Rekayasa Sungai
Debit adalah volume aliran yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai
atau saluran per satuan waktu.
Satuan debit biasanya dinyatakan dalam m3/detik atau liter/detik.
Debit air merupakan parameter penting dalam pengelolaan sumber daya air,
perencanaan irigasi, pemantauan banjir, dan banyak aspek lainnya yang terkait dengan
air.
Debit air dapat berfluktuasi sepanjang waktu tergantung pada musim, curah hujan,
suhu, dan perubahan kondisi lingkungan lainnya.
Rumus umum:
𝑸 = ∑(𝒗 × 𝑨)
Q = Debit (m3/s)
v = Kecepetan aliran rata-rata pada bagian penampang basah (m/s)
A = Luas penampang basah (m2)
Pengukuran debit sungai adalah proses untuk menentukan volume air yang mengalir
melalui sungai dalam suatu periode waktu tertentu. Debit diukur dalam satuan volume
per satuan waktu, seperti meter kubik per detik (m³/s) atau liter per detik (L/s).
Pengukuran debit dapat dilakukan secara langsung (direct) maupun tidak langsung
(indirect).
Pengukuran langsung, kecepatan alirannya diukur secara langsung, misalnya dengan
menggunakan: Alat ukur arus (current meter), Pelampung (float). Pelampung, bisa
berupa pelampung permukaan, atau pelampung tangkai.
Pengukuran tidak langsung bila kecepatan alirannya tidak diukur langsung, akan tetapi
dihitung, misalnya dengan menggunakan rumus: Manning, Chezy, Darcy Weisbach.
Cara Pengukuran
Pilihlah suatu ruas saluran atau sungai yang lurus dengan lebar yang seragam.
Bagi ruas saluran menjadi tiga segmen dengan panjang masing-masing segmen 5 meter.
Tandai batas tiap segmen dengan tali.
Percobaan ke-
Jarak
Segmen 1 2 3 4 5
(m)
Waktu tempuh (detik)
1 7 15 17 14 13 16
2 7 13 14 12 15 15
3 7 11 14 13 12 13
4 7 14 17 16 13 17
3. Perhitungan luas penampang basah rata-rata
Luas bagian Sungai bergantung pada bentuk dasar sungai
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑖𝑎𝑠 1 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑖𝑎𝑠 2 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑖𝑎𝑠 3 + ⋯ + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑖𝑎𝑠 𝑛
1 𝑦2 + 𝑦3 𝑦3 + 𝑦4 𝑦4 + 𝑦5 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ = ( × 𝑥1 × 𝑦1 ) + ( × 𝑥2 ) + ( × 𝑥3 ) + ( × 𝑥4 ) + ( × 𝑥5 × 𝑦5 )
2 2 2 2 2
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑢𝑙𝑢 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑙𝑖𝑟
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
2
Luas
Luas Penampang
Lebar Pias (m) Kedalaman Air (m) Penampang Basah
Segmen 2
Basah (m ) Rata-rata
(m2)
x1 x2 x3 x4 x5 y1 y2 y3 y4 y5
Hulu 0.410 0.720 0.700 0.680 0.770 0.130 0.220 0.310 0.410 0.110 0.6886
1 0.713
Hilir 0.530 0.700 0.680 0.710 0.680 0.140 0.240 0.320 0.450 0.120 0.73805
Hulu 0.530 0.700 0.680 0.710 0.680 0.140 0.240 0.320 0.450 0.120 0.73805
2 0.742
Hilir 0.490 0.680 0.740 0.690 0.660 0.150 0.230 0.300 0.490 0.100 0.7458
Hulu 0.490 0.680 0.740 0.690 0.660 0.150 0.230 0.300 0.490 0.100 0.7458
3 0.805
Hilir 0.390 0.830 0.750 0.710 0.770 0.130 0.220 0.400 0.460 0.130 0.86465
Hulu 0.390 0.830 0.750 0.710 0.770 0.130 0.220 0.400 0.460 0.130 0.86465
4 0.816
Hilir 0.420 0.730 0.690 0.650 0.800 0.120 0.250 0.370 0.450 0.120 0.76765
4. Perhitungan debit dengan metode pengukuran langsung
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 × 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛, koefies permukaan = 0.75
𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 = 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
Luas Kec.
Percobaan ke- Kec. Rata-
Penampang Aliran
Jarak rata Debit
Segmen Basah Rata-
(m) Pelampung (m3/det)
Rata-rata rata
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (m/det)
(m2) (m/det)
Waktu Tempuh (detik) Kecepatan Pelampung (m/det)
1 0.713 7 15 17 14 13 16 0.467 0.412 0.500 0.538 0.438 0.471 0.353 0.252
2 0.742 7 13 14 12 15 15 0.538 0.500 0.583 0.467 0.467 0.511 0.383 0.284
3 0.805 7 11 14 13 12 13 0.636 0.500 0.538 0.583 0.538 0.559 0.419 0.338
4 0.816 7 14 17 16 13 17 0.500 0.412 0.438 0.538 0.412 0.460 0.345 0.282
3
Debit Rata-rata/Saluran (m /det) = 0.289