Oleh:
Dian Novita Sari
Kelas A
NIM 85807498
A. Tujuan Pembelajaran
Kelas V
PPKN
1. Melalui diskusi, peserta didik dapat mengelompokkan keberagaman sosial budaya
masyarakat berdasarkan asal daerahnya dengan benar.
Kelas VI
IPA
1. Melalui pengamatan, peserta didik dapat mengelompokkan pembagian zona waktu di
Indonesia sebagai akibat rotasi bumi dengan benar.
B. Langkah-Langkah Kegiatan
Tahapan Langkah-Langkah Langkah-Langkah Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kelas V Kelas VI
Pendahuluan 1. Introduksi: 1. Introduksi: 10 menit
Guru membuka pelajaran Guru membuka pelajaran
dengan salam, mengajak dengan salam, mengajak
peserta didik berdo’a, dan peserta didik berdo’a, dan
mengecek kehadiran. mengecek kehadiran.
2. Apersepsi: 2. Apersepsi:
Guru melakukan tanya Guru melakukan tanya
jawab dengan peserta jawab dengan peserta
didik. didik.
3. Orientasi: 3. Orientasi:
Peserta didik mengamati Peserta didik mengamati
guru menjelaskan tujuan guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan pokok pembelajaran dan pokok
materi yang akan materi yang akan
dipelajari hari ini. dipelajari hari ini.
4. Motivasi: 4. Motivasi:
Guru mengajak peserta Guru mengajak peserta
didik menyanyi lagu didik menyanyi lagu
“Kalau Kau Suka Hati”. “Kalau Kau Suka Hati”.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik mengamati 1. Peserta didik mengamati 75
penjelasan guru tentang penjelasan guru tentang menit
keragaman sosial pembagian zona waktu
budaya masyarakat di Indonesia sebagai
Indonesia. akibat rotasi bumi.
2. Guru membagi peserta 2. Peserta didik mengamati
didik menjadi beberapa guru melakukan
kelompok. demonstrasi tentang
3. Peserta didik melakukan akibat rotasi bumi.
diskusi dengan teman 3. Guru membagi peserta
kelompoknya sesuai didik menjadi beberapa
LKPD 1. kelompok.
4. Guru dan peserta didik 4. Peserta didik melakukan
mengoreksi bersama diskusi dengan teman
jawaban LKPD 1. kelompoknya sesuai
5. Peserta didik LKPD 2.
menyampaikan hasil 5. Guru dan peserta didik
diskusi kelompoknya. mengoreksi bersama
6. Guru memberi reward jawaban LKPD 2.
berupa pujian kepada 6. Peserta didik
peserta didik yang aktif. menyampaikan hasil
7. Guru memberikan diskusi kelompoknya.
penguatan 7. Guru memberi reward
(reinforcement) berupa pujian kepada
terhadap jawaban peserta didik yang aktif.
peserta didik. 8. Guru memberikan
8. Guru mengajak peserta penguatan
didik melakukan tepuk (reinforcement) terhadap
123 sebagai ice jawaban peserta didik.
breaking. 9. Guru mengajak peserta
didik melakukan tepuk
123 sebagai ice
breaking.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Menyimpulkan 20 menit
Peserta didik bersama Peserta didik bersama
guru menyimpulkan guru menyimpulkan
pembelajaran hari ini. pembelajaran hari ini.
2. Evaluasi 2. Evaluasi
Peserta didik Peserta didik
mengerjakan soal mengerjakan soal
evaluasi yang diberikan evaluasi yang diberikan
guru. guru.
3. Refleksi 3. Refleksi
Guru membagikan Guru membagikan
lembar refleksi yang lembar refleksi yang
harus diisi oleh peserta harus diisi oleh peserta
didik. didik.
4. Tindak Lanjut 4. Tindak Lanjut
Guru menyampaikan Guru menyampaikan
tugas yang harus tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta dikerjakan oleh peserta
didik di rumah. didik di rumah.
5. Penutup 5. Penutup
Guru menutup pelajaran Guru menutup pelajaran
dengan mengajak dengan mengajak
peserta didik berdo’a peserta didik berdo’a
dan mengucap salam. dan mengucap salam
C. Penilaian
Teknik
No Mupel Domain Instrumen Penilaian
Penilaian
Kompetensi sikap dicapai secara tidak langsung
Sikap
sebagai suatu dampak pengiring (nurturant effect)
Soal Evaluasi, kunci jawaban,
1. PPKN Pengetahuan Tes pedoman penskoran, dan
pedoman penilaian.
LKPD 1, kunci jawaban,
Non-Tes
Keterampilan pedoman penskoran, dan
Produk
pedoman penilaian.
Kompetensi sikap dicapai secara tidak langsung
Sikap sebagai suatu dampak pengiring (nurturant effect)
Soal Evaluasi, kunci jawaban,
2. IPA Pengetahuan Tes pedoman penskoran, dan
pedoman penilaian.
LKPD 2, kunci jawaban,
Non Tes-
Keterampilan pedoman penskoran, dan
Produk
Pedoman penilaian.
1. Alat Peraga
a. PPT (power point)
2. Sumber belajar
a. Buku guru dan buku peserta didik dari Kemendikbud Revisi 2018
b. Buku paket BUPENA
c. Video pembelajaran tentang rotasi bumi
d. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
e. Peta Indonesia
f. Gambar keragaman sosial budaya
PPKN
Indonesia adalah negara yang terdiri atas banyak pulau dan daerah yang memiliki
karakteristik yang berbeda. Negara Indonesia mempunyai keberagaman sosial budaya yang
sangat tinggi. Kita patut bangga dengan keberagaman sosial dan budaya yang kita miliki.
Berikut beberaoa keragaman yang ada di Indonesia.
1. Keragaman Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya, karena
memiliki ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal serta
kebudayaannya. Suku bangsa yang terkenal di Indonesia antara lain Suku Jawa, Batak,
Niasa, Minangkabau, Sunda, Betawi, Madura, Tengger, Dayak, Sasak, Sumbawa, Bugis,
Toraja, Asmat, dan Sentani.
2. Keragaman Bahasa
Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi baik lewat tulisan,
lisan ataupun gerakan. Sebanding dengan banyaknya suku di Indonesia, maka bahasa
daerah pun juga beragam.
3. Keragaman Agama
Indonesia merupakan negara berketuhanan yang menjunjung tinggi kebebasan beragama.
Ketentuan ini ditegaskan dalam Pancasila sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan
UUD 1945 Pasal 29 Ayat (2), yaitu “Negara menjamin kemerdekaan tiap- tiap penduduk
untuk memeluk agama masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaannya itu”.
Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Konghucu.
4. Keragaman Rumah Adat
Setiap suku di Indonesia mempunyai rumah adat yang berbedad dengan suku lainnya
seperti rumah adat bolon (Sumatera Utara), gadang (Sumatera Barat), joglo (Jawa), lamin
(Kalimantan Timur), tongkonan (Sulawesi), dan Honai (Papua).
5. Keragaman Pakaian Adat
Pakaian adat Indonesia beraneka ragam seperti pakaian adat elee balang (Aceh), Ulos
(Sumatera Barat), Kebaya (Jawa tengah), baju cele (Maluku), baju bodo (Sulawesi
Selatan).
6. Keragaman Kesenian daerah
Setiap suku bangsa memiliki kesenian khas daerahnya masing-masing. Kesenian daerah
tersebut meliputi tari-tarian dan lagu daerah. Beberapa tari daerah seperti tari seudati dan
tari saman dari Aceh, tari jaipong, tari merak, tari paying, tari topeng kucnaran, tari kecak,
dsb.
Sumber:
Irene MJA, dkk. BUPENA: Buku Penilaian Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita 5D Untuk
SD/MI Kelas V. Jakarta: Erlangga
IPA
Pernahkan kamu berpikir proses terjadinya siang dan malam? Terjadinya siang dan
malam merupakan salah satu akibat dari rotasi Bumi. Rotasi Bumi merupakan perputaran
Bumi pada porosnya. Selain menyebabkan terjadinya siang dan malam, rotasi Bumi juga
menyebabkan adanya perbedaan waktu di Bumi, gerak semu harian matahari, dan
perubahan arah angin. Setiap hari, Bumi berputar pada porosnya dengan arah berlawanan
jarum jam. Waktu yang diperlukan Bumi untuk berotasi satu kali yaitu 23 jam 56 menit atau
sekitar 24 jam. Selama berotasi, poros Bumi selalu miring 23,5o dari garis tegak lurus.
Rotasi Bumi dapat kita buktikan dengan mengamati gerak semu matahari, saat pagi
hari, kita melihat matahari terbit dari timur sedangkan pada sore hari matahari terbenam di
barat. Gerak semu mengesankan seolah matahari bergerak dari timur ke barat. Sebenarnya,
Bumi lah yang bergerak pada porosnya sehingga seolah-olah benda langit di sekitarnya
bergerak. Bagian Bumi yang menghadap matahari menjadi terang dan kita sebut siang hari,
sedangkan bagian Bumi yang membelakangi matahari akan gelap dan kita sebut malam hari.
Oleh karena itu, saat kita Indonesia mengalami siang hari, ada bagian lain di Bumi yang
sedang mengalami malam hari.
Akibat rotasi bumi lainnya adalah terjadinya perbedaan waktu. Setiap kali berotasi,
Bumi berputar 360o yang ditempuh dalam waktu 24 jam, maka setiap 1 jam bumi berputar
sejauh 15o. Garis bujur 0 terletak di Kota Greenwich, Inggris sehingga dikenal dengan GMT
(Greenwich Mean Time).
Indonesia terletak di antara 95o BT dan 141o BT sehingga Indonesia memiliki tiga zona
waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu
Indonesia Timur (WIT). Wilayah Indonesia Barat (WIB) meliputi wilayah Sumatera, Jawa,
Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Wilayah Waktu Indonesia Tengah (WITA) meliputi
wilayah Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan
Kalimantan Utara. Wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT) meliputi wilayah Maluku dan Papua.
Perbedaan waktu di Indonesia mengakibatkan kita perlu menyesuaikan aktivitas kita sesuai
dengan waktu daerah setempat.
Sumber:
Irene MJA, dkk. BUPENA: Buku Penilaian Tema 8 Bumiku dan Tema 9 Menjelajah Angkasa
Luar Jilid 6D Untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Erlangga
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1
Kelas/Semester : V (Lima)/2 (Dua)
Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita
Subtema : 1. Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran 1
Muatan : PPKN
Nama : ….
Tujuan :
Melalui diskusi, peserta didik dapat mengelompokkan keberagaman sosial budaya masyarakatberdasarkan
asal daerahnya dengan benar.
Petunjuk :
Waktu pengerjaan 20 menit!
No. Nama Gambar Asal Daerah
1. Tari Saman ….
2. …. Sumatera Barat
3. …. Bali
4. Tari Gambyong
5. DKI Jakarta
6. …. Sumatera Barat
8. Rumah Tongkonan ….
9. …. Kalimantan Timur
10. …. Papua
11. Baju Ulos ….
13. …. Maluku
14. …. Kalimantan Barat
Tujuan :
Melalui pengamatan, peserta didik dapat mengelompokkan pembagian zona waktu di Indonesia sebagai
akibat rotasi bumi dengan benar.
Petunjuk :
Waktu pengerjaan 20 menit!
Amatilah peta Indonesia atau globe!
Kelompokkan kota-kota berikut sesuai dengan pembagian Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu
Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT), lalu tuliskan ke dalam tabel!
Tabel Pengelompokkan!
WIB WITA WIT
Pertanyaan
Apa pengaruh perbedaan waktu terhadap kehidupan sehari-hari?Jawab
: ….
INSTRUMEN PENILAIAN
KELAS : V (LIMA)
NAMA : ….
NO. : ….
Kunci Jawaban
1. Sumatera Barat
2. Papua
3. Bali
4. Kalimantan
5. Banten
6. Sumatera Barat
7. Islam
8. Jawa Timur
9. Bali
10. Jawa Tengah
KELAS : VI (ENAM)
NAMA : ….
NO. : ….
Kunci Jawaban
1. Rotasi bumi
2. 23 jam 56 menit/24 jam/1 hari
3. Inggris
4. Timur
5. Lintang dan bujur
6. Bujur
7. 1 jam
8. Barat
9. 09.00
10. manusia harus menyesuaikan aktivitasnya dengan waktu setempat
……………………………………………………………………………………………………………..…………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
1. Jelaskan bagaimana cara mengorganisasikan murid dalam proses pembelajaran kelas rangkap!
Jawab:
Adapun beberapa hal yang diperhatikan tentang pengorganisasian murid dalam proses
pembelajaran di kelas.
a. Kelompok belajar
Kelompok belajar adalah sekumpulan murid yang terdiri dari beberapa orang (5-6 orang)
yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan belajar secara bersamaan dan dalam waktu
yang ditetapkan.
Bagaimana cara membentuk kelompok belajara? Kelompok belajar dibentuk untuk
mengaktifkan murid-murid belajar secara mandiri. Kelompok belajar di bentuk sesuai
dengan kebutuhannya.
1) Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan
Murid-murid dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya, misalnya kelompok
A terdiri dari beberapa murid yang berkemampuan cepat, kelompok B terdiri dari
beberapa murid yang berkemampuan sedang, kelompok C terdiri dari beberapa murid
yang lambat.
2) Kelompok berdasarkan kemampuan yang berbeda
Kelompok seperti ini cocok untuk kegiatan bersama, misalnya pengamatan, kunjungan
wisata, olahraga, kesenian, di mana guru dan tutor bekerja bersama-sama dengan murid-
murid untuk memberikan pengarahan dan membantu yang diperlukan.
3) Pengelompokan sosial
Kelompok ini didasarkan pada kecocokan diantara murid. Kelompok ini bermanfaat
untuk meningkatkan keyakinan diri pada murid yang lemah. Mereka akan mengeluarkan
pendapat dan pikirannya karena teman sekelompoknya adalah teman akrabnya.
b. Memaksimalkan pemanfaatan sumber belajar yang ada agar murid belajar mandiri
Lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar murid secara mandiri misalnya
“laboratorium raksasa” mengamati keadaan lingkungan sekitar sekolah. Agar sumber
belajar dimanfaatkan, murid harus mengerjakan tugas dan diberikan Lembar Kerja Murid
(LKM) untuk belajar mandiri atau berkelompok.
1) Bagaimana memanfaatkan Pusat Sumber Belajar (PSB)
Tempat untuk menyimpan dan memanfaatkan berbagai benda sumber belajar tersebut
disebut dengan PSB. Contoh memanfaatkannya, a) mengembangan keterampilan; b)
menempatkan semua lembar kerja; c) mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan.
2) Tutor sebagai organisator kelas
Tutor ini terdiri dari tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu dari masyarakat dan penjaga
sekolah. Sebelum melaksanakan proses belajar dnegan bantuan tutor ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan.a) menetapkan tujuan yang ingin dicapai;b) menetapkan siapa
yang akan ikut dalam tutorial;c) menetapkan tempat; d) penjadwalan tutorial;e)
menentukan materi mana yang diberikan.
2. Susunlah sebuah Aturan Rutin Kelas (ARK) dalam pembelajaran kelas rangkap!
Jawab:
Berikut adalah ARK dalam proses pembelajaran di kelas.
a. Papan tulis
Papan tulis harus sudah dibersikan sebelum pelajaran di mulai. Sebelumnya guru telah
membuat tugas-tugas sebelum kelas di mulai. Kalua mengajar merangkap dua kelas dalam
satu ruangan papan tulis dibagi dua.
b. Alat tulis
Memeriksa persediaan kapur tulis, penggaris, penghapus.
c. Sumber bahan
Semua sumber bahan, alat peraga, dan alat pelajaran sudah disiapkan sehingga pada saatnya
diperlukan guru tidak repot mencarinya.
d. Tutor
Seorang guru sudah menyiapkan tutor untuk membantu murid lain.
ARK yang efektif adalah ARK yang mampu mendorong murid untuk memulai bekerja
dengan cepat. Dengan adanya ARK murid dan guru sama-sama mengetahui apa yang mesti
dikerjakan sesuai dengan rencana yang baik.
4. Buatlah sebuah skenario pembelajaran dari pembelajaran kelas rangkap (model 222) dengan
memanfaatkan lingkungan belajar di lingkungan sekitar!
Jawab:
Dalam menerapkan model ini guru perlu melakukan:
a. Pada kegiatan pendahuluan pertama satukan siswa kelas 4 dan 5 berdirilah guru dipintu
penghubung ruang kelas 4 dan 5 . Berikan pengantar dan pengarahan umum secara
berselang untuk kelas 4 dan kelas 5 atau sebaliknya.
b. Pada kegiatan inti berikutnya diterapkanlah metode yang sesuai untuk masing-masing kelas.
Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang. Untuk kegiatan ini, guru
memberikan tugas kepada murid kelas 5 untuk keluar kelas mengumpulkan berbagai daun
yang ada dilingkungan sekolah. Sedangkan kelas 4 diberikan penjelasan tentang cara
membuat puisi yang benar, menjelaskan unsur-unsur puisi, dan berbagai jenis puisi. Setelah
siswa kelas 5 selesai dengan tugas nya dengan arah gurunya ia masuk ke dalam kelas lagi.
Kemudian guru memberikan tugas kepada siswa kelas 4 untuk mengamati lingkungan
sekolah dan menyuruh siswa membuat puisi dengan tema “alam lingkungan sekitar
sekolah”. Jika telah selesai siswa diharapkan masuk dan duduk diruangan seperti
sebelumnya. Kemudian guru melanjutkan kepada tugas kelas 5 untuk menggolongkan daun-
daun yang telah terkumpul. Daun-daun ini dimanfaatkan sebagai alat peraga. Daun-daun
tersebut dapat dijadikan topik “fotosintesis” dan bentuk daun dapat dijadikan peraga untuk
materi “penggolongan tumbuhan”.
c. Pada kegiatan penutup terakhir berdirilah guru di pintu penghubung menghadapi kedua
kelas untuk mengadakan review umum mengenai materi dan kegiatan pembelajaran tersebut
serta menyurus siswa untuk mengumpulkan hasil tugas mereka dalam bentuk lembar kerja
murid (LKM). Berilah komentar dan penguatan yang diperlukan. Kemukakan lah hal-hal
perlu disiapkan untuk pelajaran selanjutnya.
C. Simulasi Pembelajaran
1. Link Video Simulasi PKR Model 221
https://youtu.be/Z_gzBcNGt_I
Kelas VI
IPA
1. Melalui pengamatan, peserta didik dapat mengelompokkan pembagian zona waktu di
Indonesia sebagai akibat rotasi bumi dengan benar.
b) Media
1) PPT (power point)
2) Video pembelajaran tentang rotasi bumi
3) Gambar keragaman sosial budaya
c) Skenario simulasi
1) Guru menyiapkan diri dengan membawa perlengkapan baik itu RPP, bahan ajar dan
media pembelajaran menuju kelas.
2) Mengkondisikan kelas dengan menanyakan kabar siswa
3) Membuka proses pembelajaran dengan doa dan salam
4) Menjelaskan tata aturan selama proses pembelajaran
5) Membuat kelompok belajar
6) Memberikan bacaan kepada siswa kelas 6
7) Menjelas kan materi kepada siswa kelas 5 dan memberikan tugas
8) Menjelaskan materi dan memberikan tugas kepada kelas 6 secara berkelompok
9) Menyuruh siswa mengumpulkan tugas
10) Pada kegiatan penutup guru mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan terhadap
proses pembelajaran yang telah dilakukan
11) Memberikan selembar refleksi atau umpan balik kepada seluruh siswa.
12) Menyuruh siswa untuk menyiapkan barang-barang nya untuk pulang
13) Berdoa dan salam
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari
di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita untuk
menjelaskan salah satu alasan tersebut!
Jawab:
a. Alasan geografis karena terbatasnya sarana transportasi , pemukiman yang berpindah-
pindah dan adanya kemungkinan mata pencaharian khusus.
b. Alasan demografis, karena jumlah murid yang kecil atau tidak banyak. PKR dapat
dilakukan selain di daerah yang terpencil juga dapat dilakukan di pemukiman perkotaan.
c. Kekurangan guru, walaupun jumlah guru secara keseluruhan telah mencukupi, sulit
sekali mendapatkan guru yang ditugaskan di daerah. Sehingga membuat beberapa
sekolah di daerah terpencil mengalami kekurangan guru.
d. Adanya guru yang tidak hadir, alasannya ini terjadi seperti contoh di Jakarta, musibah
banjir dapat menghambat guru untuk datang mengajar. Sehingga guru yang tidak
terdampak musibah dapat mengajar kelas yang tidak ada gurunya.
e. Terbatasnya ruang kelas, biasanya di daerah tertentu tidak memerlukan kelas yang lebih
dari satu karena jumlah muridnya kecil. Namun ada beberapa daerah yang menunjukkan
walaupun jumlah muridnya cukup besar, jumlah ruangan kelas lebih kecil. Salah satu
jalannya adalah menggabungkan dua atau lebih rombongan yang diajar oleh guru,
sehingga PKR sangat diperlukan.
Contoh kasus yang terjadi di daerah pedalaman flores diambil dari harian
KOMPAS.com.
“Kurang ruang kelas, siswa Sekolah Negeri di Pedalaman Flores Belajar di Bangunan
Darurat dan Rumah Warga”
Sekolah tersebut belum memiliki gedung permanen yang, bangunan ruang ini hanya
terdiri dari dua kelas dibangun atas swadaya orangtua siswa. Dalam kasus ini
dibutuhkan PKR karena harus menggabungkan beberapa kelas dalam satu ruangan.
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan
contohnya!
Jawab:
Sebagai salah bentuk pembelajaran, PKR mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran secara
umum, sebagaimana halnya bentuk-bentuk pembelajaran yang lain. Misalnya, prinsip
perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru, membangkitkan
motivasi belajar murid, belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus mampu
mengaktifkan murid. Disamping prinsip-prinsip umum, PKR mempunyai prinsip khusus
sebagai berikut.
a. Keserempakan kegiatan pembelajaran
PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau serempak. Kegiatan
yang terjadi secara serempak ini harus bermutu dan bermakna, kegiatan tersebut
mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum atau kebutuhan murid dan
dikelola secara benar. Contohnya, guru PKR mengajar murid kelas 2 dan kelas 3 dan
digabungkan menjadi satu ruangan. Jika guru PKR tidak dapat melaksanakan kegiatan
ini dengan baik maka suasana kelas yang dilakukan secara serempak tidak dapat berjalan
dengan lancar.
b. Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus aktif menghayati pengalaman belajar
yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang berkaitan
dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berpikir kritis,
mandiri, bertanggung jawab dan bekerja sama. Contohnya, waktu tunggu yang terlalu
lama, pembentukan kelompok yang berkepanjangan atau pindah kelas yang menyita
waktu. Makin banyak waktu yang terbuang, maka makin rendah tingkat WKA.
c. Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar setiap murid
mendapat perhatian dari guru secara terus menerus. Tindakan pengelolaan adalah
tindakan yang berkaitan dengan penciptaan dan pengembalian kondisi kelas yang
optimal. Contohnya, menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk
sehingga semua murid dapat memperhatikan guru.
d. Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisien
Agar terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara
efisien. Lingkungan, barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada di sekolah
dapat dimanfaatkan oleh guru PKR. Demikian juga waktu, waktu harus dialokasikan
secara cermat, oleh karena itu guru PKR harus memanfaatkan waktu secara efisien
sehingga waktu yang terbuang diperkecil bahkan dihindari.
Selain itu, ada prinsip lagi yang perlu dikuasai guru PKR, yaitu membiasakan
murid untuk mandiri. Prinsip ini adalah dampak dari prinsip sebelumnya. Jika guru
dapat menerapkan prinsip tersebut, murid akan terbiasa mandiri.
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013 !
Jawab:
a. PKR 221
Dalam model ini menerapkan dua kelas, dua mata pelajaran tetapi dalam satu ruangan.
Guru menghadapi dua kelas yang berbeda yaitu kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar
tematik tema 8 Lingkungan Sahabat Kita, sub tema 3 dengan topik usaha pelestarian
lingkungan di kelas 5, dan tema 1 Selamatkan Makhluk hidup, sub tema 3 dengan topik
lestarikan hewan dan tumbuhan di kelas 6. Kedua topik ini memiliki keterkaitan. Proses
pembelajaran berlangsung dalam satu ruangan. Model ini diterapkan jika jumlah siswa
tidak terlampau banyak, sekitar 15-20 orang.
b. PKR 222 : PKR modifikasi
Dalam model ini menerapkan dua kelas, dua mata pelajaran dan dua ruangan. Dalam
model ini seorang guru menghadapi dua kelas, yaitu kelas 5 dan kelas 6 untuk mengajar
Matematika topik bangun ruang di kelas 5 dan tema 2 Persatuan dan Perbedaan, sub
tema 2 dengan topik Bekerja Sama Mencapai Tujuan di kelas 6. Kedua topik tidak
memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam 2 ruangan yang
berdekatan yang terhubungan dengan pintu. Model PKR 222 ini merupakan model
modifikasi untuk jumlah siswa lebih dari 20 orang, yang tidak mungkin ditampung
dalam satu ruangan.
2. Latihan Uji Kompetensi 2
TUGAS RPP 222
MATA KULIAH PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PDGK4302)