Anda di halaman 1dari 83

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

TENTANG

MENGGUNAKAN METODE BERCERITA UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA
DALAM MENCERITAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR
PADA KELOMPOK B TK PERTIWI BENTAR
TAHUN 2018/2019

Oleh :

NUNUNG HARYATI, S.Pd.AUD.


NIP -

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN BREBES
TK PERTIWI BENTAR KECAMATAN SALEM
2019
PENGESAHAN

Laporan Hasil Penelitian berjudul "Menggunakan Metode Bercerita Untuk


Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menceritakan Buku Cerita Bergambar
Pada Kelompok B TK Pertiwi Bentar Tahun 2018/2019" yang disusun oleh Nunung
Haryati, S.Pd.AUD. digunakan untuk penilaian Mengikuti Lomba Guru Berprestasi
Tingkat Kabupaten.

Mengesahkan :

Kepala TK Pertiwi Bentar

WIDIYASTUTI, S.Pd.AUD.
HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Nunung Haryati, S.Pd.AUD.
NIP :-
Pangkat/Golongan :-
Unit Kerja : TK Pertiwi Bentar
Alamat Sekolah : Jl. Raya Kauman No. 01 Bentar Kec.Salem Kab.Brebes

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul :


"Menggunakan Metode Bercerita Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam
Menceritakan Buku Cerita Bergambar Pada Kelompok B TK Pertiwi Bentar
Tahun 2018/2019" adalah asli hasil karya peneliti sendiri. Apabila dikemudian hari
ternyata pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia ditindak sesuai ketentuan yang
berlaku.

Bentar, 02 Maret 2019

Mengetahui: Yang membuat pernyataan:


Kepala TK Pertiwi Bentar, Peneliti,

Widiyastuti, S.Pd.AUD. Nunung Haryati, S.Pd.AUD.


NIP. - NIP. -
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Menggunakan Metode Bercerita Untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menceritakan Buku Cerita Bergambar
Pada Kelompok B TK Pertiwi Bentar Tahun 2018/2019” Penulisan laporan
penelitian tindakan dapat diselesaikan dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu
peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Pengawas TK/SD Kecamatan Salem.
2. Kolabor dan teman-teman guru.
3. Keluarga tercinta.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penyelesaian penelitian ini
Meskipun masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan
penelitian ini, peneliti berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
dunia pendidikan.

Salem, 02 Maret 2019

Peneliti
MENGGUNAKAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENCERITAKAN BUKU CERITA
BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERTIWI BENTAR
TAHUN 2018/2019

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bercerita siswa dengan
menceritakan buku cerita bergambar melalui metode bercerita di Kelompok B TK
Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2018/2019.
Peserta didik Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes
berjumlah 15 anak terdiri dari 4 perempuan dan 11 laki-laki. Penelitian ini memiliki dua
variabel bebas (X) dan dua variabel terikat (Y). Variabel bebasnya adalah buku cerita
bergambar dan metode bercerita, dua variabel terikatnya adalah kemampuan
menceritakan kembali. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I
dilaksanakan tanggal 07 – 11 Januari 2019 dan siklus II dilaksanakan tanggal 14 – 18
Januari 2019.
Sebelum melaksanakan siklus I, Peneliti melakukan observasi dan penilaian
anak tentang kemampuan bercerita dengan hasil bahwa dari 15 anak, hanya 3 anak yang
mampu menceritakan buku cerita bergambar dengan baik (20%). Setelah Dilaksanakan
siklus I, diperoleh hasil dari 15 anak, ada 6 anak yang mampu menceritakan buku cerita
bergambar dengan baik (40%). Terdapat kenaikan 20% tetapi tidak signifikan. Dan
setelah dilaksanakan siklus II, didapat hasil bahwa dari 15 anak, 12 anak telah mampu
menceritakan buku cerita bergambar dengan baik (80%). Terdapat kenaikan (40%) dari
siklus I dan (60%) dari kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan perbaikan siklus I.
Hal ini berarti media gambar sebagai variabel bebas (X) telah berpengaruh positif secara
signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu dalam meningkatkan kemampuan
menceritakan buku cerita bergambar Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem
Kabupaten Brebes.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada TK Pertiwi
Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes perlu digunakan metode dan media yang
sesuai dengan perkembangan anak usia dini. Media gambar ini juga dapat membuat
proses pembelajaran menjadi menarik dan tidak monoton sehingga anak lebih
menyukainya.

Kata-kata kunci: menceritakan buku cerita bergambar dan metode bercerita


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini sebagai strategi pembangunan sumber daya manusia
haruslah dipandang sebagai titik sentral dan sangat fundamental serta strategi,
mengingat usia ini merupakan masa keemasan (golden age), tetapi sekaligus periode
yang sangat kritis dalam perkembangan manusia. Perkembangan dan pertumbuhan
anak pada usia dini sangat menentukan derajat kualitas manusia pada tahap
berikutnya. Dengan demikian pengembangan anak usia dini merupakan investasi
yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berklualitas.
Anak usia dini usia 4-6 tahun mengalami masa peka sekaligus masa kritis dalam
tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Masa ini merupakan masa yang paling tepat untuk meletakan dasar-dasar
pengembangan fisik, bahasa, sosial, emosianal, kognitif, seni, moral agama sehingga
upaya pengembangan potensi anak tercapai secara optimal.
Dalam bidang kemampuan dasar yang merupakan kegiatan yang dipersiapkan guru
untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas sesuai dengan tahap perkembangan
anak. Salah satunya adalah perkembangan kemampuan berbahasa.
Bidang pengembangan kemampuan berbahasa merupakan ketrampilan dalam
mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca dan menulis untuk anak TK
ketrampilan yang diutamakan adalah ketrampilan mendengarkan (menyimak) dan
berbicara.
Pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu
mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu
berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa
Indonesia (Depdiknas, 2006 : 5).
Masa perkembangan berbicara dan berbahasa yang paling insentif pada manusia
terletak pada tiga tahun pertama dari hidupnya yaitu dimana otak manusia
berkembang dalam proses mencapai kematangan.
Kemampuan berbicara dan berbahasa pada manusia akan berkembang dengan baik
dalam suasana yang dipenuhi suara dan gambar, serta secara terus menerus
berhubungan dengan bahasa dan pembicaraan dari manusia lain (Siti Aisyah, dkk,
2007 : 6).
Pembelajaran pada anak usia dini menggunakan prinsip belajar sambil bermain.
Pembelajaran di susun sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan bagi
anak. Anak aktif berinterakasi dengan benda dan lingkungannya baik secara fisik
maupun secara mental. Jadi pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran
yang dapat mengembangkan kemampuan anak sesuai taraf perkembangan, dilakukan
dengan kegiatan bermain sambil belajar, anak-anak merasa betah dan ingin
mengulanginya lagi dan dapat berimajinasi meningkatkan kreativitas anak sehingga
setiap kegiatan harus mencerminkan jiwa bermain.
Dalam kenyataan sehari-hari pengembangan kemampuan berbahasa di
TK Pertiwi Bentar, Kelompok B mengalami kesulitan khususnya dalam kemampuan
mendengarkan dan menceritakan kembali dengan sederhana. Ketika anak-anak
diajak mendengarkan sebuah cerita ada yang mau memperhatikan ada yang senang
bermain sendiri, dan setelah itu secara otomatis ketika anak diberi kesempatan untuk
berbagi cerita, menceritakan pengalaman secara sederhana dan menceritakan kembali
cerita secara sederhana anak belum mampu. Ketika anak mendapatkan tugas yang
lain menggambar atau menceritakan isi gambarnya hasilnya juga kurang
maksimal.Adapun jumlah peserta didik kelas tersebut terdiri dari 15 anak dengan
rincian keberhasilan sebagai berikut:
a. Anak yang sudah dapat berkemampuan berbahasa, ketrampilan dalam
mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca dan menulis misalnya
mendengar dan Menceritakan buku cerita bergambar dengan baik, berjumlah 3
anak atau 12,5%.
b. Anak yang sudah dapat tapi masih perlu bimbingan berjumlah 6 anak atau 25%
c. Anak yang tidak bisa sama sekali berjumlah 15 atau 62,5%.
Anak kurang memperhatikan saat guru bercerita, demikian pula guru belum
menggunakan media yang tepat, sehingga kesulitan-kesulitan tersebut
mengisyaratkan adanya suatu permasalahan yang perlu segera diberi pemecahannya.
1. Identifikasi Masalah :
a. Masih banyak anak yang tidak paham mengenai gambar pada buku cerita
bergambar.
b. Terdapat banyak anak yang kurang percaya diri dalam menceritakan isi
cerita dengan bahasa yang sederhana
c. Kurangnya kemampuan anak dalam kegiatan menceritakan isi cerita dengan
bahasa sederhana

2. Analisis Masalah :
a. Masih banyak anak yang tidak memahami gambar karena media/alat peraga
kemungkinan kurang menarik
b. Terdapat banyak anak yang kurang percaya diri dalam menceritakan isi
cerita dengan bahasa yang sederhana disebabkan guru kurang memberikan
motivasi
c. Kurangnya kemampuan anak dalam kegiatan menceritakan isi cerita secara
sederhana disebabkan anak kurang percaya diri, penyampaian guru kurang
menarik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan mendengar bagi anak ?
2. Apakah cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam dan
menceritakan isi buku cerita sederhana ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan perbaikan ini secara umum adalah :
1. Meningkatkan kemampuan menceritakan isi buku cerita bergambar melalui
metode bercerita dengan secara sederhana pada anak Kelompok B di TK
Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes.
. Manfaat Perbaikan
Perbaikan ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Bagi Anak TK,
Agar dapat meningkatkan ketrampilan menceritakan gambar sederhana melalui
metode bercerita di Kelompok B di TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem
Kabupaten Brebes.
2. Bagi Guru,
Untuk menambah wawasan tentang stimulasi yang tepat dalam merangsang dan
meningkatkan minat anak, mendorong lebih kreatif dalam menciptakan berbagai
media pembelajaran anak sesuai situasi dan kebutuhan, guru dapat berkembang
lebih professional, mampu menilai dan melakukan perbaikan belajar mengajar.
3. Bagi Sekolah,
Sekolah yang gurunya melakukan penelitian, mendorong terjualnya inovasi pada
program sekolah pembelajaran di sekolah tersebut karena sangat erat
hubungannya sekolah yang gurunya telah melakukan PTK, perkembangannya
akan lebih cepat dibandingkan sengan sekolah yang gurunya tidak pernah
melaksanakan penelitian.
4. Bagi Orang Tua Murid,
Agar dapat menambah wawasan bagaimana cara memfasilitasi dan mendukung
minat berbahasa anak dengan menyediakan peralatan berbagai media.
BAB II

LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar
Menurut Slamet (1988 : 22) Belajar adalah proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku sebagai interaksi dengan
lingkunganya, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Nasution (1985) Belajar
adalah proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman dan latihan.

Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Belajar merujuk pada seseorang sebagai subjek dalam belajar. Sedangkan
mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang guru
sebagai pengajar. Dua kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan
guru berpadu dalam satu kegiatan. Terjadinya interaksi antara guru dan peserta
didik menghasilkan kemampuan yang disebut sebagai belajar.

Menurut Moeliono (1988 : 700) hasil belajar ialah penguasaan


pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Hasil belajar berupa
perubahan tingkah laku yang ditunjukkan seseorang setelah melaksanakan
kegiatan belajar dalam jangka waktu tertentu. Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakuan dari
pengajar (guru).
Menurut Sudjana (2004 : 22) hasil belajar berupa:
a. Keterampilan dan kebiasaan
b. Pengetahuan dan pengarahan
c. Sikap dan cita-cita
Berdasarkan pendapat tersebut di atas hasil belajar berupa kemampuan
keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh peserta didik setelah ia
menrima perlakuan dari guru sehingga ia dapat membangun pengetahuan itu
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor,
(Sudjana, 1989 : 39). Yaitu.
a. faktor dari dalam diri siswa
b. faktor dari luar siswa
Selanjutnya dikemukakan oleh Clark, (1981 : 21) bahwa hasil belajar
siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa itu sendiri dan 30%
dipengaruhi oleh lingkungan, di mana yang paling dominan berupa kualitas
pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39).

Kualitas pengajaran adalah kompetensi professional yang dimiliki oleh


seorang guru, berupa kemampuan dasar kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)
dan psikomotorik (perilaku).

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa hasil belajar sebagai


sesuatu yang diperoleh siswa dan dapat diperoleh karena adanya usaha,
penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dalam berbagai aspek kehidupan,
sehingga pada individu tersebut tampak perubahan tingkah laku secara
kuantitatif.

2. Bercerita
Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang
perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan
membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain (Bacrtiar S
Bachir : 2005:10).
Sedangkan menurut M.Nur Mustakim (2005: 20), bercerita adalah upaya
untuk mengembangakan potensi kemampuan berbahasa anak melalui
pendengaran dan kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan melatih
ketrampilan anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam
bentuk lisan.  Dengan kata lain bercerita adalah menuturkan sesuatu yang
mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian secara lisan dalam upaya
untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa. “Soegarda
Purbakawaca, mengungkapkan dalam arti umum pendidikan mencakup
segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan
pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya serta keterampilannya
kepada generasi muda untuk melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan
bersama sebaik-baiknya”. (Abbudin Nata : 2002 : 10)
Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman bagi anak
TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang
dibawakan guru harus menarik dan mengundang perhatian anak dan tidak
lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK. Bila isi cerita itu dikaitkan dengan
dunia kehidupan anak TK, maka mereka merasa akan mendengarkannya
dengan penuh perhatian, dan mudah dapat menangkap isi cerita.Dunia
kehidupan anak itu penuh dengan suka cita, maka kegiatan bercerita harus
diusahakan dapat memberikan perasaan gembira,lucu dan mengasyikan.
Dunia kehidupan anak-anak itu berkaitan dengan lingkungan
keluarga,sekolah dan luar sekolah.Kegiatan bercerita di TK harus diusahakan
menjadi pengalaman bagi anak TK yang bersifat unik dan menarik, yang
menggetarkan perasaan anak, dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita itu
sampai tuntas. Ada beberapa macam teknik bercerita yang dapat
dipergunakan antara lain guru dapat membaca langsung dari buku gambar,
menggunakan papan flanel, menggunakan boneka, bermain peran dalam
suatu cerita. Sebelum melaksanakan kegiatan bercerita, anak-anak yang
mengikuti kegiatan bercerita duduk di lantai mengelilingi bu guru yang
duduk di kursi kecil. Anak-anak itu akan mendengarkan ibu guru bercerita.
Sedangkan tiga kelompok yang lain duduk di meja lain dengan kegiatan yang
berbeda, misalnya:kelompok yang satu melakukan kegiatan menggambar,
kelompok yang satu lagi melakukan kegiatan melipat kertas, sedangkan
kelompok yang terakhir melakukan kegiatan membangun atau membentuk
plastisin. Dengan demikian masing-masing kelompok akan memperoleh
kesempatan melakukan kegiatan yang sama.  Bercerita adalah metode
komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia. Team
Trainer K-100 (2002 : 98).
3. Buku cerita bergambar
1. Pengertian Buku Cerita Bergambar
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam
bentuk dua dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Gambar dapat
dipergunakan sebagai media dalam penyelenggaraan proses pendidikan sehingga
memungkinkan terjadinya proses belajar-mengajar. Tarigan (1995:209)
mengemukakan bahwa pemilihan gambar haruslah tepat, menarik dan dapat
merangsang siswa untuk belajar. Media gambar yang menarik, akan menarik
perhatian siswa dan menjadikan siswa memberikan respon awal terhadap proses
pembelajaran. Media gambar yang digunakan dalam pembelajaran akan diingat
lebih lama oleh siswa karena bentuknya yang konkrit dan tidak bersifat abstrak.
Gambar adalah suatu bentuk ekspresi komunikasi universal yang dikenal
khalayak luas.
Buku cerita bergambar adalah buku bergambar tetapi dalam bentuk cerita,
bukan buku informasi. Dengan demikian buku cerita bergambar sesuai dengan
ciri-ciri buku cerita, mempunyai unsur-unsur cerita (tokoh, plot, alur). Buku
cerita bergambar ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, (1) buku cerita
bergambar dengan kata-kata, (2) buku cerita bergambar tanpa kata-kata. Kedua
buku tersebut biasanya untuk prasekolah atau murid sekolah dasar kelas awal.
Buku cerita bergambar merupakan sesuatu yang tidak asing dalam
kehidupan anak-anak. Disamping itu, buku adalah sebuah media yang baik bagi
anak-anak untuk belajar membaca. Buku cerita bergambar merupakan kesatuan
cerita disertai dengan gambar-gambar yang berfungsi sebagai penghias dan
pendukung cerita yang dapat membantu proses pemahaman terhadap isi buku
tersebut. Melalui buku cerita bergambar, diharapkan pembaca dapat dengan
mudah menerima informasi dan deskripsi cerita yang hendak disampaikan.
Untuk anak usia dini, alangkah baiknya jika kita mengenalkan buku cerita
bergambar yang sesuai dengan usia mereka, untuk membantu perkembangannya.
Karena pada saat usia dini, perkembangan otak anak berkembang secara pesat.
Sehingga kita harus memotivasi anak untuk selalu belajar dan media
pembelajaran membaca permulaan yang efektif adalah melalui buku cerita
bergambar.
Dari beberapa paparan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa media buku
cerita bergambar sangat cocok jika diterapkan dalam proses pembelajaran
membaca permulaan di kelas 1, karena media tersebut dapat merangsang siswa
dalam pembelajaran membaca khususnya membaca permulaan, media buku
cerita bergambar tersebut diwujudkan dalam bentuk visual ke dalam bentuk dua
dimensi sebagai hasil pikiran dan perasaan.
Buku Cerita Bergambar Menurut (Drs,Tri Rama k). Menurut kamus lengkap
bahasa indonesia, kata cerita adalah tuturan yang membentang terjadinya suatu
hal karangan yang menyatakan perbuatan, pengalaman atau penderitaanorang.
Sedangkan gambar artinya adalah dihiasi dengan gambar buku . cerita
bergambar menurut kamus besar indonesia adalah buku yang mempunyai
gambar kartun yang berisikan kisah atau yang berkisahkan kisah atau cerita
dimuat secara bersambung. Sedangkan menurut (murti bunata,2010) buku cerita
bergambar atau cergam menjadi suatu media dalam menyampaikan pesan
melalui cerita dengan di sertai ilustrasi gambar, buku itu sendiri, merupakan
suatu media dalam menyampaikan pesan.

2. Manfaat dan Fungsi Media Buku Cerita Bergambar


Mitchell (dalam Nurgiantoro, 2005:159) mengungkapkan fungsi dan
pentingnya buku cerita bergambar sebagai berikut:
1.    Membantu perkembangan emosi anak.
2.    Membantu anak belajar tentang dunia dan keberadaannya.
3.    Belajar tentang orang lain, hubungan yang terjadi dan pengembangan
perasaan.
4.    Memperoleh kesenangan.
5.    Untuk mengapresiasi keindahan, dan
6.    Untuk menstimulasi imajinasi.
3. Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Buku Cerita Bergambar
Kelebihan menggunakan Buku Cerita Bergambar, antara lain :
a. Membimbing minat membaca yang menarik pada peserta didik
b. Melalui bimbingan guru buku cerita bergambar dapat berfungsi sebagai
jembatan untuk menambah minat baca
c. Mempermudahkan anak didik menangkap hal-hal atau rumusan yang abstrak.

Kekurangan menggunakan Buku Cerita Bergambar, antara lain :


a. Guru harus menggunakan motivasi pontensional dari buku cerita bergambar
apabila minat baca telah dibangkitkan dan buku cerita bergambar harus di
lengkapi.
b. Banyak aksi-aksi yang menonjol kekerasan atau tingkah laku yang kurang
baik.

4. Hakekat metode bercerita


1. Pendahuluan
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan
kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan
dalam bentuk esan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk didengarkan
dengan rasa menyenangkan oleh karena orang yang menyajikan cerita tersebut
menyampaikan dengan menarik. Menikmati sebuah cerita mulai tumbuh pada
seorang anak ia mengerti akan peristiwa yang terjadi di sekitarnya dan setelah
memorinya merekam beberapa kabar berita masa pada usia 4-6 tahun.
Dr. Abdul Aziz dan Abdul Majid (2002:16) dan bukunya “Mengajarkan
anak lewat cerita “mengatakan” sebagai dari cerita-cerita yang ada, meliputi
beberapa unsure yang negative. Hal ini dikarenakan pembawaan cerita tersebut
tidak mengindahkan nilai estetika dan norma”. Mungkin dengan cerita si anak
akan melakukan hal-hal buruk karena semua informasi dan peristiwa yang
tercakup dalam sebuah cerita akan berdampak sekali dalam pembentukan akal dan
norma seorang anak, baik dari segi budaya, imajinasi maupun bahasa
kesehariannya.
Seorang anak mempunyai potensi untuk segala hal lebih cepat sehingga
lebih mudah membentuk dan mengarahkan dirinya. Hal tersebut sesuai dengan
tujuan Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (Depdiknas, PKB TK
GBPKB TK 1996) yaitu untuk “melakukan dasar kea rah perkembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya”.
Pendidikan Taman Kanak-kanak harus dapat berusaha semaksimal mungkin
untuk dapat menciptakan situasi pembelajaran yang dapat mengembangkan
seluruh ptensi anak termaksud pengembangan bahasa. Menurut Piaget
(Tanpubolon, 1991) “sejak lahir hingga dewasa pikiran anak melalui
perkembangan melalui jenjang-jenjang berperiode sesuai dengan tingkatan
kematangan anak itu secara keseluruhan dengan interaksi-interaksinya dengan
lingkungan”.
Jenjang-jenjang yang sesuai dengan tahap perkembangan anak TK adalah sebagai
berikut :
1. Jenjang sensorimotorik, sejak lahir hingga 18-24 Bulan dalam mendekati
akhir periode ini sesudah bahasa anak mulai tumbuh pikiran dimaksud juga
mulai tumbuh
2. Jenjang properasional : 18/24 hingga 6/7 tahun dengan cirri dalam
perkembangan kemampuan berfikir dengan bantuan symbol-simbol
(lambang-lambang).
Untuk kegiatan pendidikan di Taman Kanak-kanak bercerita adalah kegiatan
yang dilakukan oleh guru kepada anak didik untuk menyampaikan materi
pembelajaran dengan menarik. Bercerita dapat dilakukan dihadapan anak didik itu
sendiri atau antar anak didik dengan orang dewasa, bahkan dapat menggunakan
media audio visual.

2. Pengertian Metode Bercerita


Metode bercerita adalah penyampaian atau penyajian materi pembelajaran
secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak didik Taman Kanak-kanak.
Oleh karena itu materi yang disampaikan berbentuk cerita yang awal dan akhirnya
hubungan erat dalam kesatuan yang utuh, maka cerita tersebut harus dipersiapkan
terlebih dahulu. Pada dasarnya, metode bercerita ini padanan dari meted ceramah,
dengan kata lain untul anak usia dini Taman Kanak-kanak dipergunakan istilah
metode cerita sedangkan untuk anak usia sekolah dan orang dewasa menggunakan
istilah metode ceramah.

3. Tujuan Bercerita
Tujuan bercerita bagi anak usia 4-6 tahun adalah agar anak mampu
mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan orang lain, anak
dapat bertanya apabila tidak memahaminya, anak dapat menjawab pertanyaan,
selanjutnya anak dapat menceritakan dan mengekspresikan terhadap apa yang
didengar dan diceritakanya, sehingga hikmah dari isi cerita dapat dipahami dan
lambat laun di dengarkan, diperhatikan, dilaksanakan dan di ceritakanya kepada
orang lain.

4. Fungsi Bercerita
Menurut prof.Dr Tampubolon, (1991:50), “ Bercerita kepada anak
memainkan permainan penting bukan saja dalam menumbuhkan miat dan
kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan fikiran anak”
Dengan demikian, fungsi kegiatan bercerita bagi anak 4-6 tahun adalah membantu
perkembangan bahasa anak . Dengan bercerita pendengaran anak dapat
difungsikan dengan baik untuk membantu kemampuan bercerita, dengan
menambah pembendaharaan kosakata, kemampuan mengucapkan kata-kata,
melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap perkembanganya. Rangkaian
kemampuan mendengar, berbicara, membaca, menulis dan menyimak adalah
sesuai dengan tahap perkembangan anak, karena tiap anak berbeda latar belakang
dan cara belajarnya.

5. Manfaat Metode Bercerita


1. Melatih daya serap atau daya tangkap anak TK
2. Melatih daya fikir anak
3. Melatih daya konsentrasi anak TK
4. Mengembangkan daya imajinasi anak
5. Menciptakan situasi yang menggembirakan serta mengembangkan suasana
hubungan yang akrab sesuai dengan tahap perkembanganya.
6. Membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi secara efektif
dan efisien sehingga proses percakapan menjadi komunikatif

6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita


Kelebihannya antara lain :
1. Dapat menjangkau jumlah anak yang relatif lebih banyak
2. Waktu yang disediakan dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisien
3. Pengaturan kelas menjadi lebih sederhana
4. Guru dapat menguasai kelas dengan lebih mudah
5. Secara relatif tidak banyak memerlukan biaya.

Kekurangannya antara lain :


1. Anak didik menjadi fasif, karena lebih banyak mendengarkan atau
menerima penjelasan dari guru
2. Kurang merangsang perkembangan kreativitas dan kemampuan siswa untuk
mengutarakan pendapatnya.
3. Daya serap atau daya tangkap anak didik berbeda dan masih lemah sehingga
sukar memahami tujuan pokok isi cerita
4. Cepat menumbuhkan rasa bosan terutama apabila penyajiannya tidak
menarik.

B. Kerangka Berpikir

Sebagaimana kita ketahui bahwaperkembangan kreativitas dan kemampuan


siswa untuk mengutarakan pendapatnya.masih lemah sehingga sukar memahami
tujuan pokok isi cerita
Hal ini terjadi jika penyampaian materi hanya disajikan sekedar mempelajari
konsep-konsep semata atau jika hanya diajarkan dengan metode yang klasikal
seperti ceramah dan tanya jawab saja. Siswa akan merasa bosan, jenuh dalam
mepelajarinya sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif yang akibatnya hasil
belajar siswa menurun.
Dari penerapan metode bercerita Menciptakan situasi yang menggembirakan
serta mengembangkan suasana hubungan yang akrab sesuai dengan tahap
perkembanganya,sehingga pembelajaran tersebut dapat berhasil dengan baik dan
mencapai ketuntasan belajar yang maksimal. Adapun kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

GURU SISWA
Belum menerapkan metode Hasil belajar mendengarkan
Kondisi Awal atau menerima penjelasan
yang tepatbercerita dengan
buku gambar dari guru masih rendah

Pembelajaran dengan SIKLUS I


menerapkan metode Memanfaatkan metode
Tindakan
bercerita dengan buku bercerita dengan buku
gambar gambar dalam
pembelajaran

Diduga melalui metode SIKLUS II


bercerita dengan buku gambar Memanfaatkan metode
Kondisi Akhir dapat meningkatkan hasil bercerita dengan buku
belajar anak kelompok B TK gambardalam pembelajaran
Pertiwi Bentar

Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul setelah
menetapkan anggapan dasar maka lalu membuat teori sementara yang
kebenarannya masih perlu diuji (Arikunto, 1998 : 67). Hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik Kelompok B TK Pertiwi
Bentar pada pembelajaran Kemampuan berbahasa siswa untuk mengutarakan
pendapatnya melalui penerapan metode bercerita.
2. Terdapat peningkatan aktivitas belajar peserta didikKelompok B TK Pertiwi
Bentar pada pembelajaran Kemampuan berbahasasiswa untuk mengutarakan
pendapatnya melalui penerapan metode bercerita.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
1. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama tiga bulan dimulai sejak
tanggal 15 Desember 2018 – 28 Januari 2019.

TABEL III.A.1
Jadwal Pelaksanaan

No. Uraian Kegiatan Desember Januari Februari


1 Penyusunan Proposal V

2 Menyusun Instrumen
V
Penelitian

3 Mengumpulkan Data
dengan melakukan
Tindakan :

a. Siklus I V

b. Siklus II V

4 Analisis Data V

5 Penyusunan Laporan V

2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem
Kabupaten Brebes Kelompok B pada semester II Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini merupakan obyek utama yang diteliti dalam
sebuah penelitian, dilaksanakan di sekolah tempat penulis bertugas yaitu:
a. Nama sekolah : TK Pertiwi Bentar
b. Status Sekolah : Swasta
c. Alamat Sekolah : Jl.Raya Kauman No. 01 Desa Bentar
Kecamatan Salem Brebes
d. Kelompok :B
e. Jumlah anak didik : 11 laki-laki dan 4 perempuan
f. Tema : Pekerjaan
g. Materi Pembelajaran : Menggunakan metode bercerita untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam
menceritakan buku cerita bergambar.

C. Sumber Data
Sumber data diperoleh
1. Data primer diperoleh dari peserta didik, berupa nilai hasil kegiatan anak didik
dan pengamatan dalm bentuk hasil kegiatan. Pada tiap siklus dilakukan satu tes
dan peserta didik mengumpulkan hasil kegiatan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan berupa
hasil kegiatan dengan klaborasi yang dituangkan dalam tiap-tiap siklus.

D.Teknik dan Alat Pengumpul data


1. Teknik Pengumpul Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik penilaian


berupa kegiatanmelipat peserta didik diminta mengerjakan kegiatan.Teknik
penilaian dilakukan dengan teknik pengamatan atau observasi terhadap motivasi
Belajar peserta didik dan penilaian hasil kegiatan. Observasi adalah suatu teknik
evaluasi yang dilakukan dengan cara mengadakan secara teliti dan pencatatan
secara sistematist terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan (evaluasi) teknik observasi memiliki beberapakeunggulan yaitu : (1)
data yang diperoleh dapatBersifat objekti dapat melukiskan aspek-aspek
kepribadian peserta didik sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan observasi
ini secara langsung dilapangan. (2) dalam pengolahannya akan terjadi
keseimbangan dan evaluasi prestasi belajar peserta didik yang bersangkutan
karena data observasi ini dapat mencakup berbagai aspek kepribadian masing-
masing peserta didik.
2. Alat pengumpul data
Alat pengumpulan dapat digunakan penelitian adalah :
a. Observasi : untuk pengamati hasil belajar anak
b. Dokumentasi : merupakan data yang cukup penting sebagai bukti terjadinya
suatuperistiwa. Foto yang diambil sebagai sumber data dapat memperjelasdata
yang lain.

E. Validasi Data
Validasi Data mencerminkan hasil prestasi belajar anak,data dianalisis dari
siklus I,dan siklus II. Perolehan tiap siklus tersebut kemudian dibandingkan untuk
mengetahui peningkatan prestasi peningkatan prestasi belajar yang dicapai setelah
pembelajaran menggunakan metode delikan,sedangkan untuk mengetahui
peningkatan proses belajar dianalisis secara kualitatif.

F. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan analisis diskripsif komperatif yaitu:
Membandingkanhasil belajar (ketrampilan melipat) Siklus I : Siklus II, serta hasil
pengamatan pada siklus I dan siklus II. Foto yang diambil sebagai sumber data
dapat memperjelas data yang lain. Hasil dari pengambilan gambar ini
dideskripsikan dan dipadukan pengambilan gambar dilakukan pada saat penelitian
sekaligus narasumber (kolaborator) dan guru secara bersama, untuk melakukan
berbagai aktivitas proses siklus I dan Siklus II. Dokumentasi pendukung berupa
RKM dan RKH perbaikan pembelajaran.

G. Indikator Kinerja
Penelitian Tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah mencapai
peningkatan sebesar 70% dari kondisi awal anak memperoleh nilai rata-rata 7.

H. Prosedur Penelitian
Model Penelitian Tindakan Kelas ini meliputi empat komponen yaitu
perencanaan tindakan,pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.Demikian
prosedur penelitian ini memiliki siklus,rencana,tindakan,observasi dan refleksi serta
revisi dan seterusnya sehingga mencapai tujuan yang diinginkan.
Langkah-langkah dalam siklus I dan II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan dan refleksi. seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3.1. di
bawah ini:

Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I

Siklus I Pengamatan/Refleksi I Pengumpulan Data I

Permasalahan
baru, hasil Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II
refleksi

Siklus II Pengamatan/Refleksi II Pengumpulan Data II

Apabila permasalahan Dilanjutkan ke siklus


belum terselesaikan berikutnya jika diperlukan

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


dalam Arikunto (2006:74)
1. Siklus I
a. Perencanan ( planning )
1) Menyiapkan Jadwal kegiatan pembelajaran
2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar
3) Memilih bahan pelajaran yang sesuai (RKH)
4) Menentukan skenario pembelajaran dengan pendekatan demo melipat
sederhana
5) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan
6) Menyusun lembar kerja siswa
7) Mengembangkan format evaluasi
8) Mengembangkan format observasi pembelajaran

b.Tindakan ( Acting )
1) Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran
2) Guru menjelaskan kepada anak tentang cara melipat sederhana
3) Siswa mendengarkan dan melihat cara-cara pembuatan melipat
4) Siswa memperhatikan cara melipat
5) Siswa mencoba melipat secara bertahap
6) Siswa mengumpulkan hasil yang sudah selesai
7) Guru bersama siswa mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang ada
8) Siswa mencoba lagi untuk perbaikan
c. Pengamatan ( Observing )
1) Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah
disiapkan yaitu dengan alat perekam/ handicam, catatan harian untuk
mengumpulkan data
2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa
yang telah disiapkan

d. Refleksi ( Reflecting )
1. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi
mutu,jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan
2. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang scenario
pembelajaran dan lembar kerja siswa
3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi,untuk digunakan
pada siklus berikutnya

2. Siklus II
a. Revisi Rencana Tindakan I
1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan
penetapan alternatif pemecahan masalah
2) Meperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan siklus
berikutnya
3) Pengembangan progam tindakan II

b. Tindakan 2
Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah yang
muncul pada siklus I, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah
ditentukan,antara lain melalui:
1) Guru melakukan appersepsi
2) Siswa yang diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang
ingin dicapai dalam pembelajaran
3) Siswa mengamati gambar-gambar,melihat gambar, dan bentuk yang sesuai
dengan materi melipat
4) Siswa bertanya jawab tentang gambar yang dilihat, yang didengar
5) Siswa mencoba untuk mempraktekan sendiri
6) Guru dan siswa mengevaluasi hasil karya
7) Mengevaluasi hasil karya

c. Pengamatan ( observasi )
1) Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat
semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung
2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang
terkumpul
2) Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembejaran pada siklus II
3) Evaluai tindakan II
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Seperti telah diuaraikan pada bab sebelumnya, bahwa perbaikan pembelajaran


dilaksanakan dalam dua siklus. Selama proses perbaikan pembelajaran tersebut penulis
dibantu oleh supervisor II sebagai pengamat dan supervisor I sebagai pembimbing yang
memberikan masukan-masukan terhadap upaya perbaikan pembelajaran dan
mendiskusikan apa yang harus dilakukan dalam perbaikan pembelajaran serta apa dan
mengapa hal itu terjadi.
A. Deskrpsi Kondisi Awal
Sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I,merupakan serangkaian
usaha perbaikan pembelajaran dari hasil pembelajaran yang dilakukan pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.1 Data keaktifan siswa prasiklus

No Pembelajaran Keaktifan Siswa Prosentase

1 Siswa Aktif 4 20,6 %


2 Kurang Aktif 8 53,4 %
3 Tidak Aktif 3 20,0 %
Jumlah 15 100 %

Rendahnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran berdampak pula pada


ketercapaian ketuntasan hasil belajar. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil
kegiatan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Hasil Prosentase Perolehan Nilai prasiklus

Nilai Kategori Frekwensi Prosentase %


*** Bisa 3 20,0 %
** Belum bisa 8 53,4 %
* Tidak bisa 4 26,6 %
Jumlah 15 100%
Keterangan : *** = Bisa (80-100)
** = Belum bisa (60-79)
* = Tidak bisa (0-59)
Dari tabel diatas menunjukan kemampuan kognitif anak dalam
menceritakan buku cerita bergambar dengan metode bercerita, anak sebelum
penelitian 3 anak atau 20% sudah bisa, 8 atau 53,4 % anak belum bisa, 4 anak tidak
bisa atau 26,7 %

B. Deskripsi tiap siklus


1. Hasil belajar pada siklus 1
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru menyiapkan alat peraga yang menarik,
menyiapkan skenario pembelajaran,lembar evaluasi dan lembar pengamatan
dan mengajak observer pada waktu yang ditentukan.
b. Tindakan
Guru mengajak anak untuk mengamati gambar yang ada dan
memotivasi siswa agar menceritakan apa yang ada pada gambar. Setelah itu
siswa diminta menceritakan kembali sesuai petunjuk guru.
c. Hasil penelitian
Setelah melakukan kegiatan proses pembelajaran, peneliti melakukan
evaluasi pembelajaran dengan tes dan non tes. Tes tertulis digunakan untuk
mengukur seberapa besar peningkatan hasil belajar pada kegiatan proses
pembelajaran siklus I. Adapun hasil tes yang diperoleh siswa dalam
kegiatan pembelajaran siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut di bawah
ini:
Tabel 4.3. Tingkat keberhasilan siklus I

No. Nilai Jumlah anak Tingkat keberhasilan (%)


1. *** 6 40,0
2. ** 6 40,0
3. * 3 20,0

Jumlah 15 100

Keterangan : *** = Bisa (80-100)


** = Belum bisa (60-79)
* = Tidak bisa (0-59)
Dari 15 anak kelompok B, yang mampu mendapat kategori nilai 7 = (***)
bertambah yaitu 6 anak, yang mendapat katagori nilai C = (**) menjadi 6
anak, dan berarti yang dalam katagori nilai K= (*) berkurang, yaitu 3 anak
Sedangkan teknik non tes dilakukan dengan cara observasi terhadap
proses pembelajaran untuk mengukur seberapa besar peningkatan aktivitas
siswa didalam kegiatan pembelajaran siklus I, dari hail observasi terhadap
proses pembelajaran pada siklus I diperoleh data keaktifan siswa sebagai
berikut:

Tabel 4.4 Hasil Angket Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I

No Pembelajaran Jml Siswa Keaktifan Siswa Prosentase


1 Siswa Aktif 6 40,0 %
2 Kurang Aktif 15 7 46,7 %
3 Tidak Aktif 2 13,3 %
15 100 %

Secara umum kegiatan belajar pada siklus I belum berhasil apabila


dilihat dari target keberhasilan 70 %, untuk mencapai target yang telah
ditentukan maka peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan pada
siklus II. Dari tabel di atas dapat dilihat keaktifan belajar siswa dari kondisi
awal dengan siklus I. Ternyata ada peningkatan yang cukup signifikan,
dilihat dari data keaktifan siswa yang semula hanya 20% setelah
menggunakan alat peraga keaktifan siswa dapat meningkat menjadi 46,7 %
hal ini menggambarkan bahwa siswa senang dengan materi pembelajaran
yang diajarkan. Penelitian berikutnya yaitu dengan melanjutkan penelitian
pada siklus lanjutan siklus II.

d. Refleksi Siklus I

Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran siklus I, maka bersama-sama


dengan teman sejawat sebagai observer melakukan diskusi untuk
memperbaikan pembelajaran berikutnya. Dalam kegiatan refleksi ini
pengamatan dilakukan terhadap hasil belajar dan juga membandingkan hasil
antara kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I sesuai dengan data yang
diperoleh.
Berdasarkan Tabel IV.1 diperoleh hasil bahwa kemampuan dalam
kegiatan mendengar melalui metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi
Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes masih belum sesuai dengan
yang diharapkan. Hal ini terlihat masih banyaknya peserta didik yang
mendapat nilai kurang maupun cukup, sedang yang mendapat nilai baik
hanya 3-6 anak. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mendengar melalui metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar
Kecamatan Salem Kabupaten Brebes masih kurang optimal sehingga perlu
adanya perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus II.

2. Deskripsi Siklus II
Melihat hasil dari pelaksanaan perbaikan siklus I yang masih kurang
berhasil dalam mencapai tujuan perbaikan, maka penulis melaksanakan
perbaikan pada siklus II.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru menyiapkan alat peraga berupa buku
bergambar tentang macam-macam pekerjaan dan,menyiapkan skenario
pembelajaran, lembar evaluasi dan lembar pengamatan dan mengajak
observer pada waktu yang ditentukan.
b. Tindakan
Guru mengajak anak untuk mengamati buku bergambar tentang
macam-macam pekerjaan,anak memperhatikan apa yang diceritakan guru
tentang gambar macam-macam pekerjaan. Guru meminta siswa
menceritakan kembali apa yang ada pada gambar.
c. Pengamatan.
Setelah kegiatan di atas berhasil dilaksanakan, dilanjutkan dengan
melakukan pengamatan terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada
kegiatan tindakan penelitian Siklus IIberdasarkan pengamatan yang
dilakukan diketahui hasil belajar siswa pada siklus II sebagai berikut :

Tabel 4.5 Rekapitulasi perolehan nilai siklus II

No. Nilai Jumlah anak Tingkat keberhasilan (%)

1. * 12 80,0
2. ** 2 13,3
3. *** 1 6,7

Jumlah 15 100

Dari data yang didapat pada siklus II diketahui bahwa dari 15 siswa
ternayata 12 siswa atau 80% tuntas dengan predikat hasil sangat baik
sedangkan 2 siswa atau 13,3% tuntas dengan predikat hasil baik. Sehingga
dari data tersebut jika dibandingkan dengan target pencapaian ketuntasan
minimum dalam penelitian ini adalah 70%, maka perbaikan pembelajaran ini
sudah dianggap berhasil. Dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya
karena target yang diharapkan dari penelitian ini sudah tecapai dengan
maksimal.
Sedangkan dari data Non Tes, ternyata ada peningkatan aktifitas
belajar siswa yang cukup membanggakan, seperti terlihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.6 Hasil Angket Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

Jml
No Pembelajaran Keaktifan Siswa Prosentase
Siswa

1 Siswa Aktif 9 60 %

2 Kurang Aktif 15 5 33,3 %

3 Tidak Aktif 1 6,7 %

Melihat keaktifan belajar siswa dari data di atas sungguh sangat


memuaskan apabila dibandingkan dengan keaktifan siswa pada siklus I dan
sebelumya dengan demikian penggunaan alat peraga terbukti dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar anak didik kelas B TK Pertiwi
Bentar

d. Refleksi Siklus II

Hasil pengamatan pada siklus II diperoleh gambaran bahwa secara


umum aktivitas siswa meningkat pada pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga dibanding dengan pembelajaran pada siklus I. Hasil evaluasi pada
siklus II menunjukan bahwa daari 15 siswa yang diteliti 80% siswa mendapat
nilai diatas yang diharapkan oleh peneliti, aktivitas siswa meningkat menjadi
80% padahal pada siklus I keaktifan siswa hanya 40 % Meskipun pada akhir
siklus II hasil belajar yang diperoleh telah berhasil pembelajaran tetap
dilakukan untuk kepentingan lebih lanjut bagi, peneliti dan teman sejawat
atau observer yang menganalisa hasil kegiatan pembelajaran siklus I dan
siklus II. Pada setiap akhir pembelajaran peneliti selalu memberikan
penghargaan kepada anak didik yang berhasil menjadi kelompok terbaik
dengan memberikan hadiah alakadarnya dengan tujuan untuk memberikan
motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Peningkatan
keaktifan siswa dari siklus I dan siklus II dapat ditunjukan dengan tabel
dibawah ini :
Tabel 4.7 Rekap keaktifan siswa

Jml Keaktifan
No Pembelajaran
siswa Siswa Prosentase

1 Kondisi Awal 4 26,6 %

2 Siklus I 24 6 40,0 %

3 Siklus II 9 60,0%

Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh hasil bahwa kemampuan menceritakan


buku cerita bergambar melalui metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi
Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, mengalami peningkatan yang
signifikan dan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat banyaknya
anak-anak yang mendapatkan nilai baik bahkan amat baik. Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan menceritakan buku cerita bergambar
melalui metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan
Salem Kabupaten Brebes pada siklus II sudah sesuai dengan yang diharapkan
guru selaku peneliti.

C. Pembahasan Tiap – tiap Siklus


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Butir 14. Peraturan
Mendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Pada
hakekatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi
yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini melalui
Taman Kanak-kanak.
1. Siklus I
Dari hasil penelitian pada siklus I yang terdiri dari 5 Rencana Kegiatan
Harian menunjukan ada peningkatan pada kemampuan mendengar melalui
metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem
Kabupaten Brebes masih jauh dari sempurna. Hal ini dapat di lihat dari Rencana
Kegiatan Harian I sampai dengan 5 pada pelaksanaan tindakan guru dalam
kegiatan mendengar melalui metode bercerita pada Kelompok B TK Pertiwi
Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, ternyata diperoleh hasil pada siklus
I yaitu yang mendapatkan nilai kurang baik 3 anak (20,0 %), yang mendapatkan
nilai cukup 6 anak ( 40,0% ), sedangkan yang mendapatkan nilai baik 6 anak
(40,0%) . Dengan demikian perbaikan pembelajaran siklus I belum berhasil
mencapai ketuntasan belajar bagi peserta didik, karena sesuai data hasil
rangkuman penilaian, penguasaan, unjuk kerja, percakapan, hasil karya pada
setiap kegiatan, peneliti memandang perlu untuk melaksanakan perbaikan
pembelajaran pada siklus II.
Terlihat pada hasil perolehan data berupa nilai hasil kegiatan setelah
melakukan Perbaikan Rencana Kegiatan Harian pada Siklus I dengan diagram
sebagai berikut.

GAMBAR IV.1
Diagram Nilai Kemampuan menceritakan melalui metode bercerita di Kelompok B TK
Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes
Pada Siklus I

60

50

40

30 baik
cukup baik
20
kurang
10

0
pra sikus siklus 1

2. Siklus II
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan supervisor II pada proses
perbaikan pembelajaran Rencana Kegiatan Harian Siklus II mengalami
kemajuan yang berarti. Hal tersebut ditandai oleh :
a. Perhatian pesrta didik terfokus pada materi pembelajaran.
b. Sebagian besar peserta didik terlibat aktif dalam proses kegiatan yang
disediakan oleh guru.
c. Sebagian besar peserta didik merasa senang dan semangat dalam mengikuti
kegiatan mendengar cerita guru.

Terbukti dengan adanya peningkatan pada pelaksanaan Rencana Kegiatan


Harian 1 sampai dengan 5 pada siklus II, tindakan guru dalam pelaksanaan
perbaikan kegiatan menceritakan buku cerita bergambar di Kelompok B TK
Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, ternyata nilai akhir pada
RKH ke 5 di siklus II yang mendapatkan nilai kurang 1 anak (6,7%), sedangkan
yang mendapatkan nilai cukup 2 anak (13,3% ) dan yang mendapatkan nilai baik
12 anak ( 80% ).

Melihat data-data yang diperoleh dalam pembelajaran siklus I maupun


siklus II terlihat adanya peningkatan, pada siklus I anak yang mendapatkan nilai
baik 40,0%, anak yang mendapat nilai cukup 40,0% dan yang mendapatkan
nilai kurang 20%. Sedangkan pada siklus II anak yang mendapat nilai baik 80%,
anak yang mendapat nilai cukup 13,3% dan anak yang mendapat nilai kurang
6,7.
Hasil perolehan data dapat dilihat pada gambar berikut ini :

GAMBAR IV.2
Diagram Nilai Kemampuan menceritakan buku cerita bergambar di Kelompok B TK
Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes
Pada Pra siklus, siklus I dansiklus II

80
70
60
50 baik
40 cukup baik
30
kurang baik
20
10
0
pra sikus siklus I siklus II
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Menjawab dari rumusan masalah yang telah dilakukan penulis dan dari PTK
yang dilakukan penulis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan menceritakan gambar secara
sederhana bagi anak, sesuai dengan data yang diperoleh sebagai berikut :
a. Pra siklus hanya 20% anak didik yang dapat menceritakan buku cerita bergambar
melalui metode bercerita dengan baik.
b. Siklus I meningkat menjadi 40% anak didik yang dapat mendengar dan
menceritakan buku cerita bergambar melalui metode bercerita dengan baik.
2. Penggunaan metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada
pengembangan bahasa dengan hasil yang diperoleh sebagai berikut :
a. Pra siklus hanya 20% siswa yang dapat mendengar dan bercerita dengan gambar
secara sederhana dengan bahasa yang baik.
b. Siklus I meningkat menjadi 40% siswa yang dapat mendengar dan bercerita
bercerita dengan gambar secara sederhana dengan bahasa baik.
c. Siklus II menjadi 80% siswa yang dapat mendengar dan bercerita dengan gambar
secara sederhana dengan bahasa yang baik.

B. Saran
Berdasarkan pengamatan dan kesimpulan di atas maka guru-guru harus
memperhatikan :
1. Menentukan metode pembelajaran yang tepat dan menggunakan media
pembelajaran yang tepat pula.
2. Sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak terlalu cepat dalam
menerangkan sehingga pemahaman anak didik pada waktu pelajaran meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

B.E.F. Montolalu, dkk, 2007. Bermain dan Permainan Anak, Jakarta, Universitas
Terbuka.
Badru Zaman, Asep Hery Hermawan, Cucu Eliyawati, 2007. Media dan Sumber
Belajar TK, Jakarta, Universitas Terbuka.
Denny Setiawan, dkk, 2008. Analisis Kegiatan Pengembangan pendidikan Anak Usia
Dini, Jakarta, Universitas Terbuka.
Lara Fridani, Sri Indah Puji Astuti, 2009. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini,
Jakarta, Universitas Terbuka.
Masitoh, dkk, 2006. Strategi Pembelajaran TK, Jakarta, Universitas Terbuka.
Nurbiana Dhieni, dkk, 2006. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta, Universitas
Terbuka.
Siti Aisyah, dkk, 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta,
Universitas Terbuka.
Soegeng Santoso, 2008. Dasar-dasar Pendidikan TK, Jakarta, Universitas Terbuka.
Suciati, dkk, 2006. Belajar dan Pembelajaran 2, Jakarta, Universitas Terbuka.
Widarmi D Wijaya, dkk, 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta,
Universitas Terbuka.
Winda Gunarti, Lilis Suryani, Azizah Muis, 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan
Kemampuan Dasar Anak Usia Dini, Jakarta, Universitas Terbuka.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Tabel 1. Silabus
PROGRAM SEMESTER II
TEMA DAN PERKIRAAN MINGGUAN
LINGKUP TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN INDIKATOR REKRE PKERJ AAU ALT K TNH A ALAM S
PERKEMB. 4 3 2 2 3 3
NAM 1 Mengenal agama yang dianut 1. Mengenal tempat-tempat ibadah
2. Bersyair yang bernafaskan agama
3. Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan
4. Mengenal macam-macam agama
5. Membedakan ciptaan-ciptaan Tuhan
2 Membiasakan diri beribadah 6. Berdoa sebelum dan sesudah melaks.kegiatan
7. Mulai terlibat dalam acara keagamaan
8. Melaksanakan gerakan beribadah secara urut/blm dirutinkan
9. Suka menolong teman dan orang dewasa
3 Memahami periolaku mulia (jujur, penolong, sopan, 10 Menyayangi sahabat
hormat dsb.) 11 Menyayangi yang lebih muda
12 Mau berbagi dengan orang lain
13 Bersikap ramah
14 Meminta tolong dengan baik
15 Mau mengalah
16 Memperhatikan orang tua/teman berbicara
17 Menutup mulut dan hidung saat bersin/batuk
18 Menghormati yang lebih tua
19 Menghargai teman atau orang lain
20 Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua
4 Membedakan perilaku baik dan buruk 21 Menyiram atau merawat tanaman
22 Berbuat baik terhadap sesama teman
23 Memberi makan binatang
24 Berterima kasih saat memperoleh sesuatu
25 Berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
26 Tidak mengganggu teman
27 Mendengarkan dan memperhatikan teman bicara
28 Mengucap salam
29 Membedakan perbuatan yang benar dan salah
30 Menyebutkan perbuatan yang benar dan salah
31 Menyapa teman atau orang lain
5 Mengenal ritual dan hari agama 32 Mengenal hari-hari besar agama
33 Menyimak beberapa cerita bernuansa keagamaan
6 Menghormati agama orang lain 34 Menyebutkan macam-macam agama yang dikenal
FISIK 1 Melakukan gerakan tubuh scr terkoordinasi utk. 1. Memutar dan mengayunkan lengan
A.MOTORI Melatih kelent., keseimbangan, dan kelincahan 2. Meliukkan tubuh
K KASAR 3. Membungkukkan badan
4. Berjalan ke berbagai arah dengen bervariasi
5. Melompat ke berbagai arah dengan bervariasi
6. Meloncat dari ketinggian
TEMA DAN PERKIRAAN MINGGUAN
LINGKUP TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN INDIKATOR REKRE PKERJ AAU ALT K TNH A ALAM S
PERKEMB. 4 3 2 2 3 3
7. Memanjat, bergantung, dan berayun
8.Berdiri menggunakan satu kaki, menggunakan tumit
9.Berlari sambil melompat tanpa jatuh
10.Naik sepeda roda dua atau otopet
11.Bermain bola basket
12.Meniti papan dengan berbagai variasi/rintangan
2 Melakukan koordinasi gerakan kaki, tangan, kepala 13.Senam fantasi / menirukan gerakan benda
dlm menirukan tarian/senam 14.Mengekspresikan gerakan menggunakan anggota tubuh sesuai
irama/musik
15.Bergerak bebas sesuai irama musik
16.Menari menurut irama/musik yang didengar
17.Menyanyi sambil berekspreai sesuai isi lagu
18.Mengekspresikan gerakan sesuai dengan syair lagu/cerita
19.Mengekspresikan diri dalam gerak bervariasi
3 Melakukan permainan fisik dg aturan 20.Bermain simpai dengan variasi
21.Melakukan gerakan koordinasi mata, tangan
22.Mendemonstrasikan melompat, lari dengan bervariasi
4 erampil menggunakan tangan kanan dan kiri 23.Merayap dan merangkak dengan berbagai variasi
24.Melambungkan berbagai obyek, bentuk dan ukuran menggunakan satu
atau dua tangan
25.Menangkap obyek sesuai bentuk dan ukuran dengan satu atau dua
tangan
26.Melemparkan obyek ke berbagai arahdengan tangan kiri atau kanan
27.Menggulirkan bola menyusuri lapangan dengan satu atau dua tangan
28.Melemparkan obyek ke sasaran dengan satu atau dua tangan
29.bertepuk tangan dengan 3 pola
30.Bertepuk tangan membentuk irama
5 Melakukan kegiatan kebersihan diri 31.Mengurus diri sendiri tanpa bantuan, misal: makan dll
32.Mampu mendengar dengan baik
33.Membantu diri sendiri, misal: mengikat tali sepatu dll
34.Melakukan BAB dengan benar
35.Membersihkan telinga
36.Mencuci rambut
37.Memotong kuku dengan bantuan orang lain
38.Melakukan kebersihan lingkungan
B.MOTORI 1 Menggambar sesuai gagasannya 39.Menggambar bebas dengan berbagai media/alat
K HALUS 40.Menggambar bebas dari bentuk dasar titik, lingkaran, segi empat, segi
tiga
41.Melukis dengan berbagai media/alat
42.Menggambar bebas di dalam lingkaran, segi empat, segi tiga yang
disediakan
2 Meniru bentuk 43.Meniru garis tegak, miring, datar, lengkung
44.Melipat dari bahan kertas (5-6 lipatan)
45.Mencocok bentuk/gambar
46.Menyusun berbagai bentuk dari balok
TEMA DAN PERKIRAAN MINGGUAN
LINGKUP TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN INDIKATOR REKRE PKERJ AAU ALT K TNH A ALAM S
PERKEMB. 4 3 2 2 3 3
47.Membatik dengan jumputan
48.Mencocok dengan pola buatan guru atau buatan anak
49.Menyusun menara (minimal 12 kubus)
3 Melakukan eksplorasi dg berbagai media dan keg. 50.Membuat berbagai bentuk dengan plastisin, tanah liat, pasir dll
51.Menjahit dengan bervariasi menggunakan tali, benang
52.Meronce manik-manik sesuai pola
53.Meronce dengan berbagai media/bahan
54.Mencipta dengan berbagai media, seperti: bulu dsb
55.Mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi
56.Mencipta bentuk bangunan yang rumit dari balok
57.Mencipta bentuk dari lidi, tusuk gigi, sedotan dll
58.Menganyam dengan berbagai media. Misal: daun, sedotan dll
59.Bermain warna dengan berbagai media. Misal: cat air dll
60.Menciptakan sesuatu dari bahan bekas. Misal: bahan kardus dll
61.Membuat bunyi/irama dengan berbagai alat. Misal: gitar
62.Membuat alat perkusi dan memainkannya
4 Menggunakan alat tulis dg benar 63.Memegang pensil dengan benar
64.Membuat lingkaran, segi empat, segi tiga dengan rapi
5 Menggunting sesuai dp pola 65.Menggunting berbagai pola dengan berbagai media
66.Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun dll
67.Membuat mainan dengan teknik menggunting, melipat
6 Menempel gbr. dg tepat 68.Menggambar dengan teknik kolase menggunakan bahan: kertas,
ampas, biji, kerikil, kain perca
69.Membuat gambar dengan teknik mozaik dengan bentuk: lingkaran,
segi empat, segi tiga
7 Mengekspresikan diri melalui gerkn menggbr. Scr 70.Melukis menggunakan jari .
detail 71.Menggambar lengkap secara proporsional
C.KESEHAT 1 Memiliki kesesuaian antara usia dgh berat bdn 72.Menimbang berat badan
AN FISIK 2 Memiliki kesesuaian antara usia dg tgi bdn 73.Mengukur tinggi badan, lingkar lengan, lingkar kepala
3 Memiliki kesesuaian antara tgi bdn dg beratnya 74.Memeriksakan diri ke dokter
75.Merawat gigi, hidung, telinga, mata
76.Pertolongan pertama pada kecelakaan / P3K
77.Mengetahui gejala penyakit
4 Mengenal gizi seimbang 78.Makan makanan yang bergizi
79.Makan sayur mayur dan buah
80.Makanan empat sehat lima sempurna
KOGNITIF 1 Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi 1. Mengelompokkan benda berdasarkan fungsinya
A.PENGETH 2. Menyebut dan menunjukkan12 benda (bertahap)
. UMUM 2 Menunjukkan aktifitas yg bersifat eksploratif dan 3. Melakukan percobaan dan menceritakannya. Misal: magnit, kaca
DAN SAINS menyelidiki pembesar, balon, berat jenis
4. Menceritakan kejadian. Misal: hujan, Banjir
3 Menyusuri perencanaan keg. Yg akan dilakukan 5. Menyebut dan menceritakan urutan kegiatan sederhana. Misal: nasi,
bubur, jenang, gemblong
4 Mengenal sebab akibat tentg lingk.nya 6. Mengungkapkan sebab akibat. Misal: lapar, haus, ngantuk
7. Mengungkapkan asal-usul sesuatu (garam, hujan)
TEMA DAN PERKIRAAN MINGGUAN
LINGKUP TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN INDIKATOR REKRE PKERJ AAU ALT K TNH A ALAM S
PERKEMB. 4 3 2 2 3 3
5 Menunjukkan inisiatif dlm memilih tema 8. Mengekspresikan diri dalam berbagai gerakan yang lentur dan lincah
permaianan 9. Menirukan berbagai gerakan sesuai dengan tema permainan yang
dipilih
10. Mengekspresikan gerakan sesuai dengan syair lagu/cerita
11.Mengkomunikasikan gagsan melalui gerak tubuh
6 Memecahkan masalah sederhn dlm kehdpan sehari- 12.Menyatakan waktu yang dikaitkan dengan jam
hari 13.Mengetahui jumlah waktu/ukuran. Misal: jam, hari, minggu, bulan,
tahun, dus, meter, kilometer, kilogram
14.Menceritakan kegiatan sehari dikaitkan dengan jam
15.Menggunakan konsep waktu. Misal: sekarang, kemarin, besok, tadi,
nanti, luas
B.KONSEP 1 Mengenal perbedaan berdsrkan ukuran 16.Mengenal perbedaan. Jauh/dekat, panjang/pendek dll
BENTUK, 17.Menunjuk dan mencari benda yang mempunyai nilai paling atau ter…
WARNA, 18.Menunjukkan kejanggalann suatu gambar
UKURAN 2 Mengklasifikasikan benda berdsrkan warna, bentuk, 19.Mengelompokkan benda dengan berbagai cara/ciri tertentu. Misal:
DAN POLA dan ukuran menurut waena, bentuk, ukuran dll
20.Menunjukkan dan mencari benda menurut ciri tertentu. Misal:
menurut warna, bentuk, ukuran dll
21.Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk-bentuk geometri
22.Memasangkan bentuk geometri pada bidang benda tiga dimensi
23.Mengukur panjang dengan langkah, jengkal, penggaris
24.Mengukur berat benda dengan alat timbang tidak resmi
25.Mengisi dan menyebutkan isi benda (gelas, botol dll)
26.Mengukur isi benda (botol, toples dll) dengan liter
3 Mengklasifikasikan benda yg lebih byk ke dlm 27.Menunjuk dan mencari benda yang sama menurut jumlah, jenis,
kelomp. Yg sama atau kelomp. Yg sejenis, atau pasangan
kelomp. Berpasangan yg lebih dari 2 variasi 28.Mengelompokkan benda yang sama menurut jumlah, jenis, pasangan
lebih dari 2 variasi
29.Menghubungkan dan menentukan pasangan menurut jenis, persamaan
30.Membedakan dan membuat 2 kumpulam benda menurut jumlah, jenis
4 Mengenal pola ABCD-ABCD 31.Meniru pola dengan berbagai media
32.Meneruskan pola setelah ada 3 pola wal
5 Mengurutkan benda berdsrkan ukuran 33.Mengurutkan benda menurut ukuran besar, panjang
34.Mengerjakan “maze’ yang lebih kompleks
C.KONSEP, 1 Menyebutkan lamb.bilangan 35.Menyebut urutan 1 – 10 (membilang)
LAMB.BIL 36.Mengenal konsep 1 – 10 dengan benda (membilang)
DAN 37.Membuat urutan 1 – 10 dengan benda-benda
HURUF 2 Mencocokan himpunan dg lamb.bilangan 38.Menentukan atau memasangkan lambang bilangan sampai 10 pada
benda/gambar
39.Membuat 2 kumpulan benda yang memiliki jumlah sama/tidak sama
3 Mengenal berbagaimcm huruf vokal dan konsonan 40.Menyebutkan lambang huruf vokal dan konsonan
41.Menghubungkan tulisan sederhana yang sesuai dengan simbol/gambar
BAHASA 1. Mengerti beberapa perintahscr bersamaan 1. Melakukan 3 – 5 perintah secara berurutan dengan benar
A. 2. Menunjukkan beberapa gambar sesuai perintah
MENERIMA 3. Menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan secara urut
TEMA DAN PERKIRAAN MINGGUAN
LINGKUP TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN INDIKATOR REKRE PKERJ AAU ALT K TNH A ALAM S
PERKEMB. 4 3 2 2 3 3
BAHASA 4. Menyebutkan gerakan-gerakan. Misal: makan, minum, tidur,
menangis
2 Mengulang kalimat yg lebih kompleks 5. Membedakan bunyi/suara tertentu
6. Menirukan bunyi/suara tertentu
7. Menirukan kembali 4 – 5 urutan kata
3 Memahami aturan dlm suatu permainan 8. Memahami aturan dan melakukan bermacam-macam permaianan
B. 1 Menjwb pertanyaan yg lebih kompleks 9. Menyebutkan nama/identitas (diri, orangtua, kelahiran dsb)
MENGUNG 10.Menjawab pertanyaan sederhana
KAPKAN 11.Melakukan percakapan dengan teman sebaya atau orang dewasa
BAHASA 12.Memberikan keterangan yang berhubungan dengan posisi/tempat.
Misal: atas, bawah, kanan, kiri, luar, dalam
2 Menyebutkan kelompok gbr yg memiliki 13.Menyebutkan nama benda yang diperlihatkan
3 Berkomunikasi scr lisan, memiliki perbendaharaan 14.Berkomunikasi secara lisan dengan bahasa sederhana
kata serta mengenal simbul-simbul utk persiapan 15.Menggunakan kata-kata yang menunjukkan urutan
membaca, menulis dan berhitung 16.Bercerita dengan bahasa yang jelas tentang gambar yang disediakan
atau di buat sendiri
17.Membaca buku cerita bergambar dan menceritakannya
4 Menyusun kalimat sederhana dlm struktur lengkap 18.Menceritakan kejadian/pengalaman secara sederhana
19.Berbicara lancar menggunakan kalimat yang kompleks (5-6 kata)
dengan penghayatan
5 Memiliki kata-kata yg lebih utk mengekspresikan 20.Berbicara menggunakan kata ganti (saya, kamu, dia, mereka)
ide pd orang lain 21.Menceritakan kembali sesuatu berdasarkan ingatannya
6 Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yg telah 22.Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut
diperdengarkan 23.Mengurutkan dan menceritakan gambar seri (4 – 6) gbr
24.Menceritakan tentang sesuatu yang diperoleh dari buku
C. 1 Menyebutkan simbul-simbul huruf yg dikenal 25.Mulai menunjukkan ketertarikan dengan buku / media cetak
KEAKSARA 2 Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda 26.Membedakan kata-kata yang mempunyai awal suku yang sama, dan
AN yg ada di sekitarnya akhir suku kata yang sama
3 Menyebutkan kelomp. Gbr yg memiliki bunyi/huruf 27.Membuat dan menceritakan isi gambar dengan beberapa
awal yg sama coretan/tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
4 Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk 28.Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbul
huruf yang melambangkannya
5.Membaca nama sendiri 29.Membaca beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan dan bendayang
dikenal atau dilihatnya
6.Menulis nama sendiri 30.Menulis nama panggilan dirinya
1. Bersikap kooperatif dg teman’’ 1. Bersedia bermain dengan teman sebaya dan orang dewasa
2. Mengajak teman untuk bermain/belajar
SO 3. Bekerjasama dalammenyelesaikan tugas
SIA 2.Menunjukkan sikap toleran 4. Membantu memecahkan perselisihan/masalah
L 5. Menjaga barang milik sendiri dan milik orang lain
EM 6. Memelihara lingkungan (membuang sampah pada tempatnya
OSI 7. Menghemat pemakaian air
ON 8. Menghargai pendapat orang lain
AL 3.Mengeksplorasikan emosi yg sesuai dg kondisi yg 9. Mau berpisah dengan ibu
ada 10.Menerima kritik dan saran
TEMA DAN PERKIRAAN MINGGUAN
LINGKUP TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN INDIKATOR REKRE PKERJ AAU ALT K TNH A ALAM S
PERKEMB. 4 3 2 2 3 3
11.Mengekspresikan perasaannya (marah, sedih, gembira)
12.Melaksanakan tugas yang diberikan guru
13.Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru
4.Mengenal tata krama dan sopan santun yg sesuai dg 14.Mau memberi dan meminta maaf
nilai sosial budaya setempat 15.Bermain peran tentang profesi
16.Dapat mengucap dan menjawab salam
5.Memahami peraturan dan disiplin 17.Bermain bersama
18.Bekerja secara mandiri
19.Berani berangkat dan pulang sekolah secara mandiri (bagi yang dekat)
20.bermain sesuai dengan permainan yang dipilah
21.Membuang sampah pada tempatnya
22.Merapikan mainan setelah digunakan
23.Mentaati peraturan yang berlaku
24.Berangkat sekolah tepat waktu
25.Memelihara milik sendiri
6.Menunjukkan rasa empati 26.Berkomunikasi dengan temannya ketika mengalami musibah (misal:
kena kecelakaan, sakit dll)
27.Menengok teman yang sakit
28.Mau memberi bekal makanan kepada sesama teman
29.Mau meminjamkan barang miliknya kepada teman
7.Memiliki sikap gigih 30.Berani bertanya dan menjawab
31.Mau mengemukakan pendapat secara sederhana
32.Mengambil keputusan secara sederhana
33.Berani bercerita secara sederhana
34.Mengurus diri sendiri tanpa bantuan (berpakaian, makan, menggosok
gigi dll)
35.Melaksanakan kegiatan sendiri sampai selesai
36.Memasang kancing, resleting sendiri
37.Memasang dan membuka tali sepatu sendiri
8.Bangga terhadap hasil karya sendiri 38.Mengerjakan tugas sendiri
39.Membereskan peralatan setelah digunakan
40.Mau memuji teman atau orang lain
9.Menghargai keunggulan orang lain 41.Menghargai hasil karya orang lain

Bentar, Januari 2019


Kepala TK Pertiwi Bentar, Guru Kelompok B

WIDIYASTUTI, S.Pd.AUD NUNUNG HARYATI, S.Pd.AUD


TABEL 2
RENCANA SIKLUS I

RKH
Pembukaan Kegiatan Inti Penutup
ke
I Bercerita tentang 1. Area Matematika 1. Mengulas
“Petani” PL. Membilang topi 2. Salam, do’a,
petani pulang
2. Area Seni
PT. Mewarnai gambar
3. Area Balok
Bongkar pasang puzlle
II Bercerita tentang 1. Area Matrmatika 1. Mengulas
“Nelayan” PT.Membilang ikan1-10 2. Salam, do’a,
2. Area Bahasa pulang
PT. Menebalkan tulisan
“ikan”
3. Area Seni
Mewarnai gambar ikan
III Bercerita tentang 1. Area Matematika 1. Mengulas
“Pramugari” PT. Membilang 1-10 2. Salam, do’a,
2. Area Bahasa pulang
PT. Menebalkan tulisan
“Pramugari”
3. Area Seni
PT. Mengisi pola
pesawat dengan teknik
mozaik
IV Bercerita tentang’Polisi’ 1. Area Balok 1. Mengulas
PT.Membuat bangunan 2. Salam, do’a,
koantor polisi dari balok pulang
2. Bahasa
PT.Menebalkan tulisan
‘Polisi”
3. Area Seni
PT Menebalkan tulisan
V Bercerita tentang 1.Area Balok 1. Mengulas
“Masinis” PT Bermain puzlle 2. Salam, do’a,
2. Area Matematika pulang
PT. Mngerjakan Maze
3. Area Seni
PT.Mengisi pola dengan
teknik mozaik
RENCANA PERBAIKAN
Siklus I dalam penelitian ini juga terdiri dari 5 RKH, sehingga deskripsi siklus I uga
memuat deskripsi RKH 1 sampai 5 serta Skenario Perbaikan dan Refleksi pada setiap
RKH. Kelima RKH pada siklus I tersebut adalah sebagai berikut:

 RKH 1
 Hari/tanggal : Senin, 07 Januari 2019
 Tema : Pekerjaan
 Sub tema : Macam-macam pekerjaan (Petani)
 Kelompok :B
a. Indikator
Mampu mengemukakan pendapat secara sederhana
b. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan mendengar dan menceritakan buku cerita
bergambar melalui metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar
Kecamatan Salem Kabupaten Berbes.
c. Alat Dan Sumber Belajar
Buku Bergambar tentan macam-macam pekerjaan
d. Alat Penilaian
Observasi dan unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu
f. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
Berbaris, salam, Ikrar, berdoa, masuk kelas
Absen, Tanya jawab kabar hari ini
Bercerita tentang maca-acam pekerjaan ( Petani)
 Kegiatan Inti
AREA MATEMATIKA
PL.Membilang topi petani 1-5.
AREA SENI
PT. Mewarnai gambar petani
AREA BALOK
PL. Bongkar pasang puzzle.
 Istirahat
Do’a keluar rumah,doa makan, cuci tangan,makan bekal,bermain
 Penutup
Mengulas kegiatan hari ini
Informasi kegiatan esok hari
Berdo’a, salam, pulang

Skenario Perbaikan RKH 1


Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
a. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan adalah bercerita tentang macam-
macam pekerjaan (petani). Dalam RKH ke-1 ini anak-anak akan melakukan
kegiatan endengar melalui metode bercerita.

b. Pengelolaan Kelas :
1) Penataan ruang
Ruang kelas dibagi dalam 3 area yaitu area matematika, area seni dan area balok
dan kegiatan pengembangan dilakukan di pembukaan.
2) Pengorganisasian anak :
Duduk membentuk formasi “U”, menghadap guru.
Langkah-langkah Perbaikan :
- Guru mendemonstrasikan menunjukkan gambar petani
- Guru meminta anak memperhatikan alat peraga/media berupa gambar petani
- Guru mulai melakukan kegiatan bercerita
- Guru memberikan stimulan berupa pertanyaan-pertanyaan yang sesuai
dengan sub tema
- Guru melakukan penilaian dengan format yang telah disiapkan
- Guru memberikan motivasi kepada anak yang masih belum aktif
- Kegiatan dilanjutkan pada area seni yaitu anak mewarnai gambar petani
- Pada area matematika,anak melakukan kegiatan membilang topi petani
- Sedangkan pada area balok,anak baermain puzzle

- Refleksi RKH 1
a. Keberhasilan:
1) Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak antusias.
2) Semua kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
3) Dari 15 anak, terdapat 2 anak mampu menjawab dan mengemukakan
pendapatnya secara sederhana tentang gambar petani
b. Kegagalan:
Pada saat kegiatan pembukaan, ada 1 anak yang tidak mau melakukan kegiatan
berdiri dengan satu kaki.

 RKH 2 :
 Hari/tanggal : Selasa, 08 Januari 2019
 Tema : Pekerjaan
 Sub tema : Macam-macam pekerjaan (Nelayan)
 Kelompok :B
a. Indikator
Mampu mengemukakan pendapat secara sederhana
b.Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan mendengar melalui metode bercerita di
Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Berbes
c. Alat Dan Sumber Belajar
Buku Bergambar tentang nelayan
d. Alat Penilaian
Observasi, unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu, mandiri
f. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
Berbaris, salam, Ikrar, berdoa, masuk kelas
Bercerita tentang Nelayan
 Kegiatan Inti
AREA MATEMATIKA
PL Membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 dengan menggunakan
gambar ikan.
AREA BACA TULIS
PT. Menebalkan tulisan “ikan”.
AREA SENI
PT. mewarnai gambar ikan.
 Istirahat
Do’a keluar rumah, doa makan, cuci tangan, makan bekal, bermain
 Penutup
Mengulas kegiatan hari ini
Informasi kegiatan esok hari
Berdo’a, salam, pulang

Skenario Perbaikan RKH 2


Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
a. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan adalah bercakap-cakap tentang
macam-macam pekerjaan (Nelayan)
b. Pengelolaan Kelas :
1) Penataan ruang
Ruang kelas ditata menjadi 3 area, yaitu area matematika, baca tulis dan area
seni. Area matematika, ditempatkan di tengah ruangan, sedangkan area bahasa
berada di sudut sebelah kanan, dan area seni berada di sudut sebelah kiri.
2) Pengorganisasian anak
Anak duduk secara klasikal semua menghadap guru
Langkah-langkah Perbaikan :
- Guru menyiapkan alat peraga berupa media gambar nelayan
- Guru menunjukkan media gambar tersebut kepada anak-anak
- Guru mulai kegiatan bercerita dengan anak-anak
- Guru memotivasi anak-anak yang masih kurang percaya diri untuk
mengungkapkan pendapatnya
- Guru melakukan penilaian dengan format yang telah disiapkan.
- Guru memberikan reward kepada anak yang aktif
- Kegiatan dilanjutkan pada area bahasa yaitu menebalkan tulisan, dan area
seni yaitu anak mewarnai gambar ikan

Refleksi RKH 2
a. Keberhasilan:
1) Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak antusias.
2) Dari 15 anak Kelompok B, yang mampu dengan benar B = (***) masih sama
seperti pada prasiklus yaitu 2 anak, namun yang mendapat katagori nilai C=
(**) bertambah dari 3 anak menjadi 4 anak, dan berarti yang dalam katagori
nilai K=(*) berkurang menjadi 9 anak.
b. Kegagalan:
1) Pada saat kegiatan mewarnai, ada beberapa anak yang tidak mampu
melakukannya, sehingga kegiatan berlangsung agak lama,
2) Kegiatan sedikit terganggu, namun semua kegiatan dapat dilaksanakan.

 RKH 3 :
 Hari/tanggal : Rabu, 09 Januari 2019
 Tema : Pekerjaan
 Sub tema : Macam-macam pekerjaan (Pramugari)
 Kelompok :B
a. Indikator
Mampu mengemukakan pendapat secara sederhana
b. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan mendengar melalui metode bercerita di
Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes
c. Alat Dan Sumber Belajar
Buku Bergambar tentang pramugari
d. Alat Penilaian
Observasi, unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu
b. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
Berbaris, salam, Ikrar, berdoa, masuk
Absen, Tanya jawab kabar hari ini
Bercerita tentang prmugari
 Kegiatan Inti
AREA MATEMATIKA
PL.Membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 dengan menggunakan
gambar sepatu
AREA BAHASA
PL.menebalkan tulisan “pramugari”
AREA SENI
PT. mengisi pola dengan teknik mozaik
 Istirahat
Do’a keluar rumah, doa makan, cuci tangan,makan bekal, bermain
 Penutup
Mengulas kegiatan hari ini
Informasi kegiatan esok hari
Berdo’a, salam, pulang
Skenario Perbaikan RKH 3
Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
a. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan adalah bercerita tentang
pramugari
b. Pengelolaan Kelas :
1) Penataan ruang
Ruang kelas ditata menjadi 3 area, yaitu area matematika, bahasa dan area
seni. Dan penempatan area-area masih sama dengan hari kemarin, yaitu area
matematika, ditempatkan di tengah ruangan, sedangkan area bahasa berada di
sudut sebelah kanan, dan area seni berada di sudut sebelah kiri.
2) Pengorganisasian anak
Anak-anak duduk membentuk formasi “U”

Langkah-langkah Perbaikan :
- Guru menyiapkan alat peraga/media gambar yang akan digunakan yaitu
gambar pramugari
- Guru meminta anak satu persatu menyebutkan kata pramugari
- Guru melakukan kegiatan bererita tentang prmugari
- Guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak yang masih belum
mau aktif
- Guru memberikan riwed kepada anak-anak yang aktif
- Guru melakukan penilaian dengan menggunakan format yang sudah
disediakan.
- Pada area seni, anak melakukan kegitan mengisi pola dengan teknik mozaik

Refleksi RKH 3
a. Keberhasilan:
1) Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak antusias.
2) Dari 15 anak Kelompok B, yang mampu dengan benar mendapat
katagori nilai B = (***) masih tetap yaitu 2 anak, yang mendapat
katagori nilai C = (**) bertambah dari 4 anak menjadi 5 anak, dan
berarti yang dalam katagori nilai K=(*) berkurang dari 9 anak menjadi
8 anak
b. Kegagalan:
1) Pada saat kegiatan mendengar melalui metode bercerita,anak-anak
berebut, saling ingin lebih dulu maju, sehingga guru cukup repot
mengatur agar kegiatan berjalan tertib dan pada hari itu, kegiatan yang
sudah direncanakan ada yang tidak dapat dilaksanakan.
2) Pengelolaan waktu dan pengorganisasian anak kurang baik.

 RKH 4 :
 Hari/tanggal : Kamis, 10 Januari 2019
 Tema : Pekerjaan
 Sub tema : Macam-macam pekerjaan (polisi)
 Kelompok :B
a. Indikator
Mampu mengemukakan pendapat secara sederhana
b. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan mendengar melalui metode bercerita di Kelompok
B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes
c. Alat Dan Sumber Belajar
Media gambar “polisi’
d. Alat Penilaian
Observasi, unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu.
f. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
Berbaris, ikrar, berdoa, salam
Bermain menangkap dan melempar bola besar
Masuk kelas, salam, doa, hafalan asmaul husna, surat pendek dan hadits
Absen, tanya jawab kegiatan dan kabar hari ini
Bercerita tentang polisi
 Kegiatan Inti
AREA BALOK
PL. Membentuk bangunan kantor polisi menggunakan balok
AREA BAHASA
PL.Menebalkan tulisan polisi
AREA SENI
PT. Mewarnai gambar
 Istirahat
Do’a keluar rumah,doa mau makan, cuci tangan,makan bekal, bermain
 Penutup
- Mengulas kegiatan hari ini
- Informasi kegiatan esok hari
- Berdo’a, salam, pulang

Skenario Perbaikan RKH 4


Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
a. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan adalah bercakap-cakap tentang
macam-macam pekerjaan (Polisi)
b. Pengelolaan Kelas :
1) Penataan ruang
Ruang kelas ditata menjadi 3 area, yaitu area matematika, bahasa dan area
seni. Dan penempatan area-area masih sama dengan hari kemarin, yaitu area
matematika, ditempatkan di tengah ruangan, sedangkan area bahasa berada di
sudut sebelah kanan, dan area seni berada di sudut sebelah kiri.
2) Pengorganisasian anak
Hari ini anak duduk secara klasikal semua menghadap guru
Langkah-langkah perbaikan:
- Guru menyiapkan alat peraga berupa gambar “polisi”
- Guru meminta perhatian anak
- Guru melakukan kegiatan bercerita tentang macam-macam pekerjaan
(polisi) menggunakan buku cerita bergambar
- Guru melakukan penilaian dengan format yang telah disiapkank guru
memberikan reward
- Guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak yang belum
mampu.
- Kegiatan dilanjutkan pada area bahasa yaitu anak melakukan kegiatan
menebalkan tulisan polisi
- Pada area seni, anak melakukan kegiatan mewarna

Refleksi RKH 4
a. Keberhasilan:
1) Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak antusias.
2) Dari 15 anak Kelompok B, yang mampu dengan benar/ mendapat katagori
nilai B= (***) bertambah yaitu 3 anak, yang mendapat katagori nilai C= (**)
maenjadi 5 anak, dan berarti yang dalam katagori nilai K=(*) yaitu 7 anak.
b. Kegagalan:
1) Pada saat kegiatan mewarnai gambar tidak semua anak dapat melakukan
dengan baik
2) Kurang melakukan pengawasan terhadap anak.

 RKH 5 :
 Hari/tanggal : Jum’at, 11 Januari 2019
 Tema : Pekerjaan
 Sub tema : Macam-macam pekerjaan (Masinis)
 Kelompok :B
a. Indikator
Mampu mengemukakan pendapat secara sederhana
b. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan mendengar melalui metode bercerita di Kelompok
B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes
c. Alat Dan Sumber Belajar
Gambar “Masinis”
d. Alat Penilaian
Observasi, unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu
f. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
Berbaris, ikrar, berdoa, salam
Senam irama
Masuk kelas, salam, doa, hafalan asmaul husna, surat pendek dan hadits
Absen, tanya jawab kegiatan dan kabar hari ini Bercerita tentang macam-
macam pekerjaan (Masinis)

 Kegiatan Inti
AREA BALOK
PT/PL. Bermain puzlle
AREA MATEMATIKA
PL.Bermain maze
AREA SENI
PT. Mengisi pola dengan tenik kolase
 Istirahat
Do’a keluar rumah, doa mau makan, cuci tangan, makan bekal, bermain
 Penutup
Mengulas kegiatan hari ini
Informasi kegiatan esok hari
Berdo’a, salam, pulang
Skenario Perbaikan RKH 5
Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
a. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan bercerita tentang macam-macam pekerjaan (Masinis)
b. Pengelolaan Kelas :
1) Penataan ruang
Penataan kelas yang semula posisi duduk anak menghadap ke depan,.kursi dan
meja ditempatkan pada bagian tepi ruangan,membentuk U.
2) Pengorganisasian anak
Anak-anak diajak duduk di tengah ruangan membentuk formasi setengah
lingkaran, menghadap pada guru

Langkah-langkah perbaikan
- Guru menyiapkan alat peraga berupa gambar masinis
- Guru meminta anak untuk memperhatikan gambar
- Guru melakukan kegiatan bercerita menggunaka gambar mesinis dan
keretanya
- Guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak yang belum percaya
diri untuk mengungkapkan pikirannya tentang gambar yang diperlihatkan
oleh guru
- Kegiatan dilanjutkan pada area balok, yaitu anak membuat bangunan rumah
sakit/puskesmas
- Pada area seni, anak melakukan kegiatan mengisi pola dengan tenik kolase

Refleksi RKH 5
a. Keberhasilan:
1) Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak antusias.
2) Dari 15 anak Kelompok B, yang mampu dengan benar/mendapat katagori
nilai B = (***) tidak bertambah yaitu 3 anak, begitu pun yang mendapat
katagori nilai C = (**) tetap 5 anak, dan berarti yang dalam katagori nilai K =
(*) masih tetap 7 anak..
b. Kegagalan:
Pada saat kegiatan guru bercerita banyak anak yang tidak mau mendengarkan,
ada beberapa anak yang enggan untuk melanjutkan pada kegiatan berikutnya
sehingga guru mengalami kesulitan namun guru segera memberikan motivasi
TABEL 3
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Tema : Pekerjaan/Macam-macm pekerjaan ( Nelayan ) Semester/Kelompok : II/B
Hari/Tanggal : Selasa, 08 Januari 2019 Waktu : 07.30-10.00
Alat Penilaian
Karakter
Indikator Kegiatan Peraga/Me Perkembangan Anak Ket.
Bangsa
dia Alat Hasil
1 2 3 4 5 6 7
I. Pembukaan
( 30 Menit)
Mengucapkan salam dan membalas Berbaris, berdoa, salam Alat peraga Observasi 15 anak Religius
salam (Nam 6) Langsung

Memahami cerita yang dibacakan Bercerita tentang nelayan Gambar Observasi ● 2 Rasa ingin
(Bhs.3) √ 6 tahu
○ 7

Menangkap sesuatu secara tepat PT. menangkap bola Bola Unjuk 15 Mandiri
(FMK.5) dengan jarak 1,5 m Kerja Anak

II. Inti
( 60 Menit)
Membilang banyak benda 1-10 Area Matematika Gambar Unjuk kerja ● 4 Tanggung
( Kog 2)) PT. Membilang ikan 1-10 ikan √7 jawab
O4
Meniru huruf (Bhs 4) Area Bahasa LK dan Unjuk kerja ●7 Tanggung
PT Menebalkan tulisan pinsil √4 jawab
“ikan” O4

Mengekspresikan diri dengan Area Seni LK. Pinsil Hasil karya ●6 Rasa ingin
berkarya seni menggunakan PT. Mewarnai gambar dan pinsil √4 tahu
berbagai media (Fm 3) ‘ikan” warna O4

III. Istirahat
( 30 Menit)
Membiasakan diri berperilaku baik Bermain Alat peraga Observasi 15 Mandiri,
(NAM.5) Makan bekal Langsung Anak disiplin,
Bekal anak Observasi toleransi
IV. Penutup
( 30 Menit)
Mengucap salam dan membalas Mengulas Alat peraga Unjuk kerja 15 Kreatif,
salam (Nam 6) Doa pulang Langsung Anak religius

Mengetahui
Kepala TK Pertiwi Guru Peneliti

WIDIYASTUTI, S.Pd.AUD NUNUNG HARYATI, S.Pd.AUD


Dari perencanaan pelaksanaan tindakan kelas, observasi dan refleksi yang
dilakukan oleh guru pada tema pekerjaan yang disusun dalam Rencana Kegiatan
Harian (RKH) tentang peningkatan kemampuan mendengar melalui metode
bercerita adalah sebagai berikut :

TABEL 4
Hasil nilai anak Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten
Brebes pada Siklus I

SIKLUS I
NO NAMA
RKH 1 RKH 2 RKH 3 RKH 4 RKH 5
1 Airin * * * ** **
2 Tantri * * * *** *
3 Talita * * ** * **
4 Yumna ** *** ** ** *
5 Rama * * * * *
6 Tegar *** ** ** *** ***
7 Habsi * * * * *
8 Alfin * * * * **
9 Noval ** *** *** *** ***
10 Azhar * ** ** * *
11 Khiar * * * ** **
12 Okta *** * * * *
13 Fazri * ** *** ** ***
14 Daffa * * * * *
15 Kafa * ** ** ** **
JUMLAH * * * * *
= = = = =
1 9 8 7 7
1 * * * *
* * * * *
* = = = =
= 4 5 5 5
2 * * * *
* * * * *
SIKLUS I
NO NAMA
RKH 1 RKH 2 RKH 3 RKH 4 RKH 5
*
* * * *
*
= = = =
=
2 2 3 3
2
Keterangan :
* = tanda simbol nilai keberhasilan anak yang kurang
** = tanda simbol nilai keberhasilan anak yang cukup
*** = tanda simbol nilai keberhasilan anak yang baik
Berdasarkan Tabel IV.1 diperoleh hasil bahwa kemampuan dalam
kegiatan mendengar melalui metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi
Bentar Kecamatan Salem Kabupaten Brebes masih belum sesuai dengan
yang diharapkan. Hal ini terlihat masih banyaknya peserta didik yang
mendapat nilai kurang maupun cukup, sedang yang mendapat nilai baik
hanya 5-9 anak. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
mendengar melalui metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar
Kecamatan Salem Kabupaten Brebes masih kurang optimal sehingga perlu
adanya perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus II.
TABEL 5
RENCANA SIKLUS II
RKH
Pembukaan Kegiatan Inti Penutup
ke
I 1. Bercerita tentang alat- 1. Membilang topi petani 1. Mengulas
alat pekerjaan petani 2. Mewarnai gambar 2. Salam, do’a,
petani pulang
3. Melakukan percobaan
denga air
II 1. Bercerita tentang alat- 1. Membilang 1. Mengulas
alat pekerjaan guru menggunakan papan 2. Salam, do’a,
flanel pulang
2. Menebalkan tulisan “bu
guru”
3. Mengecap dengan
pelepah pisang
III 1. Bercerita tentang alat- 1. Bermain balok 1.Mengucap syair
alat pekerjaan suster 2. Menebalkan tulisan “Minum Obat”
‘Rumah Sakit” 2. Mengulas
3. Mewarnai gambar 3. Salam, do’a,
RKH
Pembukaan Kegiatan Inti Penutup
ke
pulang
IV 1. Bercerita tentang alat- 1. Membilang 1. Mengulas
alat pekerjaan nelayan menggunakan papan 2. Salam, do’a,
flanel 1-10 pulang
2. Melipat bentuk perahu
3. Menebalkan tulisan
“Jaring”
V 1. Bercerita tentang alat- 1. Membentuk dengan 1. Mengulas
alat pekerjaan petugas plastisin 2. Salam, do’a,
pemedam kebakaran 2. Mengurutkan pola pulang
sederhana
3. Bermain peran

Siklus II dalam penelitian ini juga terdiri dari 5 RKH, sehingga deskripsi
siklus II juga memuat deskripsi RKH 1 sampai 5 serta Skenario Perbaikan
dan Refleksi pada setiap RKH. Kelima RKH pada siklus II tersebut adalah
sebagai berikut:
 RKH 1
 Hari/tanggal : Senin, 14 Januari 2019
 Tema : Pekerjaan
 Sub tema : Alat-alat pekerjaan
 Kelompok :B
a. Indikator
Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar
b. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan menceritakan buku cerita bergambar melalui
metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem
Kabupaten Berbes
c. Alat Dan Sumber Belajar
Buku Bergambar tentang Petani
d. Alat Penilaian
Observasi, unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu
f. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
Berbaris, salam, Ikrar
Berdoa,masuk kelas
Melapalkan Asmaul Husna, Surat Pendek, Hadist
Absen, Tanya jawab kabar.
Bercerita tentang petani
 Kegiatan Inti
AREA MATEMATIKA
PL.Membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 dengan
menggunakan gambar topi petani
AREA SENI
PT. Mewarnai gambar
AREA SAINS
PL. melakukan percobaan benda dimasukan ke dalam air
 Istirahat
Doa mau makan, cuci tangan, makan bekal,bermain
 Penutup
Mengulas kegiatan hari ini
Informasi kegiatan esok hari
Berdo’a, salam, pulang

Skenario Perbaikan RKH 1


Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan adalah bercerita dengan alat
peraga/ media gambar
2. Pengelolaan Kelas :
a. Penataan ruang
Penataan kelas yang semula posisi duduk anak menghadap papan tulis/,
klasikal, diubah menjadi penataan kelas yang dapat digunakan untuk
membentuk setengah lingkaran,sehingga anak- anak dapat melakukan
kegiatan dengan leluasa. Kursi dan meja ditempatkan pada bagian tepi
ruangan,saling berhadapan. Namun pada kegiatan sains, berlangsung di
luar, karena pada area sains akan melakukan kegiatan percobaan benda
dimasukan ke dalam air.
b. Pengorganisasian anak
Anak-anak diajak duduk di tengah ruangan membentuk formasi
setengah lingkaran, menghadap ke guru
Langkah-langkah Perbaikan :
- Guru memperlihatkanalat peraga/media gambar yang disesuaikan
dengan tema pekerjaan
- Guru mulai kegiatan bercerita tentang petani
- Guru meminta anak untuk menceritakan kembali cerita yang sudah
dibacakan oleh guru
- Guru melakukan penilaian dengan format yang telah disiapkank guru
memberikan reward
- Guru memberikan motivasi dan bimbingan
- Kegiatan dilanjutkan pada area seni yaitu anak melakukan kegiatan
mewarna, dan pada area sains, anak melakukan kegiatan percobaan
benda dimasukan ke dalam air( terapung, melayang, tenggelam)

Refleksi RKH 1
a. Keberhasilan:
1) Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak semakin antusias, karena
alat peraga/media gambar yang digunakan tampilannya semakin
menarik perhatian anak.
2) Dari 15 anak Kelompok B, pada pelaksanaan perbaikan hari pertama
siklus ke dua, anak yang mampu dengan benar/ mendapat katagori nilai
B= (***) tetap yaitu dari 4 anak pada siklus, namun yang mendapat
katagori nilai C= (**) bertambah menjadi 6 anak, dan berarti yang
dalam katagori nilai K=(*) berkurang, yaitu 5 anak.
b. Kegagalan:
Pada saat anak diminta untuk melanjutkan kegiatan berikutnya, yaitu
mewarnai gambar, beberapa anak enggan, mereka ingin langsung ke area
sains, melakukan kegiatan percobaan benda dimasukan ke dalam air
(terapung, melayang, tenggelam). Hal ini membuat kegiatan sedikit
terganggu, namun segera dapat diatasi, dengan membuat kesepakatan baru,
barang siapa yang mewarnai gambarnya selesai lebih dulu, maka
diperbolehkan melanjutkan ke area sains. sehingga kegiatan dapat
dilanjutkan.
 RKH 2
 Hari/tanggal : Selasa, 15 Januari 2019
 Tema : Pekerjaan
 Sub tema : Alat-alat pekerjaan
 Kelompok :B
a. Indikator
Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar
b. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan menceritakan buku cerita bergambar
melalui metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan
Salem Kabupaten Berbes
c. Alat Dan Sumber Belajar
Buku Bergambar tentang guru
d. Alat Penilaian
Observasi, unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu
f. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
Berbaris, salam, Ikrar
Berdoa,masuk kelas
Melapalkan Asmaul Husna, Surat Pendek, Hadist
Absen, Tanya jawab kabar hari ini
Menyanyi lagu “Ibu guru kami”
Bercerita tentang Ibu guru
 Kegiatan Inti
AREA MATEMATIKA
PL.Membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 dengan
menggunakan kartu bilangan bergambar pada papan flanel.
AREA BACA TULIS
PT. Menebalkan tulisan ‘Ibu guru”
AREA SENI
PL. Mengecap sapu tangan bu guru
 Istirahat
Do’a mau makan, cuci tangan, makan bekal, bermain
 Penutup
- Mengulas kegiatan hari ini
- Informasi kegiatan esok hari
- Berdo’a, salam, pulang

Skenario Perbaikan RKH 2


Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
a. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan adalah menceritakan buku
cerita bergambar melalui Metode bercerita
b. Pengelolaan Kelas :
1) Penataan ruang
Penataan kelas yang semula posisi duduk anak menghadap papan tulis/,
klasikal, diubah menjadi penataan kelas yang dapat digunakan untuk
membentuk setengah lingkaran,sehingga anak- anak dapat melakukan
kegiatan dengan leluasa. Kursi dan meja ditempatkan pada bagian tepi
ruangan,saling berhadapan.Pada kegiatan matematika, berlangsung di
tengah ruangan, untuk area seni dan bahasa akan dilaksanakandalam 2
kelompok, yang tempatnya saling berhadapan.
2) Pengorganisasian anak
Anak-anak diajak duduk di tengah ruangan membentuk formasi
setengah lingkaran, menghadap pada alat peraga papan flanel.
Langkah-langkah Perbaikan :
- Guru memperlihatkan buku cerita bergambar tentang Ibu guru
- Guru menyiapkan anak-anak
- Guru melakukan kegiatan bercerita menggunakan media gambar
- Guru meminta anak untuk menceritakan kembali isi cerita yang
sudah diceritakan oleh guru
- Guru melakukan penilaian dengan format yang telah disiapkank guru
memberikan reward
- Guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak yang belum
mau bercerita
- Kegiatan dilanjutkan pada area seni yaitu anak melakukan kegiatan
mengecap sapu tangan Ibu guru dan matematika anak membilang
dengan menggunakan kartu gambar dan papan flanel.
Refleksi RKH 2
a. Keberhasilan:
1) Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak semakin antusias, karena
media gambar tampilannya semakin menarik perhatian anak.
2) Dari 15 anak Kelompok B, pada pelaksanaan perbaikan hari kedua
siklus ke- 2, anak yang mampu dengan benar/mendapat katagori nilai
B = (***) bertambah yaitu dari 4 anak pada pelaksanaan RKH ke 1
menjadi 7 anak, yang mendapat katagori nilai C = (**) berkurang
menjadi 5 anak, dan berarti yang dalam katagori nilai K = (*)
berkurang, yaitu menjadi 3 anak.
b. Kegagalan:
Pada saat anak diminta untuk melanjutkan kegiatan berikutnya, yaitu
melipat, beberapa anak masih minta bantuan, dan ada 1 anak yaitu Airin,
tidak mau mengerjakan/ melakukan kegiatan mengecap.

 RKH 3
 Hari/tanggal : Rabu, 16 Januari 2019
 Tema : Pekerjaan
 Sub tema : Alat-alat pekerjaan
 Kelompok :B
a. Indikator
Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar
b. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan menceritakan buku cerita bergambar
melalui metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan
Salem Kabupaten Berbes
c. Alat Dan Sumber Belajar
Buku Bergambar tentang Alat-alat pekerjaan ( suter)
d. Alat Penilaian
Observasi, unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu
f. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
- Berbaris, salam, Ikrar
- Gerak lagu “ I am working”
- Berdoa,masuk kelas
- Absen, Tanya jawab kabar hari ini
- Mengucapkan syair “minum obat”
- Bercerita tentang alat-alat pekerjaan seorang suster
 Kegiatan Inti
AREA BALOK
PL.Bermain balok
AREA BACA TULIS
PT. .Menebalkan tulisan ‘Rumah sakit”.
AREA SENI
PL. mewarnai gambar
 Istirahat
Do’a mau makan, cuci tangan, makan bekal, bermain
 Penutup
- Mengucapkan syair "Minum obat”
- Mengulas kegiatan hari ini
- Informasi kegiatan esok hari
- Berdo’a, salam, pulang
Skenario Perbaikan RKH 3
Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
a. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan adalah bercerita dengan
media gambar
b. Pengelolaan Kelas :
1) Penataan ruang
Penataan ruang kelas sama dengan hari kemarin, yang semula posisi
duduk anak menghadap papan tulis/, klasikal, diubah menjadi penataan
kelas yang dapat digunakan untuk membentuk setengah
lingkaran,sehingga anak- anak dapat melakukan kegiatan dengan
leluasa. Kursi dan meja ditempatkan pada bagian tepi ruangan,saling
berhadapan.Pada kegiatan balok, berlangsung di tengah ruangan, untuk
area seni dan bahasa akan dilaksanakan dalam 2 kelompok, yang
tempatnya saling berhadapan.
2) Pengorganisasian anak
Anak-anak diajak duduk di tengah ruangan membentuk formasi
setengah lingkaran menghadap bu guru

Langkah-langkah Perbaikan :
- Guru menyiapkan alat peraga dengan gambar-gambar yang
disesuaikan dengan tema dan sub tema
- Guru bercerita tentang gambar sesuai sub tema (alat-alat pekerjaan)
- Guru meminta anak menceritakan kembali cerita yang sudah
disampaikan oleh guru dengan bahasa sederhana
Kegiatan dilanjutkan pada area seni yaitu anak melakukan kegiatan
mewarnai gambar, area bahasa yaitu anak melakukan kegiatan
menebalkan tulisan dan area balok..

Refleksi RKH 3
a. Keberhasilan:
1) Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak semakin antusias karena
media gambar tampilannya semakin menarik perhatian anak,
pengelolaan waktu semakin baik.
2) Dari 15 anak Kelompok B, pada pelaksanaan perbaikan hari ketiga,
siklus ke- 2, anak yang mampu dengan benar/ mendapat katagori
nilai B = (***) semakin bertambah yaitu dari 7 anak pada
pelaksanaan RKH ke 3 menjadi 9 anak, yang mendapat katagori nilai
C = (**) yaitu 4 anak, dan berarti yang dalam katagori nilai K = (*)
hanya 2 anak.
b. Kegagalan:
Hampir tidak ditemukan, semua kegiatan berjalan sesuai dengan
rencana, anak sudah terbiasa dengan kegiatan ini, demikian juga guru,
sudah semakin menguasai kelas.
 RKH 4
 Hari/tanggal : Kamis, 17 Januari 2019
 Tema : Air, api, udara
 Sub tema : Bahaya Api
 Kelompok :B
a. Indikator
Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar
b. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan menceritakan buku cerita bergambar melalui
metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem
Kabupaten Berbes
c. Alat Dan Sumber Belajar
Buku Bergambar tentang alat-alat pekerjaan nelayan
d. Alat Penilaian
Observasi, unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu
f. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
- Berbaris, salam, Ikrar
- Melompat dari ketinggian 20 cm
- Berdoa,masuk kelas
- Absen, Tanya jawab kabar hari ini
- Bercerita tentang alat-alat pekerjaan nelayan
 Kegiatan Inti
AREA MATEMATIKA
PL.Membilang/menyebut urutan bilangan 1-10 dengan menggunakan
kartu bilangan bergambar pada papan flanel.
AREA BAHASA
PT. Menebalkan tulisan “jaring”
AREA SENI
PT. Melipat bentuk perahu
 Istirahat
Do’a keluar rumah
 Penutup
Menyanyi lagu “Hai ikan-ikan”
Mengulas kegiatan hari ini
Informasi kegiatan esok hari
Berdo’a, salam, pulang
Skenario Perbaikan RKH 4
Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
a. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan adalah menceritakan buku
cerita bergambar yang sesuai dengan tema dan sub tema
b. Pengelolaan Kelas :
1) Penataan ruang
Penataan ruang kelas sama dengan hari kemarin, yang semula posisi
duduk anak menghadap papan tulis/, klasikal, diubah menjadi penataan
kelas yang dapat digunakan untuk membentuk setengah
lingkaran,sehingga anak- anak dapat melakukan kegiatan dengan
leluasa. Kursi dan meja ditempatkan pada bagian tepi ruangan,saling
berhadapan.Pada kegiatan matematika, berlangsung di tengah ruangan,
untuk area seni dan bahasa akan dilaksanakandalam 2 kelompok, yang
tempatnya saling berhadapan.
2) Pengorganisasian anak
Anak-anak diajak duduk di tengah ruangan membentuk formasi
setengah lingkaran, menghadap pada media gambar.
Langkah-langkah Perbaikan :
- Guru memperlihatkan alat peraga dengan gambar-gambar yang
disesuaikan dengan tema pekerjaan.
- Guru menceritakan tentang gambar yang diperlihatkan kepada anak-
anak
- Guru meminta anak satu per satu maju untuk menceritakan kembali
cerita tentang gambar yang diperlihatkan
- Guru melakukan penilaian dengan format yang telah disiapkank guru
memberikan reward
- Guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak yang belum
mampu
- Kegiatan dilanjutkan pada area seni yaitu anak melakukan kegiatan
mewarnai gambar api unggun, dan area bahasa, anak melakukan
kegiatan Menerima pesan dan menyampaikan nya dengan runtut.
 Refleksi RKH 4
a. Keberhasilan:
1. Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak semakin antusias, karena
metode bercerita semakin menarik perhatian anak, pengelolaan waktu
semakin baik, anak-anak semakin dekat dengan guru.
2. Dari 15 anak Kelompok B, pada pelaksanaan perbaikan hari ketiga,
siklus ke- 2, anak yang mampu dengan benar/ mendapat katagori nilai
B = (***) semakin bertambah yaitu dari 9 anak pada pelaksanaan RKH
ke 4 menjadi 11 anak, yang mendapat katagori nilai C = (**) yaitu 3
anak, dan berarti yang dalam katagori nilai K = (*) berkurang menjadi
1 anak. Waktu masih tersisa satu hari lagi dalam pelaksanaan perbaikan
siklus II ini, semoga masih ada yang akan meningkat.
b. Kegagalan:
Hampir tidak ditemukan, semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana,
anak sudah terbiasa dengan kegiatan ini, demikian juga guru, sudah
semakin menguasai kelas. Kegiatan pembelajaran semakin terasa ringan.

 RKH 5
 Hari/tanggal : Jum’at, 18 Januari 2019
 Tema : Pekerjaan
 Sub tema : Alat-alat pekerjaan
 Kelompok :B
a. Indikator
Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar
b. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan menceritakan buku cerita bergambar melalui
metode bercerita di Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem
Kabupaten Berbes.
c. Alat Dan Sumber Belajar
Buku Bergambar tentang petugas pemadam kebakaran
d. Alat Penilaian
Observasi, unjuk kerja
e. Pendidikan nasionalisme dan kewirausahaan
Komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu
f. Kegiatan Pembelajaran
 Pembukaan
Berbaris, salam, Ikrar
Senam Irama
Berdoa,masuk kelas
Melapalkan Asmaul Husna, Surat Pendek, Hadist
Absen, Tanya jawab kabar hari ini
Mengucapkan syair "Api”
Bercerita tentang alat-alat pekerjaan pemadam kebakaran

 Kegiatan Inti
AREA SENI
PL.Membentuk dengan plastisin
AREA BAHASA
PL. PT.Mengurutkan gambar seri terjadinya kabakaran
AREA DRAMA
PT. Bermain peran
 Istirahat
Do’a mau makan, cuci tangan, makan bekal, bermain
 Penutup
Mengucapkan syair “Api”
Mengulas kegiatan hari ini
Informasi kegiatan esok hari
Berdo’a, salam, pulang
Skenario Perbaikan RKH 5
Hal yang akan diperbaiki / ditingkatkan :
a. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan yang akan dilakukan adalah bercerita dengan
menggunakan media gambar yang sesuai dengan tema dan sub tema.
b. Pengelolaan Kelas :
1) Penataan ruang
Penataan ruang kelas,dibagi menjadi 3 area, yaitu area seni, bahasa dan
drama..Pada kegiatan seni berlangsung di tengah ruangan, demikian
juga bahasa. Namun area drama ditempatkan diluar ruangan.
2) Pengorganisasian anak
Anak-anak diajak duduk di tengah ruangan membentuk formasi
setengah lingkaran, menghadap pada bu guru
Langkah-langkah Perbaikan :
- Guru menyiapkan alat peraiga berupa media gambar dengan gambar-
gambar yang disesuaikan dengan tema pekerjaan
- Guru menceritakan tentang gambar yang diperlihatkannya
- Guru meminta anak satu per satu maju untuk menceritakan kembali
gambar yang sudah dilihatnya
- Guru melakukan penilaian dengan format yang telah disiapkan
- Guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada anak yang masih
belum percaya diri untuk bercerita
- Kegiatan dilanjutkan pada areabahasa yaitu anak melakukan
kegiatan mengurutkan gambar seri terjadinya kebakarn. Dilanjutkan
ke area seni dan drama.

Refleksi RKH 5
a. Keberhasilan:
1) Kegiatan berlangsung menyenangkan, anak semakin antusias, karena
alat peraga tampilannya semakin menarik perhatian anak, pengelolaan
waktu semakin baik, anak-anak semakin dekat dengan guru.
2) Dari 15 anak Kelompok B, pada pelaksanaan perbaikan hari kelima,
siklus ke- 2, anak yang mampu dengan benar/ mendapat katagori nilai
B = (***) semakin bertambah yaitu dari 11 anak pada pelaksanaan
RKH ke 5 menjadi 12 anak, yang mendapat katagori nilai C = (**)
yaitu 2 anak, dan berarti yang dalam katagori nilai K = (*) 1 anak. Hal
ini sangat memuaskan. Artinya kegiatan perbaikan pada siklus II sudah
mencapai indikator keberhasilan, bahkan melampaui.
b. Kegagalan:
Hampir tidak ditemukan, semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana,
anak sudah terbiasa dengan kegiatan ini, demikian juga guru, sudah
semakin menguasai kelas. Kegiatan pembelajaran semakin terasa ringan
TABEL.6
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Tema : Pekerjaan/alat-alat pekerjaan Smester/Kelompok : II/B
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Januari 2019 Waktu : 07.30-10.00
Penilaian Karakter
Alat Ket.
Indikator Kegiatan Perkembangan Anak Bangsa
Peraga/Media
Alat Hasil
1 2 3 4 5 7
I. Pembukaan
( 30 Menit)
Berdoa sebelum dan sesudah Mengucapkan salam dan Anak Observasi Religius
melakukan kegiatan secara berdoa
berurutan (N.5)
Menceritakan kembali Bercerita tentang alat-alat Gambar Observasi Rasa ingin
cerita/dongeng yang pernah yang dibawa oleh seorang pakaian tahu,mandiri
didengar “guru”

Bermain dengan simpai (Fm.18) PL. Merangkak menerobos Simpai Unjuk kerja Mandiri
simpai

II. Inti ( 60 Menit)


Membilang banyak benda 1-10 Area Matematika LK, pensil Hasil karya Tanggung jawab
(Kog 2) PT. Membilang 1-10
menggunakan papan flanel
Meniru huruf ( Bhs 4) Area Bahasa LK, Pensil Hasil karya Tanggung jawab
PT. Menebalkan tulisan
“Ibu guru”
G-U-R-U
Menjiplak bentuk (Fm 2) Area Seni Plastisin Hasil karya Kreatif
PT. Mengecap dengan
pelepah posang

III. Istirahat
( 30 Menit)
Mengurus dirinya sendiri tanpa Mencuci tangan sebelum, Air, lap, bekal observasi Mandiri,
bantuan (SE.29) dan sesudah makan anak disiplin,
toleransi

IV. Penutup
( 30 Menit)
Berdoa sebelum dan sesudah Berdo’a, salam, pulang Religius
melaksanakan kegiatan secara
berurutan (Na.15)

Mengetahui
Kepala TK Pertiwi Bentar Guru Peneliti

WIDIYASTUTI , S.Pd.AUD NUNUNG HARYATI , S.Pd.AUD


Dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang telah
dilakukan oleh guru pada lima Rencana Kegiatan Harian tentang kemampuan
menceritakan buku cerita bergambar melalui metode bercerita diperoleh hasil
sebagai berikut :

TABEL 7
Hasil nilai anak Kelompok B TK Pertiwi Bentar Kecamatan Salem Kabupaten
Brebes pada Siklus II

SIKLUS II
NO NAMA
RKH 1 RKH 2 RKH 3 RKH 4 RKH 5
1 Airin * * *** *** **
2 Tantri ** * ** *** ***
3 Talita ** ** *** *** **
4 Yumna *** *** *** *** ***
5 Rama * * ** ** ***
6 Tegar *** *** *** *** ***
7 Habsi ** ** ** ** ***
8 Alfin * ** * ** **
9 Noval *** *** *** *** ***
10 Azhar * *** *** *** ***
11 Khiar ** *** * * ***
12 Okta *** ** ** *** ***
13 Fazri *** *** *** *** ***
14 Daffa ** ** *** *** ***
15 Kafa ** *** *** *** ***
*=4 *=3 *=2 *=1 *=1
JUMLAH ** = 6 ** = 5 ** = 4 ** = 3 ** = 2
*** = 5 *** = 7 *** = 9 *** = 11 *** = 12
Keterangan :
* = tanda simbol nilai keberhasilan anak yang kurang
** = tanda simbol nilai keberhasilan anak yang cukup
*** = tanda simbol nilai keberhasilan anak yang baik
FOTO KEGIATAN SIKLUS I
YAYASAN DIAN DHARMA
TK PERTIWI BENTAR
Jl. Raya Kauman No. 01 Desa Bentar Kec. Salem Kab. Brebes 52275

SURAT IZIN PENELITIAN


No: 800/012/2019

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala TK Pertiwi Bentar, dengan ini
memberikan izin kepada:

Nama : NUNUNG HARYATI,S. Pd.AUD.


NIP :-
Jabatan : Guru

Untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas di TK Pertiwi Bentar dengan judul


"Menggunakan Metode Bercerita Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa
Dalam Menceritakan Buku Cerita Bergambar Pada Kelompok B TK Pertiwi
Bentar Tahun 2018/2019"
Demikian surat izin ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bentar, 02 Januari 2019


Kepala TK Pertiwi Bentar

WIDIYASTUTI , S.Pd.AUD.

Anda mungkin juga menyukai