Anda di halaman 1dari 44

PELATIHAN PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA BAYU, TRANSMISI DAN


DISTRIBUSI
Sub Topik

KONSTRUKSI DAN PEMASANGAN, INTEGRASI TURBIN ANGIN


PADA JARINGAN TRANSMISI DAN DISTRIBUSI

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 1
TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta pelatihan diharapkan mengerti dan memahami proses pekerjaan


konstruksi sipil, penanganan dan pengangkutan komponen dan pemasangan
turbin angin. Hasil output listrik dari PLTB diintegrasikan ke jaringan listrik
nasional, melalui saluran internal ladang angin dan gardu induk, distribusi dan
transmisi tegangan tinggi.

Durasi : 5 JP

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 2
Outline
1 Konstruksi Pekerjaan Sipil

2 Penanganan Peralatan PLTB


3 Pemasangan PLTB dan Peralatan Pendukung
4 Persyaratan Komponen Sistem Koneksi Grid

5 Smart Grid Pada Jaringan Interkoneksi

6 Forecasting angin, PLTB dan utilitas

7 Jaringan Transmisi dan Distribusi


1. Konstruksi Pekerjaan Sipil

Tercatat lebih dari 709 orang tenaga kerja di proyek PLTB Sidrap dan lebih dari 95% merupakan tenaga kerja
nasional/ lokal. Demikian juga pada pembangunan PLTB Tolo, tidak kurang dari 950 tenaga kerja terlibat
pembangunan PLTB Tolo, 97% tenaga kerja Indonesia dan 3% tenaga kerja asing.
Adapun yang dikategorikan sebagai pekerjaan konstruksi /pekerjaan sipil dalam proyek PLTB ini diidentifikasi
mencakup :

1. Penebangan Pohon dan penghalang lainnya (Dahan pohon yang tumbuh di pinggiran jalan dapat
mengganggu kelancaran pengangkutan, dan termasik rencana manajemen risiko dan bahaya).
2. Pelebaran dan Penguatan Sarana Pelabuhan
3. Jalan Akses dan Jembatan
4. Konstruksi Pondasi Pondasi
5. Konstruksi Gardu Induk dan Transmisi
6. Konstruksi Pendukung

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 4
1. Konstruksi Pekerjaan Sipil

• Routing transportasi
• Upgrade existing/ buat baru.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 5
1. Konstruksi Pekerjaan Sipil

• Desain konstruksi pondasi turbin angin baik bentuk dan


volumenya ditentukan oleh besarnya gaya-gaya yang
ditumpu oleh pondasi dan daya dukung tanah dimana
pondasi dibangun.
• Besar ukuran turbin angin dan tinggi tower serta kondisi
geologi tanah menentukan volume dari pondasi.

Konstruksi Pondasi Tower

Pemasanagn pipa dan kabel

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 6
1. Konstruksi Pekerjaan Sipil

Gardu Induk (GI) dan sarana pendukung gardu induk seperti pembuatan pagar pengaman,
bangunan rumah kontrol, bangunan pondasi peralatan gardu induk dan jalan akses serta halaman
kantor.

Pembangunan Gardu Induk dan transmisi


Tiang Transmisi dari GI PLTB

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 7
1. Konstruksi Pekerjaan Sipil
Dalam proses pembangunan PLTB, perlu disiapkan area
penyimpanan sementara (laydown area) untuk
Gedung pusat komando operasional dan komponen turbin angin sebelum dipasang pada titik
perawatan. Bangunan ini direncanakan dan instalasi. Hal ini jika diperlukan pembongkaran yang cepat
berfungsi sebagai pusat kegiatan di dermaga dan tidak tersedia area yang cukup di
operasional dan penyimpanan spare part dermaga pelabuhan tersebut. Namun dapat tidak
untuk perawatan/ penggantian komponen diperlukan area penyimapan sementara, apabila terdapat
maupun suku cadang lainya. area

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 8
2. Penanganan Peralatan PLTB
2. Penyimpanan Sementara
1. Pembongkaran di Pelabuhan Berbagai pertimbangan dalam menentukan apakah
Di Pelabuhan pendaratan, komponen turbin angin langsung diangkut keluar
komponen turbin angin dibongkar pelabuhan dan disimpan sementara di tempat
dan selanjutkan diangkut ke lokasi penyimpanan sementara / area laydown atau disimpan
proyek untuk dipasang. Proses sementara di area pelabuhan.
pembongkaran (unloading),

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 9
2. Penanganan Peralatan PLTB
4. Pengangkutan Komponen Menara
Menara turbin angin di ladang angin Sidrap tingginya 80 meter dan di
Jeneponto tinggi nya mencapai 120 meter, dibagi dalam beberapa segmen,
setiap segmen mempunyai ukuran panjang dan diameter yang berbeda.
Metode pengangkutan tergantung dari model truk yang ada dan disiapkan,
dimana tergantung dengan panjang dan dimeter tower dan kondisi rintangan
sepanjang rute. Apabila diperkirakan tinggi total bagian tower dan truk
melebihi tinggi yang diperbolehkan karena ada pintu atau tinggi jembatan,
maka model pengangkutan disesuaikan.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 10
2. Penanganan Peralatan PLTB
4. Pengangkutan Nasel 5. Pengangkutan Sudu/baling-baling
Nasel (cangkang) rumah turbin angin, merupakan Sudu / baling baling merupakan komponen turbin angin yang
bagian komponen turbin angin yang paling kurang paling panjang, sehingga dalam proses pengangkutan harus
berisi poros utama, gearbox, generator, rem, kopling, dipastikan tidak terhambat oleh tiang listrik, tiang telepon,
sistem geleng (yaw system) dan kerangka nasel itu bangunan rumah, pohon dan rintangan lainya. Oleh karena
sendiri, yang memiliki bobot paling berat dan tidak
ukurannya yang ektra panjang dan juga berat, maka
bisa dipisahkan. Ukuran yang ektra besar dan ekstra
berat, memerlukan alat pengangkut khusus, dan diperlukan area yang luas dan bebas hambatan untuk
terkadang harus ditarik oleh beberapa motor menuver pada jalan yang berbelok (atau dipersimpangan dan
penggerak. Pada Gambar 3.10. diperlihatkan berbelok arah).
pengangkutan nasel turbin

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 11
3. Pemasangan PLTB dan Peralatan Pendukung
1. Pekerjaan persiapan sebelum konstruksi
 Periksa dan pastikan pondasi turbin angin sesuai dengan persyaratan konstruksi.
 Pastikan transmisi dan distribusi listrik di pembangkit listrik tenaga angin telah diperiksa dan diterima.
 Pastikan iklim pada hari konstruksi mendukung. Kecepatan angin darat maksimum di bawah 12 meter per detik.
 Teknisi dan departemen konstruksi sudah familiar dengan instruksi manual yang disediakan oleh produsen turbin angin.
 Mengatur tim konstruksi, yang sebagian besar didominasi oleh teknisi dari pengembang dan pabrikan, dan menetapkan satu
manager konstruksi.
 Membuat rencana operasi rinci di bawah bimbingan direktur. Tentukan tugas kerja setiap orang. Memperjelas urutan operasi,
prosedur konstruksi, persyaratan teknis dan standar pemasangan. Siapkan perangkat konstruksi untuk setiap prosedur sesuai
dengan persyaratan.
 Bersihkan lokasi konstruksi, singkirkan peralatan yang tidak digunakan untuk memberi jalan bagi kendaraan pengangkut.
 Membersihkan pondasi turbin angin, permukaan ring pondasi. Untuk menara angin dengan baut pondasi, bersihkan
permukaan dan lepaskan paket anti karat. Tambahkan oli mesin dan pulihkan benang yang rusak.
 Derek konstruksi turbin angin telah disiapkan di lokasi konstruksi.
 Daftar prosedur pengiriman dan pengambilan turbin angin. Direktur instalasi memeriksa bahan konstruksi sesuai dengan
rencana dan tagihan. Keluarkan paket dan bersihkan tempat kerja sebelum material diangkut ke lokasi.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 12
3. Pemasangan PLTB dan Peralatan Pendukung
1. Pemasangan Dan Instalasi
PLTB Sidrap dan PLTB Jeneponto merupakan pemanfaatan energi angin yang
dibangun pertama dan kedua di Indonesia di darat (onshore), sehingga proses
pemasanganya secara garis besar sedikit lebih sederhana dibandingkan untuk turbin
angin di offshore

Pemasangan Menara / Tower PLTB

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 13
3. Pemasangan PLTB dan Peralatan Pendukung
4. Pemasangan Nasel
Nasel / Naccele adalah bagian turbin angin yang berfungsi sebagai rumah komponen turbin angin yang
secara umum berisi poros putaran rendah, unit transmisi /gearbox, rem mekanik, kopling, poros putaran tinggi,
generator, system geleng/yaw system dan dalam kasus tertentu, komponen transmpormator juga dipasang
dalam nasel. Konstruksi nasel terbuat dari kerangka baja dengan selubung material komposit dan dirancang
mampu menopang semua komponen turbin terpasang di atas termasuk hub dan sudu rotor.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 14
3. Pemasangan PLTB dan Peralatan Pendukung
5. Pemasangan Sudu

Sudu / baling-baling / bilah turbin angin yang dipasang di Sidrap panjangnya mencapai 57 meter dengan berat
lebih dari 10 ton. Konstruksi sudu ini tidak dapat diptong-potong seperti halnya tower, sehingga dibuat dalam
satu kesatuan. Bahan pembuatan sudu berbasis material komposit, yang sebenarnya cukup ringan dan kuat,
namun karena ukuranya yang sangat besar dan panjang, bobot sudu menjadi sangat berat. Ukuran yang
ekstra berat dan ekstra panjang memerlukan Teknik khusus untuk memasangnya dan menggunakan alat
bantu angkat berupa super crane dengan kapasitas dan tinggi ukuran super pula.

Metoda Pemasangan Sudu yang berbeda


Pemasangan rotor / sudu PLTB Sidrap
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 15
3. Pemasangan PLTB dan Peralatan Pendukung
5. Pemasangan Sudu

Sudu / baling-baling / bilah turbin angin yang dipasang di Sidrap


panjangnya mencapai 57 meter dengan berat lebih dari 20 ton.
Konstruksi sudu ini tidak dapat diptong-potong seperti halnya tower,
sehingga dibuat dalam satu kesatuan. Bahan pembuatan sudu berbasis
material komposit, yang sebenarnya cukup ringan dan kuat, namun
karena ukuranya yang sangat besar dan panjang, bobot sudu menjadi
sangat berat. Ukuran yang ekstra berat dan ekstra panjang memerlukan
Teknik khusus untuk memasangnya dan menggunakan alat bantu angkat
berupa super crane dengan kapasitas dan tinggi ukuran super pula.

Pemasangan rotor / sudu PLTB Tolo


Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 16
3. Pemasangan PLTB dan Peralatan Pendukung

6. Instalasi Peralatan Listrik

• Sistem kelistrikan PLTB harus dirancang sedemikian rupa


sehingga memenuhi persyaratan keselamatan listrik setempat,
dan memungkinkan untuk mengoperasikan ladang angin
dengan aman.
• Rute kabel harus direncanakan untuk mengetahui bagaimana
saluran listrik mengalir dari turbin angin ke gardu induk dan
bagaimana sambungan ke jaringan terjadi. Saluran listrik
biasanya dirancang untuk berjalan di sepanjang jalan yang
direncanakan sehingga pekerjaan konstruksi kelistrikan
semudah mungkin dilakukan dan pekerjaan pemeliharaan
dapat dilakukan di masa mendatang.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 17
3. Pemasangan PLTB dan Peralatan Pendukung

7. Pemasangan Peralatan Pendukung


Rencana pembumian dan perlindungan harus dirancang untuk
dapat beroperasi dengan aman jika terjadi kegagalan turbin
angin atau jaringan. Turbin angin dilindungi dari kerusakan dan
juga dilindungi agar jaringan utama tidak rusak oleh gangguan
turbin angin. Pembumian PLTB dapat dirancang sebagai satu
kesatuan besar. Setiap turbin angin dirancang dengan sistem
pembumian sendiri, yang terhubung ke perkuatan pondasi.
Semua turbin angin kemudian dihubungkan ke gardu induk
dengan konduktor tembaga telanjang. Ini menciptakan ruang
ekuipotensial, dan resistansi pembumiannya sangat rendah <0,5.
Gambar 6 menunjukkan sistem pembumian turbin angin tunggal
dan mengilustrasikan konsep ruang ekuipotensial.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 18
4. Persyaratan dan komponen sistem koneksi grid

Wind Energy Myths Relatedto Grid Integration Kenyataan / Reality


Variabilitas dan ketidak-pastian angin tidak dapat Jaringan listrik dirancang untuk mengelola baik variabilitas dan ketidakpastian beban, termasuk kegagalan
sesekali dari satu atau lebih unit pembangkit, transmisi, dan gardu induk (skenario N-1).
diatur oleh grid
Seringkali untuk tujuan pemodelan, pembangkitan VRE dianggap sebagai beban negatif. Artinya, generasi VRE
dikurangi dari beban untuk menghitung beban bersih. Beban bersih mungkin memiliki variabilitas yang sedikit
lebih tinggi dan ketidakpastian yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan beban dari permintaan konsumen.
Ini harus dianalisis secara khusus untuk grid yang sedang dianalisis.
Pembangkitan angin dapat turun menjadi nol Kecepatan angin tidak tiba-tiba turun dan beberapa turbin angin tidak melihat kecepatan angin yang sama.
dalam hitungan detik Ketika output pembangkitan dari beberapa turbin diagregasikan, diamati bahwa output pembangkitan angin
turun dengan perlahan. Faktanya penelitian telah menunjukkan bahwa pembangkit listrik tenaga angin
modern ramah jaringan
Energi angin menyebab-kan siklus pembangkit Studi telah menunjukkan bahwa peningkatan biaya pembangkit termal minimal. NREL's Western Wind and Solar
termal yang berlebihan, yang secara signifikan Integration Study menemukan bahwa dengan 33% energi angin dan matahari (25% angin, 8% surya), biaya
meningkatkan biaya pembangkitan termal tambahan untuk operasi dan pemeliharaan pembangkit termal adalah $0,47 hingga $1,28 per megawatt-jam
(MWh),
Energi angin menyebabkan siklus pembangkit Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan emisi GRK karena siklus pembangkit termal adalah minimal.
termal yang berlebihan, yang meningkatkan emisi Dengan VRE 33% emisi karbon dioksida berkurang 29%–34%, emisi sulfur dioksida berkurang 14%–24% emisi
GRK nitrous oxide dikurangi dengan 16%–22%.
Energi angin membeban-kan biaya tinggi dalam hal Cadangan selalu dikelola pada tingkat sistem dan bukan pada tingkat pembangkitan individu atau jenis
cadangan dan penyimpanan pembangkitan. Penelitian telah menunjukkan bahwa untuk sebagian besar jaringan di Amerika Serikat,
penyimpanan tidak diperlukan hingga 30% dari penetrasi angin bahkan lebih dari itu, penyimpanan adalah
salah satu dari banyak opsi. Namun, untuk jaringan yang tidak fleksibel, cadangan dan penyimpanan mungkin
Pelatihan Pembangkitdiperlukan padaBayu,
Listrik Tenaga tingkat penetrasi
Transmisi danyang lebih rendah.
Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 19
4. Persyaratan dan komponen sistem koneksi grid
Umum:

Tidak ada proyek angin tanpa tiga hal dasar ini:

(i) Sumber daya angin.


(ii) Perjanjian jual beli tenaga listrik dengan tarif. Tanpa tarif yang wajar dan kontrak yang ditandatangani untuk
membeli semua, proyek pembangkit listrik tenaga angin tidak layak secara ekonomi dan tidak akan ada
investasi.
(iii) Integrasi jaringan. Tanpa interkoneksi pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) ke jaringan, tidak ada metode
untuk menyalurkan listrik ke pembeli.
Persyaratan untuk interkoneksi ke grid

• Grid Code adalah peraturan yang menetapkan kriteria teknis minimum yang harus dipenuhi oleh semua PLTB
yang terkoneksi ke jaringan pada titik interkoneksi (POI), dan kondisi operasi yang harus dipatuhi oleh semua
PLTB untuk keamanan dan operasi jaringan yang andal.
• Penetrasi energi angin kemungkinan akan meningkat di masa depan, oleh karena itu, sangat penting bagi
operator jaringan dan regulator kelistrikan untuk merumuskan kode jaringan yang dapat memenuhi persyaratan di
masa depan. Karena sulit untuk memprediksi kemajuan teknologi di masa depan, sebuah proses harus dibuat
untuk meninjau dan memperbarui grid code secara teratur.
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 20
4. Persyaratan dan komponen sistem koneksi grid
Persyaratan Features
Menentukan deviasi tegangan dan frekuensi yang harus dapat ditahan oleh PLTB pada titik
Rentang Tegangan dan Frekuensi interkoneksi (POI). Kemampuan untuk mentolerir penyimpangan ditentukan untuk kondisi operasi
normal dan abnormal.
Menentukan kemampuan PLTB untuk menghasilkan daya aktif dalam rentang faktor daya yang
Persyaratan Daya Aktif dan Reaktif ditentukan, baik yang leading maupun yang lagging, di POI
Ini adalah fitur lanjutan yang berlaku untuk grid dengan penetrasi energi variabel yang besar. Ini
Kontrol Daya Aktif dan Reaktif menentukan kemampuan PLTB untuk membatasi (ke titik setel atau membatasi ramp naik atau
turun) produksi daya aktif dan reaktif sebagai respons terhadap sinyal dari operator sistem
Persyaratan Kualitas Daya Menentukan batas parameter kualitas seperti fluktuasi tegangan, kedipan, dan harmonik.
Menentukan kemampuan yang harus dimiliki PLTB agar dapat melewati gangguan tegangan
Persyaratan Fault Ride through
rendah di jaringan.
PLTB bertanggung jawab untuk melindungi peralatannya dari gangguan di jaringan. Ini juga
Persyaratan Proteksi
menentukan situasi dan durasi di mana PLTB harus tetap terhubung.
• Menentukan lokasi pemasangan dan properti pengukur pendapatan.
Metering; Kontrol Pengawasan dan • Menentukan elemen data yang harus dipertukarkan antara PLTB dan operator sistem.
Persyaratan Akuisisi Data • Menentukan dokumentasi teknis turbin angin, transformator, sistem proteksi, dan fitur lain
dari PLTB.
Dokumentasi Fasilitas dan Persyaratan Menentukan prosedur untuk inspeksi dan sertifikasi POI
Inspeksi
Persyaratan Peramalan Menentukan frekuensi, durasi, dan resolusi prakiraan energi angin

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 21
4. Persyaratan dan komponen sistem koneksi grid
Keunikan Integrasi grid energi angin

• Daya Variabel: Keluaran energi dari PLTB adalah variabel karena kecepatan angin bervariasi. Variabilitas ada di semua
skala waktu, terjadi jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun. Variabilitas kecepatan angin
disebabkan oleh rotasi bumi (siklus siang-malam), kemiringan sumbu bumi (musim), dan fenomena alam lainnya.
• Ketidakpastian Daya: Ketidakpastian berkaitan dengan ketidakpastian kecepatan angin, karena angin adalah
fenomena cuaca, ketidakpastian terjadi di semua skala waktu, tahun ke tahun, bulan ke bulan, hari ke hari, jam ke jam,
dan lebih kecil. Berbagai metode peramalan digunakan untuk memprediksi produksi energi angin. Berikut ini yang benar
tentang keakuratan prakiraan energi angin :
(i) prakiraan sehari ke depan kurang akurat dibandingkan prakiraan satu jam ke depan, yang kurang akurat
dibandingkan prakiraan 15 menit;
(ii) akurasi prakiraan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah turbin di ladang angin;
(iii) akurasi prakiraan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah turbin angin dan ladang angin berada di lokasi
yang berbeda secara geografis.
• Keunikan Integrasi grid energi angin
• Keanekaragaman geografi, ukuran dan jarak ke Beban
 PLTB ditempatkan di lokasi yang sumber daya anginnya tinggi, sementara daerah dengan sumber angin kencang
berada jauh dari pusat populasi. Masalah lain, umunya area seperti itu tidak dilayani oleh jaringan pusat atau
dilayani oleh jaringan "lemah", yang dapat fluktuasi tegangan akibat jaringan yang panjang dan lemah.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 22
4. Persyaratan dan komponen sistem koneksi grid
Integrasi Turbin Angin ke Grid

• Integrasi jaringan energi angin merupakan kumpulan kegiatan yang terkait dengan menghubungkan PLTB ke jaringan.
Kegiatan dibagi menjadi tiga kategori seperti digambarkan pada Gambar di bawah dengan tahapan perencanaan,
koneksi fisik dan tahap terakhir adalah operasi sistem.
Perencanaan
• Ada dua jenis kegiatan perencanaan yang berbeda terkait dengan
integrasi jaringan : kegiatan perencanaan khusus proyek mencakup
studi dampak sistem dan input data terkait dengan instalasi tenaga
angin.
Sambungan Fisik
• Secara fisik, PLTB terhubung ke saluran transmisi tegangan tinggi
yang ada di gardu induk. Di gardu induk, saluran PLTB terhubung ke
busbar tegangan menengah, yang terhubung ke transformator untuk
menaikkan tegangan ke saluran transmisi tegangan tinggi.
Sistem operasi
• Selanjutnya mengintegrasikan produksi WPP ke dalam operasi grid.
Tujuan operasi jaringan adalah untuk melakukan dan mengirimkan
semua unit pembangkit dalam sistem dengan tujuan memenuhi
permintaan dengan cara yang andal dan ekonomis. Peramalan
energi angin merupakan faktor penting untuk memenuhi tujuan ini,
mengingat variabilitas dan ketidakpastian sumber daya angin.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 23
5. Smart grid pada jaringan interkoneksi

Tentang Jaringan Cerdas (Smart Grid): Teknologi jaringan pintar


memungkinkan pengelolaan dan distribusi sumber energi terbarukan yang
efektif seperti matahari, angin, dan hidrogen. Jaringan pintar menghubungkan
berbagai aset sumber daya energi terdistribusi ke jaringan listrik. Dengan
memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk mengumpulkan data di jaringan
pintar, utilitas dapat dengan cepat mendeteksi dan menyelesaikan masalah
layanan melalui penilaian mandiri yang berkelanjutan.
Manajemen Smart Grid Energi Terbarukan: Hubungan antara jaringan
pintar dan energi terbarukan berkisar pada pengumpulan data. Misalnya,
PLTB menggunakan roda gigi mekanis yang membutuhkan setiap tautan
untuk mendukung banyak sensor. Setiap sensor mampu mencatat iklim dan
kondisi lingkungan saat ini. Informasi ini kemudian dengan cepat dikirim
melalui jaringan untuk memperingatkan utilitas dari masalah apa pun, yang
meningkatkan kualitas layanan dan keamanan.

Memodernisasi Smart Grid: Memodernisasi Smart Grid adalah program empat jalur yang dirancang untuk membuat Anda dan tim Anda
mengetahui dengan cepat teknologi smart grid terbaru. Empat program tersebut mencakup :
 Grid Kuat Sebelum Smart Grid
 Sistem Distribusi Cerdas
 Grid yang Didigitalkan
 Melibatkan Konsumen di Pasar Smart Grid

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 24
5. Smart grid pada jaringan interkoneksi
Apa yang Membuat Grid “Cerdas?”
• Smart Grid akan terdiri dari kontrol, komputer, otomatisasi, serta teknologi dan peralatan baru yang bekerja
bersama, dengan jaringan listrik untuk merespons secara digital terhadap permintaan listrik kita yang berubah
dengan cepat.
Apa Manfaat Smart Grid?
 Transmisi listrik yang lebih efisien
 Pemulihan listrik lebih cepat setelah gangguan listrik
 Mengurangi biaya operasi dan manajemen untuk utilitas, dan pada akhirnya menurunkan biaya daya bagi
konsumen
 Mengurangi permintaan puncak, yang juga akan membantu menurunkan tarif listrik
 Peningkatan integrasi sistem energi terbarukan skala besar
 Integrasi yang lebih baik dari sistem pembangkit listrik pemilik pelanggan, termasuk sistem energi terbarukan
 Keamanan yang ditingkatkan
Selain itu, Smart Grid adalah cara untuk mengatasi infrastruktur energi yang menua yang perlu ditingkatkan atau
diganti. Ini adalah cara untuk mengatasi efisiensi energi, untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang
hubungan antara penggunaan listrik dan lingkungan.
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 25
6. Peramalan energi angin dan utilitas
Karena angin pada dasarnya bervariasi, tenaga angin merupakan sumber energi listrik yang berfluktuasi. Prakiraan jangka pendek (berkisar dari 1 jam
hingga 72 jam) berguna dalam perencanaan sistem tenaga untuk komitmen dan pengiriman unit, dan untuk perdagangan listrik di pasar listrik tertentu.
Prakiraan dan prediksi jangka menengah (berkisar dari 3 hari hingga 7 hari) diperlukan untuk merencanakan pemeliharaan ladang angin, komitmen
unit dan pemadaman pemeliharaan generator termal dan untuk menjadwalkan pemeliharaan jaringan dan operasi penyimpanan energi.
 Metode peramalan dan prediksi
Model peramalan untuk tenaga angin dapat dibagi menjadi dua kelompok secara keseluruhan. Kelompok pertama didasarkan pada analisis deret
waktu historis angin, dan kelompok kedua menggunakan nilai prakiraan dari model prediksi cuaca numerik/ numerical weather prediction (NWP)
sebagai masukan. Metode hibrida dapat melibatkan beberapa aspek dari semua ini.

 Model pendekatan statistik untuk meramalkan kecepatan angin rata-rata per jam atau untuk secara langsung meramalkan produksi listrik.

 Model menggunakan variabel penjelas (terutama kecepatan dan arah angin rata-rata per jam) yang diturunkan dari model meteorologi
dinamika angin untuk memprediksi tenaga angin N-langkah ke depan.
Tiga langkah dalam peramalan tenaga angin :

 pertama menentukan kecepatan angin dari sebuah model;


 kemudian menghitung perkiraan atau prediksi keluaran tenaga angin; dan
 akhirnya peramalan regional atau upscaling atau downscaling, yang dapat diterapkan pada rentang waktu yang berbeda.

Untuk metode pendekatan statistik dan pembelajaran sejumlah besar data deret waktu historis sangat penting. Kegigihan biasanya
berkinerja lebih baik daripada metode NWP untuk cakrawala prediksi jangka pendek hingga sekitar 3-6 jam di tingkat lokal, sedangkan rata-rata
klimatologis lebih baik untuk cakrawala prediksi yang lebih lama dari 15 jam

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 26
6. Peramalan energi angin dan utilitas
Nama Model Developer(s) Metoda Lokasi Penerapan
Prediktor L. Landberg at Riso , Denmark Phisical Spain, Denmark, Republic of Ireland, Northern
Ireland, France, Germany, USA, Scotland &
Japan
WPPT Eltra/Elsam collaboration with Informatics and Mathematical Statistical Denmark, Australia, Canada, Republic of Ireland,
Modeling at Danmarks Tekniske Universitet (DTU), Denmark Holland, Sweden, Greece & Northern Ireland
Zephyr Riso & IMM ay DTU Denmark Hybrid Denmark & Australia
Prevento Oldenderg Univercity Hybrid Germany Nortern Ireland
e WindTM True Wind Inc, USA Hybrid USA
Sipreolico University Carlos III, Madrid, Spain & Red Eléctrica de Espana Statistical Spain
WPMS Institut für Solare Energieversorgungstechnik (ISET), Germany Statastical Germany
WEPROG J. Jørgensen & C. Möhrlen at University College Cork Hybrid Ireland, Denmark and Germany
GH Porecaster Garrad Hassan Statistical Greece, Great Britain & USA
AWPPS École des Mines, Paris Statistical Crete, Madeira, Azores & Ireland
LocalPred & Perez at Centro Nacional de Energias Renovables (CENER) and Hybrid Spain and Ireland
RegioPred Centro de Investigaciones
Energéticas, Medioambientales Tecnalógicas, Spain (CIEMET)
Alea Wind leasoft at the Universitat Polytécnica de Catalunya,Spain (UPC) Statistical Spain

SOWE Eurowind GmbH, Germany Phisical Germany, Austria & Switzerland


EPREV Instituto de Engenharia de Sistemas e Computadores do Porto Statistical Portugal
(INESC), Instituto de Engenharia Mecânica e Gestão Industrial
(INEGI) and Centro de Estudos de Energia Eólica e Escoamentos
Atmosféricos (CesA) in Portugal
Scirocco Aeolis Forecasting Services, Netherlands Hybrid Netherlands, Germany & Spain
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 27
6. Peramalan energi angin dan utilitas

Peramalan Beban Operasi tenaga listrik


• Peramalan beban adalah pendekatan memprediksi
beban menggunakan semua data dan informasi yang
tersedia termasuk data historis dan pengetahuan
untuk kejadian masa mendatang.
• Tujuan dilakukan peramalan adalah untuk
mendapatkan hasil peramalan beban seakurat
Alur Perencanaan operasi tenaga listrik
mungkin (akurasi peramalan vs realisasi
mendekati 100%).
• Dalam sistem operasi tenaga listrik sering dikenal
dengan istilah peramalan (forecast), yang tujuannya
untuk memprediksi daya yang dibangkitkan dan
beban yang ditanggung, agar terjadi keseimbangan
dan operasional aman. Contoh Peramalan produksi turbin angin

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 28
6. Peramalan energi angin dan utilitas
Teknik Peramalan
Paling kurang dua metode ini dapat digunakan dalam peramalan operasi tenaga listrik, yaitu:
1) Metoda qualitative forecasting, ini diterapkan jika data tidak tersedia, atau datanya tidak relevan. Metode ini bukan berarti asal
tebak, ada pendekatan terstruktur yang dikembangkan untuk mendapatkan prakiraan yang baik tanpa menggunakan data
historis
2) Quantitative Forecasting digunakan jika terpenuhi kondisi sbb:
 Data histori tersedia
 Asumsi bahwa terdapat pola realisasi yang akan berlanjut di masa datang
Model yang umum digunakan dalam quantitative forecasting adalah time series (data historis di set berurutan berdasarkan waktu
dengan mempertimbangkan komponen trend, cyclic, atau seasonal) dan causal (variabel yang diramal memiliki hubungan sebab-
akibat dengan satu atau lebih variabel bebas lainnya).

Data Historis

• Data historis bisa didapatkan dari dokumentasi pengoperasian, dimana data on-line real time, data menitan, jam-jaman, harian
,mingguan, bulanan dan bahkan tahunan. Dari data time series ini, kita lakukan evaluasi, bagaimana trend yang terjadi pada
masingmasing periode waktu (cakrawala waktu). Pada Gambar dibawah diperlhatkan kurva time series data harian, bulanan dan
tahunan yang menunjukkan berbagai trend, seasonal dan ciclic. Apa yang harus dipertimbangkan apabila dalam perencanaan
peramalan dengan data hitoris tersebut.
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 29
6. Peramalan energi angin dan utilitas

Dari Gambar disamping dapat dilihat trend dan pola


sebagai berikut :
 Gambar (1). Data tersebut menunjukkan pola
seasonal setiap tahunya dan pola cyclic setiap 6 –
10 tahun.
 Gambar (2). Garfik ini menunjukkan trend menurun
dalam 100 hari.
 Gambar (3) grafik ini menunjukkan trend kenaikan
dan pola seasonal yang kuat, tidak terlihat cyclic
pada grafik ini.
 Gambar (4). Gafik ini sangat acak yang sulit untuk
diprediksi dan tidak memiliki pola yang kuat untuk
pengembangan model peramalan. Data ini tidak
Contoh Data Produksi listrik menunjukkan trend, pola cyclik ataupun pola
seasonal.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 30
6. Peramalan energi angin dan utilitas
Prosedur Peramalan Beban
A. Menggunakan Metode Koefisien yang merupakan perpaduan metode Time Series dan Causal Relationship dengan menggunakan Koefisien
sebagai faktor pembentuk langgam/trend.
B. Peramalan Beban ini berlaku untuk:
a) Perencanaan Operasi tahunan (ROT) dan suplemen ROT.
b) Perencanaan Operasi Bulanan (ROB)
c) Perencanaan Operasi Mingguan (ROM)
d) Perencanaan Operasi Harian (ROH)
e) Perencaan Operasi hari Khusus
f) Perencanaan Operasi lainnya diluar perencanaan disebutkan diatas tetapi masih sesuai kebutuhan sistem
Penentuan Beban Puncak Tahunan
Beban puncak dapat dibentuk dengan mengetahui perkiraan beban puncak sistem tertinggi untuk periode tahunan
yang akan datang atau dengan memperkirakan produksi (energi MWh) serta load factor (%) sistem untuk periode
perkiraan tersebut, serta didasarkan pada data beban puncak mingguan (52 minggu) dari tahun- tahun sebelumnya.
Data-data yang diperlukan untuk prakiraan beban adalah:
 Prakiraan produksi energi (MWh), menggunakan data RKAP maupun prediksi P2B (dalam hal energi RKAP
dianggap tidak realistis maka P2B akan memprediksi perkiraan produksi energi untuk tahun depan
berdasarkan data historikal)
 Load factor (menggunakan data realisasi) atau Prakiraan beban puncak
 Hari Raya Idul Fitri atau hari khusus lainnya, perlu diperhatikan beberapa hari khusus di Indonesia memiliki pola
siklus tertentu yang mengakibatkan pergeseran periode hari khusus tersebut dari tahun ke tahun
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 31
6. Peramalan energi angin dan utilitas
Peramalan Beban Puncak Mingguan
Pembentukan Koefisien Beban Puncak Mingguan Selama 1 Tahun berasal dari beban puncak realisasi yang
dibagi dalam 52 minggu

** Setelah didapat beban puncak harian sebanyak 365 beban puncak,


Peramalan Beban Puncak Harian
selanjutnya membuat beban harian (24 jam), dimana mengalikan
Pola Beban Harian antara lain : beban setiap harinya dengan koefisien harian. Perencan beban
1. Pola beban harian Minggu harian dapat direvisi prakiraan beban puncak harian dengan
2. Pola beban harian Senin mempertimbangkan kondisi terbaru, histori 2-3 hari.
3. Pola Beban harian Selasa Koefisien beban puncak harian merupakan perbandingan antara
4. Pola Beban harian Rabu puncak yang terjadi setiap harinya terhadapt beban puncak untuk
periode yang sama
5. Pola Beban harian Kamis
6. Pola beban harian Jumat
7. Pola beban harian Sabtu
8. Pola beban harian khusus (Proklamasi, Idul
Fitri, Idul Adha, Natal, Tahun Baru, Pemilu, dll)

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 32
6. Peramalan energi angin dan utilitas
Hasil Prakiraan Beban

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 33
6. Peramalan energi angin dan utilitas

Catatan :
 Forecasting yang akurat sangat penting untuk operasi sistem yang aman dan handal.
 Akuarsi perlu ditingkatkan
 Perlu regulating capacity yg lebih besar >>> balancing cost lebih mahal
 Security perlu dijaga karena ada perubahan inersia siste, arus hubung singkat , pengendalian frekuensi dan sistem stiffness
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 34
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Sistem penyaluran energi listrik terbagi dalam beberapa bagian yang disebut dengan Sistem
Tenaga Listrik (STL), sistem tenaga listrik adalah rangkaian instalasi penyaluran listrik yang terbagi
menjadi:

• Pembangkitan
• Transmisi / Penyaluran
• Distribusi
• Konsumen

Sistem Tenaga Lisrik


Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 35
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi

 Pembangkitan : Pembangkitan adalah proses dimana listrik dibangkitkan, dari berbagai sumber
diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) , dan masih
banyak lagi. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator pembangkit listrik sekitar 12 kV – 33 kV
dan disalurkan ke Transmisi.
 Transmisi / Penyaluran : Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan, tegangan
dari pembangkitan di naikkan menjadi tegangan standar transmisi di Indonesia yaitu ada 70 kV, 150
kV yang diklasifikasikan sebagai Tegangan Tinggi (TT) dan 500 kV, yang diklasifikasikan sebagai
Tegangan Ekstra Tinggi (TET).
 Distribusi : Distribusi adalah proses penyaluran dari transmisi hingga ke konsumen, Distribusi
terbagi menjadi distribusi primer (20 kV) dan distribusi sekunder (380/220 Volt), yang diklasifikasikan
sebagai tegangan rendah (TR).
 Konsumen : Konsumen adalah pemakain jasa tenaga listrik, konsumen TR dengan tegangan pakai
380/220 Volt.
.
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 36
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Pembangkit
Yang dimaksud pembangkit yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin sebagai penggerak utama
(Prime Mover) dan generator yang membangkitkan listrik. Macam pembangkit listrik perlu diketahui dengan baik.
1) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik ini mengandalkan kecepatan arus air yang untuk menggerakkan turbin
yang dipasang berfungsi menggerakan generator menghasilkan listrik.
2) Pembangkit listrik tenaga angin / bayu (PLTB), pembangkit listrik ini memanfaatkan energi aliran angin, untuk menjadi listrik.
3) Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit ini menggunakan energi uap dari hasil kinerja pompa air yang dipanaskan
bersuhu tinggi disemprotkan menjadi energi uap kemudian menggerakkan turbin dan generator untuk menjadi energi listrik.
4) pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit ini menggunakan perlengkapan seperti panel surya untuk menangkap
cahaya matahari diubah menjadi daya listrik.
5) Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik ini memanfaatkan energi panas bumi, yang akan
menghasilkan uap yang dapat menggerakkan turbin dan generator mengubahnya menjadi energi listrik
6) pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), membutuhkan bahan bakar solar untuk menggerakkan turbin, dan mesin diesel akan
memproduksi energi mekanis untuk menggerakkan turbin generator hingga menghasilkan listrik.
7) Dan pembangkit listrik lainya.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 37
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Sistem transmisi
Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat
pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran
distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat
disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik
melalui suatu bahan konduktor. Secara umum diagram
blok umum sistem kelistrikan diperlihatkan pada
Gambar yang mana untuk posisi sistem tranmisi
dibagian yang diarsir tebal.
Standarisasi tegangan Transmisi listrik di Indonesia
adalah 500 kV untuk Saluran Ekstra Tinggi dan 150 kV
untuk Saluran Tegangan tinggi.
Penyaluran tenaga listrik pada transmisi menggunakan
arus bolak-balik (AC) ataupun juga dengan arus searah
(DC). Penggunaan arus bolak-balik yaitu dengan sistem
Diagram blok sistem tenaga listrik
tiga-fasa atau dengan empat-fasa.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 38
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Kategori Saluran Transmisi

Berdasarkan pemasangannya, saluran transmisi dibagi menjadi


kategori, yaitu
a) Saluran Udara (Overhead Lines), saluran transmisi yang
menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat yang digantung
pada isolator antara menara atau tiang transmisi.
b) Saluran kabel bawah tanah (underground cable), saluran
transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang Saluran Listrik Udara Tengangan Tinggi
dipendam didalam tanah.
c) Saluran Isolasi Gas, adalah Saluran yang diisolasi dengan gas

Saluran bawah tanah Saluran bawah laut Saluran bawah tanah


Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 39
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Kategori Saluran Transmisi Berdasarkan Tegangan

• Tegangan Ultra Tinggi (UHV), Tegangan Ekstra Tinggi (EHV), Tegangan Tinggi (HV), Tegangan
Menengah (MHV), dan Tegangan Rendah (LV).
• Sedangkan Transmisi Tegangan Tinggi adalah berfungsi menyalurkan energi listrik dari satu
substation (gardu) induk ke gardu induk lainnya. Standar tegangan tinggi yang berlaku
diindonesia adalah 30kV, 70kV dan 150kV.
Ditinjau dari klasifikasi tegangannya, transmisi listrik dibagi menjadi :
(a) Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
(b) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV
(c) Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV – 150 kV.

.
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 40
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Komponen Saluran Transmisi
• Konduktor, berupa kawat dengan bahan konduktor untuk saluran
transmisi tegangan tinggi selalu tanpa pelindung/isolasi kawat. Ini hanya
kawat berbahan tembaga atau alumunium dengan inti baja (steel-
reinforced alumunium cable/ACSR). Jenis-jenis kawat penghantar yang
biasa digunakan antara lain :
• Isolator, berfungsi untuk penahan bagian konduktor terhadap ground.
Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas
dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan, dan harus memiiki
resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki
ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah Latis tower Tubular Steel Pole
breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi
• Tiang Penyangga, digunakan pada saluran transmisi saluran udara, Konstruksi tower Listrik dibedakan
untuk merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak menjadi :
aman bagi manusia dan lingkungan. Persyarat tower penyangga harus
kuat terhadap beban yang bekerja antara lain : • Latis tower,
• Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan) • Tubular steel pole tower
• Gaya tarik akibat rentangan kawat • Conrete pole
• Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.
• Wooden pole
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
. Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 41
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Perlengkapan Gardu Transmisi
1) Busbar atau Rel, Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya
2) Ligthning Arrester, biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari
gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge).
3) Transformator instrument atau Transformator ukur, Untuk proses pengukuran. Antara lain :
• Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah.
• Transformator arus, digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi.
• Transformator Bantu (Auxilliary Transformator), trafo yang digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk.
4) Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS), Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi
lain yang bertegangan.
5) Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB), Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban
(pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan).
6) Sakelar Pentanahan, Sakelar ini untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi untuk
menghilangkan/ mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat akan dilakukan perawatan suatu sistem.
7) Kompensator, alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator.
8) Peralatan SCADA dan Telekomunikasi, (Supervisory Control And Data Acquisition) berfungsi sebagai sarana komunikasi suara dan
komunikasi data serta tele proteksi dengan memanfaatkan penghantarnya.
9) Rele Proteksi, alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan
.

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 42
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Sistem Distribusi
Sistem Operasi Jaringan Distribusi
• Sistem jaringan distribusi tenaga listrik yang baik adalah yang dapat menjamin kelangsungan dan kualitas penyalurannya
memberikan kepuasan bagi konsumen.
• Sistem jaringan distribusi tenaga listrik memiliki jaringan tegangan rendah dan jaringan tegangan menengah dengan
topologi jaringan berbentuk radial serta memiliki saluran sistem 3 phasa dan 1 phasa.
Komponen Utama Jaringan Distribusi , Secara umum, terdiri dari :

1) Gardu Induk (Sub-Station) yang secara umum terdiri dari subsistem; a). Transformator ; b). Pengatur tegangan dan c).
Kapasitor paralel (Shunt Capacitor).
2) Penyulang (Feeder), merupakan konduktor untuk menghubungkan gardu Induk dengan pelanggan. Pada feeder juga
dimungkinkan untuk dipasang transformator, pengatur tegangan atau kapasitor.
3) Beban (Load) , terdapat beberapa model beban, yaitu : a). Beban dengan daya (P) konstan ; b). Beban dengan arus (i)
konstan ; c). Beban dengan impedansi (z) konstan ; d). Beban campuran.
4) Pembangkit Listrik Berdaya Kecil (Distributed Generation) yang dapat berasal dari : a). Pembangkit dari energi
terbarukan, - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), - Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB), - Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan b). Pembangkit Listrik dengan mesin pembakaran
5) Alat Pengendali Berbasis Elektronika, antara lain seperti : a). Distribution Static Compensator; b). unified Power Flow
Controller; c). Active shunt filter; d). SCADA
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
.
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 43
Thank You
For Attention

Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi


Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 44

Anda mungkin juga menyukai