Anda di halaman 1dari 17

NAMA : NURLENA HARAHAP

NIM : 2120100320
MATKUL : ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DOSEN PENGAMPU : Dr. ZAINAL EFENDI HSB, M.A

A. BAB I PENDAHULUAN
a. Urgensi Metode Pembelajaran Al-qur’an dan Hadist
Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman terutama dalam bidang
tekhnologi, banyak peserta didik yang lupa akan Al-Qur’an dan Hadits.
Berbagai upaya pendidik untuk memperkenalkan Al-Qur’an dan Hadits sejak
dini menjadi hal yang sangat penting. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits
diarahkan untuk menumbuh-kembangakan pengetahuan peserta didik
terhadap Al-Qur’an dan Hadits, sehingga memperoleh pengetahuan mengenai
keduanya dengan baik dan benar.
Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits di madrasah ibtidaiyah, lebih
menekankan kepada proses kegiatan belajar yang berorientasi pada
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang muslim terhadap kedua
sumber ajaran tersebut, di ataranya yaitu kemampuan dalam membaca,
menulis, menghafal, mengartikan, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an
dan Hadits. Untuk memenuhi target pembelajaran bagi siswa Madrasah
Ibtidaiyah tersebut, seorang guru dalam menyampaikan materinya. Selain itu,
seorang guru yang baik juga dituntut untuk mempersiapkan sumber belajar
dan media pembelajarannya dengan baik demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang akan disampaikan.1

b. Rumusan masalah
Dari urgensi diatas dapat disimpulkan rumusan masalah pada
kajian ini adalah :
1. Jelaskan Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?

1
Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,
2013), hlm. 18-19.
2. Sebutkan Komponen- komponen Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
3. Apa Saja Ruang Lingkup Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
4. Sebutkan Fungsi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
5. Jelaskan Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?

B. BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Pembelajaran Al Qur’an Hadits
1. Pengertian pembelajaran
Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu,
belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung
lebih dominan pada siswa, sementara mengajar secara intruksional
dilakukan oleh guru. Jadi, istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata
belajar dan mengajar.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.2
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar tertentu.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan siksap dan kepercayaan pada
peserta didik.
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak
didik dalam kegiatan pengajaran dengan menggunakan sarana dan
fasilitas pendidikan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar
dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan

2
Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran, cet14, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 57
tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan
didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative
lama dan karena adanya usaha

2. Pengertian Al Qur’an dan Hadits


a. Al Qur’an
Kata Al-Qur’an menurut bahasa mempunyai arti yang
bermacammacam, salah satunya adalah bacaan atau sesuatu yang
harus di baca, dipelajari.3
Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan
oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat
Jibril, untuk diteruskan penyampaiannya kepada seluruh umat
manusia di muka bumi ini sampai akhir zaman. Oleh karena itu Al-
Qur‟an adalah petunjuk paling lengkap bagi umat manusia.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Al-Qur’an
ialah wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril dengan bahasa
Arab, sebagai mukjizat Nabi Muhammad yang diturunkan secara
mutawatir untuk dijadikan petunjuk dan pedoman hidup bagi setiap
umat Islam yang ada di muka bumi.

b. Hadits
Secara etimologi (bahasa), Hadits mempunyai arti yang baru,
yang dekat, dan warta atau berita. Sedangkan menurut terminologi
(istilah), Hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan taqrir
(ketetapan) yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hadits
adalah segala sesuatu yang bersumber dari nabi Muhammad saw.
Baik ucapan, perbuatan, dan ketetapan yang berhubungan dengan

3
Aminudin, et. all., Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005), hlm. 45.
hukum atau ketentuan-ketentuan Allah yang di syariatkan kepada
manusia.

3. Pengertian pembelajaran Al Qur’an Hadis


Pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Ibtida’iyah adalah salah
satu bagian dari mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan
membaca dan menulis al-Qur’an dan Hadits dengan benar. Selain itu juga
mencangkup hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an,
pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek
tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.4
Pembelajaran Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk
mempersiapka sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan
dan mengamalkan isi kandungan al-Qur’an dan Hadits melalui kegiatan
pendidikan.
Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk, sebagai
berikut :
a. Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang
menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan
berkomunikasi dan kesadaran diri.
b. Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar,
keterampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
c. Fondasi bagi pendidikan berikutnya.
Secara substansial mata pelajaran Qur'an Hadits memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mencintai kitab sucinya, mempelajari, dan mempraktikkan ajaran
serta nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits. Al-
Qur'an Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus

4
Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 19.
menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-
hari.

b. Komponen-komponen Pembelajaran Al Qur’an Hadits


Dalam pembelajaran terlebih dahulu guru harus mengetahui Komponen-
komponen apa saja yang diperlukan dalam proses belajar mengajar.
Komponen komponen pembelajaran ini merupakan pengambilan keputusan
yang harus dimiliki guru sebelum dan sesudah pembelajaran.
Pada dasarnya komponen-komponen pembelajaran Al-Qur’an Hadits
memiliki kesamaan antara komponen-komponen pembelajaran mata pelajaran
lainnya.5
Berikut ini adalah komponen-komponen pembelajaran Al-Qur’an
Hadits, sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja
yang harus dikuasai oleh siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran
yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan
diukur.
Tujuan pembelajaran tercantum dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP merupakan komponen penting dalam
kurikulum yang pengembangnya harus dilakukan secara professional.
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara lengkap agar
tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam. Suatu tujuan
pembelajaran juga harus memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Spesifik, artinya tidak mengandung penafsiran (tidak
menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam).
b. Operasional, artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur
untuk memudahkan penyusunan alat evaluasi.

5
Chaeruddin B. Metodologi Pengajaran Agama Islam Luar Sekolah, (Yogyakarta: Lanarka, 2009),
h.35
2. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran atau materi pelajaran adalah bahan yang
digunakan untuk belajar dan yang dapat membantu untuk mencapai
tujuan pembelajaran. (W.S Winkel, 1996:295).
Agar dalam penyampaian materi tidak meluas dan tidak
melebar perlu diperhatikan kriteria untuk menyeleksi materi yang akan
diajarkan. Kriteria-kriteria tersebut adalah seperti dibawah ini :
a. Materi pelajaran harus relevan terhadap tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai.
b. Materi pelajaran harus sesuai dalam tarap kesulitanya dengan
kemampuan siswa untuk menerima dan mengolah bahan
pelajaran tersebut.
c. Materi pelajaran dapat menunjang motivasi siswa, antara lain
karena relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
d. Materi pelajaran membantu untuk melibatkan diri secara aktif,
baik dengan berfikir sendiri ataupun dengan melakukan berbagai
kegiatan.
e. Materi pelajaran sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.
f. Materi pelajaran sesuai dengan media pengeajaran yang tersedia.

3. Metode pembelajaran
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin
tepat metode yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran
akan semakin baik.
Metode berasal dari kata methodos dalam bahasa Yunani yang
berarti cara atau jalan. Metode merupakan perencanaan secara
menyeluruh untuk materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada
satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu
pendekatan tertentu.
Metode bersifat prosedural maksudnya penerapan dalam
pembelajaran dikerjakan melalui langkah-langkah yang teratur dan
secara bertahap yang dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran,
penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil
belajar.

4. Media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan
siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar baik
dalam situasi kelas maupun di luar kelas. Dalam arti media yang
digunakan untuk pembelajaran tidak terlalu identik dengan situasi kelas
dalam pola pengajaran konvensional namun proses belajar tanpa
kehadiran guru dan lebih mengandalkan media termasuk dalam
kegiatan pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan peralatan yang membawa
pesanpesan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jenis-jenis media
pembelajaran sangat beragam dan mempunyai kelebihan dan
kelemahan masing-masingmaka diharapkan guru dapat memilih media
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan agar proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif.
Selain dalam memilih media pembelajaran, guru juga harus
dapat memperlihatkan penggunaan media pembelajaran. Media
pembelajaran yang tidak digunakan secara maksimal juga akan
mempengaruhi hasil belajar siswa.

5. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam sistem
pembelajaran. Istilah evaluasi (evaluation) menujuk pada suatu proses
untuk menentukan nilai dari suatu kegiatan tertentu.Evaluasi berarti
penentuan sampai seberapa jauh sesuatu berharga, bermutu, atau
bernilai.
Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan
terhadap proses belajarmengajar mengandung penilaian terhadap hasil
belajar atau proses belajar itu, sampai beberapa jauh keduanya dapat
dinilai baik.
Evaluasi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting
dalam proses pembelajaran. Karena dengan adanya evaluasi
pembelajaran keberhasilan pembelajaran dapat diketahui hasilnya.
Oleh karena itu evaluasi pembelajaran harus disusun dengan tepat, agar
dapat menilai kemampuan siswa dengan tepat.6

c. Ruang lingkup Pembelajaran Al Qur’an Hadits


Ruang lingkup pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi :
1. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al Qur’an yang benar sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid.
2. Hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman sederhana
tentang arti dan makna kandungannya, serta pengamalannya melalui
keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan
mengenai hadits-hadits yang berkaitan dengan, keutamaan membaca Al-
Qur’an, kebersihan, niat, menghormati orangtua, persaudaraan,
silahturahmi, takwa, keutamaan member, menyayangi anak yatim, sholat
berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal sholeh.7

Setelah siswa mengikuti pembelajaran Al-Qur’an Hadis diharapkan


peserta didik memiliki kemampuan dasar antara lain: kemampuan membaca
sesuai makhraj dan kaidah ilmu tajwid, kemampuan menulis yang baik dan
benar, kemampuan menghafal dan memahami kandungan Al-Qur’an maupun

6
Nasution S. Kurikulum dan pengajaran, Cet1, (Jakarta:Bumi Aksara, 1999), h.54
7
Peraturan Menteri Agama Replubik Indonesia No. 2 Tahun 2008. Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 23.
Hadis serta kemampuan menerjemah atau memahami dan mengamalkan isi
kandungan Al-Qur’an maupun Hadis melalui pembiasaan dan keteladanan
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Fungsi Pembelajaran Al Qur’an Hadits
Adapun fungsi dari pembelajaran al-Qur‟an hadits dalam bukunya Dr.
Zakiah Dradjat dijelaskan ada tiga fungsi yaitu:
1. Membimbing siswa ke arah pengenalan, pengetahuan, pemahaman dan
kesadaran untuk mengamalkan kandungan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan
al-hadits.
2. Menunjang bidang-bidang studi lain dalam kelompok pengajaran agama
Islam, khususnya bidang studi aqidah akhlak dan syari‟ah.
3. Merupakan mata rantai dalam pembinaan kepribadian siswa ke arah
pribadi utama menurut norma-norma agama8

e. Tujuan Pembelajaran Al Qur’an Hadits


Tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting, karena
merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu. Demikian pula halnya
dengan Pendidikan Agama Islam, yang merupakan proses kegiatan yang akan
dicapai dengan usaha pendidikan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.9 Tujuan
pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pembelajaran,
dan kemampuan yang harus dimiliki siswa.10

8
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Rosda Karya,2002), h.92
9
B. Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 35
10
Martinis Yamin. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, (Jakarta: Gaung Persada
Pers, 2007), hlm. 133
Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk,
sebagai berikut:
1. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,
menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an dan Hadits.
2. Mendorong, membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada
isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits.
Sesuai firman Allah dalam surat Al-Isra’ ayat 9, sebagai berikut:
‫ت اَن لَ ُه ْم‬ ّٰ ‫ِي اَ ْق َو ُم َويُ َبش ُِر ْال ُمؤْ ِم ِنيْنَ ال ِذيْنَ َي ْع َملُ ْونَ ال‬
ِ ٰ‫ص ِلح‬ ْ ‫اِن ٰهذَا ْالقُ ْر ٰانَ َي ْهد‬
َ ‫ِي ِلل ِت ْي ه‬
‫اَجْ ًرا َك ِبي ًْر‬
Artinya : Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang
Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang
besar. (Q.S Al-Israa’/17:9)
3. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan
kandungan-kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta
didik sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
4. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
yang setingkat lebih tinggi.11

C. BAB III KESIMPULAN


Dari pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya
yaitu Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah proses belajar mengajar mengenai
bagaimana memahami dan menjelaskan makna dari Al-Qur’an Hadits serta
mengeluarkan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya, agar kita tidak salah
melaksanakan apa saja perintah dan larangan yang ada di dalam kedua pusaka
tersebut.
Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah
supaya murid mampu membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-

11
Ahmad Tafsir. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet9 (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 9.
Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Inti ketakwaan itu ialah berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk
memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca. menulis,
membiasakan dan menggemari Al-Qur’an dan Hadits serta menanamkan
pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan
Hadits untuk mendorong, membina, dan membimbing akhlak dan perilaku peserta
didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al-
Qur’an dan Hadits.

D. DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor:
Ghalia Indonesia. 2005.

Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2014.

Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang


Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam
Dan Bahasa Arab di Madrasah.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:


Kencana. 2013.

Yamin, Martinis. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung


Persada Pers. 2007.

Chaeruddin B, Metodologi Pengajaran Agama Islam Luar Sekolah, Yogyakarta:


Lanarka, 2009.

Nasution S, Kurikulum dan pengajaran, Cet. I; Jakarta:Bumi Aksara, 1999.


Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. IX, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Rosda Karya,2002.

E. Bukti Daftar Rujukan

Anda mungkin juga menyukai