5025 10124 1 PB
5025 10124 1 PB
2 Nopember 2016
Abstrak. Penelitian ini membahas tentang dukungan orangtua dalam membangun literasi
anak, dengan mengambil kasus siswa kelas 3 dan 4 MI Muhammadiyah Gandatapa,
Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Literasi yang secara sederhana diartikan
keberaksaraan atau melek, yang mana kemampuan literasi ini sangat penting untuk dikuasai
anak. Kementerian pendidikan dan kebudayaan telah meluncurkan program gerakan literasi
sekolah pada tahun 2015 yang lalu, tak lain untuk menumbuhkan minat baca anak-anak
Indonesia. Pelibatan publik/masyarakat sangat diperlukan untuk mensukseskan program ini.
Dengan pendekatan kuantitatif deskriptif, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana
dukungan orang tua dalam membangun literasi anak di MI Muhammadiyah Gandatapa? Dari
penelitian ini diketahui bahwa: mayoritas anak-anak menyukai cerita/dongeng, jenis cerita
yang disukai adalah legenda, fabel, siroh nabawi dan IPTEK. Semua anak mengetahui kalau
membaca itu penting. Sebagian orang tua memberikan cerita/ dongeng dan menyediakan
buku bacaan dirumah, semua orang tua memberikan dukungan dengan menyuruh anaknya
membaca dan sebagian orang tua mendampingi anaknya membaca. Semua orang tua pernah
memberikan hadiah kepada anak, dan sebagian besar belum pernah memberikan hadiah
berupa buku bacaan.
Abstract. This paper discuss about parental support on building child literacy, based on case
study of students year 3 & 4 MI Gandatapa, Sumbang Districk, Banyumas Regency. Literacy,
simply put as ability to write and read, is vital to be mastered. The Ministry of Education and
Culture had realeased school literacy movement program in 2015, aimed to boost Indonesian
children reading interest. Public involvement is required to success this program. This
research uses descriptive quantitative approach. The problem in question is how is parents
support in building studenys literacy in MI Muh Gandatapa. The research discover that
students were interested in story, i.e. legends, fable, Siroh Nabawi (Prophets biography), and
science & technology. All students understood the importance of reading. Some parents told
stories and provided reading material in home, all parents gave support by ordering them to
read and some accompanied the activity. All parents had given gift to the student, and more
than half have not given reading books.
Hampir semua anak suka jika siroh Nabawi (25%), IPTEK tentang
dibacakan cerita atau diberikan planet-planet ruang angkasa (7,14%)
dongeng oleh orang tuanya, hanya dan tidak suka cerita (3,57%). Ada
satu (1) anak saja yang tidak satu (1) anak yang tidak suka
menyukainya. Namun setelah cerita/dongeng namun sepertinya
ditanya cita-cita anak yang tidak menyukai bacaan yang lebih serius
suka tersebut adalah dokter, seperti buku pengayaan pelajaran
memungkinkan dia menyukai sekolah atau buku-buku seperti
bacaan ilmu pengetahuan bukan ensiklopedia. Ragam jenis bahan
dongeng. bacaan yang anak-anak sukai
Sehingga dapat disimpulkan merangsang para pendidik (baik guru
bahwa anak-anak sangat menyukai maupun orang tua) untuk dapat
cerita, hanya saja ada yang menguasai dan mempelajari jenis
menyukai cerita berupa dongeng, bacaan yang beragam. Anak akan
ada juga yang menyukai cerita yang lebih bersemangat jika beragam
berbasis ilmu pengetahuan. Tema temanya. Walau dalam hal ini orang
cerita yang diberikan kepada anak tua (penyampai cerita) melakukan
sangat berpengaruh terhadap minat pengamatan tema apa yang membuat
anak-anak untuk mendengarkan dan anak-anaknya bersemangat untuk
bersemangat mendengarkannya. mendengarkan, bertanya atau
c. Dongeng/cerita tentang apa yang membacanya. Jika anak benar-benar
Adik-adik suka? tidak menyukai, jangan dipaksakan.
WĂŎĂĽĂ■ Cerita yang disukai Persentase (%)
Legenda (malinkundang, 9 32,14
Kecuali untuk penanaman kesadaran
timun mas, bawang merah
bawang putih, keong mas)
beragama, perlu pendekatan persuasif
Fabel (kancil,harimau)
Sejarah Nabi-nabi (siroh)
9
7
32,14
25
kepada anak.
IPTEK (planet2 dll) 2 7,14
Tidak suka cerita 1 3,57
Total 28 100
d. Apakah Adik-adik tahu kalau
Pertanyaan tentang cerita atau membaca itu sangat penting?
dongeng yang disukai anak ini WĂŎĂĽĂ■ Mengetahui membaca itu sangat Persentase (%)
penting
hari. Dan manusia dewasa dalam hal membaca buku pelajaran ada 7 anak
ini orang tua, guru dan masyarakat (25%) dan yang memilih membaca
yang berkewajiban untuk keduanya ada 20 anak (71,43%).
mengarahkan anak-anak ini dalam Alasan mengapa anak memilih
membiasakan membaca, membaca buku pelajaran dan yang
mendorong dan memberi contoh memilih membaca keduanya adalah
kepada anak-anak. Semua anak agar menjadi pintar (dapat menjawab
percaya dan yakin kalau membaca soal saat ulangan) sebanyak 27 anak
dapat menjadikan mereka lebih atau 96,43%. Untuk anak yang
pintar. Anak secara fitrahnya dapat memilih untuk membaca kedua buku
dengan mudah menerima hal-hal baik buku cerita maupun buku
yang baik, termasuk konsep pelajaran terlihat anak yang ingin
pentingnya membaca ini. pintar sehingga mau membaca buku
Kesadaran pentingnya membaca ini pelajaran tetapi menyukai buku
perlu dipupuk dan dikembangkan cerita, sehingga tidak mau
menjadi cinta membaca. meninggalkan buku cerita/dongeng
juga. Hal ini menunjukkan semangat
e. Jika ada buku cerita dan buku anak untuk membaca sudah ada dan
pelajaran, Adik-adik lebih suka ini potensi anak yang sangat baik.
untuk membaca yang mana?
Jawaban Memilih Membaca Persentase (%)
f. Apakah Bapak/Ibu selalu/sering
Buku Cerita 1 3,57
Buku Pelajaran 7 25 menyuruh Adik-adik untuk
Buku Cerita da buku 20 71,43
pelajaran membaca?
Total 28 100
Jawaban Menyuruh Membaca Persentase (%)
Ya 28 100
kita akan menjadi sangat berarti jika penyemangat orang tua dan guru bahwa
dilakukan bersama-sama. anak-anak mempunyai modal awal untuk
menjadi literat. Mulai merancang untuk
mengadakan bahan bacaan baik legenda,
SIMPULAN fabel maupun IPTEK untuk anak-anak di
Ada beberapa hal yang dapat rumah dan di sekolah. Hendaknya
disimpulkan dalam penelitian ini antara kesadaran anak yang menganggap bahwa
lain: membaca itu penting dapat memacu orang
Mayoritas anak-anak MI tua dan guru untuk ikut memberi contoh
Muhammadiyah Gandatapa Kelas 3 dan (teladan) untuk membiasakan membaca.
Kelas 4 menyukai cerita/dongeng. Anak- Hendaknya orang tua mulai menyadari
anak menyukai cerita berupa legenda pentingnya memberikan cerita/dongeng
(malinkundang, bawang merah bawang dan menyediakan bahan bacaan di rumah.
putih, keong mas, timun mas), fabel Kebiasaan orang tua menyuruh membaca
(kancil, harimau), sejarah Nabi-nabi dan mendapingi anak membaca
(siroh nabawi), IPTEK (planet-planet luar hendaknya diteruskan. Kebiasaan orang
angkasa). Semua anak mengetahui kalau tua memberikan hadiah kepada anak,
membaca itu penting dan semua anak suka hendaknya mulai dipertimbangkan untuk
membaca, baik buku cerita maupun buku memberi hadiah buku bacaan.
pelajaran. Sebagian orang tua
memberikan cerita/dongeng dan DAFTAR PUSTAKA
menyediakan buku bacaan bagi anak- Sumber tercetak :
anaknya. Semua orang tua siswa kelas 3 Antasari, Indah Wijaya. (2016). Peran
dan 4 MI Muhammadiyah Gandatapa pendidik dalam membentuk budaya
selalu menyuruh anak-anaknya baca anak. Dalam Moch.
membaca/belajar dan hampir semua Mursyid(Ed.). Membumikan
orang tua mendampingi anaknya saat gerakan literasi di sekolah.
membaca/belajar. Semua orang tua Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata
pernah memberikan hadiah dan sebagian bekerjasama dengan Pustaka Nun &
besar belum pernah memberikan hadian Azyan Publishing.
berupa buku bacaan. Arba'i, Jazimatul Husna. (2016).
Ada beberapa saran untuk Menciptakan lingkungan literasi di
meningkatkan dukungan orangtua rumah dan sekolah yang
terhadap minat baca anak, antara lain: menyenangkan. Dalam Moch.
Hendaknya menjadikan kegemaran anak Mursyid(Ed.). Membumikan
terhadap dongeng/cerita menjadi gerakan literasi di sekolah.