Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PELATIHAN KERJA LAPANGAN

INTEGRATIF
Tata Kelola Perusahaan PT. Agung Wisata
Diajukan untuk memenuhi syarat selesai nya PKLI
Tahun 2019/2020

Dosen Pembina Lapangan:


Slamet SE., MM., Ph.D

Disusun Oleh:
Qathrun Nada Ramadhani 16510245

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2019
Kata Pengantar

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Pelatihan Kerja Lapangan ini dalam
keadaan sehat walafiat. Shalawat serta salam tak dapat habisnya kita junjungkan
kepada Nabi besdar Muhammad SAW yang telah membawa cahaya Islam dan
masih dapat penulis rasakan nikmat Islam sampai detik ini.

Laporan ini bersisi tentang pelaporan kegiatan dan masalah serta penyelesaiannya
yang penulis alami sendiri saat melakukan Pelatihan Kerja Lapangan. Penyelesaian
masalah telah disesuaikan dengan materi yang penulis dapat di kuliah. Selain untuk
menyelesaikan tugas Pelatihan Kerja Lapangan, laporan ini bertujuan sebagai
evaluasi ke perusahaan agar ke depannya makin baik dan sebagai pembelajaran bagi
mahasiswa untuk dapat menyesuaikan diri ke perusahaan juga ikut andiil dalam
menyelesaikan masalah ketika sudah bekerja nanti.

Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada pihak yang mendukung
penulis dalam menuliskan laporan ini baik dari pihak dosen, Pak Slamet, teman-
teman serta orang tua yang juga membantu penulis dalam menemukan masalah dan
penulisan laporan sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.

Malang, 9 Februari 2019

Penulis

2
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI AGUNG WISATA
TAHUN 2018/2019

Judul Kasus : Tata Kelola Perusahaan PT. Agung Wisata


Nama Mahasiswa : Qathrun Nada Ramadani
NIM : 16510245
Dosen Pemb. Lap. : Slamet SE.,MM.,Ph.D

3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................1

Daftar Isi...................................................................................................................2

Daftar Gambar..........................................................................................................3

BAB I: PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................4

1.2 Visi dan Misi PT. Agung Wisata.................................................................4

1.3 Struktur Organisasi PT. Agung Wisata...................................................5

1.4 Kegiatan Produksi Jasa...........................................................................6

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................9

BAB II: PEMAPARAN HASIL IDENTIFIKASI................................................10

2.1 Latar Belakang Kasus...................................................................10

2.2 Hasil Identifikasi Masalah.......................................................................13

BAB III: PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN.................................................14

3.1 Pembasan............................................................................ ..............14

3.2 Kesimpulan...........................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Struktur Organisasi PT. Agung wisata dan Divisinya.............................6

Gambar 2: Skema Kegiatan PT. Agung Wisata......................................................7

Gambar 3: Struktur Board Pt. Agung Wisata..........................................................18

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ibadah haji merupakan rukun Islam ke lima yang wajib dilakukan umat Islam
bila mampu. Sedangkan umroh merupakan sunah yang rukunnya hampir sama
dengan haji namun tidak diilakukan pada waktu tertentu seperti haji. Dan Indonesia
yang memiliki 125 juta penduduk lebih dari 80% nya adalah muslim mengirim
jamaah haji dan umroh yang sangat banyak hampir setiap waktu. Bahkan tidak
jarang jamaah haji Indonesia mendominasi jamaah haji di Tanah suci. Tidak heran
ketika pergi ke tanah kelahiran Rasulullah tersebut banyak pedagang yang mahir
berbahasa Indonesia. Kerap kali terdsengar “Mau beli apa bu Haji?” keluar dari
mulut pedagang parfum, perhiasan bahkan baju. Hal ini menunjukkan betapa
seringnya pedagang tersebut bertemu warga Indonesia sehingga mereka pun mahir
berbahasa Indonesia.

Mengingat jumlah warga muslim Indonesia yang banyak dan secara otomatis
membuat jamaah haji dan umroh dari Indonesia juga banyak, agar jamaah tidak
bingung apalagi mereka tidak dapat berbahasa arab, maka terbentuklah Biro Haji
dan Umroh yang akan membantu persiapan haji atau umroh juga memandu jamaah
haji ketika di tanah suci. PT. Agung Wisata adalah salah satu Biro Haji dan Umroh
yang akan mengemban tugas tersebut. PT Agung Wisata sudah membantu para
jamaah sejak tahun 2001 dan banyak dipercaya warga Kota Malang. Hal ini
dibuktikan oleh pemberangkatan jamaah umroh yang mencapai 270 orang pada
Desember lalu.

Didalam proses persiapan tersebut, tentu saja para karyawan PT. Agung Wisata
telah melakukan pelayanan terbaik. Mulai dari pendaftaran, pendaftaran vaksin, cek
VFS sampai manasik haji adalah bentuk pelayanan yang ada di PT. Agung Wisata.

1.2 Visi dan Misi PT. Agung Wisata

a. Visi

6
Diakui sebagai Travel penyelenggara Umroh dan Haji Khusus yang
bertumbuh kembang, umggul da amanah dengan bimbingan ibadah sesuai Al-
Qur’an dan Sunnah untuk menghantarkan Jamaah meraih kesempurnaan
ibadah.

b. Misi

1. Menjadikan Ibadah Umroh dan Haji sebagai perjalanan Spirirtual untuk


meningkatkan keimanan dan ketaqwaan jamaah

2. Mengutamakan layanan ibadah dengan bimbingan sesuai Al-Qur’an


dan Sunnah dengan mengantar dan mendampingi jamaah meraih ibadah
yang mabrur

3. Menjalin Ukhuwah Islamiyah antar Jamaah baik sebelum dan sesudah


ibadah Umroh atau Haji sebagai syair Islam dalam masyarakat.

4. Menjalankan usaha umroh dan haji serta bidang terkait lainnya yang
berorientasi pada kepuasan jamaah, anggota perusahaan dan pemegang
saham.

5. Meningkatkan upaya pembangunan kualitas sumber daya manusia,


sistem, sarana dan prasarana serta teknologi yang dimiliki.

1.3 Struktur Organisasi PT. Agung Wisata

Gambar 1: Struktur Organisasi PT. Agung Wisata dan Divisinya.

7
Struktur Organisasi dalam PT. Agung Wisata adalah sebagai berikut:

Komisaris

Komisaris Utama : Prof. DR. KH. Moh. Tholhah Hasan

Direksi

Direktur Utama : Hj. Ir. Maya

Direktur Operasional : H. Hamzah Jusuf, SH

Direktur Keuangan, Adm dan SDM : H. Ir. Musthofa, MM

Karyawan

Divisi Haji dan Umroh : Lilik Sri Wahyuni

Divisi Accounting dan Finance : Khadijah. S.Pd

Divisi Dokumen dan Inventory : Riska Maulidya Nur Aryani, S. Psi

Divisi Media dan IT : Eka Bagus Mahardika, S.S

Divisi Marketing : Poppy Handriani

Divisi Pembimbing Ibadah : Ust. H. M. Safik Hasan Ahmad

Ust. H. Affan Salim

1.4 Kegiatan Produksi Jasa

PT. Agung Wisata adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa travel
Haji dan Umroh. Kegiatan sehari-hari nya adalah membantu jamaah haji dan umroh
dalam mengurus persiapan haji dengan menyusun jadwal pemberangkatan,
mendaftarkan vaksin, mendaftarkan visa, mengurus tiket, dan menyediakan
fasilitas seperti koper, buku panduan haji dan umroh beserta zikir, baju ihrom,
mukena, bantal leher dan dan juga kain batik khas Agung Wisata yang dapat di
potong sesuai model yang diinginkan jamaah dimaksudkan sebagai seragam untuk

8
memudahkan pembimbing ibadah umroh dan haji mengkoordinir jamaah dalam
mengikuti kegiatan di tanah suci.

Secara lebih detail, kegiatan PT. Agung Wisata dijelaskan dengan skema
berikut:

Gambar 2: Skema Kegiatan PT. Agung Wisata

Kegiatan PT. Agung Wisata meliputi:

a. Pendaftaran Jamaah

Saat jamaah datang ke kantor PT. Agung Wisata, jamaah akan diarahkan ke
divisi marketing untuk melakukan pendaftaran. Pendaftaran jamaah meliputi
pemilihan paket Haji/ Umroh yang diinginkan. Setelah menyerahkan data-data
yang dibutuhkan seperti pengisian formulir pendaftaran, foto copy KTP dan
Akta Kelahiran atau Buku Nikah yang akan digunakan untuk pengarsipan data
perusahaan serta mendaftarkan jamaah untuk memesan tiket pesawat menuju
Saudi Arabia. Dan jamaah diwajibkan membayar DP minimal Rp. 5.000.000,

b. Penentuan Jadwal Pemberangkatan

Setelah mendaftar, jamaah akan menentukan jadwal pemberangkatan sesuai


dengan ketersediaan pemberangkatan yang ada. Penjadwalan biasanya
ditentukan oleh jamaah dan disesuaikan dengan ketersediaan waktu dari jamah.

9
c. Pendaftaran serta Pelaksanaan Vaksinasi

Pendaftaran vaksin internasional dilakukan melaui web


https://kespel.kemenkes.go.id dengan mengisi data yang diperlukan.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di Probolinggo dengan jadwal dengan kuota
yang masih tersedia dari web.

d. Pendaftaran dan Pelaksanaan Biometrik

VFS (Visa Facilitation Services) Kerjaan Arab saudi memberlakukan tes


Biometrik sebagai persyaratan mendapatkan visa. Para jamaah melakukan
rekam biomtrik berupa sidik jari dan retina mata yang dilakukan di kantor VFS
(kantor VFS Malang berada di belakang gedung kantor Pos Malang dekat
Alun-Alun). Untuk melakukan VFS, Jamaah didaftarkan terlebih dahulu dan
mendapatkan jadwal rekam biometrik juga jam-pelaksanaannya. Karena
pelaksanaan rekam biometrik memerlukan passport untuk ditunjukkan ke
petugas kantor VFS, maka passport yang sudah diserahkan ke kantor PT.
Agung Wisata diserahkan kembali ke jamaah dan diambil kembali oleh PT.
Agung Wisata untuk melanjutkan proses visa. Selama pelaksanaan rekam
biometrik, petugas dari PT. Agung Wisata ikut mendampingi jamaah sebagai
bagin dari pelayanan untuk memastikan proses menjalankan rekam biometrik
lancar.

e. Mempersiapkan Tiket dan Visa

Pemesanan tiket pesawat, tiket hotel dan visa dilakukan oleh PT. Agung
Wisata. Setelah melakukan pendaftaran, tiket dapat dipesankan ke pihak yang
bersangkutan dan diambil oleh jamaah sebelum pemberangkatan.

f. Pemberian Fasilitas Jamaah

Jamaah dapat sewaktu-waktu datang ke PT. Agung Wisata untuk membayar


juga mengambil fasilitas berupa Mukena, kain ihrom, bantal leher, buku-buku
panduan dan zikir, koper, kain batik (untuk seragam), dan tas passport. Jamaah

10
biasanya mengambil fasilitas-fasilitas tersebut di hari Sabtu saat manasik haji
dilaksanakan.

g. Manasik Umroh/ Haji

Manasik Umroh/Haji dilaksanakan pada hari Sabtu di minggu


pemberangkatan umroh/haji. Manasik haji dilakukan sebagai simulasi untuk
melaksanakan Umroh/haji. Selain simulasi umroh/haji, diadakan pula
pengajian dan penjelasan materi-materi mengenai pelaksanaan ibadah
umroh/haji. Dalam manasik, para jamaah diberikan kertas yang berisi kegiatan
selama berada di Tanah Suci untuk memudahkan para jamaah melakukan
praktek manasik haji atau umroh.

h. Pemberangkatan ke Bandara Djuanda

Hari pemberangkatan sudah ditentukan jamaah di awal saat mendaftar. Di


hari tersebut, jamaah di kumpulkan terlebih dahulu di kantor pusat PT. Agung
Wisata untuk berdoa bersama demi keselamatan dan kelancaran selama
perjalanan. Para Jamaah diberi fasilitas lain seperti receiver, ID Card, booklet
perjalanan dan lain lain. Seusai berdoa, jamaah berangkat dengan bis menuju
Bandara Djuanda di Surabaya dengan didampingi oleh beberapa karyawan.

i. Pemberangkatan ke Tanah Suci

Sesampainya di bandara Djuanda, jamaah diarahkan untuk check-in tiket


juga menyiapkan dokumen yang dibutuhkan jamaah untuk masuk pesawat
seperti passport dan tiket pesawat. Setelah memastikan jamaah telah berada di
pesawat dengan selamat, karyawan yang mengantar kembali ke Malang.

j. Pelaksanaan Umroh/ Haji

Pelaksanaan Umroh/haji dilakukan sesuai dengan paket yang dipilih


jamaah. Paket dibedakan menurut hari pelaksanaan dan kamar (hotel).
Pelaksanaan Umroh/Haji di tanah suci tetap diawasi oleh pendamping yang
ikut ke tanah suci. Pendamping akan menunjukkan tempat-tempat ibadah juga
menjadi sumber informasi untuk jamaah.

11
k. Pulang Ke Indonesia

Setelah melakukan ibadah Umroh/Haji, jamaah pulang ke Indonesia.


Jamaah diarahkan untuk istirahat sejenak setelah turun dari pesawat di bandara
Djuanda Surabaya. Setelah semua terkumpul, jamaah diarahkan ke bis dan
kembali pulang ke Malang.

1.5 Waktu Pelaksanaan

a. Waktu

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan kurang lebih satu bulan dari
tanggal 17 Desember 2018 sampai 19 januari 2019.

b. Tempat

PT. Agung Wisata El- Badr (Agung Wisata) yang beralamat di Jl. Wr.
Supratman C2- Kav. 7 Malang, Jawa Timur

12
2 BAB II

3 PEMAPARAN HASIL IDENTIFIKASI

2.1 Latar Belakang Kasus

Tata kelola perusahaan yang baik atau yang disebut Good Corporate
Governance merupakan tolok ukur sebuah perusahaan sehingga membuat persepsi
stakeholder terhadap perusahaan tersebut baik. Tata kelola perusahaan
berkonsentrasi pada ekonomi dan sosial dan antara individu dan masyarakat.
Dengan tujuan untuk menyeimbangkan sebaik mungkin antara individu,
perusahaan dan masyarakat.

Penerapan tata kelola perusahaan dalam sebuah perusahaan sangat penting


sebagai salah satu proses menyambung kesinambungan usaha perusahaan jangka
panjang yang mengutamakan kepentingan pemegang saham (shareholders) dan
para pemangku kepentingan (stakeholders).

Dalam penerapan tata kelola atau GCG ini, perseroan telah menganut Pedoman
Umum Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yang ditetapkan oleh Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) dengan penerapan TARIF, sebagai 5 pilar dasar
dari GCG, yaitu: (1) keterbukaan (transparency); (2) akuntabilitas (accountability);
(3) pertanggungjawaban (responsibility); (4) independensi (independency); dan (5)
kesetaraan dan kewajaran (fairness). Penerapan 5 pilar dasar tersebut diyakini oleh
Perseroan sebagai instrumen yang dapat diandalkan dalam mengatur segala aspek
bisnis yang dijalankan oleh Perseroan, baik oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan
segenap karyawan Perseroan, sehingga diharapkan dapat menciptakan
keseimbangan dalam operasional usaha Perseroan secara menyeluruh.
Keseimbangan operasional usaha yang akan dicapai meliput segala bentuk
kepentingan, baik individu maupun kelompok, baik internal maupun eksternal,
sehingga kepentingan Perseroan, shareholders, dan stakeholders akan mencapai
titik ekuilibrium atau titik tengah.

13
Selain dari 5 pilar tersebut diatas, yang menjadi tolok ukur GCG adalah
kepatuhan perusahaan dalam mematuhi perintah. Untuk perseroan, perintah
tersebut disahkan dalam Surat Keputusan Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Nomor: Kep. 583/PHIJSK-
PKKAD/PP/VII/2013 tanggal 9 Juli 2013 yang berlaku hingga tanggal 30 April
2015. Secara umum, Peraturan Perusahaan Perseroan memuat hak dan kewajiban
karyawan dan perusahaan, serta ketentuan yang bertujuan membina hubungan
serasi, selaras, dan seimbang dalam usaha meningkatkan efsiensi, produktvitas dan
prestasi kerja yang optimal.

Syakhroza (2002) yang disebut dalam jurnal Narlim (2010) menyebutkan


dalam makalahnya bahwa Corporate Governance memiliki 6 (enam) elemen.
Yaitu:

1. Memusatkan perhatian pada board

2. Peraturan dan Hukum sebagai alat untuk mengarahkan dan


mengendalikan

3. Pengelolaan sumber daya yang efektif, efisien, ekonomis dan produktif


(E3P)

4. TARIF keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),


pertanggung jawaban (responsibility), independensi (independency),
dan kesetaraan dan kewajaran (fairness).

5. Tujuan Organisasi

6. Strategic control

Ke-enam elemen tersebut menjadi patokan untuk penulisan laporan ini. Laporan
ini berisi tentang teori-teori mengenai Good Governance serta penerapannya dalam
perusahaan tempat dilaksanakannya pelatihan kerja lapangan. Selain itu, laporan
juga akan membahas prespektif Islam dalam GCG.

14
PT. Agung Wisata merupakan perusahaan perseroan swatsa yang bergerak
dalam bidang travel haji dan umroh. Perseroan merupakan perusahaan yang
dibangun bukan atas kepemilikan sendiri melainkan milik bersama. Jadi, dapat
dikatakan bahwa undang-undang tersebut diatas juga berlaku bagi PT. Agung
Wisata. Di dalam perusahaan, terdapat SOP yang menjadi buku panduan karyawan
untuk menjalankan tugas sesuai peraturan. Dari SOP tersebut dapat diketahui
bagaimana kinerja perusahaan dalam mematuhi peraturan yang juga menjadi tolok
ukur bahwa perusahaan telah melakukan GCG.

2.2 Hasil Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas, terdapat masalah yang teridentifikasi dan


akan dijadikan bahan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Apa pengertian dari Good Corporate Governance? Apa saja elemen di


dalamnya? Bagaimana Islam memandang GCG tersebut?

b. Bagaimana susunan pemerintahan dalam PT. Agung Wisata?

c. Apa saja peraturan dan hukum yang berlaku di PT. Agung Wisata?

d. Apakah PT. Agung Wisata telah mencapai E3P (efektif, efisien, ekonomis
dan produktif) dalam mengelola Sumber daya nya?

e. Bagaimana penerapan TARIF (transparancy, accountability, responsibility,


independency, fairness) dalam pemerintahan PT. Agung Wisata?

f. Bagaimana tujuan organisasi menjadi titik tumpu utama bagi PT. Agung
Wisata dalam menjalankan perusahaannya?

g. Bagaimana strategic control yang dilakukan PT. Agung Wisata?

h. Bagaimana Mekanisme kontrol di PT. Agung Wisata sebagai GCG untuk


pemangku kepentingan stakeholders dan shareholders?

i. Apakah prinsip Islam dalam Good Corporate Governance di PT. Agung


Wisata telah terlaksana dengan baik?

15
16
BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

3.1 Pembahasan

3.1.1 Good Corporate Governance

Tata kelola perusahaan berkonsentrasi pada keseimbangan antara ekonomi


dan sosial dan antara individu dan masyarakat. Tujuannya untuk menyeimbangkan
sebaik mungkin kepentingan individu, perusahaan dan masyarakat.

Penerapan tata kelola perusahaan (corporate governance) dalam sebuah


perusahaan sangat penting sebagai salah satu proses untuk menjaga kesinambungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang yang mengutamakan kepentingan para
pemegang saham (shareholders) dan pemangku kepentingan (stakeholders).

Dalam penerapan prinsip GCG, Pedoman Umum Tata Kelola Perusahaan


Yang Baik yang ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
dengan penerapan TARIF, sebagai 5 pilar dasar dari GCG, yaitu: keterbukaan
(transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban
(responsibility), independensi (independency), dan kesetaraan dan kewajaran
(fairness).

Penerapan 5 pilar dasar tersebut diyakini sebagai instrumen yang dapat


diandalkan dalam mengatur segala aspek bisnis yang dijalankan oleh Perusahaan,
baik oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan segenap karyawan Perusahaan, sehingga
diharapkan dapat menciptakan keseimbangan dalam operasional usaha Perusahaan
secara menyeluruh. Keseimbangan operasional usaha yang akan dicapai meliput
segala bentuk kepentingan, baik individu maupun kelompok, baik internal maupun
eksternal, sehingga kepentingan Perseroan, shareholders, dan stakeholders akan
mencapai titik ekuilibrium atau titik tengah.

Syakhroza (2002) yang disebut dalam jurnal Narlim (2010) menyebutkan


dalam makalahnya bahwa Corporate Governance memiliki 6 (enam) elemen. Yaitu
(1) Memusatkan perhatian pada board;(2) peraturan dan Hukum sebagai alat untuk

17
mengarahkan dan mengendalikan; (3) Pengelolaan sumber daya yang efektif,
efisien, ekonomis dan produktif (E3P); (4) TARIF keterbukaan (transparency),
akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban (responsibility), independensi
(independency), dan kesetaraan dan kewajaran (fairness); (5) Tujuan Organisasi
dan (6) Strategic control

Konsep Good Corporate Governance juga terdapat dalam Islam. Dalam Al-
Qur’an dan hadits Rasulullah SAW yang menjadi pedoman hidup umat muslim
telah diajarkan berbagai sisi masalah yang terdapat di kehidupan. Hal itu termasuk
dalam konsep pemerintahan dan kepemimpinan.

Menurut Nalim (2010) konsep-konsep yang berkaitan dengan GCG dalam


Islam antara lain adalah khilafah, accountability, reliability, transparency, serta
trustworthiness.

1. Khilafah

Khilafah menyadarkan atas peranan, kedudukan, dan tanggun jawab


yang dimiliki manusia pada diri mereka sendiri dan ummat secara
keseluruhan. Dalam hal ini, hadits Nabi Muhammad saw yang berbunyi:

َ ‫ُكلُّ ُك ْم َراعٍ َو ُكلُّ ُك ْم َم ْس ُؤو ٌل‬


‫ع ْن َر ِع َيتِ ِه‬

Masing-masing diantara kalian adalah pemimpin dan masing-


masing pemimpin bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
dalam perlindungannya.

Jika hadits ini diaplikasikan dalam dunia bisnis modern, semua orang
yang terlibat dalam transaksi bisnis bertanggung jawab atas semua
tindakannya.

Dalam menata perusahaan, manusia sebagai bagian terpenting dari


sistem sehingga dapat bekerja sesuai dengan arahan yang benar. Karena
manusia adalah stakeholder, creditor, auditor, regulator, juga director,
maka hal itu juga berarti bahwa manusia memainkan peranan tertinggi

18
dalam mengatur dan menyebabkan pencapaian visi dan misi perusahaan.
Sehingga persoalan manusia sehubungan dengan nilai, etika, dan perilaku
yang bermoral dan perlu dimengerti dengan baik terlebih dahulu dengan
maksud untuk memastikan terpenuhinya kehendak masyarakat.

2. Accountability

Orang-orang muslim mempercayai bahwa mereka akan diperhitungkan


mengenai apa yang mereka perbuat di dunia pada hari Akhir. Orang-orang
muslim harus mengikuti kehendak Allah swt dengan mencari Ridha-Nya
dalam seluruh kegiatannya. Dalam memandang penerapan corporate
governance dari prespektif Islam, maka direktor perusahaan, manajemen
juga auditor seharusnya menunjukkan tugas profesionalisme mereka dengan
tujuan memuaskan kebutuhan-kebutuhan shareholder dan Allah swt.

3. Reliability

Yang dimaksud dengan reliability disini adalah amanah dan terpercaya.

‫أ َ ِد ْاْل َ َمانَةَ ِإلَى َم ِن ائْت َ َمن ََك َو ََل تَ ُخ ْن َم ْن خَان ََك‬

Tunaikanlah amanah kepada orang-orang yang telah menyerahkan


amanahnya kepadamu dan jangan engkau khianati orang yang telah
mengkhianatimu (HR. Tirmidzi)

Hadits tersebut menyebutkan bahwa walaupun telah dikhianati, manusia


hendaknya tetap amanah terlebih dalam menjalankan perusahaan yang mana
telah dipercayai oleh banyak pelanggan. Dalam konteks Good Corporate
Governance, amanah dari para atasan dan karyawan harus saling dijaga
untuk menjunjung sisi profesionalisme.

4. Transparency

Keterangan yang terpercaya )reliable information) harus diberikan


secara benar dan lengkap termasuk rincian transaksi yang diusahakan.

19
َ ‫َيا أَيُّ َها اللَّ ِذيْنَ آ َمنُوا ِإذَا تَدَا َي ْنت ُ ْم ِبدَي ٍْن ِإلَى أ َ َج ٍل ُم‬
:‫(البقرة‬...ُ‫س َّمى فَا ْكتُب ُْوه‬
)282

Hai orang-orang yuang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak


secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya...

Ayat ini menyatakan bahwa setiap transaksi harus ditulis agar dapat
menghindari ketidakadilan.

5. Trustworthiness

Dalam surat al-Anfal ayat 27 yang berbunyi:

‫س َل َو ت َ ُخ ْنونُوا أ َ َمانَا ِت ُك ْم َو أَ ْنت ُ ْم‬ َّ ‫َيا أَيُّ َها اللَّ ِذيْنَ آ َمنُوا ََل ت َ ُخ ْو ُن اللهَ َو‬
ُ ‫الر‬
َ‫ت َ ْع َل ُم ْون‬
Hai orang-orang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan
rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui.

Ayat tersebut menjelaskan secara gamblang bahwasanya menjaga


amanah adalah wajib hukumnya bagi orang Islam. Setiap pribadi dituntut
oleh dirinya sendiri untuk mematuhi tindakan etika atau yang bermoral
sekalipun dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perdagangan mereka.

3.1.2 Leaderboard PT. Agung Wisata

Dalam mengelola perushaan, yang harus diperhatikan adalah susunan


pemerintahannya. Dalam bahasa Inggris, puncak pemerintahan yang mengatur
keselurahan perusahaan adalah Leader Board.

Board merupakan pucuk pimpinan suatu organisasi yang bertanggung


jawab untuk mengarahkan dan mengendalikan serta mengawasi pemakaian sumber
daya agar supaya selaras dengan tujuan organisasi yang telah diterapkan. Dalam

20
konteks perusahaan di Indonesia, Board adalah Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi, hal ini sebagai konsekuensi Negara Indonesia telah mengadopsi dan
menggunakan undang-undang persero yang menggunakan sistem “dual board”.

Berikut adalah bagan struktur organisasi PT. Agung Wisata:

Gambar 3: Struktur Board PT. Agung Wisata

Dari bagan tersebut dapat diketahui bahwa jalur pemerintahan di PT. Agung
Wisata di puncaki oleh dua board yaitu komisaris utama yang diduduki oleh Prof.
Dr. KH. Moh. Tolhah Hasan dan Direktur utama yang dijabat oleh Hj. Ir. Maya.
Masing-masing komisaris serta direksi utama memiliki tanggung jawab dan otoritas
penuh dalam membuat keputusan tentang bagaimana melakukan pengarahan,
pengendalian serta pengawasan atas pengolahan sumber daya sesuai dengan tujuan
perusahaan.

Secara khusus, Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang


bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus serta memberi
nasihat kepada direksi. Sedangkan dewan direksi merupakan organ perusahaan
yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk
kepentingan perusahaan.

21
Komisaris Utama memberi nasehat pada Direksi Utama dan direksi utama
yang akan mengarahkan Direksi cabang. Direksi cabang selanjutnya akan
menyampaikan perintah dari direksi utama kepada karyawan di divisi masing-
masing. Dalam PT. Agung Wisata, terdapat dua Direksi cabang yaitu Direksi
Operasional yang dijabat oleh H. Hamzah Jusuf SH. dan Direksi Keuangan dan
Administrasi dan Sumber Daya Manusia yang diduduki oleh H. Ir. Mustofa MM.
Juga terdapat enam divisi dalam PT. Agung Wisata yaitu divisi haji dan
umroh yang dijabat oleh Lilik Sri Wahyuni, divisi keuangan yang dikerjakan oleh
Khadija,S.Pd, divisi inventory yang diduduki oleh Riska Maulidya Nur Aryani, S.
Psi, divisi pemasaran yang dikerjakan oleh Poppy Handriyani, divisi media dan IT
yang dijabat oleh Eka Bagus Mahardika S.S dan divisi pembimbing ibadah yang
dikerjakan oleh Ust. H. M. Safik Hasan Ahmad serta Ust. H. Affan Salim.

Terdapat perbedaan dari praktek pemerintahan PT. Agung Wisata dengan


teori leaderboard yang telah dibahas. Dalam teori dijelaskan bahwa Direksi cabang
menjadi mediator antara Direktur Utama dengan Divisi Cabang. Namun, dalam PT.
Agung Wisata, yang terjadi adalah Direktur Utama yaitu Hj. Ir. Maya, yang
mengatur langsung divisi-divisi dengan bantuan Direksi operasional. Sedangkan
Direksi Keuangan, Administrasi dan SDM hanya datang seminggu sekali ke kantor.

Direksi Utama memberi arahan langsung kepada Divisi Haji dan Umroh
serta divisi Keuangan terutama dalam transaksi yang dilakukan melewati tabungan.
Sementara Direksi Operasional setiap hari hadir di kantor untuk mengawasi
kegiatan operasional yang ada di kantor dan membantu memberi arahan tentang
menjalankan kegiatan di kantor. Dan Direksi Keuangan, Administrasi dan SDM
datang ke kantor setiap hari Sabtu untuk menjadi koordinator pelaporan dan tidak
jarang membantu divisi-divisi dalam mengerjakan kegiatannya yang ringan seperti
membantu divisi Inventory merapihkan Receiver yang dikembalikan jamaah dan
menghitungnya kembali.

3.1.3 Hukum dan Peraturan

22
Hukum dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan ditujukan pada board
untuk melindungi dan memagari agar keputusan yang dibuat oleh board bisa
independen (Holland 1998; Massen and Van den Bosch, 1999).

Hukum disini mencakup dari luar dan dalam perusahaan. Dari luar
perusahaan antara lain adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Pidana,
Undang-Undang Perseroan, Standar akuntansi dan lain-lain. Sedangkan dari dalam
perusahaan adalah Kebijakan Perusahaan, Prosedur Standar Operasi (SOP) dan
sebagainya.

PT. Agung Wisata telah dipercaya sejak tahun 2001 dengan bukti
terdapatnya lembar-lembar legalitas dari Kemenkuham dan izin Malang. Oleh
karena itu, perusahaan harus menepati hukum yang berlaku mengenai undang-
undang dari Negara. Undang-undang tersebut antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji,


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang no 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Perjalanan Umrah.

2. Karena PT. Agung Wisata memiliki kontrak dengan jamaah dalam melakukan
operasionalnya, maka perusahaan memiliki Tanggung Jawab Hukum Biro
Perjalanan Umroh Terhadap Calon Jamaah yang apabila dilanggar disebut
Wanprestasi. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPdt).

3. Jika ada kegiatan Biro Perjalanan yang melawan hukum karena sengaja maka
terkena pasal 1365 Kuh Perdata; melawan hukum tanpa unsur kesengajaan
maka terkena Pasal 1366 KUH Perdata dan Perbuatan melawan hukum karena
kelalaian akan terkena pasal 1367 KUH Perdata

4. Menurut Pasal 41 ayat 7 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor


8 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umroh, Dalam hal
pelanggaran tanggung jawab hukum maka akan dikenakan sanksi pembekuan

23
atau pencabutan, Penyelenggara Perjalan Ibadah Umrah (PPIU) wajib
mengembalikan Biaya Penyelenggaraa Ibadah Umrah (BPIU) kepada jamaah.

Selain hukum dari negara, hukum yang berlaku dalam internal perusahaan
adalah peraturan perusahaan berupa SOP. PT. Agung Wisata memiliki Standar
Operasi (SOP) untuk setiap divisi yang ada dan wajib hukumnya untuk karyawan
agar mematuhi SOP tersebut.1

3.1.4 Pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan E3P

Adanya hukum perundang-undangan dan juga Standar Operasi yang


menjadi panutan para karyawan melakukan tugasnya, akan dapat diukur apakah
pengelolaan Sumber Daya manusia nya sudah Efektif, Efisien, Ekonomis dan
Produktif (E3P) atau belum. Board Governance yang baik tentu saja akan berupaya
secara terus menerus bagaimana mengalokasikan sumber daya secara maksimal
dalam kerangka pencapaian tujuan perusahaan (Narlim, 2010; Kakabadse dan
Koizumin, 2001; Brickley dan James, 1987; Mayers, 1987). Penentuan apakah para
Board Governance telah menerapkan pengalokasian SDM yang baik adalah dari
hukum dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.

PT. Agung Wisata memiliki hukum dan peraturan internal yaitu SOP yang
akan memandu para karyawan untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. SOP
tersebutlah yang dapat dikatakan bahwa perusahaan telah mengalokasikan
karyawan dengan baik.

3.1.5 TARIF

TARIF merupakan pilar utama dalam Good Corporate Governance.


Kepanjangan dari TARIF adalah Transparency, Accountability, Responsibility,
Independency, dan Fairness.

Transparency adalah keterbukaan. Yang dimaksud dengan keterbukaan


adalah keterbukaan informasi. Perusahaan tidak seharusnya menyembunyikan
apapun dari pelanggan khususnya dalam biaya. Sebelum calon jamaah di PT.

1
Lampiran 1

24
Agung Wisata menentukan paket yang akan dipilih, terlebih dahulu mereka
dijelaskan biaya apa saja yang masuk dalam pembayaran yang akan mereka bayar.

Accountability atau perhitungan. Perusahaan harus bersikap profesional


dengan perhitungan terlebih yang menyangkut soal biaya pelanggan.

Responsibility atau tanggung jawab. PT. Agung Wisata memiiki tanggung


jawab terhadap jamaah agar jamaah dapat servis terbaik dari perusahaan. Untuk itu,
agar jamaah lebih mempercayai tanggung jawab perusahan, PT. Agung Wisata
membuat surat perjanjian2 dengan jamaah sebagai tanda bukti jika perusahaan
melnggar apa yang ada dalam surat perjanjian tersebut. Sehingga dapat dibawa ke
ranah hukum.

Independency atau kemandirian. PT. Agung Wisata yang memiliki 8 orang


yang bergerak di divisi masing-masing, telah bersikap profesional dengan
mengerjakan pekerjaan masing-masing dan dibantu bila ada sesuatu yang perlu
dibantu oleh orang dari divisi lain.

Fairness adalah adil. Pekerjaan yang dibagi untuk para karyawan haruslah
adil dan sesuai dengan pekerjaan divisi masing-masing. Selain antar karyawan,
keadilan juga diterapkan pada jamaah. Jamaah harus mendapatkan servis yang
terbaik dari perusahaan dengan adil ke seluruh jamaah. Dengan begitu, baik
karyawan dan jamaah akan mendapat perlakuan yang sama.

3.1.6 Tujuan Perusahaan

Selain berfokus pada Board Governance, penerapan tata kelola peruahaan


yang baik juga berorientasi pada tujuan perusahaan. Operasi perusahaan harus
sejalan dengan tujuan. Hal ini akan menunjukkan keseriuasan Board Governance
dalam pencapaian tujuan. Agar tujuan tersebut terlaksana, Board Governance dapat
menyiapkan suatu perangkat pengukuran kinerja yang sesuai dengan tujuan
organisasi supaya Board dapat melakukan pemantauan dan pengendalian kinerja

2
Lampiran 2

25
perusahaan (Mayer, 1997; macmillan dan Downing, 1999; Sternberg dan
Bromilow, 2000; Kakabadse dan Koizumin, 2001; Narlim, 2010)

PT. Agung Wisata mempunyai tiga direksi yang membagi tugas dalam
mengawasi. Direksi Operasi hadir setiap hari untuk memberi pengawasan langsung
dalam kegiatan yang dilakukan karyawan. Pengawasan yang dilakukan Direksi
Operasi adalah berkeliling ke meja tiap divisi dan menanyakan beberapa hal
mengenai kegiatan yang dilakukan dan juga menanyakan apa yang belum dan akan
dikerjakan karyawan.

Direktur Utama hampir setiap hari berada di perusahaan namun tidak dapat
ditemui setiap waktu. Terkadang harus menemui tamu atau turun tangan sendiri
apabila terdapat masalah mengenai jamaah ketika berada di Arab Saudi. Direksi
Utama juga melakukan pengawasan khusus pada divisi keuangan karena semua
trnasaksi harus dalam persetujuan Direksi Utama.

Sedangkan Direksi Keuangan, Administrasi dan Sumber Daya Manusia


hadir di kantor pada hari Sabtu untuk mengontrol kegiatan pada hari tersebut karena
pada hari tersebut perusahaan lebih banyak didatangi jamaah dengan adanya
Manasik umrah atau haji. Selain itu, beliau memantau divisi IT dan memberi
nasehat tentang penulisan booklet juga membantu Divisi inventory untuk mengurus
kedatangan barang baru dari supplier.

Kegiatan ketiga Direksi tersebut telah membantu pemantauan kegiatan para


karyawan sehingga kegiatan di dalam perusahaan tetap sejalan dengan tujuan
perusahaan.

3.1.7 Strategic Control

Good Corporate Governance merupakan salah satu instrumen strategic


control perusahaan (Fama dan jensen, 1983; Shivdasani dan Smith, 1997; Narlim,
2010). Fokus kepada Board dan berorientasi kepada tujuan perusahaan telah
menunjukkan bahwa Good Corporate Governance merupakan alat pengenadian
strategi perusahaan.

26
Ketika perusahan telah memiliki tujuan, langkah selanjutnya adalah mebuat
rancangan kegiatan yang akan menguntungkan perusahaan yang mana kegiatan
tersebut tidak boleh melenceng dari tujuan yang telah dibuat. Selanjutnya
implementasi dan evaluasi.

PT. Agung Wisata telah memiliki tujuan perusahaan yang tercantum dalam
visi dan misi perusahan. Agar kegiatan tetap berjalan sesuai tujuan, Board harus
melakukan pengawasan kepada karyawan seperti yang telah dijelaskan pada sub
bab yang sebelumnya. Kegiatan pengawasan tersebut juga dinamakan sebagai
strategic control dimana para direksi mengatur sedemikian rupa para karyawan
agar tetap dalam strategi yang mengarah pada tujuan.

3.1.8 Mekanisme Kontrol

Mekanisme kontrol dalam corporate governance terbagi menjadi 2 yaitu


eksternal dan internal. Mekanisme kontrol eksternal mencakup perbankan yang
memberi dana, masyarakat selaku konsumen, supplier, tenaga kerja, komunitas
lokal, pemerintah selaku regulator serta stakeholder lainnya. Sedangkan
mekanisme kontrol internal mencakup dewan komisaris, komite-komite dibawah
komisaris, dewan direksi, sekretaris perusahaan, dan manajemen. Mekanisme
kontrol ini mencakup apa saja yang termasuk dalam kepemerintahan Board dalam
lingkungan perusahaan.

PT. Agung Wisata telah dipercaya oleh berbagai instansi untuk melakukan
ibadah haji dan umroh. Instansi-instansi tersebut adalah Malang kucewara, MUI,
Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Islam
Malang, PLN, IDI, PT. Anugerah Citra, dan lain-lain. Hal ini merupakan salah satu
bukti mekanisme kontrol yang dilaukan PT. Agung Wisata di ranah eksternalnya.
Instansi tersebut mengambil paket rombongan yang disediakan PT. Agung Wisata.
Selain instansi, masyarakat yang menjadi calon jamaah kebanyakan adalah
masyarakat yang telah mengenal PT. Agung Wisata dari orang yang sudah
memakai jasa perusahaan. PT. Agung Wisata tidak melakukan begitu banyak
promosi. Namun, memanfaatkan bagian meeting room perusahaan untuk dipakai

27
pengajian ibu-ibu dan anak-anak yang berdomisili di sekitar perusahaan. Sehingga
perusahaan tetap membangun relasi baik dengan warga sekitar.

Dari sisi eksternal nya yang lain, mekanisme kontrol yang dilakukan PT.
Agung Wisata adalah memperhatikan supplier. Untuk menyediakan barang-barang
kebutuhan jamaah PT. Agung Wisata bekerja sama dengan beberapa perusahaan
sebagai supplier. Untuk mengatur mekanisme nya, PT. Agung Wisata menghitung
barang di gudang dan membuat pesanan lagi jika barang persediaan habis. Sehingga
barang-barang persediaan selalu tersedia.

Sedangkan untuk mekanisme kontrol di internal perusahaan adalah dengan


kerjasama antar komisaris, direksi, manajer dan karyawan dalam mematuhi aturan.
Yang atas mengawasi bawahannya agar kegiatan operasional berjalan baik dan
sesuai dengan tujuan perusahaan.

3.1.9 Good Corporate Governance dalam Islam

PT. Agung Wisata merupakan perusahaan travel umroh dan haji yang
memang diadakan agar masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim ini dapat
melakukan ibadah haji atau umroh dengan lebih mudah dan aman. Jika dilihat dari
point-point good goernance dalam Islam seperti yang sudah disebutkan diatas,
maka akan dibahas seperti berikut ini:

1. Khilafah.

Dalam Good Corporate Governance yang harus diperhatikan pertama


adalah Board atau dewan komisaris dan direksi yang mana Board itu sebagai bukti
bahwa dalam menjalankan perusahaan ada khilafah yang mengatur perusahaan agar
berjalan dengan semestinya. Sesuai sistem Indonesia dimana ada sistem dual board
yaitu Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, PT. Agung Wisata juga menggunakan
hal serupa dengan mengadakan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dalam
perusahaan.

2. Accountability

28
Akuntabilitas atau perhitungan. Untuk memenuhi kebutuhan jamaah, PT.
Agung Wisata melakukan tugas profesional dengan memperhitungkan semua biaya
secara tepat.

3. Reliability

Reliability adalah kepercayaan. PT. Agug Wisata telah dipercaya berbagai


instansi khususnya yang berkembang di Malang untuk melakukan perjalanan haji
dan umroh dengan perusahaan.

4. Tranparency

Keterbukaan dari segi transaksi yang dilakukan adalah bentuk transparansi


yang dilaukan PT. Agung Wisata. Sebelum memilih paket haji atau umroh, para
jamaah diperlihatkan biaya apa saja yang sudah termasuk dalam pembayaran ang
dilakukan jamaah.

5. Trustworthiness

Dalam memberikan jasa, PT. Agung Wisata melakukan yang mereka bisa
untuk mendapat trustworthiness dari jamaah. Bahkan memberi surat perjanjian
pada jamaah agar apabila perusahaan melanggar surat perjanjian tersebut dapat
diteruskan ke hukum. Hal ini merupaka salah satu upaya untuk mendapat trust dari
para jamaah.

3.2 Kesimpulan

Tata Kelola perusahaan yang baik atau GoodCorporate Governance


merupakan tata cara perusahaan mengelola perusahaan yang berfokus pada
Leaderboard dan tujuan perusahaan yang memiliki tujuan untuk menyeimbangkan
sebaik mungkin individu, perusahaan dan masyarakat. Ada beberapa prinsip dalam
tata kelola perusahaan yang baik yaitu: Memusatkan perhatian pada board,
Peraturan dan Hukum sebagai alat untuk mengarahkan dan mengendalikan,
Pengelolaan sumber daya yang efektif, efisien, ekonomis dan produktif (E3P),
TARIF keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung

29
jawaban (responsibility), independensi (independency), dan kesetaraan dan
kewajaran (fairness), Tujuan Organisasi, Strategic control dan mrkasnisme kontrol.

Dalam Islam, Good Corporate Governance memilkiki beberapa prinsip


yaitu: Khilafah, accountability, reliability, transparency, serta trustworthiness.

30
DAFTAR PUSTAKA

Korayan, Jeremi. Tanggung Jawab Hukum Biro Perjalanan Umrah Terhadap


Calon Jamaahnya. Universitas Tarumanegara
Kurniawan, Nova. 2014. Menyoal Istilah ‘Board of Director’ di Indonesia.
https://www.kompasiana.com/kurniawannova/54f91dda33311a3738b4784/menyo
al-istilah-board-of-director-di-indonesia
LinkNet, 2014. Tata Kelola Perusahaan (GCG). Jakarta
Narlim, 2010. Good Corporate Governance dalam Prespektif Islam.
PT AW. Proposal Agung Wisata 9 hari. Malang
PT EDII, 2016. Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate
Governance (GCG) code PT Electric Data Interchance Indonesia. Jakarta

31
MELAKUKAN PANGGILAN TELPON
Nomor Dokumen Nomor Halaman :
Revisi :
No: 07/SOP/01/2017

Tanggal Terbit dibuat oleh : Disetujui/ditetapkan :


STANDAR Direktur Agung Wisata
OPERASI 05-Feb-17
PROSEDUR
Lilik Sriwahyuningsih Ir. Musthofa, MM

Pengertian Telepon adalah sarana komunikasi di Agung Wisata baik didalam (internal)
maupun diluar (eksternal)

Tujuan 1. Memberikan informasi ke bagian lain atau dari pihak luar


2. Standarisasi cara melakukan panggilan telepon di Kantor Agung wisata

Kebijakan
Petugas/Staf harus mengetahui prosedur panggilan telepon dengan cara
yang baik, sopan, dan sesuai ketentuan yang berlaku di Agung Wisata

Prosedur 1 Menyiapkan pulpen dan kertas untuk mencatat.


2 Menyiapkan nomer tujuan
3 Tekan nomor tujuan, pastikan nomor yang ditekan benar
4 Bila sudah terhubung, ucapkan salam
5 Memperkenalkan diri dan menyebutkan identitas diri dengan jelas
6 Kemudian menyampaikan tujuan dan keinginan kita sebagai penelpon
kepada orang yang dituju
7 Selama berbicara berikan kesan ramah, nada pelan, dan tidak terburu -
buru
8 Setelah pembicaraan selesai, ucapkanlah salam penutup untuk mengakhiri
pembicaraan
9 Tutup telepon

Unit Terkait 1 Semua Bagian yang ada di Kantor Pusat Agung Wisata
2 Semua Unit perwakilan/cabang agung wisata

Riwayat Perubahan Dokumen


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan

32
PELAYANAN BAGI WISATAWAN OLEH PEMANDU
WISATA SELAMA PERJALANAN UMROH
Nomor Dokumen Nomor Halaman :
Revisi :
No: 04/SOP/01/2017 1 dari 2

Tanggal Terbit dibuat oleh : Disetujui/ditetapkan :


STANDAR Direktur Agung Wisata
OPERASI 05-Feb-17
PROSEDUR
Lilik Sriwahyuningsih Ir. Musthofa, MM

Pengertian Pemandu Wisata (Guide) dan/atau Pimpinan Perjalanan (TL) harus


memiliki pengetahuan tentang paket wisata dan destinasi yang
ditawarkan kepada wisatawan

Tujuan Prosedur ini dibuat dalam rangka memberikan petunjuk dan arahan bagi
Pemadu Wisata (Guide) dan/atau Pimpinan Perjalanan (TL) wisata dalam
rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan.

Kebijakan Perusahaan memberikan kebijakan bagi Pemandu Wisata (Guide)


dan/atau Pimpinan Perjalanan (TL) agar memenuhi kriteria sebagai
berikut:
A. Tersertifikasi dari BNSP
B. Memiliki lisensi dari asosiasi
C. Pemandu Wisata (Guide) dan/atau Pimpinan Perjalanan (TL) memiliki
integritas moral, kapasitas intelektual, menguasai Product Knowledge

Bagi Pimpinan Perjalanan (TL)


Prosedur 1 Bekerjasama dengan Kolega dan wisatawan
2 Bekerja dalam Lingkungan Sosial yang bebeda
3 Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat
Kerja
4 Menangani Situasi Konflik
5 Mengembangkan Pengetahuan Pariwisata
6 Melakukan Persiapan Tur
7 Mengkoordinasikan jadwal persiapan
8 Mengembangkan Pengetahuan Destinasi
9 Mengatur saat keberangkatan
10 Mengatur saat transit
11 Mengatur saat tiba
12 Mengatur saat di kendaraan
13 Mengatur saat check in dan check out di hotel
14 Mengatur peserta saat tur
15 Mengelola tur tambahan
16 Mengatur perpindahan moda transportasi
17 Mengelola permasalahan yang tidak terduga
18 Menangani keluhan peserta selama tur
19 Mengelola laporan tur

33
PELAYANAN BAGI WISATAWAN OLEH PEMANDU
WISATA SELAMA PERJALANAN UMROH
Nomor Dokumen Nomor Halaman :
Revisi :
No: 04/SOP/01/2017 2 dari 2

Tanggal Terbit dibuat oleh : Disetujui/ditetapkan :


STANDAR Direktur Agung Wisata
OPERASI 05-Feb-17
PROSEDUR
Lilik Sriwahyuningsih Ir. Musthofa, MM
20 Melakukan komunikasi secara lisan dalam Bahasa Inggris pada tingkat
operasional dasar
21 Membaca dalam bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar
22 Menulis dalam bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar

Bagi Pemandu Wisata (Guide)


1 Bekerjasama dengan Kolega dan wisatawan
2 Bekerja dalam Lingkungan Sosial yang bebeda
3 Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat
4 Menangani Situasi Konflik
5 Mengembangkan Pengetahuan Pariwisata
6 Bekerja sebagai kepemanduan wisata
7 Memberikan pelayanan pada penjemputan dan pengantaran wisatawan
8 Mengembangkan dan memelihara pengetahuan umum yang diperlukan
oleh pemandu wisata
9 Mengkoordinasi dan mengoperasikan perjalanan wisata
10 Memimpin dan memandu rombongan wisata
11 Menyiapkan dan menyajikan informasi wisata
12 Mengelola wisata yang diperpanjang waktunya

Unit Terkait 1 Semua Bagian yang ada di Kantor Pusat Agung Wisata
2 Semua Unit perwakilan/cabang agung wisata

Riwayat Perubahan Dokumen


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan

Lampiran 2 (Surat Perjanjian)

34
Bismillahirahmanirrahim
SURAT PERJANJIAN
ANTARA
PENYELENGGARA IBADAH UMROH (PPIU)
DENGAN CALON JAMAAH UMROH KHUSUS
TAHUN 1440 H/2018 M

Pada hari ini _________ tanggal _____ bulan __________ tahun _____, kami yang bertanda tangan dibawah
ini:
1. Nama :
Pekerjaan/ Jabatan :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. AGUNG EL BADR WISATA, sebagai Penyelenggara Ibadah
Umroh berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementrian Agama
Nomor 523 tahun ________ (selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA)
2. Nama :
Umur :
Pekerjaan/Jabatan :
Alamat :
Kelurahan :
Kecataman :
Kabupaten / Kotamdaya :
Propinsi :
Kode Pos :
Telepon :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, sebagai Jamaah Ibadah Umroh (selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA)

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk melaksanakan perjanjian ini dengan syarat dan
ketentuan yang diatur dalam pasal – pasal berikut
Pasal 1
RUANG LINGKUP PERJANJIAN
PIHAK PERTAMA merupakan pihak Penyelenggara Ibadah Umroh dan PIHAK KEDUA adalah Umroh yang
akan mengikuti paket pelayanan Umroh yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 2
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Mengurus persyaratan kelengkapan administrasi pendaftaran dan penyelesaian dokumen PIHAK
KEDUA sesuai tata cara pendaftaran Umroh ke Direktorat Pembinaan Umroh Kementrian Agama.
2. Memberikan Pelayanan kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan paket biaya yang disepakati.
3. Menyiapkan petugas pembimbing ibadah untuk PIHAK KEDUA.
4. Menyerahkan buku-buku bimbingan manasik Umroh kepada PIHAK KEDUA.
5. Memberangkatkan dan memulangkan PIHAK KEDUA dengan tiket pergi pulang yang sudah confirmed
dan sudah mendapat jaminan dari penerbangan.
6. Memberikan fasilitas akomodasi hotel kepada PIHAK KEDUA selama menjalankan ibadah Umroh,
untuk masa tinggal di Mekkah dan Medinah dengan jarak hotel dari pagar Masjidil Haram dan Masjid
Nabawi tidak melebihi 300 meter (tiga ratus meter).
7. Menyediakan pelayanan transportasi bus ber AC, konsumsi prasmanan serta bimbingan ibadah
kepada PIHAK KEDUA selama berada di tanah suci.
8. Mengembalikan biaya yang telah disetorkan oleh PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA batal berangkat
menunaikan ibadah Umroh dikarenakan sebab apapun setelah dikurangi biaya yang sudah dikeluarkan
oleh PIHAK PERTAMA.
9. Menjelaskan kepada PIHAK KEDUA tentang jadwal bimbingan manasik jadwal perjalanan, transportasi
dan akomodasi/ hotel, konsumsi dan pelayanan lainnya yang diberikan di Tanah Air maupun di Tanah
Suci, sesuai dengan program kegiatan ibadah Umroh.

35
10. Menaati program kegiatan Ibadah Umroh yang telah disepakati.

Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. Melunasi setoran Biaya Paket Umroh kepada PIHAK PERTAMA sesuai paket yang dipilih dan
ketentuan PIHAK PERTAMA yang telah disepakati.

2. Melengkapi persyaratan yang diminta oleh PIHAK PERTAMA berupa


 DP minimal $500 atau Rp. 5.000.000 per pax
 Paspor Asli 3 nama, masih berlaku 8 bulan sebelum keberangkatan
 FC KTP dan KK
 Dokumen Asli
 Buku Nikah (berangkat suami istri (istri usia dibawah 45th))
 Akte Lahir untuk anak-anak
 Akte Lahir / Ijasah bagi wanita berangkat tanpa mahrom usia dibawah 45 th
 Kartu Vaksinasi Meningitis
 Pas foto berwarna, background putih, ukuran wajah 80% (wanita berjilbab selain warna putih)
Ukuran : 4x6 (10 lembar)
3. Mengikuti bimbingan ibadah Umroh (manasik) yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA baik
selama di Tanah Air maupun selama di Tanah Suci.
4. Mengikuti program – program kegiatan dan tata tertib yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA baik
selama di Tanah Air maupun selama di Tanah Suci.

Pasal 4
HAK PIHAK PERTAMA
1. Menetapkan besarnya Paket Umroh sesuai dengan ketentuan Pemerintah Indonesia dan Perusahaan
beserta persyaratan administrasi lainnya.
2. PIHAK PERTAMA berhak menolak memberangkatkan PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA tidak
memenuhi pembayaran Biaya Paket dan persyaratan serta ketentuan ketentuan yang ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA.
3. Menentukan waktu –waktu pelaksanaan manasik dan acara – acara lainnya.
4. Menentukan perusahaan asuransi PIHAK KEDUA selama berada di Tanah Suci.

Pasal 5
HAK PIHAK KEDUA
1. Menyampaikan usulan – usulan kepada PIHAK PERTAMA demi kelancaran pelaksanaan ibadah
Umroh.
2. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan perawatan serta pemulangan dari PIHAK PERTAMA, apabila
PIHAK KEDUA menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi setelah penyelenggaraan ibadah
Umroh.
3. Mendapatkan klaim asuransi yang ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
4. Mendapatkan jaminan kepulangan kembali ke tanah air dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan jadwal
yang disepakati PARA PIHAK.

Pasal 6
FORCE MAJURE
1. Tidak ada satupun PIHAK yang harus bertanggung-jawab kepada PIHAK lainnya atas kegagalan atau
penundaan dari pelaksanaan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini pada saat dan merupakan
kegagalan atau penundaan dari pelaksanaan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini pada saat dan
merupakan kegagalan yang disebabkan oleh adanya kerusuhan, huru-hara, perang, permusuhan antar
Negara, peraturan atau kebijaksanaan Pemerintah Indonesia yang baru, embargo, bencana alam,
wabah penyakit, pemberontakan, kebakaran, sabotase.
2. Setiap dan seluruh kerusakan dan kerugian yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat
terjadinya Force Majeure tidak menjadi beban dan tanggung-jawab PIHAK lainnya.

Pasal 7
MASA BERLAKU

36
Perjanjian ini berlaku efektif terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian oleh PARA PIHAK dan
akan berakhir pada saat PIHAK KEDUA tiba kembali di Tanah Air.

PIHAK PERTAMA PIHAK


KEDUA

( ) (
)

Lampiran 3 (Paket)

37
38
39
Lampiran 4 (Dokumentasi)

Pintu Keluar Ruka WR. Supratman

Depan PT. Agung Wisata

40
Pintu Masuk PT. Agung Wisata

Bagian depan dalam PT. Agung Wisata

41
Kantor PT. Agung Wisata (1)

Kantor PT. Agung Wisata (2)

42
Kantor PT. Agung Wisata (3)

Kantor PT. Agung Wisata (4)

43
Kantor PT. Agung Wisata (5)

Meja Direksi Operasional

44
Meeting Room PT. Agung Wisata

Musholla (biasa digunakan untuk Manasik Umroh/Haji)

45
Gudang PT. Agung Wisata

Gudang Koper PT. Agung Wisata

46
Pemberian Cinderamata untuk PT. Agung Wisata

47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai