Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK TANI

“LESTARI”
DESA TEMBONGRAJA KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES

Nomor : 002/KTH.SM/I/2017 Tembongraja, 1 Januari 2017


Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan Bantuan Pengembangan
Tanaman Kopi Rebusta Tahun 2017
Kepada
Yth. Kepala Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kab. Brebes
Di
Brebes

Dengan hormat bahwa berdasarkan hasil musyawarah pengurus dan


anggota kelompojk tani Lestari Desa Tembongraja. Anggota kelompok tani
kami akan melaksanakan Usaha Pengembangan Tanaman Kopi Rebusta
dilahan tegalan/lahan kering. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka
menindak lanjuti keberhasilan usaha pembuatan Hutan Rakyat pada lahan
tegalan milik rakyat yang sudah mulai dipanen/ditebang secara bertahap.
Namun demikian, kami mengalami kendala terutama kurangnya sarana
prasarana dan permodalan yang ada. Oleh karena itu bersama ini kami
memohon untuk dapat diberikan bantuan berupa Modal Usaha Penanaman
Kopi Rebusta Dalam untuk lahan tegalan/lahan kering seluas 45 ha, dengan
biaya Rp 63.000.000,- (enam puluh tiga juta rupiah).
Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan Proposal Pengembangan
Tanaman Kopi Rebusta dilahan tegalan/lahan kering yang kami usulkan,
bertempat di Blok Pasir Cibuhun/ngampay, Kecamatan Salem, Kabupaten
Brebes Provinsi Jawa Tengah.
Demikian permohonan ini kami ajukan, atas perkenan dan perhatian
Bapak kami sampaikan banyak terima kasih.

Kelompok Tani (KTH)


Lestari Desa Tembongraja

Ketua, Sekretaris

DAMAN SANTOSA, S.IP TOHIRMAN

Mengetahui :
PPL Desa Tembongraja Kepala Desa Tembongraja,

ROHIM DARNO SUSANTO, S.IP


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan sumber daya hutan secara bijaksana dan berkelanjutan telah


menjadi kebijakan pemerintah dengan berbagai peraturan dan perundang-undangan
berikut kelengkapannya. Namun demikian pada prakteknya telah menjadi
pemanfaatan sumber daya hutan secara berlebihan. Perambahan hutan, penebangan
hutan dan kebakaran hutan serta cara berusaha tani tanpa memperhatikan kaidah-
kaidah konservasi tanah mengakibatkan kerusakan lingkungan dan bertambahnya
lahan kritis baru yang diindikasikan merosotnya fungsi hidrologis pada daerah aliran
sampai (DAS). Memperhatikan kondisi tersebut di atas maka dibuat paradigma baru
mengenali pembangunan kehutanan yang bertumpu pada pendekatan ekosistem
sumber daya hutan berbasis pada pemberdayaan masyarakat sekitar hutan atau
dalam kawasan hutan.
Penyuluhan kehutanan adalah upaya pemberdayaan masyarakat, dunia usaha
dan para pihak lainnya dalam pembangunan kehutanan. Oleh karena itu penyuluhan
kehutanan memiliki peran strategis baik dalam rangka peningkatan kapasitas dan
kemandirian masyarakat maupun dalam upaya melestarikan sumber daya hutan. Dua
hal penting yang menjadi ciri penyuluhan kehutanan adalah penguatan kelembagaan
dan pendampingan kelompok sasaran kearah masyarakat mandiri yang berbasis
pembangunan kehutanan.
Masyarakat tani sekitar hutan yang tergabung dalam wadah kelompok tani
merupakan organisasi/kelembagaan terdepan dalam kegiatan usaha tani baik
pertanian maupun kehutanan. Dukungan pembinaan dan pendampingan dari para
penyuluh lapangan sudah terjalin secara sinergis dan berkesinambungan.

Keberhasilan masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan lahan tegalan pada


kegiatan hutan rakyat, secara fisik sudah dirasakan manfaat keberhasilannya. Namun
berdasarkan data Observasi Lapangan yang dilakukan oleh Penyuluh Kehutanan Desa
Tembongraja dengan luas wilayah 1.520,80 ha. Lahan kering/tegalan 225,75 ha yang
sebagian besar digunakan untuk usaha tani hutan rakyat dan perkebunan rakyat
dengan jenis tanaman Sengon, Mahoni, Pinus, Sobsi, Kopi , Karet, Kopi, dll. Secara
ekonomi keberhasilan tersebut sudah dirasakan petani hutan rakyat, untuk
meningkatkan optimasi lahan secara optimal perlu dilakukan pengembangan
Tanaman Kopi Rebusta di sela-sela tanaman pokok hutan rakyat. Ada beberapa
keunggulan pola seperti ini secara fisik penutupan lahan akan lebih merata sehingga
terjadinya bahaya erosi dan tanah longsor dapat terkendali, secara ekonomi dengan
adanya aneka ragam komoditas pada lahan yang sama akan menambah hasil panen
dan dapat menekan resiko kegagalan panen. Tanaman Kopi Rebusta adalah salah satu
jenis tumbuhan yang masih dapat tumbuh dengan baik di bawah tegalan hutan rakyat
dengan jenis tanaman pokok Sengon.
Melalui Proposal ini kami mengharap adanya kepedulian dan dukungan dari
pihak luar baik dari Lembaga Pemerintah dalam hal ini Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Brebes maupun swasta, untuk ikut membantu membersarkan
kelompok tani.

Kelompok Tani “Lestari” Desa Tembongraja, Kecamatan Salem, Kabupaten


Brebes, Jawa Tengah, agar menjadi Kelompok Tani yang kuat dan mandiri.

Selama kurun waktu 3 tahun, masyarakat tani di wilayah Kecamatan Salem


sedang demam menanam kopi rebusta disela-sela tanaman Albasia Falcataria/Sengon
dan secara analisis petani sangat menguntungkan baik secara teknis maupun secara
ekonomi. Kami kelompok tani bersama anggotanya sudah mencoba menanam
Tanaman Kopi Rebusta di sela-sela tanaman pokok sengon ternyata pertumbuhan
Tanaman Kopi Rebusta sangat baik, sehingga kami Kelompok Tani Lestari
berkeinginan untuk mengembangkan Tanaman Kopi Rebusta lebih luas lagi.

B. Tujuan
1. Menjaga ekosistem lingkungan agar tetap terjaga kelestariannya.
2. Meningkatkan pendapatan petani/pelaku hutan rakyat/perkebunan.
3. Menyediakan Lapangan Kerja bagi masyarakat.
4. Pengembangan usaha kelompok tani.
5. Media belajar bagi masyarakat anggota kelompok tani dalam pengelolaan lahan
untuk usaha tani secara maksimal dan menjaga kelestarian lingkungan secara
berkelanjutan.

C. Manfaat
1. Penyempurnaan penutupan lahan pada hamparan lokasi hutan.
2. Menunda usia tebang tanaman hutan rakyat.
3. Mengembalikan semangat masyarakat untuk menanam tanaman perkebunan
khususnya kopi/usaha produktif bagi kelompok tani.
4. Mengembangkan usaha produktif bagi kelompok tani.
5. Mewujudkan usaha kemandirian kelompok tani.
6. Membangun usaha kemitraan antara kelompok tani dengan pihak lain.
7. Mengurangi lahan kritis dan tidak produktif.
II. RENCANA KERJA DAN LINGKUP KEGIATAN

A. Persiapan
1. Penyiapan administrasi dan organisasi pelaksana.
2. Penyiapan lahan dan pendataan pemilikan lahan (landscaping).
3. Pembuatan rencana kerja lapangan (site lokasi, peta lokasi, desain lokasi, jadwal
waktu dan lain-lain)
4. Penyiapan tenaga kerja (buruh)
5. Pengadaan Sarana Prasarana (pupuk organik dan bibit Kopi Rebusta Dalam)
6. Pengadaan bahan dan peralatan.

B. Pelaksana Lapangan
1. Persiapan lapangan dan pengolahan lahan.
2. Pengaturan jarak tanam dan pemasangan ajir.
3. Pembuatan lubang tanaman
4. Penyiapan dan pemupukan organik
5. Penanaman bibit Kopi Rebusta Dalam
6. Pemeliharaan Tanaman Kopi Rebusta
7. Pengawasan/pengamanan lapangan.

C. Tata Waktu Kegiatan

Waktu/Bulan
No Uraian
7 8 9 10 11 12 1
1. Sosialiasi /persiapan administrasi X

2. Pengaturan jarak tanam dan pemasangan X


ajir

3. Pembuatan lubang tanam X

4. Penyiapan dan pemupukan organic X

5. Pengadaan bibit Kopi Rebusta Dalam X

6. Penanaman bibit Kopi Rebusta Dalam X X

7. Pemeliharaan Tanaman Kopi Rebusta X X

8. Pengawasan/pengamanan lapangan X X X X X X
D. Pola Tanam/Bangunan Vegetasi

      
      
      
      
      
Keterangan :
 Tanaman MPTS Kopi Rebusta dalam dengan jarak 5 x 7,5 meter
 Tanaman sengon jarak tanam 2,5 x 2,5 meter
III. RENCANA PENGGUNAAN DANA KELOMPOK TANI
KEGIATAN PENGEMBANGAN KOPI REBUSTA DALAM TAHUN 2017
1. Nama / Kelompok : Lestari
2. Desa / Blok : Tembongraja
3. Kecamatan : Salem
4. Kabupaten : Brebes
5. Provinsi : Jawa Tengah
6. Jenis Kegiatan : Penanaman Tanaman Kopi Rebusta
7. Luas Kegiatan : 45 Ha
8. Jumlah Anggaran : 63.000.000
9. Rincian Kegiatan dan Anggaran yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
Rincian Perhitungan
Jumlah
No. Uraian Volum Harga
Satuan (Rp)
e Satuan
1. Belanja Bibit Perkebunan
- Kopi Rebusta Dalam 5.000 Batang 10.000 50.000.000

2. Belanja Pupuk
- Pupuk organik/kompos 8000 Kg. 500 4.000.000

3. Belanja tenaga kerja


- Pembuatan lubang tanam 100 HOK 40.000 4.000.000
- Penanaman bibit kopi 50 HOK 40.000 2.000.000
- Pemupukan 50 HOK 40.000 2.000.000

4. Honor Pendampingan 5 Bulan 200.000 1.000.000

Jumlah Total 63.000.000

Tembongraja, 1 Januari 2017


Mengetahui :
Kepala Desa Tembongraja Ketua Kelompok Tani

DARNO SUSANTO, S.IP DAMAN SANTOSA, S.IP


Mengetahui :
PPL Desa Tembongraja

ROHIM
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI “LESTARI”
DESA TEMBONGRAJA KECAMATAN SALEM
KABUPATEN BREBES

Pelindung : Kepala Desa Tembongraja


BPD Desa Tembongraja
Ketua LPM Desa Tembongraja
Ketua : DAMAN SANTOSA, S.IP
Sekretaris : TOHIRMAN
Bendahara : CASKIM
Seksi-seki
- Sarana Produksi : Warto Karmanto
- Perlindungan Tanaman : Sutanto
- Pemasaran Hasil : Abdul Jalal
- Humas : Sutisno

Tembongraja, 1 Januari 2017


Kepala Desa Tembongraja

DARNO SUSANTO, S.IP


PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN
PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI REBUSTA
DILAHAN TEGALAN MILIK RAKYAT
TAHUN 2017

KELOMPOK TANI : LESTARI


DESA : TEMBONGRAJA
KECAMATAN : SALEM
KABUPATEN : BREBES
PROVINSI : JAWA TENGAH

KELOMPOK TANI “LESTARI”


DESA TEMBONGRAJA KEC. SALEM,
KAB. BREBES

Anda mungkin juga menyukai