Anda di halaman 1dari 11

PEPERIKSAAN AKHIR

SESI II, TAHUN AKADEMIK 2022/2023


IBUM 3143
PERBANDINGAN AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA
APRIL 2023

Jawab EMPAT soalan sahaja dalam buku jawapan yang disediakan.


SOALAN 1
A. JELASKAN KONSEP BANGSA PILIHAN DALAM KEPERCAYAAN ORANG
YAHUDI DAN ANALISIS KONSEP TERSEBUT MENURUT PERSPEKTIF ISLAM.
(4 MARKAH)

Konsep "bangsa pilihan" adalah suatu keyakinan dalam kepercayaan orang Yahudi yang
menyatakan bahwa mereka dipilih oleh Tuhan untuk menjadi umat yang istimewa atau
terpilih. Konsep ini memiliki dasar dalam kitab suci orang Yahudi, khususnya dalam Tanakh
atau Alkitab Ibrani, yang mencakup kitab-kitab seperti Taurat, Nabi-nabi, dan Ketuvim
(Tulisan-tulisan).

Dalam perspektif Yahudi, konsep bangsa pilihan ini sering dihubungkan dengan perjanjian
antara Tuhan dan orang-orang Israel yang terjadi di Gunung Sinai, yang terdokumentasikan
dalam Kitab Keluaran dan Kitab Ulangan. Dalam perjanjian ini, Tuhan memberikan hukum-
hukum (Taurat) kepada bangsa Israel dan berjanji untuk melindungi mereka sebagai umat
yang dipilih.

Analisis dari perspektif Islam dapat mencerminkan pemahaman yang berbeda. Dalam Islam,
ada pengakuan terhadap kitab-kitab sebelumnya, termasuk Taurat yang diberikan kepada
Nabi Musa (Moses) dalam agama Yahudi. Namun, konsep "bangsa pilihan" tersebut tidak
diakui dalam Islam dengan cara yang sama.

Dalam Islam, konsep khusus tentang "bangsa pilihan" tidak ada. Allah SWT dinyatakan
sebagai Tuhan yang adil dan penyayang, dan semua umat manusia dianggap sama di
hadapan-Nya. Pemilihan atau keistimewaan seseorang tidak didasarkan pada keturunan atau
kebangsaan, tetapi pada taqwa (ketakwaan kepada Allah) dan amal shaleh (perbuatan baik).

Penting untuk diingat bahwa sementara Islam mengakui nabi-nabi dan kitab-kitab
sebelumnya, pemahaman terhadap konsep-konsep tertentu dapat berbeda antara agama-
agama. Dalam Islam, prinsip kesetaraan umat manusia dan penekanan pada keadilan menjadi
landasan utama, sementara keistimewaan berdasarkan keturunan atau bangsa kurang
ditekankan.

Sebaiknya, dialog antaragama dan pemahaman yang mendalam tentang keyakinan masing-
masing agama dapat membantu masyarakat untuk lebih menghargai perbedaan dan
membangun rasa saling pengertian.
B. NYATAKAN PERBEZAAN ANTARA KITAB BIBLE DAN TANAKH. (3
MARKAH)
Bible Tanakh
Alkitab Kristen mencakup Taurat dan tulisan- Tanakh mencakup tulisan-tulisan yang dianggap
tulisan lain dari Tanakh, tetapi juga mencakup sebagai kitab suci oleh orang Yahudi. It tidak
Perjanjian Baru, yang menyoroti kehidupan, mencakup Perjanjian Baru, yang merupakan
karya, dan ajaran Yesus Kristus. bagian integral dari Alkitab Kristen.
Perjanjian Lama (mirip dengan Tanakh) ditulis Ditulis dalam bahasa Ibrani, dengan beberapa
dalam bahasa Ibrani, sementara Perjanjian Baru bagian kecil dalam bahasa Aram.
ditulis dalam bahasa Yunani.
Kitab suci ini diakui oleh umat Kristen sebagai Kitab suci ini diakui oleh orang Yahudi sebagai
dasar kepercayaan agama mereka. Alkitab sumber ajaran keagamaan mereka.
Kristen mencakup Tanakh, tetapi juga
menambahkan Perjanjian Baru sebagai otoritas

C. BINCANGKAN KONSEP SABAT SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KAUM


YAHUDI SEBAGAI
BANGSA PILIHAN.
Sabat adalah istilah Ibrani untuk hari Sabtu, yang merupakan hari istirahat dalam tradisi
Yahudi. Konsep ini berasal dari Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani (Tanakh), di mana dikatakan
bahwa setelah enam hari menciptakan langit dan bumi, Allah berhenti bekerja pada hari ketujuh dan
menguduskannya sebagai hari Sabat. Sabat dimulai pada matahari terbenam pada hari Jumat dan
berlangsung hingga matahari terbenam pada hari Sabtu. Selama Sabat, aktivitas bekerja dihentikan,
dan umat Yahudi diundang untuk merenung, beribadah, dan bersantai.

Hubungan dengan Kaum Yahudi sebagai Bangsa Pilihan: Konsep Sabat memiliki
hubungan yang erat dengan keyakinan kaum Yahudi sebagai bangsa pilihan. Ada beberapa
aspek yang terkait dengan konsep ini:

1. Perintah Tuhan:
o Sabat dilihat sebagai perintah langsung dari Tuhan kepada bangsa Israel.
Dalam Taurat, Allah memerintahkan orang Israel untuk menguduskan hari
Sabat sebagai tanda perjanjian antara Dia dan mereka (Keluaran 31:13-17).
2. Pembedaan:
o Pemeliharaan Sabat membedakan kaum Yahudi dari masyarakat di sekitarnya.
Ini adalah praktik keagamaan yang menandai identitas mereka sebagai umat
pilihan yang hidup sesuai dengan hukum-hukum dan perintah-perintah Tuhan.
3. Hubungan dengan Perjanjian:
o Sabat dihubungkan dengan perjanjian antara Tuhan dan bangsa Israel,
terutama melalui Taurat. Pengamatan Sabat menjadi cara bagi umat Yahudi
untuk mengekspresikan ketaatan mereka terhadap perjanjian tersebut.
4. Identitas Keagamaan:
o Sabat mencerminkan identitas keagamaan dan budaya kaum Yahudi.
Pengamatan Sabat menjadi salah satu cara bagi mereka untuk
mempertahankan dan merayakan warisan agama mereka sebagai bangsa
pilihan.
5. Ketekunan Spiritual:
o Sabat memberikan kesempatan untuk refleksi spiritual, doa, dan pembacaan
kitab suci. Ini adalah waktu di mana umat Yahudi dapat lebih mendalami
hubungan mereka dengan Tuhan dan memperkuat identitas spiritual mereka.
6. Pentingnya Keluarga:
o Sabat juga menekankan nilai-nilai keluarga, dengan umat Yahudi sering
berkumpul untuk beribadah dan berbagi waktu bersama keluarga. Ini
memperkuat hubungan keluarga dan komunitas.

Sementara Sabat adalah praktik keagamaan yang sangat penting bagi kaum Yahudi sebagai
bangsa pilihan, penting untuk diingat bahwa interpretasi dan pengamatan Sabat dapat
bervariasi di antara komunitas Yahudi yang berbeda. Sabat tidak hanya menjadi tanda
identitas keagamaan tetapi juga simbol kekudusan dan komitmen terhadap Tuhan dalam
tradisi Yahudi.

SOALAN 2
A. ANALISIS KONSEP TRINITI MENURUT PERSPEKTIF ISLAM. (4 MARKAH)
Dalam perspektif Islam, konsep Trinitas dianggap tidak sesuai dengan ajaran tauhid (keyakinan akan
keesaan Allah) yang mendasari agama Islam. Tauhid adalah konsep keesaan mutlak Allah, dan Islam
mengajarkan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang tidak memiliki sekutu, tidak dilahirkan,
dan tidak melahirkan.

 Keesaan Allah (Tauhid):

 Islam menekankan keesaan absolut Allah. Menurut ajaran Islam, tidak boleh ada
konsep bahwa Allah ada dalam bentuk tiga pribadi yang terpisah. Allah adalah satu
dan tidak dapat dibagi-bagi.

 Penolakan terhadap Kemanusiaan Allah:

 Konsep Trinitas mencakup pandangan bahwa Yesus Kristus adalah inkarnasi Allah,
yaitu Allah yang menjelma menjadi manusia. Dalam Islam, Allah tidak bisa menjadi
manusia; Allah tetap Transenden dan tidak terbatas oleh sifat-sifat manusia.

 Penolakan terhadap Kelahiran dan Keturunan Ilahi:

 Konsep Trinitas juga mencakup gagasan bahwa Allah Bapa "melahirkan" Allah Anak.
Islam menolak gagasan bahwa Allah dapat melahirkan atau memiliki keturunan,
karena Allah dianggap Maha Suci dan Maha Tidak Terbatas.

 Penolakan terhadap Kesejajaran Pribadi Ilahi:

 Dalam Islam, Allah tidak memiliki kesejajaran atau kesamaan dengan makhluk
ciptaan-Nya. Konsep Trinitas menempatkan tiga pribadi ilahi dalam kesejajaran, yang
bertentangan dengan prinsip bahwa Allah Maha Unik dan Tidak Terbandingkan.
B. BINCANGKAN DUA PENYELEWENGAN PAUL KE ATAS AJARAN NABI ISA
AS. (3 MARKAH)

1. Konsep Trinitas:
o Salah satu perbedaan signifikan antara ajaran Nabi Isa dalam Injil dan ajaran
Paulus adalah pengembangan konsep Trinitas. Konsep ini menyatakan bahwa
Allah adalah satu, tetapi ada dalam tiga pribadi yang sama-sama hakiki: Allah
Bapa, Allah Anak (Yesus), dan Roh Kudus. Bagi sebagian besar umat Islam,
konsep ini dianggap sebagai penyimpangan dari ajaran tauhid (keesaan Allah)
yang dianut dalam Islam. Islam menekankan bahwa Allah adalah satu dan
tidak dapat dibagi-bagi dalam pribadi-pribadi yang terpisah.

2. Konsep Keselamatan melalui Imamat Yesus dan Pengorbanan:


o Ajaran Paulus mengenai keselamatan melalui pengorbanan Yesus dianggap
kontroversial oleh beberapa kalangan Muslim. Paulus memandang kematian
Yesus sebagai korban tebusan yang menghapus dosa manusia. Sementara
dalam Islam, Nabi Isa dianggap sebagai nabi dan rasul yang mengajarkan
tauhid dan mengemukakan ajaran moral, bukan sebagai korban tebusan.
Pandangan ini mencerminkan perbedaan antara konsep penebusan dosa dalam
Kristen dan pandangan Islam tentang pertanggungan dosa melalui taubat dan
keberlanjutan hidup yang bertaqwa.

C. BAGAIMANAKAH PENGANUT KRISTIAN MEMAHAMI KEDUDUKAN JESUS


CHRIST SEBAGAI MANUSIA DAN JUGA TUHAN? BINCANGKAN. (3 MARKAH)

Pemahaman kedudukan Yesus Kristus sebagai manusia dan Tuhan dalam keyakinan Kristen
mencerminkan konsep Trinitas, yang mengajarkan bahwa Allah eksis sebagai satu entitas
dalam tiga pribadi ilahi yang sama-sama hakiki: Allah Bapa, Allah Anak (Yesus Kristus), dan
Roh Kudus. Pemahaman ini dijelaskan dalam ajaran Perjanjian Baru, khususnya dalam Injil-
injil dan surat-surat rasul. Berikut adalah beberapa poin yang mencerminkan cara penganut
Kristen memahami kedudukan Yesus Kristus:

1. Yesus sebagai Allah Anak:


o Penganut Kristen percaya bahwa Yesus Kristus adalah inkarnasi Allah, yaitu
Allah yang menjelma menjadi manusia. Dalam konsep Trinitas, Yesus diakui
sebagai Allah Anak, pribadi kedua dalam Tritunggal. Dia adalah Allah yang
turun ke dunia sebagai manusia untuk menyelamatkan umat manusia.
2. Kehidupan Manusia Yesus:
o Penganut Kristen percaya bahwa Yesus benar-benar hidup sebagai manusia di
dunia ini. Dia mengalami hidup manusia dengan segala kegembiraan,
kesedihan, kesusahan, dan pencobaan seperti halnya manusia lainnya. Konsep
ini muncul dalam pandangan tentang Inkarnasi, di mana Allah mengambil
rupa manusia dalam diri Yesus.
3. Pengajaran dan Mukjizat:
o Dalam ajaran Kristen, Yesus dianggap sebagai guru dan nabi yang
mengajarkan ajaran moral dan rohaniah serta melakukan mukjizat sebagai
tanda kekuasaan ilahi. Pengajaran Yesus, seperti yang tercatat dalam Injil,
dianggap sebagai petunjuk bagi penganut Kristen untuk menjalani hidup yang
sesuai dengan kehendak Allah.
4. Penderitaan, Kematian, dan Kebangkitan:
o Penganut Kristen meyakini bahwa Yesus mengalami penderitaan, mati disalib,
dan bangkit dari kematian untuk menebus dosa umat manusia. Pemahaman ini
terkait dengan konsep penebusan dosa dan kasih karunia Allah kepada umat
manusia.
5. Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat:
o Yesus diakui sebagai Tuhan dan Juruselamat yang membawa keselamatan dan
hidup kekal kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya. Penganut Kristen
memandang Yesus sebagai satu-satunya jalan untuk mendapatkan hubungan
yang benar dengan Allah dan keselamatan abadi.

SOALAN 3
A. BAGAIMANAKAH KONSEP MANUSIA PERTAMA MANU BERKAIT RAPAT
DENGAN PEMBENTUKAN SISTEM KASTA DALAM KEPERCAYAAN HINDU? (4
MARKAH)
Menurut mitologi Hindu, Manu adalah tokoh manusia pertama, seorang leluhur manusia yang diberi
tugas oleh Tuhan untuk memulai manusia baru setelah kehancuran dunia. Manu juga dikenal
sebagai penulis "Manusmriti" atau "Laws of Manu," sebuah teks klasik yang memuat aturan hukum
dan norma-norma sosial yang dianggap sebagai pedoman etika dan moral dalam kehidupan
manusia.

Hubungan dengan Sistem Kasta: Pembentukan sistem kasta dalam kepercayaan Hindu dapat
ditemukan dalam konsep varna dan jati. Varna mengacu pada empat kelas utama dalam masyarakat,
sedangkan jati mengacu pada subdivisi yang lebih spesifik di dalam masing-masing varna.

1. Caturvarna (Empat Kelas Utama):


o Menurut ajaran Veda, manusia dibagi menjadi empat varna atau kelas utama,
yaitu Brahmana (pendeta dan sarjana), Kshatriya (ksatria dan prajurit),
Vaishya (pedagang dan petani), dan Sudra (pekerja kelas rendah). Pemisahan
ini tidak hanya berdasarkan pekerjaan tetapi juga dipersepsikan sebagai bentuk
stratifikasi sosial.
2. Jati (Subdivisi Dalam Kelas):
o Jati merujuk pada subdivisi lebih lanjut dalam masing-masing varna.
Pembagian jati muncul melalui faktor-faktor seperti pekerjaan, keturunan, dan
kekayaan. Konsep jati memberikan struktur yang lebih rinci dan kompleks
pada sistem kasta.

3. Pengaruh Manusmriti: Manusmriti, yang diatributkan kepada Manu, berisi petunjuk hukum dan
norma-norma sosial yang memandu perilaku dan hubungan sosial. Beberapa bagian dari teks ini
telah diinterpretasikan sebagai melegitimasi dan memberikan dasar filosofis untuk sistem kasta.
Misalnya, teks ini mencatat bahwa varna dan jati ditentukan oleh kelahiran dan keturunan.
B. JELASKAN KONSEP KARMA DAN SAMSARA DALAM MEMBENTUK TEORI
KELAHIRAN SEMULA AGAMA HINDU. (3 MARKAH)
Konsep karma dan samsara adalah dua unsur kunci dalam teori kelahiran semula (reincarnation)
dalam agama Hindu. Keduanya saling terkait dan membentuk dasar pandangan Hindu terhadap
kehidupan, kematian, dan siklus kelahiran semula. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai
kedua konsep ini:

1. Karma:
o Definisi: Karma merujuk pada hukum aksi dan reaksi moral yang mengikat
individu ke tindakan mereka di kehidupan ini. Artinya, setiap tindakan atau
perbuatan seseorang, baik baik maupun buruk, akan memiliki konsekuensi
atau dampak yang sesuai.
o Prinsip Utama: Prinsip utama karma adalah bahwa setiap perbuatan memiliki
konsekuensi yang tidak terhindarkan, dan individu bertanggung jawab atas
akibat dari tindakan mereka sendiri. Karma membentuk suatu rangkaian
tindakan dan reaksi yang mempengaruhi nasib dan pengalaman seseorang di
kehidupan ini dan di kehidupan selanjutnya.
2. Samsara:
o Definisi: Samsara adalah siklus kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali.
Dalam konteks agama Hindu, samsara menggambarkan roh (atman) yang
terus-menerus mengalami proses kelahiran kembali di dunia fisik dalam
bentuk yang berbeda-beda.
o Prinsip Utama: Prinsip utama samsara adalah bahwa kehidupan ini adalah
bagian dari siklus yang tak berujung dan bahwa setiap individu akan terus
menjalani kelahiran dan kematian berulang-ulang. Tujuan akhir samsara
adalah mencapai moksha, yang merupakan pembebasan dari siklus kelahiran
semula dan penyatuan dengan Brahman, asal usul ilahi.

Hubungan Antara Karma dan Samsara:

 Karma memainkan peran penting dalam menentukan arah kelahiran kembali


seseorang di dalam siklus samsara. Tindakan yang dilakukan dalam kehidupan
sebelumnya (karma pra-natal) dan tindakan yang dilakukan dalam kehidupan
sekarang (karma post-natal) akan membentuk nasib atau keadaan di kehidupan
selanjutnya.
 Penerimaan dan pemahaman mengenai karma yang tepat dapat membantu individu
mengelola dan mengarahkan jalannya di dalam siklus samsara. Karma yang baik
mengarah ke kelahiran yang lebih baik, sementara karma yang buruk dapat mengarah
ke kelahiran yang lebih sulit atau menyulitkan.

Dengan konsep-konsep ini, agama Hindu mengajarkan bahwa manusia memiliki kendali atas
nasib mereka sendiri melalui tindakan dan keputusan yang mereka ambil. Pengetahuan akan
karma dan kesadaran akan samsara menjadi landasan moral dan spiritual bagi individu Hindu
dalam perjalanan mereka menuju moksha, yang merupakan tujuan tertinggi.
C. HURAIKAN TUHAN-TUHAN HINDU DALAM KONSEP TRIMURTI SERTA
TUHAN-TUHAN YANG DIPUJA PENGANUT HINDU DI MALAYSIA. (3
MARKAH)

Brahma Vishnu Shiva


Peran Brahma dianggap Vishnu adalah Shiva adalah
sebagai pencipta alam pemelihara dan penghancur atau
semesta. Dia pelindung alam transformator alam
bertanggung jawab semesta. Dia dianggap semesta. Dia memiliki
untuk menciptakan sebagai penguasa peran dalam
seluruh dunia dan yang menjaga menghancurkan dunia
makhluk-makhluk di keseimbangan dan untuk kemudian
dalamnya. ketertiban di dunia. membentuknya
kembali.

Simbolisme Brahma sering Vishnu sering Shiva sering


digambarkan dengan digambarkan sebagai digambarkan dengan
empat wajah, masing- dewa dengan empat tanda-tanda unik
masing menghadap ke lengan, memegang seperti trisula (tiga
arah yang berbeda, benda-benda seperti tombak), damaru
dan sering kali cakra (pemintal), gada (gendang kecil), dan
digambarkan (tongkat), lotus, dan lingam (simbol lingga
memegang kitab suci mace. yang melambangkan
atau kipas. energi kreatif).

Murugan Lakshmi Ganesha Hanuman Durga


Pemujaan Lakshmi Dewa Ganesha, Hanuman adalah Dewi Durga
terutama dihormati yang dikenal dewa kera yang dihormati selama
diarahkan pada sebagai dewi sebagai setia dan kuat, perayaan
kuil Lord kekayaan, penghancur dikenal karena Navaratri. Dia
Murugan di Batu keberuntungan, hambatan, kesetiaan dan dianggap sebagai
Caves, Kuala dan kejayaan. adalah dewa dedikasinya simbol kekuatan
Lumpur. Dia Pemujaan yang sering terhadap Lord dan
dikenal sebagai terhadapnya dipuja di awal Rama. Dia dipuja perlindungan,
dewa perang dan umumnya segala aktivitas karena dan banyak
keberanian, meningkat penting. Dia keberanian dan penganut Hindu
sering selama perayaan memiliki tubuh kekuatannya. melakukan
digambarkan Deepavali manusia dengan upacara dan
mengendarai kepala gajah. pemujaan
seekor merak kepada-Nya
dan memegang
tombak.
SOALAN 4
A. BAGAIMANA AJARAN EMPAT KEBENARAN AGUNG DALAM BUDDHA
DIPERCAYAI DAPAT MEMBAWA PENGANUTNYA MENCAPAI NIRVANA?
HURAIKAN. (4 MARKAH)

 Pemahaman Realitas: Empat Kebenaran Agung membawa pemahaman mendalam


tentang realitas penderitaan, penyebabnya, kemungkinan pembebasan, dan jalan
menuju pembebasan.
 Pertumbuhan Pribadi: Penganut Buddha diyakini dapat mencapai pembebasan
dengan mengeksplorasi dan menerapkan Jalan Lapan Anggota dalam kehidupan
mereka, mengarahkan pertumbuhan pribadi dan transformasi spiritual.
 Nirvana: Dengan mengikuti ajaran Empat Kebenaran Agung dan Jalan Lapan
Anggota, penganut diharapkan dapat mencapai Nirvana, yaitu keadaan bebas
penderitaan, hasrat, dan siklus kelahiran-kematian, menuju penuh kesadaran dan
ketenangan batin.

Ajaran ini mencerminkan inti ajaran Buddha yang mengajarkan cara mengatasi penderitaan
dan mencapai pembebasan dari siklus kelahiran kembali melalui pemahaman, sikap hidup
yang benar, dan pengembangan batin.

B. JELASKAN PERBEZAAN DI ANTARA MAZHAB THERAVADA DAN


MAHAYANA DALAM AJARAN BUDDHA. (3 MARKAH)
Theravada Mahayana
Pemahaman Mengenai Mazhab Theravada (disebut Mazhab Mahayana ("Jalan
Pengajaran Buddha: juga sebagai "Jalan Orang- Besar") cenderung
orang Tertua") berpegang memperluas dan
pada keaslian ajaran Buddha mengembangkan ajaran
sebagaimana yang tertulis Buddha. Mahayana menerima
dalam Pali Canon. Mereka ajaran dasar Buddha, tetapi
menganggap ajaran ini sebagai juga menganggapnya sebagai
otoritatif dan meyakini bahwa awal dari serangkaian ajaran
Theravada adalah pewaris yang lebih lanjut dan lebih
langsung tradisi awal Buddha. luas.

Tujuan dan Arah Tujuan utama dalam Mahayana menekankan


Spiritual: Theravada adalah mencapai pengembangan sifat kasih
Nirvana sebagai seorang sayang dan kebijaksanaan
Arahant (seseorang yang universal, dan tujuan
mencapai pencerahan penuh utamanya adalah mencapai
dan pembebasan). Theravada Buddhahood. Mahayana
menekankan pembebasan melihat Nirvana sebagai
pribadi dan penekanan pada pembebasan bukan hanya
meditasi dan pengejaran untuk diri sendiri tetapi juga
pencerahan individual. untuk semua makhluk.
Pemahaman tentang Konsep Bodhisattva hadir Bodhisattva memiliki peran
Bodhisattva: dalam Theravada, tetapi tidak sentral dalam Mahayana.
seutuhnya sentral seperti Penganut Mahayana
dalam Mahayana. Dalam diharapkan untuk mengikuti
Theravada, Bodhisattva adalah jejak Bodhisattva, yang
mereka yang mencapai tingkat mengorbankan pembebasan
kesempurnaan tertinggi pribadi demi pembebasan
sebelum mencapai semua makhluk. Banyak
Buddhahood, tetapi pemujaan Bodhisattva dianggap sebagai
terhadap Bodhisattva tidak makhluk ilahi yang memiliki
seumum di dalam tradisi ini. kebijaksanaan dan kekuatan
untuk membimbing makhluk
lain menuju pencerahan.
Pemujaan dan Praktek Theravada cenderung lebih Mahayana cenderung memiliki
Keagamaan: menekankan praktek meditasi, elemen pemujaan yang lebih
studi kitab suci, dan kuat, terutama terhadap
pencapaian pencerahan Bodhisattva dan Buddha yang
individu. Pemujaan terhadap dianggap membantu makhluk
Buddha dan sangha lain untuk mencapai
(komunitas biksu) merupakan pencerahan. Pemujaan dan
aspek penting, tetapi tidak ritus memiliki peran yang lebih
setinggi dalam Mahayana. besar dalam tradisi Mahayana.

C. HURAIKAN PERBEZAAN FOKUS UTAMA ANTARA AJARAN BUDDHA,


KONFUSIANISME DAN TAOISME. (3 MARKAH)
Ajaran Buddha: Konfusianisme
Taoisme

Fokus Utama Ajaran Buddha berfokus pada Konfusianisme Taoisme berfokus pada
pemahaman dan berfokus pada pencarian harmoni
penanggulangan penderitaan pencarian harmoni dengan Tao, kekuatan
manusia (dukkha) serta sosial dan moralitas dasar dan alam semesta
pencarian pembebasan melalui yang tidak dapat
(Nirvana) dari siklus kelahiran- pengembangan diungkapkan dengan
kematian (samsara). nilai-nilai kehidupan kata-kata.
yang benar, etika,
dan tatanan sosial
yang baik.
Pandangan Buddha menekankan pada Konfusianisme Taoisme mengajarkan
Etika Jalan Lapan Anggota (Eightfold menekankan etika sifat alami dan
Path), yang melibatkan dan moralitas spontanitas sebagai
pemahaman benar, niat sebagai dasar dari panduan etis. Penganut
benar, perkataan benar, tatanan sosial yang Taoisme diharapkan
tindakan benar, mata baik. Konsep utama untuk hidup sesuai
pencaharian benar, usaha termasuk ren (belas dengan aliran Tao tanpa
benar, kesadaran benar, dan kasihan), yi (etika), li menciptakan hambatan
konsentrasi benar, sebagai (ritual dan etika), zhi atau konflik.
panduan untuk kehidupan (bijaksana), dan xin
etis. (kejujuran).

Keyakinan Empat Kebenaran Agung, Konfusianisme Tao Te Ching, karya klasik


Sentral: Jalan Lapan Anggota, dan menekankan Taoisme yang dikaitkan
ajaran karma merupakan pentingnya dengan Laozi,
konsep-konsep kunci dalam kebijaksanaan dan menekankan pada
ajaran Buddha. moralitas sebagai konsep Wu Wei (tindakan
landasan bagi tanpa tindakan),
kehidupan yang kesederhanaan, dan
harmonis dan kebijaksanaan dalam
produktif. mengikuti alam semesta.

SOALAN 5
A. JELASKAN KONSEP KHALSA SERTA 5K DALAM KEPERCAYAAN SIKH. (6
MARKAH)
Khalsa adalah konsep utama dalam kepercayaan Sikh yang muncul pada abad ke-17 di bawah arahan
Guru Gobind Singh, guru kesepuluh dalam ajaran Sikh. Kata "Khalsa" berasal dari bahasa Punjabi dan
berarti "murni" atau "suci". Konsep Khalsa mewakili komunitas Sikh yang telah menyelesaikan
inisiasi khusus dan berkomitmen untuk hidup sesuai dengan ajaran-ajaran Sikh yang murni dan
moral.

Ia terdiri daripada cantuman 2 bilah pedang. Pada luarnya 2 pedang yang terhunus, bercantum pada
hulunya dan bertembung hujung matanya yang mengawal dua pedang yang tercantum
keseluruhannya diikat dengan bingkai bulatan melambangkan kepercayaan tentang keesaan tuhan
dan kawalan terhadap sebarang pencerobohan dan penindasan.

 Kesh (rambut yang tak terpotong): Anggota Khalsa tidak memotong rambut
mereka sebagai tanda kesetaraan dan ketaatan pada kehendak alam.
 Kanga (sisir kecil): Digunakan untuk merapikan rambut.
 Kara (gelang besi): Digunakan sebagai tanda persatuan dan tak terputusnya Sikhs
dengan Tuhan.
 Kachera (celana dalam khusus): Mencerminkan kehormatan dan ketaatan.
 Kirpan (pedang kecil): Mewakili keberanian dan kewajiban untuk melindungi orang
yang lemah dan tidak bersenjata.

B. APAKAH SEBAHAGIAN KEPERCAYAAN ISLAM YANG MEMPENGARUHI


AJARAN SIKH? (2 MARKAH)
Konsep Satu Tuhan (Monotheisme): Seperti dalam Islam, ajaran Sikh juga menekankan keesaan
Tuhan. Guru Nanak mengajarkan bahwa Tuhan adalah satu, tanpa kemitraan atau perwujudan.
Konsep Kenabian : Konsep kitab suci Guru Granth Sahib sama seperti konsep khatam al-nubuwwah
yang ada pada kenabian Nabi Muhammad

Rukun Islam: 5K sikh sama seperti rukun islam yang lima

C. NYATAKAN DUA KEPERCAYAAN HINDU YANG WUJUD DALAM AJARAN


SIKH. (2 MARKAH)

 Reinkarnasi (Samsara): Konsep siklus kelahiran dan kematian yang terus berulang, atau
reinkarnasi, hadir dalam ajaran Sikh. Sikhs meyakini bahwa roh individu mengalami
serangkaian kehidupan berurutan sehubungan dengan perbuatan (karma) mereka.

 Karma: Prinsip karma, yaitu hukum tindakan dan konsekuensinya, juga diterima dalam
ajaran Sikh. Sikhs meyakini bahwa tindakan baik atau buruk seseorang dalam kehidupan ini
akan memengaruhi nasib mereka di kehidupan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai