa Tengah. Jujur, hal tersebut merupakan tantangan yang besar, bahkan bisa kami
bilang di luar kemampuan kami. Sebab, Griya Jawa Tengah adalah sebuah lembaga profit
yang berorientasikan bisnis, sementara pengetahuan dan kemampuan kami sangatlah
terbatas.
Setelah Griya Jawa Tengah memasuki usianya yang ke-18 (semenjak diresmikan oleh
Drs. Ali Mufidz, MPA. pada 25 September 2005), nama “Griya Jawa Tengah” dikenal tidak
hanya di kalangan Masisir (Masyarakat Indonesia di Mesir) saja, namun juga semakin dikenal
di kalangan luas. Setelah 3 tahun terdampak Covid-19, beberapa waktu terakhir ini
perkembangan dunia bisnis Masisir mulai muncul kembali, yang mana hal tersebut juga
memberikan pengaruh terhadap dunia perbisnisan masisir terkhusus Griya. Banyak rumah
penginapan milik kekeluargaan serta homestay Masisir dan Mahasiswa Malaysia memulai
kembali usaha mereka. Berkat saran serta masukan dari sesepuh dan Badan Pengawas,
kerja keras dan semangat para pengelola, lambat laun waktu demi waktu semua itu mulai
berangsur membaik, terlebih dengan Griya Jawa Tengah yang cepat untuk beradaptasi
dalam mengatasi perubahan itu.
Dalam periode ini, selain melaksanakan rekomendasi yang belum terlaksana pada
periode-periode sebelumnya, kami selaku badan pengelola berupaya mengembangkan bisnis
hotel Griya dan Auditorium, namun untuk hotel dan auditorium ini dirasa kurang berjalan
maksimal. Dan kami juga berupaya mengembangkan usaha di luar bisnis penginapan dan
auditorium. Hal ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kekuatan ekonomi Griya Jawa
Tengah beberapa tahun ke depan.
Terlalu singkat rasanya, satu periode berlalu untuk merealisasikan berbagai program
yang selalu berubah mengikuti kondisi, baik lingkungan, keamanan, maupun waktu. Kami
sadar, banyak kendala yang kami hadapi dalam mengelola Griya Jateng. Akan tetapi, dengan
saran serta masukan dari para sesepuh dan Badan Pengawas, kami merasa terbantu dan
merasa mampu untuk selalu menjaga profesionalisme dan menjalankan amanah ini demi
kemajuan Griya Jawa Tengah. Semua itu diharapkan menjadi bekal kami sekembalinya ke
tanah air nanti.
Pada akhirnya, tiba juga saatnya bagi kami untuk melaporkan hasil kinerja Badan
Pengelola selama satu periode pengabdian di Griya Jawa Tengah yang secara sederhana
kami rangkum dalam Laporan Pertanggungjawaban ini.

II. KONDISI UMUM


Mengingat amanah Pemerintah Daerah Jawa Tengah pada, 25 September 2005, saat
diresmikannya Griya Jawa Tengah oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah saat itu, Bapak Drs. Ali
Mufiz, MPA., maka Griya Jawa Tengah difungsikan sebagai pusat kegiatan mahasiswa,
penginapan serta Trade & Tourism Information Center (TTIC). Dengan berpedoman slogan
“Senyaman Rumah Sendiri”, Griya Jawa Tengah selalu mengedepankan pelayanan serta
pengembangan fasilitas demi kenyamanan dan keharmonisan para tamu yang menginap.
Dalam setiap periode Badan Pengelola selalu berusaha untuk mengembangkan aset daerah
yang berupa penginapan dan auditorium. Agar memastikan kenyamanan bagi pelanggan,
kami berusaha untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang terbaik sehingga para
pelanggan Griya Jawa Tengah bisa merasakan kenyamanan layaknya di rumah sendiri.
Setelah periode sebelumnya lebih menitikberatkan pada penghematan dan penyesuaian
dalam menangani situasi yang kurang menentu, serta penambahan usaha di luar bisnis
penginapan dan auditorium berupa penjualan tiket pesawat, maka pada periode 2021-2022
kali ini, titik berat Pengelola Griya Jawa Tengah adalah peremajaan barang inventaris Griya
Jateng, peningkatan pelayanan, dan memaksimalkan pemasaran baik melalui media sosial
maupun kerjasama dengan pihak lain, serta penambahan usaha berupa jasa transfer.
Selain itu, kami juga melakukan penambahan pengelola baru dalam tubuh Griya Jateng.
Dalam upaya tersebut, kami telah merekrut 3 orang pengelola baru. Diharapkan bisa
memberikan inovasi baru bagi Griya Jawa Tengah beberapa tahun ke depan. Dan
mempertahankan kualitas pelayanan dan pengembangan hotel dan auditorium.
Adapun susunan badan pengelola pada periode ini tidak mengalami perubahan. Berikut
susunan Badan Pengelola Griya Jawa Tengah periode 2021-2022 beserta tugas, tanggung
jawab, dan wewenangnya:
 Direktur
 Bertanggung jawab secara global atas kinerja setiap Badan Pengelola Griya Jawa
Tengah dan melaporkan kegiatan pengelola kepada Badan Pengawas baik setiap
bulan maupun triwulannya.
 Menetapkan langkah-langkah yang strategis untuk mempertahankan eksistensi
Griya demi mengimbangi ketatnya persaingan dunia bisnis.
 Berupaya menambah usaha bisnis di luar Hotel dan Auditorium.
 Personalia
Bertanggung jawab secara mikro atas kinerja Badan Pengelola Griya Jawa Tengah
serta mengatur sirkulasi penyewaan auditorium dan penginapan.
 Manajer Administrasi
Bertanggung jawab atas seluruh administrasi kepengelolaan Griya Jawa Tengah dan
kegiatan Badan Pengelola.
 Manajer Keuangan
Bertanggung jawab atas seluruh keuangan Griya Jawa Tengah serta mengatur
kelancaran sirkulasinya.
 Bagian Perawatan dan Inventaris
Bertanggung jawab atas kelengkapan, kerapian, kebersihan serta invetaris Griya
Jawa Tengah.
 Bagian Pengembangan dan TTIC
Bertanggung jawab atas pelayanan informasi tentang Griya Jawa Tengah secara
khusus dan kedaerahan Jawa Tengah secara umum.

Secara umum, semua program kerja masing-masing bagian telah mencapai target
dengan baik meski masih perlu untuk dikembangkan lagi agar ke depannya bisa lebih
maksimal. Masih banyak keterbatasan dan kekurangan yang membutuhkan saran serta kritik
yang membangun demi meningkatkan kualitas Badan Pengelola secara khusus serta kualitas
Griya Jawa Tengah secara umum.
Demikian paparan secara global tentang realisasi program kerja masing-masing bagian.
Perincian tersebut dapat dilihat dalam realisasi program kerja setiap bidang yang ada dalam
kepengelolaan Griya Jawa Tengah.

III. PERSONALIA BADAN PENGELOLA


Berikut kami sampaikan personalia kepengurusan Pengelola Griya Jateng, periode 2021-
2022:

Dewan Kehormatan
1. Bapak Gubernur Jawa Tengah
2. Bapak Duta Besar RI di Mesir

Badan Pengawas
1. Bapak Subhan Jaelani
2. Bapak Wisnu Pamungkas Hardono
3. Bapak Gunawan Hariyanto
4. Bapak Nanang S Johan
5. Saudara Falih Abdul Ghoni
6. Saudari Putri Khurriyatul Latifah
7. Saudara Rosyad Sudrajat
8. Saudara Muhammad Nur Hidayatullah
9. Saudara Pandu Aditya Syahputra
10. Saudara Khoirul Fatoni
11. Saudari Nikmah Zaidah
12. Saudara Muhammad Syahrul Husna Mubarak
13. Saudara Mohammad
Badan Pengelola
Direktur : Muhammad Aslam Jalaly
Personalia : Anisah Zahrah
Administrasi : Muhammad Ibrohim Hakim
Keuangan : Art Vale Arafa Albariq
Bagian - Bagian
Pemeliharaan, Pemanfaatan Gedung dan Inventaris
: Rafli Hanafi Nugroho

Tourism and Trade Information Center (TTIC)


: Fitriani Silfa Fauziah

Anda mungkin juga menyukai