Anda di halaman 1dari 2

Nama : Namira Tri Widhati

2241050057/Perhotelan K-B
UTS PKN

1. Sebutkan hal-hal yang menggambarkan pengamalan Pancasila (minimum 5


hal) yang dapat dilihat dari proses pembentukan Pancasila oleh BPUPKI hingga
terselesaikannya ke 5 Sila Pancasila.

1. Dialog dan Konsensus: Proses pembentukan Pancasila melibatkan diskusi dan


dialog antara berbagai tokoh dan pemikir bangsa dalam BPUPKI, sehingga tercapai
kesepakatan bersama untuk merumuskan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
2. Representasi Keanekaragaman: BPUPKI mewakili beragam suku, agama,
budaya, dan latar belakang etnis di Indonesia. Hal ini menunjukkan semangat untuk
mencerminkan dan menghargai keanekaragaman bangsa dalam Pancasila.
3. Gotong Royong dan Konsultasi Masyarakat: Selama prosesnya, BPUPKI juga
melakukan konsultasi dengan masyarakat melalui berbagai forum dan kesempatan.
Dengan demikian, Pancasila melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses
pembentukan dan pengambilan keputusan.
4. Inklusif dan Menghormati Hak Asasi Manusia: Proses pembentukan Pancasila
mengakui hak-hak asasi manusia dan mempromosikan prinsip-prinsip inklusifitas,
kesetaraan, dan perlindungan bagi seluruh warga negara.
5. Kesepakatan Bersama tentang Nilai-Nilai Dasar: Setelah melalui perdebatan yang
intens, BPUPKI berhasil mencapai kesepakatan tentang kelima Sila Pancasila sebagai
panduan nilai dasar bangsa Indonesia, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Kesepakatan ini menjadi landasan bagi Pancasila sebagai ideologi
negara Indonesia.

2. Sebutkan hal kongkrit yang telah Anda lakukan hari ini yang
menggambarkan pengamalan sila ke 1 dan 2.
Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," dapat diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari dengan beberapa.
Hal kongkrit dan pengamalan yang saya lakukan pada sila pertama hari ini adalah
- Saya bangun pagi saat ini dan menjalankan ibadah Sholat Subuh.
- Saya sebelum makan selalu menerapkan membaca doa.

Contoh penerapan sila kedua


"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan
memperlakukan semua orang dengan adil, santun, dan menghargai martabat setiap
individu. Hal kongkrit atau pengamalan sila ke 2 yang saya lakukan saat ini adalah
- Saya bergaul atau main bersama teman beda agama setiap hari. Dan kami selalu
berkawan baik
- Dan saya tadi memberi makanan yang saya beli kepada seorang ibu ibu yang
membutuhkan dijalanan.

3. Dalam dunia Hospitality dan Tourism diperlukan pengamalan Pancasila.


Sebutkan 5 hal yang menggambarkan pengamalan Pancasila pada
dunia Hospitality dan Tourism tersebut.
Tentu, berikut adalah lima hal yang menggambarkan pengamalan Pancasila dalam
dunia Hospitality dan Tourism:

1. Toleransi dan Keharmonisan: Para profesional di industri Hospitality dan Tourism


menghargai keragaman budaya, agama, dan latar belakang tamu. Mereka memastikan
bahwa layanan disediakan secara adil dan tanpa diskriminasi, menciptakan suasana
yang harmonis bagi semua pengunjung.
Keadilan dan Kesejahteraan: Dalam industri ini, penting untuk memastikan distribusi
kesempatan dan manfaat secara adil bagi masyarakat lokal dan pihak-pihak yang
terlibat. Hal ini dapat tercermin dalam upaya memperkuat ekonomi lokal,
memperhatikan hak-hak pekerja, dan memastikan pendekatan berkelanjutan untuk
pariwisata.
2. Teamwork/Kerjasama: Dalam operasionalnya, industri Hospitality dan Tourism
melibatkan banyak pihak yang bekerja bersama untuk memberikan pengalaman
terbaik bagi tamu. Kerjasama yang kuat antara pelaku industri, pemerintah, dan
masyarakat lokal dapat mendorong keberhasilan dan pertumbuhan sektor ini.
3. Demokrasi dan Partisipasi: Dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan dan
pengembangan pariwisata, penglibatan dan partisipasi berbagai pemangku
kepentingan penting untuk mencapai keputusan yang berkelanjutan dan
menguntungkan semua pihak.
4. Keramahan dan Pelayanan yang Adil:
Pancasila menekankan pentingnya menjunjung tinggi sikap adil dan pelayanan yang
berkeadilan. Di industri hospitality dan tourism, in tercermin dalam memberikan
pelayanan yang ramah dan profesional kepada semua tamu tapa diskriminasi, serta
memastikan setiap tamu diperlakukan dengan kesetaraan dan rasa hormat.
5. Profesionalisme: Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam Pancasila mengajarkan tentang kesadaran berusaha dan profesionalisme.
Dalam industri hospitality dan tourism, hal ini tercermin dalam berusaha memberikan
layanan yang berkualitas tinggi, menciptakan pengalaman positif bagi tamu, dan
senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan kemampuan profesional.

Anda mungkin juga menyukai