Durasi : 5 JP
Tercatat lebih dari 709 orang tenaga kerja di proyek PLTB Sidrap dan lebih dari 95% merupakan tenaga kerja
nasional/ lokal. Demikian juga pada pembangunan PLTB Tolo, tidak kurang dari 950 tenaga kerja terlibat
pembangunan PLTB Tolo, 97% tenaga kerja Indonesia dan 3% tenaga kerja asing.
Adapun yang dikategorikan sebagai pekerjaan konstruksi /pekerjaan sipil dalam proyek PLTB ini diidentifikasi
mencakup :
1. Penebangan Pohon dan penghalang lainnya (Dahan pohon yang tumbuh di pinggiran jalan dapat
mengganggu kelancaran pengangkutan, dan termasik rencana manajemen risiko dan bahaya).
2. Pelebaran dan Penguatan Sarana Pelabuhan
3. Jalan Akses dan Jembatan
4. Konstruksi Pondasi Pondasi
5. Konstruksi Gardu Induk dan Transmisi
6. Konstruksi Pendukung
• Routing transportasi
• Upgrade existing/ buat baru.
Gardu Induk (GI) dan sarana pendukung gardu induk seperti pembuatan pagar pengaman,
bangunan rumah kontrol, bangunan pondasi peralatan gardu induk dan jalan akses serta halaman
kantor.
Sudu / baling-baling / bilah turbin angin yang dipasang di Sidrap panjangnya mencapai 57 meter dengan berat
lebih dari 10 ton. Konstruksi sudu ini tidak dapat diptong-potong seperti halnya tower, sehingga dibuat dalam
satu kesatuan. Bahan pembuatan sudu berbasis material komposit, yang sebenarnya cukup ringan dan kuat,
namun karena ukuranya yang sangat besar dan panjang, bobot sudu menjadi sangat berat. Ukuran yang
ekstra berat dan ekstra panjang memerlukan Teknik khusus untuk memasangnya dan menggunakan alat
bantu angkat berupa super crane dengan kapasitas dan tinggi ukuran super pula.
• Grid Code adalah peraturan yang menetapkan kriteria teknis minimum yang harus dipenuhi oleh semua PLTB
yang terkoneksi ke jaringan pada titik interkoneksi (POI), dan kondisi operasi yang harus dipatuhi oleh semua
PLTB untuk keamanan dan operasi jaringan yang andal.
• Penetrasi energi angin kemungkinan akan meningkat di masa depan, oleh karena itu, sangat penting bagi
operator jaringan dan regulator kelistrikan untuk merumuskan kode jaringan yang dapat memenuhi persyaratan di
masa depan. Karena sulit untuk memprediksi kemajuan teknologi di masa depan, sebuah proses harus dibuat
untuk meninjau dan memperbarui grid code secara teratur.
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 20
4. Persyaratan dan komponen sistem koneksi grid
Persyaratan Features
Menentukan deviasi tegangan dan frekuensi yang harus dapat ditahan oleh PLTB pada titik
Rentang Tegangan dan Frekuensi interkoneksi (POI). Kemampuan untuk mentolerir penyimpangan ditentukan untuk kondisi operasi
normal dan abnormal.
Menentukan kemampuan PLTB untuk menghasilkan daya aktif dalam rentang faktor daya yang
Persyaratan Daya Aktif dan Reaktif ditentukan, baik yang leading maupun yang lagging, di POI
Ini adalah fitur lanjutan yang berlaku untuk grid dengan penetrasi energi variabel yang besar. Ini
Kontrol Daya Aktif dan Reaktif menentukan kemampuan PLTB untuk membatasi (ke titik setel atau membatasi ramp naik atau
turun) produksi daya aktif dan reaktif sebagai respons terhadap sinyal dari operator sistem
Persyaratan Kualitas Daya Menentukan batas parameter kualitas seperti fluktuasi tegangan, kedipan, dan harmonik.
Menentukan kemampuan yang harus dimiliki PLTB agar dapat melewati gangguan tegangan
Persyaratan Fault Ride through
rendah di jaringan.
PLTB bertanggung jawab untuk melindungi peralatannya dari gangguan di jaringan. Ini juga
Persyaratan Proteksi
menentukan situasi dan durasi di mana PLTB harus tetap terhubung.
• Menentukan lokasi pemasangan dan properti pengukur pendapatan.
Metering; Kontrol Pengawasan dan • Menentukan elemen data yang harus dipertukarkan antara PLTB dan operator sistem.
Persyaratan Akuisisi Data • Menentukan dokumentasi teknis turbin angin, transformator, sistem proteksi, dan fitur lain
dari PLTB.
Dokumentasi Fasilitas dan Persyaratan Menentukan prosedur untuk inspeksi dan sertifikasi POI
Inspeksi
Persyaratan Peramalan Menentukan frekuensi, durasi, dan resolusi prakiraan energi angin
• Daya Variabel: Keluaran energi dari PLTB adalah variabel karena kecepatan angin bervariasi. Variabilitas ada di semua
skala waktu, terjadi jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun. Variabilitas kecepatan angin
disebabkan oleh rotasi bumi (siklus siang-malam), kemiringan sumbu bumi (musim), dan fenomena alam lainnya.
• Ketidakpastian Daya: Ketidakpastian berkaitan dengan ketidakpastian kecepatan angin, karena angin adalah
fenomena cuaca, ketidakpastian terjadi di semua skala waktu, tahun ke tahun, bulan ke bulan, hari ke hari, jam ke jam,
dan lebih kecil. Berbagai metode peramalan digunakan untuk memprediksi produksi energi angin. Berikut ini yang benar
tentang keakuratan prakiraan energi angin :
(i) prakiraan sehari ke depan kurang akurat dibandingkan prakiraan satu jam ke depan, yang kurang akurat
dibandingkan prakiraan 15 menit;
(ii) akurasi prakiraan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah turbin di ladang angin;
(iii) akurasi prakiraan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah turbin angin dan ladang angin berada di lokasi
yang berbeda secara geografis.
• Keunikan Integrasi grid energi angin
• Keanekaragaman geografi, ukuran dan jarak ke Beban
PLTB ditempatkan di lokasi yang sumber daya anginnya tinggi, sementara daerah dengan sumber angin kencang
berada jauh dari pusat populasi. Masalah lain, umunya area seperti itu tidak dilayani oleh jaringan pusat atau
dilayani oleh jaringan "lemah", yang dapat fluktuasi tegangan akibat jaringan yang panjang dan lemah.
• Integrasi jaringan energi angin merupakan kumpulan kegiatan yang terkait dengan menghubungkan PLTB ke jaringan.
Kegiatan dibagi menjadi tiga kategori seperti digambarkan pada Gambar di bawah dengan tahapan perencanaan,
koneksi fisik dan tahap terakhir adalah operasi sistem.
Perencanaan
• Ada dua jenis kegiatan perencanaan yang berbeda terkait dengan
integrasi jaringan : kegiatan perencanaan khusus proyek mencakup
studi dampak sistem dan input data terkait dengan instalasi tenaga
angin.
Sambungan Fisik
• Secara fisik, PLTB terhubung ke saluran transmisi tegangan tinggi
yang ada di gardu induk. Di gardu induk, saluran PLTB terhubung ke
busbar tegangan menengah, yang terhubung ke transformator untuk
menaikkan tegangan ke saluran transmisi tegangan tinggi.
Sistem operasi
• Selanjutnya mengintegrasikan produksi WPP ke dalam operasi grid.
Tujuan operasi jaringan adalah untuk melakukan dan mengirimkan
semua unit pembangkit dalam sistem dengan tujuan memenuhi
permintaan dengan cara yang andal dan ekonomis. Peramalan
energi angin merupakan faktor penting untuk memenuhi tujuan ini,
mengingat variabilitas dan ketidakpastian sumber daya angin.
Memodernisasi Smart Grid: Memodernisasi Smart Grid adalah program empat jalur yang dirancang untuk membuat Anda dan tim Anda
mengetahui dengan cepat teknologi smart grid terbaru. Empat program tersebut mencakup :
Grid Kuat Sebelum Smart Grid
Sistem Distribusi Cerdas
Grid yang Didigitalkan
Melibatkan Konsumen di Pasar Smart Grid
Model pendekatan statistik untuk meramalkan kecepatan angin rata-rata per jam atau untuk secara langsung meramalkan produksi listrik.
Model menggunakan variabel penjelas (terutama kecepatan dan arah angin rata-rata per jam) yang diturunkan dari model meteorologi
dinamika angin untuk memprediksi tenaga angin N-langkah ke depan.
Tiga langkah dalam peramalan tenaga angin :
Untuk metode pendekatan statistik dan pembelajaran sejumlah besar data deret waktu historis sangat penting. Kegigihan biasanya
berkinerja lebih baik daripada metode NWP untuk cakrawala prediksi jangka pendek hingga sekitar 3-6 jam di tingkat lokal, sedangkan rata-rata
klimatologis lebih baik untuk cakrawala prediksi yang lebih lama dari 15 jam
Data Historis
• Data historis bisa didapatkan dari dokumentasi pengoperasian, dimana data on-line real time, data menitan, jam-jaman, harian
,mingguan, bulanan dan bahkan tahunan. Dari data time series ini, kita lakukan evaluasi, bagaimana trend yang terjadi pada
masingmasing periode waktu (cakrawala waktu). Pada Gambar dibawah diperlhatkan kurva time series data harian, bulanan dan
tahunan yang menunjukkan berbagai trend, seasonal dan ciclic. Apa yang harus dipertimbangkan apabila dalam perencanaan
peramalan dengan data hitoris tersebut.
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 29
6. Peramalan energi angin dan utilitas
Catatan :
Forecasting yang akurat sangat penting untuk operasi sistem yang aman dan handal.
Akuarsi perlu ditingkatkan
Perlu regulating capacity yg lebih besar >>> balancing cost lebih mahal
Security perlu dijaga karena ada perubahan inersia siste, arus hubung singkat , pengendalian frekuensi dan sistem stiffness
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 34
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Sistem penyaluran energi listrik terbagi dalam beberapa bagian yang disebut dengan Sistem
Tenaga Listrik (STL), sistem tenaga listrik adalah rangkaian instalasi penyaluran listrik yang terbagi
menjadi:
• Pembangkitan
• Transmisi / Penyaluran
• Distribusi
• Konsumen
Pembangkitan : Pembangkitan adalah proses dimana listrik dibangkitkan, dari berbagai sumber
diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) , dan masih
banyak lagi. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator pembangkit listrik sekitar 12 kV – 33 kV
dan disalurkan ke Transmisi.
Transmisi / Penyaluran : Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan, tegangan
dari pembangkitan di naikkan menjadi tegangan standar transmisi di Indonesia yaitu ada 70 kV, 150
kV yang diklasifikasikan sebagai Tegangan Tinggi (TT) dan 500 kV, yang diklasifikasikan sebagai
Tegangan Ekstra Tinggi (TET).
Distribusi : Distribusi adalah proses penyaluran dari transmisi hingga ke konsumen, Distribusi
terbagi menjadi distribusi primer (20 kV) dan distribusi sekunder (380/220 Volt), yang diklasifikasikan
sebagai tegangan rendah (TR).
Konsumen : Konsumen adalah pemakain jasa tenaga listrik, konsumen TR dengan tegangan pakai
380/220 Volt.
.
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 36
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Pembangkit
Yang dimaksud pembangkit yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin sebagai penggerak utama
(Prime Mover) dan generator yang membangkitkan listrik. Macam pembangkit listrik perlu diketahui dengan baik.
1) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik ini mengandalkan kecepatan arus air yang untuk menggerakkan turbin
yang dipasang berfungsi menggerakan generator menghasilkan listrik.
2) Pembangkit listrik tenaga angin / bayu (PLTB), pembangkit listrik ini memanfaatkan energi aliran angin, untuk menjadi listrik.
3) Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit ini menggunakan energi uap dari hasil kinerja pompa air yang dipanaskan
bersuhu tinggi disemprotkan menjadi energi uap kemudian menggerakkan turbin dan generator untuk menjadi energi listrik.
4) pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit ini menggunakan perlengkapan seperti panel surya untuk menangkap
cahaya matahari diubah menjadi daya listrik.
5) Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik ini memanfaatkan energi panas bumi, yang akan
menghasilkan uap yang dapat menggerakkan turbin dan generator mengubahnya menjadi energi listrik
6) pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), membutuhkan bahan bakar solar untuk menggerakkan turbin, dan mesin diesel akan
memproduksi energi mekanis untuk menggerakkan turbin generator hingga menghasilkan listrik.
7) Dan pembangkit listrik lainya.
• Tegangan Ultra Tinggi (UHV), Tegangan Ekstra Tinggi (EHV), Tegangan Tinggi (HV), Tegangan
Menengah (MHV), dan Tegangan Rendah (LV).
• Sedangkan Transmisi Tegangan Tinggi adalah berfungsi menyalurkan energi listrik dari satu
substation (gardu) induk ke gardu induk lainnya. Standar tegangan tinggi yang berlaku
diindonesia adalah 30kV, 70kV dan 150kV.
Ditinjau dari klasifikasi tegangannya, transmisi listrik dibagi menjadi :
(a) Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
(b) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV
(c) Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV – 150 kV.
.
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 40
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Komponen Saluran Transmisi
• Konduktor, berupa kawat dengan bahan konduktor untuk saluran
transmisi tegangan tinggi selalu tanpa pelindung/isolasi kawat. Ini hanya
kawat berbahan tembaga atau alumunium dengan inti baja (steel-
reinforced alumunium cable/ACSR). Jenis-jenis kawat penghantar yang
biasa digunakan antara lain :
• Isolator, berfungsi untuk penahan bagian konduktor terhadap ground.
Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas
dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan, dan harus memiiki
resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki
ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah Latis tower Tubular Steel Pole
breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi
• Tiang Penyangga, digunakan pada saluran transmisi saluran udara, Konstruksi tower Listrik dibedakan
untuk merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak menjadi :
aman bagi manusia dan lingkungan. Persyarat tower penyangga harus
kuat terhadap beban yang bekerja antara lain : • Latis tower,
• Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan) • Tubular steel pole tower
• Gaya tarik akibat rentangan kawat • Conrete pole
• Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.
• Wooden pole
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
. Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 41
7. Jaringan Transmisi dan Distribusi
Perlengkapan Gardu Transmisi
1) Busbar atau Rel, Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya
2) Ligthning Arrester, biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari
gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge).
3) Transformator instrument atau Transformator ukur, Untuk proses pengukuran. Antara lain :
• Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah.
• Transformator arus, digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi.
• Transformator Bantu (Auxilliary Transformator), trafo yang digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk.
4) Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS), Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi
lain yang bertegangan.
5) Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB), Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban
(pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan).
6) Sakelar Pentanahan, Sakelar ini untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi untuk
menghilangkan/ mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat akan dilakukan perawatan suatu sistem.
7) Kompensator, alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator.
8) Peralatan SCADA dan Telekomunikasi, (Supervisory Control And Data Acquisition) berfungsi sebagai sarana komunikasi suara dan
komunikasi data serta tele proteksi dengan memanfaatkan penghantarnya.
9) Rele Proteksi, alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan
.
1) Gardu Induk (Sub-Station) yang secara umum terdiri dari subsistem; a). Transformator ; b). Pengatur tegangan dan c).
Kapasitor paralel (Shunt Capacitor).
2) Penyulang (Feeder), merupakan konduktor untuk menghubungkan gardu Induk dengan pelanggan. Pada feeder juga
dimungkinkan untuk dipasang transformator, pengatur tegangan atau kapasitor.
3) Beban (Load) , terdapat beberapa model beban, yaitu : a). Beban dengan daya (P) konstan ; b). Beban dengan arus (i)
konstan ; c). Beban dengan impedansi (z) konstan ; d). Beban campuran.
4) Pembangkit Listrik Berdaya Kecil (Distributed Generation) yang dapat berasal dari : a). Pembangkit dari energi
terbarukan, - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), - Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB), - Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan b). Pembangkit Listrik dengan mesin pembakaran
5) Alat Pengendali Berbasis Elektronika, antara lain seperti : a). Distribution Static Compensator; b). unified Power Flow
Controller; c). Active shunt filter; d). SCADA
Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Transmisi dan Distribusi
.
Kupang - NTT, 28 November- 02 Desember 2022 43
Thank You
For Attention