Gadget menjadi berhala di jaman modern ini.
Vacare Deo VD Keluarga Oktober 2023
Membatasi Penggunaan HP dan Medsos
Sejak beberapa tahun terakhir, terutama saat pandemi Covid 19, gawai (gadget) berupa
HP, laptop, sangat meningkat penggunaannya. Anak sekolah dari SD kelas 1 terpaksa
menggunakan laptop / HP, karena pengajaran sekolahnya dilakukan secara online. Orang
dewasa juga sepanjang hari menghadapi laptop atau memegang HP, karena semua bekerja
secara WFH (work from home). Semua urusan pekerjaan dilakukan lewat gadget, kerena
tidak dapat berjumpa langsung dengan orang lain. Apalagi yang pensiunan dan tidak punya
pekerjaan di luar rumah. Semua tinggal di dalam rumah, dan sumber berita utama adalah
melalui medsos yang ada di gadget nya.
Tanpa disadari, orang sudah sangat terikat dengan gadget. Banyak yang tidur sampai larut
malam bahkan menjelang subuh, karena sibuk pegang HP atau duduk di depan komputer.
Berjam-jam waktu dihabiskan. Kadang alasannya memang karena pekerjaan, tetapi kalau
mau jujur, seringkali banyak waktu habis juga untuk hal yang kurang berguna. Scrolling IG,
TikTok, Youtube, WA, Shopee-Toped, main game. Kita bisa saksikan di sekitar kita. Ada anak
muda yang tidak berhenti scrolling HP nya selama romo kotbah di gereja. Ada bapak yang
begitu kembali duduk setelah terima komuni, segera buka HP dan scrolling WA. Ada anak
balita yang sambil tidur, dengan mata tertutup, tangannya bergerak-gerak seperti sedang
scrolling HP. Juga banyak terjadi, anak ngamuk tantrum karena gadget nya diminta orang
tuanya. Bahkan ada yang mengancam mau membunuh orangtuanya karena disuruh
berhenti main game.
Kegiatan ber gadget-ria bisa menjadi seperti candu. Orang mudah sekali kecanduan. Kalau
diingatkan akan kewajibannya untuk berdoa, apalagi doa rosario, atau doa 1 jam sehari,
seringkali orang merasa sibuk dan tidak ada waktu. Tetapi tanpa disadari sering habis
banyak waktu untuk hal yang kurang berguna.
Dibandingkan dengan berhala lainnya, teknologi gadget dan medsos mempunyai potensi
penyembahan berhala yang lebih besar. Tidak hanya bisa menjadi berhala itu sendiri,
tetapi juga bisa menjadi penyebab timbulnya berhala-berhala lainnya. Ini karena banyak
sekali yang bisa dilakukan dengan bantuan gadget. Sebagian memang penting dan
berguna. Berbisnis, berbelanja, mencari pengetahuan, mencari lokasi, transaksi
perbankan, mengambil foto, mengerjakan tugas, rekreasi, nonton film, main game. Tapi
walaupun berguna, semua hal itu bisa dilakukan dengan berlebihan, menyebabkan
keterikatan. Orang rasanya tidak dapat hidup tanpa gadget. Seakan-akan gadget itu lebih
penting, lebih berkuasa daripada Tuhan. Lupa akan Tuhan, lupa doa, lupa Misa, tidak
terasa dampaknya (secara langsung), tapi lupa membawa HP membuat orang merasa
hidup jadi tidak nyaman.
Terutama bagi anak-anak yang sedang bertumbuh, sebaiknya benar-benar diusahakan
agar gadget tidak menjadi keterikatan bagi mereka, yang akan berdampak buruk bagi si
anak. Memang cara paling mudah untuk membuat anak duduk diam dan tidak
mengganggu orang adalah memberinya gadget, seperti pada saat bertamu ke rumah
orang, acara makan bersama di resto dan lain-lain. Memang sangat menggoda untuk
menggunakan gadget sebagai pacifier (dot/empeng) yang membuat anak tenang. Orang
tua sebaiknya berdoa mohon hikmat dari Tuhan, apa dan bagaimana aturan yang harus
diterapkan kepada anak, sehubungan dengan penggunaan gadget.
Berikut dampak buruk terhadap anak karena berlebihan menggunakan HP:
1. Kurang fokus untuk melakukan hal-hal lain yang perlu, karena asyik dengan
HPnya. Kurang produktif. Malas belajar, mengerjakan PR, olahraga, beraktivitas
alam.
2. Otak kekurangan oksigen, karena terlalu banyak duduk, kurang gerak. Badan
juga kurang sehat, lembek tidak berotot.
3. Otak terlalu banyak mendapat stimulasi berlebihan (over stimulation) dari
semua tayangan di HP. Saat stimulasi dihentikan, otak mendadak dalam
keadaan kosong. Kondisi ini bisa menyebabkan depresi.
4. Menganggu kesehatan mata. Layar HP memancarkan sinar biru (blue light) yang
dapat menyebabkan kerusakan retina. Mata jadi kering, sensitivitas terhadap
cahaya meningkat, pandangan kabur, mata mudah lelah.
5. Postur tubuh. Ketika menggunakan HP terlalu lama, salah satu hal yang paling
dikhawatirkan adalah kelainan pada postur tubuh seperti bungkuk akibat dari
penggunaan HP yang tidak bijak. Menggunakan HP bisa di lakukan hingga
berjam-jam dalam sehari, sehingga bukan tidak mungkin jika anak mengalami
kelainan pada tulang punggung belakang jika dilakukan secara terus menerus.
KTM Menginjil, Berbagi Sukacita
Saran/sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com
 6. Membuang waktu di masa muda secara percuma. Carlo Acutis, beato berusia 15
tahun yang dirayakan Gereja setiap tanggal 12 Oktober itu, tahu memanfaatkan
waktunya yang terbatas dengan baik. Ia berkata kepada ibunya, "Mama, aku akan
meninggalkan rumah sakit ini. Tetapi aku tahu bahwa aku tidak akan
melakukannya dalam keadaan hidup. Meski begitu, aku akan memberimu tanda
bahwa aku bersama Tuhan. Aku mati dalam keadaan bahagia, sebab aku tidak
melewatkan hidupku dengan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak
berkenan bagi Tuhan." Alangkah baiknya bila anak dapat belajar mengenal dan
mencintai Tuhan sejak muda, dan memahami apa yang berharga untuk dilakukan
dan apa yang sia-sia.
7. Anti sosial. Anak akan tetap sibuk dengan gadgetnya dan mengabaikan orang di
sekitarnya, terutama pada saat berada bersama teman. Mungkin anak tidak
menyadari hal tersebut secara langsung, namun teman yang terabaikan akan
merasakannya pada saat itu juga. Hal tersebut dapat menurunkan rasa
pertemanan mereka. Secara fisik anak hadir tapi jiwanya melayang di mana-mana.
8. Secara spiritual mundur. ‘Membuang’ waktu untuk berdoa, baca Kitab Suci, pergi
Misa Kudus, berkomunitas, bisa terasa lama dan kurang menarik, dibanding waktu
‘membahagiakan’ saat bergadget-ria.
9. Belum lagi kalau yang didapat dari HP nya adalah situs porno, atheisme, gnostisme,
transgenderisme, dan ajaran-ajaran buruk dan sesat lainnya. Semua ini akan
merusak perkembangan spiritual anak. Anak bisa jadi lebih percaya kepada om
Google daripada kepada Tuhan.
Apa yang dapat dilakukan
Ini berlaku baik bagi anak maupun dewasa. Kita harus benar-benar merenungkan dan
menyadari, bahaya besar yang mengintai di balik keterikatan akan gadget ini. Jangan
sampai dengan tidak sadar, kita, atau anak-anak kita, masuk dalam penyembahan berhala
modern ini, dan kehilangan keselamatan yang telah dibayar mahal oleh Tuhan Yesus
dengan darahNya di kayu salib. Paulus mengingatkan untuk tidak lalai, bahwa kita harus
terus mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar (Flp 2:12).
Beberapa cara yang dapat diusahakan untuk dilakukan:
1. Batasi waktu penggunaan gadget. Disiplin buat jadwal dan taati. Kerjakan semua
kewajiban pada hari itu dulu. Baru buka hp pada jam-jam tertentu yang sudah
dijadwalkan, dengan taat pada batas waktu.
2. Hapus aplikasi yang tidak perlu. Hanya sisakan aplikasi yang benar-benar perlu ada
di hp. Untuk anak, buatkan batasan supaya tidak dapat mengakses situs yang
berbahaya.
3. Matikan notifikasi kalau ada pesan masuk. Hanya buka pada jam yang sudah
dijadwalkan.
4. Jadwalkan kegiatan olahraga dan kegiatan fisik lainnya yang menyenangkan,
sebagai penyeimbang kelembaman fisik setiap hari.
5. Ajak keluarga doa bersama setiap hari. Tidak usah panjang dan lama, tapi bila
dilakukan rutin, ini akan menghadirkan Tuhan dalam kehidupan keluarga setiap
hari.
6. Doa, Sakramen, Sabda Tuhan, kegiatan komunitas, pelayanan bersama, itu
semua dapat mengingatkan dan menguatkan tekad kita untuk tetap berusaha
hidup di hadirat Allah dan tidak hanyut dalam derasnya arus dunia. Relasi yang
akrab dengan Tuhan akan memudahkan kita menjaga jarak dengan dunia.
Kesimpulan
Jangan sampai kita kalah dan larut mengikuti dunia. Kita adalah garam dunia. Kita yang
harus menggarami dunia di sekitar kita untuk bisa menjadi ‘asin’. Jangan sampai kita yang
menjadi tawar kena pengaruh dunia.
Mohon pertolongan Santo Mikael dan Orang-orang Kudus agar kita bisa menang dalam
perjuangan rohani yang berat di jaman ini. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata
Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis. (Ef 6:11)
Sharing
1. Apakah engkau mengalami godaan untuk menghabiskan banyak waktu dalam
bergadget-ria? Sharingkan usahamu untuk melawan godaan itu
2. Menurutmu apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah keterikatan kepada
gadget? Sharingkan
3. Yang punya pengalaman mengatasi problem keterikatan gadget pada anak,
sharingkan.
Ditulis oleh: KK I Vero I RK
Rhema
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. (Mat 5:13).
Referensi
- https://www.sesawi.net/tuhan-baru-bernama-gadget/
- http://yesaya.indocell.net/id1291.htm
- Tim Challies : The Next Story
KTM Menginjil, Berbagi Sukacita
Saran/sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com
Pedoman hidup KTM No. 59:
Bila Tuhan melihat bahwa engkau setia dan mulai berkembang, Dia akan mulai memurnikan
engkau dari banyak cacat cela serta kelekatan-kelekatan yang masih bercokol dalam dirimu,
yang tidak mungkin dapat kau lakukan sendiri. Pemurnian itu bertujuan agar supaya engkau
dapat menerima anugerah dan karunia-karunia Rohani yang lebih besar serta hiburan-
hiburan Rohani yang lebih murni, lebih dalam. Pemurnian itu dapat terjadi lewat perbagai
macam pencobaan yang dibiarkan Tuhan menimpa dirimu, seperti umpamanya kesukaran-
kesukaran, tidak dimengerti, penganiayaan, dan sebagainya. Juga dapat melalui kekeringan
hidup doa dan kegiatan Rohani.

KTM Menginjil, Berbagi Sukacita

Saran/sharing, email ke: vd@holytrinitycarmel.com